Kementrian Lembaga: BPOM

  • Waspadai Jebakan Obat-Suplemen Ilegal, Mau Langsing Malah Kena Ginjal

    Waspadai Jebakan Obat-Suplemen Ilegal, Mau Langsing Malah Kena Ginjal

    Jakarta

    Peredaran produk obat dan pangan ilegal tak hanya bikin cemas konsumen, produsen yang susah payah mengupayakan agar produknya aman juga kena dampaknya. Godaan promo menggiurkan kadang jadi jebakan yang menyesatkan.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tidak tinggal diam. Dalam beberapa penindakan, BPOM RI menemukan berbagai produk tanpa izin edar. Beberapa produk obat bahan alam juga kedapatan mengandung bahan kimia obat yang berbahaya jika dikonsumsi tidak sesuai aturan.

    Di sisi lain, Badan Perlundungan Konsumen Nasional (BPKN) juga mencatat banyak keluhan pasien terkait keamanan obat dan makanan. Sekitar 20 persen pengaduan yang masuk ke BPKN berkaitan dengan masalah tersebut.

    Produsen juga dirugikan dengan maraknya peredaran obat dan pangan yang tidak sesuai ketentuan. Produk-produk yang mencantumkan klaim berlebih kerap menyesatkan konsumen pada pilihan yang tidak aman, sementara produk-produk yang lebih aman jadi kurang diminati.

    Untuk membahas lebih dalam terkait isu keamanan obat dan pangan, detikcom Leaders Forum kembali hadir. Kali ini dengan topik ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’.

    Dihadiri Kepala BPOM Taruna Ikrar, Ketua BPKN RI Muhammad Mufti Mubarok, dan CEO Anugrah Inovasi Makmur Indonesia Dennis Hadi, tayangan ini dapat disaksikan pada Rabu, 18 Juni 2025 pukul 13.00 WIB.

    (up/up)

  • Peredaran Obat-Pangan Ilegal Bisa Bahayakan Ginjal, Bahas di Sini Bareng BPOM dan BPKN

    Peredaran Obat-Pangan Ilegal Bisa Bahayakan Ginjal, Bahas di Sini Bareng BPOM dan BPKN

    Jakarta

    detikcom Leaders Forum kembali hadir, kali ini mengangkat tema ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’. Bersama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), forum ini akan mengulas regulasi dan kebijakan untuk mengantisipasi dampak negatifnya.

    Di era digital ini, pengawasan peredaran produk obat dan pangan ilegal menjadi tantangan tersendiri. Banyaknya informasi dan promosi produk melalui berbagai saluran seperti di marketplace dan media sosial tanpa petunjuk atau izin yang jelas bisa menyesatkan, sekaligus membahayakan.

    Salah satu masalah yang kerap muncul adalah temuan Bahan Kimia Obat (BKO) dalam obat bahan alam dan suplemen kesehatan. Pemakaian dalam dosis tinggi atau jangka panjang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan penglihatan hingga gagal ginjal dan bahkan kematian.

    Forum ini akan menghadirkan Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, Kepala BPKN RI Muhammad Mufti Mubarok, serta CEO Anugrah Inovasi Makmur Indonesia, Dennis Hadi.

    Bersama Taruna Ikrar, akan dibahas pelanggaran-pelanggaran apa saja yang kerap ditemukan di lapangan hingga dampak kesehatan dari produk pangan dan obat ilegal. Hak-hak konsumen akan dibahas bersama Kepala BPKN RI, sedangkan perspektif industri dalam melihat banyaknya produk pangan dan suplemen yang beredar di marketplace akan diulas bersama Dennis Hadi.

    detikcom Leaders Forum dengan tema ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’ bisa disaksikan secara streaming melalui detikcom, Rabu (18/6/2025) pada pukul 13.00 WIB. Acara ini didukung oleh Flimty, Le Minerale, dan Extra Joss Ultimate.

    (avk/suc)

  • Obat Herbal-Suplemen Pelangsing Ilegal Juga Bertebaran, Kenali Bahayanya

    Obat Herbal-Suplemen Pelangsing Ilegal Juga Bertebaran, Kenali Bahayanya

    Jakarta

    Peredaran produk obat dan pangan ilegal mendapat perhatian khusus dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Dalam periode Januari-Maret 2025 misalnya, BPOM RI menemukan 5 dari 6 produk di antara 1.148 produk yang diuji merupakan produk ilegal atau tidak memiliki izin edar.

    Sebagai catatan, obat bahan alam tidak boleh boleh ditambahkan BKO di dalamnya. Hal ini karena dikhawatirkan dapat memicu reaksi efek samping yang serius jika dikonsumsi tanpa pengawasan dokter.

    Adapun BKO yang ditemukan oleh BPOM sebelumnya sebagai berikut:

    Produk Pelangsing

    Produk Pegal Linu

    DeksametasonParasetamolNatrium diklofenak

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar memastikan sudah melakukan langkah tegas seperti penertiban fasilitas produksi dan distribusi, termasuk di tingkat ritel. Langkah-langkah yang diambil meliputi pengamanan produk, perintah penarikan, dan pemusnahan terhadap OBA yang teridentifikasi mengandung BKO.

    “BPOM juga telah memberikan sanksi administratif yang tegas, berupa peringatan keras hingga pencabutan izin edar produk yang diberikan kepada pelaku usaha yang memproduksi dan/atau mengedarkan produk OBA yang mengandung BKO,” jelas Taruna, dalam keterangan tertulis yang dirilis Selasa (29/4/2025).

    Terhadap para pelaku usaha yang diketahui melanggar aturan, BPOM tidak segan-segan dalam memberikan sanksi tegas. Menurut Taruna, sanksi pidana juga bisa dibebankan kepada para oknum pelaku usaha tersebut.

    Apa Saja Produk yang Ditemukan?

    DHA pelangsing beauty slim capsule: mengandung sibutramin, termasuk produk ilegalD-neervhie Energy Boost Up, pil hitam Ajaib: mengandung deksametason, produk ilegalSKM Sari Kulit Manggis: mengandung BKO parasetamol, produk ilegalBunga Naga: mengandung BKO natrium diklofenak dan parasetamol, produk ilegalJamu tradisional cap pace: mengandung BKO parasetamol, produk ilegalMy Body Slim: mengandung BKO bisakodil, nomor izin edar dibatalkan

    Penjelasan lebih lanjut terkait bahaya mengonsumsi OBA mengandung BKO dosis tinggi dalam jangka waktu lama akan dikupas tuntas oleh Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN RI) Muhammad Mufti Mubarok, serta CEO Anugrah Inovasi Makmur Indonesia, Dennis Hadi di detikcom Leaders Forum.

    Saksikan detikcom Leaders Forum dengan tema ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’ secara streaming melalui detikcom, Rabu (18/6/2025) pada pukul 13.00 WIB.

    (dpy/up)

  • Pasar Pramuka akan ditata ulang untuk atasi peredaran obat ilegal

    Pasar Pramuka akan ditata ulang untuk atasi peredaran obat ilegal

    Jakarta (ANTARA) – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) bekerja sama dengan Perumda Pasar Jaya akan menata ulang Pasar Pramuka, Jakarta Timur untuk mengatasi masalah peredaran obat ilegal dan peningkatan kepatuhan pedagang di pasar itu.

    “Direncanakan tahun ini. Saat ini sedang proses untuk desain pembangunan fisik oleh Perumda Pasar Jaya, yang nantinya akan paralel dengan rencana aksi terkait permasalahan peredaran obat ilegal,” ujar Kepala BBPOM Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, penataan ulang akan dilaksanakan secara bertahap, dengan tahap awal telah dilakukan rapat koordinasi dengan Perumda Pasar Jaya.

    Selanjutnya, dilakukan sosialisasi kepada pedagang serta diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) melibatkan para pemangku kepentingan terkait sehingga akan dihasilkan rencana aksi yang berkeadilan dan berkelanjutan.

    “Perumda Pasar Jaya melakukan revitalisasi Pasar Pramuka tidak hanya pada revitalisasi pembangunan fisik, namun juga terhadap penataan sistem pelayanan kefarmasian yang sesuai ketentuan bersama BBPOM Jakarta,” jelas Sofiyani.

    Adapun peredaran obat ilegal dan sub standar diduga bersumber dari Pasar Pramuka. Di sisi lain, pemahaman pedagang terhadap regulasi di bidang obat masih minim. Para pedagang juga mengalami ⁠kendala dalam administrasi usaha.

    Hal lain yang juga melatarbelakangi penataan ulang pasar yakni sistem ⁠pelayanan kefarmasian belum sesuai ketentuan antara lain perizinan dan pengelolaan obat belum sesuai regulasi.

    Sementara itu, penjualan obat ilegal di Pasar Pramuka diketahui menggunakan modus transaksi langsung di dalam pasar dan satu satu kendaraan ke kendaraan lain. Obat-obat yang dijual berasal dari distributor tidak resmi.

    BPOM pun melakukan upaya mengatasi penjualan ini, salah satunya melalui sidak di Pasar Pramuka pada tahun 2016, yang berujung penyegelan tujuh kios karena ditemukan obat kedaluwarsa, obat keras, dan obat tanpa penandaan atau ilegal.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cerita UMKM Berubah Jadi Kafe Modern di Kota Jakarta, Kini Siap Ekspor

    Cerita UMKM Berubah Jadi Kafe Modern di Kota Jakarta, Kini Siap Ekspor

    Jakarta

    Berawal dari tradisi keluarga dan kecintaan pada dunia kuliner, Baker’s Gram kini bersiap mencicipi pasar ekspor. UMKM yang dikelola perempuan bernama Ratna ini telah berkembang dari industri rumahan menjadi kafe modern yang berlokasi di kawasan Gunung Sahari, Jakarta.

    Kisah usaha Ratna dimulai sejak ia masih duduk di bangku SMP, membantu sang ibu yang menggantikan sang kakak mengelola bakery milik keluarga yang terintegrasi dengan bisnis bridal house keluarga.

    “Saat itu, bakery kami menjadi bagian dari layanan komprehensif bridal house, mulai dair busana hingga kue pengantin,” ujar Ratna, Sabtu (14/6/2025).

    Setelah sempat vakum karena renovasi rumah jadi ruko pada 2000, Baker’s Gram resmi hadir kembali pada 5 Desember 2023 dengan konsep café kekinian yang menyajikan aneka roti, kopi, sarapan, hingga hidangan utama seperti chicken steak dan bakmi. Legalitas usahanya pun diperkuat lewat pendirian PT Genta Tata Boga pada Desember 2024, dilengkapi dengan NIB, sertifikasi halal, dan BPOM. N

    Perjalanan usaha Baker’s Gram semakin terarah sejak bergabung sebagai UMKM binaan Rumah BUMN BRI Jakarta pada 2024. Di sini, Ratna aktif mengikuti berbagai pelatihan yang difasilitasi oleh BRI, mulai dari strategi digital marketing, e-commerce, hingga sertifikasi halal self-declare.

    “Saya paling antusias ikut pelatihan marketing digital karena di era sekarang, penjualan online sangat penting,” tuturnya.

    Tenaga kerja Baker’s Gram sendiri didominasi oleh lulusan SMK dan Gen Z yang berperan penting dalam pengelolaan media sosial dan e-commerce.

    “Mereka punya gaya sendiri, penuh semangat, dan cepat beradaptasi dengan dunia digital,” tambah Ratna.

    Ratna pun berpesan bagi pelaku UMKM lainnya untuk tetap terbuka dan semangat belajar.

    “Tetap semangat, terus buka wawasan dan cari produk yang sesuai dengan passion. Ketika produk sudah ditemukan, fokuslah mengembangkannya,” pesannya.

    Baker’s Gram menjadi salah satu bukti nyata komitmen BRI dalam mendorong pemberdayaan UMKM melalui Rumah BUMN. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa BRI tidak hanya memberikan pelatihan dan pembinaan, tetapi juga dukungan nyata dalam hal teknologi dan akses pasar.

    “BRI terus berkomitmen menjadi mitra utama pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia. Melalui Rumah BUMN, kami tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pembinaan, tetapi juga mendukung UMKM dengan teknologi dan akses pasar,” ungkapnya.

    (sls/BRI)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kosmetik Ilegal Berbahaya Asal Filipina Marak di Sangihe

    Kosmetik Ilegal Berbahaya Asal Filipina Marak di Sangihe

    Sangihe, Beritasatu.com – Kosmetik ilegal asal Filipina masih marak beredar di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Produk-produk tanpa izin edar ini dilaporkan telah menyebar hingga ke luar wilayah Sulawesi Utara. Harga yang murah dan klaim hasil instan membuat kosmetik ini diminati, meskipun mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam kesehatan.

    Pengawas farmasi dan makanan ahli muda Loka pengawas obat dan makanan (POM) di Sangihe, Frisca Caroline Poputra mengungkapkan, beberapa merek kosmetik luar negeri yang beredar di pasaran, termasuk yang bermerek Brilian asal Filipina, telah terbukti mengandung zat berbahaya.

    “Produk seperti kosmetik bermerek Brilian dari Filipina telah kami uji dan hasilnya mengandung bahan berbahaya yang dilarang dalam produk kosmetik. Karena itu, kami tidak memberikan izin edar di Indonesia,” tegas Frisca Caroline Poputra, Sabtu (14/6/2025).

    Menurut Frisca, setiap tahun pihaknya menangani kasus peredaran kosmetik ilegal di wilayahnya. Penanganan dilakukan secara bertahap mulai dari pengawasan, pembinaan, hingga penindakan hukum. Proses hukum terhadap pelaku terus dilakukan hingga vonis dijatuhkan oleh pengadilan.

    Ia menegaskan, Loka POM bekerja berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, di mana pelaku yang terbukti mengedarkan kosmetik ilegal bisa dikenakan hukuman penjara hingga 12 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

    “Tidak semua kosmetik luar negeri berbahaya. Apabila ada produk luar yang ingin diedarkan di Indonesia, dapat mengajukan izin edar. Namun, semua tetap harus melalui pengujian terlebih dahulu,” tambah Frisca.

    Loka POM Sangihe juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan produk murah yang tidak memiliki label resmi dari BPOM. Masyarakat juga didorong untuk aktif melaporkan apabila menemukan peredaran kosmetik ilegal maupun pelanggaran lain di bidang obat dan makanan.

  • Kisah Sukses Baker’s Gram, Bukti BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor – Page 3

    Kisah Sukses Baker’s Gram, Bukti BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Beberapa perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuliner yang telah berevolusi dari industri rumahan menjadi café modern dengan visi ekspor global.

    Awal mula usaha ini dirintis sejak Ratna duduk di bangku SMP, membantu ibunya yang menggantikan sang kakak mengelola bakery di sebuah bridal house keluarga. “Saat itu, bakery kami menjadi bagian dari layanan komprehensif bridal house, mulai dari busana hingga kue pengantin,” ujarnya.

    Setelah sempat vakum karena renovasi rumah menjadi ruko pada tahun 2000, semangat berwirausaha kembali tumbuh saat anak-anak telah dewasa. Maka lahirlah kembali brand Baker’s Gram pada 5 Desember 2023.

    Kini, usaha tersebut tidak hanya menjual roti dan kue, tetapi juga menghadirkan konsep café yang nyaman di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, lengkap dengan menu kopi, sarapan, dan hidangan utama seperti chicken steak dan bakmi.

    Ratna mendirikan badan hukum dengan nama PT Genta Tata Boga pada akhir Desember 2024 sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi pemerintah. Legalitas usaha kini telah lengkap, termasuk NIB, sertifikasi halal, dan BPOM.

    Dalam proses tumbuh kembang usahanya, Ratna bergabung sebagai UMKM binaan Rumah BUMN BRI Jakarta sejak tahun 2024. Di sini, ia aktif mengikuti berbagai pelatihan seperti strategi digital marketing, e-commerce, hingga sertifikasi halal self-declare. “Saya paling antusias ikut pelatihan marketing digital, karena di era sekarang, penjualan online sangat penting,” tuturnya.

    Dukungan penuh dari BRI juga menjadi faktor penting dalam perjalanan Baker’s Gram. Melalui Rumah BUMN Jakarta, BRI juga memberikan kemudahan layanan transaksi keuangan digital seperti EDC Merchant dan QRIS.

    “BRI terus berkomitmen menjadi mitra utama pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia. Melalui Rumah BUMN, kami tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pembinaan, tetapi juga mendukung UMKM dengan teknologi dan akses pasar,” ujar Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi.

    Tenaga kerja café ini juga didominasi oleh lulusan SMK dan Gen Z yang aktif dalam pengelolaan media sosial dan platform e-commerce. “Mereka punya gaya sendiri, penuh semangat, dan cepat beradaptasi dengan dunia digital,” ujar Ratna.

    Saat ini, Baker’s Gram sedang bersiap untuk langkah besar berikutnya: ekspor ke pasar internasional. Jika tak ada aral melintang, mereka akan mengikuti pameran produk UMKM Indonesia di Istanbul pada September 2025, bekerja sama dengan KJRI Istanbul dan Kementerian terkait.

    Sebagai pesan untuk sesama pelaku UMKM, Ratna menegaskan pentingnya semangat dan keterbukaan belajar. “Tetap semangat, terus buka wawasan dan cari produk yang sesuai dengan passion. Ketika produk sudah ditemukan, fokuslah untuk mengembangkannya,” pungkasnya.

  • Kisah Sukses Baker’s Gram, Bukti BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor – Page 3

    Kisah Sukses Baker’s Gram, Bukti BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Beberapa perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuliner yang telah berevolusi dari industri rumahan menjadi café modern dengan visi ekspor global.

    Awal mula usaha ini dirintis sejak Ratna duduk di bangku SMP, membantu ibunya yang menggantikan sang kakak mengelola bakery di sebuah bridal house keluarga. “Saat itu, bakery kami menjadi bagian dari layanan komprehensif bridal house, mulai dari busana hingga kue pengantin,” ujarnya.

    Setelah sempat vakum karena renovasi rumah menjadi ruko pada tahun 2000, semangat berwirausaha kembali tumbuh saat anak-anak telah dewasa. Maka lahirlah kembali brand Baker’s Gram pada 5 Desember 2023.

    Kini, usaha tersebut tidak hanya menjual roti dan kue, tetapi juga menghadirkan konsep café yang nyaman di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, lengkap dengan menu kopi, sarapan, dan hidangan utama seperti chicken steak dan bakmi.

    Ratna mendirikan badan hukum dengan nama PT Genta Tata Boga pada akhir Desember 2024 sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi pemerintah. Legalitas usaha kini telah lengkap, termasuk NIB, sertifikasi halal, dan BPOM.

    Dalam proses tumbuh kembang usahanya, Ratna bergabung sebagai UMKM binaan Rumah BUMN BRI Jakarta sejak tahun 2024. Di sini, ia aktif mengikuti berbagai pelatihan seperti strategi digital marketing, e-commerce, hingga sertifikasi halal self-declare. “Saya paling antusias ikut pelatihan marketing digital, karena di era sekarang, penjualan online sangat penting,” tuturnya.

    Dukungan penuh dari BRI juga menjadi faktor penting dalam perjalanan Baker’s Gram. Melalui Rumah BUMN Jakarta, BRI juga memberikan kemudahan layanan transaksi keuangan digital seperti EDC Merchant dan QRIS.

    “BRI terus berkomitmen menjadi mitra utama pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia. Melalui Rumah BUMN, kami tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pembinaan, tetapi juga mendukung UMKM dengan teknologi dan akses pasar,” ujar Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi.

    Tenaga kerja café ini juga didominasi oleh lulusan SMK dan Gen Z yang aktif dalam pengelolaan media sosial dan platform e-commerce. “Mereka punya gaya sendiri, penuh semangat, dan cepat beradaptasi dengan dunia digital,” ujar Ratna.

    Saat ini, Baker’s Gram sedang bersiap untuk langkah besar berikutnya: ekspor ke pasar internasional. Jika tak ada aral melintang, mereka akan mengikuti pameran produk UMKM Indonesia di Istanbul pada September 2025, bekerja sama dengan KJRI Istanbul dan Kementerian terkait.

    Sebagai pesan untuk sesama pelaku UMKM, Ratna menegaskan pentingnya semangat dan keterbukaan belajar. “Tetap semangat, terus buka wawasan dan cari produk yang sesuai dengan passion. Ketika produk sudah ditemukan, fokuslah untuk mengembangkannya,” pungkasnya.

  • Satgas Halal Kemenag Solo Monitoring Usaha Kuliner di Jalan Sutan Syahrir Usai Kasus Ayam Goreng Widuran Non-Halal

    Satgas Halal Kemenag Solo Monitoring Usaha Kuliner di Jalan Sutan Syahrir Usai Kasus Ayam Goreng Widuran Non-Halal

    Sementara itu, Ketua Satgas Halal Kemenag Solo, Bagus Sigit Setiawan menuturkan bahwa kegiatan ini melibatkan beberapa instansi lintas sektor. Di antaranya adalah Disdag, Dispangtan, pendamping sertifikasi halal, dan juga Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang turut berperan dalam pengecekan legalitas usaha.

    “Ini bukan soal halal dan non halal. Jadi setelah tindak lanjut yang viral kemarin banyak pelaku usaha kuliner yang belum memiliki NIB. Jadi nanti OSS juga gabung, Dinas Ketahanan Pangan gabung, Disperindag gabung dan BPOM juga menyampaikan banyak pelaku usaha belum memiliki sertifikat sanitasi,” jelas Bagus Sigit.

    Menurut dia, pemantauan tersebut dilakukan tidak hanya karena dampak dari viralnya Ayam Goreng Widuran yang beberapa waktu lalu tetai juga disebabkan sebagian besar pelaku usaha kuliner di sepanjang jalan tersebut belum mengantongi syarat untuk melakukan usahanya.

    “Ini sebenarnya tindak lanjut dari kasus Widuran adanya hal viral kemarin terkait Ayam Goreng Widuran menjadi evaluasi bersama bahwa banyak pedagang yang sebagian belum menjalankan syarat untuk melakukan usahanya,” ucapnya.

    Ia juga menjelaskan bahwa pemantauan tidak hanya akan dilakukan di satu titik saja. Wilayah lain di Kota Solo juga akan menjadi target monitoring dalam waktu dekat, sebagai bagian dari pengawasan berkelanjutan terhadap pelaku usaha kuliner.

    “Insyaallah dua hari ini selesai nanti kita lanjut di kecamatan yang lain terus nanti kita akan monitoring setelah minggu ini atas hasil survei hari ini,” ujarnya.

     

     

  • Bio Farma Resmi Distribusikan Radiofarmaka ke 3 Rumah Sakit

    Bio Farma Resmi Distribusikan Radiofarmaka ke 3 Rumah Sakit

    Jakarta

    BUMN farmas PT Bio Farma (Persero) resmi mendistribusikan produk radiofarmaka pertama hasil produksi dalam negeri, Fludeoxyglucose – 18F atau FloDeg, ke tiga rumah sakit mitra yaitu RS Tzu Chi PIK Jakarta, RS Mitra Plumbon Cirebon, dan RS Mandaya Royal Puri Tangerang.

    Distribusi ini menandai babak baru penguatan ketahanan kesehatan nasional sejalan dengan visi Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto yang fokus membangun industri farmasi strategis dan berteknologi tinggi.

    “Ini adalah momen bersejarah karena Indonesia untuk pertama kalinya memproduksi dan mendistribusikan radiofarmaka secara mandiri. Ke depan, kami akan terus kembangkan portofolio produk theranostic lainnya demi mendukung pelayanan kesehatan berbasis teknologi kedokteran nuklir,” ujar Direktur Pengembangan Usaha PT Bio Farma (Persero), Yuliana Indriati, dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

    FloDeg diproduksi di fasilitas Cyclotron milik Bio Farma di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, yang diresmikan pada September 2024 oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Fasilitas ini adalah yang pertama di Indonesia dan telah memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM serta protokol keselamatan radiasi dari BAPETEN. Bio Farma pun mengklaim fasilitas ini sebagai salah satu pusat produksi radiofarmaka paling maju di Asia Tenggara.

    Direktur Medis RS Tzu Chi, dr. Suriyanto, mengapresiasi kecepatan respons dan kualitas produk FloDeg. “Kami bersyukur atas kualitas FloDeg yang sangat baik, ini menjadi awal kerja sama strategis yang kami harap terus berlanjut,” ujarnya.

    Senada, Spesialis Kedokteran Nuklir RS Tzu Chi, dr. Aulia Huda, menyatakan, “FloDeg menunjukkan kualitas tinggi dan aktivitas yang sesuai bahkan melampaui harapan kami. Kami harap Bio Farma terus mengembangkan produk theranostic lainnya.”

    Sementara itu, Direktur Pemasaran Bio Farma, Kamelia Faisal, menegaskan bahwa FloDeg bukan hanya produk baru, tetapi simbol transformasi Bio Farma sebagai pelopor teknologi radiofarmaka nasional. “Ini wujud kesiapan Indonesia untuk mandiri dalam ekosistem kedokteran nuklir,” katanya saat distribusi perdana di RS Mitra Plumbon Cirebon.

    Direktur RS Mitra Plumbon, dr. Herry Septijanto, mengungkapkan distribusi FloDeg sangat membantu layanan PET Scan yang sudah berjalan sejak April 2025. “Ini dukungan nyata untuk pelayanan kesehatan masyarakat sekaligus kemandirian industri farmasi nasional,” katanya.

    (rrd/rir)