Kementrian Lembaga: BPOM

  • BPOM RI Kunjungi Perpusnas, Dorong Perpustakaan Jadi Rumah Peradaban Dunia

    BPOM RI Kunjungi Perpusnas, Dorong Perpustakaan Jadi Rumah Peradaban Dunia

    Jakarta

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar melakukan kunjungan resmi ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) di Jakarta Pusat. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memperkuat sinergi antar-lembaga dalam pelestarian informasi dan peningkatan literasi terkait pengawasan obat dan makanan.

    Dalam kesempatan tersebut, Taruna secara khusus juga menyerahkan tujuh buku hasil karyanya selama setahun menjalani tugas sebagai Kepala BPOM RI.

    “Ini pertama kali saya mengunjungi Perpustakaan Nasional dan saya sangat bangga karena Perpusnas sangat besar, bahkan telah mendapatkan rekor MURI. Kami pun sangat bersemangat untuk berkunjung lagi bersama anak-anak kami,” ujar Taruna pada kunjungannya, Kamis (19/9/2025).

    “Kita sekarang beruntung ada di rumah peradaban. (Salah satu) tujuan kami menulis buku adalah untuk berkontribusi terhadap peradaban di negeri ini,” sambungnya.

    Menurut Taruna, buku-buku hasil tulisannya merupakan wujud pertanggungjawaban intelektual dan kepemimpinan strategis dalam mengawal transformasi pengawasan obat dan makanan. Ia berharap buku-buku yang diberikan dapat memperkaya koleksi Perpusnas dan menjadi inspirasi pembaca.

    “Perpustakaan Nasional memiliki peran signifikan, bukan hanya sebagai rumah peradaban, tetapi juga wadah transformasi kebudayaan. Saya yakin Perpustakaan Nasional bisa berkontribusi terhadap perubahan peradaban dunia,” kata Taruna.

    Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Indra Astuti menyebutkan buku-buku yang baru saja diserahkan Kepala BPOM akan menjadi koleksi hibah. Buku yang telah dihibahkan juga dapat diberikan kembali pada perpustakaan-perpustakaan lain yang membutuhkan, sesuai subjek yang ada.

    “Karena di Perpustakaan Nasional menerima hibah-hibah dari penulis, jika buku tersebut belum ada di koleksi kami. Jika di BPOM ada terbitan buku instansi, dapat diserahkan kepada deposit (Perpustakaan Nasional). (Buku tersebut) tentunya akan kami pelihara dan didayagunakan oleh masyarakat luas sehingga pengetahuan yang ada bisa tersebar luas,” ujar Indra.

    (avk/suc)

  • Video Alasan Hasil Lab BPOM dengan Taiwan soal Indomie Soto Banjar Berbeda

    Video Alasan Hasil Lab BPOM dengan Taiwan soal Indomie Soto Banjar Berbeda

    Video Alasan Hasil Lab BPOM dengan Taiwan soal Indomie Soto Banjar Berbeda

  • Video BPOM: Udang RI yang Ditolak FDA Aman, Kontaminasi Diduga dari Negara Lain

    Video BPOM: Udang RI yang Ditolak FDA Aman, Kontaminasi Diduga dari Negara Lain

    JakartaBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk udang Indonesia yang sempat ditolak otoritas Amerika Serikat (FDA) karena isu radioaktif tidak berbahaya. Kepala BPOM, Taruna Ikrar mengatakan tim satuan tugas (Satgas) telah menyiapkan langkah dekontaminasi untuk memastikan keamanan produk tersebut.

    Ia menambahkan, kontaminasi itu sebetulnya bukan berasal dari Indonesia, melainkan negara lain. Sebagai informasi, tiga lot udang mentah beku asal Indonesia ditarik FDA setelah ditemukan kandungan isotop radioaktif Cesium-137 dalam salah satu pengiriman. Meski demikian, FDA menegaskan kadar yang terdeteksi tidak cukup tinggi untuk menimbulkan risiko akut.

    detikers, klik di sini untuk menonton video 20Detik lainnya!

    (/)

    udang beku udang fda bpom taruna ikrar

  • Video: Ratusan Siswa Keracunan MBG dalam Sepekan, Apa Kata BPOM?

    Video: Ratusan Siswa Keracunan MBG dalam Sepekan, Apa Kata BPOM?

    Video: Ratusan Siswa Keracunan MBG dalam Sepekan, Apa Kata BPOM?

  • Keselamatan Pasien Anak Jadi Sorotan, Kepala BPOM RI Dorong Penggunaan Obat Secara Aman

    Keselamatan Pasien Anak Jadi Sorotan, Kepala BPOM RI Dorong Penggunaan Obat Secara Aman

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar menyoroti pentingnya sistem farmakologis untuk keselamatan pasien, utamanya pada bayi baru lahir dan anak-anak. Menurut Taruna, perlindungan sejak awal kehidupan adalah hak mendasar manusia.

    Menurut data Badan Pusat Statistik hingga Mei 2025, jumlah anak usia 0-4 tahun di Indonesia mencapai 22,75 juta jiwa atau sekitar 9 persen populasi. Sedangkan, angka kelahiran mencapai 4,6 juta per tahun.

    “Keselamatan pasien adalah hak mendasar. Secara khusus, perlindungan ini harus dimulai sejak bayi baru lahir dan anak-anak,” ujar Taruna Ikrar dalam acara National Pharmacovigilance Webinar dalam rangka World Patient Safety Day (WPSD) 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

    “Bayi dan anak adalah calon generasi penerus bangsa. Mereka harus tumbuh menjadi SDM (sumber daya manusia) berkualitas untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” sambungnya.

    Taruna mengatakan farmakovigilans dan penggunaan obat yang aman merupakan faktor penting untuk menjamin keselamatan pasien. Sistem ini berperan penting dalam mendeteksi efek samping obat secara lebih dini, meningkatkan pelaporan tenaga kesehatan, memberdayakan keluarga pasien, hingga membangun budaya keselamatan di layanan kesehatan.

    “Kita masih menghadapi kesenjangan dalam kapasitas pelaporan dan kesadaran di kalangan tenaga medis maupun masyarakat dalam melaporkan kejadian tidak diinginkan (KTD), efek samping obat (ESO), maupun kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI),” tambah Taruna.

    Dalam kesempatan yang sama Deputy Representative WHO Indonesia Momoe Takeuchi mengungkapkan keselamatan pasien adalah isu mendasar yang harus menjadi perhatian semua pihak. Ini khususnya bagi anak-anak dan bayi baru lahir yang menjadi masa depan Indonesia.

    Ia mengapresiasi langkah Indonesia, dalam 2 tahun terakhir telah memperkuat praktik produksi, distribusi, serta pengawasan obat, vaksin, dan produk medis. Namun, Takeuchi juga menyoroti tantangan baru seiring pesatnya perkembangan perawatan medis.

    “Setiap peningkatan dalam keselamatan pasien berarti menyelamatkan nyawa. Pencapaian dalam menurunkan angka kematian anak di berbagai negara membuktikan bahwa layanan kesehatan yang kuat, aman, dan berkualitas adalah kunci,” ujar Momoe.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Umumkan Hasil Uji, BPOM RI Tak Temukan Etilen Oksida di Sampel Indomie!

    Umumkan Hasil Uji, BPOM RI Tak Temukan Etilen Oksida di Sampel Indomie!

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengumumkan hasil uji sampel pertinggal mi instan yang diduga mengandung etilen oksida (EtO) di Taiwan. Hasilnya, baik EtO maupun 2-kloroetanol (2-CE) tidak terdeteksi.

    Sebelumnya, Taiwan Food and Drug Administration (FDA) dalam situs resminya mengumumkan bahwa Mi Instan Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kuit mengandung etilen oksida (EtO) sebesar 0,1 mg/Kg. Mengacu pada regulasi yang berlaku di negara tersebut, kadar ini berada di atas batas kuantifikasi atau limit of quantification (LoQ) sebesar 0,1 mg/Kg.

    Namun hasil berbeda didapatkan oleh BPOM saat melakukan uji terhadap sampel pertinggal dari batch yang sama dengan produk yang ditemukan di Taiwan. Hasilnya, tidak ditemukan residu EtO baik untuk parameter EtO (LoQ 0,003 mg/Kg) maupun 2-CE (LoQ 0,005 mg/Kg).

    “Hasil pengujian BPOM menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi syarat batas maksimal EtO dan 2-CE di Indonesia, yaitu di bawah 0,01 mg/Kg dan jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan Taiwan FDA,” tulis BPOM dalam penjelasan publik tertanggal 18 September 2025.

    Selain itu, BPOM juga melakukan perluasan sampling pengujian. Artinya, sampel dari batch yang berbeda juga dilakukan untuk memastikan keamanan produk.

    “Hasil pengujian menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak terdeteksi baik EtO maupun 2-CE,” tegas BPOM.

    Terkait perbedaan hasil pengujian ini, BPOM RI akan melakukan klarifikasi kepada Taiwan FDA. Di antaranya terkait metode analisis yang digunakan serta parameter dan kesimpulan ujinya.

    BPOM menjelaskan, EtO merupakan senyawa berbentuk gas yang mudah menguap, umumnya digunakan sebagai pestisida. Reaksi EtO dengan ion klorida yang terkandung dalam bahan lain, termasuk dalam produk pangan, akan membentuk senyawa 2-CE yang merupakan penanda penggunaan EtO dalam produk.

    Indonesia melarang penggunaan EtO sebagai pestisida berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida. Sedangkan batas maksimal residu EtO ditetapkan sebesar 0,01 mg/Kg melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

    Amerika Serikat mengatur batas maksimal EtO sebesar 7 mg/Kg, dan 2-CE sebesar 940 mg/Kg. Sementara di Singapura, batas maksimal EtO ditetapkan sebesar 50 mg/Kg pada rempah-rempah, dan di Uni Eropa total EtO (jumlah EtO dan 2-CE) sebesar 0,01–0,1 mg/Kg.

    “Sampai saat ini, Codex Alimentarius Commission sebagai organisasi internasional di bawah Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) belum mengatur batas maksimal residu, baik untuk EtO maupun 2-CE,” jelas BPOM.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Langkah BPOM Usai Taiwan Larang Produk Indomie Soto Banjar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • Polri Bakti Sosial Alumni Akpol ’90, Bagikan 1.485 Paket Sembako di Batam

    Polri Bakti Sosial Alumni Akpol ’90, Bagikan 1.485 Paket Sembako di Batam

    Jakarta

    Korps Binmas Baharkam Polri menyelenggarakan bakti sosial dalam rangka memperingati 35 tahun Ikatan Keluarga Dhira Brata (IKDB) Alumni Akpol Angkatan 1990 di Perumahan Rempang Eco City, Sembulang, Galang, Batam. Kegiatan dengan tema ‘Bersama Berbagi Tak Bertepi’ ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Polri.

    Acara berlangsung pada Kamis (18/9/2025), dibuka dengan sambutan Kakor Binmas Baharkam Polri, Irjen Edy Murbowo, yang menekankan pentingnya kehadiran negara melalui institusi Polri di tengah masyarakat.

    “Bakti sosial ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata komitmen kami untuk terus berdampingan dengan masyarakat,” ujarnya di hadapan ratusan warga yang hadir.

    Hadir dalam kesempatan tersebut Kakor Polairud Baharkam Polri, Irjen Mohammad Yasin, Dir Penyidikan BPOM, Brigjen Aziz Saputra, serta jajaran Polda Kepri dan pemerintah daerah setempat.

    Camat Galang, Danang Prisiliandi, yang mewakili Wali Kota Batam, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian Polri. “Bantuan ini sangat berarti bagi warga kami, terutama di masa-masa seperti sekarang. Semoga sinergi baik ini dapat terus berlanjut,” tuturnya.

    Secara simbolis, para pejabat menyerahkan paket sembako kepada 15 perwakilan warga dari tiga wilayah sekitar. Selanjutnya, dilakukan pembagian 1.485 paket sembako yang didistribusikan kepada warga Perumahan Rempang Eco City (718 paket), Tanjung Banun (227 paket), Dapur 6 (344 paket), dan Sembulang (196 paket).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian bakti sosial yang telah dilaksanakan IKDB 90 di berbagai daerah, termasuk Demak, Semarang, dan Kutai Kartanegara. Rencananya, program serupa akan terus bergulir ke berbagai kabupaten/kota lain di Indonesia.

    Kehadiran bakti sosial ini diharapkan dapat semakin menguatkan hubungan antara Polri dengan masyarakat, serta menjadi inspirasi bagi terbentuknya sinergi yang lebih baik dalam membangun negeri.

    (rfs/rfs)

  • 332 Petugas Medis Diterjunkan Saat MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 September 2025

    332 Petugas Medis Diterjunkan Saat MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika Regional 18 September 2025

    332 Petugas Medis Diterjunkan Saat MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Sebanyak 332 petugas medis akan diturunkan saat pergelaran MotoGP 2025 yang akan digelar di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober 2025 mendatang. 
    Selain tim medis, ambulans advance dan 2 helikopter turut disiagakan di Sirkuit Mandalika untuk evakuasi medis melalui jalur udara. 
    “Jadi total  yang kami kerahkan di MotoGP 2025 ada 332 tenaga medis, 42 ambulans, 35 pos medis dan 2 helikopter,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri dalam bincang kamisan, Kamis (18/9/2025). 
    Fikri mengatakan, khusus untuk
    medical race
    ada 166 tim medis yang akan bertugas di ring 1 Sirkuit Mandalika serta di medical center.
    Saat ini, pihaknya memiliki 6 dokter yang telah mendapatkan sertifikasi dari Federasi Sepeda Motor Internasional FIM. 
    Apabila terjadi kecelakaan pebalap, tim medis akan langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa ke medical center dan akan dikirim langsung ke RSUD NTB menggunakan helikopter. 
    Fasilitas kesehatan ini tidak hanya disiapkan untuk menangani emergency untuk para pebalap MotoGP tetapi juga untuk para penonton.   
    Tim medis ini akan disebar di posko kesehatan yang berada di pintu-pintu masuk tempat arus penonton MotoGP diantaranya Bandara Lombok, Pelabuhan Bangsal, Bundaran BIL, Bundaran Sunggung dan Bundaran Mong. 
    Seluruh faskes ini akan terkoneksi langsung dengan Rumah Sakit Rujukan seperti RS Mandalika, RSUD Praya, RSUD Patuh Patju dan RSUD Kota Mataram. 
    “Memang ini harus kita atensi terutama dari masuk ke sini dan kembali ke daerah masing-masing agar tetap sehat,” kata Fikri. 
    Selain sisi medis, Dikes NTB juga akan memastikan kebersihan terutama di hotel, restoran dan UMKM agar aman dari gangguan bakteri. 
    “Tentu kami Dikes bersama BPOM akan turun mengecek di hotel restoran dan umkm untuk pembinaan dan aspek kebersihan lingkungan, kata Fikri. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPOM RI Uji Sampel Indomie Soto Banjar yang Dilarang Taiwan, Ini Hasilnya

    BPOM RI Uji Sampel Indomie Soto Banjar yang Dilarang Taiwan, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan perkembangan hasil pengujian dan penjelasan lanjutan mengenai pemberitaan temuan mi instan Indomie yang mengandung etilen oksida di Taiwan. Hal tersebut tertuang dalam Penjelasan Publik Nomor HM.01.1.2.09.25.151.

    Sebelumnya, website resmi Temuan Taiwan Food and Drug Administration (FDA) menyebut bahwa mi Instan Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kulit mengandung etilen oksida (EtO) sebesar 0,1 mg/Kg. Berdasarkan standar residu pestisida di Taiwan, residu etilen oksida ditetapkan pada tingkat batas kuantifikasi (limit of quantification/LoQ) sebesar 0,1 mg/Kg.

    Dalam hal ini BPOM melakukan pengujian terhadap sampel produk pertinggal pada batch yang sama dengan yang ditemukan di Taiwan. Hasil pengujian BPOM menunjukkan bahwa EtO dan 2-kloroetanol (2-CE) pada produk tersebut “tidak terdeteksi”, baik untuk parameter EtO (LoQ 0,003 mg/Kg) maupun 2-CE (LoQ 0,005 mg/Kg).

    “Hasil pengujian BPOM menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi syarat batas maksimal EtO dan 2-CE di Indonesia, yaitu di bawah 0,01 mg/Kg dan jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan Taiwan FDA,” jelas BPOM dalam keterangan tersebut, Kamis (18/9/2025).

    BPOM juga melakukan perluasan sampling serta pengujian terhadap produk yang beredar di Indonesia termasuk pada batch yang berbeda untuk memastikan keamanan produk. Hasil pengujian menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak terdeteksi baik EtO maupun 2-CE.

    Di Indonesia sendiri, EtO merupakan bahan yang dilarang digunakan sebagai pestisida berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida. Pemerintah telah mengatur batas maksimal residu (BMR) EtO sebesar 0,01 mg/Kg melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

    BPOM akan melakukan klarifikasi kepada Taiwan FDA terkait permasalahan ini, termasuk metode analisis yang digunakan, serta parameter dan kesimpulan ujinya. Menurut keterangan tersebut, BPOM berkomitmen melakukan pengawalan ekspor untuk menjaga reputasi produk pangan olahan Indonesia dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.

    “BPOM mengimbau pelaku usaha untuk memahami dan mematuhi regulasi negara tujuan. BPOM siap memberikan pendampingan kepada pelaku usaha dalam pemenuhan standar internasional demi memperluas akses ekspor produk Indonesia,” imbau BPOM.

    Masyarakat diharapkan bijak dalam menyikapi informasi ni. Sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan olahan, masyarakat juga diimbau menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa). BPOM juga menyarankan masyarakat untuk membaca informasi nilai gizi dan takaran saji pangan olahan yang tercantum pada kemasan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Penjelasan Indofood soal Temuan Etilen Oksida di Indomie Soto Banjar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

  • 5 Temuan di Balik Hasil Uji Udang Beku yang Gaduh Diduga Tercemar Radioaktif

    5 Temuan di Balik Hasil Uji Udang Beku yang Gaduh Diduga Tercemar Radioaktif

    Jakarta

    Pemerintah memastikan udang beku asal Indonesia yang sempat direimpor dari Amerika Serikat aman dikonsumsi. Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyatakan hasil uji laboratorium menunjukkan tidak ada temuan cemaran radioaktif pada 18 kontainer udang yang sudah kembali ke Tanah Air.

    Deputi Bidang Karantina Ikan Barantin, Drama Panca Putra, menyampaikan jaminan tersebut saat menyerahkan sertifikat pelepasan kepada pemilik udang di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    “Seluruh proses pemeriksaan, mulai dari tindakan karantina, pengambilan sampel, hingga uji laboratorium sudah dilakukan. Hasilnya, produk dinyatakan aman dan layak konsumsi,” kata Drama dalam keterangan resminya.

    Awal Mula Penarikan

    Sebelumnya, sebanyak 387 kontainer udang vaname yang diekspor ke AS pada Juni hingga Agustus 2025 ditarik kembali setelah lima kontainer ditolak oleh otoritas setempat. Penolakan itu dilakukan karena terindikasi terpapar radioaktif Cesium-137 (Cs-137) melalui sistem Import Alert 99-51 pada 14 Agustus 2025.

    PT BMS selaku eksportir kemudian melakukan reimpor seluruh kontainer, termasuk 18 kontainer yang sudah tiba lebih dulu di Pelabuhan Tanjung Priok. Semua produk itu langsung menjalani pemeriksaan ketat melalui protokol karantina.

    Hasil Uji Dinyatakan Aman

    Barantin bekerja sama dengan sejumlah instansi, termasuk BRIN, Bapeten, BPOM, dan Bea Cukai. Hasil uji laboratorium menunjukkan lima laporan berikut:

    Tidak ditemukan radiasi berbahaya, hasil pengukuran berada di bawah ambang batas normal (±9.500 cps).

    Uji organoleptik mendapat skor 9, jauh di atas standar minimal 7.Uji mikrobiologi negatif dari Salmonella dan Listeria.Uji kimia bebas dari formalin maupun tanda pembusukan.Uji cemaran radioaktif oleh BRIN menunjukkan angka

    Drama menegaskan bahwa langkah pengawasan ketat ini bukan hanya untuk melindungi masyarakat, tetapi juga menjaga kepercayaan pasar ekspor terhadap produk perikanan Indonesia.

    “Kasus ini menjadi pembelajaran sekaligus penguatan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan kita. Masyarakat dan pelaku usaha tidak perlu khawatir, karena produk yang beredar sudah dipastikan aman,” beber dia.

    Antisipasi Kontainer Lain

    Masih ada 366 kontainer udang yang akan tiba secara bertahap hingga Oktober 2025, termasuk lima kontainer yang berstatus suspect Cs-137. Jika terbukti tercemar, produk akan dimusnahkan di insinerator radioaktif Bapeten. Namun, jika aman, udang akan dilepas setelah lulus uji mutu dan keamanan.

    Barantin menegaskan bahwa keamanan pangan nasional tetap menjadi prioritas utama, sekaligus bagian dari upaya menjaga citra Indonesia sebagai negara yang bertanggung jawab dalam perdagangan pangan global.

    (naf/naf)