Kementrian Lembaga: BPOM

  • Melirik minyak asiri sebagai peluang usaha menjanjikan dari Ambon

    Melirik minyak asiri sebagai peluang usaha menjanjikan dari Ambon

    Ambon (ANTARA) – Aroma tanaman rempah yang terkenal dari Maluku menyengat rongga hidung, ketika langkah kaki memasuki rumah produksi kelompok usaha bunga tani di Dusun Kranjang, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

    Aroma rempah bersumber dari proses penyulingan aneka minyak asiri, campuran dari berbagai rempah, seperti cengkih, serai, nilam, dan juga kayu putih itu memang dikenal sebagai komoditas unggulan dari Maluku.

    Dengan kandungan senyawa kimia tanaman rempah yang menjadikannya memiliki aroma khas dengan beragam manfaat serta nilai jual yang tinggi.

    Di ruangan berukuran kurang lebih 10 x 5 meter, tampak lelaki paruh baya, La Yapi, asal Buton, Sulawesi Tenggara, menyuling minyak serai dari dandang aluminium atau ketel dengan kapasitas kurang lebih 200 liter.

    Ketel diletakkan di atas tungku batu bata, dengan kayu sebagai bahan bakar utama untuk mengalirkan uap panas melalui teknik distilasi uap air untuk esktrak minyak asiri, campuran dari serai, cengkih, nilam, maupun daun kayu putih.

    Waktu penyulingan kurang lebih empat hingga enam jam, dan setiap jam diukur untuk mengetahui hasilnya.

    Setelah proses pendinginan, dilakukan pemisahan antara minyak dan air yang dialirkan melalui keran untuk mengalirkan minyak pada jeriken penampungan, dan selanjutnya dikemas ke dalam botol, sesuai ukuran.

    La Yapi, merupakan Ketua Kelompok Usaha Bunga Tani yang dibentuk pada tahun 2015, dengan 10 anggota. Mereka terus mengembangkan usaha secara tradisional tersebut.

    Usaha penyulingan minyak asiri itu telah berlangsung selama tiga generasi yang mengalir secara secara turun temurun, mulai dari kakek ke orang tua dan dari orang tua ke La Yapi.

    Umumnya, minyak asiri dioleskan untuk mengobati luka dan infeksi kulit, penangkal gigitan satwa berbisa, mengobati batuk, demam, penyakit kulit, meredakan nyeri otot, dan gangguan pencernaan.

    Minyak itu juga mampu meredakan stres, insomnia, asma, dan beberapa gangguan pernafasan, melalui aplikasi minyak asiri aroma terapi.

    Memulai usaha

    Usaha minyak asiri La Yapi dimulai dari Namlea, Kabupaten Buru, bersama orang tuanya. Kemudian, ketika sudah menikah dan menetap di Dusun Kranjang, Kota Ambon, ia memulai usaha bersama kelompok tersebut.

    Lelaki berusia 55 tahun itu memulai usaha dari menjadi petani serai dan nilam, kemudian mempunyai peralatan sendiri untuk usaha penyulingan.

    ​​​​​​Melihat potensi yang cukup menjanjikkan, La Yapi merambah ke jenis minyak lainnya, yakni kayu putih dan cengkih, dengan bermodalkan peralatan seadanya, hanya satu tungku kecil dan panci ketel tradisional.

    Bersama kelompok yang dibentuk, ia berhasil meningkatkan usaha, sehingga merambah ke pangsa pasar yang cukup konsisten, dengan mengolah empat jenis minyak asiri.

    Dalam proses usaha, sejumlah kendala ditemui untuk proses penyulingan minyak asiri, seperti bahan baku yang tidak selalu tersedia, yakni cengkih yang sulit didapatkan di Kota Ambon. Mengikuti musim, panen cengkih di kota itu hanya satu kali dalam satu tahun.

    Untuk itu, cengkih harus dibeli dari Kabupaten Seram Bagian Barat dengan harga yang lumayan tinggi, yakni Rp10.000 hingga Rp15.000 per kg.

    Sementara untuk dua jenis tanaman lainnya tidak mengalami kendala, karena dilakukan budi daya di sekitar tempat tinggal. Hanya daun minyak kayu putih yang dibeli dari petani di Pulau Buru dan Maluku Tengah.

    Terkesan dengan masa depan minyak asiri yang menjanjikan, ia memutuskan untuk menanam serai di lahan kebun yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal, berjarak kurang lebih 200 meter.

    Untuk menanam serai, La Yapi juga mengajak sesama petani di Dusun Keranjang, setelah diberikan penjelasan mengenai manfaat dan peluang usaha minyak asiri.

    Saat ini, petani di Waringin Cap, Dusun Kranjang, telah memanen serai dan hasilnya mencapai satu ton dalam kurun waktu satu bulan untuk kebutuhan pengolahan minyak asiri.

    Sementara untuk nilam, lokasi pembibitan berjarak sekitar 5 km dari kediamannya, karena keterbatasan lahan. Ia dan anggota kelompok memutuskan untuk menanam nilam di atas lahan yang disewa dari warga sekitar.

    Saat ini usaha itu menunggu proses izin edar dari BPOM Ambon, sedangkan sertifikat halal sudah dikantongi.

    Bantuan Pertamina

    Mendukung pengembangan usaha dan operasional pembuatan minyak asiri, kelompok itu mendapatkan bantuan pemberdayaan usaha dari perusahaan milik negara. 

    Integrated Terminal (IT) Wayame Ambon, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, mendukung proses pengembangan minyak asiri di Dusun Kranjang, Desa Wayame, Kota Ambon. ANTARA/ Penina F Mayaut. (Minyak asiri)

    Bantuan yang diberikan PT Pertamina dimulai tahun 2023, tahap awal berupa mesin pencacah, renovasi rumah produksi, kegiatan pelatihan dan pengadaan baju kelompok usaha.

    La Yapi bersama anggota mengikuti pelatihan, di antaranya pelatihan penyulingan minyak asiri, pengoperasian mesin pencacah, hingga pemasaran produk.

    Tahun kedua di 2024, bantuan yang diterima berupa mesin sensor, tambahan profil tank untuk pengairan agar tidak menggunakan mesin pompa, sehingga menghemat listrik dan lebih efisien dalam penggunaan air saat penyulingan minyak.

    Selain itu, ada bantuan pengurusan izin edar produk yang saat ini masih dalam proses di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon.

    La Yapi dan anggota kelompoknya sangat berterima kasih atas bantuan dari Pertamina, sehingga produk minyak asiri kelompok itu semakin dikenal masyarakat, bukan hanya di Kota Ambon, tetapi merambah ke provinsi lain, seperti ke Papua, Sumatera, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Hal itu, tentu semakin meningkatkan pendapatan mereka.

    Dukungan ini merupakan Wujud kepedulian perusahaan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dalam menjaga lingkungan dan menggerakkan ekonomi masyarakat, yang sejalan dengan proses bisnis perusahaan. Perusahaan pelat merah itu membantu kelompok usaha melalui program pengembangan masyarakat di wilayah binaan.

    Bantuan yang diberikan itu, sesuai usulan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti perusahaan itu, sehingga bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran, seperti bantuan di tahun 2024 yang lebih fokus pada administrasi pengurusan izin edar usaha minyak asiri.

    Sejauh ini Pertamina melihat prospek usaha kelompok usaha minyak asiri, khususnya minyak nilam, memiliki permintaan cukup tinggi.

    Ke depan program lain juga akan disalurkan, misalnya melalui bantuan CSR dari Pertamina yang berkelanjutan.

    Omzet meningkat

    Dengan dukungan dan bantuan PT Pertamina, produk minyak asiri semakin dikenal masyarakat, tidak hanya di dalam Kota Ambon, tetapi merambah ke provinsi lain.

    Berkat bantuan itu, omzet usaha kelompok semakin meningkat, yakni mencapai Rp60 juta per bulan, dari sebelumnya di bawah Rp50 juta.

    Minyak asiri kelompok usaha itu, saat ini juga masuk dalam katalog di Pemerintah Provinsi Maluku.

    Lewat kepedulian perusahaan BUMN dan pemerintah daerah, negara selalu hadir untuk membantu rakyat dalam berusaha dan mengembangkan potensi daerah.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kementan Siap Hentikan Impor Anggur Shine Muscat Jika Terbukti Berbahaya – Page 3

    Kementan Siap Hentikan Impor Anggur Shine Muscat Jika Terbukti Berbahaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyatakan kesiapannya untuk menghentikan impor anggur Shine Muscat asal China jika ditemukan kandungan berbahaya dalam produk tersebut. Saat ini, Kementerian Pertanian masih menunggu hasil kajian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas yang berwenang.

    “Ya harus dong (disetop), kan berbahaya,” kata Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10/2024).

    Sudaryono menambahkan bahwa pihaknya menunggu pengecekan lebih lanjut dari BPOM mengenai kandungan dalam anggur tersebut.

    “Intinya ya kita kalau memang di situ ada pelanggaran atau di situ ada kandungannya, tentu akan kita kaji dan akan kita larang. Iya dong?” ujarnya.

    Kementerian Pertanian juga berencana berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan jika kandungan berbahaya terbukti ada.

    “Rekomendasinya dari Kementerian Pertanian tapi kan yang punya SPI, namanya perintah export atau import itu adanya di perdagangan. Tapi kita duluan, kita ada rekomendasi biasanya rekomendasi kita dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan,” jelasnya.

    Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) telah melakukan uji cepat (rapid test) untuk memeriksa dugaan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Hasil tes menunjukkan bahwa anggur tersebut memenuhi standar keamanan pangan.

    “Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP (Otoritas Kompeten Keamanan Pangan) ini menunjukkan bahwa anggur Muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman,” ungkap Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti.

     

  • Badan Pangan Nasional Tes Anggur Muscat yang Jadi Sorotan Publik, Ini Hasilnya

    Badan Pangan Nasional Tes Anggur Muscat yang Jadi Sorotan Publik, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida anggur Shine Muscat. Pengecekan ini dilakukan bersama Dinas urusan Pangan Provinsi selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) pada stok yang berada di 100 titik Kabupaten/Kota.

    Hasil uji rapid test tersebut sebagian besar atau 90% negatif dari residu. Sementara ada 10 % ada kandungan residu, tetapi dalam jumlah aman, sehingga boleh dikonsumsi.

    “Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman. Sebagian sampel tersebut tetap kami kirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya” ujar Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yusra Egayanti dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).

    Rapid test ini sebagai langkah investigasi lebih lanjut terkait pemberitaan di media mengenai anggur Shine Muscat di Thailand. Ia mengatakan, telah meminta OKKP dan OKKPD provinsi untuk mengetatkan pengawasan keamanan pangan segar guna memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia.

    “Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional tersebut, kami akan terus memperkuat pengawasan terhadap keamanan produk pangan segar yang beredar di masyarakat melalui sampling dan uji lab secara berkala.” ujar Yusra.

    Kasus ini bermula di Thailand di mana dilaporkan ditemukan adanya residu pestisida di atas batas aman pada Anggur Shine Muscat yang diimpor dari China. Berkaitan dengan itu, Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan/Food And Drugs Adminsitration (FDA) Thailand telah mengeluarkan rilis resmi yang menyatakan bahwa produk Anggur Shine Muscat aman untuk dikonsumsi. https://oryor.com/media/newsUpdate/media_news/3025.

    Meskipun hasil pengujian cepat menunjukkan anggur tersebut aman dikonsumsi, NFA juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan good practices sebelum konsumsi buah anggur antara lain, pilih anggur yang memiliki izin edar; cuci dengan air mengalir yg bersih sebelum dikonsumsi.

    Di sisi lain, Badan Pangan Nasional juga tengah menggencarkan konsumsi buah lokal. Menurut Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal, buah lokal memiliki keunggulan antara lain dalam hal kesegaran dan kualitas karena kita mengonsumsi buah sesuai musimnya,

    “Buah-buahan lokal tidak perlu menempuh perjalanan jauh sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga lebih segar dan memiliki cita rasa yang lebih khas,” ujar Rinna.

    Ia juga mengungkapkan ajakan konsumsi buah lokal selaras dengan Perpres 81 tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

    “Mengonsumsi buah lokal merupakan bagian dari mencintai produk-produk dalam negeri khususnya di sektor pangan. Perpres 81 tahun 2024 ini harus kita implementasikan bersama sehingga kemandirian pangan kita lebih kuat.” ujarnya.

    (ada/hns)

  • Kemarin, anggur Muscat aman hingga PMO untuk masalah tiket pesawat

    Kemarin, anggur Muscat aman hingga PMO untuk masalah tiket pesawat

    Jakarta (ANTARA) – Beberapa berita ekonomi pada Kamis (31/10/2024) masih layak untuk dibaca, mulai dari hasil rapid test Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menemukan bahwa anggur Muscat aman dikonsumsi, hingga pembentukan tim Project Management Officer (PMO) untuk menangani persoalan harga tiket pesawat.

    Berikut rangkuman berita kemarin yang layak disimak lagi pada Jumat pagi ini:

    Bapanas: Hasil rapid test anggur Muscat aman untuk dikonsumsi

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan anggur Shine Muscat aman dikonsumsi setelah uji cepat (rapid test) residu pestisida bersama Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) menunjukkan hasil yang memenuhi standar keamanan pangan.

    Baca selengkapnya di sini

    Mendag: Permendag 8 lindungi industri tekstil

    Menteri Perdagangan RI Budi Santoso mengatakan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 bertujuan untuk melindungi industri tekstil di dalam negeri.

    “Permendag 8 kan berlaku 17 Mei, masa baru beberapa bulan berlaku perusahaan sudah mati,” katanya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    Erick Thohir bentuk PMO untuk solusi harga tiket pesawat-pariwisata

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong pembentukan tim Project Management Officer (PMO) untuk menangani persoalan harga tiket pesawat yang saat ini dinilai mahal, serta memperkuat pengembangan sektor pariwisata nasional.

    Baca selengkapnya di sini

    Tak hanya iPhone 16, Google Pixel dijual domestik akan terblokir IMEI

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan bakal memberikan perlakuan sama berupa pemblokiran IMEI bagi produk telepon pintar Google Pixel seperti yang diberlakukan untuk iPhone 16, apabila terbukti diperjualbelikan di dalam negeri.

    Baca selengkapnya di sini

    Wamentan: Larangan peredaran anggur Muscat menunggu hasil uji BPOM

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan bahwa keputusan untuk melarang peredaran anggur Muscat di Indonesia masih menunggu hasil uji yang tengah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Jika hasil kajian BPOM menunjukkan bahwa anggur Muscat mengandung zat berbahaya, maka pihaknya akan mempertimbangkan pelarangan peredaran buah tersebut.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Telanjur Makan Anggur Shine Muscat dan Keluhkan Ini? Segera Lapor ke BPOM

    Telanjur Makan Anggur Shine Muscat dan Keluhkan Ini? Segera Lapor ke BPOM

    Jakarta

    Masyarakat Indonesia belakangan ini dihebohkan dengan kabar anggur shine muscat impor yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya. Residu bahan kimia pada buah tersebut bisa berpotensi menimbulkan dampak buruk pada kesehatan tubuh.

    Merespons hal ini, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar meminta kepada masyarakat yang terlanjur mengonsumsi anggur shine muscat impor dan mengalami gangguan kesehatan untuk segera melaporkannya ke BPOM.

    “BPOM sangat berharap misalnya ada yang terlanjur memakan dan ada efek yang dirasakan misalnya mual, diare, bahkan diarenya sampai di tahap yang dehidrasi, nah itu disampaikan ke BPOM,” ujar Taruna saat ditemui detikcom di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).

    “Melalui HALO BPOM sebagai laporan, karena ini salah satu tugas kami juga untuk melindungi masyarakat dari pangan dan makanan termasuk buah-buahan yang berbahaya,” lanjut dia.

    Taruna menambahkan, BPOM dan beberapa Kementerian/Lembaga lain saat ini sedang melakukan uji sampel di berbagai wilayah di Indonesia untuk benar-benar memastikan bahwa buah anggur impor yang beredar di pasaran aman untuk dikonsumsi masyarakat.

    Sejauh ini, BPOM menegaskan bahwa berdasarkan data yang mereka dapatkan, anggur shine muscat yang beredar di pasaran masih tergolong aman. Namun, BPOM masih terus mendalami hal ini, karena masih ada beberapa poin terkait uji sampel yang masih belum dilaporkan.

    “Tetapi tim kami masih terus bergerak ya, ada beberapa poin yang masih belum dilaporkan ke kami. Tim kami Deputi 3 sudah kami perintahkan untuk (mengambil) sampling ke beberapa tempat, bahkan di seluruh Indonesia,” katanya.

    (dpy/naf)

  • Singapura Ungkap Hasil Uji Sampel Dugaan Kontaminasi Pestisida di Anggur Muscat

    Singapura Ungkap Hasil Uji Sampel Dugaan Kontaminasi Pestisida di Anggur Muscat

    Jakarta

    Otoritas pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) ikut menelusuri dugaan kontaminasi pestisida level berbahaya di anggur shine muscat yang beredar di negaranya. Setelah melakukan pengecekan, SFA menjamin anggur shine muscat di Negeri Singa itu aman dikonsumsi.

    “Sampai saat ini, pengujian SFA untuk pestisida pada anggur Shine Muscat tidak mendeteksi tingkat residu pestisida yang menjadi masalah keamanan pangan,” kata lembaga tersebut dikutip dari Strait Times.

    Menurut SFA, anggur Shine Muscat yang dijual di Singapura sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang.

    “SFA akan terus menguji dan memantau situasi untuk melindungi kesehatan masyarakat,” lanjutnya.

    Pengecekan ini dilakukan di tengah kekhawatiran atas tingginya tingkat residu kimia berbahaya yang terdeteksi dalam sampel anggur Shine Muscat yang diuji di Thailand.

    Pada tanggal 24 Oktober, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand – bersama dengan Dewan Konsumen Thailand (TCC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan negara tersebut mengumumkan bahwa uji laboratorium mendeteksi residu pestisida yang tinggi pada 23 dari 24 sampel yang dikumpulkan.

    SFA mengatakan produk makanan harus dibawa ke Singapura oleh importir yang diberi lisensi, dan pengecer harus memastikan mereka mendapatkan produk mereka dari sumber yang diatur oleh lembaga tersebut. Badan tersebut mengatakan pihaknya secara rutin memeriksa makanan impor untuk mengetahui kandungan pestisida, dan ada peraturan terkait jumlah bahan kimia yang diizinkan dalam produk tersebut.

    (kna/naf)

  • Bapanas Rapid Test Anggur Muscat, Hasilnya 90% Negatif Residu

    Bapanas Rapid Test Anggur Muscat, Hasilnya 90% Negatif Residu

    Jakarta

    Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Dinas urusan Pangan Provinsi selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) melakukan uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida anggur Shine Muscat. Rapid test dilakukan pada stok yang berada di 100 titik Kabupaten/Kota.

    Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yusra Egayanti mengungkapkan, hasil uji rapid test tersebut sebagian besar atau 90% negatif dari residu. Sementara ada 10 % ada kandungan residu, tetapi dalam jumlah aman, sehingga boleh dikonsumsi.

    “Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman. Sebagian sampel tersebut tetap kami kirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya” ujar Yusra dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).

    Rapid test ini sebagai langkah investigasi lebih lanjut terkait pemberitaan di media mengenai anggur Shine Muscat di Thailand. Ia mengatakan, telah meminta OKKP dan OKKPD provinsi untuk mengetatkan pengawasan keamanan pangan segar guna memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia.

    “Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional tersebut, kami akan terus memperkuat pengawasan terhadap keamanan produk pangan segar yang beredar di masyarakat melalui sampling dan uji lab secara berkala.” ujar Yusra.

    Adapun kasus ini bermula di Thailand di mana dilaporkan ditemukan adanya residu pestisida di atas batas aman pada Anggur Shine Muscat yang diimpor dari China. Berkaitan dengan itu, Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan/Food And Drugs Adminsitration (FDA) Thailand telah mengeluarkan rilis resmi yang menyatakan bahwa produk Anggur Shine Muscat aman untuk dikonsumsi. https://oryor.com/media/newsUpdate/media_news/3025.

    Meskipun hasil pengujian cepat menunjukkan anggur tersebut aman dikonsumsi, NFA juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan good practices sebelum konsumsi buah anggur antara lain, pilih anggur yang memiliki izin edar; cuci dengan air mengalir yg bersih sebelum dikonsumsi.

    Di sisi lain, Badan Pangan Nasional juga tengah menggencarkan konsumsi buah lokal. Menurut Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal, buah lokal memiliki keunggulan antara lain dalam hal kesegaran dan kualitas karena kita mengonsumsi buah sesuai musimnya,

    “Buah-buahan lokal tidak perlu menempuh perjalanan jauh sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga lebih segar dan memiliki cita rasa yang lebih khas,” ujar Rinna.

    Ia juga mengungkapkan ajakan konsumsi buah lokal selaras dengan Perpres 81 tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

    “Mengonsumsi buah lokal merupakan bagian dari mencintai produk-produk dalam negeri khususnya di sektor pangan. Perpres 81 tahun 2024 ini harus kita implementasikan bersama sehingga kemandirian pangan kita lebih kuat.” ujarnya.

    Lihat Video: Geger Temuan Residu Berbahaya Anggur Muscat di Thailand

    (ada/das)

  • BPOM Ungkap Obat Herbal ‘Dioplos’ Tramadol-Sildenafil Marak Beredar di Wilayah Ini

    BPOM Ungkap Obat Herbal ‘Dioplos’ Tramadol-Sildenafil Marak Beredar di Wilayah Ini

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengatakan peredaran obat herbal ilegal yang mengandung bahan kimia obat (BKO) masih mudah ditemukan di pasaran. Menurut BPOM, ada beberapa wilayah di Indonesia masih banyak ditemukan obat herbal berbahaya ini.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan pihaknya telah menyita ratusan ribu obat herbal ilegal seperti jamu yang mengandung BKO dexamethasone, tramadol, dan sildenafil citrate yang melebihi batas aman.

    “Yang paling banyak kami temukan (obat herbal ilegal) di Jakarta, terus Bandung, terus daerah-daerah perbatasan kayak Pekanbaru, Batam. Kemudian Medan, Kalimantan Utara juga banyak, dan Makassar,” kata Taruna saat ditemui detikcom di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).

    Taruna menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penindakan pada oknum-oknum nakal yang menjual obat herbal yang ternyata membahayakan kesehatan masyarakat.

    “Kami akan bergerak terus, karena kami mendengarkan ada lagi di beberapa tempat ada di Kalimantan Utara, Medan, Semarang, kemudian di Surabaya. Kami akan bertindak lebih cepat lagi,” tegas Taruna.

    Upaya yang dilakukan BPOM ini, lanjut Taruna adalah untuk melindungi UMKM obat tradisional yang memang berjalan sesuai aturan. Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 1.070. pelaku usaha obat tradisional di Indonesia.

    “Dari UMKM kalau bisa menjadi perusahaan menengah, bahkan perusahaan besar, karena nanti produknya bisa diekspor,” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • Heboh Soal Racun di Buah Impor

    Heboh Soal Racun di Buah Impor

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menguji beberapa sampel anggur shine muscat yang belakangan ini ramai diperbincangkan. Tindakan ini dilakukan untuk menjawab kegelisahan masyarakat yang terlanjur ketakutan mengkonsumsi buah impor tersebut. Mereka khawatir adanya kontaminasi pestisida berbahaya di buah anggur shine muscat. Dalam proses pengambilan sampel ini, BPOM akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan Kementerian Pertanian (Kementan). dalam merespons isu

    Sebelumnya, kegaduhan muncul menyusul temuan 18 jenis residu beracun berdasarkan hasil uji sampel anggur shine muscat impor oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand atau Food and Drug Administration (FDA). Dalam uji lab ini juga ditemukan 23 dari 24 sampel melebihi batas legal untuk satu hingga enam jenis bahan kimia beracun.

    Sementara itu, mengutip detikHealth, diketahui jika Indonesia juga mengimpor buah dari sumber yang sama yaitu China. Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi Badan Karantina Indonesia, pasokan yang masuk sesuai sertifikasi karantina sebanyak 681 ton selama periode Januari hingga September 2024. Jumlah yang masuk tersebut diklaim sudah melalui proses pengawasan dan pemeriksaan badan karantina.

    Terbaru, anggota Komisi IV DPR Daniel Johan meminta Barantin dan BPOM mengambil sampel dan menguji anggur muscat yang beredar di pasar Indonesia. Menurutnya, masyarakat harus diberi kepastian terkait keamanan anggur muscat yang beredar di Indonesia. ia juga mendorong pemerintah untuk menarik peredaran anggur shine muscat dari pasaran jika memang ditemukan kasus yang sama seperti Thailand.

    “Bila ditemukan kandungan yang membahayakan, maka Karantina harus segera memperketat impor dan menarik semua produk dari pasar,” kata Daniel Johan.

    Lalu apa langkah yang akan diambil oleh pemerintah terkait dengan anggur muscat yang sudah tersebar di tengah masyarakat? Benarkah buah impor yang sudah beredar itu berbahaya? Simak diskusi lengkapnya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

    Beralih ke Jawa Timur, detikSore akan mengulas munculnya fenomena tuyul yang ada di Jember. Diketahui, salah satu jenis makhluk gaib ini menjadi kambing hitam atas hilangnya uang sejumlah warga RT 02 RW 15, Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Sukorambi, Jember. Atas hal ini, mereka kompak memasang spanduk atau banner bertuliskan peringatan Rawan Tuyul. Bagaimana kebenarannya? Ikuti laporan langsung jurnalis detikJatim dalam Indonesia Detik Ini.

    Menyemarakkan Halloween, perayaan yang diimpor dari kawasan negara-negara barat, Sunsetalk akan menghadirkan praktisi pengusiran hantu. Bagaimana metodenya? Benarkah ada makhluk tak kasat mata yang selalu memperhatikan gerak-gerik kita? Ikuti cerita lengkapnya jelang matahari terbenam nanti.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!

    (far/far)

  • Badan Pangan Nasional Tes Anggur Muscat yang Jadi Sorotan Publik, Ini Hasilnya

    Heboh Anggur Muscat Punya Kandungan Berbahaya, Kementan Buka Opsi Larang Impor

    Jakarta

    Anggur shine muscat yang diimpor dari Thailand bikin geger masyarakat Indonesia. Kabarnya buah itu mengandung senyawa kimia dan pestisida melebihi ambang batas aman.

    Kementerian Pertanian buka suara soal hal ini. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan pihaknya bisa membuka opsi untuk pelarangan impor anggur asal Thailand tersebut.

    Saat ini pria yang akrab disapa Mas Dar itu mengatakan pihaknya masih menunggu hasil kajian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) soal kandungan anggur muscat.

    “Kita lagi nunggu hasil BPOM untuk pengecekan kalau ada pelanggaran di situ, dan kandungan-kandungan (yang berbahaya) kita akan kaji dan larang. Iya dong. Kita tunggu kajian itu dari BPOM,” ungkap Dar ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

    “Ya harus dong, karena berbahaya,” kata Sudaryono ketika ditegaskan apakah akan melarang impor anggur muscat bila terbukti memiliki kandungan berbahaya.

    Perintah larangan impor sendiri akan dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Namun, pihaknya akan memberikan rekomendasi pelarangan impor terlebih dahulu ke Kementerian Perdagangan sebagai kementerian teknis.

    “Kan kalau bahan pangan selalu dua kementerian, rekomendasi kan dari pertanian, yang punya SPI perintah ekspor impor kan perdagangan. Kita duluan kasih rekomendasi dan dilakukan Kementerian Perdagangan,” tegasnya.

    Sebelumnya, hasil uji sampel anggur shine muscat impor di Thailand diketahui mengandung antara tujuh dan 18 jenis residu beracun, dan 23 dari 24 sampel melebihi batas legal untuk satu hingga enam jenis bahan kimia beracun. Beberapa bahan kimia tersebut antara lain triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

    Lihat Video: Geger Temuan Residu Berbahaya Anggur Muscat di Thailand

    (hal/kil)