Kementrian Lembaga: BPOM

  • Pertamina kembangkan UMKM perempuan lewat Program PFpreneur

    Pertamina kembangkan UMKM perempuan lewat Program PFpreneur

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation kembali membuka Program PFpreneur untuk mendampingi dan mengembangkan UMKM, khususnya yang dikelola perempuan, guna meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

    “Sebagai komitmen untuk mengembangkan kewirausahaan perempuan demi menggerakkan perekonomian nasional, PT Pertamina melalui Pertamina Foundation kembali membuka program pendampingan dan pengembangan UMKM PFpreneur,” kata Vice President Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Dia menyampaikan bahwa melalui program itu, Pertamina mendorong pengembangan kewirausahaan perempuan yang berbasis pengelolaan usaha modern dan berdaya saing.

    PFpreneur sebelumnya telah berjalan selama empat tahun, memberikan pelatihan kepada lebih dari 4.000 pengusaha perempuan, atau womenpreneur, yang bergerak di tiga jenis usaha, yakni kerajinan, fesyen, dan kuliner.

    “Tahun 2023, sebanyak 153 UMKM terpilih menjadi mitra binaan Pertamina, dan untuk tahun 2024, jumlahnya akan naik dua kali lipat,” ujarnya.

    Fadjar mengatakan, PFpreneur merupakan bagian dari pembinaan UMKM Pertamina yang dilakukan secara terstruktur, berjenjang dan terintegrasi untuk mendukung UMKM berkelanjutan.

    ”PFpreneur menjadi sarana bagi para wirausaha perempuan untuk berdaya saing, sekaligus pintu awal untuk menjadi bagian dari mitra binaan Pertamina,” jelasnya.

    Keberlanjutan pendampingan dilakukan sehingga binaan PFpreneur dapat mengikuti kelas pembinaan lanjutan UMK Academy, dengan kurikulum Go Modern, Go Online, Go Digital, Go Global serta Go Green secara intens selama 6 bulan.

    Hal itu dilakukan agar para UMKM perempuan dapat naik kelas ke jenjang lebih tinggi, memperoleh akses pameran nasional hingga internasional serta e-katalog smexpo.

    “Dengan demikian, produk mereka semakin dikenal dan berdampak pada pendapatannya,” tutur Fadjar.

    Pertamina mengklaim, beragam kisah sukses ditorehkan oleh binaan PFpreneur yang mengikuti pameran internasional dan temu bisnis sebagai mitra binaan Pertamina, seperti dari Agrominafiber Handicraft and Home Décor, Bananania, dan Imago Raw Honey.

    Agrominafiber Handicraft and Home Decor merupakan produk kerajinan ramah lingkungan asal Kebumen dengan memanfaatkan bahan baku dari limbah pohon pisang dan enceng gondok yang diubah menjadi produk kerajinan dan dekorasi rumah menarik.

    “Pada gelaran INACRAFT, produk tersebut menarik perhatian buyer dari Argentina lewat pemesanan ribuan kap lampu,” ucap Fadhar.

    Dari bidang kuliner, Bananania merupakan produk makanan berbahan dasar pisang, antara lain keripik pisang, granola pisang, tepung pisang, cookies pisang dan rambak pisang. Produk-produknya diproses tanpa pewarna dan tanpa pengawet, dan sudah memiliki izin BPOM, Halal, HAKI dan HACCP.

    “Keunggulan ini membuat Bananania mampu menjalin kerja sama dengan marketplace dari Kanada, Archipelago, pada ajang Trade Expo Indonesia 2024,” ungkapnya.

    Sementara itu, Imago Raw Honey produk superfood berbahan madu murni dari Gunung Gede Pangrango Bogor dan hutan di Jawa Tengah dengan kemasan eksklusif. Pada ajang Temu Bisnis Pertamina SMEXPO 2024, Imago memperoleh potential buyer dari Bangladesh dan Mesir untuk pemesanan lebih dari 2.000 paket.

    Shinta Aviyani pemilik Imago Raw Honey mengatakan bahwa lewat program PFpreneur, pihaknya bisa menjadi UMKM Mitra Binaan Pertamina.

    Dari program tersebut, Shinta mengaku memperoleh pelatihan dan pendampingan yang mampu menguatkan fondasi usahanya untuk bersaing di pasar lokal, nasional, hingga internasional.

    “Dengan begitu, kami bisa percaya diri untuk tampil dan menjajakan produk kami di depan buyer pada pameran-pameran ataupun business matching,” ujar Shinta.

    Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan PFpreneur tidak hanya sekadar membina wirausaha tetapi membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan keberlanjutan usahanya.

    “PFpreneur tidak hanya mencetak wirausaha, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mereka yang berdampak positif bagi perekonomian nasional,” ujar Agus.

    Pendaftaran PFpreneur dimulai 2-24 November 2024 di laman resmi pertaminafoundation.org dan dikhususkan untuk wirausaha perempuan di seluruh Indonesia dengan usia minimal 18 tahun.

    Kemudian, usaha yang dimiliki telah berjalan minimal 6 bulan dan bergerak di bidang kerajinan, fesyen, kuliner, dan pertanian. Bidang pertanian menjadi yang terbaru dalam program PFpreneur, mencakup usaha sayuran organik, sayuran hidroponik, bibit tanaman, alat pertanian, dan tanaman hias.

    Baca juga: UMKM binaan Pertamina bukukan transaksi 10,5 juta dolar AS di TEI 2024
    Baca juga: Pertamina antarkan UMKM binaan juara kompetisi wirausahawan perempuan
    Baca juga: Pertamina EP Limau Field inovasi limbah kulit jeruk jadi bioplastik
     

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kata Dokter Soal Bacillus Cereus, Bakteri yang Ditemukan di Jajanan China La Tiao

    Kata Dokter Soal Bacillus Cereus, Bakteri yang Ditemukan di Jajanan China La Tiao

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melaporkan adanya kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB PK) yang diduga dipicu oleh jajanan impor dari China la tiao di sejumlah daerah. Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan ada indikasi kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk tersebut.

    Hingga saat ini ada empat varian la tiao yang dalam pemeriksaan laboratorium dinyatakan positif terkontaminasi bakteri, yaitu:

    C&j Candy Joy LatiaoLuvmi Hot Spicy LatiaoKK Boy LatiaoLianggui Latiao

    “Sebaiknya kalau dia bawa tentengan dari luar negeri, jajanan cemilan la tiao, dibuang saja, jangan dimakan, bila dimakan masih ada risiko terjadi seperti di 7 lokasi KLB keracunan pangan,” ungkap Taruna dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024).

    Spesialis gizi dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM menjelaskan bahwa kontaminasi bakteri semacam ini pada makanan bisa datang dari mana saja, terlebih apabila lingkungan di tempat penanganan makanan tidak higienis. Ia mengungkapkan bakteri ini bisa berasal dari tanah, debu, udara, peralatan, atau bahan baku makanan yang tidak diproses atau disimpan secara benar.

    dr Raissa mengatakan kejadian infeksi akibat Bacillus cereus sebenarnya tidak umum terjadi. Tidak semua paparan serta merta dapat menyebabkan infeksi pada seseorang, kecuali karena beberapa faktor.

    “Tidak semua paparan bakteri ini menyebabkan infeksi. infeksi dapat terjadi jika kondisi kekebalan tubuh seseorang melemah ataupun jika jumlah bakteri yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak. Jika terpapar sejumlah kecil saja, biasanya tidak cukup untuk menyebabkan penyakit,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Sabtu (2/11/2024).

    Apabila infeksi terjadi, dr Raissa mengatakan pasien biasanya akan mengalami gejala khas keracunan makanan meliputi mual, muntah, diare, demam, hingga kram perut. Hal tersebut serupa apa yang dialami oleh korban kontaminasi jajanan la tiao di beberapa daerah.

    Dalam konteks sehari-hari, dr Raissa membagikan beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada makanan yang dimasak di rumah:

    Masak makanan hingga matang dengan benar.Jaga kebersihan makanan dengan cuci tangan sebelum dan sesudah makan.Menjaga suhu makanan dengan baik.Perhatikan tanggal kedaluwarsa, jangan dikonsumsi apabila sudah melewati waktunya.

    (avk/suc)

  • Video: BPOM Ungkap Sumber Bakteri yang Sebabkan Keracunan Jajanan Latiao

    Video: BPOM Ungkap Sumber Bakteri yang Sebabkan Keracunan Jajanan Latiao

    Video: BPOM Ungkap Sumber Bakteri yang Sebabkan Keracunan Jajanan Latiao

  • Video Imbauan BPOM Seusai KLB Keracunan Latiao: Jadi Konsumen Cerdas

    Video Imbauan BPOM Seusai KLB Keracunan Latiao: Jadi Konsumen Cerdas

    Video Imbauan BPOM Seusai KLB Keracunan Latiao: Jadi Konsumen Cerdas

  • Jajanan China La Tiao Terkontaminasi Bakteri Bacillus Cereus, Apa Itu?

    Jajanan China La Tiao Terkontaminasi Bakteri Bacillus Cereus, Apa Itu?

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan indikasi kontaminasi bakteri Bacillus cereus dalam produk jajan China la tiao yang diduga menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) di sejumlah daerah. Daerah tersebut meliputi Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.

    Kontaminasi tersebut menurut Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, menyebabkan korban dilaporkan mengalami gejala mual dan muntah.

    “Produk ini menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, muntah, sesuai dengan laporan dari korban,” kata Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024).

    Dikutip dari Cleveland Clinic, Bacillus cereus (B cereus) merupakan bakteri pembentuk spora yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop. B cereus biasanya hidup di lingkungan sekitar dan menghasilkan zat toksin yang dapat memicu masalah kesehatan.

    B cereus berdasarkan lokasi serangan pada tubuh dibagi menjadi dua jenis, yaitu intestinal dan non-intestinal. Untuk jenis intestinal, B cereus menyerang sistem pencernaan dan biasanya terjadi melalui keracunan makanan.

    Sedangkan jenis non-intestinal menyerang selain sistem pencernaan dan lebih berisiko serius pada tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kontaminasi pada luka, menghirup debu terkontaminasi, hingga wabah infeksi di rumah sakit.

    Berikut ini sederet gejala yang ditimbulkan dari infeksi bakteri B cereus:

    Intestinal

    Nyeri perutKram perutDiare berairGejala sindrom emetik meliputi mual dan muntah

    Non-Intestinal

    Gejalanya bervariasi berdasarkan jenis penyakitnya. Endoftalmitis atau infeksi pada mata menyebabkan gejala yang paling parah. Gejalanya meliputi:

    Nyeri mataKelelahanDemamSel darah putih tinggi (leukositosis)Penglihatan rendahMata merahUlkus kornea berbentuk cincin

    (avk/suc)

  • Pertamina Dukung Inklusi, Kembangkan UMKM Perempuan lewat Program PFpreneur

    Pertamina Dukung Inklusi, Kembangkan UMKM Perempuan lewat Program PFpreneur

    Jakarta, Beritasatu.com – Komitmen untuk mengembangkan kewirausahaan perempuan demi menggerakkan perekonomian nasional, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation kembali membuka program pendampingan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), PFpreneur. 

    Pada program ini, Pertamina mendorong pengembangan kewirausahaan perempuan yang berbasis pengelolaan usaha modern dan berdaya saing. Empat tahun berjalan, PFpreneur memberikan pelatihan kepada lebih dari 4.000 pengusaha perempuan, atau womenpreneur, yang bergerak di tiga jenis usaha, yakni kerajinan, fesyen, dan kuliner. Tahun 2023, sebanyak 153 UMKM terpilih menjadi mitra binaan Pertamina, dan untuk tahun 2024, jumlahnya akan naik dua kali lipat.

    Vice President Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, PFpreneur merupakan bagian dari pembinaan UMKM Pertamina yang dilakukan secara terstruktur, berjenjang dan terintegrasi untuk mendukung UMKM berkelanjutan. 

    “PFpreneur menjadi sarana bagi para wirausaha perempuan untuk berdaya saing, sekaligus pintu awal untuk menjadi bagian dari mitra binaan Pertamina. Keberlanjutan pendampingan kami lakukan sehingga binaan PFpreneur dapat mengikuti kelas pembinaan lanjutan UMK Academy, dengan kurikulum Go Modern, Go Online, Go Digital, Go Global serta Go Green secara intens selama 6 bulan, agar dapat naik kelas ke jenjang lebih tinggi, memperoleh akses pameran nasional hingga internasional serta e-katalog smexpo. Dengan demikian, produk mereka semakin dikenal dan berdampak pada pendapatannya,” ujar Fadjar. 

    Beragam kisah sukses ditorehkan oleh binaan PFpreneur yang mengikuti pameran internasional dan temu bisnis sebagai mitra binaan Pertamina, seperti dari Agrominafiber Handicraft & Home Décor, Bananania, dan Imago Raw Honey. Agrominafiber Handicraft & Home Decor merupakan produk kerajinan ramah lingkungan asal Kebumen dengan memanfaatkan bahan baku dari limbah pohon pisang dan enceng gondok yang diubah menjadi produk kerajinan dan dekorasi rumah menarik. 

    Pada gelaran INACRAFT, produk tersebut menarik perhatian buyer dari Argentina lewat pemesanan ribuan kap lampu. Dari bidang kuliner, Bananania merupakan produk makanan berbahan dasar pisang, antara lain keripik pisang, granola pisang, tepung pisang, cookies pisang dan rambak pisang. Produk-produknya diproses tanpa pewarna dan tanpa pengawet, dan sudah memiliki izin BPOM, Halal, HAKI dan HACCP.

    Keunggulan ini membuat Bananania mampu menjalin kerja sama dengan marketplace dari Kanada, Archipelago, pada ajang Trade Expo Indonesia 2024. Sementara itu, Imago Raw Honey produk superfood berbahan madu murni dari Gunung Gede Pangrango Bogor dan hutan di Jawa Tengah dengan kemasan eksklusif.

    Pada ajang Temu Bisnis Pertamina SMEXPO 2024, Imago memperoleh potential buyer dari Bangladesh dan Mesir untuk pemesanan lebih dari 2.000 paket. 

    “Lewat program PFpreneur, kami bisa menjadi UMKM Mitra Binaan Pertamina. Dari program tersebut, kami memperoleh pelatihan dan pendampingan yang mampu menguatkan fondasi kami sebagai UMKM untuk bersaing di pasar lokal, nasional, hingga internasional. Dengan begitu, kami bisa percaya diri untuk tampil dan menjajakan produk kami di depan buyer pada pameran-pameran ataupun business matching,” ujar Shinta Aviyani selaku pemilik Imago Raw Honey. 

    Pendaftaran PFpreneur pada 02 November-24 November 2024 di laman resmi pertaminafoundation.org dan dikhususkan untuk wirausaha perempuan seluruh Indonesia perempuan dengan usia minimal 18 tahun. Usaha yang dimiliki telah berjalan minimal 6 bulan dan bergerak di bidang kerajinan, fesyen, kuliner, dan pertanian. Bidang pertanian menjadi yang terbaru dalam program PFpreneur, mencakup usaha sayuran organik, sayuran hidroponik, bibit tanaman, alat pertanian, dan tanaman hias. 

    Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan PFpreneur tidak hanya sekadar membina wirausaha tetapi membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan keberlanjutan usahanya. 

    “Didukung oleh ekosistem pembinaan UMKM Pertamina, program ini akan dimulai dari proses seleksi, inkubasi bisnis hingga pemberian stimulan bantuan permodalan dan partisipasi dalam pameran serta dukungan berkelanjutan dalam bentuk publikasi dan pembinaan. Dengan demikian, PFpreneur tidak hanya mencetak wirausaha, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mereka yang berdampak positif bagi perekonomian nasional,” ujar Agus. 

    Dukungan Pertamina terhadap UMKM di pameran ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Inisiatif ini juga selaras dengan prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG), yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta dampak positif bagi masyarakat.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 7 Energi bersih dan terjangkau, poin 8 Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan poin 13 Penanganan perubahan iklim. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Bikin Anak SD di 7 Daerah Keracunan, Segini Ternyata Harga Jajanan Latiao – Page 3

    Bikin Anak SD di 7 Daerah Keracunan, Segini Ternyata Harga Jajanan Latiao – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah memberikan perintah agar produk jajanan pedas latiao yang menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) ditarik dan dimusnahkan.

    “Kami minta importir untuk segera melaporkan proses penarikan dan pemusnahan ini terhadap Badan POM. Dan kami akan terus memantau kepatuhan mereka,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dikutip dari kanal Health Liputan6.com, Sabtu (2/11/2024).

    Seperti diketahui, telah terjadi kasus keracunan massal yang menimpa anak-anak SD di tujuh daerah, yang diduga disebabkan oleh jajanan pedas bernama latiao.

    Kasus ini mengakibatkan anak-anak mengalami muntah, pusing, dan bahkan dilarikan ke rumah sakit. BPOM menyebut kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP).

    Jajanan latiao saat ini udah ditemukan. Selain sudah di jual di berbagai pameran hingga depan sekolah, jajanan pedas ini juga banyak ditemukan di e-commerce.

    Dilacak Liputan6.com, Sabtu (2/11/2024), di beberapa situs e-commerce, latiao dijual dengan dengan beragam harga di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu per bungkus. Tentu saja, harga tersebut bisa dibilang cukup terjangkau.

    Latiao adalah jajanan pedas yang berasal dari China. Jajanan ini dibuat dari tepung terigu yang dibumbui dengan cabai dan berbagai rempah lain, kemudian diolah menjadi bentuk panjang dan tipis seperti stik.

    Latiao pertama kali muncul sekitar tahun 1998 di provinsi Hunan, China, yang dikenal dengan makanan pedasnya. Seiring waktu, latiao menjadi terkenal di seluruh negeri dan bahkan populer di beberapa negara lain, terutama di Asia.

  • Jajanan La Tiao Asal China Dihentikan Sementara Peredarannya, 4 dari 73 Produk yang Beredar Mengandung Bakteri Bacillus Cereus

    Jajanan La Tiao Asal China Dihentikan Sementara Peredarannya, 4 dari 73 Produk yang Beredar Mengandung Bakteri Bacillus Cereus

    GELORA.CO – Jajanan La Tiao asal China dihentikan sementara peredarannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).  

    Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan penghentian sementara peredaran La Tiao ini dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat. 

    Pasalnya, sebelumnya, pihaknya mereka menerima laporan keracunan akibat La Tiao dari tujuh wilayah antara lain Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat dan Pamekasan. 

    Imbasnya, hal ini pun menjadi Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP) di tempat-tempat tersebut.

    “Hasil pengujian laboratorium berdasarkan pengujian terhadap produk yang diduga menyebabkan KLBKP kami menemukan indikasi kontaminasi bakteri Bacillus Cereus,” kata Taruna, Jumat (1/11/2024).

    Taruna menjelaskan bakteri Bacillus Cereus ini bisa menyebabkan gejala-gejala keracunan seperti sakit perut, pusing, mual dan muntah.

    Gejala-gejala ini sama seperti apa yang dilaporkan para korban.

    Dia menyebut saat ini terdapat 73 produk La Tiao yang beredar. Sebanyak 4 diantaranya terbukti mengandung bakteri tersebut.

    Terkait hal ini, pihaknya langsung memeriksa sarana peredaran, yakni gudang importir dan distributor.

    BPOM pun menemukan mereka tidak mematuhi Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik (CperPOB).

    Langkah-langkah yang mereka tempuh sebagai koreksi, yakni berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk menghentikan penjualan La Tiao secara daring serta menarik dan memusnahkan produk yang menyebabkan KLBKP.

    Selain menghentikan sementara peredaran La Tiao, BPOM turut menangguhkan sementara registrasi dan importasi produk tersebut sebagai langkah pencegahan sambil menelusuri kasus tersebut lebih lanjut.

    Taruna mengingatkan masyarakat agar selalu memeriksa keamanan makanan yang akan dikonsumsi.

    Terlebih lagi bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui.

  • Semua Akan BPA-Free pada Waktunya

    Semua Akan BPA-Free pada Waktunya

    Jakarta

    Kandungan bisphenol A (BPA) dalam plastik polikarbonat untuk kemasan air minum guna ulang ternyata sudah sejak lama jadi perhatian. Banyak negara bahkan sudah meninggalkan bahan tersebut karena berisiko bagi kesehatan.

    Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Ulul Albab, SpOG mengatakan bahwa kesadaran akan bahaya BPA sebenarnya dimulai pada tahun 1970-an. Semenjak saat itu, beberapa negara mulai menetapkan ambang batas toleransi BPA yang bisa diterima oleh tubuh.

    Misalnya The Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat yang pada tahun 1988 menetapkan batas aman paparan harian BPA sebanyak 50 mikrogram/kg berat badan. Sedangkan pada tahun 2015, setelah serangkaian penelitian yang dilakukan, European Food Safety Authority (EFSA) menetapkan ambang batas yang jauh lebih rendah lagi yaitu 0,04 nanogram/kg berat badan.

    Situasi itu juga yang membuat beberapa negara akhirnya mulai membuat regulasi BPA-free dengan meninggalkan produk-produk mengandung BPA. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko dampak kesehatan yang dapat muncul. Dalam banyak penelitian, ditemukan keterkaitan antara BPA dengan berbagai masalah kesehatan, khususnya gangguan pada sistem hormon dan reproduksi.

    “Kemudian beberapa negara seperti Amerika dan Malaysia, kemudian negara di Eropa sudah melakukan pelarangan terkait BPA. Karena kita tahu ada sekitar 130 penelitian yang menyatakan bahwa PPM ini berbahaya untuk jangka panjangnya baik pada laki-laki, perempuan, maupun pada tumbuh kembang anak,” kata dr Ulul dalam acara detikcom Leaders Forum di Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).

    Peserta diskusi detikcom Leaders Forum membahas kontroversi BPA. Foto: Rifkianto Nugroho

    Di Indonesia sendiri, BPOM menemukan kadar BPA pada galon polikarbonat di atas ambang batas di sejumlah kota yang ada di Indonesia selama periode 2021-2022. Hasil temuan ini mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan Peraturan BPOM Nomor 6/2024 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Pasal 61A dalam aturan ini mewajibkan air minum dalam kemasan polikarbonat untuk mencantumkan tulisan “dalam kondisi tertentu, kemasan polikarbonat dapat melepaskan BPA pada air minum dalam kemasan”.

    Perlahan, makin banyak produk air minum kemasan yang beralih dari plastik polikarbonat ke PET yang lebih aman. Kemasan galon guna ulang mulai ditinggalkan, meski ada juga produk yang baru mulai mendistribusikannya secara selektif di wilayah tertentu.

    “Memang faktanya di lapangan sudah mulai dilakukan, walaupun belum semua karena belum dilarang terkait dengan BPA di Indonesia,” tandasnya.

    Berkaca dari negara lain, perilaku masyarakat mulai menunjukkan adanya pergeseran dalam memilih plastik untuk kemasan pangan. Ketika ada alternatif yang lebih aman, kenapa juga harus mempertaruhkan kesehatan?

    (avk/up)

  • Kontaminasi Bakteri pada Jajanan Latiao Diduga Picu KLB Keracunan Pangan

    Kontaminasi Bakteri pada Jajanan Latiao Diduga Picu KLB Keracunan Pangan

    BPOM RI mengungkap soal kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) yang diduga disebabkan oleh jajanan Latiao. Berdasarkan hasil pengujian sementara, ditemukan adanya kontaminasi bakteri Bacillus cereus yang menghasilkan toksin pada produk impor dari China ini.