Kementrian Lembaga: BPJS

  • Masih Ngerasa Pas-pasan? Ini 5 Tanda Kamu Sebenarnya Masuk Kelas Menengah

    Masih Ngerasa Pas-pasan? Ini 5 Tanda Kamu Sebenarnya Masuk Kelas Menengah

    Jakarta

    Masih sering merasa gaji cuma numpang lewat, padahal penghasilan sudah stabil? Bisa jadi kamu sebenarnya sudah masuk kelas menengah. Tapi, apa sih ciri-ciri orang kelas menengah? Apakah kamu salah satunya? Yuk cek faktanya!

    Kelas menengah sering disebut sebagai tulang punggung ekonomi suatu negara. Mereka bukan orang kaya, tapi juga bukan golongan miskin. Namun, garis batas siapa yang masuk kelas menengah kadang samar, apalagi di tengah perubahan gaya hidup dan biaya hidup yang terus naik.

    Menurut Scott Allen, pakar keuangan pribadi sekaligus pendiri Seniors Life Insurance Finder, kelas menengah biasanya punya penghasilan stabil, hidup cukup, dan sedikit ruang untuk bersenang-senang. Bedanya dengan kelas menengah atas? Mereka punya uang lebih untuk menabung, berlibur, bahkan membeli properti tambahan.

    Kalau kamu penasaran, ini 5 tanda kamu sebenarnya masuk kelas menengah atau menengah atas:

    1. Stabil Secara Finansial

    Tidak hidup pas-pasan adalah ciri khas kelas menengah. Artinya, penghasilanmu cukup untuk kebutuhan dasar, punya tabungan, bahkan investasi kecil. Bedanya, kelas menengah atas biasanya punya dana ekstra untuk liburan, membeli barang mewah, hingga pensiun lebih cepat.

    2. Punya Pendidikan yang Layak

    Mayoritas kelas menengah punya setidaknya gelar sarjana. Pendidikan ini biasanya jadi pintu untuk pekerjaan bergaji lebih baik. Kelas menengah atas? Lebih mungkin punya gelar lanjutan dan akses ke karier elit.

    Ilustrasi Rumah Foto: Getty Images/Thomas Northcut3. Memiliki Rumah

    Kepemilikan rumah sering jadi simbol keamanan finansial. Orang kelas menengah biasanya punya satu rumah, sementara kelas menengah atas bisa punya properti kedua atau rumah investasi.

    4. Akses Layanan Kesehatan Berkualitas

    Kelas menengah biasanya punya asuransi tambahan selain BPJS. Bedanya, kelas menengah atas lebih leluasa memilih layanan premium tanpa khawatir biaya.

    5. Punya Jaringan Sosial yang Kuat

    Relasi itu penting. Orang kelas menengah dan menengah atas punya koneksi yang membuka peluang karier, bisnis, bahkan akses ke klub sosial eksklusif seperti golf atau padel.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah di Indonesia tahun ini tahun ini sebanyak 46,85 juta jiwa. Angka itu turun sejak 2019yang berjumlah 57,33 juta jiwa. Foto: Pradita UtamaKenapa Ini Penting?

    Dengan biaya hidup yang terus naik, definisi kelas menengah juga ikut berubah. Jadi, kalau kamu merasa pas-pasan padahal punya rumah, asuransi, dan penghasilan stabil, besar kemungkinan kamu sudah masuk kelas menengah.

    Kalau kamu sudah di level ini, langkah selanjutnya adalah bagaimana naik kelas ke menengah atas-mulai dari investasi, pengelolaan utang, hingga membangun koneksi.

    (igo/fdl)

  • Cerita Ojol yang Diundang Gibran ke Istana, Dituduh Gadungan hingga Diancam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 September 2025

    Cerita Ojol yang Diundang Gibran ke Istana, Dituduh Gadungan hingga Diancam Megapolitan 6 September 2025

    Cerita Ojol yang Diundang Gibran ke Istana, Dituduh Gadungan hingga Diancam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pertemuan antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wapres pada Minggu (31/8/2025) menyisakan kisah yang tidak mengenakkan.
    Salah satunya bagi Doni Pratama (37),
    driver
    ojol yang hadir sebagai perwakilan Indrive.
    Tiba-tiba, ia menjadi buah bibir di media sosial usai bertemu Gibran.
    Alih-alih dianggap membawa aspirasi, ia malah dituding sebagai ojol gadungan, bahkan sempat mendapat ancaman.
    Tudingan ini membuatnya harus memberi klarifikasi berulang kali.
    Sebab, banyak ojol sekalipun yang mempertanyakan statusnya karena merasa tak mengenalnya dalam komunitas.
    Ia pun mempertanyakan dasar tudingan itu dan menyebut seolah-olah ada standar ganda soal siapa yang diakui sebagai driver.
    “Apakah kita harus daftar di semua komunitas? Itu baru diakuin gitu dan apakah kita harus masuk asosiasi atau serikat pekerja ojol? Kan nggak gitu,” kata Doni, Jumat (5/9/2025).
    Doni menegaskan, ia adalah driver resmi Indrive sejak 2020. Tidak ada aturan yang mewajibkan ojol menjadi anggota asosiasi tertentu.
    “Bisa dibilang
    full time
    , tapi saya juga, punya sampingan lain gitu, yang tadi saya bilang, saya punya warkop, cuma untuk sementara ini, saya tutup karena kondisi sekarang ini dan saya juga jualan online,” kata Doni.
    “Memang saya bukan anggota (asosiasi), tapi kan tidak ada mau wajibnya ke sana,” tambah dia.
    Bagi Doni, dampak paling berat bukan hanya cibiran warganet, melainkan kondisi keluarganya yang ikut goyah.
    Ia menyebut istri dan anaknya jatuh sakit akibat tekanan yang datang bertubi-tubi.
    “Ya, jujur sedih banget gitu karena berdampak kepada keluarga. Keluarga saya, istri anak saya ngedrop, walaupun mungkin mereka tidak menunjukkan kesedihan atau apa, tapi dari segi kesehatan, ini ngedrop banget,” ujar dia.
    Anaknya bahkan sempat mendapat komentar dari teman-temannya di sekolah.
    Ia cemas bila tekanan tersebut bisa memengaruhi kondisi psikologis anaknya.
    “Anak saya mungkin diam. Tapi dia juga akhirnya bicara, bahwa teman-temannya bilang, bahwa ayah kamu ada di sini, ada gini, dan dia nggak bisa jawab apa-apa. Saya cuma khawatir ya, mentalnya gitu,” ucap Doni.
    Badai yang menerpa Doni semakin menjadi ketika ia mengaku menerima pesan ancaman dari akun tak dikenal melalui media sosial.
    “Ada satu akun yang ngancem saya di sosial media saya. Itu ada yang ngancem sih, intinya dia ngancem, ‘
    awas bakal gua cari lu, gua abisin
    ‘,” kata Doni.
    Selain itu, foto pribadinya saat mengenakan jas dan dasi juga beredar di media sosial dan disalahartikan, membuat keluarganya cemas.
    “Orangtua saya juga WA, ini kan foto
    yang
    bener-bener foto saya pakai jas dan dasi. Itu real foto saya, tapi diambil waktu acara pesta atau kondangan. Saya enggak tahu itu fotonya (nyebar) dari mana,” jelas dia.
    Meski diterpa fitnah, Doni tetap menggunakan kesempatan di Istana untuk menyuarakan aspirasi.
    Ia menanyakan langsung ke Wapres mengenai perkembangan kasus Affan Kurniawan,
    driver
    ojol yang tewas dilindas kendaraan Brimob saat kerusuhan di Jakarta Pusat.
    “Saya tanya sama Pak Wapres, ‘
    Pak maaf, apakah memang benar tujuh tersangka itu yang terjadi?’
    karena kita warga, netizen meragukan kan tidak jelas, apakah benar atau tidak. Pak Wapres cuma menjawab intinya, ‘ikuti saja, proses hukum akan dijalani secara transparan, tolong percaya dulu sama pemerintah’,” ujar Doni.
    Selain itu, Doni dan driver lain juga menyampaikan aspirasi terkait perlindungan sosial bagi para driver ojol.
    “Salah satu dari kami mengutarakan, ibarat mengusulkan bahwa BPJS ketenagakerjaan, jadi BPJS ketenagakerjaan atau BPJS buat ojol, Pak Wapres menerima aspirasi itu, dan kelihatannya positif,” kata Doni.
    Ia juga menekankan pentingnya kepastian legalitas bagi profesi ojol agar aplikasi tidak bisa bertindak semena-mena.
    “Nah selain itu, kita juga menuntut legalitas, legalitas payung hukum Ojol, supaya teman-teman itu tenang, aplikasi itu tidak semena-mena lagi sama kami, dalam arti kata program-program kayak Aceng (argo goceng) segala macam,” jelas dia.
    Di tengah segala tudingan, ancaman, dan dampak bagi keluarga, Doni tetap berusaha melihat sisi positif dari peristiwa ini.
    “Ada positif negatif pasti ada, gitu, ya, dibilang terganggu, ganggu, tapi,
    alhamdulillah, follower
    jadi nambah,” kata Doni.
    Ia berharap, pihak-pihak yang sempat menudingnya bisa meminta maaf, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga kepada seluruh driver ojol di Indonesia.
    “Paling enggak, orang-orang yang tersebut klarifikasi gitu, minta maaf sama kami, bukan kami aja, sama teman-teman ojol seluruh Indonesia,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Subandi dan Wabup Mimik Idayana Ajak Ojol Jaga Sidoarjo

    Bupati Subandi dan Wabup Mimik Idayana Ajak Ojol Jaga Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Ribuan ojek online (ojol) dari berbagai wilayah di Kabupaten Sidoarjo memadati area parkir timur Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (5/9/2025). Mereka berkumpul untuk mengikuti doa bersama bagi almarhum Affan Kurniawan yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.

    Acara diawali dengan salat gaib yang dipimpin oleh Pengasuh Ponpes Al Basuni Siwalanpanji Buduran, Gus Hasan Jamil Kholil. Usai salat, para ojol juga menerima bantuan berupa 5 kilogram beras serta kartu BPJS Kesehatan dari Pemkab Sidoarjo.

    Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Sidoarjo, di antaranya Bupati Sidoarjo H. Subandi, Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana, serta Ketua DPRD H. Abdillah Nasih. Hadir pula Sekda Fenny Apridawati, Kapolresta Kombes Pol Christian Tobing, Dandim 0816 Letkol Inf. Dedyk Wahyu Widodo, dan Ketua BNN Sidoarjo Kombes Pol Gatot Soegeng Soesanto.

    Dalam sambutannya, Bupati Subandi menyampaikan doa agar almarhum Affan Kurniawan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Ia juga mengajak para ojol untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban di Sidoarjo.

    “Sidoarjo adalah rumah kita, tempat tinggal kita. Oleh karenanya mari kita jaga bersama agar tetap aman dan nyaman. Menjaga Sidoarjo bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas kita semua,” tegas Bupati Subandi.

    Bupati menekankan bahwa kekompakan masyarakat, termasuk para ojol, sangat penting untuk mencegah tindakan anarkis dan menjaga ketentraman bersama. Saat ditanya kesanggupan menjaga Sidoarjo, ribuan ojol serempak menjawab “sanggup”. [isa/but]

     

     

  • RAPBN 2026 Abaikan Kelas Menengah Bawah yang Kian Terjepit – Page 3

    RAPBN 2026 Abaikan Kelas Menengah Bawah yang Kian Terjepit – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ekonom Senior INDEF Aviliani menyoroti bahwa kelompok kelas menengah bawah menjadi pihak paling rentan dalam kondisi ekonomi saat ini.

    “Sekarang kan problemnya adalah pada kelas menengah bawah. Nah jadi kebijakan di dalam RAPBN seharusnya memang sudah harus ada keberpihakan di dalam peningkatan pendapatan masyarakat,” kata Aviliani dalam Diskusi Publik INDEF: Menakar RAPBN 2026, Kamis (4/9/2025).

    Lantaran kelompok ini tidak masuk dalam kategori miskin sehingga tidak mendapat bantuan langsung tunai (BLT), tetapi juga tidak cukup kuat secara finansial untuk menanggung beban hidup tanpa bantuan. Akibatnya, kelompok ini semakin terhimpit oleh tekanan ekonomi.

    Menurut Aviliani, kelompok menengah bawah umumnya masih membayar BPJS secara mandiri. Berbeda dengan masyarakat miskin yang mendapat subsidi dari pemerintah, mereka harus mengalokasikan pendapatan untuk kebutuhan dasar sekaligus iuran kesehatan. Kondisi ini semakin berat ketika pendapatan mereka justru menurun.

    “Yang sekarang sedang butuh bantuan itu adalah menengah bawah. Yang mereka tidak tersentuh BLT, mereka tidak tersentuh dengan BPJS yang dibayarkan oleh pemerintah, tapi mereka biasa cenderung bayar BPJS sendiri,” ujarnya.

    Menurutnya, situasi tersebut memaksa banyak rumah tangga kelas menengah bawah mengandalkan tabungan untuk bertahan hidup. Fenomena ini populer disebut “mantab” atau makan tabungan, di mana masyarakat tidak lagi bisa mengandalkan penghasilan utama. Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa memicu kerentanan sosial-ekonomi baru.

    “Mereka sedang menghadapi penurunan pendapatan yang akhirnya orang katakan mantab atau makan tabungan,” Ujar Aviliani.

    Aviliani menegaskan, RAPBN seharusnya tidak hanya fokus pada kelompok miskin, tetapi juga menyentuh persoalan kelas menengah bawah. Jika dibiarkan, daya beli masyarakat akan terus melemah dan berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi nasional.

     

     

  • Terkuak! Ini Isi Pembicaraan 8 Driver Ojol dengan Gibran di Istana

    Terkuak! Ini Isi Pembicaraan 8 Driver Ojol dengan Gibran di Istana

    Jakarta

    Baru-baru ini, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengundang delapan driver ojek online (ojol) untuk berdiskusi di Istana Wapres, Jakarta Pusat. Lantas, apa yang mereka bicarakan di pertemuan tersebut?

    Salah satu perwakilan ojol yang hadir dalam pertemuan itu, Mohamad Rahman Tahir menjelaskan, dia dan rekan-rekannya hadir lebih dulu di Istana sebelum kedatangan Wapres Gibran. Sebab, mantan Walikota Solo itu harus menghadiri agenda penting.

    Selama menunggu Gibran, para ojol berdiskusi dengan sekretaris pribadi Gibran yang bernama Ali. Mereka ketika itu sempat menyampaikan keluh kesah tentang permasalahan menjadi ojol.

    “Jadi, satu jam pertama kami berbicara dengan sespri-nya, Pak Ali. Ditanyakan kira-kira apa sih permasalahan di ojol. Ya kami jelaskan secara rinci seperti kita butuh payung hukum, terus mitra terlalu banyak atau segala macam. Itu kita bicarakan hal-hal yang memang berkaitan dengan ojol,” ujar Rahman, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (3/9).

    “Kalau bisa BPJS tenaga kerja untuk deliver ojek online dikasih gratis dong. Intinya itulah. Kami ngebahas awal seperti itu saja. Enggak ada yang spesial, spesifik, dan segala macam,” tambahnya.

    Ojol bertemu Gibran. Foto: Doc. Istimewa.

    Tak lama kemudian, Gibran tiba di lokasi pertemuan. Mereka lebih dulu makan bersama sebelum masuk ke topik obrolan utama.

    Menurutnya, saat ngobrol bersama, Gibran lebih sering mendengar ketimbang berbicara. Pada kesempatan itu, mereka juga sempat membahas kasus demo, hingga kasus kematian Affan Kurniawan yang dilindas aparat menggunakan kendaraan rantis.

    “Kami sampaikan juga aksi demo sekarang ini sudah tidak murni ojol lagi. Memang ojol awalnya pada malam pertama. Tapi kan ke sini-ke sini lagi demo itu sudah menyimpang. Ojol cuma menuntut keadilan yang seadil-adilnya bagi keluarga korban agar dihukum seberat-beratnya dan proses itu transparan. Tuh, kami cerita itu sama Mas Wapres,” kata dia.

    Lebih jauh, dia juga mengungkap, delapan driver ojol yang hadir mengeluh soal penghasilan mereka yang mengalami penurunan. Dia ingin, semuanya segera pulih dalam waktu dekat.

    “Dan kami bilang terus terang Pak, selama aksi ini pendapatan kita menurun. Wajar dong kami ngomong begitu,” tuturnya.

    “Karena kan ketika demo berlangsung semua karyawan hampir 100 persen di Jakarta itu WFH ya. Jadi sepi orderan satu, kedua juga area narik jadi terbatas. Kalau kami dapat penumpang ke arah Senen ya itu takut. Itu yang kami bicarakan,” lanjutnya.

    Menimpali obrolan tersebut, Gibran merespons dengan mengatakan pemerintah saat ini sedang berupaya keras untuk menjaga wilayah agar kembali kondusif.

    “Mas Wapres bilang makanya kami berharap sama-sama jaga kondusif wilayah biar wilayah aman teman-teman bisa narik ya kan. Kembali seperti semula, kondisi Jakarta kantor-kantor pada masuk anak sekolah, sehingga membantu jumlah orderan yang meningkat,” katanya.

    Lebih lanjut, Rahman yang telah menjadi ojol sejak 10 tahun lalu itu membantah jika dalam pertemuan kemarin sempat terjadi obrolan terkait politik.

    “Jadi gak ada pesan-pesan khusus gak ada bicara hal-hal politik. Lebih banyak mendengarkan dan memberi arahan buat bantu kami. Karena demo sudah menyimpang ada pengrusakan, pembakaran fasilitas umum, penjarahan itu memang riil terjadi kan gitu loh. Gak mengada-ada,” kata Rahman.

    (sfn/rgr)

  • Pertama di Jateng & DIY, RS Indriati Solo Miliki PET Scan Deteksi Kanker

    Pertama di Jateng & DIY, RS Indriati Solo Miliki PET Scan Deteksi Kanker

    Jakarta

    Rumah Sakit Indriati Solo Baru kini mempunyai layanan unggulan dalam deteksi kanker secara dini. Salah satu layanan yang dimiliki oleh RS Indriati Solo Baru yakni fasilitas kedokteran Nuklir & Terasonik Molekuler dengan Positron Emission Tomography (PET) Scan.

    Dokter spesialis kedokteran nuklir dan teranostik molekuler RS Indriati Solo Baru, dr. Lim Andreas menerangkan bahwa ada tempat pengobatan kanker yang saat ini sudah tersedia di sana.

    “Layanan kanker kita mulai dari konsultasi dokter spesialis, kita punya semua lengkap mulai dari anak-anak hingga dewasa, kita juga sudah ada kemoterapi yang bisa dijamin BPJS, radioterapi kita sudah menggunakan Linac Halcyon generasi terbaru dengan waktu penyinaran kurang dari 5 menit, dan yang terbaru kita juga sudah ada PET Scan,” katanya kepada detik Jateng, Sabtu (23/8/2025).

    Andreas mengatakan salah satu layanan deteksi dini kanker dengan menggunakan PET Scan. RS Indriati Solo Baru merupakan rumah sakit pertama di Jawa Tengah & DIY yang memiliki, layanan PET Scan ini.

    Meski baru diluncurkan pada 15 Mei 2025 oleh Gubernur Jateng, Ahmad Lutfi, PET Scan bisa digunakan untuk mendiagnosa atau mendeteksi adanya sel-sel abnormal. Untuk PET Scan, kata Andreas, tesnya menggunakan radiofarmaka atau biasa disebut obat nuklir.

    “PET Scan ini manfaat utamanya untuk kanker memang. Jadi PET scan itu suatu alat modalitas diagnostik ya. Jadi, dia nanti untuk mendiagnosa, mendeteksi adanya sel-sel yang abnormal. Di dalam kasus kita ini tes kan kita menggunakan radiofarmaka namanya atau lebih simpelnya disebutnya ya obat nuklir,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Andreas menjelaskan obat nuklir yang digunakan yakni Fluorodeoxyglucose yang merupakan analog glukosa atau gula buatan. Dengan dimasukkannya obat nuklir tadi, maka akan berkeliling dan tangkap oleh sel-sel yang membutuhkan gula.

    “Obat nuklirnya itu yang kita pakai adalah FDG, FDG itu adalah Fluorodeoxyglucose yang mana dia merupakan analog glukosa atau gula buatan. Seperti yang diketahui sel keganasan itu doyan nyariin gula. Jadi kita akan memasukkan FGD ke pasien, lalu FGD-nya itu akan berkeliling di satu badan dan akan ditangkap oleh sel-sel yang memang dia butuh gula secara fisiologis. Salah satunya sel kanker. Nah, nanti dia setelah ditangkap sel kankerdan kita akan foto menggunakan mesin modalitas kamera PET scan ini,” jelasnya.

    Ia mengatakan, dengan menggunakan PET Scan bisa dilakukan hingga 30 menit. Hanya saja, proses penangkapan gula oleh sel-sel dalam tubuh yang membutuhkan waktu yang lama yakni 1 jam.

    “Yang lama menunggu saat menangkap gula sekitar 1 jam. Mayoritas semua kanker bisa. Namun ada beberapa yang menangkapnya kurang. Misalnya seperti untuk kanker prostat atau untuk kanker liver itu dia kurang, tapi bukan berarti tidak bisa dipakai. Sebagai contoh misalkan kanker liver itu kalau stadium yang masih awal dia itu menangkap gula ini dia kurang, tapi kalau stadium ini sudah lanjut dia akan menangkap gula,” jelasnya.

    Meski menggunakan obat gula buatan, Andreas memastikan bahwa PET SCan juga bisa diakses penderita diabetes. Meski menggunakan gula, Andreas menyebut gula tersebut tidak masuk dalam metabolisme tubuh.

    “Gula buatan itu dia akan ditangkap oleh sel, sel ganas ataupun sel yang normal. Sel normal itu misalkan seperti otak, dia menangkap gula juga. Tapi gula yang ditangkap itu tidak masuk ke metabolisme gula tubuh manusia normal. Dia hanya masuk ke sel diam sebentar supaya memberikan kita waktu yang cukup untuk di scanning karenakan yang yang menghasilkan radiasi kan obat nuklir itu. Kamera kita scanning itu untuk menghasilkan radiasi. Nah, jadi dia hanya membutuhkan waktu yang secukupnya untuk difoto nanti dia keluar lagi. Makanya kita juga foto itu tidak bisa terlalu lama jedanya dengan jarak penyidikan, obat tersebut nantinya bisa keluar lewat urine,” bebernya.

    Selain untuk mendeteksi kanker, PET Scan juga bisa untuk mendeteksi penyakit lainnya seperti kelainan jantung dan otak. Ia menyebut deteksi kelainan jantung bisa berupa perfusi aliran pembuluh darah jantung.

    “Lalu kita bisa melihat status viabilitas dari otot jantung, apakah otot jantungnya masih hidup atau tidak. Lalu kalau untuk di otaknya kita bisa melihat pada pasien-pasien dengan Alzheimer ataupun Parkinson, epilepsi itu juga bisa terbantu dengan pemeriksaan PET scan ini,” bebernya.

    Andreas mengatakan, alat yang digunakan juga tidak kalah dengan rumah sakit luar negeri, sehingga pasien tidak perlu jauh-jauh berobat.

    “Iya betul (tidak perlu ke luar negeri berobat) untuk servis pelayanan kankernya itu sudah sangat lengkap ya. Selain dokter-dokternya yang sudah terpenuhi semuanya, ada semua di sini. Kita juga punya penunjangnya yang sudah komplit. Dan kita juga sudah punya terapi yang tadi kemoterapi dan radioterapi. Nah, radioterapi kita juga itu menggunakan mesin yang saat ini yang terbaru ya,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • Mulai 2026, Pemkot Bekasi Biayai BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Rentan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 September 2025

    Mulai 2026, Pemkot Bekasi Biayai BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Rentan Megapolitan 3 September 2025

    Mulai 2026, Pemkot Bekasi Biayai BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Rentan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk mendaftarkan 10.000 pekerja rentan ke BPJS Ketenagakerjaan. Premi yang ditanggung pemerintah daerah sebesar Rp 201.000 per orang per tahun.
    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, program ini ditujukan bagi pekerja rentan yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, seperti pengemudi ojek
    online
    , sopir, pedagang asongan, petani, kuli bangunan, hingga pemulung.
    “Dengan nantinya bagi anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah sekitar Rp 2 miliar, jadi dalam kurun waktu satu tahun kami bayarkan,” ujar Tri, Rabu (3/9/2025).
    “Jadi, pada saat ada sesuatu yang terjadi para pekerja, bagi keluarga yang ditinggalkan anak turunannya, tetap ter-cover dalam melanjutkan pendidikan,” ucap dia.
    Tri menjelaskan, penerima bantuan akan dipilih berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN)—sebelumnya disebut DTKS—yang sudah dimiliki Pemkot Bekasi.
    “Kami lihat prioritasnya dari data awalnya, database-nya kami sudah punya DTKS itu. Oleh karena itu, tinggal kita pilah nanti, kita optimalkan datanya,” katanya.
    Menurut Tri, data tersebut nantinya akan dievaluasi secara berjenjang untuk menentukan prioritas penerima manfaat.
    “Intinya bahwa mereka hari ini kerja baru dapat duit, bagaimana kalau ada sesuatu terjadi kecelakaan kerja,” imbuh Ti.
    “Si pencari kerja kepada generasi berikutnya, karena kami memikirkan hidupnya, sehingga mereka tetap ter-
    cover
    dan bisa melanjutkan kelangsungan hidupnya,” imbuhnya.
    Tri menambahkan, program ini akan mulai dijalankan pada 2026. Ia berharap, dengan adanya perlindungan ini, para pekerja rentan bisa bekerja lebih tenang karena sudah memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan.
    “Perlindungan ini adalah bentuk nyata keadilan sosial. Kota ini akan semakin nyaman dan sejahtera bila para pejuang kehidupan juga mendapat perlindungan yang setara,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serikat Ojol Tegaskan Orang yang Temui Wapres Gibran Bukan Anggotanya

    Serikat Ojol Tegaskan Orang yang Temui Wapres Gibran Bukan Anggotanya

    Bisnis.com, JAKARTA — Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAl) menegaskan pengemudi ojek online yang diundang Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bukan anggotanya.

    Ketua SPAI, Lily Pujiati mengatakan bahwa dirinya hanya mengenal dua pengemudi ojek online (ojol) yang mengenakan jaket Maxim dalam unggahan video Setwapres RI itu.

    “Bukan anggota SPAI mereka mewakili individu. Kenal 2 orang Maxim kalau yang lain tidak kenal,” ujar Lily saat dihubungi, Selasa (2/9/2025).

    Dia menambahkan, SPAI juga tidak mengetahui informasi secara lengkap dalam pertemuan yang antara Gibran dengan sejumlah perwakilan ojol tersebut. Di samping itu, dia juga menduga bahwa undangan Gibran terhadap pengemudi ojol itu bersifat seremonial.

    “Ga ada [diberitahu pembicaraannya]. Seperti hanya, mereka dan Tuhan yang tau. Bahkan bahasa yang dipakai juga bahasa planet,” imbuhnya.

    Namun demikian, Lily mengaku sempat berkomunikasi dengan salah satu pengemudi ojol berjaket Maxim yang diundang ke istana Wapres. Perwakilan ojol itu, kata Lily, sempat mengusulkan agar pengemudi ojol bisa mendapatkan juga BPJS Ketenagakerjaan.

    “Kalau yang dari Maxim sepertinya soal BPJS,” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, pertemuan ojol dan Gibran berlangsung di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, Minggu (31/08/2025). 

    Dalam pertemuan ini, Wapres Ke-14 RI itu dan para perwakilan pengemudi Ojol dari Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive tersebut membahas perkembangan situasi terkini pasca musibah yang menimpa salah seorang pengemudi Ojol, Affan Kurniawan.

    Salah seorang perwakilan pengemudi dari Gojek, Rahman, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menjadi kesempatan bagi para driver ojol untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Wapres.

    Lebih lanjut, Rahman menyampaikan bahwa para pengemudi Ojol mengharapkan pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi dinamika yang terjadi di tanah air, khususnya gelombang aksi unjuk rasa di berbagai daerah.

    “Dan juga kita minta kepada pihak pemerintah untuk lebih cepat, untuk mengkondisikan kejadian-kejadian dan keadaan hari ini. Karena terus terang, dengan [adanya unjuk rasa] beberapa hari ini kami teman-teman ojek online terganggu dalam mata pencaharian. Jumlah penumpang menurun, rasa was-was,” ujar Rahman.

  • Tak Hanya Kerusuhan, Blitar Selatan Juga Darurat Begal

    Tak Hanya Kerusuhan, Blitar Selatan Juga Darurat Begal

    Blitar (beritajatim.com) – Kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Blitar baru saja mereda. Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar pun rusak parah usai dibakar oleh massa.

    Belum reda ketegangan akibat serangkaian kerusuhan tersebut, Blitar kini menghadapi masalah baru yang tak kalah meresahkan yakni aksi begal yang merajalela. Kasus pertama terjadi di jalanan sepi yang melintasi hutan jati di Lingkungan Kembangan, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

    Korbannya adalah seorang gadis berusia 18 tahun berinisial W.F.S. Peristiwa pembegalan ini terjadi pada Sabtu, (23/08/2025) lalu. Korban yang bekerja sebagai juru masak di dua warung milik Maryono, saat itu sedang dalam perjalanan seorang diri dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio biru. Ia hendak berpindah dari warung di Kembangarum ke warung di Desa Darungan, Kademangan, untuk mulai memasak.

    Sekitar pukul 06.10 WIB, saat melewati jalan setapak di dalam hutan, korban melihat seorang pria berjalan di depannya. Pria yang mengenakan jaket hoodie hitam itu memegang sebilah kayu di tangan kanannya. Tiba-tiba, tanpa aba-aba, pelaku langsung memukul bahu korban dengan kayu tersebut, membuat korban langsung terjatuh dari motornya.

    Belum puas, pelaku kembali memukul kepala korban sebanyak dua kali, tepat di bagian depan dan samping kiri. Setelah korban tak berdaya, pelaku dengan cepat merampas tas korban yang berisi dua unit ponsel, KTP, dan kartu BPJS. Tak hanya itu, pelaku juga langsung membawa kabur sepeda motor korban.

    “Kemudian pelaku mengambil tas milik korban dan membawa kabur sepeda motor milik korban,” kata Kasubsi Pidm Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, Senin (25/8/2025).

    Peristiwa itu ternyata bukan satu-satunya, pelaku begal ternyata masih kembali menjalankan aksinya. Bahkan kali ini motor hasil begal oleh pelaku dibuang di Ladang Kempul, Pasiraman, Wonotirto Kabupaten Blitar.

    Motor yang diduga hasil begal ini berjenis bebek. Saat ditemukan warga sepeda motor itu diletakkan begitu saja di tengah ladang. Kondisi ini memicu kekhawatiran warga. Mereka yang kini tinggal di wilayah Blitar Selatan rutin melakukan pos ronda untuk mencegah kejadian serupa.

    “Resah pasti, karena bagi kami kendaraan itu hal yang mewah sekaligus penting kalau dibiarkan kami yang justru resah,” ucap Doyok, warga Wates Blitar.

    Masyarakat pun berharap pihak terkait dalam hal ini polisi bisa segera menangkap pelaku begal yang kerap kali beroperasi di wilayah selatan. Warga tidak ingin kasus yang telah terjadi kembali terulang.

    “Kami berharap dan meminta kepada polisi agar kasus ini bisa segera terungkap pelaku begalnya segera ditangkap agar kami tidak resah,” tegasnya. [owi/beq]

  • ​CEO Grab Anthony Tan Kunjungi Rumah Duka Mitra Driver di Makassar, Beri Dukungan Keberlanjutan

    ​CEO Grab Anthony Tan Kunjungi Rumah Duka Mitra Driver di Makassar, Beri Dukungan Keberlanjutan

    Makassar: Grab menegaskan kembali bahwa hubungan dengan Mitra bukan hanya sebatas kemitraan, melainkan ikatan kemanusiaan yang dijaga dengan komitmen jangka panjang. 

    Semangat ini diwujudkan dalam bentuk dukungan berkelanjutan, yaitu kehadiran yang terus menerus bagi Mitra dan keluarganya, terutama dalam situasi paling sulit.

    Bentuk perhatian salah satunya kepada keluarga mitra Almarhum Rusdamdiansyah atau Dandi yang meninggal di Makasar pada 29 Agustus 2025. Grab hadir bukan hanya untuk menghaturkan duka cita, tetapi juga untuk memastikan keluarga tetap merasa didampingi dan tidak pernah berjalan sendirian. 

    Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban sekaligus keluarga besar Grab. Group CEO & Co-Founder Grab, Anthony Tan terbang langsung dari Singapura ke Kota Makassar pada Senin, 1 September 2025. Tidak sendiri Anthony turut didampingi oleh jajaran pimpinan Grab Indonesia antara lain Dyah NK Makhijani (Presiden Komisaris OVO), Dion Soetadi (Chief Financial Officer, Grab Indonesia), Halim Wijaya (Director of East Indonesia Operations, Grab Indonesia), Tirza Munusamy (Chief of Public Affairs, Grab Indonesia), dan Melinda Savitri (Country Marketing & Communications Head, Grab Indonesia). 

    Kedatangan Anthony bersama jajaran ini untuk menyampaikan doa, memberikan dukungan moral, sekaligus memastikan keluarga Almarhum mendapatkan dukungan menyeluruh.

    “Grab ingin memastikan bahwa dalam suka maupun duka, keluarga Almarhum Dandi mereka tidak pernah berjalan sendiri. Dukungan Grab hadir sejak awal melalui santunan dan bantuan logistik agar keluarga merasa dikuatkan di momen ini,” kata Anthony dalam keteranganya seperti dikutip Selasa, 2 September 2025.
     

    Anthony menambahkan Grab juga memberi dukungan berkelanjutan untuk keluarga Dandi. Mulai dari BPJS Kesehatan hingga modal usaha.

    “Dukungan berlanjut lewat jaminan kesehatan yang memastikan keluarga tetap terjaga selama dua tahun ke depan melalui BPJS Kesehatan. Dan agar langkah mereka semakin kokoh untuk waktu yang lebih panjang, Grab juga mendampingi lewat modal usaha bersama GrabKios, sehingga ada pijakan baru untuk melanjutkan harapan,” imbuh Anthony.

    Bagi Grab, dukungan ini bukanlah respons sesaat. Sebaliknya, ini adalah wujud dari sebuah janji untuk terus mendampingi Mitra dan keluarganya dalam situasi apapun. Lebih dari sekadar bantuan, ini adalah bentuk perhatian berkelanjutan agar keluarga yang ditinggalkan tetap memiliki kesempatan untuk berkembang dan kuat menghadapi hari-hari mendatang.

    “Keselamatan dan keamanan Mitra Pengemudi selalu menjadi prioritas utama bagi Grab. Kami berkomitmen untuk hadir, tidak hanya saat Mitra Pengemudi bekerja, tapi juga ketika mereka dan keluarganya mengalami masa sulit. Grab memberikan dukungan nyata mulai dari santunan hingga program dukungan jangka panjang agar Mitra Pengemudi tetap merasa aman dan terlindungi. Kami juga memastikan dukungan jangka panjang bagi ahli waris, sehingga keluarga terdampak sedikit lebih ringan menghadapi musibah ini,” tambah Anthony.

    Sebagai langkah perlindungan yang lebih luas, Grab juga memperkenalkan GERCEP (Grab Respon Cepat), kanal darurat tambahan yang memungkinkan Mitra melaporkan keadaan genting dan segera mendapatkan pertolongan, yang akan aktif pada 2 September 2025. 

    GERCEP dapat diakses melalui hotline darurat 021-2350-7032, laman HelpCenter Bantuan Tanggap Darurat di grb.to/gercep, serta layanan LiveChat dengan agen khusus. Inisiatif ini dirancang agar setiap laporan darurat ditangani lebih cepat, lebih terstruktur, dan memberi ketenangan bahwa Mitra tidak pernah sendirian.

    Anthony juga menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam atas berpulangnya Almarhum Affan Kurniawan di Jakarta, serta mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan dan ketabahan. Ia juga mengirimkan doa untuk kesembuhan Moh Umar Amarudin yang dirawat di RS Pelni Jakarta, Aji Pratama yang masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan Jakarta, serta Budi Haryadi di RS Primaya Makassar.

    “Mitra tidak pernah sendirian. Kami akan terus hadir, mendampingi, dan berjalan beriringan dengan para mitra di seluruh Indonesia. Dalam suka maupun duka, saya akan selalu berjalan bersama mereka. Karena pada akhirnya, ini soal kemanusiaan, untuk saling menjaga, saling menguatkan, dan memastikan tidak ada yang menghadapi masa sulit sendirian,” tutup Anthony. 

    Makassar: Grab menegaskan kembali bahwa hubungan dengan Mitra bukan hanya sebatas kemitraan, melainkan ikatan kemanusiaan yang dijaga dengan komitmen jangka panjang. 
     
    Semangat ini diwujudkan dalam bentuk dukungan berkelanjutan, yaitu kehadiran yang terus menerus bagi Mitra dan keluarganya, terutama dalam situasi paling sulit.
     
    Bentuk perhatian salah satunya kepada keluarga mitra Almarhum Rusdamdiansyah atau Dandi yang meninggal di Makasar pada 29 Agustus 2025. Grab hadir bukan hanya untuk menghaturkan duka cita, tetapi juga untuk memastikan keluarga tetap merasa didampingi dan tidak pernah berjalan sendirian. 

    Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban sekaligus keluarga besar Grab. Group CEO & Co-Founder Grab, Anthony Tan terbang langsung dari Singapura ke Kota Makassar pada Senin, 1 September 2025. Tidak sendiri Anthony turut didampingi oleh jajaran pimpinan Grab Indonesia antara lain Dyah NK Makhijani (Presiden Komisaris OVO), Dion Soetadi (Chief Financial Officer, Grab Indonesia), Halim Wijaya (Director of East Indonesia Operations, Grab Indonesia), Tirza Munusamy (Chief of Public Affairs, Grab Indonesia), dan Melinda Savitri (Country Marketing & Communications Head, Grab Indonesia). 
     
    Kedatangan Anthony bersama jajaran ini untuk menyampaikan doa, memberikan dukungan moral, sekaligus memastikan keluarga Almarhum mendapatkan dukungan menyeluruh.
     
    “Grab ingin memastikan bahwa dalam suka maupun duka, keluarga Almarhum Dandi mereka tidak pernah berjalan sendiri. Dukungan Grab hadir sejak awal melalui santunan dan bantuan logistik agar keluarga merasa dikuatkan di momen ini,” kata Anthony dalam keteranganya seperti dikutip Selasa, 2 September 2025.
     

     
    Anthony menambahkan Grab juga memberi dukungan berkelanjutan untuk keluarga Dandi. Mulai dari BPJS Kesehatan hingga modal usaha.
     
    “Dukungan berlanjut lewat jaminan kesehatan yang memastikan keluarga tetap terjaga selama dua tahun ke depan melalui BPJS Kesehatan. Dan agar langkah mereka semakin kokoh untuk waktu yang lebih panjang, Grab juga mendampingi lewat modal usaha bersama GrabKios, sehingga ada pijakan baru untuk melanjutkan harapan,” imbuh Anthony.
     

    Bagi Grab, dukungan ini bukanlah respons sesaat. Sebaliknya, ini adalah wujud dari sebuah janji untuk terus mendampingi Mitra dan keluarganya dalam situasi apapun. Lebih dari sekadar bantuan, ini adalah bentuk perhatian berkelanjutan agar keluarga yang ditinggalkan tetap memiliki kesempatan untuk berkembang dan kuat menghadapi hari-hari mendatang.
     
    “Keselamatan dan keamanan Mitra Pengemudi selalu menjadi prioritas utama bagi Grab. Kami berkomitmen untuk hadir, tidak hanya saat Mitra Pengemudi bekerja, tapi juga ketika mereka dan keluarganya mengalami masa sulit. Grab memberikan dukungan nyata mulai dari santunan hingga program dukungan jangka panjang agar Mitra Pengemudi tetap merasa aman dan terlindungi. Kami juga memastikan dukungan jangka panjang bagi ahli waris, sehingga keluarga terdampak sedikit lebih ringan menghadapi musibah ini,” tambah Anthony.
     
    Sebagai langkah perlindungan yang lebih luas, Grab juga memperkenalkan GERCEP (Grab Respon Cepat), kanal darurat tambahan yang memungkinkan Mitra melaporkan keadaan genting dan segera mendapatkan pertolongan, yang akan aktif pada 2 September 2025. 
     
    GERCEP dapat diakses melalui hotline darurat 021-2350-7032, laman HelpCenter Bantuan Tanggap Darurat di grb.to/gercep, serta layanan LiveChat dengan agen khusus. Inisiatif ini dirancang agar setiap laporan darurat ditangani lebih cepat, lebih terstruktur, dan memberi ketenangan bahwa Mitra tidak pernah sendirian.
     
    Anthony juga menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam atas berpulangnya Almarhum Affan Kurniawan di Jakarta, serta mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan dan ketabahan. Ia juga mengirimkan doa untuk kesembuhan Moh Umar Amarudin yang dirawat di RS Pelni Jakarta, Aji Pratama yang masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan Jakarta, serta Budi Haryadi di RS Primaya Makassar.
     
    “Mitra tidak pernah sendirian. Kami akan terus hadir, mendampingi, dan berjalan beriringan dengan para mitra di seluruh Indonesia. Dalam suka maupun duka, saya akan selalu berjalan bersama mereka. Karena pada akhirnya, ini soal kemanusiaan, untuk saling menjaga, saling menguatkan, dan memastikan tidak ada yang menghadapi masa sulit sendirian,” tutup Anthony. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)