Kementrian Lembaga: BPJS

  • Warga RI Bukan Peserta BPJS Bisa Tetap Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    Warga RI Bukan Peserta BPJS Bisa Tetap Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    Jakarta

    Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan pemeriksaan kesehatan gratis meskipun bukan peserta BPJS Kesehatan. Menkes menegaskan hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.

    “Karena pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan program pemerintah untuk semua masyarakat Indonesia,” ujar Menkes Budi pada pertemuan dengan media nasional di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Meskipun kepesertaan BPJS Kesehatan tidak diwajibkan untuk memperoleh layanan pemeriksaan kesehatan gratis, pemerintah tetap menganjurkan masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Keanggotaan BPJS menjadi penting jika diperlukan tindakan medis lanjutan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan gratis.

    Program pemeriksaan kesehatan gratis hanya mencakup layanan skrining awal. Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi medis tertentu, misalnya gangguan fungsi ginjal atau penyakit kronis lainnya, pasien mungkin perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

    Dalam situasi seperti ini, kepesertaan BPJS Kesehatan yang aktif dapat membantu mengurangi beban biaya perawatan.

    “Kalau dia habis kena, sakit, mesti ada tata laksananya, kan. Tata laksananya kalau mau gratis, harus jadi anggota BPJS,” kata Budi.

    (kna/kna)

  • Bukan Peserta BPJS, Bisakah Ikut Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis? Ini Kata Menkes Budi – Halaman all

    Bukan Peserta BPJS, Bisakah Ikut Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis? Ini Kata Menkes Budi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sebentar lagi akan diluncurkan pemerintah.

    Program ini akan menyasar 280 juta warga dengan kelompok usia yang berbeda, mulai bayi, anak hingga lansia.

    Bagi masyarakat yang ingin mengikuti program tersebut, tidak ada kewajiban persyaratan kepesertaan BPJS Kesehatan

    Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, masyarakat yang bukan atau belum menjadi peserta BPJS Kesehatan tetap dapat mendapatkan layanan PKG.

    “Karena pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan program pemerintah untuk semua masyarakat Indonesia,” ujar Menkes Budi di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Meski demikian, pemerintah tetap menganjurkan masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

    Keanggotaan BPJS menjadi penting jika diperlukan tindakan medis lanjutan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan gratis.

    Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas dr. Maria Endang Sumiwi mengatakan BPJS Kesehatan aktif akan memudahkan proses rujukan dan penanganan lebih lanjut jika ditemukan masalah kesehatan.

    Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi medis tertentu, seperti penyakit kronis maka pasien bisa dirujuk ke rumah sakit.

    Dalam kondisi inilah kepesertaan BPJS Kesehatan aktif dapat membantu mengurangi beban biaya perawatan.

    “Jika BPJS Kesehatan belum aktif, masyarakat bisa segera mengaktifkannya. Mengingat proses aktivasi BPJS membutuhkan waktu hingga 14 hari, maka pemberitahuan 30 hari sebelumnya sangat membantu,” lanjutnya.

    Pemerintah berharap masyarakat bisa memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini sebagai langkah awal menjaga kesehatan.

  • OJK segera terbitkan aturan produk asuransi kesehatan

    OJK segera terbitkan aturan produk asuransi kesehatan

    OJK akan meminta tanggapan atas rancangan peraturannya baik kepada masyarakat dan pelaku industri

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pihaknya berencana akan menerbitkan aturan terkait produk asuransi kesehatan pada triwulan I atau triwulan II pada tahun ini.

    “OJK akan meminta tanggapan atas rancangan peraturannya baik kepada masyarakat dan pelaku industri,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (KE PPDP) OJK Ogi Prastomiyono di Jakarta, Kamis.

    Ogi menjelaskan, beberapa poin utama yang akan diatur di antaranya termasuk kriteria perusahaan yang dapat memasarkan produk asuransi kesehatan serta jenis-jenis dan ketentuan produk asuransi kesehatan.

    Kemudian, poin lainnya yaitu penerapan manajemen risiko pada perusahaan yang memasarkan produk asuransi kesehatan, fitur koordinasi manfaat (coordination of benefit) dengan BPJS, medical advisory board, dan perjanjian kerja sama dengan pihak lain.

    OJK menyampaikan, rasio klaim asuransi kesehatan pada asuransi jiwa maupun asuransi umum mengalami penurunan berdasarkan data per November 2024. Hal ini, catat OJK, menandakan telah terdapat perbaikan pada lini usaha asuransi ini.

    Namun demikian, OJK terus mendorong agar perbaikan yang dilakukan pada lini usaha asuransi kesehatan tetap dilaksanakan dengan tidak melupakan pelayanan yang baik kepada konsumen.

    “OJK mengharapkan tren positif ini akan berlanjut di 2025 sehingga masyarakat akan tetap dapat menikmati manfaat dari asuransi kesehatan di mana OJK sedang merumuskan SE OJK di bidang asuransi kesehatan yang bertujuan agar tata kelola asuransi kesehatan dapat lebih baik lagi,” kata Ogi.

    Adapun asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis, catat OJK, menjadi jenis produk asuransi flagship yang dimiliki oleh asuransi jiwa saat ini. Keberadaan asuransi jiwa akan membantu masyarakat terlindungi dari berbagai risiko, khususnya risiko finansial yang terkait dengan kematian dan penyakit kritis.

    Untuk memastikan asuransi jiwa tetap robust menghadapi tantangan, Ogi menyampaikan bahwa OJK terus melakukan pemantauan untuk memastikan perusahaan asuransi menjalankan bisnisnya dengan tata kelola yang baik, misalnya dengan adanya pengelolaan underwriting yang baik termasuk untuk menghindari risiko fraud maupun non-disclosure.

    “OJK mendorong untuk terus dilakukannya proses seleksi risiko yang memprioritaskan prinsip utmost good faith sehingga ada keadilan pada nasabah yang mempunyai asuransi jiwa. Penguatan underwriting menjadi salah satu poin penting pada draft SE OJK mengenai asuransi kesehatan,” kata Ogi.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • PosIND Dukung Pertiwi Jabar Gelar Bakti Sosial Operasi Katarak untuk 200 Orang di RS Cililin

    PosIND Dukung Pertiwi Jabar Gelar Bakti Sosial Operasi Katarak untuk 200 Orang di RS Cililin

    Bandung Barat: PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND bersama Pertiwi Jawa Barat kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Penyelenggaraan tersebut sebagai salah satu langkah nyata PosIND untuk selalu hadir di tengah masyarakat.
     
    Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua Pertiwi Jabar Silvia Puspa Dianita, Dr. Neng Siti Djulaeha selaku Direktur RSUD Cililin, Helly Siti Halimah Executive Vice President (EVP) Regional 3 PT Pos Indonesia, Direktur RSUD Cililin dr. Neng Siti Djulaeha, dan Sekretaris Dinkes Kabupaten Bandung Barat, dr. Nurul Rasihan.
     
    Pertiwi Jawa Barat menggandeng Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia), RSUD Cililin, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat menjadikan kegiatan operasi katarak gratis ini yang kedua setelah sukses dilakukan di RSUD Cikalong Wetan tepat setahun lalu di 2024. Pada Baksos kali ini, berhasil membantu lebih dari 200 orang yang membutuhkan layanan operasi katarak.
     

    Helly Siti Halimah selaku EVP Regional 3 PT Pos Indonesia, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari visi perusahaan untuk selalu hadir di tengah masyarakat.
     
    “Kami di Pos Indonesia ingin memberikan lebih dari sekadar layanan pengiriman. Program seperti ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan kami,” ujar Helly.
     
    Menurut Helly, inisiatif ini tidak hanya sekadar membantu masyarakat prasejahtera untuk mendapatkan akses operasi mata, tetapi juga menjadi sarana untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara Pos Indonesia dan masyarakat.
     

    EVP Regional 3 PT Pos Indonesia Helly Siti Halimah (Foto:Dok.PosIND)

    “Kami ingin Pos Indonesia dikenal tidak hanya sebagai penyedia jasa pengiriman, tetapi juga sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan sosial masyarakat,” tambahnya.
     
    Pertiwi Jawa Barat Fokus pada Kesehatan Mata
    Silvia Puspa Dianita, Ketua Pertiwi Jawa Barat, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah lanjutan dari program serupa yang sebelumnya sukses dilaksanakan di RSUD Cikalong Wetan.
     
    “Kami menargetkan 100 mata yang bisa dioperasi dalam kegiatan ini, tetapi jumlah pendaftar melonjak hingga 220 orang,” ungkap Silvia.
     
    Ia menjelaskan bahwa semua pasien menjalani proses penyaringan yang ketat sebelum akhirnya ditentukan apakah mereka memenuhi syarat untuk operasi.
     

    Ketua Pertiwi Jawa Barat Silvia Puspa Dianita (Foto:Dok.PosIND)

    “Screening dilakukan untuk memastikan pasien benar-benar menderita katarak dan kondisi kesehatan mereka memungkinkan untuk menjalani operasi,” jelas Silvia.
     
    Silvia juga mengakui bahwa salah satu tantangan utama adalah menemukan pasien yang memenuhi kriteria, terutama di beberapa daerah.
     
    “Di Kabupaten Bandung Barat, antusiasme masyarakat sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lain, sehingga kami memutuskan untuk kembali menggelar kegiatan di sini,” katanya.
     
    Menurut Silvia, biaya operasi katarak yang relatif mahal menjadi alasan utama mengapa kegiatan ini sangat dibutuhkan.

    (Foto:Dok.PosIND)

    “Banyak masyarakat prasejahtera yang tidak mampu menanggung biaya operasi secara mandiri. Dengan adanya program ini, mereka tidak perlu menunggu lama atau mengandalkan BPJS untuk mendapatkan pengobatan,” ujarnya.
     
    Helly Siti Halimah menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga pada kualitas hidup pasien.
     
    “Bayangkan betapa berartinya bagi seseorang untuk bisa kembali melihat dengan jelas. Hal ini bukan hanya tentang kesehatan mata, tetapi juga tentang memberikan harapan dan meningkatkan produktivitas mereka,” jelasnya.

    (Foto:Dok.PosIND)

    Silvia dan Helly sepakat bahwa program ini tidak akan berhenti di sini. “Kami berkomitmen untuk menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda rutin. Ke depan, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak daerah dan membantu lebih banyak masyarakat,” kata Helly.
     
    Silvia juga mengajak lebih banyak lembaga untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti ini. “Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

    (Foto:Dok.PosIND)

    Harapan Baru Melalui Penglihatan
    Salah satu peserta, Hasi Sinok Sohani dari Bojong Koneng, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pertiwi Jawa Barat dan Pos Indonesia atas kesempatan ini.
     
    “Saya sangat bersyukur dan bahagia bisa melihat dengan jelas lagi. Ini seperti mendapat kehidupan baru,” katanya.

    Cerita ini mencerminkan dampak besar dari program sosial seperti ini. Dengan kembalinya penglihatan, para pasien mendapatkan peluang untuk kembali produktif dan menjalani kehidupan dengan lebih baik.
     

     
     
    Dukungan RSUD Cililin dan Para Mitra
    Direktur RSUD Cililin dr. Neng Siti Djulaeha mengapresiasi program ini. Menurutnya, operasi katarak ini memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu.
     
    “Operasi katarak ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat karena bisa melihat lagi Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut,” ujarnya.
     

    Direktur RSUD Cililin, dr. Neng Siti Djulaeha (Foto:Dok.PosIND)

    Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, dr. Nurul Rasihan menilai kegiatan ini telah membantu 200 orang yang mendaftar untuk melakukan operasi katarak.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara periodik untuk membantu masyarakat yang tidak mampu,” ujarnya.
     
    Dia mengajak lembaga lainberkolaborasi dalam kegiatan bakti sosial kesehatan.
    “Kami mengimbau kepada para lembaga untuk bekerja sama dengan kami,” tambah Nurul Rasihan.
     
    Program bakti sosial ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan perubahan yang berarti bagi masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program seperti ini diharapkan dapat terus berlangsung dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

    Bandung Barat: PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND bersama Pertiwi Jawa Barat kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Penyelenggaraan tersebut sebagai salah satu langkah nyata PosIND untuk selalu hadir di tengah masyarakat.
     
    Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua Pertiwi Jabar Silvia Puspa Dianita, Dr. Neng Siti Djulaeha selaku Direktur RSUD Cililin, Helly Siti Halimah Executive Vice President (EVP) Regional 3 PT Pos Indonesia, Direktur RSUD Cililin dr. Neng Siti Djulaeha, dan Sekretaris Dinkes Kabupaten Bandung Barat, dr. Nurul Rasihan.
     
    Pertiwi Jawa Barat menggandeng Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia), RSUD Cililin, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat menjadikan kegiatan operasi katarak gratis ini yang kedua setelah sukses dilakukan di RSUD Cikalong Wetan tepat setahun lalu di 2024. Pada Baksos kali ini, berhasil membantu lebih dari 200 orang yang membutuhkan layanan operasi katarak.
     

    Helly Siti Halimah selaku EVP Regional 3 PT Pos Indonesia, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari visi perusahaan untuk selalu hadir di tengah masyarakat.
     
    “Kami di Pos Indonesia ingin memberikan lebih dari sekadar layanan pengiriman. Program seperti ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan kami,” ujar Helly.
     
    Menurut Helly, inisiatif ini tidak hanya sekadar membantu masyarakat prasejahtera untuk mendapatkan akses operasi mata, tetapi juga menjadi sarana untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara Pos Indonesia dan masyarakat.
     

    EVP Regional 3 PT Pos Indonesia Helly Siti Halimah (Foto:Dok.PosIND)
     
    “Kami ingin Pos Indonesia dikenal tidak hanya sebagai penyedia jasa pengiriman, tetapi juga sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan sosial masyarakat,” tambahnya.
     

    Pertiwi Jawa Barat Fokus pada Kesehatan Mata

    Silvia Puspa Dianita, Ketua Pertiwi Jawa Barat, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah lanjutan dari program serupa yang sebelumnya sukses dilaksanakan di RSUD Cikalong Wetan.
     
    “Kami menargetkan 100 mata yang bisa dioperasi dalam kegiatan ini, tetapi jumlah pendaftar melonjak hingga 220 orang,” ungkap Silvia.
     
    Ia menjelaskan bahwa semua pasien menjalani proses penyaringan yang ketat sebelum akhirnya ditentukan apakah mereka memenuhi syarat untuk operasi.
     

    Ketua Pertiwi Jawa Barat Silvia Puspa Dianita (Foto:Dok.PosIND)
     
    “Screening dilakukan untuk memastikan pasien benar-benar menderita katarak dan kondisi kesehatan mereka memungkinkan untuk menjalani operasi,” jelas Silvia.
     
    Silvia juga mengakui bahwa salah satu tantangan utama adalah menemukan pasien yang memenuhi kriteria, terutama di beberapa daerah.
     
    “Di Kabupaten Bandung Barat, antusiasme masyarakat sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lain, sehingga kami memutuskan untuk kembali menggelar kegiatan di sini,” katanya.
     
    Menurut Silvia, biaya operasi katarak yang relatif mahal menjadi alasan utama mengapa kegiatan ini sangat dibutuhkan.

    (Foto:Dok.PosIND)
     
    “Banyak masyarakat prasejahtera yang tidak mampu menanggung biaya operasi secara mandiri. Dengan adanya program ini, mereka tidak perlu menunggu lama atau mengandalkan BPJS untuk mendapatkan pengobatan,” ujarnya.
     
    Helly Siti Halimah menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga pada kualitas hidup pasien.
     
    “Bayangkan betapa berartinya bagi seseorang untuk bisa kembali melihat dengan jelas. Hal ini bukan hanya tentang kesehatan mata, tetapi juga tentang memberikan harapan dan meningkatkan produktivitas mereka,” jelasnya.
     

    (Foto:Dok.PosIND)
     
    Silvia dan Helly sepakat bahwa program ini tidak akan berhenti di sini. “Kami berkomitmen untuk menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda rutin. Ke depan, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak daerah dan membantu lebih banyak masyarakat,” kata Helly.
     
    Silvia juga mengajak lebih banyak lembaga untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti ini. “Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
     

    (Foto:Dok.PosIND)

    Harapan Baru Melalui Penglihatan

    Salah satu peserta, Hasi Sinok Sohani dari Bojong Koneng, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pertiwi Jawa Barat dan Pos Indonesia atas kesempatan ini.
     
    “Saya sangat bersyukur dan bahagia bisa melihat dengan jelas lagi. Ini seperti mendapat kehidupan baru,” katanya.
     
    Cerita ini mencerminkan dampak besar dari program sosial seperti ini. Dengan kembalinya penglihatan, para pasien mendapatkan peluang untuk kembali produktif dan menjalani kehidupan dengan lebih baik.
     

     
     

    Dukungan RSUD Cililin dan Para Mitra

    Direktur RSUD Cililin dr. Neng Siti Djulaeha mengapresiasi program ini. Menurutnya, operasi katarak ini memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu.
     
    “Operasi katarak ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat karena bisa melihat lagi Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut,” ujarnya.
     

    Direktur RSUD Cililin, dr. Neng Siti Djulaeha (Foto:Dok.PosIND)
     
    Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, dr. Nurul Rasihan menilai kegiatan ini telah membantu 200 orang yang mendaftar untuk melakukan operasi katarak.
     
    “Kami berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara periodik untuk membantu masyarakat yang tidak mampu,” ujarnya.
     
    Dia mengajak lembaga lainberkolaborasi dalam kegiatan bakti sosial kesehatan.
    “Kami mengimbau kepada para lembaga untuk bekerja sama dengan kami,” tambah Nurul Rasihan.
     
    Program bakti sosial ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan perubahan yang berarti bagi masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program seperti ini diharapkan dapat terus berlangsung dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Skrining Kesehatan Gratis Telan Rp 4,7 Triliun, Menkes Budi: Program Terbesar dalam Sejarah – Page 3

    Skrining Kesehatan Gratis Telan Rp 4,7 Triliun, Menkes Budi: Program Terbesar dalam Sejarah – Page 3

    Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menekankan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis di hari ulang tahun diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan mengurangi angka kematian akibat penyakit kronis yang sering terlambat dideteksi.

    Kabar baiknya, pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak mengharuskan masyarakat untuk memiliki BPJS Kesehatan.

    Masyarakat bisa mengakses pemeriksaan kesehatan dasar seperti gula darah, tekanan darah, dan kolesterol secara gratis di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas dan sejumlah tempat yang bekerja sama dengan pemerintah.

    Program ini difokuskan untuk deteksi dini penyakit yang dapat dicegah, seperti hipertensi dan diabetes, yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Dengan deteksi dini, diharapkan penyakit tersebut bisa diatasi lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.

    Namun, Budi juga menegaskan bahwa jika seseorang sudah terdiagnosis dengan penyakit kronis yang lebih parah, seperti diabetes berat, mereka perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit dan memerlukan BPJS Kesehatan.

    “Jika pasien tidak memiliki BPJS, mereka harus menanggung biaya pengobatan sendiri,” jelasnya.

    Reporter: Rahmat Baihaqi

    Sumber: Merdeka.com

  • Khusus ASN di Perbatasan, Kepala BKN Minta Diberi Perlindungan Kesehatan Maksimal

    Khusus ASN di Perbatasan, Kepala BKN Minta Diberi Perlindungan Kesehatan Maksimal

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakhrulloh selalu meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) di perbatasan diberi perlindungan kesehatan maksimal. Itu diungkapkan menanggapi laporan terkait akses fasilitas kesehatan yang masih di luar jangkauan dan antrean berobat yang memakan waktu lama.

    “ASN yang bekerja di rumah sakit rawan tertular, baik itu di ujung perbatasan hingga pulau-pulau terluar. Kalau harus bolak-balik ke kota, uangnya habis untuk berobat ke kota,” ungkapnya dalam webinar ke-96 Korpri Menyapa ASN dengan tema Peningkatan Layanan Kesehatan untuk ASN, Rabu (22/01/2025) secara daring.

    Ia pun menegaskan, mereka mesti cepat dilayani. “Bagaimana agar cepat dilayani sekali datang, selesai langsung kembali. Mereka harus mendapat perlindungan kesehatan yang maksimal,” ujarnya.

    Menanggapi hal itu, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS, Lily Kresnowati yang ikut hadir sebagai narasumber webinar Korpri membenarkan tantangan yang diungkapkan Ketua Umum DP KORPRI tersebut.

    “Akses terhadap layanan kesehatan belum merata dan menjadi kendala dalam layanan JKN, dan akan terus diupayakan bersama kementerian terkait maupun pemerintah daerah,” jelas Lily.

    Sementara itu, Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Rujukan Dirjend Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Sunarto menyarankan agar memaksimalkan peran KORPRI untuk promosi peningkatan kesehatan.

    “ASN sebaiknya memiliki pengetahuan kesehatan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan masyarakat awam, menerapkan gaya hidup sehat, mengukur kebugaran tubuh secara teratur,” imbuhnya. (Arya/Fajar)

  • Dukung Asta Cita Pemerintah, BRI Dorong Pemerataan Ekonomi dan Sediakan Lapangan Kerja Berkualitas lewat 1 Juta AgenBRILink

    Dukung Asta Cita Pemerintah, BRI Dorong Pemerataan Ekonomi dan Sediakan Lapangan Kerja Berkualitas lewat 1 Juta AgenBRILink

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam memberikan solusi keuangan yang menyeluruh. Melalui jaringan AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI berperan aktif sebagai pelopor inklusi keuangan, mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan nasional.
     
    Upaya ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang kini menapaki 100 hari kerja. Dalam mendukung implementasi Asta Cita, Kementerian BUMN RI berupaya mempercepat program-program prioritas nasional.
     
    Sebagai wujud kontribusinya, BRI turut mendukung Asta Cita keenam, yaitu membangun dari desa dan dari bawah guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Di samping itu, inisiatif BRI ini juga mendukung Asta Cita ketiga Pemerintah Indonesia, yaitu khususnya dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan. Dengan fokus pada penguatan ekonomi kerakyatan, AgenBRILink hadir sebagai ujung tombak dalam memperluas akses keuangan hingga ke pelosok negeri.

    Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa sebagai elemen strategi hybrid banking, BRI memadukan layanan digital dan fisik untuk memastikan akses layanan keuangan yang merata. AgenBRILink menjadi pilar penting dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
     
    “Di samping untuk memperluas dan mempermudah akses layanan perbankan, AgenBRILink juga dimaksudkan untuk memastikan terjadinya sharing economy, pertumbuhan ekonomi yang secara inklusif melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya,” terang Sunarso.
     
    Hingga akhir Desember 2024, BRI telah mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah AgenBRILink. Terdapat lebih dari 1,06 juta agen yang tersebar di seluruh Indonesia, meningkat dari 740 ribu agen pada Desember 2023. Artinya, sepanjang 2024, sebanyak 324 ribu masyarakat bergabung menjadi AgenBRILink. Jaringan ini kini menjangkau lebih dari 85 persen wilayah Indonesia, melayani lebih dari 62 ribu desa. 
     
     

     
    Tidak hanya sekadar memperluas jangkauan, AgenBRILink juga menawarkan berbagai layanan yang dirancang untuk mempermudah kebutuhan harian masyarakat. Mulai dari pembayaran tagihan listrik, air, BPJS, telepon, pembelian pulsa, hingga pembayaran cicilan.
     
    Selain itu, tersedia pula layanan referral untuk pembukaan rekening tabungan dan pinjaman, layanan asuransi mikro, tarik tunai dari luar negeri, serta pembelian tiket perjalanan seperti bus, shuttle, dan kapal ferry. Dengan beragam kemudahan tersebut, AgenBRILink menjadi solusi keuangan yang semakin relevan bagi masyarakat.
     
    Di sisi lain, Kementerian BUMN RI pun berupaya mempercepat program prioritas nasional melalui berbagai inisiasi. Menteri BUMN RI Erick Thohir menyebutkan untuk mewujudkan Asta Cita tersebut diperlukan kolaborasi yang efektif dan efisien melalui berbagai pihak.
     
    Erick menjabarkan, inisiasi tersebut mulai dari hilirisasi, pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi lintas kementerian dan badan menjadi momentum strategis untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
     
    “Dalam waktu kurang dari 100 hari, kita telah menunjukkan langkah nyata dan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir, Senin, 20 Januari 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Anak Usaha KAI Buka Lowongan Kerja, Lulusan SMA Berumur 35 Tahun Bisa Daftar

    Anak Usaha KAI Buka Lowongan Kerja, Lulusan SMA Berumur 35 Tahun Bisa Daftar

    Jakarta

    PT Reska Multi Usaha atau KAI Service sedang membuka lowongan kerja bagi lulusan SMA atau sederajat untuk semua jurusan. Lowongan kerja ini dibuka sampai 25 Januari 2025 untuk posisi Petugas Perbaikan dan Perawatan MEP (Mechanical Electrical Plumbing).

    “Kami membutuhkan posisi sebagai Petugas Perbaikan dan Perawatan MEP (Mechanical Electrical Plumbing) Recruitment dibuka pada 18-25 Januari 2025. Yuk segera daftarkan dirimu, jangan sampai terlambat!” tulis KAI Service dalam situs rekrutmen resmi miliknya, Rabu (22/1/2025).

    Persyaratan Umum

    1. Pria
    2. Usia 18 dan maksimal 35 tahun;
    3. Pendidikan Minimal SLTA Sederajat jurusan kelistrikan, mekanikal elektrikal
    4. Diutamakan memiliki pengalaman di bidang pekerja kelistrikan dan perawatan bangunan
    5. Memiliki kemampuan di bidang kelistrikan dan perawatan bangunan

    Persyaratan Dokumen

    1. Fotokopi KTP
    2. Fotokopi NPWP
    3. Fotokopi kartu keluarga terbaru
    4. Surat keterangan sehat dan buta warna yang diterbitkan oleh Klinik/Rumah Sakit (Asli)
    5. Surat Lamaran Kerja yang sudah ditandatangani (Asli)
    6. Daftar riwayat hidup/Curriculum Vitae (CV)
    7. Fotokopi SKCK yang masih berlaku dan sudah dilegalisir;
    8. Foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar background warna merah;
    9. Fotokopi Ijazah terakhir;
    10. Fotokopi Transkip Nilai;
    11. Fotokopi kartu BPJS Kesehatan;

    Seluruh Dokumen Dimasukkan dalam 1 (satu) map snelhecter dan dibawa pada saat pemanggilan

    Cara Melamar Lowongan Kerja KAI Service

    Bagi kamu yang berminat dapat melamar lowongan yang satu ini melalui situs resmi rekrutmen KAI Service (karir.reska.id) sebab seluruh proses rekrutmen hanya dilakukan melalui situs ini.

    “Calon pelamar yang belum memiliki akun, terlebih dahulu melakukan registrasi dan upload dokumen sesuai persyaratan lamaran,” jelas KAI Service.

    Perlu diketahui seluruh proses rekrutmen di KAI Services tidak dikenakan biaya dalam bentuk apapun. Karenanya masyarakat dihimbau untuk berhati-hati atas segala bentuk tindak penipuan yang mengatasnamakan perseroan.

    “Rekrutmen PT Reska Multi Usaha (KAI Services) tidak dipungut biaya apapun dan tidak menggunakan sistem refund atau penggantian biaya transportasi maupun akomodasi yang berkaitan dengan pelaksanaan rekrutmen dan dimohon untuk mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta rekrut,” tegas KAI Service.

    (fdl/fdl)

  • Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa? – Halaman all

    Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa? – Halaman all

     

    Mulai Tahun Ajaran Baru Anak Sekolah Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja yang Diperiksa?

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) tak hanya untuk orang dewasa.  Anak sekolah pun mendapatkan hak yang sama. 

    Program PKG untuk anak sekolah yakni usia 6-18 tahun baru akan dimulai pada Juli mendatang saat memasuki tahun ajaran baru.

    Pelaksanaan PKG akan berlangsung di sekolah bukan di puskesmas sebagaimana orang dewasa. 

    Jika orang dewasa mendapatkan fasilitas PKG saat ulang tahun, Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin memaparkan, anak-anak sekolah diperiksa ketika ajaran baru.

    Hal ini didasari keterbatasan puskesmas dan klinik swasta di Indonesia.

    Menkes memberi alasan mengatakan anak-anak usia sekolah lebih efektif kalau diperiksa di sekolah bukan di puskesmas. 

    Program ini akan dilakukan secara serentak untuk seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 280 juta jiwa.

    “Anak-anak ini lebih bagus skriningnya dilakukannya di sekolah. Supaya distribusinya lebih merata. Karena targetnya masif 280 juta warga. Puskesmas dan klinik swasta ada sekitar 25 ribu,” kata dia beberapa waktu lalu.

    Lantas, apa saja yang diperiksa?

    Menkes Budi menjelaskan pemeriksaan untuk anak sekolah itu terdiri dari indera pendengaran, indera penglihatan, gigi dan mulut, talasemia, anemia, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, hepar.

    PKG Saat Ulang Tahun Diluncurkan Mulai Februari 2025, Begini Caranya?

    Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) saat ulang tahun akan diluncurkan pada Februari mendatang.

    Warga yang ingin mengikuti disarankan memiliki kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN BPJS Kesehatan.

    “Skiriningnya memang gratis. Tapi tindak lanjutnya harus disesuaikan dengan kepesertaan BPJS-nya. Misalkan ditemukan (saat PKG) diabetes melitus maka itu harus diobati,” kata dia pada webinar yang ditulis Selasa (14/1/2025).

    Rima membeberkan langkah persiapan masyarakat untuk mendapatkan PKG di hari ulang tahun.

    Pertama, mengunduh SATU SEHAT MOBILE (SSM)

    Cara Cek Sertifikat Vaksin di Satu Sehat Mobile (Tangkapan Layar Aplikasi Satu Sehat Mobile)

    Mengisi biodata diri, memilih tanggal pemeriksaan, pendaftaran PKG dapat didaftarkan oleh keluarga, bayi baru lahir didaftarkan oleh nakes di ASIK.

    Kedua, mendaftarkan/mengaktifkan JKN

    Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang ditemukan pada saat PKG dan penanganannya. 

    Masyarakat perlu mendaftarkan diri menjadi peserta JKN atau mengaktifkan kepesertaan JKN sebulan sebelum hari ulang tahunnya.

    Ketiga, notifikasi PKG dari SSM

    Masyarakat akan mendapatkan WA mengikuti PKG pada H-30, H-7, H-1. dan Hari H ulang tahun. Pada H-7 akan dikirimkan kuesioner skrining yang harus diisi secara mandiri.

    Bagi penderita hipertensi dan/atau DM Usia >40 tahun diminta untuk berpuasa: tidak makan dan minum kecuali air putih 8- 10 jam sebelum waktu PKG di Hari Ulang Tahun.

    Keempat, persiapan sebelum ke FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)

    Saat berkunjung ke FKTP harus membawa identitas diri (KTP)/Kartu identitas Anak/Kartu Keluarga (KK), buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) bagi sasaran balita dan anak pra-sekolah, tiket pemeriksaan di aplikasi SSM/WA, hasil pengisian formular kuesioner skrining mandiri.

    Masyarakat yang belum mendaftar atau tidak mendapatkan notifikasi, dapat berkunjung langsung ke FKTP.

    Masyarakat dapat berkunjung ke FKTP hingga maksimal 30 hari setelah hari ulang tahun (H+3O) untuk mendapat PKG di Hari Ulang Tahun. Masyarakat yang berulang tahun di bulan Januari 2025, Februari 2025 dan Maret 2025 dikecualikan dari ketentuan tersebut dan dapat berkunjung ke FKTP hingga 30 April 2025.

    Lokasi Pemeriksaan Kesehatan dan Penyakit yang Dideteksi

    Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti warga bahwa pemeriksaan kesehatan yang akan menyasar 280 juta masyarakat Indonesia bukan seperti medical check up di rumah sakit yang biasanya berbiaya mahal.

    “Banyak yang bilang akan seperti medical check-up, kayak di rumah sakit. Bukan, bukan seperti itu. Ini kan untuk 280 juta rakyat, yang mungkin diukur tensi aja nggak pernah,” kata dia baru-baru ini.
    Pemeriksaan kesehatan gratis merupakan upaya mendeteksi secara lebih dini kalau ada kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan seperti stroke dan jantung.

    Lokasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    PKG rencananya bukan dilakukan di rumah sakit.

    Skirining kesehatan akan dilakukan  dilakukan di 10 ribu puskesmas serta klinik-klinik swasta yang jumlah yang mencapai 20 ribu.

    Selain itu ujar Menkes, khusus anak-anak skrining kesehatan akan dilakukan di sekolah.

    Anak-anak akan menerima pemeriksaan kesehatan pada awal masuk sekolah.

    “Nggak mungkin ini dilakukan di rumah sakit, jumlah rumah sakit kurang. Karena ini kan banyak sekali targertnya, ratusan juta. Tidak se-sophisticated atau se-canggih yang dibayangkan untuk elit golongan menengah,” ungkap dia.

    Penyakit yang Bisa Dideteksi

    Skrining kesehatan gratis saat ulang tahun menjadi salah satu program yang dihadirkan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan anggaran APBN mencapai Rp3,2 triliun.

    Apa saja yang bisa dideteksi dalam skrining kesehatan gratis saat ulang tahun ini?

    Dikutip dari akun media sosial X Partai Gerindra, skrining kesehatan gratis ini meliputi 14 penyakit dan dibagi menjadi beberapa kelompok usia.

    Balita:
    Hipotiroid kongenital
    Penyakit jantung bawaan kritis
    Hiperplasia adrenal kongenital
    Defisiensi G6PD
    Pertumbuhan
    Perkembangan
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Hepar

    Remaja:
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Anemia
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Hepar

    Dewasa (18-39 tahun):
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Faktor risiko jantung stroke
    Hepar
    Osteoporosis

    Dewasa (40-59 tahun):
    Indera pendengaran
    Kolesterol
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melituS
    Hipertensi
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Hepar
    Osteoporosis

    Lansia (60 tahun ke atas):
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Geriatri
    Hepar
    Osteoporosis

    (Tribunnews.com/Rina Ayu/Anita K Wardhani) 

  • Pemkab Ponorogo Alokasikan Rp17,5 Miliar untuk Pemberdayaan RT

    Pemkab Ponorogo Alokasikan Rp17,5 Miliar untuk Pemberdayaan RT

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengalokasikan dana sebesar Rp17,5 miliar untuk ribuan rukun tetangga (RT) di wilayahnya. Anggaran tersebut berasal dari APBD tahun 2025, yang difokuskan pada program pemberdayaan masyarakat melalui RT.

    Menurut data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ponorogo, dana tersebut akan dibagikan kepada 6.382 RT di Bumi Reog. Setiap RT akan menerima jatah sebesar Rp2,75 juta per tahun. Dana ini ditujukan untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan pelayanan RT, bukan untuk kepentingan pribadi pengurus.

    “Dana RT ini untuk kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan pelayanan RT di Ponorogo,” ujar Sekretaris DPMD Ponorogo, Anik Purwani, Selasa (21/1/2025).

    Anik menjelaskan, alokasi anggaran mencakup beberapa kebutuhan penting, seperti pembayaran wifi RT, insentif pengurus, hingga jaminan BPJS. Program ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan RT kepada masyarakat Ponorogo.

    “Wifi RT ini sangat penting, karena untuk akses informasi dan aktivitas belajar. Sehingga sudah menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga kami lanjutkan program ini,” tambahnya.

    Namun, Anik menegaskan bahwa pencairan dana RT sangat bergantung pada kesiapan masing-masing desa dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Ia mengimbau seluruh desa untuk segera menyelesaikan APBDes sebelum akhir Januari agar proses transfer dana dapat segera dilakukan.

    “Jika APBDes sudah diundangkan, transfer anggaran dapat dilakukan lebih cepat. Sehingga penggunaan dana RT ini bisa segera direalisasikan,” pungkasnya.

    Dengan anggaran yang signifikan ini, diharapkan setiap RT dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, baik dalam mendukung aktivitas sehari-hari maupun meningkatkan kualitas hidup warga di lingkungannya. [end/beq]