Kementrian Lembaga: BPJS

  • Tak Lekang oleh Zaman, Jubah Pengantin Sri Maryati Terbang Sampai Luar Negeri – Halaman all

    Tak Lekang oleh Zaman, Jubah Pengantin Sri Maryati Terbang Sampai Luar Negeri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beraneka busana pengantin tertata rapi di sebuah kios sepanjang sekitar 8 meter. Ada gaun, beskap, brokat, beludru, kebaya hingga bahan kain jarik dan lurik menjadi pemanis.

    Pijar kilau pernak-pernik perhiasan pun terpancar di etalase yang diletakkan agak menjorok ke dalam kios. Sementara tumpukan blangkon turut menjadi pelengkap dagangan busana pengantin turut disusun pada ujung kios.

    Di jalan gang sempit Pasar Beringharjo, Yogyakarta, berdiri saat itu Sri Maryati tak jauh dari kiosnya tersenyum cerah menyapa pengunjung yang hendak wara wiri.

    Termasuk dalam kunjungan para pegawai BRI Kanwil Yogyakarta dan sejumlah awak media yang memanfaatkan waktu mampir di kios busana pengantin Sri Maryati pada Kamis (13/2/2025).

    Lapak Sri Maryati terdapat di sisi barat pasar. Akses masuknya melewati  pintu selatan paling barat, sedikit masuk beberapa langkah bakal bertemu dengan kiosnya di kiri jalan.

    Sri Maryati menjual aneka busana pengantin lengkap pernak-perniknya sejak 1997. Usaha tersebut merupakan usaha turun-temurun. Sebagai anak, ia berkewajiban melanjutkan perjuangan orangtuanya di pasar tradisional kebanggaan warga Jogja itu.

    Di antara para pedagang pasar lainnya, Sri dikenal ulet sebagai seorang wirausaha. Perempuan kelahiran Sleman tahun 1969 ini mampu mengembangkan usaha dalam kurun waktu hampir tiga dekade lamanya.

    “Awal (melanjutkan usaha) dulu dari tiga kios sekarang sudah ada sebelas tempat usaha, tersebar di (Pasar) Beringharjo hingga di rumah,” ujarnya kemudian tersenyum semringah.

    Sri bertahan dengan menjual aneka produk pelengkap pengantin. Mulai dari kain pengantin, lurik, brokat, bludru, hingga gaun pengantin dengan harga yang bervariasi dari Rp25 ribu hingga Rp5 juta.

    Dagangannya tak hanya hasil produksi sendiri, ia juga mengambil alias kulak barang yang sekiranya tak bisa ia buat. Seperti halnya bahan kain ia ambil dari seorang pedagang di Solo untuk kemudian ia jahit menjadi berbagai produk.

    Kini, produk-produk Sri Maryati bahkan sudah sampai ke luar negeri. Ia tak menampik memiliki pelanggan asing dari Suriname, Aljazair, Malaysia dan Singapura.

    Tentu seluruhnya berawal dari kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dan mampir mencari kain tradisional khas Jawa di Pasar Beringharjo.

    “Lurik, beskap itu banyak yang cari. Ada langganan dari Suriname, Aljazair, Malaysia, Singapura. Orangnya datang ke sini, pilih-pilih, misal beskap berapa potong. Pesen terus dikirim,” ceritanya.

    Strategi Bertahan

    Sebagai seorang pedagang yang telah berbisnis selama 28 tahun, Sri tidak merasa terancam dengan persaingan di era digitalisasi.

    Termasuk ancaman dari pedagang online. 

    “Semenjak ada pedagang online, saya nggak terlalu mikir. Rezeki sudah ada yang ngatur,” katanya.

    Ia tak mau menghindari era digitalisasi, namun senantiasa berkawan memanfaatkan teknologi agar berguna di bidangnya.

    Kendati tidak mengakses market place untuk berjualan, namun ia dan sembilan karyawannya terus menjalin komunikasi dengan para pelanggan lewat WhatsApp dan Facebook.

    Jasa ekspedisi yang semakin canggih pun juga ia gunakan agar barang dagangan sampai kepada pembeli, termasuk pelanggannya di luar negeri.

    Saat berbincang dengan Tribunnews kala itu, Sri mengaku telah mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadhan dengan tujuan untuk bertahan. Hal ini pasalnya di bulan tersebut permintaan pembeli bakal menurun drastis.

    Justru ia akan menambah ketersediaan dagangan sebanyak-banyaknya untuk menyambut momen Lebaran atau setelah Ramadhan yang menjadi siklus peningkatan penjualan setiap tahunnya.

    BUSANA PENGANTIN – Aneka produk dagangan di kios busana pengantin milik Sri Maryati di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Kamis (13/2/2025).

    Sri juga terus berinovasi dan beradaptasi memanfaatkan lapaknya di Pasar Beringharjo. 

    Sebagai nasabah BRI, ia mengambil kesempatan menjadi Agen BRILink, aktivitas yang awalnya ia sebut hanya samben atau pekerjaan sampingan.

    Dirasa-rasa, menjadi Agen BRILink ternyata menguntungkan untuk bertahan sebagai pedagang pasar tradisional.

    Sri memiliki tambahan pendapatan lewat aktivitas warga yang bertransaksi perbankan melalui dirinya.

    Awal perjalanan sebagai Agen BRILink adalah sekitar 2018 lalu. Sri Maryati awalnya adalah nasabah BRI sebelum akhirnya ditawari menjadi agen BRILink. 

    Sebagai kepanjangan tangan bank, Sri melayani berbagai transaksi seperti setor tunai, tarik tunai, dan transfer. 

    Per hari, sekitar 50 transaksi BRILink bisa dilakukan di kiosnya.

    “Yang biasanya (pakai jasa BRILink) warga sekitar, kalau pedagang sekitar jarang,” katanya.

    Pernah suatu ketika, ada pengunjung ingin meminta bantuannya untuk jasa transfer Rp17 juta. Tetapi aturan transfer lewat agen BRILink dibatasi, maksimal Rp1 juta.

    “Jadi yang (pakai jasa) transfer di sini bisanya di bawah Rp1 juta. Seringnya ya Rp 100 ribu rupiah gitu. Kalau (Rp1 juta) lebih saya sarankan ke bank langsung,” imbuh dia.

    Adapun Sri menyatakan bersyukur menjadi Agen BRILink bisa menambah penghasilannya di samping berjualan di pasar tradisional. Ia juga mengaku senang menjadi jembatan para pengguna jasa untuk melakukan aktivitas perbankan tak harus pergi ke bank.

    “Intinya saya senang dan bersyukur, apalagi bisa buat orang senang dan memudahkan transaksi perbankan di sini,” celoteh Sri.

    Capaian Agen BRILink

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, berkomitmen dalam menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh melalui jaringan Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia.

    BRI mengambil peran aktif sebagai pelopor inklusi keuangan, mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan nasional.

    Hingga akhir Desember 2024, BRI mencatat peningkatan yang signifikan dalam jumlah Agen BRILink, yang meningkat dari 740 ribu agen pada Desember 2023 menjadi 1,06 juta agen di Desember 2024.

    Grafis capaian Agen BRILink secara nasional dari 2024 dibanding 2023

    Ini berarti bahwa sepanjang tahun 2024, sebanyak 324 ribu masyarakat bergabung untuk menjadi Agen BRILink.

    Dengan jaringan ini, BRI kini menjangkau lebih dari 85 wilayah di Indonesia dan melayani lebih dari 62 ribu desa.

    Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan,BRI turut berkontribusi mewujudkan dan mendukung Asta Cita.

    “Sebagai wujud kontribusi BRI, kami turut mendukung Asta Cita keenam yaitu membangun dari desa dan dari bawah guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (22/1/2025).

    Ia juga menekankan bahwa upaya ini mendukung Asta Cita ketiga pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja berkualitas dan mendorong kewirausahaan.

    Agen BRILink memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam memperluas akses keuangan hingga ke pelosok negeri.

    Sunarso dalam siaran persnya menyatakan, sebagai elemen strategi hybrid banking, BRI memadukan layanan digital dan fisik untuk memastikan akses layanan keuangan yang merata.

    Agen BRILink menjadi pilar penting dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, Agen BRILink tidak hanya bertugas memperluas dan mempermudah akses layanan perbankan, tetapi juga memastikan terjadinya sharing economy yang melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.

    Dengan beragam layanan yang ditawarkan, mulai dari pembayaran tagihan listrik, air, BPJS, telepon, pembelian pulsa, hingga pembayaran cicilan, Agen BRILink menjadi solusi keuangan yang semakin relevan bagi masyarakat.

    Selain itu, tersedia juga layanan referral untuk pembukaan rekening tabungan, pinjaman, asuransi mikro, tarik tunai dari luar negeri, serta pembelian tiket perjalanan seperti bus, shuttle, dan kapal ferry.

    Semua kemudahan ini menjadikan Agen BRILink sebagai jembatan bagi masyarakat untuk lebih mudah mengakses layanan keuangan.

    Di sisi lain, Kementerian BUMN RI juga berupaya mempercepat program prioritas nasional melalui berbagai inisiasi.

    Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa untuk mewujudkan Asta Cita tersebut, diperlukan kolaborasi yang efektif dan efisien antara berbagai pihak.

    Erick menjelaskan bahwa inisiatif tersebut mencakup hilirisasi pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan.

    “Kolaborasi lintas kementerian dan badan menjadi momentum strategis untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks,” ungkap Erick Thohir.

    (*)

  • Dipicu Gagal Ginjal, Ada 134 Ribu Orang di RI yang Jalani Cuci Darah di 2024

    Dipicu Gagal Ginjal, Ada 134 Ribu Orang di RI yang Jalani Cuci Darah di 2024

    Jakarta

    Pembiayaan pengobatan penyakit ginjal kronis pada 2024 mencapai Rp 11 triliun karena adanya peningkatan jumlah pasien yang mendapat perawatan. Data dari BPJS Kesehatan menujukkan terdapat 134.057 pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa atau cuci darah di tahun 2024.

    “Tingkat rawat inap pasien gagal ginjal cukup tinggi. Walau sudah cuci darah, tetap bolak balik k RS,” kata Deputi Direksi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat BPJS Kesehatan Ari Dwi Aryani dalam agenda World Kidney Day, Rabu (12/3/2025).

    Sementara itu data dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2023 mencatat insidensi kumulatif pasien yang menjalani dialisis sebanyak 60.526, dengan prevalensi kumulatif mencapai 127.900 pasien.

    Ketua Umum Pernefri dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD KGH mengatakan penyakit ginjal kronik (PGK) sering kali tidak terdeteksi hingga fungsi ginjal telah menurun lebih dari 90 persen. Ketika fungsi ginjal menurun dan tak lagi bisa dikompensasi oleh kedua organ tersebut, maka pasien harus menjalani prosedur hemodialisa.

    “Bagaimana kita bisa menghentikan orang sampai tingkat gagal ginjal, inilah peran untuk mendeteksi dini,” kata dr Priggodigdo.

    Terkait faktor pemicu gagal ginjal kronis, dr Priggodigdo menyebut hipertensi dan diabetes merupakan dua penyakit penyebab terbesar kondisi tersebut. Selain itu, faktor lain seperti penuaan populasi, obesitas, kemiskinan, prematuritas, dan masalah lingkungan juga berkontribusi menjadi pemicu gagal ginjal.

    Penyakit gagal ginjal kronik bersifat irreversible atau tidak dapat pulih sepenuhnya, tetapi bisa diperlambat perkembangannya jika dideteksi lebih awal.

    “Oleh karena itu semakin dini sebenarnya semakin baik sehingga menjadi kesempatan kita untuk menghambat penyakit ginjal ini menjadi gagal ginjal. Untuk itu diperlukan pemeriksaan, yaitu pemeriksaan darah dan urine, supaya tidak berlanjut menjadi gagal ginjal,” ujar dr Pringgodigdo.

    (kna/kna)

  • KB IUD BPJS  dan Berbayar, Apa Bedanya? Ini Penjelasan Lengkapnya

    KB IUD BPJS dan Berbayar, Apa Bedanya? Ini Penjelasan Lengkapnya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Alat kontrasepsi masih menjadi rujukan para orangtua yang ingin menjaga jarak kelahiran anak.

    Berbagai macam alat kontrasepsi pun banyak ditawarkan, salah satunya penggunaan KB IUD.

    Disubsidi oleh pemerintah, pemasanan KB IUD pada ibu pun ada yang gratis dan bisa dilakukan di Puskesmas.

    Namun, ada juga yang berbayar. Di mana pemasangannya biasa dilakukan di dokter SpOG atau spesialis obstetri dan ginekologi.

    Lantas adakah perbedaan KB IUD BPJS dan yang berbayar seperti di SpOG?.

    Bidan Zulfa, yang memiliki klinik bersalin di wilayah Jakarta Selatan pun memberikan penjelasan lengkapnya.

    Menurut dia, perbedaannya hanya terletak di mereknya saja.

    “Kalau di Puskesmas yang gratis itu biasanya yang BKKBN. Ini udah subsidi dari pemerintah jadi gratis kalau SPOG itu biasa bermerek misalnya kayak Andalan atau Novate. Harganya bervariasi ada yang Rp 500 ribu, Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta,” katanya dikutip dari Instagram resminya, Jumat (1/3/2025).

    Kendati demikian, untuk bentuknya, bidan Zulfa mengatakan semuanya hampir sama.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Curhat ABG Berinisial N (15) jadi PSK Demi Menghidupi Dua Adiknya Serta Neneknya di Kampung Halaman. Ia Hilang arah Gara-gara Ucapan Orangtua.

    Semuanya hanya tergantung padatipe dan jangka waktu pemakaiannya saja.

    “Kalau misalnya di Puskesmas tuh biasa 8 sampai 10 tahun, tapi kalau yang di SPOG itu bervariasi ada yang 5 tahun, 8 tahun, 10 tahun atau ada juga nih yang KB IUS, yang hormonal yang harganya bisa sampai 7 juta,”

    “Jadi mau pasang KB di manapun nggak masalah, yang penting nyaman. Kalau ada keluhan kontrol ke dokter,” pungkasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dua Pabrik Sepatu di Tangerang Tutup, Presiden KSPSI Minta Hak Pekerja Dipenuhi – Halaman all

    Dua Pabrik Sepatu di Tangerang Tutup, Presiden KSPSI Minta Hak Pekerja Dipenuhi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Konferensi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea meluruskan informasi yang menyebutkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di 2 pabrik sepatu PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh di Tangerang, Banten.

    Andi Gani menegaskan, setelah mendapatkan informasi, ribuan buruh sebagian di antaranya telah mengajukan pensiun dini. 

    “Informasi bahwa ribuan karyawan Victory dan Adis ter-PHK semua itu ada yang keliru. Jadi, ada penawaran pensiun dini sebanyak 700-800 karyawan. Tidak ada paksaan,” kata Andi Gani dalam konferensi pers di Kantor DPP KSPSI, Fatmawati, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    Andi Gani juga memastikan Victory dan Adis bukan pindah ke Jawa Tengah demi menekan upah karyawan.

    Menurut Andi Gani, keduanya tidak akan merelokasi perusahaan ke daerah apapun di Jawa Tengah termasuk Cirebon. Justru sebaliknya, keduanya akan melakukan ekspansi bisnis ke daerah lain. 

    “Saya telah menanyakan kepada pemilik kedua perusahaan tersebut terkait informasi yang menyebutkan Victory dan Adis akan pindah ke Jawa Tengah, itu tidak ada,” sebutnya. 

    Selain itu, dia mengaku akan memindahkan karyawan yang di PHK di Ching Luh dan Adis ke perusahaan lain. 

    Saat ini, kata Andi Gani, sudah ada perusahaan dari Taiwan yang bergerak di industri sepatu yaitu PT Tah Sung Hung akan merekrut 25.000 pekerja. Termasuk merekrut anggota KSPSI yang telah di PHK Victory Ching Luh dan Adis Dimension Footwear. 

    “Sudah ada dua dan tiga perusahaan yang menyatakan kesiapan untuk menerima anggota KSPSI yang terkena PHK. Saya cari jalan keluar dengan menghubungi dan perusahaan tersebut menyetujuinya. Karena mereka memiliki kualifikasi sama-sama pabrik sepatu,” ujarnya. 

    “Sebagai organisasi kami bertanggung jawab menyiapkan tempat tinggal sementara selama tiga bulan untuk mereka beradaptasi di tempat yang mereka akan kerja nanti,” sambungnya. 

    Andi Gani yang juga Penasihat Kapolri ini menegaskan, hak-hak para pekerja yang di PHK telah dalam proses penyelesaian. Baik itu pesangon maupun Jaminan Hari Tua (JHT) yang ada di BPJS Ketenagakerjaan. 

    Ia mengapresiasi peran Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo yang sigap dan cepat mencairkan dana pekerja yang telah di PHK. 

    Ke depan, Andi Gani meminta pengawasan terhadap barang-barang impor ilegal lebih diperketat. Karena, salah satu yang membuat industri dalam negeri hancur adalah masuknya barang impor ilegal. 

    Terkait THR Lebaran, Andi Gani menegaskan, akan melakukan gugatan kepada perusahaan yang tidak menaati aturan THR.

    “Karena kan Pemerintah sudah jelas, tidak boleh cicil, tidak boleh ditunda pembayarannya. Jadi, kalau ada peruhsaan yang tidak mentaati aturan kami pastikan akan melakukan langkah hukum kepada perusahaan yang tidak bayar THR,” tegasnya. 

    Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit KSPSI Roy Jinto Ferianto mengatakan, fenomena PHK jelang Lebaran ini cukup mengkhawatirkan. 

    Roy Jinto menjelaskan, fenomena ini terjadi karena dampak ekonomi global terhadap industri sepatu. 

    “PHK terjadi akibat melemahnya kondisi ekonomi global berdampak pada daya beli masyarakat. Sehingga, mempengaruhi produksi dan keberlangsungan tenaga kerja di sektor ini,” ujarnya. 

    Secara lebih luas, kata Ketua DPD KSPSI Jawa Barat ini melihat industri tekstil dan alas kaki mengalami tekanan berat karena masuknya barang legal dengan harga murah serta produk ilegal membanjiri pasar. 

    Meskipun begitu, dua perusahaan yang alami penyesuaian jumlah tenaga kerja mereka tetap beroperasi normal. 

    Selain dua perusahaan sepatu tersebut, ia menambahkan, ada produsen bulu mata PT Danbi Internasional di Garut tutup. PT Danbi Internasional dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga pada 19 Februari 2025 lalu. Status dan hak-hak 2.100 karyawannya kini tak jelas. 

    Pihaknya saat ini melakukan proses pengawalan dan penelusuran data karyawan untuk mengajukan tagihan ataupun perhitungan yang menjadi hak-hak para pekerja di sana yang belum dibayarkan.

    “Pemerintah harus kawal hak-hak buruh agar segera terselesaikan sesuai UU,” katanya. 

    Adapun, hadir juga dalam konferensi pers Wakil Presiden KSPSI Ahmad Supriadi, Ketua PUK Tekstil, Sandang & Kulit KSPSI PT Victory Ching Luh Agus Darsana, dan Ketua PUK Tekstil, Sandang & Kulit KSPSI PT Adis Dimension Footwear Adis Endih.

  • Tak Perlu Panik soal Biaya, Program JKN Pastikan Akses Kesehatan Terjamin – Halaman all

    Tak Perlu Panik soal Biaya, Program JKN Pastikan Akses Kesehatan Terjamin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Risma (25), seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang aktif memanfaatkan Program JKN, berbagi pengalaman saat mendampingi ayahnya menjalani pengobatan rutin untuk proses pemulihan dari penyakit yang diderita.

    Risma merasa Program JKN sangat membantu keluarganya dan menghilangkan rasa khawatirnya ketika sakit untuk berobat di fasilitas kesehatan yang kemungkinan mengeluarkan biaya yang banyak.

    Warga asal Wonomulyo, Polewali Mandar ini mengantar ayahnya untuk kedua kalinya berobat ke Poli Rumah Sakit Umum Daerah Wonomulyo.

    ”Untuk kedua kalinya saya mengantar bapak berobat ke Poli RSUD Wonomulyo, ini berobat lanjutan setelah kunjungan kami yang pertama. Sempat rawat inap juga disini, seluruh pelayanan sangat baik terlebih petugas kesehatan yang melayani ketika rawat inap dan juga yang melayani sewaktu di poli saat ini,” terangnya.

    Risma mengatakan, administrasi yang dipersyaratkan juga sudah mudah, bahkan ia hanya datang mengantar bapaknya saja waktu itu dan menyerahkan KTP dari orang tuanya.

    ”Tidak ada hal yang dipersulit, waktu registrasi juga hanya memberikan identitas diri dari bapak dan setelahnya langsung dilayani masuk ke ruang rawat inap. Tidak ada menunggu lama untuk mengantre kamar juga, seluruhnya alhamdulillah nyaman dan tenang ketika memanfaatkan layanan JKN ini. Tidak ada biaya juga yang perlu saya bayarkan untuk seluruh layanan yang diberikan, hanya datang berobat, dilayani, mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang baik oleh rumah sakit dan petugasnya serta pengobatan yang maksimal untuk kesembuhan bapaknya,” terang Risma.

    Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan, pengalamannya dengan Program JKN sangat positif, dan program ini terus mengalami perbaikan menyeluruh berdasarkan masukan dari peserta untuk memberikan pelayanan yang optimal.

    Seluruh fasilitas kesehatan beserta sarana dan prasarana yang tersedia dirancang untuk memberikan kenyamanan, sehingga peserta JKN dapat merasakan kemudahan, kecepatan, dan kesetaraan dalam mengakses layanan, menciptakan pengalaman yang berkesan bagi setiap peserta.

    ”Banyak kemudahan yang saya rasakan saat ini, dari yang sebelumnya harus menggunakan kartu fisik sekarang sudah tersedia KIS Digital yang berasal dari Aplikasi Mobile JKN. Selain itu dalam aplikasi tesebut juga terdapat kemudahan lainnya seperti konsultasi dengan dokter, skrining riwayat kesehatan, mengecek status kepesertaan dan lain sebagainya, itu sangat membantu saya dan seluruh peserta JKN lainnya,” ucapnya.

    Tak hanya itu, ada satu hal lain yang menurutnya perlu disampaikan, yaitu informasi terkait obat-obatan yang dikabarkan harus dibeli sendiri oleh peserta JKN di luar apotek rumah sakit.

    ”Seluruh obat diberikan secara cepat dan tepat, tidak perlu menunggu lama juga. Informasi yang diberikan oleh pihak farmasi atau petugas apoteknya juga jelas. Di sini tidak ada satu pun obat yang perlu saya beli di luar ataupun diminta oleh petugas untuk beli dan nantinya diganti biaya pembelian tersebut. Jadi informasi yang beredar dan pernah saya dengar itu sangat tidak benar dan isu tersebut sama sekali tidak terbukti disini,” terangnya.

    Risma mengimbau seluruh masyarakat untuk memastikan diri terdaftar dalam Program JKN agar bisa merasakan manfaatnya, sebagaimana yang dialami oleh keluarganya. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada BPJS Kesehatan, dengan harapan layanan yang sudah baik saat ini dapat terus ditingkatkan bagi seluruh peserta JKN.

    “Bentuk dukungan masyakarat kepada BPJS Kesehatan dapat terlihat dari peserta yang terdaftar pada Program JKN, karena ketika berobat kita tidak perlu khawatir lagi untuk memikirkan biaya yang besar. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan khususnya BPJS Kesehatan Cabang Polewali atas hadirnya Program JKN yang selalu meningkatkan pelayanan kepada seluruh peserta JKN. Saya pribadi sangat puas dengan Program JKN ini, benar-benar sangat bermanfaat dan membantu masyarakat,” ujarnya.

  • Berikan Banyak Manfaat, Anggie: Aplikasi Mobile JKN Jadi Andalan Generasi Masa Kini – Halaman all

    Berikan Banyak Manfaat, Anggie: Aplikasi Mobile JKN Jadi Andalan Generasi Masa Kini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggie Pridayanti (22) adalah seorang mahasiswa yang telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Asahan. Tidak hanya dirinya, seluruh anggota keluarganya juga telah memperoleh perlindungan jaminan kesehatan melalui Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

    “Kami sekeluarga  sudah terdaftar sebagai peserta JKN, dan mendapat kesempatan yang baik ini dari pemerintah. Seingat saya sudah cukup lama sejak kami terdaftar sebagai peserta penerima bantuan. Kami bersyukur sekali pemerintah masih peduli pada jaminan kesehatan masyarakatnya,” tutur Anggie.

    Perempuan yang sehari-hari akrab disapa dengan Anggie tersebut juga menceritakan pengalamannya dalam mengakses layanan kesehatan melalui Program JKN yang kini sudah beroperasi lebih dari satu dekade. Menurutnya, Program JKN tersebut sungguh memberikan bantuan kepada pesertanya yang memang membutuhkan layanan kesehatan.

    “Program JKN ini sungguh menjadi penolong bagi keluarga kami, untuk kami sekeluarga terlebih untuk ibu saya. Kami sungguh tidak bisa bayangkan kalau kemarin waktu ibu sakit kami belum terdaftar menjadi peserta JKN, ntah kami akan dapat biaya dari mana untuk biaya pengobatannya. Karena jumlahnya pasti sangat banyak karena ibu saya menjalani perawatan di rumah sakit selama berhari-hari. Pasti biayanya tidak sedikit karena biaya pengobatan zaman sekarang sungguh tidak murah,” ucap Anggie.

    Anggie kemudian berbagi pengalaman tentang manfaat Program JKN bagi keluarganya, terutama saat ibunya harus menjalani pengobatan akibat masalah jantung. Karena kondisinya yang mendadak dan darurat, keluarganya segera membawanya ke rumah sakit terdekat agar dapat segera menerima pertolongan pertama.

    “Hari itu ibu secara mendadak merasa kalau tubuhnya lemas dan hampir kehilangan kesadaran juga. Katanya ada rasa sakit yang tidak tertahan di dada bagian kirinya. Kami sempat takut sekali kalau ibu kena serangan jantung mendadak jadi kami segera membawa ibu ke Rumah Sakit Wira Husada untuk mendapatkan pertolongan pertama. Dokter sampaikan ada pembengkakan jantung sehingga ibu diharuskan mendapat perawatan intensif sampai dengan sembuh dan dokter sudah memperbolehkan untuk pulang. Tapi tetap harus datang kembali untuk kontrol dan mengecek kesehatan lanjutan,” ujar Anggie.

    Disampaikannya juga dalam proses pengurusan administrasi sungguh tidak sulit sama sekali. Sebagai anak yang tergolong dalam Gen-Z, tentunya ia sudah fasih memanfaatkan kemudahan teknologi di zaman sekarang. Aplikasi Mobile JKN sudah ada di telepon genggamnya, sehingga ketika mengurus administrasi ia tidak merasa kesulitan sama sekali.

    “Kami sekeluarga sudah menggunakan kemudahan yang disediakan Aplikasi Mobile JKN, jadi kartu digital kami sudah ada di sana. Ketika mengurus administrasi di rumah sakit, kami juga hanya menunjukkan kartu digital serta bawa Kartu Tanda Penduduk jika memang pihak rumah sakit membutuhkannya. Praktis sekali tidak perlu ada berkas yang di fotokopi,” kata Anggie.

    Dalam kesempatan ini, Anggie juga mengungkapkan besarnya manfaat yang ditawarkan oleh Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai kartu digital, tetapi juga menyediakan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan.

    Beberapa di antaranya meliputi Info Program JKN, Info Lokasi Fasilitas Kesehatan, Program Rencana Iuran Bertahap BPJS Kesehatan (REHAB), Penambahan Peserta, Info Peserta, Pendaftaran Pelayanan (Antrean), Perubahan Data Peserta, Pengaduan Layanan JKN, Info Iuran, Skrining Riwayat Kesehatan, serta fitur lainnya yang dirancang untuk mempermudah peserta JKN dalam mengakses layanan administrasi tanpa perlu datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan.

    “Kalau kata anak Gen-Z sekarang, Aplikasi Mobile JKN ini paket komplit. Semoga aplikasinya bisa terus berkembang dan memberikan kemudahan kepada seluruh peserta JKN di mana pun berada,” tutup Anggie. (*)

  • Biaya BPJS Kesehatan untuk Gagal Ginjal Kronik Tembus Rp 11 Triliun pada 2024 – Halaman all

    Biaya BPJS Kesehatan untuk Gagal Ginjal Kronik Tembus Rp 11 Triliun pada 2024 – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat pengeluaran untuk pembiayaan gagal ginjal kronik mencapai Rp 11 triliun pada 2024. 

    Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sekitar Rp 6,5 triliun.

    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti, menjelaskan peningkatan pembiayaan ini sejalan dengan meningkatnya kasus gagal ginjal kronik, termasuk di kalangan anak muda dalam beberapa tahun terakhir.

    “Tahun 2024 ini mencapai Rp 11 triliun, cukup besar untuk seluruh penyakit gagal ginjal kronik, ini baru yang hanya tercover BPJS saja,” kata Ali Ghufron di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).

    Ia mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih memperhatikan pola makan dan minum serta menjaga kesehatan guna mengurangi risiko penyakit ginjal. 

    Menurutnya, faktor lingkungan dan gaya hidup sangat berpengaruh terhadap meningkatnya kasus gagal ginjal.

    “Itu satu, menurut saya, karena lingkungan, itu penting sekali. Dua, perilaku, kalau ginjal itu tolong jangan minum sembarangan, minum mohon maaf obat kuat, lebih segar minuman berenergi, ya itu, karena apa? Karena bahan pengawetnya,” jelasnya.

    Selain itu, Prof. Ghufron juga menyoroti temuan Kementerian Pertanian terkait ikan lele yang diinjeksi antibiotik serta buah-buahan yang diberi pewarna buatan demi meningkatkan daya tarik pembeli.

    Lebih lanjut, ia mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi obat-obatan. 

    Untuk keluhan ringan yang masih bisa diatasi dengan istirahat, vitamin, atau obat alami, sebaiknya tidak langsung mengonsumsi obat antiinflamasi atau antibiotik berlebihan.

    “Tidak berhenti di situ ya, paling banyak gagal ginjal itu karena diabetes dan hipertensi, itu harus dihindari, kalau dua penyakit itu kurang lebih 30 persen memicu risiko gagal ginjal,” pungkasnya.

  • Belajar dari China, Kurir Online Dapat BPJS Kesehatan-Ketenagakerjaan

    Belajar dari China, Kurir Online Dapat BPJS Kesehatan-Ketenagakerjaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua perusahaan pesan-antar makanan China, JD.Com dan Meituan, akan mulai menawarkan asuransi sosial dan tunjangan karyawan lainnya kepada para pekerja pesan antar mereka. Di Indonesia, jaminan sosial untuk pekerja ini berada di bawah payung BPJS Kesehatan.

    Ini menandai sebuah langkah signifikan menuju standarisasi industri pesan-antar makanan di China. Pasalnya, gig worker yang menggunakan sistem kemitraan merupakan konsep pekerjaan baru yang memang masih kurang mendapat perlindungan di mata hukum di berbagai negara.

    JD.com akan mulai membayar biaya jaminan sosial untuk para pekerja penuh waktu (full time) di bisnis pesan antar mereka mulai 1 Maret 2025.

    Ini akan mencakup asuransi dana abadi, asuransi kesehatan, asuransi pengangguran, asuransi kecelakaan kerja, dan asuransi kehamilan, serta satu dana jaminan perumahan.

    Perusahaan yang berbasis di Beijing ini juga akan menyediakan asuransi kecelakaan dan perawatan kesehatan untuk kurir paruh waktu.

    Sementara, Meituan mengatakan bahwa mereka sedang membangun sistem informasi jaminan sosial untuk para kurir, dan mereka berharap untuk mulai membayar jaminan sosial untuk kurir penuh waktu dan kurir paruh waktu reguler mulai kuartal kedua.

    Inisiatif kedua perusahaan ini akan menjadi contoh dalam industri ini yang dapat memacu platform pesan-antar lain untuk lebih memperhatikan kesejahteraan kurir.

    Mengutip Yicaiglobal, dalam beberapa tahun terakhir, China telah menggalakan perlindungan hak-hak tenaga kerja dan kepentingan mereka yang memiliki pekerjaan fleksibel, termasuk pengantar makanan, kurir, dan pengemudi transportasi online.

    Pada Juli 2022, China meluncurkan proyek percontohan untuk perlindungan kecelakaan kerja bagi pekerja fleksibel. Meituan dan Dada, unit logistik JD.com, termasuk di antara tujuh perusahaan pertama yang berpartisipasi.

    Sekitar 10,2 juta orang dilindungi oleh asuransi kecelakaan kerja yang baru pada akhir November tahun lalu, menurut data yang dirilis pada Konferensi Kerja Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Nasional yang diadakan pada akhir tahun lalu.

    Kali ini JD.com dan Meituan menyediakan jaminan sosial untuk pengendara pengiriman melalui kontrak kerja formal.

    (fab/fab)

  • Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal

    Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menegaskan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) atau Pekerja Informal.

    Melalui program Kebut Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan di AgenBRILink 2024, BRI bersama-sama dengan BPJS Ketenagakerjaan memberikan penghargaan kepada AgenBRILink terbaik yang berperan aktif dalam memperluas akses perlindungan sosial bagi pekerja informal.

    Salah satu pencapaian luar biasa dalam program ini diraih oleh Narsun dari AgenBRILink BRILIANT COMMUNICA. Dengan mendaftarkan 7.215 Pekerja BPU menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, ia berhasil memenangkan Grand Prize berupa mobil. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan angka, tetapi juga dampak sosial yang nyata bagi masyarakat pekerja informal di Indonesia.

    AgenBRILink merupakan inovasi BRI dalam memperluas layanan keuangan sekaligus menjadi penggerak dalam memperkenalkan jaminan sosial kepada Pekerja BPU. Dengan jaringan yang menjangkau lebih dari 80% desa di Indonesia, AgenBRILink telah menjadi garda terdepan dalam mendorong perlindungan sosial yang lebih luas.

    Senior Executive Vice President (SEVP) BRI Muhammad Candra Utama menegaskan bahwa AgenBRILink bukan hanya sarana transaksi keuangan, tetapi juga menjadi solusi bagi pekerja informal untuk mendapatkan perlindungan sosial. ”Dengan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan, BRI memastikan bahwa semakin banyak masyarakat yang memiliki jaring pengaman sosial dari risiko pekerjaan”, jelasnya.

  • Menilik Mitigasi Negara Soal Meningkatnya Kasus Gagal Ginjal Usia Muda

    Menilik Mitigasi Negara Soal Meningkatnya Kasus Gagal Ginjal Usia Muda

    Jakarta

    Besaran penderita ginjal di Indonesia meningkat tahun ini. Hal ini disimpulkan dari melonjaknya pembiayaan pengobatan gagal ginjal akut. Lonjakan ini dicatat oleh BPJS Kesehatan di mana angkanya mendekati dua kali lipat dari lima tahun sebelumnya.

    Merangkum detikHealth, peningkatan pembiayaan dimulai dari tahun 2023 yang bertambah Rp 3 triliun dari 2022. Sementara itu, mengutip Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti, pada 2024 angkanya sudah mencapai Rp 11 triliun atau meningkat Rp 4,5 triliun dari tahun 2019. Ia menilai tren tersebut berkaitan dengan kenaikan kasus penyakit gagal ginjal kronik, termasuk di generasi muda dalam beberapa tahun terakhir.

    “Tahun 2024 ini mencapai Rp 11 triliun, cukup besar untuk seluruh penyakit gagal ginjal kronik, ini baru yang hanya tercover BPJS saja,” kata Ghufron dikutip dari detikHealth, Selasa (11/2).

    Gagal ginjal utamanya disebabkan gaya hidup tidak sehat seperti tidak memperhatikan pola makan hingga konsumsi air putih. Terkait hal ini, Ali Ghufron mengingatkan publik untuk bijak meminum obat. Ia mendorong masyarakat agar mengurangi konsumsi obat obat antiinflamasi, antibiotik berlebihan.

    Ia juga mengkritisi masyarakat yang terlalu banyak mengonsumsi minuman berpemanis. Ghufron juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan. Hal ini didasari oleh temuan Kementerian Pertanian yang menemukan hampir 100 persen ikan lele di injeksi obat antibiotik. Belum lagi, sejumlah buah-buahan yang sengaja diberikan pewarna untuk mengundang daya tarik pembeli.

    “Itu satu, menurut saya, karena lingkungan, itu penting sekali. Dua, perilaku, kalau ginjal itu tolong jangan minum sembarangan, minum mohon maaf obat kuat, lebih segar minuman berenergi, ya itu, karena apa? Karena bahan pengawetnya,” jelasnya.

    Di balik meningkatnya kasus gagal ginjal tersebut, Indonesia juga tengah menghadapi krisis kekosongan obat. Mengutip detikHealth, sejumlah pasien transplantasi ginjal terdampak adanya kelangkaan obat ini. Sebagian dari mereka bahkan harus saling meminjamkan obat sembari menunggu stok terisi.

    Hal ini berkaitan dengan angka harapan hidup para pasien. Terkait hal ini, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS mengakui memang sempat terdapat permintaan lonjakan obat tacrolimus di periode 2024. Ia mengatakan hal ini sebagai salah satu efek dari efisiensi anggaran.

    “Terjadi lonjakan yang tinggi akan kebutuhan tacrolimus tersebut, tapi tidak ada yang terjadi karena masalah efisiensi anggaran,” kata Rizka, dikutip dari detikHealth (12/3).
    Meski demikian, Rizka mengatakan jika pasien masih dapat mengakses tacrolimus originator dengan membayar selisih harga. Lalu sampai kapan hal ini akan terus terjadi? Apa saja yang sudah disiapkan pemerintah untuk menghadang laju peningkatan jumlah penderita gagal ginjal? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

    Beralih ke Jawa Timur, detikSore akan mengulas lebih dalam hasil penelusuran Polisi terkait penyelundupan senjata api rakitan yang disuplai ke KKB Papua. Seperti diberitakan detikJatim, Sindikat pembuatan senjata api (senpi) rakitan yang dikirim ke Papua dibongkar petugas gabungan.

    Kapolda Jatim Komjen Imam Sugianto menuturkan awalnya petugas gabungan berhasil menangkap Yuni Enembi dan tersangka lainnya. Dari situ, kemudian terendus penyelundupan senpi rakitan asal Bojonegoro dan akhirnya mengamankan total 7 orang.

    Sejak kapan produksi senjata api rakitan ini beroperasi? Berapa banyak produksi yang sudah dijual? Simak laporan langsung jurnalis detikJatim selengkapnya.

    Sementara itu untuk menambah khasanah investasi, detikSore akan kembali menghadirkan Firman Marihot, Chief Digital InvestasiKu. Kali ini ia akan mendalami bagaimana sentiment pasar akan mempengaruhi pergerakan harga saham. Seberapa besar faktor ini mempengaruhi? Secepat apa fluktuasi pasar yang dipengaruhi oleh isu tertentu? Simak diskusinya dalam Sunsetalk.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)