Kementrian Lembaga: BPJS

  • Program Apotek Desa, IAI: Perlu Kepastian Tata Kelola, Regulasi, dan Studi Kelayakan – Halaman all

    Program Apotek Desa, IAI: Perlu Kepastian Tata Kelola, Regulasi, dan Studi Kelayakan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) memberikan dukungan penuh terhadap program Apotek Desa yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. 

    Program ini dinilai sebagai langkah strategis dan brilian dalam menghadirkan layanan kesehatan yang lebih merata hingga ke pelosok desa.

    “Dalam Inpres tersebut, disebutkan bahwa Koperasi Merah Putih akan melaksanakan kegiatan termasuk pendirian Apotek Desa/Kelurahan di 80.000 desa dan kelurahan se-Indonesia,” ujar Ketua Umum PP IAI, apt. Noffendri Roestam, S.Si, dalam rapat pengurus harian di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Apt Noffendri menekankan bahwa IAI sangat mendukung gagasan ini, namun mengingatkan pentingnya tata kelola yang baik agar program tidak mangkrak.

    Karena itu, PP IAI menggelar rapat khusus untuk menghimpun masukan, solusi, dan strategi implementasi Apotek Desa yang efektif.

    Dukungan juga datang dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyarankan agar tidak perlu membuat regulasi baru, melainkan cukup mengoptimalkan fasilitas kesehatan yang sudah ada seperti puskesmas, pustu, dan posyandu.

    “Tugas kami di IAI adalah menyiapkan tenaga apoteker yang siap mendukung program ini,” tegas apt. Noffendri.

    Ketua Hisfarkesmas PP IAI, apt. Maria Ulfah, menyambut baik rencana penambahan apoteker di puskesmas sebagai angin segar.

    Ia menegaskan bahwa sebagai penanggung jawab di apotek, hanya apoteker yang memiliki kompetensi untuk memenuhi standar pelayanan, mengelola pengadaan obat, serta menangani sistem keuangan dan e-katalog versi 6 yang kompleks.

    “Tenaga Vokasi Farmasi (TVF) bisa mendukung, tapi penanggung jawab tetap harus apoteker,” tegasnya.

    Wakil Ketua Umum Bidang Halal dan JKN, apt. Abdul Rahem, menyoroti belum jelasnya bentuk operasional Apotek Desa.

    Ia mengingatkan agar apotek tetap dijalankan sesuai regulasi, yaitu sebagai sarana praktik kefarmasian oleh apoteker.

    Senada dengan itu, apt. Nasrudin, Wakil Ketua Umum Bidang Advokasi dan Regulasi, meminta agar standar pelayanan dan manajemen obat tidak diabaikan.

    Sementara itu, apt. Dettie Yuliati, Wakil Ketua Umum Bidang Kerjasama, berharap Apotek Desa tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi tetap mengedepankan aspek pelayanan.

    Ketua Hisfarma, apt. Surya Wahyudi, menambahkan pentingnya studi kelayakan dalam penerapan program ini.

    “Tidak semua desa bisa langsung memiliki Apotek Desa. Kita harus lihat kesiapan masing-masing desa,” ujarnya. Hisfarma siap mendukung studi kelayakan dan sistem manajemen keuangan hingga layanan farmasi klinik.

    Apoteker Siap ke Desa, Asal Dijamin Kesejahteraan

    Tantangan besar lainnya adalah ketersediaan apoteker di wilayah desa. Apt. Noffendri optimis bahwa banyak apoteker muda bersedia bekerja di desa jika ada jaminan kesejahteraan dan keamanan.

    Mengacu pada Permenkes No. 74 Tahun 2016, peran apoteker sangat vital hingga ke lini paling bawah, termasuk melalui home care dan farmasi klinik.

    Agar program berjalan optimal, IAI mengusulkan tujuh langkah strategis yakni program Tugas Khusus Apoteker Desa untuk lulusan baru, bekerja sama dengan APTFI,  formasi CPNS/PPPK dengan mencantumkan nama desa, bukan hanya kecamatan.

    Penguatan edukasi kesehatan melalui program Dagusibu, integrasi Layanan Primer (ILP) untuk memperkuat sistem layanan berbasis desa, kolaborasi dengan Pustu, penambahan apoteker di samping bidan/perawat.

    Kemitraan BPJS langsung dengan Pustu/Apotek Desa, tidak hanya puskesmas, revitalisasi Program Obat Serbu (Serba Seribu) agar obat murah dan berkualitas bisa tersedia, didukung oleh BUMN Indofarma dan BPOM.

    “Kami yakin, dengan sinergi semua pihak, Apotek Desa bisa jadi tonggak sejarah baru layanan kesehatan di Indonesia,” kata apt Noffendri. (*)

  • Update Terbaru Biaya Urus Perpanjangan SIM 2025

    Update Terbaru Biaya Urus Perpanjangan SIM 2025

    Segini Biaya Urus Perpanjangan SIM 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Untuk memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) pada tahun 2025, berikut informasi mengenai biaya dan persyaratan yang perlu Anda ketahui:

    Biaya Perpanjangan SIM:

    Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2020, biaya perpanjangan SIM adalah sebagai berikut:

    SIM A: Rp 80.000

    SIM B1: Rp 80.000

    SIM B2: Rp 80.000

    SIM C: Rp 75.000

    SIM C1: Rp 75.000

    SIM C2: Rp 75.000

    SIM D: Rp 30.000

    SIM D1: Rp 30.000

    Perlu dicatat, biaya tersebut belum termasuk biaya untuk tes kesehatan dan tes psikologi yang merupakan persyaratan tambahan.

    Persyaratan Perpanjangan SIM:

    Mulai 1 November 2024, sesuai dengan Peraturan Kepolisian Nomor 2 Tahun 2023 Pasal 9 ayat (1), pemohon perpanjangan SIM diwajibkan melampirkan kartu BPJS Kesehatan yang masih aktif.

    Dokumen yang perlu disiapkan meliputi:

    SIM asli yang masih berlaku

    Fotokopi SIM secukupnya

    KTP asli

    Fotokopi KTP secukupnya

    Surat keterangan sehat

    Hasil tes psikologi

    Bukti keaktifan kepesertaan JKN BPJS Kesehatan

    Pastikan semua dokumen tersebut lengkap dan dibawa saat proses perpanjangan SIM.

    Prosedur Perpanjangan SIM:

    Anda dapat melakukan perpanjangan SIM dengan dua cara:

    Secara Langsung:

    Kunjungi kantor Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas), layanan SIM Keliling, atau Gerai SIM terdekat.

    Bawa semua dokumen persyaratan yang telah disebutkan di atas.

    Isi formulir perpanjangan SIM yang disediakan.

    Lakukan pembayaran sesuai dengan jenis SIM yang diperpanjang.

    Ikuti proses pengambilan foto dan perekaman sidik jari.

    Tunggu hingga SIM baru selesai dicetak dan diserahkan kepada Anda.

    Secara Online:

    Unduh aplikasi Digital Korlantas Polri melalui Google Play Store atau akses situs resmi di sim.korlantas.polri.go.id.

    Lakukan registrasi dan ikuti petunjuk perpanjangan SIM yang tersedia di aplikasi atau situs tersebut.

    Unggah dokumen persyaratan yang diminta.

    Lakukan pembayaran melalui metode yang disediakan.

    Setelah proses selesai, SIM baru akan dikirimkan ke alamat yang telah Anda daftarkan.

    Dengan informasi di atas, diharapkan Anda dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk proses perpanjangan SIM pada tahun 2025. Pastikan untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku dan menjaga kelengkapan dokumen Anda.

    (*)

  • 10 Ecommerce Tutup Layanan di Indonesia, Ada Bukalapak

    10 Ecommerce Tutup Layanan di Indonesia, Ada Bukalapak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah e-commerce tutup layanan di Indonesia.

    Ada juga yang memilih bisnis baru. Salah satunya dilakukan oleh Bukalapak awal tahun ini yang mengumumkan menutup layanan marketplace.

    Startup yang pernah menyandang status Unicorn itu kini memilih menjual seperti pulsa, token listrik, dan membayar BPJS.

    Sementara itu, sejumlah e-commerce lain memilih menutup seluruh layanannya. Ada berbagai alasan yang terungkap, termasuk tidak bisa bersaing dengan pemain-pemain lainnya.

    Berikut 10 e-commerce yang akhirnya memutuskan menutup layanan:

    1. Blanja.com

    Perusahaan yang didirikan Telkom dengan e-Bay menutup layanan 1 September 2020. Alasan penutupan adanya perubahan strategis dari e-commerce yang dulunya bernama Plasa.com.

    2. Elevania

    Elevania tutup layanan pada 2023 setelah hampir 10 tahun beroperasi. Perusahaan ini adalah hasil patungan dari XL Aciata dengan SK Planet yang berasal dari Korea Selatan.

    3. Qlapa

    Qlapa jadi korban dari sulitnya bersaing di sektor e-commerce yang dihuni nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak. Layanan ini resmi ditutup 2019 atau empat tahun setelah dirilis.

    4. Rakuten

    E-commerce asal Jepang ini menutup layanan setelah lima tahun diluncurkan. Alasan Rakuten tutup karena adanya pergeseran model bisnis yang tidak sesuai dengan konsep awal.

    5. Cipika

    Cipika bertahan tiga tahun sebelum akhirnya menutup layanan pada 2017. Perusahaan dari Indosat ini dinilai memiliki perkembangan yang lambat.

    6. Multiply

    Layanan ini awalnya sebuah media sosial. Namun Multiply Commerce berpindah dari AS ke Indonesia, yang akhirnya perkembangannya tidak signifikan dan Nasper menghentikan aliran dananya.

    7. MatahariMall.com

    Sebelumnya e-commerce ini bernama Matahari.com sebelum diubah pada 2015. Perubahan itu membuat MatahariMall.com berfokus hanya berjualan produk dari Matahari, bukanlagi berasal dari pihak ketiga saja.

    8. Toko Bagus

    Toko Bagius sebenarnya tidak sepenuhnya tutup, namun berganti nama menjadi OLX pada 2014. Ternyata mereka tidak bisa bersaing dan sekarang fokusnya jual beli mobil bekas dengan nama OLX Autos.

    9. JD.id

    Penutupan layanan JD.id terjadi pada 2023, menyusul sebelumnya telah melakukan beberapa kali PHK dan menutup layanan logistik. Induk perusahaannya JD.com beralasan penutupan sebagai cara mereka berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.

    10. Bukalapak

    Pada Januari lalu, emiten teknologi e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi menutup layanan jual dan beli produk fisik. Hal ini seiring dengan perubahan strategi bisnis.

    “Penjualan produk fisik di platform Bukalapak memiliki kontribusi kurang dari 3% terhadap total pendapatan perusahaan. Sebaliknya, langkah ini mendukung upaya kami untuk mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan,” ungkap manajemen.

    Setelah aksi penutupan ini, Bukalapak akan fokus pada produk virtual seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail selama beberapa tahun terakhir. Ke depan, segmen ini akan menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan.

    Kendati penutupan produk fisik tersebut, manajemen menegaskan bahwa aplikasi maupun situs web serta Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya.

    (fab/fab)

  • Cuci Darah Kini Tak Perlu Antre Lama di RS Bisa Dilakukan Mandiri di Rumah, Begini Caranya – Halaman all

    Cuci Darah Kini Tak Perlu Antre Lama di RS Bisa Dilakukan Mandiri di Rumah, Begini Caranya – Halaman all

    ​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama ini, pasien penyakit ginjal kronis hingga stadium lima perlu antre dan menunggu seharian untuk melakukan cuci darah. Cuci darah yang diketahui umumnya menggunakan mesin bernama hemodialisis.

    Saat melakukan hemodialisis, proses yang dibutuhkan adalah 4 hingga 5 jam untuk sekali tindakan. Cuci darah menggunakan cara ini dilakukan 2 sampai 3 kali dalam seminggu. 

    Namun, Dokter spesialis penyakit dalam RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dr Yenny Kandarini menyebutkan bahwa selain hemodialisis ada terapi lain yang dilakukan untuk mencuci darah. Terapi tersebut adalah Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), yang tidak memerlukan mesin dan bisa dilakukan di rumah.

    “Jadi ini suatu tindakan dialisis atau tindakan membersihkan darah yang bersifat berkesinambungan terus menerus dan dilakukan dengan menggunakan kantong abdomen atau kantong perut sebagai tempat cairan untuk pembersih itu,” kata Yenny dalam siniar yang digelar oleh Kementerian Kesehatan berjudul ‘Cuci Darah Nggak Harus ke RS, Kenalan dengan CAPD, Yuk!’ di Jakarta, Senin (14/4/2025). 

    Cara kerja dari CAPD ini adalah memasukkan cairan ke dalam tubuh dengan menggunakan kateter. Cairan tersebut didiamkan di dalam tubuh, dan terjadilah pembersihan, cara kerjanya sama seperti aktivitas ginjal.

    Kemudian setelah beberapa lama, cairan ini akan dibuang keluar dari dalam tubuh. 

    “Sehingga tubuh pasien akan bersih dari  kotoran-kotoran, elektrolit berlebih dan dari metabolisme,” paparnya. 

    Rata-rata cairan tersebut dimasukkan ke tubuh 4 kali dalam sehari, tergantung jenis cairannya.  Ia pun mencontohkan, pagi pada jam 06.00 atau 07.00 sebelum beraktivitas ke kantor dan sebagainya cairan tersebut dimasukkan dan dibiarkan kurang lebih 6 hingga 8 jam. 

    Sepulang dari beraktivitas kemudian cairan itu diganti lagi, dan begitu pula sebelum tidur. 

    Dengan menggunakan terapi ini, pasien tidak perlu jauh-jauh dan mengantre pergi layanan kesehatan yang menyediakan hemodialisis. 

    Lebih lanjut dr Yenny  menjelaskan, ada sejumlah hal yang dilakukan untuk terapi ini. 

    Sebelumnya dokter akan melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). 

    Setelah pasien setuju, maka akan dilakukan pemasangan kateter di daerah perut, biasanya di bagian bawah kanan atau kiri, dengan teknik operasi ringan. “Setelah terpasang selang itu tidak bisa langsung kita pakai untuk melakukan CAPD. Kita tunggu sembuh dulu. Sekitar 1-2 minggu baru kemudian kita akan lakukan pelatihan,” paparnya. 

    Nantinya, pelatihan yang diberikan meliputi cara memasukkan cairan dan menggantinya.  

    Bagi pasien yang tidak mampu melakukannya sendiri, seperti yang berusia lanjut, maka akan didampingi.

    Sebelum melakukan terapi ini, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya ketersediaan ruangan yang bersih di rumah guna melakukan penggantian cairan itu. Lalu sumber air bersih untuk mencuci tangan, dan penggunaan masker saat prosedur penggantian cairan.

    “Pasien nanti akan disiapkan dalam paket dari pemerintah, dari BPJS itu kita akan kirimkan cairan CAPD itu ke rumah,” imbuhnya. 

    Paling penting pada pasien-pasien yang memakai CAPD ini adalah mempunyai pola BAB yang harus diatur supaya tidak macet cairannya.  “Jadi nanti agak beda dengan pasien HD (hemodialisis). Pada pasien CAPD ini, mereka akan lebih bebas untuk makan buah misalnya,” tutupnya.

  • Tidak Ada Dokter Anestesi, Ibu Hamil-Bayinya Meninggal di RS Maumere

    Tidak Ada Dokter Anestesi, Ibu Hamil-Bayinya Meninggal di RS Maumere

    Kupang, Beritasatu.com – Peristiwa tragis menimpa seorang ibu hamil, Maria Yunita, yang meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya di RSUD TC Hillers Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (9/4/2025) malam. Kematian Maria Yunita menjadi sorotan publik lantaran diduga kuat karena ketiadaan dokter anestesi di rumah sakit rujukan tersebut.

    Kepala Ombudsman Perwakilan NTT Darius Beda Daton mengungkapkan, sejak Januari 2025, RSUD TC Hillers tidak memiliki dokter anestesi karena pengunduran diri tenaga medis yang sebelumnya bertugas, dan belum ada pengganti sampai peristiwa nahas ini terjadi.

    “Ketiadaan dokter anestesi menyebabkan tindakan operasi, sekecil apa pun, tidak bisa dilakukan di RSUD TC Hillers dan harus dirujuk. Ini sangat fatal bagi pasien darurat seperti ibu hamil yang butuh penanganan cepat,” ujar Darius dalam keterangannya, Kamis (14/4/2025).

    Ombudsman Desak Percepatan Penugasan Dokter Anestesi

    Menyikapi kejadian ini, Ombudsman meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka segera menerbitkan surat izin praktek (SIP) bagi dua dokter anestesi dari RS Lela agar bisa segera membantu pelayanan medis di RSUD TC Hillers.

    Selain itu, Ombudsman juga mendesak BPJS Cabang Sikka memastikan rumah sakit mitra JKN memenuhi syarat kualifikasi tenaga kesehatan agar tidak terjadi kelalaian serupa yang berujung kehilangan nyawa.

    Gubernur NTT: Ini Tamparan Keras bagi Sistem Kesehatan Kita

    Peristiwa ibu hamil dan bayinya meninggal karena tidak ada dokter anastesi di RS Maumere juga mendapat perhatian serius dari Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena. Ia menyebut, peristiwa ini sebagai tragedi kemanusiaan sekaligus tamparan keras bagi sistem layanan kesehatan daerah.

    “Kita sangat berduka dan prihatin. Ini tragedi kemanusiaan yang menyadarkan kita bahwa pelayanan dasar bidang kesehatan harus jadi prioritas,” tegas Gubernur dalam pernyataan resminya, Jumat (11/4/2025).

    Gubernur langsung memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi NTT untuk turun ke Maumere dan menugaskan dokter anestesi darurat, agar kekosongan tenaga ahli seperti ini tidak terulang. “Saya minta jangan ada lagi nyawa yang hilang hanya karena sistem tidak siap!” ujar Melkiades tegas.

    Evaluasi Total Sistem Kesehatan NTT

    Gubernur juga mendesak BPJS dan lembaga kredensial agar meninjau ulang akreditasi rumah sakit mitra JKN, memastikan kesiapan tenaga medis dan fasilitas yang sesuai dengan standar.

    Menurutnya, tragedi ini adalah panggilan untuk melakukan koreksi total dalam sistem kesehatan, termasuk mempercepat distribusi dokter spesialis di seluruh pelosok NTT.

    “Kita ingin JKN benar-benar menyelamatkan rakyat, bukan jadi formalitas kerja sama. Tragedi seperti ini tidak boleh terulang,” pungkasnya terkait peristiwa ibu hamil dan bayinya meninggal karena tidak ada dokter anastesi di RS Maumere.

  • Cara Cek Tunggakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Bayarnya?

    Cara Cek Tunggakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Bayarnya?

    PIKIRAN RAKYAT – Kewajiban iuran BPJS Kesehatan perlu dketahui untuk memastikan layanan kesehatan kamu tetap aktif dan tidak terganggu. Tanpa disadari, terkadang iuran BPJS dapat tertunggak akibat kelalaian atau kendala lainnya. Jika hal ini terjadi, kamu berisiko kehilangan hak atas manfaat layanan yang seharusnya bisa diakses, terutama dalam situasi darurat atau saat membutuhkan perawatan mendesak.

    Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk rutin mengecek apakah ada tunggakan yang belum dibayarkan. Saat ini, pengecekan status pembayaran iuran BPJS Kesehatan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus datang langsung ke kantor cabang

    Dengan mengetahui informasi mengenai tunggakan iuran secara tepat, kamu bisa segera melakukan pelunasan agar status kepesertaan tetap aktif. Tidak hanya itu, pengecekan ini juga dapat membantumu merencanakan pembayaran ke depan agar tidak menumpuk atau terlambat.

    Bila kamu bertanya-tanya bagaimana cara mengecek apakah ada tunggakan iuran atau tidak, kamu bisa cek langkah-langkah selengkapnya di bawah ini. Dengan langkah ini, kamu bisa menjaga kepesertaan BPJS Kesehatan tetap berjalan tanpa kendala administratif.

    Cara Cek Tunggakan BPJS Kesehatan

    Ada dua metode yang bisa kamu lakukan untuk cek tunggakan BPJS Kesehatan. Catat selengkapnya di bawah ini.

    Cek Lewat Mobile JKN

    Aplikasi Mobile JKN merupakan sarana resmi yang disediakan oleh BPJS Kesehatan untuk membantu peserta dalam mengelola informasi kepesertaan, termasuk pengecekan tagihan bulanan. Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan:

    Pasang aplikasi Mobile JKN melalui Google Play Store atau App Store tanpa biaya. Masukkan NIK atau nomor kartu BPJS Kesehatan milikmu, lalu isi kata sandi dan kode keamanan (captcha). Setelah berhasil masuk, pilih menu “Info Iuran” untuk melihat rincian tagihan BPJS Kesehatan yang harus dibayarkan. Sebagai opsional, jika ingin mengetahui histori pembayaran iuran sebelumnya, kamu juga bisa membuka menu “Info Riwayat Pembayaran”.

    Melalui fitur ini, kamu dapat mengetahui jumlah tagihan bulanan dengan detail yang jelas, sehingga memudahkan perencanaan pembayaran.

    Cek Lewat WhatsApp Chat Assistant JKN

    Bagi kamu yang belum menginstal aplikasi Mobile JKN, masih ada alternatif lain yang tak kalah mudah, yaitu menggunakan layanan WhatsApp melalui asisten virtual CHIKA (Chat Assistant JKN) yang bisa kamu dapatkan melalui nomor PANDAWA. Berikut cara menggunakannya:

    Tambahkan nomor 0811-8165-165 ke kontak WhatsApp kamu. Kirimkan pesan apa saja ke kontak tersebut untuk memulai interaksi dengan CHIKA. Balas dengan mengetik angka 2 untuk memilih opsi pengecekan tagihan. Kirimkan NIK dan tanggal lahir dengan format DDMMYYYY sesuai instruksi.

    Setelah data diverifikasi, CHIKA akan memberikan informasi lengkap seputar tagihan iuran dan status aktif kepesertaan BPJS Kesehatan kamu.

    Sobat PR bisa membayar tunggakan BPJS Kesehatan dengan mengaktifkan autodebet. Untuk selengkapnya, simak langkah-langkahnya di bawah ini:

    Instal aplikasi Mobile JKN dari Google Play Store untuk perangkat Android atau dari App Store untuk pengguna iOS. Setelah aplikasi berhasil terpasang di perangkatmu, lakukan pendaftaran akun dengan memasukkan nomor peserta BPJS Kesehatan beserta data pribadi yang valid, seperti NIK, tanggal lahir, dan informasi lainnya yang diminta. Untuk mempermudah pembayaran iuran tiap bulan, aktifkan fitur autodebet. Kamu bisa memilih metode autodebet yang sesuai dengan nama bank atau jenis rekening yang kamu gunakan. Setelah mengaktifkan autodebet, sistem akan menampilkan informasi tagihan iuran BPJS Kesehatan yang perlu dibayarkan setiap bulannya. Langkah berikutnya adalah mengisi data rekening yang akan digunakan untuk pembayaran otomatis, termasuk nomor rekening, nama pemilik rekening, dan nomor ponsel aktif. Setelah mengisi informasi rekening dengan lengkap, kamu akan menerima kode OTP melalui SMS. Masukkan kode tersebut ke dalam aplikasi untuk melakukan verifikasi keamanan. Jika verifikasi berhasil, fitur autodebet akan langsung aktif dan pembayaran iuran BPJS Kesehatan akan diproses otomatis setiap bulan sesuai jadwal jatuh tempo.

    Dengan demikian, kamu bisa cek dan membayar tunggakan BPJS Kesehatan secara online, mudah dan efisien tanpa harus berkunjung ke kantor cabang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 2 Cara Cek Kartu BPJS Kesehatan Online, Gak Perlu Bingung!

    2 Cara Cek Kartu BPJS Kesehatan Online, Gak Perlu Bingung!

    PIKIRAN RAKYAT – Mengetahui status kepesertaan BPJS Kesehatan merupakan hal yang penting, terutama ketika kamu hendak memanfaatkan layanan kesehatan yang ditanggung oleh program jaminan sosial ini. Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara memastikan bahwa kartu BPJS Kesehatan kamu masih aktif dan valid. Terlebih lagi, di situasi tertentu, kamu mungkin tidak membawa kartu fisik, namun tetap membutuhkan akses ke informasi tersebut secara cepat.

    Kini, kamu tidak perlu lagi datang langsung ke kantor cabang hanya untuk sekadar mengecek kartu BPJS Kesehatan. Cukup dengan perangkat seperti ponsel atau komputer dan jaringan internet yang stabil, informasi penting mengenai kepesertaanmu dapat diperoleh dalam hitungan menit.

    Kemudahan ini tentu sangat membantu, terutama bagi kamu yang memiliki mobilitas tinggi atau tinggal di wilayah yang jauh dari fasilitas pelayanan BPJS. Selain cepat, pengecekan kartu secara online juga bersifat fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja, tanpa batasan waktu operasional.

    Jika kamu pernah bertanya-tanya bagaimana cara melihat nomor kartu hingga status aktif, maka pengecekan secara online bisa menjadi solusi praktis. Di bawah ini, kamu bisa cek langkah-langkah lengkapnya.

    Cara Cek Kartu BPJS Kesehatan Online

    Peserta BPJS Kesehatan kini dapat dengan mudah mengakses Kartu Indonesia Sehat (KIS) dalam bentuk digital melalui aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini memfasilitasi pengguna untuk melihat dan mengunduh versi digital dari kartu kepesertaannya. Setelah berhasil masuk ke dalam aplikasi, informasi terkait KIS digital dapat ditemukan melalui menu “Kartu” atau “Info Peserta”.

    Berikut ini adalah tahapan dalam mengakses KIS digital via Mobile JKN:

    Pertama-tama, unduh dan pasang aplikasi Mobile JKN dari Google Play Store (untuk pengguna Android) atau App Store (bagi pengguna iOS). Jika kamu belum memiliki akun, lakukan pendaftaran dengan mengisi informasi yang diminta. Sementara bagi yang sudah terdaftar, cukup masuk menggunakan NIK beserta kata sandi. Setelah login berhasil, pilih menu bertuliskan “Kartu Peserta” untuk melanjutkan. Kartu KIS dalam versi digital akan langsung muncul di layar perangkat kamu. Bila ingin menyimpan dokumen tersebut, kamu bisa memilih opsi “Kirim Email” untuk menerima file dalam format PDF dan menyimpannya untuk keperluan cetak atau dokumentasi pribadi.

    Melalui layanan digital ini, peserta BPJS Kesehatan dapat dengan praktis melihat dan mengelola kartu KIS mereka tanpa perlu membawa versi fisik ke mana-mana.

    Cek BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak

    Untuk mengetahui status keaktifan dan informasi lengkap kepesertaan BPJS Kesehatan, kamu dapat memanfaatkan fitur yang tersedia di aplikasi Mobile JKN.

    Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk melihat data kepesertaan BPJS Kesehatan melalui Mobile JKN:

    Langkah pertama adalah mengunduh aplikasi Mobile JKN yang tersedia secara gratis di Google Play Store bagi pengguna Android, atau di App Store untuk pengguna iOS. Setelah berhasil diunduh, lakukan instalasi seperti biasa pada perangkatmu. Setelah aplikasi terpasang, buka Mobile JKN dan masuk ke akun yang sudah kamu daftarkan sebelumnya. Kamu dapat login menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau nomor peserta BPJS Kesehatan, serta memasukkan kata sandi yang sesuai. Setelah berhasil masuk ke dalam aplikasi, cari dan pilih menu “Info Peserta”. Menu ini biasanya berada di halaman utama dan dapat diakses dengan mudah. Pada halaman “Info Peserta”, kamu akan menemukan berbagai informasi penting terkait keanggotaanmu dalam BPJS Kesehatan. Data yang ditampilkan mencakup identitas peserta, jenis kepesertaan, serta yang paling utama status keaktifan kartu BPJS Kesehatan milikmu.

    Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat memastikan apakah status kepesertaanmu masih aktif dan mengetahui informasi lain yang berkaitan dengan manfaat layanan BPJS Kesehatan yang kamu miliki. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lisa Mariana Melahirkan Anak RK dengan BPJS karena Tak Cukup Uang

    Lisa Mariana Melahirkan Anak RK dengan BPJS karena Tak Cukup Uang

    Jakarta, Beritasatu.com – Emosi Lisa Mariana mencuat saat mengungkap kisah pilu di balik kelahiran anaknya, yang diklaim merupakan hasil hubungan dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK). 

    Di hadapan awak media, Lisa menyatakan ia harus melahirkan dengan fasilitas BPJS Kesehatan karena bantuan dana dari pihak Ridwan Kamil tak mencukupi biaya persalinannya tersebut.

    “Waktu saya melahirkan, ajudan beliau memang sempat kasih uang. Namun, jumlahnya tidak cukup, jadi saya terpaksa pakai BPJS,” ucap Lisa Mariana konferensi pers di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (11/4/2025).

    Lisa menyebutkan, uang yang diberikan pihak RK hanya Rp 15 juta. Jumlah itu tidak mencukupi untuk biaya persalinan di rumah sakit Pamulang, tempat ia akhirnya menjalani proses kelahiran.

    “Cuma dikasih Rp 15 juta untuk biaya melahirkan. Anak saya, anak dari Pak RK, lahir di Pamulang karena dekat dengan rumah saya,” ungkapnya.

    Tak hanya soal biaya, Lisa Mariana mengaku sempat merasa ditekan oleh pihak Ridwan Kamil untuk menjalani pemeriksaan kehamilan dan persalinan di rumah sakit pilihan mereka. Namun, ia menolak karena khawatir akan adanya rekayasa atau manipulasi terhadap data kelahiran anaknya.

    “Saya takut kalau diarahkan ke rumah sakit mereka, nanti ada yang dimanipulasi. Saya ingin semuanya transparan,” katanya.

    Lisa juga menegaskan, semua data kelahiran anaknya terekam secara resmi di fasilitas kesehatan tempat dirinya melahirkan, dan yang menandatangani dokumen kelahiran adalah ajudan Ridwan Kamil sendiri.

    “Sekali lagi saya tegaskan, surat kelahiran anak saya ditandatangani langsung oleh ajudan Pak RK di rumah sakit Pamulang,” tutup Lisa Mariana.

  • Warga Cimahi Keluhkan RSUD Cibabat, Wali Kota: Tidak Boleh Ada Pelayanan Setengah-Setengah!

    Warga Cimahi Keluhkan RSUD Cibabat, Wali Kota: Tidak Boleh Ada Pelayanan Setengah-Setengah!

    JABAR EKSPRES – Pelayanan di RSUD Cibabat Kota Cimahi menjadi sorotan publik setelah keluhan masyarakat viral di media sosial, khususnya di akun TikTok @Bayangcimahi.

    Warga mengeluhkan berbagai masalah, mulai dari sikap petugas yang dinilai tidak ramah hingga adanya dugaan pelayanan yang dilakukan secara tebang pilih.

    Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengaku telah menerima laporan mengenai buruknya pelayanan di RSUD Cibabat.

    “RSUD Cibabat, saya sudah mendengar berita terkait situasi dan kondisinya,” ujar Ngatiyana di Cimahi, Sabtu (12/4/2025).

    Ngatiyana menjelaskan, Pemerintah Kota Cimahi telah mengambil langkah dengan menggelar pertemuan bersama manajemen seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Cimahi.

    Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada diskriminasi dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

    BACA JUGA: Stok Darah Mencukupi, RSUD Cibabat Tetap Rutin Lakukan Kegiatan Donor Darah

    “Kemarin sudah dipanggil dan semua sudah kita kumpulkan, seluruh rumah sakit yang ada di Kota Cimahi, termasuk puskesmas dan poliklinik,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan bahwa pelayanan kesehatan harus diberikan secara maksimal tanpa membeda-bedakan status pasien.

    “Kesehatan masyarakat adalah yang utama. Tidak boleh ada pelayanan setengah-setengah. Jangan sampai ada pertanyaan ‘BPJS atau umum?’ sebelum tindakan dilakukan,” tegasnya.

    Ngatiyana menyadari bahwa banyak rumah sakit di Cimahi juga melayani pasien dari luar kota. Meski demikian, ia menekankan, warga Cimahi harus mendapatkan pelayanan terbaik tanpa ada alasan kamar penuh atau kendala administrasi lainnya.

    “Memang ada pasien dari luar Kota Cimahi, tapi khusus untuk warga Cimahi, mereka harus dilayani sebaik-baiknya. Tidak ada jawaban ‘kamar penuh’, tidak ada BPJS atau umum, semuanya harus dilayani dengan baik,” katanya.

    Sebagai langkah tindak lanjut, Ngatiyana juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika mengalami pelayanan buruk di fasilitas kesehatan mana pun di Kota Cimahi.

    “Lapor kepada saya, kita akan berikan peringatan,” pungkasnya. (Mong)

  • Pengalaman Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas, Selengkap Apa Sih?

    Pengalaman Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas, Selengkap Apa Sih?

    Jakarta

    Program cek kesehatan gratis (CKG) yang disediakan oleh pemerintah dinilai menjadi salah satu langkah penting pencegahan berbagai penyakit berbahaya. Sejak pertama kali dimulai Februari 2025, sudah ada 1,5 juta orang di seluruh Indonesia yang memanfaatkan program ini.

    Untuk merasakannya secara langsung, saya mencoba daftar CKG di Puskesmas Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Mendaftar melalui aplikasi SatuSehat, saya mendapat slot untuk Jumat (11/4/2025).

    Jika mengikuti ketentuan awal, sebenarnya saya baru bisa mendaftar pada November 2025, sesuai tanggal ulang tahun. Namun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kebijakan tersebut dilonggarkan sejak 1 Maret 2025 sehingga saya bisa merasakan CKG lebih awal tanpa harus menunggu ulang tahun. Kini, CKG bisa dilakukan kapanpun selama ketersediaan kuota masih ada.

    Proses pendaftaran relatif mudah. Setelah memilih tanggal dan memasukkan nomor ponsel, saya diminta untuk memilih fasilitas kesehatan (faskes) tempat CKG. Ini menjadi poin plus, karena saya dibebaskan untuk memilih faskes manapun.

    Tapi, nampaknya masih ada error pada penunjuk sisa kuota CKG di aplikasi. Ada beberapa faskes yang menunjukkan kuota ‘tersedia’, tapi ketika mencoba daftar, tiba-tiba tertulis ‘penuh’.

    Setelah berhasil mendaftar, aplikasi meminta saya untuk menjawab pertanyaan ‘skrining mandiri’. Isinya terbagi menjadi beberapa kategori meliputi demografi, riwayat kesehatan hati, status kesehatan jiwa, perilaku merokok, tingkat aktivitas fisik, hingga riwayat tuberkulosis.

    Keesokan harinya, saya datang ke puskesmas tepat pukul 9 pagi. Proses pendaftaran ulang berjalan cepat, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan. Petugas bertanya kembali terkait riwayat kesehatan keluarga, status aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol.

    Salah satu petugas menuturkan bahwa beberapa waktu terakhir antusiasme masyarakat untuk cek kesehatan gratis meningkat. Ia menyebut sebelumnya masih banyak orang yang belum tahu terkait program ini.

    “Akhir-akhir ini mulai meningkat yang ikut cek kesehatan gratis. Hari ini yang baru datang 6 sih. Cuma ini meningkat dibandingkan lalu-lalu. Mungkin karena setelah lebaran juga sama sebelumnya pada belum tahu,” katanya.

    Setelahnya, saya diarahkan untuk pergi ke pemeriksaan laboratorium. Karena saya masuk kategori dewasa di bawah 40 tahun, pemeriksaan yang dilakukan meliputi cek darah (hemoglobin dan hematokrit), gula darah sewaktu, dan hepatitis B (HBsAG).

    Proses pemeriksaan lab menjadi yang paling lama lantaran antrean digabung dengan pasien lain. Pemeriksaan lab dilakukan sekitar 10-15 menit per pasien. Total waktu yang saya habiskan untuk menunggu antrean adalah satu jam sampai pukul 10.30.

    Sembari menunggu hasil laboratorium, saya melanjutkan pemeriksaan di poli gigi dan poli umum. Di poli umum saya menjalani pemeriksaan kesehatan mata dan telinga.

    Pemeriksaan di poli gigi berjalan dengan cepat tanpa antrean. Dokter hanya melihat sebentar kondisi gigi saya dan langsung memberikan catatan-catatan medis yang perlu dilakukan.

    Serupa, pemeriksaan mata dan telinga di poli umum juga sangat cepat. Untuk pemeriksaan telinga, dokter melakukan tes suara dengan menjentikkan jari di kedua telinga saya, satu per satu. Sedangkan, pemeriksaan mata dilakukan dengan pengamatan langsung dan tes sederhana menggunakan snellen chart.

    Selama pemeriksaan, saya tidak melihat ada satupun poster informasi soal alur proses cek kesehatan gratis. Hal ini mungkin dapat mempersulit sebagian orang, terlebih prosesnya ada di banyak ruangan berbeda.

    Untungnya, tenaga medis yang ada bisa menjelaskan alurnya dengan jelas dan baik.

    Tepat pukul 11.00 hasil laboratorium keluar dan petugas membacakan hasil pemeriksaannya. Sejak saya datang, total waktu yang diperlukan untuk CKG hingga selesai mencapai 2 jam.

    NEXT: Bisa cek kanker di Puskemas

    Meski waktu yang dibutuhkan cukup panjang, layanan CKG di puskemas yang saya datangi menyediakan fasilitas yang cukup baik. Mereka juga menyediakan pemeriksaan kanker hingga pemeriksaan kadar kolesterol untuk faktor risiko penyakit jantung.

    Namun demikian, tidak semua pemeriksaan tersebut saya jalani. Sesuai ketentuan, pemeriksaan kanker serviks dan kanker payudara diberikan pada wanita berusia di atas 30 tahun dan pemeriksaan faktor risiko jantung dan jenis kanker lain seperti paru serta usus besar hanya untuk usia di atas 40 tahun.

    “Pemeriksaan kanker ada ya untuk orang tua. Misalnya untuk perempuan ada sadanis (pemeriksaan payudara secara klinis) untuk kanker payudara, lalu IVA (inspeksi visual asam asetat) untuk kanker serviks. Selain itu kita juga ada EKG (elektrokardiogram) ya untuk memeriksa penyakit jantung,” ucap dokter umum yang bertugas.

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam sebuah kesempatan menuturkan CKG merupakan langkah preventif penyakit berbahaya. Penyakit yang ditemukan lebih cepat cenderung lebih mudah untuk diobati sehingga dapat menekan pembiayaan kesehatan untuk penyakit-penyakit tersebut.

    “Pemeriksaan-pemeriksaan ini yang stadium awal ini baru berdampak pada pengurangan pembiayaan kesehatan di masa yang akan datang. Mungkin sekarang puskesmasnya menjadi sibuk, tapi nanti antrean BPJS di rumah sakit untuk gejala parah itu nanti lebih sedikit,” katanya.