Foto
Tim Media Presiden, Biro Setwapres, Antara News – detikNews
Senin, 02 Jun 2025 15:21 WIB
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri tampil bersama di satu acara.

Foto
Tim Media Presiden, Biro Setwapres, Antara News – detikNews
Senin, 02 Jun 2025 15:21 WIB
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri tampil bersama di satu acara.
/data/photo/2025/06/02/683d5c5449dcc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Momen Gibran Salami Try Sutrisno Usai Ramai Wacana Pemakzulan Wapres
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Presiden (Wapres)
Gibran Rakabuming Raka
mengunggah foto dirinya sedang menyalami Wapres ke-6,
Try Sutrisno
, sambil membungkuk.
Momen Gibran menyalami Try Sutrisno itu terjadi ketika mereka hendak menghadiri upacara Peringatan
Hari Lahir Pancasila
di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025) pagi tadi.
“Sebelum upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 bersama Bapak Presiden Prabowo Subianto, Ibu Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, Bapak Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, serta Bapak Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla,” tulis Gibran dalam akun Instagram-nya.
Dalam foto tersebut, tampak Gibran yang mengenakan setelan jas menyalami Try Sutrisno yang memakai kemeja putih seragam Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Gibran terlihat membungkuk saat menyalami Try Sutrisno.
Sementara itu, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang berdiri di samping Try Soestrisno memperhatikan sikap Gibran kepada pendahulunya itu.
Sebelumnya, hubungan antara Try Sutrisno dan Gibran menjadi perbincangan publik setelah muncul
Forum Purnawirawan TNI
-Polri yang mengusulkan agar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mencopot Gibran dari posisi wakil presiden.
Forum Purnawirawan TNI-Polri yang mengusulkan pencopotan Gibran terdiri dari sejumlah tokoh senior, termasuk 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.
Forum tersebut mengeluarkan deklarasi berisi delapan poin, yang antara lain mencakup penolakan terhadap kebijakan pemerintah terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), tenaga kerja asing, dan usulan reshuffle terhadap menteri-menteri yang diduga terlibat dalam korupsi.
Salah satu poin paling kontroversial adalah usulan pergantian Wakil Presiden yang disampaikan kepada MPR, berdasarkan dugaan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan Gibran maju pada Pemilu 2024 lalu melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.
Ada sejumlah nama tenar yang ikut menandatangani deklarasi tersebut, salah satunnya adalah Try Sutrisno yang menjabat sebagai panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tahun 1988-1993.
Selain Try, ada pula nama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, hingga Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto yang ikut menandatangani deklarasi itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Jakarta (beritajatim.com) – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto tampil bersama dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Minggu (1/6/2025). Kehadiran keduanya dalam satu panggung kenegaraan dianggap sebagai simbol kelanjutan tradisi kenegarawanan di Indonesia.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut, momen tersebut menunjukkan kedewasaan politik dua tokoh bangsa yang telah lama menjalin hubungan baik.
“Ibu Prof Dr Hj Megawati Soekarnoputeri selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP bersama Presiden Prabowo Subianto hadir pada puncak peringatan Hari Pancasila. Dalam hemat saya itu wujud kenegarawanan beliau berdua,” ujarnya.
Said menilai, penghormatan yang diberikan Presiden Prabowo kepada Megawati bukan sekadar basa-basi politik. Dalam pidatonya, Prabowo secara eksplisit menyebut Megawati lebih dulu dibanding tokoh-tokoh lainnya. Menurut Said, hal itu mencerminkan penghargaan terhadap peran Megawati sebagai Presiden Kelima RI dan Ketua Dewan Pengarah BPIP.
“Kita semua tahu Ibu Mega dan Pak Prabowo bersahabat sejak lama. Hubungan beliau berdua terajut dengan baik sejak lama, baik dalam konteks politik, apalagi dalam urusan strategis, menyangkut ideologi negara Pancasila,” kata Said.
Ia menambahkan, pertemuan Prabowo dan Megawati pada 9 April 2025 lalu di kediaman Megawati di Menteng memperkuat sinyal positif tersebut. Prabowo juga sebelumnya bersilaturahmi ke sejumlah tokoh bangsa, yang dinilai sebagai ikhtiar membangun stabilitas politik nasional.
Said menyoroti bahwa hubungan hangat antartokoh bangsa adalah warisan dari generasi terdahulu. Ia mencontohkan bagaimana Buya Hamka menjadi imam salat jenazah Presiden Soekarno, meski keduanya sempat berbeda pandangan politik secara tajam.
“Ibu Mega dan Presiden Prabowo saya kira juga melanjutkan tradisi dari para pemimpin bangsa sebelumnya. Dahulu banyak tokoh politik bangsa yang berbeda haluan politik, berbeda dalam menempuh jalan kebijakan, namun mereka semua bisa berhubungan baik, menjaga silaturahmi,” tutur Said.
Menurutnya, tradisi kenegarawanan seperti ini hanya bisa dimaknai oleh mereka yang memiliki kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara. “Hal-hal seperti ini hanya bisa dimaknai dan dipahami oleh mereka yang memang sudah zuhud dalam berbangsa dan bernegara,” tandasnya. [beq]

Ilustrasi — Gedung Pancasila di kompleks Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta. ANTARA/Nabil Ihsan
Lalin di Gedung Pancasila dialihkan terkait upacara Harlah Pancasila
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Senin, 02 Juni 2025 – 06:55 WIB
Elshinta.com – TMC Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk menghindari beberapa ruas jalan di sekitar Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin.
Hal tersebut terkait pelaksanaan Upacara Hari Lahir Pancasila yang akan digelar pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB di lokasi tersebut.
Sebagaimana informasi yang disampaikan melalui akun Instagram TMC Polda Metro Jaya (@tmcpoldametro), Minggu (1/6), petugas kepolisian akan melakukan pengalihan arus lalu lintas di sejumlah jalan menuju Gedung Pancasila guna memastikan kelancaran acara.
Ruas jalan yang terdampak meliputi Jalan Banteng Barat, Jalan Taman Pejambon, dan Jalan Kwini II. Pengendara baik roda dua maupun roda empat disarankan mencari rute alternatif guna menghindari kemacetan.
“Polri Dit Lantas Polda Metro Jaya akan melakukan pengalihan arus lalu lintas yang mengarah ke Jl.Taman Pejambon Jakarta Pusat,” tulis keterangan pada unggahan tersebut.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan penyesuaian pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 melalui Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025 sebagai perubahan kedua atas Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2025.
Langkah ini dilakukan untuk penyempurnaan pelaksanaan kegiatan nasional tersebut, yang dikoordinasikan bersama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).
Sesuai edaran tersebut, Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila di tingkat pusat akan dilaksanakan pada Senin (2/6) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, yang akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan pimpinan lembaga negara, TNI-Polri, beserta sejumlah tokoh nasional.
Penurunan bendera akan dilakukan di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB, namun tanpa kehadiran peserta dan tamu undangan.
Pemerintah daerah, kantor perwakilan RI di luar negeri, instansi pemerintah, serta satuan pendidikan diminta menggelar upacara bendera secara luring pada 2 Juni 2025 pukul 07.00 waktu setempat.
BPIP juga mengimbau BUMN, BUMD, hingga perusahaan swasta untuk ikut menyelenggarakan upacara bendera di tanggal yang sama. Selain itu, pengibaran bendera Merah Putih diwajibkan selama dua hari penuh, yakni 1 dan 2 Juni 2025.
Adapun tema peringatan tahun ini adalah “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, dengan visual utama berupa Burung Garuda Pancasila sebagai karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Sumber : Antara

Jakarta, Beritasatu.com – Mantan presiden Megawati Soekarnoputri, menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila bersama Presiden Prabowo Subianto yang digelar di halaman gedung Pancasila, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Megawati tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Ia tampak mengenakan pakaian putih dan celana hitam saat mengikuti rangkaian acara. Megawati duduk di bangku barisan paling depan bersama sejumlah tokoh nasional, di antaranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, serta Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla.
Presiden Prabowo yang bertindak sebagai inspektur upacara sempat menyapa Megawati dalam sambutan pembukanya. Bahkan nama Megawati disebut pertama sebelum Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan.
“Yang saya hormati dan saya muliakan, presiden kelima Republik Indonesia, Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya di gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
Selain sebagai mantan presiden, Megawati hadir dalam upacara kali ini juga sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ia terlihat duduk berdampingan dengan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi.
Sebagai informasi, pelaksanaan peringatan Hari Lahir Pancasila diumumkan melalui surat edaran kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025. BPIP berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) untuk menyempurnakan pelaksanaan upacara.
Sesuai surat edaran tersebut, upacara digelar di halaman gedung Pancasila pada Senin (2/6/2025) pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini turut dihadiri Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran, jajaran TNI-Polri, Menteri Kabinet Merah Putih, pimpinan lembaga negara, serta sejumlah tokoh nasional.
/data/photo/2025/06/02/683d1474d9605.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Momen Prabowo-Megawati Jalan Berdampingan, Gibran Ikut di Belakang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Megawati Soekarnoputri
menghadiri upacara peringatan
Hari Lahir Pancasila
di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Berdasarkan tayangan
YouTube
Sekretariat Presiden, Megawati pun tampak mendampingi Presiden
Prabowo Subianto
saat hendak memasuki lokasi acara di halaman Gedung Pancasila.
Awalnya, Prabowo, Megawati, Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka
, dan pejabat lainnya keluar dari sebuah ruangan untuk menuju lokasi upacara.
Saat hendak keluar gedung, Prabowo yang bertindak sebagai Inspektur Upacara menerima laporan dari Perwira Upacara bahwa upacara siap dimulai.
Megawati berdiri di belakang Prabowo, diikuti oleh Gibran yang berdiri di belakang Megawati.
“Lapor, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025, siap dimulai,” kata Perwira Upacara.
“Laksanakan,” jawab Prabowo.
Setelah itu, Prabowo yang awalnya berdiri paling depan menengok ke arah Megawati untuk memberi kode agar berjalan berdampingan dengannya.
Sementara, Gibran berjalan di belakang Prabowo dan Megawati diikuti oleh sejumlah pejabat, antara lain, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di halaman Gedung Pancasila, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025). Dalam acara kenegaraan ini, Gibran mendampingi Presiden Prabowo Subianto selaku inspektur upacara.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Wapres Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Dia tampak mengenakan setelan jas hitam dengan dasi biru langit, serasi dengan nuansa formal acara kenegaraan tersebut.
“Yang saya hormati dan saya muliakan, Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia, Saudara Gibran Rakabuming Raka,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya di hadapan para tamu undangan dan tokoh nasional yang hadir.
Hadir Bersama Mantan Wapres
Wapres Gibran duduk di barisan depan bersama dua mantan Wapres lainnya, yaitu:
Wakil Presiden ke-6 RI Try SutrisnoWakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla
Kehadiran ketiganya memberikan makna simbolis penting atas keberlanjutan semangat kebangsaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Upacara Nasional Sesuai SE BPIP
Pelaksanaan upacara perayaan Hari Lahir Pancasila hari ini mengacu pada Surat Edaran (SE) Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025, yang disusun bersama Kementerian Sekretariat Negara.
Berdasarkan SE tersebut, upacara Hari Lahir Pancasila tahun ini dilaksanakan pada Senin (2/6/2025), pukul 10.00 WIB di Gedung Pancasila.
Upacara perayaan Hari Lahir Pancasila tingkat pusat dihadiri oleh jajaran pimpinan negara, termasuk Presiden dan Wakil Presiden, pejabat TNI-Polri, jajaran menteri Kabinet Merah Putih, pimpinan lembaga tinggi negara, serta sejumlah tokoh nasional.

Mojokerto (beritajatim.com) — Peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi momentum penting bagi jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto untuk merefleksikan nilai-nilai pengabdian dan profesionalisme. Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto Rudi Kristiawan, mengajak seluruh pegawai untuk memperkuat komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur negara.
Hal tersebut disampaikan saat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Lapas Kelas IIB Mojokerto. Dalam kesempatan tersebut Kalapas membacakan pidato resmi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Pidato tersebut menekankan bahwa Pancasila bukan hanya simbol, tetapi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Lebih dari sekadar seremoni, Kalapas menekankan perlunya menjadikan momen ini sebagai ajang evaluasi diri. Ia mengingatkan seluruh pegawai untuk terus menjaga integritas dan meningkatkan disiplin kerja. Hari Lahir Pancasila adalah waktu yang tepat untuk introspeksi.
“Sudahkah kita benar-benar bekerja dengan hati, sesuai nilai-nilai Pancasila?”. Kinerja bersih dan profesional bukan hanya tuntutan institusi, tetapi juga bentuk nyata pengamalan Pancasila dalam konteks pelayanan publik di bidang pemasyarakatan,” ungkapnya, Senin (2/6/2025).
Kalapas juga menyampaikan bahwa integritas harus menjadi napas dalam setiap tugas, karena tantangan di Lapas tidak ringan dan membutuhkan komitmen kuat dari seluruh jajaran. Upacara tersebut menjadi pengingat bahwa pengabdian kepada negara tidak berhenti pada rutinitas, namun harus disertai semangat dan tanggung jawab moral, sesuai nilai-nilai luhur Pancasila. [tin/aje]