Kementrian Lembaga: BPBD

  • BPBD Lumajang Petakan Enam Wilayah Rawan Banjir Lahar Akibat Kemarau Basah

    BPBD Lumajang Petakan Enam Wilayah Rawan Banjir Lahar Akibat Kemarau Basah

    Lumajang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang memetakan enam wilayah rawan terdampak banjir lahar Gunung Semeru akibat fenomena kemarau basah yang melanda sebagian Jawa Timur. Peningkatan curah hujan di tengah musim kemarau membuat risiko bencana bagi warga yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru semakin tinggi.

    Kecamatan yang masuk dalam zona rawan meliputi Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, dan Tempursari. Selain itu, jalur aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru juga masuk dalam kawasan berisiko, di antaranya Curah Kobokan, Sungai Glidik, Sungai Regoyo, Sungai Besuk Sat, hingga Sungai Rejali.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, menjelaskan bahwa banjir lahar dingin bisa terjadi kapan saja, terutama ketika hujan deras turun di wilayah lereng Semeru. Kondisi geografis seperti kemiringan lereng serta panjangnya aliran sungai turut memperbesar kemungkinan material vulkanik bercampur air hujan meluap hingga ke pemukiman.

    “Untuk itu, kami imbau warga selalu memantau informasi peringatan dini dari petugas,” kata Yudhi, Selasa (16/9/2025).

    Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menempatkan relawan di titik rawan untuk melakukan pemantauan langsung dan memberikan laporan berkala. Yudhi menegaskan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk menekan potensi korban jiwa maupun kerugian materi.

    Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena kemarau basah diperkirakan masih berlangsung hingga Oktober 2025. Kondisi ini membuat potensi banjir lahar tetap tinggi, sehingga kewaspadaan masyarakat harus terus ditingkatkan. [has/beq]

  • DKI kemarin, seleksi rekrutmen damkar lalu uji coba “pelican cross” 

    DKI kemarin, seleksi rekrutmen damkar lalu uji coba “pelican cross” 

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta pada Senin (15/9) yang layak untuk dibaca kembali antara lain pengumuman seleksi Damkar DKI, uji coba “pelican cross” di Stasiun Cikini, dan kebakaran di Jakpus.

    Berikut rangkumannya:

    1. Hasil seleksi awal rekrutmen Damkar DKI akan diumumkan pada Rabu

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengumumkan hasil seleksi awal lowongan anggota Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) pada Rabu (17/9).

    “Seleksi awal akan diumumkan penetapan nama-nama seribu orang dalam rekrutmen petugas damkar pada hari Rabu. Nanti akan dilaporkan oleh Pak Kepala Dinas dan kemudian saya setujui,” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. “Dari Mulut ke Arsip” hadirkan toponimi Jakbar lewat seni visual

    Jakarta (ANTARA) – Pameran bertajuk “Dari Mulut ke Arsip” yang digelar oleh Suku Dinas (Sudin) Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) menghadirkan toponimi atau asal-usul nama daerah di Jakarta Barat (Jakbar) dengan sentuhan seni visual.

    Kepala Dinas Pusip DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono mengatakan pameran yang digelar pada 15-24 September 2025 di kantor Sudin Pusip Jakarta Barat itu merupakan upaya melekatkan masyarakat Jakarta Barat dengan akar sejarah wilayah mereka.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Ini langkah Sudinkes tangani KLB campak di Kapuk Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat melakukan sejumlah langkah penanganan terkait temuan 38 kasus campak yang masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kelurahan Kapuk, Cengkareng.

    Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat Arum Ambarsari memaparkan langkah pertama, yakni penguatan pengawasan di wilayah Jakarta Barat dengan tata laksana kasus berupa pemantauan kontak erat serta pengiriman spesimen campak.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Pemprov DKI uji coba “pelican crossing” di Stasiun Cikini

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT KAI melakukan uji coba penyeberangan pejalan kaki yang dikontrol lampu lalu lintas atau dikenal sebagai persimpangan pelikan (pelican crossing) pada sisi timur Stasiun Cikini, pada Senin ini.

    Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda Provinsi DKI Jakarta, Iwan Kurniawan dalam keterangan di Jakarta, Senin mengatakan hal itu dilakukan untuk memudahkan mobilitas para pengguna commuter line saat menyeberang dan memasuki area stasiun secara lebih aman.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk Kelurahan Kramat Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan telah terjadi kebakaran di Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat pada Senin siang sekitar pukul 11.20 WIB dan kini sedang dalam penanganan petugas.

    “Sedang ditangani oleh 17 unit pemadam dan petugas P2B BPBD,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab Sampang Pangkas Kuota Bantuan Air Bersih karena Keterbatasan Anggaran

    Pemkab Sampang Pangkas Kuota Bantuan Air Bersih karena Keterbatasan Anggaran

    Sampang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sampang menghadapi tantangan besar dalam menyediakan air bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan. Pada tahun 2025, anggaran untuk bantuan air bersih mengalami pemangkasan yang cukup signifikan, sehingga berimbas pada jumlah pasokan air yang dapat didistribusikan ke desa-desa.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, menjelaskan bahwa awalnya pihaknya mengusulkan anggaran sebesar Rp150 juta untuk bantuan air bersih.

    Namun, anggaran yang disetujui hanya mencapai Rp75 juta. “Awalnya kami mengusulkan anggaran sebesar Rp150 juta, tapi yang disetujui hanya Rp75 juta,” ungkap Fajar pada Senin (15/9/2025).

    Pemangkasan anggaran ini berdampak langsung pada distribusi bantuan air bersih, di mana desa yang terdampak kekeringan hanya bisa menerima setengah dari jumlah yang biasanya didistribusikan. Jika pada tahun sebelumnya setiap desa bisa menerima 4 tangki air, kini jumlah tersebut dipangkas menjadi hanya 2 tangki air per desa.

    Meski demikian, Fajar menegaskan bahwa distribusi air bersih akan difokuskan terlebih dahulu pada 77 desa yang masuk dalam kategori kritis, yakni desa yang kondisinya sangat memprihatinkan akibat kekeringan.

    “Memang pengurangan ini cukup terasa, terutama bagi desa-desa yang sangat bergantung pada bantuan air bersih. Tapi kami akan tetap berupaya memenuhi kebutuhan mendesak di lapangan,” tambahnya.

    Selain itu, terdapat 18 desa lainnya yang akan menyesuaikan dengan kondisi lapangan, tergantung pada tingkat kebutuhan dan situasi yang ada. Meski anggaran yang tersedia terbatas pada tahun 2025, Fajar memastikan bahwa penanganan kekeringan pada tahun 2026 akan lebih siap.

    “Hal ini karena pengadaan air bersih telah dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026, sehingga tidak lagi bergantung pada Belanja Tidak Terduga (BTT) ataupun perubahan anggaran melalui PAPBD,” tutupnya.

    Pada musim kemarau tahun ini, kekeringan berdampak pada 95 desa yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah Sampang. Dari jumlah tersebut, 77 desa masuk dalam kategori kritis, sementara enam desa mengalami kekeringan langka, dan 12 desa lainnya tergolong dalam kategori langka terbatas.

    Pentingnya antisipasi terhadap kekeringan di Sampang menjadi sorotan, mengingat dampaknya yang meluas di beberapa desa. Meski pemangkasan anggaran menjadi kendala besar, pemerintah daerah tetap berusaha memprioritaskan distribusi air bersih ke desa-desa yang paling membutuhkan.

    Ke depan, dengan adanya penganggaran khusus untuk air bersih di APBD 2026, diharapkan permasalahan kekeringan ini bisa lebih terkelola dengan baik. [sar/suf]

  • Atasi Kekeringan, BPBD Pamekasan Dapat Suplai Penampungan Air dari Pemprov Jatim

    Atasi Kekeringan, BPBD Pamekasan Dapat Suplai Penampungan Air dari Pemprov Jatim

    Pamekasan (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, mendapat suplai bantuan puluhan penampungan air dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, guna menunjang mengantisipasi dan mengatasi kekeringan di wilayah setempat.

    Terlebih pada musim kemarau tahun ini, angka kekeringan di Pamekasan, diprediksi meningkat dibanding kemarau pada 2024 lalu. Di mana titik kekeringan tersebar di sebanyak 269 dusun di 76 dari total sebanyak 178 desa di 11 dari total 13 kecamatan berbeda di Pamekasan.

    Dari total titik kekeringan tersebut, hanya dua kecamatan di wilayah setempat, dinyatakan bebas dari bencana kekeringan akibat musim kemarau, kedua kecamatan tersebut masing-masing Pakong dan Pamekasan (Kota).

    “Bantuan ini berasal dari pemerintah provinsi Jawa Timur, sekitar 50 unit penampungan air berupa tandon, jerigen hingga terpal penampungan air yang akan kita distribusikan ke wilayah terdampak kekeringan,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Senin (15/9/2025).

    Namun pendistribusian bantuan tersebut nantinya dilakukan dengan cara selektif berdasar hasil telaah Tim BPBD Pamekasan. “Jadi tandon ini nanti kita distribusikan ke desa atau dusun yang mengalami kekeringan, proses pendistribusian tergantung hasil pemetaan, dan saat ini masih kita rumuskan bersama tim,” ungkapnya.

    “Memang bantuan ini masih terbatas dibanding kebutuhan di lapangan, sebab desa yang mengalami kekeringan sepertinya lebih banyak dari jumlah tandon yang kita miliki. Tahun lalu tiap desa bisa mendapat satu tandon karena stok lebih banyak, namun untuk tahun ini ada efesiensi dari Pemprov,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga komitmen untuk terus melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim, guna menangani persoalan kekeringan di wilayah setempat.

    “Jadi kami luruskan bahwa ini merupakan bantuan dari Pemprov Jatim melalui BPBD Provinsi (Jatim). Sebagian besar merupakan peralatan penunjang, seperti tandon, jerigen dan terpal,” pungkasnya. [pin/ted]

  • Kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk Kelurahan Kramat Jakpus

    Kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk Kelurahan Kramat Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan telah terjadi kebakaran di Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat pada Senin siang sekitar pukul 11.20 WIB dan kini sedang dalam penanganan petugas.

    “Sedang ditangani oleh 17 unit pemadam dan petugas P2B BPBD,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Yohan mengatakan bahwa obyek yang terbakar yaitu rumah tinggal berada di Jalan Moh Soleh I RT 12 RW 08 Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen.

    Saat ini, kata Yohan, petugas masih berupaya memadamkan api yang membakar rumah di lokasi tersebut.

    Sementara itu, dari video yang beredar terlihat asap hitam mengepul tinggi karena adanya rumah warga yang terbakar.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Stasiun Juanda telah memberikan peringatan bahwa mulai tanggal 12 sampai 17 September 2025 akan terjadi potensi cuaca ekstrem. Yakni, hujan intensitas sedang hingga deras.

    “Maka telah dilakukan koordinasi antara Gubernur Jatim dan Kepala BNPB. Sehingga, hasilnya adalah akan dilaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Timur mengingat adanya potensi cuaca ekstrem terjadi hujan intensitas sedang hingga deras. Pos operasi sejak tanggal 12 September itu ada di Lanudal Base Ops Juanda menggunakan anggaran APBN BNPB,” kata Sekretaris BPBD Jatim yang juga Plh Kalaksa BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, Senin (15/9/2025).

    Posko OMC ada di Lanudal Base Ops Juanda ini dalam rangka penanganan darurat Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Jatim Tahun 2025.

    Bencana Hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es ini melanda 22 dilayah di Jatim.

    Dalam rilis BMKG Stasiun Juanda, ada 22 kabupaten/kota yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Daerah-daerah itu yakni di Bondowoso, Jember, Kabupaten Kediri, Jombang, Kota Malang.

    Kemudian Kota Batu, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Kabupaten Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    Pantauan beritajatim.com di Posko OMC, sejumlah pihak dari BNPB, BMKG Stasiun Juanda, BPBD Jatim, Alkonost (operator penerbangan) dan Puspenerbal sedang menggelar rapat evaluasi pelaksanaan OMC yang sudah dilakukan tiga kali sejak Sabtu (13/9/2025). Yakni, pertama dilakukan di Mojokerto, Tuban, dan Bojonegoro. Kemudian, kedua dilakukan di perairan timur dan selatan Banyuwangi serta ketiga di Tuban dan Lamongan. [tok/aje]

  • Kebakaran di Pedalaman Mansalong, Bupati Nunukan Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 September 2025

    Kebakaran di Pedalaman Mansalong, Bupati Nunukan Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat Regional 14 September 2025

    Kebakaran di Pedalaman Mansalong, Bupati Nunukan Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Bupati Nunukan, Irwan Sabri segera menetapkan status tanggap darurat untuk mengatasi persoalan kebakaran yang menghanguskan 40 rumah di Mansalong, Kecamatan Lumbis, Minggu (14/9/2025) dini hari.
    “Kami akan rapat untuk mengeluarkan SK tanggap darurat sehingga kita bisa mengalokasikan bantuan, baik sembako, bantuan perbaikan rumah, kebutuhan pakaian, dan lainnya,” ujarnya saat dikonfirmasi.
    Irwan Sabri mengucapkan keprihatinannya dan mendoakan supaya korban tetap tabah atas musibah yang dialaminya.
    Pemda sudah meminta Camat Lumbis memvalidasi jumlah bangunan yang terbakar, jumlah KK, dan bantuan apa saja yang harus segera disalurkan.
    Ia juga sudah meminta OPD teknis dan BPBD Nunukan untuk berkoordinasi dengan rekanan Pemda di wilayah Lumbis.
    “Sekiranya ada hal mendesak, seperti sembako dan kebutuhan lain, silakan ambil dulu di rekanan kita. Nanti Pemda yang bereskan,” ujarnya. 
    Ia juga segera melakukan rapat maraton untuk pencairan dana belanja tidak terduga guna mempercepat alokasi bantuan kepada para korban kebakaran.
    “Kita upayakan segera pencairan BTT untuk alokasi bantuan. Semua melalui proses, jadi butuh rapat dan pendataan sebelum dilakukan pencairan,” kata dia.
    Sebuah kebakaran hebat melanda pedalaman Nunukan, Kalimantan Utara, di Mansalong, Kecamatan Lumbis, Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 03.00 Wita.
    Peristiwa ini menyebar cepat dengan banyak unggahan video dan foto di media sosial, sehingga meramaikan jagat maya Nunukan yang dipenuhi ucapan duka cita dan bela sungkawa.
    Pemadaman dibantu oleh Petugas Damkar Kabupaten Malinau.
    Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan merilis bahwa 40 rumah menjadi korban amukan api, sedangkan nilai kerugian masih dalam proses penghitungan.
    Polisi juga masih menyelidiki dari mana sumber api berasal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Bali, Anggota DPR Minta Tata Kota hingga Daerah Aliran Sungai Ditinjau Ulang
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 September 2025

    Banjir Bali, Anggota DPR Minta Tata Kota hingga Daerah Aliran Sungai Ditinjau Ulang Nasional 14 September 2025

    Banjir Bali, Anggota DPR Minta Tata Kota hingga Daerah Aliran Sungai Ditinjau Ulang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hasan Basri Agus mendorong pemerintah melakukan langkah-langkah konstruktif jangka menengah dan panjang merepons bencana banjir di Bali.
    Hasan menegaskan bahwa langkah jangka menengah dan panjang itu penting untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
    “Kita perlu meninjau ulang tata kelola daerah aliran sungai (DAS), pengelolaan sampah, tata ruang wilayah, dan sistem peringatan dini bencana,” kata Hasan dalam keterangannya, Sabtu (14/9/2025).
    Menurut dia, perubahan iklim membuat cuaca ekstrem semakin sering terjadi, maka harus disiapkan mitigasinya.
    “Karena itu mitigasi bencana harus menjadi perhatian utama dan bagian dari pembangunan berkelanjutan di Bali,” ujarnya.
    Hasan menyebut, langkah konstruktif dan mitigasi ini perlu dilakukan usai fase tanggap darurat digelar.
    Dia juga mendorong fase tanggap darurat digelar seoptimal mungkin.
    Distribusi bantuan, termasuk kebutuhan pokok, air bersih, obat-obatan, dan tenda pengungsian yang layak, harus dipastikan sampai kepada semua penerima tanpa terkecuali.
    Lebih lanjut, Hasan mengatakan, bencana banjir ini adalah ujian yang sangat berat sehingga semua pihak perlu hadir bersama untuk meringankan beban korban.
    “Kami seluruh keluarga besar Fraksi Partai Golkar menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Juga, solidaritas dan empati kami untuk para pengungsi yang harus kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya,” katanya.
    Politikus Partai Golkar ini juga mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo Subianto yang telah langsung meninjau lokasi bencana.
    Menurut dia, kunjungan Prabowo tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah pusat dan memberikan semangat serta kepastian bagi korban dan para relawan di lapangan.
    Selain itu, dia menyoroti soal pentingnya koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, relawan, dan seluruh elemen masyarakat dalam menangani dan membantu korban terdampak banjir.
    “Kita tidak boleh ada yang bekerja sendiri-sendiri. Kolaborasi adalah kunci untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan memulihkan kondisi,” ujar Hasan.
    Hasan juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus bergotong royong membantu semua orang yang terdampak bencana banjir tersebut.
    “Mari kita saling menguatkan. Bagi yang mampu, bisa memberikan bantuan melalui saluran-saluran yang terpercaya. Doa dan
    support
    kita semua sangat berarti untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Bali. Kita pasti bisa melalui ini bersama-sama,” katanya.
    Diketahui, bencana banjir yang melanda Bali pada Rabu, 10 September 2025, dini hari telah menelan korban jiwa, serta menimbulkan kerusakan material yang cukup besar.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat hingga Jumat, 12 September 2025, pukul 06.00 WITA, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir besar yang melanda Pulau Bali mencapai 18 orang.
    “Total meninggal dunia 18 orang, dari Kota Denpasar 12, Kabupaten Gianyar tiga, Kabupaten Jembrana dua, dan Kabupaten Badung satu orang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, di Denpasar dikutip dari
    Antaranews
    .
    Selain 18 korban tersebut, masih terdapat dua orang lainnya yang masuk daftar pencarian tim SAR gabungan.
    Kemudian, banyak daerah di Bali mengalami dampak cukup parah. Kota Denpasar menjadi wilayah dengan titik banjir terbanyak, yakni 81 titik.
    Selain itu, banjir juga tercatat di Kabupaten Gianyar (15 titik), Badung (12 titik), Tabanan (28 titik), Jembrana (23 titik), dan Karangasem (4 titik).
    BPBD Bali memperkirakan total kerugian akibat kerusakan 514 unit bangunan mencapai Rp 28,9 miliar.
    “Dengan rincian Kota Denpasar 474 los, kios, dan ruko bangunan rusak di Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari senilai Rp25,5 miliar, Bangli tiga bangunan rusak dengan estimasi kerusakan Rp292 juta,” kata Agung Teja.
    Di Kabupaten Tabanan, ditemukan 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp 3,08 miliar. Sementara di Karangasem tercatat enam bangunan rusak, dengan nilai kerugian masih dalam proses penghitungan.
    Kemudian, di Gianyar, juga ada sejumlah bangunan yang rusak namun data detail kerugiannya masih dikalkulasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1 Remaja Hilang Terseret Ombak Saat Berenang di Pantai Cinangka Banten

    1 Remaja Hilang Terseret Ombak Saat Berenang di Pantai Cinangka Banten

     

    Liputan6.com, Banten – Seorang remaja dilaporkan hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu pagi (14/9/2025). Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban.

    “Kami menerima laporan pada pukul 09.25 WIB dan langsung memberangkatkan tim untuk melakukan operasi pencarian,” kata Kepala Subseksi Operasi Basarnas Banten Rizky Dwianto, di Serang, Minggu (14/9/2025).

    Rizky menjelaskan, peristiwa remaja terseret ombak terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Berdasarkan laporan, dua orang remaja sedang berenang di tepi pantai, namun tiba-tiba keduanya tergulung ombak.

    Satu korban bernama M. Virga Herlambang (19) berhasil diselamatkan dan langsung dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis, sementara satu rekannya masih dalam pencarian.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Rescue dari Kantor SAR Banten pada pukul 09.43 WIB bergerak menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 35,8 km dari kantor SAR.

    “Hingga saat ini, proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan dengan menyisir area perairan di sekitar lokasi kejadian. Cuaca di lokasi dilaporkan cerah dan mendukung jalannya operasi,” ujarnya.

    Operasi pencarian ini melibatkan unsur dari Basarnas Banten, BPBD Kabupaten Serang, serta masyarakat sekitar dengan membawa perlengkapan SAR air, peralatan komunikasi, dan medis.

  • 1 Remaja Hilang Terseret Ombak Saat Berenang di Pantai Cinangka Banten

    1 Remaja Hilang Terseret Ombak Saat Berenang di Pantai Cinangka Banten

     

    Liputan6.com, Banten – Seorang remaja dilaporkan hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu pagi (14/9/2025). Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban.

    “Kami menerima laporan pada pukul 09.25 WIB dan langsung memberangkatkan tim untuk melakukan operasi pencarian,” kata Kepala Subseksi Operasi Basarnas Banten Rizky Dwianto, di Serang, Minggu (14/9/2025).

    Rizky menjelaskan, peristiwa remaja terseret ombak terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Berdasarkan laporan, dua orang remaja sedang berenang di tepi pantai, namun tiba-tiba keduanya tergulung ombak.

    Satu korban bernama M. Virga Herlambang (19) berhasil diselamatkan dan langsung dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis, sementara satu rekannya masih dalam pencarian.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Rescue dari Kantor SAR Banten pada pukul 09.43 WIB bergerak menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 35,8 km dari kantor SAR.

    “Hingga saat ini, proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan dengan menyisir area perairan di sekitar lokasi kejadian. Cuaca di lokasi dilaporkan cerah dan mendukung jalannya operasi,” ujarnya.

    Operasi pencarian ini melibatkan unsur dari Basarnas Banten, BPBD Kabupaten Serang, serta masyarakat sekitar dengan membawa perlengkapan SAR air, peralatan komunikasi, dan medis.