Kementrian Lembaga: BPBD

  • Masyarakat Kembang Pacitan Gelar Simulasi Gempa dan Tsunami di Watu Mejo Mangrove Park

    Masyarakat Kembang Pacitan Gelar Simulasi Gempa dan Tsunami di Watu Mejo Mangrove Park

    Pacitan (beritajatim.com) – Kelompok masyarakat di Dusun Kiteran, Desa Kembang, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, meningkatkan kesiapsiagaan darurat bencana dengan menggelar simulasi penanganan gempa bumi dan tsunami di kawasan Watu Mejo Mangrove Park, Kamis (25/9/2025).

    Latihan gabungan ini bertujuan memastikan edukasi tanggap darurat dapat berjalan optimal, terutama bagi masyarakat pesisir yang rawan bencana. Kegiatan tersebut melibatkan kelompok masyarakat Jangkar Segoro Kidul, Pokmas Anyelir, relawan, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan.

    “Tujuannya untuk terus meningkatkan kewaspadaan sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat terkait potensi bencana yang mengintai. Desa Kembang berada di pesisir pantai selatan yang berisiko banjir dan tsunami,” jelas Indar Siswoyo, relawan Rumah Zakat yang menginisiasi kegiatan.

    Dalam simulasi, diperagakan suasana masyarakat yang tengah beraktivitas di kawasan wisata Watu Mejo Mangrove Park. Para pria sibuk membangun gazebo penunjang wisata, sementara kaum ibu menyiapkan makanan untuk pekerja.

    Tiba-tiba terjadi gempa berkekuatan 8,9 magnitudo. Warga sigap melindungi kepala mereka dari ancaman reruntuhan pohon. Setelah guncangan berhenti, mereka bergegas menuju titik kumpul di bukit dengan ketinggian lebih dari 20 meter.

    Peserta latihan juga mempraktikkan proses penyelamatan dan evakuasi warga terdampak, penanganan medis darurat, hingga pendampingan psikologis (trauma healing). [tri/aje]

  • 6
                    
                        Puluhan Rumah Rusak akibat Gempa Bumi M 5,7 Guncang Banyuwangi dan Situbondo
                        Nasional

    6 Puluhan Rumah Rusak akibat Gempa Bumi M 5,7 Guncang Banyuwangi dan Situbondo Nasional

    Puluhan Rumah Rusak akibat Gempa Bumi M 5,7 Guncang Banyuwangi dan Situbondo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, puluhan rumah rusak akibat gempa M 5,7 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/9/2025).
    Sesaat setelah guncangan mereda, BPBD Kabupaten Banyuwangi dan BPBD Kabupaten Situbondo langsung turun menyisir ke sejumlah titik lokasi.
    “Guncangan gempabumi telah menyebabkan 1 unit rumah dan 1 tempat ibadah di Kabupaten Banyuwangi mengalami rusak ringan,” ujar Muhari dalam keterangannya, Kamis.
    Sementara di Kabupaten Situbondo terdapat 21 unit rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 16 rusak ringan, dan 1 unit tempat ibadah (masjid) mengalami kerusakan di bagian atap.
    Muhari mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa, dan pemutakhiran data akan terus dilakukan.
    “Pemutakhiran data secara berkala akan terus dilakukan seiring dengan pendataan yang masih berjalan di lokasi,” ujarnya.
    Muhari menuturkan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto segera memerintahkan Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB untuk memonitor dan mengambil tindakan cepat.
    Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menurunkan Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto, beserta jajaran menuju ke lokasi untuk memberikan pendampingan dan pendataan awal BPBD dan lintas sektor lainnya.
    Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan Magnitudo 5,7 mengguncang Jawa Timur dan Bali pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
    Gempa ini dapat dirasakan hingga Surabaya dan wilayah Bali selatan.
    Menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di 40 km timur laut Banyuwangi, Jawa Timur, dengan kedalaman 12 km.
    Meski demikian, gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
    Guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama 2 hingga 3 detik di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo.
    Sebagian besar warga pun panik dan berhamburan keluar rumah setelah merasakan guncangan yang datang secara tiba-tiba.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BNPB: Gempa Bumi M 5,7 Guncang Banyuwangi dan Situbondo, Puluhan Rumah Rusak

    BNPB: Gempa Bumi M 5,7 Guncang Banyuwangi dan Situbondo, Puluhan Rumah Rusak

    Jakarta (beritajatim.com) – Gempa bumi bermagnitudo 5,7 mengguncang Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pukul 16.04 WIB pada Kamis (25/9/2025). Data rekaman seismik mencatat, episentrum gempa berada berada di laut atau tepatnya berlokasi di 46 kilometer Timur Laut Banyuwangi dan 54 kilometer Tenggara Situbondo dengan kedalaman 12 kilometer.

    “Meski demikian, gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasiinal Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

    Dia memaparkan, guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama 2 hingga 3 detik di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo. Sebagian besar warga pun panik dan berhamburan keluar rumah setelah merasakan guncangan yang datang secara tiba-tiba.

    Muhari menyebut, sesaat setelah guncangan mereda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi dan BPBD Kabupaten Situbondo langsung turun menyisir ke sejumlah titik lokasi. Koordinasi antar BPBD dengan sejumlah lembaga di daerah hingga mencakup unsur per desa/kelurahan pun segera dilakukan melalui jejaring komunikasi, termasuk kepada BNPB) hingga saat ini.

    Dia menamabhakan, dari hasil kaji cepat sementara yang dihimpun per pukul 21.20 WIB, guncangan gempabumi telah menyebabkan 1 unit rumah dan 1 tempat ibadah di Kabupaten Banyuwangi mengalami rusak ringan sedangkan di Kabupaten Situbondo terdapat 21 unit rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 16 rusak ringan dan 1 unit tempat ibadah (masjid) mengalami kerusakan di bagian atap.

    “Kendati demikian hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa. Pemutakhiran data secara berkala akan terus dilakukan seiring dengan pendataan yang masih berjalan di lokasi,” ujar Muhari. [hen/aje]

  • Pemkab Mojokerto Jadi Tuan Rumah Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional 2025

    Pemkab Mojokerto Jadi Tuan Rumah Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bersama Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional 2025. Agenda tahunan yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD seluruh Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 Oktober 2025.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menyampaikan, bahwa pemilihan Mojokerto sebagai lokasi kegiatan memiliki makna khusus. Secara geografis, Mojokerto memiliki potensi bencana yang cukup tinggi karena terdiri atas dataran tinggi, perbukitan, hingga dataran rendah yang rawan banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, kekeringan, dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla).

    “Selain potensi kebencanaan, Mojokerto juga memiliki latar belakang historis sebagai pusat Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di Asia. Dua hal inilah yang akan diangkat dalam Bulan PRB Nasional 2025. Selain edukasi penanggulangan bencana, juga penggenalan UMKM, wisata lokal, kuliner sehingga diharapkan mengangkat perekonomian,” ungkapnya, Kamis (25/9/2025).

    Hingga saat ini, persiapan terus dilakukan jelang peringatan Bulan PRB Nasional 2025. Dengan tema ‘Dari Bumi Majapahit Kita Gelorakan Pengurangan Risiko Bencana Nusantara, Tangguh Rek’, Gus Barra (sapaan akrab, red) mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan menyukseskan acara nasional tersebut.

    Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2013, Bulan PRB menjadi wadah apresiasi bagi para pegiat kebencanaan di seluruh Indonesia sekaligus sarana berbagi pengalaman, inovasi, dan pembelajaran. Tahun ini, Mojokerto menghadirkan rangkaian acara edukatif, budaya, hingga hiburan bagi masyarakat.

    Beberapa agenda yang akan digelar antara lain lomba kebencanaan (fotografi, video kreatif, jingle PRB, hingga lomba mewarnai untuk anak usia dini), pelatihan mitigasi bencana bagi kelompok masyarakat, forum Kepala Pelaksana BPBD, hingga sharing session teknologi kebencanaan.

    Selain itu, juga akan ada kunjungan kebudayaan ke situs-situs peninggalan Majapahit, penanaman 3.000 bibit pohon di 25 Desa Tangguh Bencana, Expo PRB dengan layanan masyarakat gratis, lomba Ranking 1 untuk pelajar, serta pesta rakyat di Trowulan yang menampilkan kuliner khas, seni budaya, dan sosialisasi PRB.

    Tak ketinggalan, kegiatan sosial berupa sunat massal gratis pada 1–2 Oktober, Fun Run sejauh 5 kilometer yang diikuti 1.500 pelari, serta malam puncak di Trowulan dengan menghadirkan Menko PMK, Kepala BNPB, Gubernur Jawa Timur, hingga pertunjukan budaya khas Majapahit, drone light show, dan tausyiah kebencanaan oleh Gus Kautsar. [tin/aje]

     

  • Puluhan Rumah di Situbondo Rusak Digoyang Gempa 5,7 SR

    Puluhan Rumah di Situbondo Rusak Digoyang Gempa 5,7 SR

    Situbondo (beritajatim.com) – Puluhan rumah di Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, rusak digoyang gempa 5,7 Skala Richter, Kamis (25/9/2025) sore.

    Lokasi gempa terletak 54 kilometer di tenggara Situbondo dengan kedalaman 12 kilometer di laut. “Gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Situbondo Sruwi Hartanto.

    Namun tak urung kerusakan terjadi di sejumlah rumah di Kecamatan Banyuputih. Sebelas rumah rusak di Desa Sumberanyar, 20 rumah rusak di Desa Sumberwaru, sebuah rumah rusak di Desa Sumberejo, dan sembilan rumah rusak di Desa Wonorejo. “Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian tersebut,” kata Sruwi.

    BPBD Situbondo menerjunkan 20 petugas di lokasi bencana. “Kami membuat pendataan dan membawa makanan cepat saji lebih dulu,” kata Sruwi.

    Gempa menyebabkan keretakan pada dinding dan atap. “Sebagian kami sarankan untuk tidur di teras, takut ada gempa susulan. Rata-rata yang rusak tembok dapur, tembok samping, yang memang sudah rapuh,” kata Sruwi.

    Rencananya, Jumat pagi (26/9/2025), BPBD Situbondo akan mendampingi Wakil Bupati Ulfiyah untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang menjadi korban. “Pak Bupati memerintahkan untuk menghitung dan menilai kerusakannya. Pak Bupati memerintahkan penggunaan dana BTT (Belanja Tidak Terduga),” kata Sruwi.

    BTT adalah dana darurat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang digunakan untuk kebutuhan yang tidak bisa diprediksi sebelumnya seperti bencana alam, bencana sosial, kejadian luar biasa, dan pengembalian kelebihan pendapatan daerah.

    “Tapi kami juga akan mencari bantuan ke Pemprov Jatim. Alhamdulillah, masyarakat sudah tenang sekarang,” kata Sruwi. [wir]

  • Distribusi Air Bersih di Titik Kekeringan di Pamekasan Tunggu SK Bupati

    Distribusi Air Bersih di Titik Kekeringan di Pamekasan Tunggu SK Bupati

    Pamekasan (beritajatim.com) – Proses pendistribusian air bersih gratis bagi warga terdampak kekeringan di 231 titik kekeringan di kabupaten Pamekasan, menunggu Surat Keputusan (SK) dari Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman.

    Pada musim kemarau tahun ini, angka kekeringan di Pamekasan, tersebar di sebanyak 231 dusun di 76 desa di 11 kecamatan berbeda. Angka tersebut berdasar hasil asesmen tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, yang dilakukan dalam sebulan terakhir.

    Bahkan angka titik kekeringan tahun ini juga relatif lebih kecil dibanding titik kekeringan pada musim kemarau tahun sebelumnya, di mana titik kekeringan tersebar di 269 dusun di 76 desa di 11 kecamatan berbeda di Pamekasan. Berkurang sebanyak 38 titik dibanding kemarau 2024.

    “Usulan dari desa atau kecamatan, usulan titik kekeringan tersebar di 332 dusun di 87 desa di 11 kecamatan berbeda di Pamekasan. Setelah dilakukan asesmen terdata sebanyak 231 dusun di 76 desa berbeda,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan, Achmad Zainullah, Kamis (25/9/2025).

    Dari total titik kekeringan tersebut, hanya terdapat 2 (dua) dari total 13 kecamatan di Pamekasan, dinyatakan bebas dari kekeringan. “Untuk dua kecamatan yang dinyatakan bebas dari kekeringan, yakni kecamatan Pakong dan kecamatan Pamekasan (Kota),” ungkapnya.

    “Untuk tahap pendistribusian air bersih ke titik terdampak kekeringan, sementara kita masih menunggu finalisasi sekaligus SK dari Bupati Pamekasan, seperti yang biasa kita lakukan setiap musim kemarau,” tegasnya.

    Sementara titik kekeringan tersebut diklasifikasikan dalam dua jenis Kekeringan, yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis. “Kekeringan langka terdata di sebanyak 158 titik, dan Kekeringan kritis (ekstrem) tersebar di 73 titik. Titik terbanyak kekeringan kritis tersebar di 27 titik di kecamatan Batumarmar, 15 titik di Pademawu, serta 12 titik di Waru,” jelasnya.

    “Kekeringan langka dikatagorikan dengan kebutuhan air di dusun berada di bawah 10 liter per orang per hari, dan jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 kilometer (km) hingga 3 km. Jenis kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari dengan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 km bahkan lebih,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Gempa 5,7 SR Guncang Banyuwangi, Getarannya Terasa Hingga Lumajang

    Gempa 5,7 SR Guncang Banyuwangi, Getarannya Terasa Hingga Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Gempa bumi berkekuatan 5,7 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Jawa Timur pada Kamis (25/9/2025) sore. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di koordinat 46 kilometer timur laut Banyuwangi sekitar pukul 16.04 WIB, dengan getaran yang turut dirasakan warga Kabupaten Lumajang.

    Sejumlah warga mengaku merasakan guncangan cukup jelas. Imam, warga Lumajang, menyebut efek gempa sempat membuatnya pusing dan melihat air di wadah ikut bergoyang.

    “Tadi terasa gempanya bikin pusing, agak goyang kan ya, ini air yang ada di ceret atas meja juga keliatan goyang,” ujarnya sesaat setelah gempa terjadi.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, membenarkan adanya getaran gempa yang dirasakan masyarakat. Menurutnya, gempa terjadi saat Lumajang tengah diguyur hujan deras disertai angin.

    “Ini getaran gempanya memang terasa sampai Lumajang, ya semoga tidak ada dampaknya. Karena inikan hujan juga waktu gempa,” ungkapnya.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat gempa yang terasa di wilayah Lumajang. BPBD masih melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kondisi di lapangan. [has/beq]

  • BPBD Surabaya Siapkan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Menjelang Musim Hujan

    BPBD Surabaya Siapkan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Menjelang Musim Hujan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menyampaikan telah melakukan sosialisasi antisipasi tiga jenis bencana menonjol menjelang musim hujan yang diprediksi datang pada Oktober 2025.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Surabaya, Irvan Widyanto, mengatakan bahwa pihaknya menggencarkan sosialisasi melalui program Kampung Pancasila di setiap RW. Fokus utama adalah tiga bencana yang dinilai rawan, yakni cuaca ekstrem hidrometeorologi, kebakaran, dan gempa bumi.

    “Dalam sosialisasi Kampung Pancasila ini yang mencakup semua RW, total ada 1.361 tapi ini di 786, kita selalu mensosialisasikan bahwa bagaimanapun (setiap permasalahan antisipasi kebencanaan), kita juga harus bersama-sama (bergerak) dengan warga,” kata Irvan, Kamis (25/9/2025).

    Irvan menambahkan, selama memasuki musim hujan, BPBD Surabaya juga mempersiapkan langkah teknis sekaligus mengajak warga agar siap menghadapi cuaca ekstrem, termasuk banjir akibat genangan maupun banjir rob.

    “Yang (sekarang) sedang kita bahas, kita rencanakan, adalah untuk melakukan semacam latihan simulasi terkait dengan kebencanaan,” ujarnya.

    Untuk potensi banjir rob, BPBD Surabaya telah memetakan wilayah pemukiman yang terdampak, mulai dari sepanjang garis pantai Kota Surabaya, Rungkut-Sukolilo-Mulyorejo, Bulak-Kenjeran, hingga Asemerowo-Benowo.

    “Kita memastikan bahwa aktivitas warga itu jangan sampai terganggu dengan adanya banjir rob ini. Seperti contohnya anak-anak kita yang mau sekolah, kemudian ibu-ibu yang mau ke pasar jangan sampai terganggu,” jelas Irvan.

    Dalam upaya mitigasi, BPBD Surabaya juga mengingatkan masyarakat agar selalu melapor jika menghadapi musibah kebencanaan. Warga bisa menghubungi Call Centre 112 atau nomor WhatsApp di 081-131-112-112 untuk mendapatkan penanganan cepat. [rma/beq]

  • BPBD Kota Mojokerto Resmi Terbentuk, Wali Kota: Semoga Tidak Ada Bencana

    BPBD Kota Mojokerto Resmi Terbentuk, Wali Kota: Semoga Tidak Ada Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto kini resmi memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kehadiran lembaga ini menjadi langkah antisipatif Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam menghadapi potensi bencana, khususnya banjir yang kerap menjadi ancaman saat musim penghujan.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan, pembentukan BPBD bukan berarti berharap ada bencana yang harus ditangani. Justru, tujuan utama adalah memastikan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat agar tidak ada bencana yang menimbulkan korban.

    “Kehadiran BPBD merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Semangatnya jangan sampai ada bencana, tapi kesiapsiagaan adalah kewajiban kita sebagai umat manusia,” ungkapnya saat dialog interaktif bersama puluhan awak media di Namu Café IKM Batik, Rabu (24/9/2025).

    Kehadiran BPBD merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Ning Ita (sapaan akrab, red) menambahkan, kesiapsiagaan harus didukung dengan pelatihan dan pemahaman masyarakat terkait mitigasi.

    “Siap siaga itu artinya waspada. Waspada harus didukung dengan awareness masyarakat yang tinggi ketika memang terjadi bencana. Tapi doa kita, jangan sampai ada bencana. Sudah cukup 2024, jangan ada bencana lagi,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Mojokerto, Ganesh Pressiatantra menyampaikan bahwa langkah awal pihaknya adalah melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur. Sejak terbentuk, BPBD Kota Mojokerto bertekad untuk selalu hadir bagi masyarakat.

    “Ke depan, setiap kelurahan akan kami siapkan sebagai lokasi evakuasi, dapur umum, sekaligus tempat pengungsian apabila terjadi bencana. Dalam penanganan bencana, BPBD akan melibatkan relawan, masyarakat, serta media agar sinergi dan koordinasi dapat berjalan optimal,” tambahnya.

    Untuk sementara, kantor BPBD Kota Mojokerto berada satu gedung dengan UPT Damkar di Jalan Bhayangkara. Kehadiran BPBD ini juga bertepatan dengan penunjukan Kota Mojokerto sebagai tuan rumah peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2025 pada 1–3 Oktober mendatang, yang juga melibatkan Kabupaten Mojokerto.

    Sementara acara dialog interaktif tersebut juga turut dihadiri Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo dan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Santi Ratnaning Tias. [tin/aje]

  • Anggaran Makan Pemkot Tangsel Rp 66 M, Wawalkot: Semua Kegiatan, Sampai Kelurahan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 September 2025

    Anggaran Makan Pemkot Tangsel Rp 66 M, Wawalkot: Semua Kegiatan, Sampai Kelurahan Nasional 24 September 2025

    Anggaran Makan Pemkot Tangsel Rp 66 M, Wawalkot: Semua Kegiatan, Sampai Kelurahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan menyebut, anggaran makan dan minum Rp 66 miliar dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tangsel 2024 mencakup seluruh kegiatan pemerintah kota (Pemkot) hingga kelurahan.
    Anggaran makan dan minum itu diketahui tengah disorot setelah mantan penyanyi cilik Trio Kwek Kwek, Leony, mengunggah LKPD Tangsel melalui media sosialnya.
    “Kalau dijabarkan, semuanya tercantum dalam OPD-OPD (organisasi perangkat daerah) terkait. Termasuk sampai kecamatan, kelurahan, dan lain-lain,” kata Pilar saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
    Pilar mengatakan, pos anggaran makan dan minum itu antara lain diperuntukkan bagi 54 kelurahan, 7 kecamatan, kegiatan di sekolah, kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
    Lalu, kegiatan tugas pemadam kebakaran (Damkar), forum RT-RW, kegiatan kepemudaan, hingga berbagai pelatihan. Seluruh pembiayaan makan dan minum OPD itu dalam laporan disatukan pada satu kode rekening.
    Hal ini sesuai dengan standar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
    “Maka dari itu semuanya dalam satu tahun dialokasikan dalam kode rekening. Makanya angkanya kan besar Rp 66 miliar,” tutur Pilar.
    Keponakan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu berharap, penjelasan yang telah disampaikan Wali Kota Tangsel terkait LKPD 2024 bisa dipahami masyarakat.
    Ia menyebut, Pemkot Tangsel sangat terbuka jika ada masyarakat yang masih membutuhkan detail LKPD tersebut.
    “Kami sangat terbuka, itu biasa kami lakukan untuk bagaimana kepada dinas-dinas terkait. Sesuai dengan kode rekening, nanti kami akan berikan,” jelas Pilar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.