Kementrian Lembaga: BPBD

  • Pemprov Bali minta bantuan sistem peringatan banjir lewat DPR

    Pemprov Bali minta bantuan sistem peringatan banjir lewat DPR

    Denpasar (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengajukan permintaan bantuan sistem peringatan dini bencana banjir ke pemerintah pusat melalui DPR RI.

    Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya dalam kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI di Denpasar, Jumat.

    “Mudah-mudahan tidak terlalu lama bisa didukung paling tidak 4 hingga 5 sungai yang perlu sistem peringatan dini banjir,” kata dia.

    Selain pendeteksi banjir, melihat potensi bencana di Bali yang juga berisiko yaitu tsunami, BPBD Bali turut berharap dukungan berupa perbaikan pada sistem peringatan dini yang sudah dimiliki Bali.

    Meski sudah pernah terjadi sebanyak enam kali dengan jarak yang jauh, tetap saja menurutnya bencana tsunami berpotensi terulang, sedangkan alat yang ada saat ini kurang optimal melihat kebutuhan Bali dalam antisipasi bencana.

    “Kami sudah punya alat mungkin lebih baik dari beberapa daerah lain, tapi tetap kurang optimal sistem peringatan dini tsunaminya karena kami punya tantangan industri pariwisata yang cepat berkembang, sehingga menimbulkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di zona berbahaya,” ujar Teja Bhusana.

    “Jadi aspirasi kami nanti mohon ada dukungan tentang sistem peringatan dini baik banjir maupun tsunami termasuk aspirasi bagaimana kebijakan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap gelombang,” sambung Kalaksa BPBD Bali.

    Merespons itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjamin akan membawa usulan pengembangan sistem pendeteksi dini banjir ke pusat.

    “Ada 10 titik rawan untuk bencana, kami nanti akan diskusikan di pusat untuk mencegah korban, pencegahan dini tentu berupa alat, kami ingin mempercepat sehingga nanti Bali tetap kita jaga, ketangguhan masyarakat Bali perlu dijaga,” kata Marwan Dasopang.

    Komisi VIII DPR RI sendiri melihat beban pemerintah daerah sudah besar, meskipun anggaran Pemprov Bali sudah tinggi, dalam hal penyediaan sistem pendeteksi ini sudah semestinya ditanggung pemerintah pusat.

    Apalagi mitigasi kebencanaan merupakan program nasional, sehingga pemerintah pusat berkewajiban untuk bertanggung jawab.

    “Sekali pun dalam kategori anggaran Bali itu cukup besar bahkan kalau diberikan haknya semuanya Bali itu lebih sejahtera, tapi Bali banyak sekali tugasnya dukungan pemerintah pusat dibutuhkan, dinyatakan bahwa Indonesia ini pasar bencana, maka tidak terkecuali Bali, pemerintah pusat harus menyiapkan itu juga,” kata Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BNPB Masih Cari 54 Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Oktober 2025

    BNPB Masih Cari 54 Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny Nasional 3 Oktober 2025

    BNPB Masih Cari 54 Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa sebanyak 54 korban reruntuhan ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, masih dalam proses pencarian.
    “Jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan pers, Jumat (3/9/2025).
    Sejauh ini, tim pencarian dan pertolongan (
    search and rescue
    – SAR) gabungan telah menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia.
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa kemungkinan bertambahnya korban tewas masih ada.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ujar Suharyanto.
    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi respons dari korban, sehingga proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat.
    Upaya ini dilakukan oleh Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan yang berjumlah lebih dari 400 orang selama 24 jam.
    “Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” ungkap Suharyanto.
    Suharyanto mengatakan bahwa seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat ini dan mengikhlaskan segalanya.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata dia.
    Tim SAR telah melaksanakan re-
    assessment
    dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.
    Sebagai informasi, bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin (29/9/2025) lalu.
    Empat jenazah yang ditemukan pada hari ini, Jumat (3/9/2025), menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang.
    Dalam proses evaluasi, seluruh langkah yang dilakukan Tim SAR Gabungan di lapangan dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Terkini di Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Nyaris Sentuh Dasar Bangunan, Cari Puluhan Korban Tersisa

    Kondisi Terkini di Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Nyaris Sentuh Dasar Bangunan, Cari Puluhan Korban Tersisa

    Sejak operasi SAR dilaksanakan, total 400 personel gabungan dikerahkan. Mulai dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, PMI, relawan, dan berbagai instansi terkait. Mereka bekerja siang dan malam selama 24 jam dalam operasi pencarian korban dibantu alat pendeteksi korban hingga alat berat untuk evakuasi jenazah.

    “Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” kata Kepala BNBP, Suharyantot.

    Adapun peralatan canggih yang dipakai untuk mencari korban yakni cam flexible Olympus, Xaver 400 wall scanner, hingga multi search leader. BNPB juga mengerahkan dukungan logistik dan peralatan, termasuk 200 kantong jenazah, 250 set alat pelindung diri, serta alat berat berupa crane, excavator breaker, dump truck, hingga mobil ambulans.

  • Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk, Tim Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Korban

    Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk, Tim Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Korban

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, menyisakan duka mendalam.

    Gedung yang dalam proses pengecoran lantai 4 diduga roboh akibat pondasi yang tidak mampu menahan beban cor, mengakibatkan runtuhnya struktur hingga lantai dasar. Saat kejadian, sekitar 140 santri tengah melaksanakan salat Asar. Beruntung sebagian besar korban berhasil menyelamatkan diri, namun sejumlah jemaah terjebak di bawah reruntuhan.

    Sejak insiden terjadi, tim dari Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) Cabang Jawa Timur bergerak cepat ke lokasi kejadian.

    “Kami berkoordinasi dengan Tim Relawan DMC di Jawa Timur dan Dompet Dhuafa Jatim, untuk bergerak cepat ke lokasi. Upaya tersebut untuk mempercepat proses evakuasi korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan,” ujar Eka Suwandi, Kepala Bagian Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Rekonstruksi DMC Dompet Dhuafa, Jumat (3/10/2025).

    Tim dari Dompet Dhuafa mengerahkan empat personel dan satu unit ambulans untuk mendukung proses evakuasi yang dipimpin oleh Tim SAR gabungan. Fasilitas yang dipergunakan pun semakin lengkap, dengan melibatkan Basarnas, BPBD, TNI/Polri, serta berbagai relawan yang turun langsung ke lapangan.

    Hingga Jumat (3/10/2025), delapan korban berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan, dengan korban terakhir yang dievakuasi pada pukul 01.58 WIB, seorang santri bernama Yusuf yang ditemukan dalam kondisi selamat.

    “Tim SAR gabungan terus bekerja keras untuk memprioritaskan evakuasi korban yang masih responsif,” jelas Eka. Untuk memastikan keselamatan korban, penggunaan alat berat akan menjadi opsi terakhir guna menghindari risiko bagi korban yang mungkin masih hidup di bawah tumpukan material berat.

    Tragedi ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar, namun upaya cepat dan koordinasi yang baik antar lembaga dan relawan menjadi salah satu contoh pengelolaan bencana yang patut diapresiasi. [suf]

  • Menko PMK Ajak Masyarakat Cegah Bencana Mulai dari Langkah Sederhana

    Menko PMK Ajak Masyarakat Cegah Bencana Mulai dari Langkah Sederhana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk aktif mencegah bencana dengan langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri malam puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 di Lapangan Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/10/2025).

    Dalam sambutannya, Pratikno menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

    “Mari kita sama-sama cegah bencana, mulai dari hal yang sederhana. Jangan buang sampah sembarangan, jaga kebersihan sungai, jangan merambah hingga mempersempit aliran sungai. Hal-hal kecil seperti ini sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko bencana,” ungkap mantan Menteri Sekretaris Negara itu.

    Pratikno menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa santri Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Ia bersama jajaran pemerintah sejak Kamis pagi hingga siang turut mengawal proses pencarian dan penyelamatan korban.

    “Ada yang berhasil diselamatkan, tapi ada juga yang belum. Mohon doanya agar semua bisa kita selamatkan dengan korban sesedikit mungkin. Dan mari kita jaga bersama agar bencana semacam ini tidak terulang kembali. Setiap tahun Indonesia menghadapi lebih dari 3.500 kasus bencana. Bencana seperti gempa bumi memang tidak bisa diprediksi,” katanya.

    Ia menambahkan, meski gempa sulit diperkirakan, bencana hidrometeorologi seperti banjir dapat diantisipasi. Karena itu, ia memberikan apresiasi kepada BNPB, Basarnas, TNI, Polri, serta pemerintah daerah yang selalu sigap dalam tanggap darurat. Pratikno juga mendorong peran rumah ibadah dan lembaga pendidikan keagamaan dalam edukasi kebencanaan.

    “Rumah ibadah, pesantren, madrasah, mushola, masjid bisa dijadikan pusat sosialisasi dan tempat pengungsian sementara ketika bencana terjadi. Peran para kyai, nyai, dan tokoh agama sangat penting membangun masyarakat tangguh,” tambahnya.

    Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan BNPB yang memilih Jawa Timur sebagai tuan rumah PRB 2025. Ia menyebut Jawa Timur merupakan daerah dengan risiko bencana tinggi, namun indeks risikonya berhasil diturunkan signifikan dari 137,88 pada 2019 menjadi 95,75 pada 2024.

    “Hal ini berkat kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat yang semakin tangguh menghadapi bencana,” ujarnya.

    Pada kesempatan itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas dedikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Ia juga menyerahkan pataka PRB kepada Pemprov Banten yang akan menjadi tuan rumah Peringatan Bulan PRB 2026.

    Malam puncak PRB 2025 berlangsung khidmat dengan lantunan syair dan dakwah dari Opic, Gus Kautsar, Gus Hafidz, serta grup hadrah Syubbanul Muslimin. Acara turut dihadiri jajaran pejabat daerah, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sekretaris Umum BNPB Rustian, Anggota Komisi VIII DPR RI Sri Wulan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi, serta Forkopimda Kabupaten Mojokerto.

  • Selang Sehari, Pemkab Bondowoso Mutasi 1 Kepala OPD Lagi

    Selang Sehari, Pemkab Bondowoso Mutasi 1 Kepala OPD Lagi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Selang sehari pelantikan 6 ASN eselon II, Pemkab Bondowoso kembali menggelar kegiatan yang sama pada Kamis (2/10/2025) sore.

    Seorang ASN dilantik di posisi yang baru yakni Nunung Setyaningsih. Ia menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip).

    Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Penananam Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker). Nunung diambil sumpahnya di hadapan Wakil Bupati (Wabup), As’ad Yahya Syafi’i.

    Nunung membenarkan kepindahtugasannya itu. Menurutnya, jabatan baru sekaligus tantangan baru baginya.

    “Bagaimana Perpus ke depan bisa semakin baik untuk Bondowoso BERKAH. Mohon doanya semoga saya amanah di tempat tugas yang baru,” tulis Nunung melalui pesan singkat.

    Sebelumnya, Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, melantik enam pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemkab Bondowoso. Pelantikan berlangsung di Pendopo Raden Bagus Asra (RBA) Ki Ronggo, Rabu (1/10/2025) pagi.

    Adapun pejabat yang dilantik adalah:
    1. Hendri Widotono, dari Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menjadi Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan).
    2. Mulyadi, dari Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menjadi Kepala DPKP.
    3. Hari Cahyono, dari Asisten Administrasi Umum Setda menjadi Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker).
    4. Haeriyah Yuliati, dari Kepala Dinas Pendidikan menjadi Asisten Administrasi Umum Setda.
    5. Mahfud Junaidi, dari Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
    6. Sigit Purnomo, dari Kepala Pelaksana BPBD menjadi Kepala Dinas Perhubungan.

    Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa rotasi dan promosi jabatan ini merupakan bagian dari upaya penyegaran sekaligus penajaman komitmen untuk kemajuan Bondowoso.

    “Pelantikan hari ini adalah momentum penyegaran dan penajaman komitmen. Saudara-saudara yang dilantik adalah figur pilihan yang telah melalui proses seleksi ketat dan teruji kapabilitasnya,” katanya.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi menyebut dalam mutasi awal dijadwalkan untuk 7 kepala OPD.

    Namun karena mendadak, satu orang tersebut yakni Nunung Setyaningsih tidak hadir sebab dinas luar kota.

    “Iya betul. Satu masih ada di luar kota. Tapi pada prinsipnya SK bupati sudah selesai. Definitif. Saya tidak menyampaikan dimana (jabatan barunya). Besok lah,” seloroh Sekda pada Rabu (1/10/2025) kemarin. (awi/ian)

  • Menag akan Buat Aturan Pembangunan Pesantren Imbas Insiden Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk

    Menag akan Buat Aturan Pembangunan Pesantren Imbas Insiden Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk

    Sebelumnya, Nasaruddin juga meninjau langsung penanganan korban di Ponpes Al Khoziny. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyalurkan bantuan senilai Rp610 juta.

    Sebagai informasi, bangunan di pesantren tersebut ambruk pada 29 September 2025 saat digunakan untuk salat Ashar oleh para santri. Berdasarkan data BPBD Jawa Timur, hingga pukul 11.00 WIB tercatat 100 korban: 26 orang dirawat inap, 70 orang sudah diperbolehkan pulang, 1 pasien dirujuk, dan 3 orang meninggal dunia.

    “Selain doa, kami juga segera menyalurkan bantuan agar kondisi bisa segera pulih. Harapan kami, para santri tidak mengalami trauma berkepanjangan dan bisa kembali belajar seperti biasa,” ucap Nasaruddin.

  • Basarnas Pertimbangkan Pakai Alat Berat Ambruknya PP Al Khoziny Sidoarjo

    Basarnas Pertimbangkan Pakai Alat Berat Ambruknya PP Al Khoziny Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Memasuki hari keempat pasca runtuhnya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, tim SAR gabungan mulai mempertimbangkan penggunaan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi korban.

    Rapat koordinasi digelar Kamis (2/10/2025) pagi guna menentukan langkah teknis yang akan ditempuh.

    Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa upaya pencarian sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari belum menunjukkan hasil signifikan.

    Berbagai metode pencarian, mulai dari komunikasi verbal hingga penggunaan sound detector, tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.

    “Sampai dini hari, tim tidak mendapatkan respon tanda kehidupan dari korban. Untuk itu, kami siapkan opsi penggunaan alat berat, meski saat ini pencarian masih dilakukan manual sampai golden time berakhir,” ujar Nanang, Kamis (2/10/2025).

    Nanang menegaskan, keputusan penggunaan alat berat tidak bisa diambil sepihak. Pihaknya tetap melibatkan berbagai stakeholder, termasuk keluarga korban, sebelum langkah tersebut diputuskan. Menurutnya, rapat lanjutan akan digelar untuk menyelaraskan teknis evakuasi agar tetap mengedepankan keselamatan.

    “Sikap kehati-hatian dalam proses evakuasi juga diutamakan. Kami tetap prioritaskan keselamatan tim di lapangan, sekaligus menghormati keberadaan korban yang masih ada di dalam reruntuhan,” tambahnya.

    Hingga Kamis pagi, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta para relawan masih berfokus pada pencarian manual dengan mengandalkan pengamatan visual dan pendeteksian di titik-titik rawan.

    Sementara itu, suasana di posko gabungan tampak dipenuhi keluarga korban yang dengan penuh harap menunggu kabar terbaru dari tim penyelamat.

    Tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al-Khoziny masih menyisakan duka mendalam. Meski upaya evakuasi sudah memasuki hari keempat, tim gabungan menegaskan tidak akan mengendurkan semangat pencarian hingga seluruh korban berhasil dievakuasi. (ted)

  • Kisah Tim SAR Merayap hingga Tengkurap Berjam-Jam Selamatkan Korban Ponpes Al Khoziny

    Kisah Tim SAR Merayap hingga Tengkurap Berjam-Jam Selamatkan Korban Ponpes Al Khoziny

    Keberhasilan menyelamatkan Haikal dan korban lainnya merupakan hasil strategi komunikasi intensif yang dilakukan tim SAR. Mereka terus memberi motivasi, menyuplai makanan dan minuman, hingga akhirnya korban bisa bertahan sampai dievakuasi.

    “Dengan tambahan ini, total korban yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny mencapai 18 orang, dengan status sebagian selamat dan sebagian lainnya meninggal dunia,” ujar Yudhi.

    Korban selamat langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo untuk perawatan medis intensif, sedangkan korban meninggal dievakuasi ke RS Siti Hajar guna proses identifikasi.

    “Operasi SAR ini melibatkan ratusan personel dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, PMI, Damkar, dan puluhan organisasi relawan ini masih terus berlanjut demi menemukan korban lainnya,” ucap Yudhi.

  • Kebakaran di Tangki Jakbar, BAGUNA PDIP DKI Buka Dapur Umum & Kerahkan Relawan

    Kebakaran di Tangki Jakbar, BAGUNA PDIP DKI Buka Dapur Umum & Kerahkan Relawan

    Jakarta

    Kebakaran besar yang melanda pemukiman padat di Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, menyisakan duka mendalam bagi warga.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 400 rumah terdampak dalam insiden ini. Akibatnya, 320 kepala keluarga atau sekitar 1.129 jiwa harus mengungsi.

    Menanggapi musibah ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth beserta jajaran, bergerak cepat turun langsung memberikan bantuan. Ia memastikan BAGUNA PDI Perjuangan DKI Jakarta hadir di tengah masyarakat untuk membantu meringankan beban para korban.

    “Atas nama BAGUNA PDI Perjuangan, kami dan seluruh Keluarga Besar PDI Perjuangan menyampaikan rasa duka yang mendalam serta keprihatinan yang besar atas musibah kebakaran yang melanda kawasan Tangki, Taman Sari Jakarta Barat ini. Musibah ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga menghadirkan trauma psikologis, terutama bagi anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya,” ujar Kenneth dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).

    Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) PDI Perjuangan DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth Membantu Menyiapkan Masakan Siap Saji di Lokasi Kebakaran Tangki Jakarta Barat. Foto. Dok: PDI P DKI.

    Sejak menerima laporan kebakaran, kata pria yang akrab disapa Bang Kent, BAGUNA PDI Perjuangan DKI Jakarta langsung menurunkan tim relawan ke lokasi. Mereka membantu proses evakuasi, mendata korban, hingga memastikan adanya penyaluran bantuan darurat bagi warga terdampak.

    “Sebagai wujud kepedulian dan gotong royong, BAGUNA PDI Perjuangan DKI Jakarta mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan warga sehari hari. Dapur BAGUNA PDI Perjuangan DKI Jakarta juga menyediakan teh, susu dan kopi yang di siapkan selama 24 jam. Selain itu kami juga menyerahkan bantuan logistik berupa makanan, minuman, pakaian, selimut, serta perlengkapan darurat untuk meringankan beban korban,” ungkapnya.

    “Bagi kami, keselamatan warga serta pemulihan kehidupan mereka adalah prioritas utama. BAGUNA PDI Perjuangan tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tapi juga dalam proses pemulihan pasca-bencana. Kami ingin memastikan para korban tidak merasa sendiri,” tegasnya.

    Ia menambahkan, semangat kebersamaan dan solidaritas menjadi fondasi penting dalam menghadapi bencana. “Semangat kebersamaan dan solidaritas selalu menjadi dasar pedoman perjuangan kami, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang diusung PDI Perjuangan. Karena itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menggelorakan kembali semangat gotong royong dalam membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah,” katanya.

    Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) PDI Perjuangan DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth Tengah Mengecek Lokasi Kebakaran Tangki Jakarta Barat. Foto. Dok: PDI P DKI.

    Dengan kehadiran BAGUNA PDI Perjuangan di lokasi, diharapkan para korban dapat segera mendapatkan bantuan yang memadai, baik secara fisik maupun psikologis, sehingga proses pemulihan berjalan lebih cepat.

    “Semoga para korban diberikan kekuatan, kesabaran, dan semangat untuk bangkit kembali. PDI Perjuangan melalui BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) akan terus berkomitmen untuk hadir di tengah rakyat dalam situasi apa pun, baik suka maupun duka,” pungkasnya.

    (mpr/ega)