Kementrian Lembaga: BPBD

  • Video Kobaran Api Area Tol Ciperna Dikaitkan Meteor Jatuh di Cirebon, Kodim 0620: Jangan Termakan Hoaks!
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Oktober 2025

    Video Kobaran Api Area Tol Ciperna Dikaitkan Meteor Jatuh di Cirebon, Kodim 0620: Jangan Termakan Hoaks! Bandung 6 Oktober 2025

    Video Kobaran Api Area Tol Ciperna Dikaitkan Meteor Jatuh di Cirebon, Kodim 0620: Jangan Termakan Hoaks!
    Tim Redaksi
     
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Keriuhan warganet soal dugaan meteor jatuh di Cirebon kembali memicu perbincangan hingga Senin (6/10/2025) pagi. Sejumlah unggahan di media sosial menyebut meteor itu jatuh di beberapa titik dan dikaitkan dengan kebakaran di sekitar Kilometer 219 Tol Palimanan-Kanci, Kabupaten Cirebon.
    Video yang beredar menampilkan kobaran api di sisi jalan tol dengan narasi meteor jatuh. Informasi ini kemudian tersebar luas dan terus dibagikan ulang oleh warganet.
    Namun, Dandim 0620 Letkol Inf Mukhammad Yusron menegaskan kabar tersebut tidak benar.
    “Itu berita lama, jangan asal
    share
    dan memperkeruh suasana, ketika tidak ada bukti nyata di lapangan, kita tetap tenang dan jangan termakan
    hoax
    yang tidak jelas sumbernya,” kata Yusron dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025) malam.
    Menurut Yusron, kepastian informasi diperoleh setelah tim Intel Kodim 0620 bersama petugas Jasa Marga melakukan pengecekan langsung di sepanjang ruas tol Palimanan-Kanci.
    “Dari hasil pengecekan di lapangan tidak ditemukan adanya meteor yang jatuh sampai dengan saat ini. Untuk berita terbakar di wilayah kabupaten Cirebon saat ini tidak ada,” ujarnya.
    Ia menambahkan, bila ada warga yang melihat cahaya di langit, kemungkinan meteor tersebut sudah habis di atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi.
    Karena itu, Yusron meminta warga lebih bijak menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan informasi tanpa dasar yang jelas.
    Untuk mempertegas, Yusron juga membagikan video hasil pengecekan bersama petugas Jasa Marga.
    “Kami kedatangan tamu dari Intel Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, kami bersama-sama telah menelusuri informasi jatuhnya meteor di Mertapada KM 219, di TKP nihil, info itu
    hoax
    ,” kata petugas Jasa Marga dalam video berdurasi 39 detik.
    Sementara itu, BPBD Kabupaten Cirebon masih terus menelusuri berbagai informasi yang beredar di grup kebencanaan terkait isu meteor jatuh ini.
    A post shared by Bogor Daily (@bogordailynews)
    Dilansir dari Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati tengah menelusuri laporan mengenai suara dentuman keras yang disertai kemunculan bola api terang di langit Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu malam.
    Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data awal untuk memastikan penyebab fenomena tersebut.
    Fuad menjelaskan bahwa dari sisi meteorologi, suara dentuman bisa muncul karena berbagai faktor, seperti sambaran petir, aktivitas gempa bumi, maupun peristiwa longsor. Namun, pada saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon dan sekitarnya dilaporkan cerah berawan.
    “Biasanya suara ledakan atau getaran bisa muncul dari awan konvektif akibat sambaran petir. Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian,” ujarnya.
    Ia menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya aktivitas cuaca ekstrem atau fenomena meteorologis signifikan yang dapat memicu dentuman tersebut. Hasil pemantauan BMKG juga tidak menunjukkan adanya getaran berarti di wilayah Cirebon pada waktu yang sama.
    Fuad menjelaskan bahwa fenomena yang berkaitan dengan meteor tidak termasuk dalam ranah kerja BMKG, melainkan menjadi kewenangan lembaga yang membidangi antariksa.
    “Terkait fenomena meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidanginya seperti BRIN,” tuturnya.
    BMKG Kertajati saat ini terus memantau perkembangan informasi dari berbagai sumber, termasuk laporan masyarakat, untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Korban Innova Terjun ke Jurang Pacet Mojokerto Jalani Perawatan di RS Sumberglagah

    5 Korban Innova Terjun ke Jurang Pacet Mojokerto Jalani Perawatan di RS Sumberglagah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak lima korban selamat dari kecelakaan mobil Toyota Innova Reborn nopol L 1920 FB yang terjun ke jurang di kawasan wisata Pacet, Kabupaten Mojokerto, kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sumberglagah. Sementara dua korban lainnya dinyatakan meninggal dunia.

    Kepala Seksi Pelayanan Medis (Kasi Yanmed), Rumah Sakit Sumberglagah, dr Praviko Rahmadho mengatakan seluruh korban telah berhasil diidentifikasi. Ketujuhnya merupakan wisatawan asal Kota Surabaya yang melakukan perjalanan dari Kota Batu hendak kembali ke Kota Surabaya.

    “Sementara korban ada tujuh orang, dua orang meninggal dunia. Kelima korban yang masih dirawat mengalami luka dengan tingkat keparahan berbeda, mulai dari cedera kepala hingga patah tulang,” ungkapnya, Minggu (5/10/2025).

    Pengemudi yakni Sudibyo (49) mengalami cedera kepala dan Eko Mardi Astuti (46) mengalami patah tulang kaki. Sementara tiga penumpang lainnya yakni Winarti (51) Endah (44) luka ringan dan Gusti Wiji Rahayu (56) mengalami luka ringan.

    Sejumlah relawan dan petugas mengevakuasi korban meninggal. [Foto : Misti/beritajatim.com]“Kelima korban selamat masih dalam pemantauan tim medis dan mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan masing-masing. Sementara dua korban meninggal dunia yakni Erawati dan Hesti Rahayu. Keduanya duduk di kursi tengah sebelah kiri dan tengah,” katanya.

    Pihak rumah sakit juga berkoordinasi dengan keluarga korban dan aparat kepolisian terkait penanganan lebih lanjut serta pemulangan dua jenazah ke Kota Surabaya. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada Minggu (5/10/2025) di jalur wisata Pacet-Cangar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Sebuah mobil Toyota Innova Reborn nopol 1920 FB yang ditumpangi tujuh orang termasuk sopir terjun ke jurang sedalam 30-40 meter. Proses evakuasi melibatkan petugas gabungan dari BPBD, TNI-Polri, dan relawan ke Rumah Sakit Sumberglagah. [tin/but]

  • Warga Cirebon Geger Suara Dentuman Keras dan Bola Api Jatuh di Langit

    Warga Cirebon Geger Suara Dentuman Keras dan Bola Api Jatuh di Langit

    Jakarta

    Warga Cirebon geger setelah muncul suara dentuman keras yang terdengar hingga belasan kilometer. Sejumlah warga juga mengaku melihat bola api melintas dan jatuh dari langit di kawasan Kecamatan Lemahabang, Cirebon Timur.

    Dilansir detikJabar, suasana di wilayah Kabupaten Cirebon mendadak mencekam, Minggu (5/10/2025) malam. Sekitar pukul 19.00 WIB, warga dikejutkan oleh suara dentuman tersebut yang memicu kepanikan sekaligus rasa penasaran masyarakat.

    Fenomena ini sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video dan foto yang diunggah warga memperlihatkan cahaya terang menyerupai bola api yang melesat cepat sebelum akhirnya terdengar dentuman keras.

    Wamad (32), warga Kecamatan Mundu, mengatakan dirinya sempat mengira suara itu berasal dari ban kendaraan besar yang meledak di jalan tol dekat rumahnya. Namun, setelah melihat informasi di media sosial, ia sadar bahwa peristiwa tersebut lebih besar dari dugaan awal.

    “Bener tadi ada suara kenceng pisan sampai pintu rumah bergetar. Awalnya saya kira ban truk pecah, ternyata katanya ada bola api jatuh di Lemahabang,” ungkapnya.

    Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon Faozan menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk menelusuri sumber suara.

    “Kalau dari pantauan BMKG memang ada getaran yang terekam seismograf, tapi tidak jelas dari mana sumbernya. Yang pasti bukan dari pergerakan lempeng bumi atau gempa,” jelasnya.

    (fca/azh)

  • Kandang Sapi di Dlanggu Mojokerto Terbakar

    Kandang Sapi di Dlanggu Mojokerto Terbakar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kebakaran melanda sebuah kandang sapi di Dusun Genengan, Desa Randu Genengan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (4/10/2025) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kandang berukuran sekitar 4 x 8 meter tersebut dilaporkan terbakar.

    Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 23.20 WIB. Warga yang melihat kobaran api langsung melapor ke petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto karena lokasi kandang cukup berdekatan dengan permukiman penduduk.

    “Masyarakat melapor karena api cukup besar dan khawatir merembet ke rumah warga. Dua unit mobil damkar segera kami terjunkan ke lokasi,” ungkap Komandan Regu Pos 1 Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto saat dikonfirmasi, Minggu (5/10/2025).

    Setibanya di lokasi, petugas bersama aparat Polsek dan Koramil setempat, dibantu masyarakat dan relawan, langsung melakukan upaya pemadaman dan pembasahan area sekitar. Setelah berjibaku hampir satu setengah jam, api berhasil dipadamkan pada pukul 00.58 WIB.

    “Api berhasil dipadamkan Minggu dini hari sekira pukul 00.58 WIB. Untuk penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan pihak berwenang. Sementara itu, taksiran kerugian material akibat kebakaran tersebut juga masih dalam proses pendataan oleh petugas,” tegasnya. [tin/suf]

  • Gempa Situbondo Rusak 145 Rumah, Bupati: Semua Akan Ditanggung BTT
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Oktober 2025

    Gempa Situbondo Rusak 145 Rumah, Bupati: Semua Akan Ditanggung BTT Regional 5 Oktober 2025

    Gempa Situbondo Rusak 145 Rumah, Bupati: Semua Akan Ditanggung BTT
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com –
    Ratusan warga di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menerima bantuan berupa sembako dan uang tunai akibat dampak kerusakan rumah yang ditimbulkan oleh gempa tektonik di Perairan Selat Bali.
    Bantuan disalurkan melalui anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari APBD Pemerintah Kabupaten Situbondo, serta dukungan dari berbagai sektor, termasuk perusahaan swasta dan BUMN.
    PT Donggi Senoro LNG menyalurkan ratusan paket kebutuhan pokok dan bantuan uang tunai sebesar Rp 40 juta.
    BRI Situbondo memberikan 100 paket sembako dan 100 paket bantuan uang tunai kepada warga terdampak.
    Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli terhadap warga korban gempa.
    Ia juga memastikan bahwa seluruh rumah yang rusak akan mendapatkan perbaikan melalui dana BTT daerah.
    “Saya berterima kasih kepada semua pihak karena telah peduli kepada masyarakat Situbondo. Kami juga memastikan semua rumah korban bencana ditanggung dari anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) daerah,” ujar Rio, Minggu (5/10/2025).
    Kepala Desa Sumberanyar, Suharto Binar, menyampaikan apresiasi terhadap bantuan yang diterima warganya. Selain memperbaiki rumah, bantuan juga membantu warga memenuhi kebutuhan harian.
    “Kami sangat berterima kasih, paket bantuan ini membantu warga yang sekarang berusaha untuk membenahi rumahnya yang rusak,” kata Suharto.
    Pimpinan BRI Situbondo, Nanang Sumbara, menyatakan keprihatinannya atas bencana gempa yang menimpa Kecamatan Banyuputih. Ia berharap bantuan dari pihaknya dapat meringankan beban masyarakat.
    “Kami berharap bantuan ini dapat memberi kelegaan bagi warga yang terdampak gempa, kami akan berkomitmen untuk mendampingi masyarakat saat sulit,” ucap Nanang.
    Menurut data dari BPBD Situbondo, total rumah warga yang terdampak mencapai 145 unit, tersebar di empat desa berikut:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru Meletus Tiga Kali Beruntun, Kolom Abu Capai 500 Meter
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Oktober 2025

    Gunung Semeru Meletus Tiga Kali Beruntun, Kolom Abu Capai 500 Meter Regional 5 Oktober 2025

    Gunung Semeru Meletus Tiga Kali Beruntun, Kolom Abu Capai 500 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com –
    Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami tiga kali erupsi beruntun pada Minggu pagi (5/10/2025), dalam rentang waktu kurang dari dua jam.
    Informasi ini disampaikan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur.
    Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi berturut-turut sejak pukul 08.52 WIB hingga 10.37 WIB.
    Rincian Tiga Erupsi Gunung Semeru
    1.Erupsi pertama – Pukul 08.52 WIB
    Letusan mengeluarkan asap tebal putih kelabu setinggi 200 meter ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 1 menit 58 detik.
    2.Erupsi kedua – Pukul 09.52 WIB
    Erupsi serupa kembali terjadi dengan asap tebal putih kelabu setinggi 300 meter mengarah ke barat daya.
    3. Erupsi ketiga – Pukul 10.37 WIB
    Letusan terakhir menghasilkan asap putih kelabu intensitas tebal dengan ketinggian 500 meter, mengarah ke barat dan barat daya.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 5 Oktober 2025 pukul 07.59 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 500 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulis, Minggu (5/10/2025).
    Berdasarkan catatan aktivitas vulkanik dalam 24 jam terakhir atau pada Sabtu (4/10/2025), Gunung Semeru tercatat mengalami sebanyak 89 kali erupsi. Namun visual tidak dapat diamati secara jelas karena gunung tertutup kabut tebal.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan bahwa hingga kini belum ada laporan terkait dampak dari erupsi yang terjadi pagi tadi.
    “Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk,” ujar Yudhi.
    Saat ini, status aktivitas vulkanik Gunung Semeru berada di Level II atau Waspada. Yudhi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, hindari aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi perluasan awan panas dan lahar hingga 13 km.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
    Hujan deras yang kerap mengguyur kawasan sekitar Semeru juga meningkatkan risiko banjir lahar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Temukan 11 Jenazah, Total 36 Korban Jiwa

    Korban Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Temukan 11 Jenazah, Total 36 Korban Jiwa

    Bisnis.com, JAKARTA — Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) gabungan kembali menemukan 11 jenazah imbas runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sehingga menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 36 orang.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan tim SAR gabungan terus melanjutkan upaya pencarian dan evakuasi korban pada hari ini, Minggu (5/10/2025) mulai pukul 00.36 WIB hingga 06.30 WIB.

    “Angka tersebut sekaligus menambah jumlah korban yang meninggal menjadi 36 orang dan satu bagian tubuh [bagian tubuh berupa kaki kanan] yang ditemukan pada Sabtu,” katanya dalam siaran pers, Minggu (5/10/2025).

    Dia menuturkan bagian tubuh manusia yang ditemukan itu sementara belum dihitung sebagai temuan baru yang menambah jumlah korban jiwa.

    Secara akumulasi sementara, lanjutnya, total jumlah korban yang terdata atas peristiwa runtuhnya gedung empat lantai itu ada sebanyak 167 orang.

    Data ini bersifat dinamis dan berpotensi akan ada penambahan lagi seiring dengan upaya tim SAR gabungan yang terus memaksimalkan kinerja selama 24 jam bergantian.

    Dia menjelaskan dari jumlah tersebut, sebanyak 140 orang dan satu bagian tubuh telah berhasil ditemukan.

    Perinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat, terdiri dari satu orang yang telah kembali ke rumah tanpa perawatan, delapan orang yang masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dan 95 orang yang telah kembali melanjutkan masa perawatan.

    Sementara itu, sebanyak 36 orang dilaporkan meninggal dunia dan satu bagian tubuh yang telah dievakuasi untuk proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

    Adapun sebanyak 27 orang masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan yang terus bekerja di lapangan. Angka tersebut berdasarkan jumlah daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren.

    Upaya pencarian dan identifikasi masih berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, PMI, Baznas, Tagana, relawan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.

  • Update Tragedi Robohnya Bangunan Pesantren Al Khoziny Sidoarjo: 37 Korban Tewas, Pencarian Masih Berlanjut

    Update Tragedi Robohnya Bangunan Pesantren Al Khoziny Sidoarjo: 37 Korban Tewas, Pencarian Masih Berlanjut

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban yang meninggal dunia akibat robohnya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus bertambah. Hingga Minggu (5/10/2025), tercatat sebanyak 37 santri dinyatakan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa proses pembersihan material reruntuhan bangunan sudah mencapai lebih dari 75 persen. Namun, ada beberapa zona, terutama zona A1, yang belum dapat dijangkau akibat kondisi struktur bangunan yang masih labil.

    “Pembersihan material sudah sekitar 75 persen lebih. Namun, kami belum bisa masuk ke zona A1 karena strukturnya berat dan berpotensi ambruk. Tim terus bekerja dengan mengutamakan keselamatan,” ucap Nanang saat memberikan keterangan kepada media.

    Pembersihan reruntuhan dilakukan dengan menggunakan alat berat dan dibantu oleh ratusan personel gabungan yang terdiri dari tim Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta relawan. Setiap pergerakan material di bawah tumpukan puing dipantau dengan ketat untuk mencegah runtuhan tambahan yang bisa membahayakan keselamatan petugas.

    Proses Identifikasi Korban

    Proses evakuasi Korban Meninggal di Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

    Dari total 37 korban yang meninggal dunia, lima di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Maulana Alfan Ibrahim, Mochammad Mashudulhaq, Muhammad Soleh, Rafi Catur Octa Multa, dan M. Agus Ubaidillah. Sementara 32 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh Tim DVI Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.

    Dalam pencarian ini, tim juga menemukan potongan tubuh berupa kaki kanan yang diduga milik korban yang belum teridentifikasi, yang kini tengah diperiksa lebih lanjut di laboratorium forensik.

    “Tim DVI terus bekerja siang malam untuk memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi dan segera diserahkan ke keluarga masing-masing,” ujar Nanang.

    Pencarian yang Terus Berlanjut

    Meskipun proses pembersihan reruntuhan sudah mencapai 75 persen, hingga hari ketujuh operasi, sebanyak 21 orang masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan melanjutkan penyisiran di area terdampak, termasuk sektor yang tertimbun beton tebal dan sulit dijangkau alat berat.

    “Harapan kami, seluruh korban bisa segera ditemukan agar keluarga mendapat kepastian. Ini misi kemanusiaan yang kami tuntaskan sampai akhir,” tegas Nanang.

    Operasi pencarian dan penyelamatan ini juga mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat. Mereka memberikan dukungan berupa bantuan logistik, pendampingan bagi keluarga korban, serta memastikan proses pencarian berlangsung dengan maksimal. [isa/suf]

  • 435 Bangunan Rusak Akibat Gempa di Sumenep

    435 Bangunan Rusak Akibat Gempa di Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Sebanyak 435 bangunan mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumenep, Madura. Bangunan yang mengalami kerusakan tersebut terdiri dari rumah, masjid, musholla, Puskesmas, dan sekolah. Data tersebut merupakan hasil pembaruan hingga Sabtu (4/10/2025).

    “Data kerusakan bangunan akibat gempa tersebut merupakan hasil verifikasi lapangan atau pendataan Tim Reaksi Cepat (TRC), berkoordinasi dengan para camat di wilayah terdampak,” kata Kepala BPBD Sumenep Ahmad Laily Maulidi.

    Dari 435 bangunan yang rusak tersebut, tercatat tingkat kerusakan rumah warga sebanyak 139 unit rusak ringan, 150 unit rusak sedang, 100 unit rusak berat dan 10 unit rusak sangat berat.

    Selain rumah warga, masjid dan musholla juga ikut rusak terdampak gempa. Rincian tingkat kerusakannya adalah 13 rusak ringan, 9 rusak sedang dan 4 rusak berat.

    Kemudian juga sejumlah gedung sekolah juga mengalami kerusakan dengan rincian tingkat kerusakan sebagai berikut. Rusak ringan 4 sekolah, rusak sedang 2, dan rusak berat 2. Sedangkan untuk fasilitas umum, berupa Puskesmas dan Polindes dilaporkan mengalami kerusakan ringan.

    “Data ini sifatnya masih sementara ya. Karena tim kami di lapangan terus ‘up dating’ data di berbagai lokasi terdampak gempa,” terang Laily.

    Ia menambahkan, pihaknya bersama berbagai unsur terkait juga mengintensifkan pemantauan di wilayah terdampak untuk memastikan seluruh data kerusakan telah terverifikasi.

    “Kami juga melakukan asesmen untuk menentukan langkah selanjutnya untuk menentukan bantuan selanjutnya berupa bantuan stimulan rehab rumah korban,” ungkapnya.

    Sampai saat ini tim gabungan Pemkab Sumenep masih melakukan pendistribusian logistik kepada korban gempa Sapudi. Selain dari Pemkab, bantuan juga datang dari Kementerian Sosial, serta dari pihak swasta.

    Gempa bumi magnitudo 6,5 terjadi di Sumenep pada Selasa (30/09/2025) jam 23.49 WIB. Berdasarkan rilis Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 7.25 lintang selatan,114.22 bujur timur, dengan episenter gempa berada di laut 50 kilometer tenggara Sumenep dan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep di kedalaman 11 kilometer.

    Jenis gempa bumi yang terjadi di Sumenep adalah gempa tektonik, yakni gempa dangkal yang disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami. [tem/suf]

  • Nenek 87 Tahun yang Hilang di Bondowoso Ditemukan Tewas di Saluran Air

    Nenek 87 Tahun yang Hilang di Bondowoso Ditemukan Tewas di Saluran Air

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Pencarian terhadap Saddiyah (87), warga Dusun Lalangan, Desa Suling Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso yang dilaporkan hilang sejak Kamis (2/10/2025), akhirnya berujung duka.

    Survivor ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (4/10/2025) oleh tim SAR gabungan. Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, mengungkapkan bahwa korban pertama kali dilaporkan hilang setelah terakhir terlihat sedang ngopi di rumah.

    Saddiyah diketahui memiliki riwayat penyakit linglung sehingga keluarga khawatir saat ia tak kunjung kembali. “Sejak laporan masuk, tim gabungan bersama relawan, TNI-Polri, dan masyarakat terus melakukan pencarian di tujuh titik yang biasa disinggahi korban,” katanya.

    Pada hari ketiga pencarian, sekitar pukul 10.42, tim menemukan kerudung di atas tebing. “Setelah dilakukan penyisiran ke bawah, survivor ditemukan dalam keadaan tertelungkup di pipa saluran air,” jelas Kristianto.

    Jenazah berhasil dievakuasi pada pukul 13.02 WIB dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Proses pemulasaraan hingga pemakaman korban selesai dilakukan pada sore harinya.

    Kristianto menambahkan, kendala utama yang dihadapi tim adalah akses jalan menuju lokasi rumah korban yang ekstrem dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.

    Meski demikian, upaya pencarian tetap maksimal berkat sinergi antarinstansi dan dukungan penuh masyarakat setempat.

    “Atas nama BPBD Bondowoso, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami juga mengapresiasi kerja keras seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian ini,” pungkasnya. (awi/kun)