Kementrian Lembaga: BPBD

  • Tenda Pernikahan di Mojokerto Roboh Diterjang Angin Kencang

    Tenda Pernikahan di Mojokerto Roboh Diterjang Angin Kencang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah tenda resepsi pernikahan milik warga di Dusun Kemantren, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, roboh setelah diterjang angin kencang pada, Rabu (8/10/2025). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Tenda tersebut merupakan tempat resepsi pernikahan putri pasangan Bambang dan Eni Kurniati. Kejadian angin kencang dan hujan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Mendung tebal datang dari arah timur dan diikuti tiupan angin kencang serta hujan deras.

    Tiba-tiba tenda resepsi pernikahan tepat di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Terusan tersebut roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun akibatnya tenda resepsi pernikahan tersebut porak poranda. Tampak sejumlah pekerja langsung melakukan perbaikan.

    “Diawali mendung hitam dari timur, kemudian angin kencang dan tak lama turun hujan. Tenda pernikahan langsung roboh setelah diterjang angin. Alhamdulillah tidak ada korban, temu manten tadi pagi,” ungkap salah satu warga, Hadi Prayitno (56), Rabu (8/10/2025).

    Diketahui, tenda tersebut digunakan untuk acara pernikahan Mega dan Bagus, anak dari pasangan Bambang dan Eni Kurniati. Pernikahan tersebut berlangsung di rumah mempelai perempuan. Rencananya, acara menuju pengantin pria akan dilaksanakan pada, Sabtu mendatang.

    Selain di wilayah Kecamatan Gedeg, angin kencang disertai hujan juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto pada waktu yang sama. Di beberapa kecamatan, terjadi pohon tumbang sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu-lintas.

    Seperti yang terjadi di sepanjang Jalan Raya Desa Terusan di Kecamatan Gedeg hingga Desa Mlirip Kecamatan Jetis. Sejumlah pohon tumbang sempat menutup sebagian badan jalan dan menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Arus lalu-lintas dari arah Jombang ke Surabaya merayap.

    Hingga Rabu sore, petugas bersama warga melakukan pembersihan material pohon tumbang dan memastikan kondisi jalan kembali normal. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto masih melakukan pendataan dampak dari angin kencang tersebut. [tin/ian]

  • Pohon Beringin di Halaman SMAN 2 Kota Mojokerto Tumpang, Tiga Motor Guru Rusak Parah

    Pohon Beringin di Halaman SMAN 2 Kota Mojokerto Tumpang, Tiga Motor Guru Rusak Parah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah pohon beringin di halaman depan SMAN 2 Kota Mojokerto tumbang pada, Rabu (8/10/2025) sore. Insiden yang menyebabkan tiga sepeda motor mengalami kerusakan parah tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang menerjang kawasan tersebut.

    Pohon beringin berdiameter sekitar 120 sentimeter itu menimpa lima sepeda motor yang terparkir di halaman depan sekolah. Dua motor berhasil diselamatkan, sementara tiga unit kendaraan mengalami kerusakan parah, yakni Honda Scoopy S 3909 NCI, Shogun S 5982 VE, dan Honda Scoopy warna putih.

    Seluruh kendaraan yang tertimpa diketahui milik guru, karena area tersebut merupakan parkiran khusus guru. Tak lama setelah kejadian, petugas dari BPBD Kota dan Kabupaten Mojokerto, relawan PMI, serta Tagana langsung datang ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi pohon tumbang dan pembersihan area sekolah.

    Wakil Kepala SMAN 2 Kota Mojokerto, Agus Dwi Santoso menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba. “Sekitar pukul 14.30 WIB mulai turun hujan, lalu tiba-tiba angin kencang. Dari dalam terdengar seperti suara angin puting beliung. Sekitar pukul 15.00 WIB pohon beringin di halaman depan tumbang,” ungkapnya, Rabu (8/10/2025).

    Saat kejadian, seluruh siswa masih berada di dalam kelas mengikuti kegiatan belajar mengajar. Menurut Agus, aktivitas belajar mengajar tidak terganggu dan berjalan normal lantaran citivitas sekolah baru mengetahui pohon di halaman depan sekolah tumbang saat jam pelajaran telah usai.

    “Anak-anak belum pulang, masih di kelas. Baru setelah bel pulang sekitar pukul 15.15 WIB, mereka tahu kalau pohon depan sudah tumbang. Alhamdulillah tidak ada korban. Insya Allah kegiatan sekolah tetap berjalan seperti biasa. Nanti kita pastikan area aman setelah pohon selesai dipotong dan dievakuasi,” ujarnya.

    Agus menyebut jika halaman depan tersebut memang digunakan untuk parkir kendaraan milik ibu bapak guru, meski di halaman dalam juga ada. Sementara untuk kendaraan para siswa seluruhnya ada di halaman dalam sehingga ia memastikan tidak ada kendaraan siswa di halaman depan.

    “Di halaman belakang juga ada parkiran guru juga cuma memang untuk mempercepat akses, bapak ibu guru biasanya parkir di halaman depan. Untuk kendaraan siswa kita masukkan ke dalam. Alhamdulilah aktivitas belajar mengajar tidak terganggu. Semoga nanti tidak ada masalah. Besok kita cek lagi setelah semuanya dipotong, kita pastikan semuannya aman,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan bahwa pohon tersebut sebenarnya sudah rutin dipangkas setiap tahun sebagai bagian dari perawatan lingkungan sekolah. Termasuk pohon tersebut telah dilakukan pemangkasan untuk menghindari pohon tumbang namun ternyata akar pohon tak kuat menahan beban.

    “Sekolah kami Adiwiyata, jadi memang banyak pohon di halaman. Biasanya menjelang musim hujan kami lakukan pemangkasan dahan dan ranting. Pohon di tengah sekolah sudah kami pangkas lebih dulu karena diantara dua ruang kelas. Yang tumbang ini sebenarnya sudah dipotong juga sebelumnya,” jelasnya. [tin/ian]

  • Sejumlah Pohon di Beberapa Titik di Kota Mojokerto Tumbang

    Sejumlah Pohon di Beberapa Titik di Kota Mojokerto Tumbang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kota Mojokerto pada, Rabu (8/10/2025). Akibatnya, sejumlah pohon tumbang di beberapa titik dan menimpa sejumlah kendaraan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Agen Informasi, Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Achmad Kurniawan, menyampaikan bahwa hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang terjadi di hampir seluruh wilayah kota. Hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 15.02 WIB.

    “Laporan masyarakat yang masuk ke call center 112 menyebutkan adanya pohon tumbang di beberapa ruas jalan utama Kota Mojokerto. Sejumlah lokasi terdampak antara lain Jalan Pahlawan, Jalan Benteng Pancasila, Jalan Cinde, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Miji Baru 3, serta halaman SMAN 2,” ungkapnya, Rabu (8/10/2025).

    Di kawasan sekolah di Jalan Raya Ijen Kecamatan Magersari tersebut, sebuah pohon beringin besar dengan diameter sekitar 120 cm tumbang dan menimpa enam sepeda motor milik guru. Tim gabungan dari BPBD Kota Mojokerto, BPBD Jawa Timur, Polsek setempat, Koramil, DLH, relawan, serta pihak sekolah segera diterjunkan ke lokasi.

    “Petugas gabungan ke lokasi untuk melakukan evakuasi pohon tumbang dan pembersihan material. Penanganan di sejumlah ruas jalan selesai sekitar pukul 15.45 WIB, sementara proses evakuasi di halaman SMAN 2 Mojokerto masih berlangsung karena ukuran pohon yang cukup besar,” katanya.

    Wawan (sapaan akrab, red) menambahkan, hingga Rabu sore kondisi cuaca di Kota Mojokerto berawan dan hujan telah reda. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. [tin/ian]

  • Santri Asal Gresik Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Dimakamkan di Lamongan

    Santri Asal Gresik Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Dimakamkan di Lamongan

    Gresik (beritajatim.com) – Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny asal Gresik, Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) yang menjadi korban akhirnya dimakamkan di Glagah Lamongan. Remaja ini termasuk dari 63 korban yang diidentifikasi pasca ambruknya Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, F.X Driatmiko Herlambang mengatakan, jenazah korban telah dimakamkan.

    “Dimakamkan di Lamongan. Kami kawal mulai dari penjemputan hingga pemakaman korban,” katanya, Rabu (8/10/2025).

    Miko menjelaskan, sejak mendapatkan informasi bahwa ada korban santri asal Gresik. Timnya melakukan monitoring dan siap siaga.

    Setelah berhasil diidentifikasi, BPBD Gresik melakukan penjemputan jenazah dari RS Bhayangkara Polda Jatim untuk kemudian dihantarkan ke rumah duka di Lamongan.

    “Pemakamannya di Lamongan atas permintaan keluarga, karena ayah korban juga dimakamkan di sana, dan neneknya tinggal di wilayah tersebut,” ungkap Micko.

    Proses penjemputan dan pendampingan pemakaman melibatkan sejumlah unsur, yakni BPBD Gresik, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan BPBD Lamongan.

    Korban merupakan anak ketiga dari Ibu Sundari. Keluarga duka terdiri dari kakak pertama bernama Rosi dan kakak kedua, Irfan.

    Dalam proses penjemputan, tim BPBD Gresik turut mendampingi hingga pemakaman selesai di Dusun Wukir, Kecamatan Glagah, Lamongan. [dny/ian]

  • BPBD DKI siapkan langkah antisipasi dampak La Nina

    BPBD DKI siapkan langkah antisipasi dampak La Nina

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk meminimalkan dampak dari potensi La Nina yang diperkirakan akan melanda pada akhir 2025.

    “Kami telah melakukan koordinasi lintas sektor untuk antisipasi La Nina,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, La Nina yang diperkirakan menerjang Indonesia pada akhir 2025 perlu diwaspadai terutama dampak yang mungkin timbul seperti potensi banjir dan genangan di wilayah ibu kota.

    Untuk itu, BPBD DKI Jakarta telah melakukan koordinasi lintas sektor bersama instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan (Dishub), serta TNI-Polri untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi peningkatan curah hujan akibat fenomena La Niña.

    Selain itu, BPBD DKI bersama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) juga memperkuat sistem peringatan dini (early warning system) dan memastikan posko siaga bencana di setiap wilayah administrasi kota berfungsi secara optimal.

    “Pengecekan rutin terhadap pompa air, waduk, dan pintu air terus dilakukan untuk memastikan semua infrastruktur dalam kondisi siap pakai,” ujarnya.

    Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan aktif memantau informasi cuaca dari BMKG maupun kanal resmi BPBD DKI Jakarta karena keterlibatan masyarakat dalam kesiapsiagaan sangat penting, terutama di wilayah rawan genangan.

    BPBD DKI menegaskan bahwa mitigasi dini merupakan kunci dalam menghadapi potensi La Nina mengingat dampaknya bisa meluas terhadap aktivitas masyarakat, infrastruktur, dan sektor ekonomi di Jakarta.

    “Diimbau kepada masyarakat apabila menemukan atau mengalami keadaan darurat dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” kata Yohan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Antisipasi La Nina Akhir Tahun, BPBD DKI Siagakan Posko Bencana dan Cek Pompa Banjir – Page 3

    Antisipasi La Nina Akhir Tahun, BPBD DKI Siagakan Posko Bencana dan Cek Pompa Banjir – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengantisipasi La Nina. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, La Nina terjadi pada akhir 2025.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan menyebut, pihaknya telah melakukan koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait.

    “BPBD DKI Jakarta telah melakukan koordinasi lintas sektor bersama instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan (Dishub), serta TNI–Polri untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi peningkatan curah hujan akibat fenomena La Nina,” kata Yohan kepada Liputan6.com, Rabu (8/10/2025).

    Selain itu, BPBD DKI Jakarta bersama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) juga memperkuat sistem peringatan dini (early warning system) dan memastikan posko siaga bencana di setiap wilayah administrasi kota berfungsi secara optimal.

    “Pengecekan rutin terhadap pompa air, waduk, dan pintu air terus dilakukan untuk memastikan semua infrastruktur dalam kondisi siap pakai,” katanya.

    Yohan menyebut, mitigasi dini sebagai langkah kunci dalam menghadapi potensi La Nina juga bakal dilangsungkan. Sebab, kata dia, dengan kesiapan infrastruktur dan sistem peringatan dini yang optimal, risiko genangan imbas La Nina diharapkan dapat ditekan.

    “BPBD DKI menegaskan bahwa mitigasi dini merupakan kunci dalam menghadapi potensi La Niña, mengingat dampaknya bisa meluas terhadap aktivitas masyarakat, infrastruktur, dan sektor ekonomi di Jakarta,” ujarnya.

    Sebagai bentuk partisipasi publik, masyarakat juga diminta tetap waspada dan memantau informasi resmi dari BMKG dan BPBD DKI.

    “Diimbau kepada masyarakat apabila menemukan atau mengalami keadaan darurat dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” kata Yohan.

  • 9 Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan Masih dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Oktober 2025

    9 Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan Masih dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update Surabaya 7 Oktober 2025

    9 Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan Masih dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update
    Editor
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – BPBD Kabupaten Bangkalan masih mengantongi 9 nama santri Ponpes Al Khoziny dengan status dalam pencarian.
    Data 9 santri itu tergabung dalam 42 santri korban dalam kejadian, Senin (29/9/2025) lalu.
    Update data tersebut menunjukkan tanggal 6 Oktober 2025 pukul 19.45 WIB.
    “Kami mendata dari laporan yang diperoleh dari keterangan para orangtua. Sembilan atau lebih dalam pencarian, Bangkalan semua,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan, Zainul Qomar.
    Selain menyebutkan 9 santri berstatus pencarian, data itu juga mencatat 2 santri sudah menjalani operasi, 5 santri rawat inap, 3 santri teridentifikasi meninggal dunia, satu santri meninggal dunia, 2 santri ditemukan selamat, dan 10 santri selamat dipulangkan.
    Zainul membenarkan bahwa Kepala Basarnas, Marsda TNI Mohammad Syafii telah menghentikan proses pencarian dan upaya pertolongan.
    Tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di lokasi kejadian sebagai tahapan akhir.
    Hasilnya sudah tidak ditemukan lagi korban, semua puing reruntuhan sudah dibersihkan.
    “Betul, proses pencarian dihentikan tadi. Kami memang masih menunggu rilis resmi, apakah ada tambahan yang ditemukan walaupun masih Mr X, dihentikan tadi,” jelas mantan Camat Socah itu.
    Proses pencarian terhenti dengan catatan total jumlah korban 171 orang dengan rincian 104 orang selamat dan 67 meninggal dunia termasuk 8 body part atau potongan tubuh manusia.
    “Ini mau berangkat ke RS Bhayangkara Polda Jatim, siapa tahu ada perkembangan lagi. Kami jemput bola, semoga bisa melegakan para orangtua yang masih menunggu,” tutur Zainul.
    Berdasarkan data 17 korban meninggal dunia teridentifikasi yang dikutip BPBD Bangkalan dari dinding Tim DVI Polda Jatim, mencatat tiga jenazah teridentifikasi berasal dari Bangkalan.
    Ketiga jenazah itu masing-masing Nuruddin (13), Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega yang telah dikebumikan, Minggu (5/10/2025) malam; Mohamad Royhan Mustofa (17), warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal dan Sulaiman Hadi (15), beralamatkan Kampung Morleke, Desa Kolla, Kecamatan Modung.
    Selain itu, ada 2 jenazah dengan alamat Surabaya yang dikebumikan di Bangkalan. Kedua jenazah itu masing-masing Maulana Alvan Ibrahimavic (14), beralamatkan Pabean Cantikan Surabaya yang dikebumikan di Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Selasa (30/9/2025).
    Selanjutnya, Ahmad Rijalul Haq (16), beralamatkan Dapuan Baru Surabaya yang dikebumikan di Desa Kemoning, Kecamatan Tragah, Minggu (5/10/2025) malam.
    “Kalau korban santri yang alamat Bangkalan, kami mencatat ada tiga. Sementara dua lainnya mungkin sudah berdomisili di Surabaya, namun kampung halamannya di Bangkalan,” pungkas Zainul.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    9 Santri Al Khoziny Asal Bangkalan Masih Dalam Pencarian, BPBD Menunggu Update Dari RS Bhayangkara
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Angin di Cibinong dan Citeureup Bogor: Pohon Tumbang, Atap Ambruk, Warga Berlarian
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Oktober 2025

    Hujan Angin di Cibinong dan Citeureup Bogor: Pohon Tumbang, Atap Ambruk, Warga Berlarian Bandung 7 Oktober 2025

    Hujan Angin di Cibinong dan Citeureup Bogor: Pohon Tumbang, Atap Ambruk, Warga Berlarian
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Hujan disertai angin kencang melanda Kecamatan Cibinong dan Citeureup, Kabupaten Bogor, pada Selasa (7/10/2025) sore.
    Cuaca ekstrem ini menyebabkan sejumlah pohon tumbang, genteng berjatuhan, serta atap bangunan beterbangan dan ambruk.
    Video yang beredar di media sosial menunjukkan situasi mencekam saat angin berputar kencang menerjang permukiman warga.
    Dalam rekaman tersebut, terlihat pohon-pohon tumbang, atap bangunan beterbangan, dan warga berlarian menyelamatkan diri di tengah hujan deras, sementara genteng rumah jatuh ke jalan.
    Sejumlah warga juga tampak mengevakuasi barang-barang mereka pasca-peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 hingga 16.30 WIB.
    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, sedikitnya terdapat 12 titik lokasi yang terdampak angin kencang di kedua kecamatan tersebut.
    Dampak paling signifikan dilaporkan di wilayah Cibinong, meliputi Kelurahan Cirimekar, Cibinong, Nanggewer, Ciriung, hingga Pakansari.
    “Sebagian besar kejadian berupa pohon tumbang dan atap bangunan yang rusak. Kami langsung melakukan penanganan di lapangan bersama dinas terkait,” ujar Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin, kepada Kompas.com, Selasa malam.
    Jalaluddin menjelaskan, beberapa titik, seperti di SMAN 4 Cibinong dan sekitar Komplek Tegar Beriman, masih dalam proses pembersihan material pohon tumbang.
    Di Kecamatan Citeureup, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di Desa Puspanegara, Puspasari, Sanja, dan Karang Asem Barat.
    Angin kencang yang hanya berlangsung selama tiga menit tersebut telah merusak atap bangunan toko dan warung.
    Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Desa Leuwinutug, yang sempat menutup akses jalan desa.
    Jalaluddin menuturkan, petugas BPBD bersama warga setempat segera menyingkirkan material longsoran agar jalan kembali bisa dilalui.
    Hingga Selasa malam, tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa ini.
    Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan asesmen di lapangan untuk memastikan jumlah kerusakan rumah dan fasilitas umum.
    BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diterjang Angin Kencang, 2 Rumah Warga di Nagrak Sukabumi Rusak Tertimpa Pohon

    Diterjang Angin Kencang, 2 Rumah Warga di Nagrak Sukabumi Rusak Tertimpa Pohon

    Liputan6.com, Jakarta – Angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (7/10/2025) sore, mengakibatkan sedikitnya dua rumah warga rusak tertimpa pohon tumbang.

    Kejadian yang dipicu oleh cuaca ekstrem ini berdampak pada tiga Kepala Keluarga (KK) atau 12 jiwa, namun dilaporkan tidak ada korban luka maupun korban jiwa.

    Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan tim di lapangan segera melakukan penanganan.

    “Laporan yang kami terima menyebutkan ada dua lokasi kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Total ada 3 KK yang terdampak dan membutuhkan penanganan cepat,” ujar Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa (7/10/2025).

    Daeng merincikan, dampak pertama terjadi di Kampung Nagrak RT 02 RW 04, Desa Nagrak Selatan. Pohon Kemang tumbang dan menimpa rumah milik Ujang Suparma (1 KK, 5 jiwa), menyebabkan kerusakan pada bagian atap.

    Kejadian kedua tercatat di Kampung Sinagar RT 02 RW 04, Desa Nagrak Utara. Di lokasi ini, pohon petai tumbang dan menimpa rumah milik Adi (2 KK, 7 jiwa), yang juga mengalami kerusakan pada bagian atapnya.

     

  • Kapal Surya Bahari Rawasaban tenggelam di Pulau Bokor

    Kapal Surya Bahari Rawasaban tenggelam di Pulau Bokor

    Jakarta (ANTARA) –

    Kapal nelayan Surya Bahari Rawasaban tenggelam di perairan Pulau Bokor dekat pulau Dapur, Kelurahan Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa dini hari.

    “Korban yang belum ditemukan ada lima orang. Masih dalam pencarian,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta.

    Ia mengatakan penumpang kapal juga masih hilang dan dalam pencarian tim SAR gabungan hingga sore ini.

    Menurut dia, proses pencarian terus dilakukan dan berdasarkan data yang dihimpun, kelima korban yang masih dalam pencarian bernama Kartani, Wawan, Kacung, Udin dan Kodok.

    “Kapal tenggelam pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 WIB,” kata dia.

    Ia mengatakan kapal tersebut awalnya berangkat dari Muara Angke pada Senin (6/10) sekitar pukul 21.00 WIB dan tenggelam pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 WIB di perairan Pulau Bokor dekat Pulau Dapur.

    Hingga Selasa sore, kapal beserta sejumlah awak masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan yang tergabung dalam P2B BPBD Kepulauan Seribu, Personel TNI Angkatan Laut (AL) Tanjung Kait dan personel Perhubungan Laut Wilker Karangantu.

    Sementara korban yang selamat ada tiga orang yang bernama Wahyudin (nakhoda), Imron dan Juli. “Tiga kapal nelayan sedang melakukan pencarian sampai saat ini,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.