Kementrian Lembaga: BPBD

  • Pancaroba Ekstrem Landa Bojonegoro, BPBD Imbau Warga Waspada Angin Kencang dan Hujan Es

    Pancaroba Ekstrem Landa Bojonegoro, BPBD Imbau Warga Waspada Angin Kencang dan Hujan Es

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Memasuki masa transisi musim atau pancaroba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Hujan deras yang disertai angin kencang, petir, dan bahkan potensi hujan es diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

    Dalam beberapa hari terakhir, kondisi cuaca di Bojonegoro menunjukkan pola yang tidak menentu. Pagi hari cenderung cerah dan panas, namun menjelang sore hingga malam hari, hujan deras sering kali mengguyur dengan intensitas tinggi, disertai angin kencang dan sambaran petir.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masa pancaroba di wilayah Bojonegoro diperkirakan akan mencapai puncaknya hingga tanggal 16 Oktober mendatang.

    “Selama periode pancaroba ini, cuaca umumnya akan terasa panas terik di pagi hingga siang hari, dengan suhu udara rata-rata bisa mencapai 34 derajat Celsius. Namun, pada sore atau malam hari, berpeluang besar terjadi hujan sedang hingga lebat,” jelas Heru Wicaksi, Rabu (15/10/2025).

    Ia menambahkan, perubahan cuaca yang ekstrem ini terjadi karena pembentukan awan Cumulonimbus yang cepat, menyebabkan hujan deras tiba-tiba yang berpotensi disertai angin kencang, petir, dan bahkan hujan es. Oleh karena itu, Heru Wicaksi mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan.

    “Kami minta masyarakat agar menghindari beraktivitas atau berteduh di bawah pohon besar atau baliho saat terjadi cuaca buruk. Selain itu, segera amankan atap rumah dan benda-benda lain yang mudah terbang terbawa angin kencang,” tegasnya.

    BPBD Bojonegoro terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau warga untuk selalu siaga menghadapi dampak dari cuaca ekstrem selama masa pancaroba ini. [lus/ian]

  • Korban Kebakaran di Pademangan 1 Wanita Hamil, 1 Lansia dan 2 Anak

    Korban Kebakaran di Pademangan 1 Wanita Hamil, 1 Lansia dan 2 Anak

    JAKARTA – Empat korban yang tewas akibat kebakaran tiga bangunan dua lantai di Jalan Pademangan Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara terdiri atas seorang wanita hamil, seorang wanita lanjut usia (lansia) dan dua anak.

    “Untuk korban meninggal dunia wanita berinisial SN (55), wanita hamil SM (20), serta dua anak AS (11) dan UD (2),” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Pademangan, Asromadian AB di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, ada tiga bangunan dua lantai dengan luas 45 meter persegi (m2) yang terbakar.

    Berdasarkan keterangan saksi, pemilik rumah saat membakar tembaga dan apinya menyambar stereofoam yang ada di samping rumah.

    Api cepat membesar karena angin dan api menyambar rumah sebelahnya.

    “Warga yang melihat melaporkan ke pos pemadam terdekat untuk meminta bantuan penanganan,” kata dia.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan empat orang tewas akibat kebakaran yang menghanguskan rumah dua lantai di Jalan Pademangan Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, pada Rabu pagi.

    “Ada empat orang korban meninggal dunia dalam kebakaran ini ,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta.

    Ia mengatakan kebakaran tersebut terjadi pukul 03.55 WIB dengan objek terdampak tiga rumah tinggal berlantai dua yang ditempati tiga kepala keluarga dengan sembilan jiwa.

  • Cuaca Ekstrem, BPBD Bangkalan Imbau Waspada Angin Kencang

    Cuaca Ekstrem, BPBD Bangkalan Imbau Waspada Angin Kencang

    Bangkalan (beritajatim.com) – Cuaca tak menentu mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bangkalan. Kondisi itu seiring mulai masuknya pada masa pancaroba.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana, terutama angin puting beliung yang kerap datang tanpa tanda.

    Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, M. Zainul Qomar, menjelaskan bahwa saat ini Bangkalan tengah berada dalam masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Kondisi itu sering memicu cuaca ekstrem seperti angin kencang disertai hujan deras.

    “Puting beliung pekan lalu merusak puluhan rumah dan warung, terutama di kawasan Suramadu, Kapor, dan Perumahan Tunjong. Banyak pohon tumbang, kabel listrik putus, dan genteng rumah beterbangan,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

    Berdasarkan data BPBD, terdapat 77 bangunan terdampak, sebagian besar mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Wilayah lain seperti Pengeranan Asri dan Bancaran juga ikut merasakan dampaknya, meski dalam skala kecil.

    Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menyebarkan imbauan melalui berbagai kanal informasi resmi. Warga diingatkan agar tidak berteduh di bawah pohon besar atau tiang listrik saat hujan deras, karena berisiko tertimpa tumbangan atau tersengat listrik.

    Meski demikian, BPBD Bangkalan juga menyiagakan armada dan personel di sejumlah titik rawan guna mempercepat respons jika bencana kembali terjadi.

    “Keselamatan harus diutamakan. Jika ada potensi bahaya di lingkungan sekitar, segera laporkan agar bisa kami tindaklanjuti,” tegas Zainul. [sar/but]

  • Dugaan Awal Penyebab Kebakaran Hebat di Pademangan Tewaskan 4 Orang Termasuk Ibu Hamil – Page 3

    Dugaan Awal Penyebab Kebakaran Hebat di Pademangan Tewaskan 4 Orang Termasuk Ibu Hamil – Page 3

    Seperti diketahui, empat orang tewas terpanggang dalam kebakaran melanda rumah dua lantai di Jalan Pademangan Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (15/10/2025). Kebakaran tersebut terjadi pukul 03.55 WIB. Objek yang terdampak adalah tiga rumah tinggal berlantai dua yang ditempati tiga kepala keluarga dengan sembilan jiwa.

    Kebakaran melanda rumah dua lantai di Jalan Pademangan Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (15/10/2025). Sebanyak empat orang tewas terpanggang.

    “Ada empat orang korban meninggal dunia dalam kebakaran ini,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan.

    Kebakaran tersebut terjadi pukul 03.55 WIB. Objek yang terdampak adalah tiga rumah tinggal berlantai dua yang ditempati tiga kepala keluarga dengan sembilan jiwa.

  • Legislator Pamekasan Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah Tangani Korban Cuaca Ekstrem

    Legislator Pamekasan Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah Tangani Korban Cuaca Ekstrem

    Pamekasan (beritajatim.com) – Legislator Pamekasan, Tabri mengapresiasi gerak cepat khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, bersama sejumlah instansi terkait dalam menangani dampak cuaca ekstrem di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Senin (13/10/2025).

    Terlebih koordinasi BPBD, TNI-Polri, pemerintah kecamatan, pemerintah desa hingga para relawan bergerak cepat dan efektif melaksanakan asesmen pasca bencana cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang.

    Terlebih akibat peristiwa tersebut, terdapat sebanyak 22 bangunan milik warga rusak, termasuk fasilitas umum juga tidak lepas dari bencana. Bahkan dari jumlah tersebut, beberapa bangunan di antaranya ambruk dan rata dengan tanah.

    “Tentu kami sangat mengapresiasi kinerja cepat BPBD sejak kemarin. Semua pihak bergerak, termasuk Kapolsek, Koramil, hingga camat yang bekerja keras menyelesaikan persoalan di lapangan,” kata Tabri, saat meninjau salah satu lokasi bencana di Palengaan, Selasa (14/10/2025).

    Politisi muda Partai Demokrat tersebut, juga menyampaikan syukur karena sebagian besar fasilitas publik yang terdampak, sudah diperbaiki dengan dukungan dari pemerintah daerah. Termasuk juga bantuan logistik dan kebutuhan mendesak bagi warga terdampak juga tersalurkan.

    “Kami bersyukur BPBD tetap siaga membantu, sehingga beberapa fasilitas publik bisa segera ditangani. Sehingga pemerintah (Pemkab Pamekasan) berinisiatif dan berupaya agar masyarakat bisa kembali beraktivitas secepat mungkin,” ungkapnya.

    Tidak hanya itu, anggota Komisi II DPRD Pamekasan tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas dan masyarakat setempat yang sudah melaksanakan gotong royong dalam proses pemulihan pascabencana.

    “Alhamdulillah semua sudah diurus, termasuk kebutuhan energi seperti solar dan perbaikan KWH listrik bagi warga terdampak, khususnya rumah warga yang mengalami rusak berat akibat cuaca ekstrem,” pungkasnya. [pin/suf]

  • Dugaan Awal Penyebab Kebakaran Hebat di Pademangan Tewaskan 4 Orang Termasuk Ibu Hamil – Page 3

    Kebakaran Hebat di Pademangan Jakut, 4 Orang Tewas Terpanggang – Page 3

    Sebanyak 11 unit mobil pemadam kebarakan (damkar) dikerahkan untuk memadamkan api. Personel BPBD, PMI, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PLN, PSKB/Tagana Dinsos, Polsek, dan Koramil setempat turut membantu petugas damkar.

    Kebakaran ini diduga akibat pembakaran tembaga yang memicu api membesar dan melahap semua bagian rumah. Api baru berhasil dipadamkan pada pukul 05.17 WIB.

    “Untuk total kerugian material ditaksir Rp 63,2 juta,” kata dia, dilansir Antara.

  • Gudang Furniture di Bantul Terbakar Keempat Kalinya, 5 Mobil Pemadam Dikerahkan
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        14 Oktober 2025

    Gudang Furniture di Bantul Terbakar Keempat Kalinya, 5 Mobil Pemadam Dikerahkan Yogyakarta 14 Oktober 2025

    Gudang Furniture di Bantul Terbakar Keempat Kalinya, 5 Mobil Pemadam Dikerahkan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Gudang produksi furniture milik CV Tiga Ganesha Abadi di Padukuhan Blunyahan RT 48, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terbakar pada Selasa (14/10/2025) petang.
    Dari catatan kepolisian, ini merupakan kejadian kebakaran keempat yang menimpa gudang tersebut, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
    Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.45 WIB.
    Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh warga setempat, yang kemudian memberitahukan dua orang pekerja pabrik.
    Keduanya segera berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya dan menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul melalui nomor darurat 113.
    “Permintaan bantuan direspon oleh BPBD Bantul dan kemudian BPBD Bantul datang ke lokasi kejadian,” ungkap Hidayanto saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Selasa malam.

    Untuk memadamkan api, petugas dari Damkarmat, kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), Tagana, relawan, serta warga setempat dikerahkan.
    Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dan tiga unit tangki air dari PMI dan Tagana dikerahkan untuk memadamkan api.
    “Api dapat dipadamkan sekitar pukul 17.30 WIB,” kata Hidayanto.
    Akibat kebakaran ini, CV Tiga Ganesha Abadi mengalami kerugian berupa satu unit mesin Single Planer, satu unit Double Planer, serta beberapa furnitur seperti telenan dan kursi yang terbuat dari kayu.
    “Diperkirakan total kerugian sejumlah Rp 100.000.000,” ucap Hidayanto.
    Ia juga menyebutkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, gudang CV Tiga Ganesha Abadi telah mengalami kebakaran sebanyak empat kali.
    Beruntung, dalam kejadian kali ini tidak terdapat korban jiwa.
    “Penyebab kebakaran belum diketahui, petugas masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puting Beliung Terjang Stadion Gelora Penataran Blitar, Kerugian Rp1,5 Miliar

    Puting Beliung Terjang Stadion Gelora Penataran Blitar, Kerugian Rp1,5 Miliar

    Blitar (beritajatim.com) – Stadion Gelora Penataran di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, porak-poranda setelah diterjang angin puting beliung yang disertai hujan deras pada Selasa (14/10/2025) sore. Atap tribun utama stadion ambrol total, menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.

    Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 15.41 WIB. Angin kencang yang bergerak cepat dari arah timur ke barat langsung menyapu bersih atap tribun yang terbuat dari galvalum. Konstruksi atap sepanjang 90 meter itu tak mampu menahan amukan angin, hingga ambrol bersama sebagian tiang besi penyangganya yang ikut jebol.

    Saking dahsyatnya terjangan angin, material atap bahkan dilaporkan melompat ke luar area stadion. Puing-puing tersebut menghantam taman yang berada tepat di depan bangunan stadion, merusak sejumlah tanaman dan fasilitas di sekitarnya.

    “Hasil asesmen dari BPBD, kerugian diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Blitar, Anindya Putra Robertus, kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (14/10/2025).

    Anindya menjelaskan, angka taksiran kerugian tersebut mengacu pada biaya pembangunan atap tribun yang direalisasikan pada tahun 2015 menggunakan dana APBD. Sementara itu, taman di depan stadion yang turut menjadi korban dibangun pada tahun 2019.

    Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Namun, dampak kerusakan membuat stadion kebanggaan warga Blitar itu tidak dapat digunakan untuk sementara waktu.

    “Untuk sementara stadion belum bisa dipakai, masih dipasangi police line,” tegas Anindya.

    Ia menambahkan, penutupan dilakukan untuk keamanan karena di antara puing-puing material yang berserakan, terdapat kabel listrik aktif yang sangat berbahaya bagi masyarakat. Pihaknya berharap proses pemulihan dapat segera dilakukan pasca musibah ini.

    “Ikut hancur juga taman depan stadion karena tertimpa material atap tribun,” tambahnya.

    Informasi yang dihimpun, angin puting beliung tidak hanya menerjang wilayah Nglegok. Bencana serupa juga dilaporkan terjadi di beberapa titik di Kecamatan Garum dan Kanigoro. Di Desa Slorok, Kecamatan Garum, sebuah bangunan sekolah juga dilaporkan mengalami kerusakan. (owi/ian)

  • Angin Kencang Terjang Bondowoso, Tujuh Rumah di Karang Anyar Rusak Ringan

    Angin Kencang Terjang Bondowoso, Tujuh Rumah di Karang Anyar Rusak Ringan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hembusan angin kencang melanda wilayah Desa Karang Anyar, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Selasa (14/10/2025) siang. Akibat peristiwa tersebut, tujuh rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan ringan.

    Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Kristianto, menjelaskan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan langsung mendapat respons cepat dari tim BPBD.

    “Begitu menerima laporan dari masyarakat melalui WhatsApp, tim kami langsung menuju lokasi untuk melakukan asesmen dan membantu warga terdampak. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Kristianto.

    Tujuh rumah yang terdampak berada di RT 10 RW 03 Desa Karang Anyar. Rumah tersebut masing-masing milik Ridwan Zakaria, Puji Hartono, Misnali, Agus Heriyanto, Ibrahim, Handoko, dan Kuwantir Wulan.

    Kristianto menjelaskan, hasil asesmen Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bondowoso menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi tergolong ringan. Sebagian besar berupa atap rumah yang beterbangan serta genting yang lepas akibat terpaan angin.

    “Sebagian warga sudah mulai memperbaiki rumahnya secara mandiri. Saat ini kondisi di lapangan terpantau aman dan terkendali. Cuaca di sekitar lokasi juga cenderung mendung,” tambahnya.

    Dalam penanganan di lapangan, BPBD Bondowoso berkoordinasi dengan Polsek Tegalampel, pihak Kecamatan Tegalampel, serta masyarakat setempat. Selain melakukan pendataan, petugas juga memberikan imbauan agar warga tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi beberapa hari ke depan.

    “Musim pancaroba sering kali ditandai dengan perubahan cuaca yang cepat dan tidak menentu. Kami mengimbau masyarakat agar memperkuat atap rumah, menebang pohon yang rawan tumbang, dan segera melapor jika terjadi bencana,” tegas Kristianto.

    Hingga laporan ini disampaikan, BPBD memastikan situasi wilayah Bondowoso dalam kondisi aman. Meski demikian, petugas Pusdalops BPBD tetap memantau perkembangan cuaca secara berkala sebagai langkah antisipatif. [awi/beq]

  • Proyek Puluhan Miliar Bobby Nasution Gagal Atasi Banjir

    Proyek Puluhan Miliar Bobby Nasution Gagal Atasi Banjir

    GELORA.CO -Banjir kembali melanda Kota Medan. Data dari pihak BPBD Kota Medan menyebutkan banjir melanda tujuh kecamatan dan 17 kelurahan yang membuat 3.181 unit rumah terendam dengan korban mencapai 3.599 kepala keluarga terdiri dari 10.391 jiwa.

    Banjir yang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Sabtu 11 Oktober 2025 tersebut menuai berbagai sorotan. Salah satunya yakni terkait dengan proyek pembangunan kolam retensi yang menjadi salah satu kebijakan Pemko Medan di masa kepemimpinan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan.

    Salah satu titik pembangunan kolam retensi yakni di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) di Jalan Dr Mansyur, Medan. 

    Klaim Pemko Medan, kolam retensi berbiaya Rp20 miliar yang dibangun dengan bekerjasama dengan USU tersebut akan mampu menampung air sebesar 10 ribu meter kubik dengan ketinggian drainase mencapai 1,3 meter. 

    Faktanya, banjir yang kembali melanda Kota Medan membuat kalangan pengamat lingkungan menilai pembangunan kolam retensi tersebut sebagai proyek gagal.

    “Kolam retensi itu tidak bisa menangani banjir di Medan,” kata pengamat lingkungan Jaya Arjuna dikutip dari RMOLSumut, Selasa 14 Oktober 2025.

    Menurut Jaya, Pemerintah Kota Medan saat ini harus lebih peka dalam mengambil langkah untuk mengatasi banjir. Ia melanjutkan, wacana pembangunan kolam retensi baru pada beberapa titik bukan solusi mengatasi banjir. 

    “Sekarang di Medan ada 1.300 lebih titik banjir. Satu titik saja tidak bisa diatasi dengan kolam resensi, bagaimana mungkin mau diselesaikan dengan cara yang sama?” kata Jaya.