Kementrian Lembaga: BPBD

  • Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya, BPBD Terus Pantau Lokasi

    Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya, BPBD Terus Pantau Lokasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya memutuskan untuk tetap mengawasi lokasi semburan gas alam di Sungai Kali Gununganyar, Rungkut, meskipun semburan tersebut berhasil dipadamkan pada Jumat (17/10/2025).

    Meskipun kejadian tersebut telah menggegerkan warga setempat, upaya pencegahan lebih lanjut tetap diutamakan demi memastikan keselamatan masyarakat sekitar.

    Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, mengungkapkan bahwa petugas akan berada di lokasi kejadian selama 1×24 jam penuh. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semburan gas tersebut tidak muncul kembali dan untuk mengevaluasi potensi bahaya yang lebih lanjut.

    Menurutnya, dugaan sementara menunjukkan bahwa semburan gas berasal dari kebocoran saluran instalasi pipa gas milik PT. Perusahaan Gas Negara (PGN). “Ya jadi setelah ini tetap kita akan tungguin 1×24 jam untuk memastikan bahwa persoalan semburan ini sudah bisa diatasi, untuk kita pastikan,” kata Irvan di lokasi, Jumat (17/10/2025).

    Sebelumnya, kejadian ini bermula pada Kamis (16/10/2025) ketika warga setempat mendengar ledakan dan menyaksikan semburan gas yang terjadi di Sungai Kali Gununganyar, Rungkut. BPBD bersama dengan pihak terkait, seperti Pemkot Surabaya dan ahli geofisika, langsung terjun ke lokasi untuk melakukan evaluasi dan penanganan awal.

    Kolaborasi dengan pakar geofisika, Prof Amin Widodo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dilakukan untuk memastikan kondisi masyarakat tetap aman dari dampak semburan tersebut. Langkah cepat ini menunjukkan keseriusan Pemkot Surabaya, terutama perhatian Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam menangani insiden ini.

    “Mas wali kota (Eri Cahyadi) juga sangat atensi ya. Beliau sampai menghadirkan Pak Amin ini, adalah semata-mata ingin memastikan keselamatan warganya,” jelas Irvan.

    Setelah semburan gas berhasil dipadamkan pada pukul 16.15 WIB sore, pihak BPBD memperkuat dugaan bahwa insiden ini berasal dari kebocoran saluran pipa gas PGN yang ada di sekitar lokasi.

    Untuk itu, Pemkot Surabaya akan segera memanggil pihak PGN untuk memberikan penjelasan dan pemaparan terkait insiden ini serta upaya pengamanan terhadap pipa-pipa gas yang ada di Surabaya.

    “Nah oleh sebab itu dalam waktu dekat nanti pemerintah kota akan memanggil mereka untuk kita mintai penjelasan. Dan bagaimana upaya-upaya pengamanan terhadap pipa-pipa yang ada, bukan hanya di sini (Rungkut), tapi yang ada di Surabaya itu seperti apa,” ucap Irvan.

    BPBD Surabaya, bersama dengan pihak terkait, berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru terkait perkembangan insiden semburan gas ini, serta memastikan langkah-langkah yang akan diambil untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. [rma/suf]

  • Cak Ji Tinjau Langsung Semburan Misterius di Rungkut, Diduga Akibat Patahan Kendeng

    Cak Ji Tinjau Langsung Semburan Misterius di Rungkut, Diduga Akibat Patahan Kendeng

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, atau yang akrab disapa Cak Ji, turun langsung meninjau lokasi semburan misterius yang muncul di kawasan Rungkut, Gunung Anyar, Surabaya. Semburan setinggi sekitar 70 sentimeter itu menghebohkan warga lantaran muncul tiba-tiba di aliran sungai tanpa sebab yang jelas.

    Awalnya, dugaan mengarah pada kebocoran pipa milik Pertamina Gas Negara (PGN) yang melintas di area tersebut. Namun setelah dilakukan pemeriksaan awal bersama pihak terkait, muncul analisis lain yang tak kalah serius, yakni kemungkinan semburan tersebut dipicu oleh aktivitas Sesar atau Patahan Kendeng yang melewati wilayah Surabaya.

    “Terkait semburan gas yang tiba-tiba muncul di Rungkut, dugaan utama awalnya pipa PGN bocor. Namun ternyata ada kemungkinan bahwa patahan Kendeng menjadi penyebabnya,” ujar Cak Ji dalam unggahan di akun Instagram resminya, Kamis (16/10/2025).

    Sesar Kendeng sendiri merupakan salah satu sesar aktif di Pulau Jawa yang membentang panjang, melintasi sejumlah daerah di Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Jalur sesar ini melewati Kabupaten Bojonegoro, Madiun, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, hingga Kota Surabaya.

    Menurut sejumlah kajian geologi, patahan ini terbagi dalam tiga segmen besar: Segmen Cepu, Segmen Waru, dan Segmen Surabaya. Para ahli menyebut, aktivitas sesar ini berpotensi menimbulkan guncangan berkekuatan magnitudo 6,5 hingga 7,0, yang bisa berdampak signifikan pada kawasan padat penduduk seperti Surabaya dan sekitarnya.

    Meski hingga kini belum ada catatan aktivitas besar dari patahan tersebut, para pakar tetap memantau pergerakannya mengingat tingginya potensi risiko terhadap infrastruktur perkotaan.

    Pemerintah Minta Warga Tidak Mendekat

    Cak Ji menegaskan, tim gabungan dari Pemkot Surabaya, PGN, dan BPBD masih melakukan pemeriksaan dan pemantauan lanjutan terhadap fenomena tersebut. Ia juga mengimbau warga agar tidak mendekati lokasi semburan demi keselamatan bersama.

    “Saat ini pemeriksaan masih terus dilakukan. Tolong untuk warga jangan ada yang mendekati lokasi, Rek. Kita tidak tahu bahaya apa yang bisa saja terjadi di area tersebut,” imbau Cak Ji.

    Hingga kini, lokasi semburan di kawasan Sungai Kebon Agung, Rungkut telah dipasangi garis pembatas oleh petugas. Penyelidikan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan apakah semburan itu benar berasal dari kebocoran gas atau ada kaitan dengan aktivitas pergerakan Sesar Kendeng. (fyi/kun)

  • Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya, BPBD Terus Pantau Lokasi

    Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya Berhenti, Pemkot Surabaya Segera Panggil PGN

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, mengonfirmasi bahwa semburan gas alam yang terjadi di Sungai Kali Gununganyar, Rungkut, Surabaya telah berhasil dihentikan sekitar pukul 16.15 WIB, Jumat (17/10/2025). Kejadian ini menghebohkan masyarakat setempat karena peristiwa tersebut cukup meresahkan warga yang tinggal di sekitar lokasi.

    Irvan Widyanto mengungkapkan bahwa penyebab semburan gas alam tersebut sangat kuat diduga berasal dari pipa gas milik PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) yang terpasang di bawah sungai. “Kemungkinan patut diduga sangat kuat menurut saya, itu, adalah berasal dari pipa PGN yang ada di bawah sungai,” ungkapnya saat di lokasi kejadian pada hari yang sama.

    Pihak Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) memastikan untuk segera mengambil langkah antisipasi dengan memanggil pihak PGN guna menyampaikan penjelasan terkait insiden tersebut. “Kami akan segera memanggil PGN untuk memaparkan terkait insiden ini, agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa di kemudian hari,” ujar Irvan Widyanto.

    Selain itu, Pemkot Surabaya juga berencana meminta PGN untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan bahwa seluruh instalasi saluran pipa gas di kota Surabaya benar-benar dalam kondisi aman. “Kami akan memastikan seluruh instalasi pipa gas di Surabaya terjaga dengan baik. Ini demi menghindari kejadian yang meresahkan warga,” tegasnya.

    Sebagai langkah lebih lanjut, Pemkot Surabaya akan meminta PGN untuk memberikan pemaparan terkait upaya pengamanan saluran pipa gas di seluruh wilayah Surabaya. “Bukan hanya di Rungkut, tapi kami ingin mengetahui bagaimana pengamanan terhadap pipa-pipa gas di seluruh Surabaya,” tambah Irvan.

    Kejadian ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat Surabaya, terutama terkait potensi bahaya yang dapat timbul dari semburan gas alam yang tidak terduga. Pemkot Surabaya berkomitmen untuk memastikan keselamatan warganya dengan bekerja sama dengan PGN dalam menjaga keamanan dan keselamatan instalasi pipa gas yang ada di kota ini. [rma/suf]

  • ​Pemprov DKI Jakarta Gercep Mitigasi Dampak Cuaca Panas Ekstrem

    ​Pemprov DKI Jakarta Gercep Mitigasi Dampak Cuaca Panas Ekstrem

    Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan seluruh jajaran untuk menghadapi dampak cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir. 

    Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Jakarta pada Rabu (16/10) mencapai 35 derajat Celsius, dengan kisaran suhu harian antara 26 hingga 34 derajat Celsius. Sebelumnya, pada 14 Oktober 2025, suhu tercatat mencapai 34–37 derajat Celsius di sejumlah wilayah.

    BMKG memperkirakan kondisi panas ekstrem ini masih berpotensi berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November, dipengaruhi oleh gerak semu matahari dan penguatan Monsun Australia yang mengurangi kelembapan udara di wilayah selatan Indonesia, termasuk Jakarta.

    Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menginstruksikan seluruh perangkat daerah untuk bergerak cepat dan terukur dalam melakukan mitigasi serta memastikan keselamatan warga.

    “Kami memahami situasi ini tidak mudah bagi masyarakat. Karena itu, saya telah meminta jajaran terkait untuk melakukan mitigasi berbasis data dan kolaborasi lintas sektor. Fokus utama kami adalah menjaga kesehatan dan keselamatan warga Jakarta di tengah cuaca ekstrem ini,” kata Pramono dalam keteranganya dikutip Jumat, 17 Oktober 2025.
     

    Pemprov DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan disiplin menjaga diri, antara lain dengan:

    – Menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00–16.00 WIB, saat intensitas radiasi matahari mencapai puncaknya.

    – Menggunakan alat pelindung diri seperti payung, topi, kacamata hitam, dan tabir surya (sunscreen) bila harus beraktivitas di luar ruangan.

    – Memperbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

    – Mengurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

    – Bila terpaksa berada di luar ruangan, usahakan berteduh di bawah pohon, kanopi, atau menggunakan penutup kepala lembap untuk menurunkan suhu tubuh.

    “Kita perlu disiplin menjaga diri, cukup minum air, kurangi aktivitas di luar ruangan saat siang hari, dan manfaatkan ruang publik yang lebih sejuk bila perlu. Pemerintah akan terus hadir memastikan layanan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, tetap berjalan optimal,” tambah Gubernur Pramono.

    Pemprov DKI juga telah menyiapkan sejumlah langkah strategis lintas dinas untuk mengurangi dampak panas ekstrem, di antaranya:

    – BPBD DKI Jakarta memperluas operasi modifikasi cuaca (OMC) bekerja sama dengan BMKG untuk mengatur distribusi curah hujan dan memantau potensi cuaca ekstrem.

    – Dinas Kesehatan (Dinkes) meningkatkan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus dehidrasi, heatstroke, dan ISPA, serta menggelar edukasi publik agar warga menjaga asupan cairan dan membatasi aktivitas luar ruangan pada pukul 10.00–14.00 WIB. Petugas kesehatan juga melakukan pemantauan dan distribusi air minum bagi kelompok rentan.

    – Dinas Pertamanan dan Hutan Kota bersama Dinas Lingkungan Hidup mempercepat penanaman pohon dan penyemprotan water mist pada jam-jam puncak panas untuk menurunkan suhu mikro dan menambah kadar oksigen. Pemantauan pohon rawan tumbang akibat angin kencang juga diperketat.

    – Dinas Pendidikan memastikan setiap sekolah menerapkan SOP darurat suhu panas, termasuk pengaturan aktivitas luar ruangan bagi peserta didik.

    – Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kolaborasi dengan komunitas lingkungan dan transportasi untuk menyosialisasikan perilaku adaptif, seperti penggunaan masker, pengurangan emisi kendaraan, dan pemanfaatan ruang hijau publik yang teduh bagi pejalan kaki serta pesepeda.

    – Pemprov DKI membuka peluang kolaborasi dengan berbagai perusahaan penyedia air minum, selain PAM Jaya, untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menyediakan akses air minum bagi masyarakat di ruang-ruang publik.

    Masyarakat dihimbau untuk terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan segera melaporkan kondisi darurat melalui layanan 112. Informasi lebih lanjut mengenai langkah mitigasi dan imbauan kesehatan dapat diakses melalui aplikasi JAKI, situs resmi jakarta.go.id, serta akun media sosial @DKIJakarta.

    Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan seluruh jajaran untuk menghadapi dampak cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir. 
     
    Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Jakarta pada Rabu (16/10) mencapai 35 derajat Celsius, dengan kisaran suhu harian antara 26 hingga 34 derajat Celsius. Sebelumnya, pada 14 Oktober 2025, suhu tercatat mencapai 34–37 derajat Celsius di sejumlah wilayah.
     
    BMKG memperkirakan kondisi panas ekstrem ini masih berpotensi berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November, dipengaruhi oleh gerak semu matahari dan penguatan Monsun Australia yang mengurangi kelembapan udara di wilayah selatan Indonesia, termasuk Jakarta.

    Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menginstruksikan seluruh perangkat daerah untuk bergerak cepat dan terukur dalam melakukan mitigasi serta memastikan keselamatan warga.
     
    “Kami memahami situasi ini tidak mudah bagi masyarakat. Karena itu, saya telah meminta jajaran terkait untuk melakukan mitigasi berbasis data dan kolaborasi lintas sektor. Fokus utama kami adalah menjaga kesehatan dan keselamatan warga Jakarta di tengah cuaca ekstrem ini,” kata Pramono dalam keteranganya dikutip Jumat, 17 Oktober 2025.
     

     
    Pemprov DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan disiplin menjaga diri, antara lain dengan:
     
    – Menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00–16.00 WIB, saat intensitas radiasi matahari mencapai puncaknya.
     
    – Menggunakan alat pelindung diri seperti payung, topi, kacamata hitam, dan tabir surya (sunscreen) bila harus beraktivitas di luar ruangan.
     
    – Memperbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
     
    – Mengurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
     
    – Bila terpaksa berada di luar ruangan, usahakan berteduh di bawah pohon, kanopi, atau menggunakan penutup kepala lembap untuk menurunkan suhu tubuh.
     
    “Kita perlu disiplin menjaga diri, cukup minum air, kurangi aktivitas di luar ruangan saat siang hari, dan manfaatkan ruang publik yang lebih sejuk bila perlu. Pemerintah akan terus hadir memastikan layanan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, tetap berjalan optimal,” tambah Gubernur Pramono.
     
    Pemprov DKI juga telah menyiapkan sejumlah langkah strategis lintas dinas untuk mengurangi dampak panas ekstrem, di antaranya:
     
    – BPBD DKI Jakarta memperluas operasi modifikasi cuaca (OMC) bekerja sama dengan BMKG untuk mengatur distribusi curah hujan dan memantau potensi cuaca ekstrem.
     
    – Dinas Kesehatan (Dinkes) meningkatkan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus dehidrasi, heatstroke, dan ISPA, serta menggelar edukasi publik agar warga menjaga asupan cairan dan membatasi aktivitas luar ruangan pada pukul 10.00–14.00 WIB. Petugas kesehatan juga melakukan pemantauan dan distribusi air minum bagi kelompok rentan.
     
    – Dinas Pertamanan dan Hutan Kota bersama Dinas Lingkungan Hidup mempercepat penanaman pohon dan penyemprotan water mist pada jam-jam puncak panas untuk menurunkan suhu mikro dan menambah kadar oksigen. Pemantauan pohon rawan tumbang akibat angin kencang juga diperketat.
     
    – Dinas Pendidikan memastikan setiap sekolah menerapkan SOP darurat suhu panas, termasuk pengaturan aktivitas luar ruangan bagi peserta didik.
     
    – Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kolaborasi dengan komunitas lingkungan dan transportasi untuk menyosialisasikan perilaku adaptif, seperti penggunaan masker, pengurangan emisi kendaraan, dan pemanfaatan ruang hijau publik yang teduh bagi pejalan kaki serta pesepeda.
     
    – Pemprov DKI membuka peluang kolaborasi dengan berbagai perusahaan penyedia air minum, selain PAM Jaya, untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menyediakan akses air minum bagi masyarakat di ruang-ruang publik.
     
    Masyarakat dihimbau untuk terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan segera melaporkan kondisi darurat melalui layanan 112. Informasi lebih lanjut mengenai langkah mitigasi dan imbauan kesehatan dapat diakses melalui aplikasi JAKI, situs resmi jakarta.go.id, serta akun media sosial @DKIJakarta.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Pemkab Bondowoso Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan

    Pemkab Bondowoso Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso memperkuat kesiapsiagaan lintas sektor menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim penghujan tahun ini. Langkah itu diwujudkan melalui Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025, yang dipimpin langsung oleh Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid di Alun-alun Raden Bagus Assra, Jumat (17/10/2025).

    Apel tersebut diikuti oleh jajaran Forkopimda, kepala OPD, camat se-Kabupaten Bondowoso, unsur TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama dalam memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintahan serta masyarakat menghadapi potensi bencana.

    Dalam arahannya, Bupati Hamid menegaskan bahwa secara geografis, Bondowoso termasuk daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Bencana mungkin tidak bisa kita hindari, tetapi risikonya dapat kita kurangi melalui kesiapsiagaan, kedisiplinan, dan sinergi lintas sektor. Semangat gotong royong dan solidaritas menjadi kekuatan utama dalam menjaga keselamatan dan kemanusiaan di daerah kita,” tegas Bupati Hamid di hadapan peserta apel.

    Bupati Hamid menyampaikan empat langkah strategis utama Pemkab Bondowoso dalam upaya pengurangan risiko bencana. Pertama, pemetaan dan sosialisasi wilayah rawan bencana yang terus diperbarui, disertai edukasi mitigasi serta evakuasi agar masyarakat semakin tangguh menghadapi risiko. Kedua, koordinasi antarinstansi dan lintas sektor—terutama BPBD, TNI, Polri, OPD teknis, dan relawan—harus semakin terintegrasi dengan sistem komando yang cepat dan jelas.

    Ketiga, kesiapan sarana, prasarana, dan logistik di seluruh posko siaga harus dipastikan optimal agar mampu bergerak cepat saat terjadi bencana. Keempat, pembentukan budaya tanggap bencana perlu diperkuat melalui pelatihan dan simulasi rutin di tingkat masyarakat. Pemerintah menargetkan setiap desa memiliki kapasitas dasar dalam menghadapi bencana secara mandiri.

    “Bondowoso harus menjadi daerah yang tidak hanya tanggap, tapi juga tangguh dalam menghadapi ancaman bencana. Sinergi dan kesiapsiagaan kita hari ini adalah modal besar untuk melindungi masyarakat,” ujarnya.

    Bupati Hamid juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi unsur Pentahelix—pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media—dalam membangun Bondowoso yang tangguh dan berdaya hadapi bencana.

    Di akhir kegiatan, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam penanggulangan bencana, termasuk BPBD, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat.

    “Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian panjenengan semua yang selama ini menjaga Bondowoso dari berbagai ancaman bencana. Mari terus jaga semangat kebersamaan ini demi keselamatan dan kemanusiaan,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Warga Panik Takut Lapindo, BPBD Surabaya Pastikan Semburan Gas Metana Aman

    Warga Panik Takut Lapindo, BPBD Surabaya Pastikan Semburan Gas Metana Aman

    Surabaya (beritajatim.com) – Semburan yang mengandung gas metana di aliran Sungai Rungkut Madya Utara, kawasan Gunung Anyar, Surabaya, sejak Kamis (16/10/2025) sore, memicu kepanikan warga yang khawatir akan terulang bencana seperti Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo.

    Kepanikan ini diungkap Titis, seorang pedagang di lokasi, yang mengaku cemas melihat semburan terus muncul dari dasar sungai, di sisi timur Jembatan Yakaya.

    “Saya takut ini jadi kayak Lumpur Lapindo. Takut tambah meluas,” ujar Titis, Jumat (17/10/2025).

    Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Irvan Widyanto memastikan bahwa semburan tersebut berbeda jauh dari Lapindo, dan saat ini dinyatakan aman.

    “Semburan ini sudah diukur oleh teman-teman PGN, ternyata tidak mengeluarkan lumpur, juga tidak mengeluarkan air dan lain sebagainya,” tegas Irvan.

    Ia menjelaskan, semburan hanya berupa udara atau gas yang sudah diukur oleh tim dari PGN, ESDM, dan ITS. “Ini hanya mengeluarkan semacam kayak udara, kayak gas. Dan itu juga sudah diukur oleh teman-teman bahwa untuk gas itu dinyatakan masih dalam taraf aman,” ujarnya.

    “Nanti kita akan menunggu teman-teman dari ITS dan juga teman-teman dari PGN dan yang lain. Kita akan coba cek lagi untuk seperti apa, kita pastikan,” tambah Ivan.

    Division Head Regional Support and Service PGN SOR III, Muhammad Rais Effendi membenarkan hasil pengukuran awal bahwa gelembung tersebut mengandung gas metana.

    “Berdasarkan alat ukur yang kami bawa di lokasi, menunjukkan bahwa itu mengandung metana, gas bumi,” kata Rais.

    Meskipun demikian, PGN menegaskan tidak ditemukan indikasi adanya penurunan tekanan atau kebocoran pada instalasi pipa gas mereka di sekitar lokasi.

    Saat ini, tim gabungan masih terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan. Petugas PGN telah melakukan penggalian pipa di sisi utara dan selatan untuk memastikan sumber pasti keluarnya gas metana tersebut. [ipl/ted]

  • Pramono Anung Instruksikan Mitigasi Cepat Guna Hadapi Cuaca Panas Ekstrem di Jakarta – Page 3

    Pramono Anung Instruksikan Mitigasi Cepat Guna Hadapi Cuaca Panas Ekstrem di Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginstruksikan seluruh jajaran terkait untuk mengambil langkah konkret dalam menghadapi cuaca panas ekstrem yang melanda Ibu Kota sejak awal Oktober 2025.

    Instruksi ini dikeluarkan menyusul data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mencatat suhu udara di Jakarta mencapai 35 derajat Celsius pada Rabu 16 Oktober 2025 dengan kisaran suhu harian antara 26 hingga 34 derajat Celsius.

    “Pemprov DKI Jakarta serius menangani dampak cuaca panas ekstrem. Bapak Gubernur telah memerintahkan dinas-dinas terkait untuk segera bertindak dengan langkah konkret berbasis data, mulai dari modifikasi cuaca hingga edukasi masyarakat, demi menjaga kenyamanan dan kesehatan warga Jakarta,” kata Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Chico Hakim dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (17/10/2025).

    Menurut Chico, langkah yang diambil Pramono Anung tersebut ialah bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.

    Chico merinci, Pramono telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk melanjutkan dan memperluas Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengatur distribusi curah hujan dan mengurangi intensitas panas, bekerjasama dengan BMKG untuk pemantauan cuaca ekstrem.

    “Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga diminta meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus terkait panas ekstrem, seperti dehidrasi, heatstroke, dan ISPA,” ucap dia.

     

    Sudah 3 hari banjir merendam Jakarta, sejak Minggu malam hingga Selasa. Gubernur Pramono Anung minta maaf kepada warga. Dampak banjir beragam, aktivitas warga pun terhambat termasuk macet, yang membuat waktu perjalanan ke kantor lebih panjang.

  • Semburan Misterius di Sungai Kebon Agung Gegerkan Warga Rungkut, Warga Cium Bau Gas

    Semburan Misterius di Sungai Kebon Agung Gegerkan Warga Rungkut, Warga Cium Bau Gas

    Surabaya (beritajatim.com) — Warga di kawasan Jalan Rungkut, Surabaya, digemparkan oleh munculnya semburan misterius di Sungai Kebon Agung. Kejadian ini dilaporkan oleh warga kepada Tim Call Center 112 Kota Surabaya, pada Kamis (16/10/2025), yang kemudian segera menerjunkan petugas ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.

    Semburan yang muncul dari dasar sungai itu terjadi di sisi timur Jembatan Yakaya, dengan tinggi air yang mencapai sekitar 70 sentimeter. Menindaklanjuti laporan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya bersama pihak Pertamina Gas Negara (PGN) segera melakukan penanganan dan pemeriksaan untuk memastikan sumber semburan tersebut.

    Tim BPBD melakukan pengamanan di lokasi dan petugas PGN melakukan pemindaian menggunakan alat pendeteksi gas dan arus listrik guna memastikan apakah terdapat kebocoran pada jaringan pipa bawah tanah.

    Semburan air diperkirakan kurang lebih 70 cm. Petugas PGN melakukan pengecekan dengan alat pendeteksi arus listrik. Perkembangan terbaru saat ini dilakukan penggalian pipa di sisi utara dan selatan untuk mencari tank sumber kebocoran,” tulis akun resmi Call 112 Surabaya.

    Untuk mengantisipasi risiko kebakaran atau ledakan, area sekitar lokasi semburan telah diamankan dan ditutup sementara untuk umum. Petugas juga mengimbau masyarakat agar tidak mendekat ke area sungai demi menjaga keselamatan serta kelancaran proses penanganan.

    Sementara itu, sejumlah warga yang sempat berada di sekitar lokasi mengaku mencium bau gas yang cukup menyengat sejak awal kejadian.

    “Bau gas nya kerasa bangett tadi,” ujar (et) devy***, yang sempat melintas di dekat lokasi semburan.

    Tim gabungan dari PGN dan BPBD Surabaya masih terus melakukan pemantauan intensif untuk memastikan penyebab pasti semburan tersebut. (fyi/aje)

  • Pramono instruksikan mitigasi dampak cuaca panas ekstrem di Jakarta

    Pramono instruksikan mitigasi dampak cuaca panas ekstrem di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah menginstruksikan jajarannya untuk mengambil langkah-langkah mitigasi guna mengurangi dampak cuaca panas ekstrem di ibu kota.

    “Bapak Gubernur telah memerintahkan dinas-dinas terkait untuk segera bertindak dengan langkah konkret berbasis data, mulai dari modifikasi cuaca hingga edukasi masyarakat, demi menjaga kenyamanan dan kesehatan warga Jakarta,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Chico Hakim melalui pesan singkatnya di Jakarta, Kamis.

    Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Jakarta pada 16 Oktober 2025 mencapai 35 derajat Celsius, dengan kisaran suhu harian antara 26 hingga 34 derajat Celsius.

    Pada 14 Oktober 2025, suhu tercatat antara 34-37 derajat Celsius di beberapa wilayah, dan kondisi panas ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025 akibat pengaruh gerak semu matahari dan Monsun Australia.

    Menurut dia, langkah mitigasi ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Jakarta untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.

    Chico menjelaskan, langkah-langkah yang telah diinstruksikan Pramono meliputi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melanjutkan dan memperluas Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengatur distribusi curah hujan dan mengurangi intensitas panas, bekerja sama dengan BMKG untuk pemantauan cuaca ekstrem.

    “Lalu Dinas Kesehatan DKI Jakarta meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus terkait panas ekstrem, seperti dehidrasi, heatstroke, dan ISPA,” kata Chico.

    Tak hanya itu, Dinkes juga akan meluncurkan kampanye edukasi masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan pada jam puncak panas (pukul 10.00-14.00), memastikan asupan air yang cukup, dan mencari tempat teduh.

    Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Lingkungan Hidup juga diinstruksikan untuk mempercepat program penanaman pohon untuk mengurangi efek “urban heat island”, memperkuat sistem drainase guna mencegah banjir rob, dan memantau pohon rawan tumbang akibat angin kencang.

    Selain itu, Pemprov Jakarta juga menggandeng komunitas untuk menyebarkan imbauan prioritas pejalan kaki dan pesepeda, serta mempercepat pengembangan kota transit ramah lingkungan guna mengurangi emisi kendaraan yang berkontribusi pada panas ekstrem jangka panjang.

    “Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada, mengikuti informasi resmi dari BMKG, dan melaporkan kondisi darurat melalui layanan 112. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui JAKI, situs resmi Pemprov DKI Jakarta atau akun media sosial @DKIJakarta,” jelas Chico.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, PWNU DKI demo ke Trans7 hingga kebakaran di Jakut

    DKI kemarin, PWNU DKI demo ke Trans7 hingga kebakaran di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa terjadi di Jakarta pada Rabu (15/10), mulai dari demonstrasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI di gedung Trans7 Jakarta hingga kebakaran di Jakarta Utara.

    Berikut deretan berita yang menarik untuk dibaca kembali:

    1. Pengunjuk rasa PWNU DKI kibarkan bendera hijau di gedung Trans7

    Pengunjuk rasa dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan alumni pesantren mengibarkan bendera hijau di depan gedung Trans7 Jalan Kapten Pierre Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    Kedatangan mereka diawali dengan melintasnya mobil komando dari arah Tendean pada Rabu sekitar pukul 09.00 WIB.

    Selengkapnya di sini

    2. Jakarta dan Danantara sepakati kerja sama bangun PTLSa

    Pembahasan teknis kerja sama Pemerintah Provinsi Jakarta dengan Danantara terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) sudah disepakati.

    Menurut Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Balai Kota Jakarta, Rabu, dibandingkan dengan daerah lainnya, Jakarta memiliki infrastruktur yang lebih siap.

    Selengkapnya di sini

    3. GP Ansor laporkan program Trans7 tentang tayangan pesantren ke KPI

    Lembaga Bantuan Hukum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (LBH PP GP Ansor) secara resmi melaporkan program “Xpose Uncensored” yang ditayangkan Trans7 ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat karena dinilai menyinggung kalangan pondok pesantren dan kia.

    “Kami menilai tayangan “Xpose Uncensored” pada 13 Oktober 2025 memuat konten yang menghasut, mendiskreditkan, serta merendahkan martabat kiai dan pesantren,” kata Ketua Tim Advokasi LBH PP GP Ansor Afriendi Sikumbang usai menyerahkan laporan ke KPI Pusat di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    4. Sentra Fauna Lenteng Agung jadi upaya agar pedagang naik kelas

    Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Jakarta Selatan, menjadi salah satu upaya pemerintah agar para pelaku usaha naik kelas dan dapat terus mengembangkan usahanya.

    “Kami ingin agar para pedagang tidak hanya memiliki tempat baru, tetapi juga bisa naik kelas,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    5. Empat orang tewas akibat kebakaran rumah di Pademangan Jakut

    Empat orang tewas akibat kebakaran yang menghanguskan rumah dua lantai di Jalan Pademangan Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, pada Rabu pagi.

    “Ada empat orang korban meninggal dunia dalam kebakaran ini,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.