Kementrian Lembaga: BPBD

  • Cuaca Ekstrem di Bondowoso, Pohon Tumbang Timpa Pengendara Mobil di Jalan Raya Ijen

    Cuaca Ekstrem di Bondowoso, Pohon Tumbang Timpa Pengendara Mobil di Jalan Raya Ijen

    Bondowoso (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, Senin (20/10/2025) pagi. Sekitar pukul 07.11 WIB, sebuah pohon tumbang di jalan raya Ijen, tepatnya di Dusun Tengger, Desa Sukorejo, hingga menimpa mobil pikap yang tengah melintas.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Kristianto, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, laporan awal diterima oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD melalui pesan WhatsApp dari warga sekitar.

    “Begitu menerima laporan, tim TRC langsung bergerak ke lokasi bersama unsur TNI, Polri, dan perangkat desa. Pohon yang tumbang menutup jalan raya Ijen dan sempat mengganggu arus lalu lintas,” jelas Kristianto.

    Akibat peristiwa itu, pengendara mobil pikap bernama Amsidi, warga Dusun Bata Timur, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin, mengalami luka robek serta patah di bagian lutut dan tulang ekor. Korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sumberwringin sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Bondowoso untuk penanganan medis lebih lanjut.

    Proses penanganan dilakukan oleh BPBD Bondowoso bersama unsur Pemerintah Desa Sukorejo, Polsek dan Koramil Sumberwringin, PLN, Perhutani, serta masyarakat setempat. Evakuasi pohon tumbang berjalan lancar dan arus lalu lintas kembali normal sekitar pukul 10.00 WIB.

    Kristianto menegaskan, pihaknya terus memantau perkembangan cuaca ekstrem di wilayah Bondowoso mengingat potensi hujan deras disertai angin kencang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah perbukitan atau yang banyak pepohonan di tepi jalan. Pastikan kondisi lingkungan sekitar aman,” ujarnya. [awi/beq]

  • Angin Kencang Terjang Trowulan Mojokerto, Sejumlah Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Angin Kencang Terjang Trowulan Mojokerto, Sejumlah Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto pada, Minggu (19/10/2025). Akibat peristiwa tersebut, beberapa rumah warga mengalami kerusakan dan sejumlah pohon tumbang di Desa Jatipasar.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, angin kencang disertai hujan intensitas tinggi menyebabkan kerusakan di tiga titik, yakni dua dusun di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan.

    “Kejadian diawali dengan hujan deras dan angin cukup kencang. Di Desa Jatipasar, sejumlah rumah rusak dan pohon tumbang. Tim kami langsung turun untuk melakukan assessment dan penanganan darurat,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Minggu (19/10/2025).

    Di Dusun Merjoyo, tiga rumah dilaporkan terdampak. Tiga rumah tersebut milik Sardi yang mengalami rusak berat berukuran sekitar 4×5 meter, sementara rumah Najib dan Wenny mengalami rusak ringan masing-masing seluas 1×2 meter dan 1×3 meter.

    “Selain tiga rumah rumah rusak, aebuah pohon jambu berdiameter sekitar 60 sentimeter juga tumbang. Pohon berhasil dievakuasi sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara di Dusun Jatipasar, kerusakan dialami rumah milik Slamet (rusak sedang, 3×5 meter), Ponadi (rusak parah, 6×7 meter), dan Suyadi (rusak ringan, 1×2 meter),” katanya.

    Selain itu, lanjutnya, juga terdapat pohon mangga berdiameter sekitar 40 sentimeter yang tumbang dan menutup sebagian jalan. Pohon tersebut berhasil dievakuasi sekitar pukul 19.15 WIB. BPBD Kabupaten Mojokerto bersama Koramil dan Polsek setempat dibantu perangkat desa serta masyarakat melakukan pembersihan material.

    “Setelah dilakukan assessment dan kaji cepat, tim memberikan bantuan terpal sebanyak enam lembar untuk penanganan darurat. Sementara untuk rumpun bambu yang menimpa atap rumah warga, akan kami bersihkan besok pagi. Saat ini fokus kami pada pengamanan lokasi dan bantuan darurat,” jelasnya.

    BPBD Kabupaten Mojokerto, tegasnya, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Mengingat kondisi atmosfer di wilayah Jawa Timur masih berpotensi memunculkan hujan lebat disertai angin kencang. [tin/ian]

  • Angin Puting Beliung Terjang Empat Desa di Jombang, Rusak Rumah dan Tempat Usaha

    Angin Puting Beliung Terjang Empat Desa di Jombang, Rusak Rumah dan Tempat Usaha

    Jombang (beritajatim.com) – Empat desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diterjang angin puting beliung, Minggu petang (19/10/2025), . Desa-desa yang terdampak berada di Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno. Di Kecamatan Mojoagung, angin kencang melanda Desa Dukuhdimoro, Mojotrisno, dan Tanggalrejo, sementara di Kecamatan Mojowarno, Desa Selorejo juga mengalami kerusakan.

    Menurut informasi yang diperoleh dari anggota Pusdalops BPBD Jombang, Agus Irmawan, “Di Dukuhdimoro ada enam rumah terdampak. Hingga Minggu malam listrik masih padam.”

    Selain rumah, sejumlah tenda hajatan warga juga terbang terbawa angin kencang di Desa Dukuhdimoro. Selain itu, pepohonan di berbagai desa juga tumbang akibat terjangan angin.

    Agus merinci, angin puting beliung merusak atap rumah di tiga desa Kecamatan Mojoagung. Di Desa Tanggalrejo, sebanyak enam rumah mengalami kerusakan, sementara di Desa Mojotrisno, tiga rumah rusak. Kerusakan yang terjadi mayoritas pada bagian atap yang beterbangan.

    Sementara itu, di Desa Selorejo Kecamatan Mojowarno, sembilan tempat usaha juga rusak. “Ada sembilan tempat usaha yang rusak, yang berpenghuni hanya dua. Sekali lagi, rata-rata yang rusak pada bagian atap,” tambah Agus.

    Emi Wahyuni (42), salah satu pemilik tempat usaha di Desa Selorejo, menceritakan pengalamannya saat kejadian. “Ada dua kali hempasan angin kencang hampir bersamaan. Angin dari arah timur ke barat, lalu dari selatan ke utara,” kata Emi.

    Ia mengungkapkan bahwa angin tersebut mengangkat atap asbes tempat usahanya hingga terbang sejauh 3 meter. “Saya ajak anak lari ke depan, kemudian kembali ke belakang. Takut. Anginnya sangat kencang,” lanjut Emi.

    Bencana ini menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan, tetapi untungnya tidak ada korban jiwa. BPBD Jombang terus melakukan upaya pemulihan pasca-bencana, termasuk memperbaiki jaringan listrik yang terdampak. [suf]

  • Warga Cemas Cuaca Buruk Ganggu Pembangunan Jembatan di Daleman Sampang

    Warga Cemas Cuaca Buruk Ganggu Pembangunan Jembatan di Daleman Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – Cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir ini membuat warga di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, merasa resah. Pembangunan jembatan penghubung di desa mereka yang bersumber dari anggaran pusat senilai Rp. 2,186 miliar bisa terhambat akibat hujan deras.

    “Kan tidak mungkin bekerja kalau lagi hujan. Hari-hari ini sering mendung di Sampang, saya sendiri khawatir pekerjaan jadi terhambat,” ujar Jubri, salah seorang warga setempat, Minggu (19/10/2025).

    Ia berharap para pekerja yang menggarap proyek jembatan tersebut bisa dipercepat sebelum musim hujan datang lebih parah. Dia khawatir apabila proyek molor, justru akan ada banjir sebelum jembatan selesai dibangun.

    “Yang paling saya takutkan itu banjir datang sebelum pekerjaan rampung. Semua warga di sini sangat berharap pembangunan cepat selesai, karena jembatan ini penting sekali bagi akses kami,” tambahnya.

    Pembangunan proyek jembatan di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang.

    Menanggapi kekhawatiran warga, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sampang, Aang Djunaidi menegaskan, pihaknya telah memberikan peringatan keras kepada pelaksana proyek agar segera mempercepat pekerjaan di seluruh titik, termasuk di Desa Daleman.

    “Sebagian besar proyek masih jauh dari progres yang seharusnya. Kami sudah mengingatkan pelaksana untuk tancap gas menyelesaikan pembangunan. Jika tetap melewati tenggat waktu, sanksi akan kami berlakukan,” tegasnya.

    Aang menjelaskan, berdasarkan kontrak, seluruh proyek jembatan di Kabupaten Sampang harus selesai sebelum 24 Oktober 2025. Bila tidak selesai tepat waktu, kontraktor akan dikenakan sanksi berupa denda harian.

    “Sesuai aturan, denda harian akan diberlakukan. Misalnya, untuk nilai kontrak sebesar Rp2 miliar, dendanya bisa mencapai Rp2 juta per hari keterlambatan,” jelasnya. [sar/but]

  • Kakek 80 Tahun di Magetan Jatuh ke Sumur, Evakuasi Dramatis

    Kakek 80 Tahun di Magetan Jatuh ke Sumur, Evakuasi Dramatis

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang warga Desa Jungke, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, bernama Wagimin (80), jatuh ke dalam sumur di belakang rumahnya pada Minggu (19/10/2025) dini hari. Beruntung, korban berhasil dievakuasi dalam keadaan masih sadar oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan bersama unsur terkait.

    Kejadian terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Berdasarkan laporan BPBD Magetan, korban diduga terjatuh saat hendak ke kamar mandi. Sumur di belakang rumahnya memiliki kedalaman sekitar 15 meter, sehingga proses evakuasi membutuhkan penanganan khusus.

    Kepala Pelaksana BPBD Magetan melalui Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) menerima laporan dari Polsek Karas pada pukul 01.10 WIB. Tim Reaksi Cepat (TRC-PB) BPBD Magetan kemudian segera menuju lokasi untuk melakukan asesmen dan evakuasi menggunakan metode vertical rescue.

    Sekitar 20 menit kemudian, tepatnya pukul 01.50 WIB, korban berhasil diangkat dari sumur dalam kondisi sadar. Selanjutnya, Wagimin langsung dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Efran Harsana untuk mendapatkan penanganan medis.

    Dalam proses evakuasi tersebut, beberapa unsur terlibat antara lain BPBD Magetan, Polri, TNI, Puskesmas Taji, Pemerintah Desa Jungke, serta masyarakat sekitar. Kerja sama lintas instansi ini membuat proses penyelamatan berlangsung cepat dan terkendali.

    Melalui keterangan tertulis, BPBD Magetan mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sumur, terutama pada malam hari atau dalam kondisi penerangan minim. Masyarakat juga diminta memastikan sumur memiliki penutup yang aman untuk mencegah kejadian serupa.

    “Apabila terjadi insiden atau keadaan darurat lainnya, warga dapat segera menghubungi BPBD Kabupaten Magetan melalui layanan darurat yang tersedia,” demikian imbauan lembaga tersebut. [fiq/aje]

  • Kolam Retensi Rp 42 Miliar di Medan Dinilai Sia-sia, DPRD: Kok Masih Banjir
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        19 Oktober 2025

    Kolam Retensi Rp 42 Miliar di Medan Dinilai Sia-sia, DPRD: Kok Masih Banjir Medan 19 Oktober 2025

    Kolam Retensi Rp 42 Miliar di Medan Dinilai Sia-sia, DPRD: Kok Masih Banjir
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
    Kolam retensi yang dibangun di beberapa lokasi di Medan dengan dana lebih dari Rp 42 miliar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dinilai gagal menjalankan fungsinya sebagai penangkal banjir.
    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan menyayangkan proyek yang menelan biaya fantastis itu kini terkesan sia-sia.
    Lembaga legislatif tersebut menjadwalkan pemanggilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani masalah tersebut pada Senin (20/10/2025) untuk meminta penjelasan.
    Kolam retensi dengan anggaran lebih dari Rp 42 miliar, dibangun di beberapa lokasi, seperti di kampus Universitas Sumatera Utara, Martubung dan Selayang.
    “Kami menyanyangkan kolam retensi yang ada di USU ternyata tidak berfungsi,” kata Datuk Iskandar, anggota Komisi 4 DPRD Medan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/20/2025) malam.
    Dia sudah mengusulkan supaya dilakukan pengecekan kolam retensi yang ada di Jalan Dr. Mansyur tersebut.
    Kata dia, kolam retensi dibangun dengan uang miliaran, tapi faktanya di daerah itu genangan air justru tinggi. Akibatnya, air tinggi, macet panjang saat hujan datang.

    Datuk menyebutkan, mereka memanggil Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan (SDAMBK) pada Senin (20/10/2025), untuk mendapat jawaban, seperti apa itu kolam retensi.
    “Kenapa kok bisa masih banjir juga sekitar USU itu. Berartikan gak berfungsi, padahal uang yang sudah digelontorkan, ketika pembangunan itu cukup besar, termasuk juga kolam retensi di Martubung, Kecamatan Medan Labuhan. Di situ juga ternyata banjir setiap hujan,” tukas Datuk.
    Datuk kemudian mempertanyakan bagaimana perkembangan program penguatan banjir, seperti perbaikan hingga pembangunan drainase.
    “Uang digelontorkan miliaran, tetap aja Medan banjir. Untuk itu kami minta, dievaluasi yang dibangun ini dievaluasi kenapa kok masih terjadi banjir. Di mana letak masalah,” ucap Datuk.
    Bukan hanya itu, Datuk juga mengingatkan dinas Perkim agar tidak sembarang keluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), tanpa adanya pengawasan ketat dari Pemerintah, termasuk analisis dampak lingkungan (Amdal).
    Terakhir, Datuk mengatakan pengawasan pemerintah, mulai Kelurahan hingga Kecamatan lemah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Di samping hujan terus terjadi, faktor manusianya juga perlu diberi pemahaman.
    “Banyak sampah. Harus ada penanganan khusus, karena 3 bulan ke depan akan terjadi hujan terus. Faktor manusianya juga salah satu. Ini butuh kerja ekstra,” tambah Datuk.
    Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Sumatera Utara, mencatat sedikitnya 3.181 rumah terendam banjir di tujuh kecamatan sejak Minggu (12/10/2025). Bencana itu turut berdampak pada lebih dari 10 ribu jiwa dan memaksa ratusan warga mengungsi.
    Kepala BPBD Kota Medan, Yunita Sari, menjelaskan bahwa wilayah terdampak mencakup Kecamatan Medan Labuhan, Medan Johor, Medan Maimun, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Polonia, dan Medan Selayang.
    Menurut data BPBD, sedikitnya 10.391 jiwa dari 3.599 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 69 orang dievakuasi karena termasuk kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Joglo Tempat Ngaji di Gondangrejo Karanganyar Ambruk, 14 Anak Tertimpa Reruntuhan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Oktober 2025

    Joglo Tempat Ngaji di Gondangrejo Karanganyar Ambruk, 14 Anak Tertimpa Reruntuhan Regional 19 Oktober 2025

    Joglo Tempat Ngaji di Gondangrejo Karanganyar Ambruk, 14 Anak Tertimpa Reruntuhan
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS –
    Sebuah bangunan Joglo yang biasa digunakan sebagai tempat ngaji di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar roboh, Sabtu (18/10/2025) malam. Sebanyak 14 anak tertimpa reruntuhan bangunan.
    Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno mengungkapkan bahwa sekitar pukul 18.30 WIB, terjadi angin kencang di kawasan Gondangrejo dan menyebabkan sejumlah kerusakan.
    “Tadi pukul 18.30 terjadi angin kencang khususnya Kecamatan Gondangrejo mengakibatkan beberapa pohon rusak, dan salah satu Joglo tempat mengaji santri di Desa Wonosari roboh,” ujar Hendro saat dihubungi Kompas.com.
    Ia mengatakan, berdasarkan data dari BPBD tercatat ada 14 santri yang tertimpa bangunan Joglo itu. Seluruh santri sudah mendapatkan perawatan medis.
    Sebanyak 7 santri harus menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Oen Kandang Sapi, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
    “Korban sementara data kami ada 14 orang, semuanya baru didata. Beberapa yang tertimpa masuk rumah sakit. Yang di rumah sakit ada 7, sisanya rawat jalan,” jelasnya.
    Hendro menerangkan, korban rata-rata masih berusia anak-anak. Mereka tertimpa atap dan mengalami luka pada bagian kepada, serta lecet pada bagian tangan dan kaki.
    “Karena ini TPS berarti (korban rata-rata) anak-anak. Saat ngaji, kepala ada yang kejatuhan gendeng, lecet-lecet di tangan dan kaki,” ucapnya.
    Ia menambahlan, mereka yang menjalani rawat inap di rumah sakit memiliki kartu BPJS yang aktif, sehingga biaya pengobatan tercover oleh BPJS.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Bupati Nunukan Atasi Stunting, Inisiasi Lomba Memancing Ikan hingga Pecahkan Rekor MURI
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Cara Bupati Nunukan Atasi Stunting, Inisiasi Lomba Memancing Ikan hingga Pecahkan Rekor MURI Regional 18 Oktober 2025

    Cara Bupati Nunukan Atasi Stunting, Inisiasi Lomba Memancing Ikan hingga Pecahkan Rekor MURI
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, Irwan Sabri, mengakui bahwa salah satu tantangan besar dalam pemerintahannya adalah tingginya angka stunting.
    Mengacu pada data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM), angka stunting di Kabupaten Nunukan pada tahun 2023 mencapai 30,5 persen, namun diproyeksikan turun menjadi 15,8 persen pada tahun 2024.
    Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, Irwan menggelar acara lomba memancing pada Sabtu (18/10/2025) di Dermaga Penyeberangan Kapal Feri, Sei Jepun, Nunukan Selatan.
    Acara ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) lantaran partisipasi 180 grup pemancing dan total peserta lebih dari 1.200 orang.
    Pengamanan acara yang melibatkan jumlah peserta yang besar dan berlangsung di laut terbuka dilakukan secara terpadu oleh Lanal Nunukan, Satpol Airud, KSOP, Basarnas, dan BPBD.
    “Momentum lomba mancing ini diharapkan dapat menjadi edukasi yang menekankan pentingnya sinergisitas antarwarga,” ujar Irwan.
    Ia menambahkan, melalui lomba memancing, terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai, antara lain mensosialisasikan pentingnya mengonsumsi ikan dan tanggung jawab menjaga ekosistem laut.
    Irwan berharap lomba memancing ini dapat memperkuat citra pemerintah daerah sebagai penggerak nilai edukatif dan sosial dalam masyarakat.
    “Kami berharap, melalui lomba mancing ini, secara tidak langsung kita dapat menggelorakan serta mengedukasi masyarakat untuk membudayakan gemar makan ikan sebagai sumber protein hewani yang berguna bagi keluarga, terutama dalam upaya mendukung pencegahan stunting di daerah ini,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gudang Rongsokan di Trowulan Mojokerto Terbakar, Mobil Hyundai Ikut Hangus

    Gudang Rongsokan di Trowulan Mojokerto Terbakar, Mobil Hyundai Ikut Hangus

    Mojokerto (beritajatim.com) — Sebuah gudang rongsokan di Dusun Wateslor, Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, ludes terbakar pada Sabtu sore (18/10/2025). Api yang berkobar hebat menghanguskan seluruh isi gudang milik Sai’in (47) dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp200 juta.

    Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 16.45 WIB. Warga sekitar yang panik segera berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Namun, karena material di dalam gudang mudah terbakar, kobaran api dengan cepat membesar dan sulit dikendalikan.

    Sekitar pukul 17.10 WIB, tiga unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Mojokerto tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Proses penanganan berlangsung hingga pukul 18.20 WIB.

    Berdasarkan pendataan petugas, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, satu unit mobil Hyundai, serta bangunan gudang seluas 75 meter persegi beserta seluruh isinya hangus terbakar. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh ledakan korek api bensol akibat suhu panas di dalam gudang.

    Peristiwa kebakaran yang berlangsung sekitar dua jam itu sempat menarik perhatian warga sekitar, mengingat lokasi gudang berada tidak jauh dari permukiman penduduk. Beruntung, api tidak sempat merembet ke rumah-rumah warga.

    Pemilik gudang, Sai’in, mengaku pertama kali melihat asap tebal keluar dari dalam gudang miliknya. “Saya lihat ada asap dari dalam, begitu dicek ternyata api sudah membesar. Kemungkinan karena korek bensol yang meledak,” ungkapnya, Sabtu (18/10/2025).

    Karena banyak barang bekas dan bahan mudah terbakar di dalam gudang, api dengan cepat membesar. Sekitar pukul 19.00 WIB, api berhasil dipadamkan sepenuhnya dan situasi dinyatakan aman. Kasus kebakaran gudang rongsokan ini kini dalam penyelidikan Polsek Trowulan untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut. [tin/kun]

  • Kebocoran Pipa Gas PGN di Sungai Surabaya Ganggu Pasokan 475 Pelanggan

    Kebocoran Pipa Gas PGN di Sungai Surabaya Ganggu Pasokan 475 Pelanggan

    Surabaya (beritajatim.com) – Insiden kebocoran instalasi pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di bawah aliran Sungai Kali Gununganyar, Kecamatan Rungkut, Surabaya, menyebabkan terganggunya pasokan gas bagi ratusan pelanggan. Tercatat, sebanyak 475 konsumen PGN terdampak langsung akibat kebocoran ini, Sabtu (18/10/2025).

    General Manager Sales and Operation Region III PT PGN Tbk, Hedi Hedianto, mengungkapkan data tersebut saat memberikan keterangan di lokasi kejadian. Ia menjelaskan, jumlah pelanggan yang terdampak memang cukup besar, meski masih sebagian kecil dari total pelanggan di wilayah tersebut.

    “Total pelanggan di sini kurang lebih 10 ribu. Nah, yang terdampak langsung sekitar 475 pelanggan di area sebelah sana,” ujar Hedi Hedianto di lokasi, Sabtu (18/10/2025).

    Meski demikian, Hedi menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keluhan resmi yang diterima dari pelanggan terkait gangguan pasokan gas. “Kami pastikan penyaluran gas kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik dan aman. Itu yang utama,” jelasnya.

    “Untuk menjaga keandalan jaringan, kami juga akan terus melakukan investigasi,” tambah Hedi.

    Sebagai langkah awal penanganan, PGN menutup sementara saluran pipa gas yang mengalami kebocoran. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah proses identifikasi dan memastikan penyebab pasti kebocoran tanpa menimbulkan dampak yang lebih luas. “Kami perlu memastikan bahwa pemotongan pipa tidak menimbulkan gangguan lebih besar, terutama bagi pelanggan lain,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, kejadian semburan gas di aliran Sungai Kali Gununganyar ini terjadi sejak Kamis (16/10/2025) dan sempat menggegerkan warga sekitar. Sehari kemudian, Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 16.15 WIB, semburan tersebut berhasil dipadamkan setelah PGN mematikan total aliran gas dari seluruh instalasi pipa di sekitar lokasi.

    Berdasarkan hasil penelusuran BPBD Kota Surabaya, kuat dugaan bahwa peristiwa tersebut memang berasal dari kebocoran instalasi pipa PGN. Menyikapi hal itu, Pemkot Surabaya telah memanggil pihak PGN untuk memberikan penjelasan menyeluruh terkait insiden ini. (rma/kun)