Kementrian Lembaga: BPBD

  • OJK Beri Relaksasi Kredit bagi Debitur Terdampak Bencana Sumatera

    OJK Beri Relaksasi Kredit bagi Debitur Terdampak Bencana Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi keringanan kredit bagi debitur yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Relaksasi kredit itu mulai dari kemudahan restrukturisasi hingga penilaian kualitas kredit yang lebih longgar.

    Kebijakan tersebut ditetapkan pada rapat dewan komisioner OJK di Jakarta, Rabu (10/12/2025). OJK memberi keringanan kredit pasca pengumpulan data di wilayah bencana, serta asesmen yang menunjukkan bencana memengaruhi perekonomian daerah dan kemampuan membayar para debitur.

    “Pemberian perlakuan khusus kredit itu dilakukan sebagai bagian dari mitigasi risiko agar bencana tidak berdampak sistemik, serta untuk mendukung percepatan pemulihan aktivitas ekonomi daerah,” ungkap OJK dalam keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).

    OJK menjelaskan, tata cara perlakuan khusus terhadap kredit atau pembiayaan perbankan, Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya (PVML) yang diberikan kepada debitur terdampak bencana mengacu pada POJK Nomor 19 Tahun 2022.

    Aturan tersebut tentang Perlakuan Khusus untuk Lembaga Jasa Keuangan pada Daerah dan Sektor Tertentu di Indonesia yang Terkena Dampak Bencana (POJK Bencana).

    Adapun perlakuan khusus atas kredit/pembiayaan kepada debitur yang terkena dampak bencana mencakup :

     Penilaian kualitas kredit hanya berdasarkan ketepatan bayar untuk plafon hingga Rp 10 miliar.Penetapan kualitas lancar bagi kredit yang direstrukturisasi, baik kredit sebelum maupun sesudah debitur terkena bencana. Untuk LPBBTI, restrukturisasi harus mendapat persetujuan dari pemberi dana.Pemberian pembiayaan baru bagi debitur terdampak, dengan penilaian kualitas kredit yang dipisahkan dari kredit sebelumnya (tidak memakai prinsip one obligor).

    OJK mengatakan bahwa penetapan kebijakan relaksasi kredit di daerah terdampak bencana tersebut berlaku dalam jangka waktu hingga tiga tahun sejak ditetapkan pada 10 Desember 2025.

    Otoritas juga telah meminta seluruh perusahaan asuransi dan reasuransi agar segera mengaktifkan mekanisme tanggap bencana dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat dan pelaku usaha di wilayah bencana.

    Selain itu, industri asuransi perlu menyederhanakan proses klaim, melakukan pemetaan polis terdampak, menjalankan disaster recovery plan bila diperlukan, memperkuat komunikasi dan layanan kepada nasabah, serta berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, dan reasuradur,  termasuk menyampaikan laporan perkembangan penanganan klaim secara berkala kepada OJK.
     

  • OJK Tetapkan Perlakuan Khusus bagi Korban Bencana Aceh-Sumatera

    OJK Tetapkan Perlakuan Khusus bagi Korban Bencana Aceh-Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan khusus terkait kredit dan pembiayaan bagi debitur yang terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Kebijakan ini lahir setelah OJK melakukan rapat Dewan Komisioner pascapengumpulan data di wilayah terdampak, yang menunjukkan bencana tersebut memengaruhi perekonomian lokal dan kemampuan debitur untuk membayar kewajibannya.

    Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, M Ismail Riyadi, menyatakan kebijakan ini bertujuan memitigasi risiko sistemik sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi daerah terdampak.

    “Perlakuan khusus bagi kredit dan pembiayaan yang diberikan perbankan, Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya (PVML) mengikuti POJK Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perlakuan Khusus bagi Lembaga Jasa Keuangan pada Daerah dan Sektor Tertentu yang Terdampak Bencana,” kata Ismail dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/12/2025).

    Ismail menjelaskan, perlakuan khusus mencakup beberapa hal, antara lain:

    Penilaian kualitas kredit atau pembiayaan berdasarkan ketepatan pembayaran (one pillar) untuk plafon sampai Rp 10 miliar.Penetapan status lancar bagi kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi. Restrukturisasi dapat dilakukan pada pembiayaan yang disalurkan sebelum maupun sesudah debitur terdampak bencana.Untuk Penyelenggara LPBBTI, restrukturisasi dilakukan setelah mendapat persetujuan pemberi dana.Pemberian kredit atau pembiayaan baru kepada debitur terdampak dengan penetapan kualitas terpisah untuk kredit/pembiayaan/penyediaan dana baru, tanpa menerapkan one obligor.Kebijakan ini berlaku selama tiga tahun sejak ditetapkan pada 10 Desember 2025.

    Selain itu, OJK meminta seluruh perusahaan asuransi dan reasuransi untuk segera mengaktifkan mekanisme tanggap bencana. Langkah-langkah yang disarankan meliputi penyederhanaan proses klaim, pemetaan polis terdampak, pelaksanaan disaster recovery plan jika diperlukan, penguatan komunikasi dan layanan kepada nasabah, serta koordinasi dengan BNPB, BPBD, dan easuradur.

    “Perusahaan asuransi juga wajib menyampaikan laporan perkembangan penanganan klaim secara berkala kepada OJK,” tutup Ismail.

  • Waspda! BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 91S, Sumbar-Bengkulu Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

    Waspda! BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 91S, Sumbar-Bengkulu Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi bibit siklon tropis 91S yang berada di Samudera Hindia sebelah Barat Provinsi Lampung. 

    Dalam siaran pers di akun X @infoBMKG, bibit ini memberikan dampak tidak langsung berupa hujan sedang-lebat di sebagian wilayah Sumatra. Dampak diprediksi menerjang wilayah tersebut dalam 24 jam hingga 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB.

    Wilayah yang diguyur hujan lebat di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung. Munculnya 91S juga mengakibatkan kenaikan gelombang laut 1.25-2.5 meter di Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia Selatan Banten, dan Selat Sunda bagian Selatan.

    “Potensi 91S untuk berkembang menjadi siklon tropis dan memasuki daratan kategori rendah, namun masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada,” tulis BMKG, Kamis (11/12/2025).

    BMKG memperkirakan 91S akan bergerak ke selatan-barat daya mulai 11 Desember dan menjauhi Indonesia pada 12 Desember. Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada dengan adanya bibit siklon tersebut.

    “Masyarakat juga harus waspada adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia mulai dari sebelah barat Nias hingga Selatan Banten, serta di perairan Selat Sunda bagian selatan,” kata Faisal.

    BMKG akan terus bekerja sama dengan BNPB dan BPBD untuk memitigasi risiko dampak bibit siklon 91S.

    Sebelumnya, BMKG telah memprediksi hujan curah tinggi hingga sangat tinggi akan mengguyur sejumlah wilayah saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    Periode curah hujan intensitas tinggi berlangsung pada Desember 2025-Januari 2026. Fathani mengatakan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi berkisar 300-500 mm/bulan.

    “Potensi meningkatkannya curah hujan, utamanya terjadi pada minggu ke-2 Desember 2024 hingga minggu ke-1 Januari 2026,” katanya saat rapat bersama Komisi V, Senin (8/12/2025).

    Dia menjelaskan, pada periode Nataru 2025/2026 sejumlah fenomena atmosfer diprediksi aktif mulai dari Monsun Asia, MJO, Gelombang Atmosfer, Potensi Bibit Siklon/Siklon Tropis, La Nina Lemah, dan IOD Negatif.

    Faisal menyampaikan potensi hujan pada periode Nataru terjadi dimulai pada 15 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Hujan di sejumlah lokasi akan disertai petir.

  • Jasad Remaja Tenggelam di Embung Gayam Bojonegoro Ditemukan 2 KM dari TKP

    Jasad Remaja Tenggelam di Embung Gayam Bojonegoro Ditemukan 2 KM dari TKP

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tim SAR gabungan berhasil menemukan Muhammad Khoirul Anam (14), remaja yang dilaporkan tenggelam di embung Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (11/12/2025). Penemuan ini mengakhiri operasi pencarian intensif yang telah berlangsung selama dua hari pasca insiden nahas tersebut.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, mengonfirmasi bahwa tragedi anak tenggelam ini bermula pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. Korban diketahui bermain bersama empat temannya di tepi embung Dusun Gayam RT 03 RW 01 saat kejadian berlangsung.

    Berdasarkan kronologi yang dihimpun di lapangan, korban yang akrab disapa Irul ini sempat terlihat masuk dan keluar dari air dengan selamat pada percobaan pertama. Namun, situasi berubah fatal ketika ia kembali menceburkan diri untuk kedua kalinya. Irul tidak kunjung muncul kembali ke permukaan air, memicu kepanikan rekan-rekannya.

    Keempat teman korban segera berlari meminta pertolongan kepada warga setempat. BPBD Bojonegoro yang menerima laporan masuk pada pukul 14.43 WIB langsung merespons dengan menerjunkan personel dan peralatan ke lokasi kejadian tenggelam di Gayam Bojonegoro tersebut untuk memulai operasi penyelamatan.

    Operasi pencarian berlanjut secara masif pada hari kedua, Kamis (11/12/2025). Tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur BPBD, Satpol PP, Polri, TNI, dan Damkarmat bahu-membahu menyisir area. Dukungan personel juga datang dari berbagai elemen relawan, termasuk LPBINU, Cepu Adventure Blora/KRI, EBR, dan ORARI.

    Penyisiran dilakukan menyeluruh mulai dari titik lokasi kejadian (TKP) hingga mengikuti aliran arus air di sekitar embung. Upaya keras tim gabungan akhirnya membuahkan hasil, meskipun korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa cukup jauh dari titik awal tenggelam.

    “Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Radius ditemukan korban kurang lebih 2 km dari titik TKP,” ujar Kalaksa BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi.

    Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan, jenazah Muhammad Khoirul Anam langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Gayam. Pihak keluarga segera memproses pemakaman korban. Insiden di embung Gayam ini menjadi atensi serius bagi masyarakat, khususnya para orang tua, untuk memperketat pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di area perairan terbuka yang berisiko tinggi. [lus/beq]

  • OJK Teken Aturan Keringanan Kredit buat Korban Bencana Sumatera

    OJK Teken Aturan Keringanan Kredit buat Korban Bencana Sumatera

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan kebijakan restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Kebijakan ini diambil berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perlakuan Khusus untuk Lembaga Jasa Keuangan pada Daerah dan Sektor Tertentu di Indonesia yang Terkena Dampak Bencana.

    Keputusan ini diambil berdasarkan Rapat Dewan Komisioner OJK pada Rabu (10/12) kemarin usai melakukan pengumpulan data di wilayah bencana dan asesmen yang menunjukkan bencana di wilayah tersebut mengganggu perekonomian daerah dan kemampuan bayar debitur. Penetapan kebijakan ini berlaku hingga tiga tahun sejak ditetapkan pada 10 Desember 2025.

    Setidaknya terdapat tiga perlakuan khusus kepada debitur yang terkena dampak bencana ini. Pertama, penilaian kualitas kredit berdasarkan ketepatan pembayaran untuk plafon sampai dengan Rp 10 miliar.

    Kedua, penetapan kualitas lancar atas kredit yang direstrukturisasi. Keringanan ini dapat dilakukan terhadap kredit yang disalurkan baik sebelum maupun setelah debitur terkena dampak bencana.

    “Untuk Penyelenggara LPBBTI, restrukturisasi dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemberi dana,” tulis OJK dalam keterangan persnya, Kamis (11/12/2025).

    Ketiga, pemberian pembiayaan baru terhadap debitur yang terkena dampak dengan penetapan kualitas kredit secara terpisah untuk kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain baru atau tidak menerapkan one obligor.

    “Penetapan kebijakan dimaksud berlaku dalam jangka waktu hingga tiga tahun sejak ditetapkan pada 10 Desember 2025,” jelasnya.

    Selain kredit, OJK juga meminta seluruh perusahaan asuransi dan reasuransi bergerak cepat. Industri asuransi diminta segera mengaktifkan mekanisme tanggap bencana, menyederhanakan proses klaim, pemetaan polis terdampak, menjalankan disaster recovery plan jika diperlukan, memperkuat komunikasi dan layanan ke nasabah, berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, dan reasuradur, hingga melaporkan perkembangan penanganan klaim secara berkala kepada OJK.

    (ahi/kil)

  • Akar Lapuk Jadi Penyebab Pohon Beringin Besar Tumbang di Kota Malang

    Akar Lapuk Jadi Penyebab Pohon Beringin Besar Tumbang di Kota Malang

    Malang(beritajatim.com) – BPBD Kota Malang usai melakukan asesmen pohon beringin yang tumbang di Jalan Merapi Klojen, Kota Malang pada Rabu (10/12/2025) siang. Hasilnya, pohon tumbang karena akar pohon setinggi sekira 15 meter itu sudah lapuk.

    “Dari hasil pendataan kami, pohon beringin yang tumbang itu setinggi lebih kurang 15 meter dan berdiameter lebih kurang 1 meter,” kata Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno.

    Sejumlah sepeda sepeda motor yang sedang terparkir terimbas pohon beringin yang tumbang. Bahkan warung makan dan warung gorengan juga turut terdampak. Tim reaksi cepat BPBD Kota Malang serta DLH Kota Malang langsung melakukan evakuasi.

    “Saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Kota Malang sedang cerah. Setelah kami cek, ternyata pohon beringin itu tumbang akibat akarnya sudah lapuk,” ujar Prayitno.

    Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. BPBD bersama DLH Kota Malang akan melakukan monitoring kondisi pohon di seluruh wilayah Kota Malang agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka akan, melakukan perempesan atau pemangkasan seara berkala.

    “Kami akan memonitoring kondisi akar dan kesehatan pohon yang berada di sepanjang jalur protokol, termasuk melakukan perempesan atau pemangkasan secara berkala. Disamping itu, kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi pohon tumbang dan laporkan apabila menemukan pohon dengan kondisi rawan,” tutur Prayitno. (luc/ted)

  • Penjelasan BMKG soal Bibit Siklon Tropis 91S

    Penjelasan BMKG soal Bibit Siklon Tropis 91S

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap tenang sambil meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi perkembangan bibit siklon tropis 91S yang saat ini berada di Samudera Hindia sebelah Barat provinsi Lampung.

    “Masyarakat juga harus waspada adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia, mulai dari sebelah barat Nias hingga selatan Banten, serta di perairan Selat Sunda bagian Selatan,” kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dilansir ANTARA, Rabu, 10 Desember.

    Diketahui, hasil analisis BMKG mencatat bibit siklon tropis 91S berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap intensitas curah hujan di sebagian wilayah Sumatra. Dinamika atmosfer aktif saat ini, menurut Faisal, memengaruhi intensitas hujan di wilayah Sumatra, dan Bibit Siklon 91S berpotensi memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung.

    BMKG lalu menyampaikan potensi 91S untuk berkembang menjadi siklon tropis dan memasuki wilayah daratan, seperti halnya Siklon Tropis Senyar, berada dalam kategori rendah.

    Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap tenang, tidak panik, dan terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG secara real-time.

    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan berdasarkan analisis terkini, pergerakan 91S diprakirakan cenderung bergerak ke arah selatan hingga barat daya mulai 11 Desember 2025 siang atau sore hari. Selanjutnya, sistem diperkirakan mulai menunjukkan pola pergerakan yang konsisten ke barat daya, menjauhi wilayah Indonesia pada 12 Desember 2025.

    “BMKG Pusat bersama BMKG Provinsi telah melakukan koordinasi dengan BNPB dan BPBD di wilayah terdampak untuk memastikan langkah mitigasi berjalan optimal sesuai kondisi potensi cuaca yang dipengaruhi oleh keberadaan 91S,” kata Guswanto.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengimbau masyarakat, terutama di wilayah pesisir barat-selatan Sumatera hingga wilayah Banten, untuk mewaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Kemudian terkait sektor pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diimbau untuk menyesuaikan kegiatan operasionalnya berdasarkan peringatan gelombang tinggi yang berlaku.

    Pemerintah daerah pun melalui BPBD diminta memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan gangguan cuaca lainnya. BMKG memandang kolaborasi lintas sektoral yang solid adalah kunci utama untuk menciptakan keharmonisan antara sistem peringatan dini dan tindakan dini.

    “Sinergi ini memastikan informasi ancaman diterima dengan cepat dan ditindaklanjuti secara efektif oleh semua pihak, sehingga mampu memitigasi risiko dan mencapai keselamatan masyarakat secara maksimal,” ujar Andri.

  • Pohon Tabebuya hingga Trebesi Tumbang di 18 Titik Kota Surabaya saat Hujan Deras

    Pohon Tabebuya hingga Trebesi Tumbang di 18 Titik Kota Surabaya saat Hujan Deras

    Surabaya (beritajatim.com) – Pohon Tabebuya hingga pohon Trebesi tumbang di sebanyak 18 titik di Surabaya, saat hujan deras dan angin kencang pada Rabu sore (10/12/2025)

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Linda Novianti, mengungkapkan belasan pohon tumbang itu berhasil ditangani oleh petugas gabungan, BPBD dibantu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya.

    “Petugas tiba di lokasi langsung melakukan pemangkasan dahan pohon yang patah, kami pinggirkan ke bahu jalan, dan lanjut dilakukan pengangkutan oleh DLH,” kata Linda, Rabu (10/12/2025).

    Linda menyebutkan, jenis-jenis pohon yang tumbang di antaranya adalah Tabebuya, Sono, Trembesi, Mangga dan Ketapang. Dikarenakan faktor usia dan keberatan dahan.

    “Pohon tumbang tersebut memiliki diameter rata-rata 15 sentimeter sampai 60 sentimeter. Sedangkan tingginya sekitar 6 meter sampai 15 meter,” ungkapnya.

    Selain melakukan pemindahan puing yang sudah tumbang, lanjut Linda, petugas di lapangan turut melakukan perampingan dan perampingan dahan serta batang.

    “Seluruh pohon tumbang tersebut sudah dipangkas agar tak mengganggu arus lalu lintas,” terang linda.

    BPBD Surabaya turut menginformasikan bahwa dalam situasi antisipasi kebencanaan selama musim hujan di Surabaya, warga diimbau untuk waspada dan segera melapor jika menghadapi musibah kebencanaan, melalui Call Centre 112 atau Nomor WA: 081-131-112-112.

    Adapun sebaran 18 pohon tumbang di Surabaya dalam sehari tanggal 10 Desember 2025 hari ini, sebagai berikut; Jalan Raya Kendangsari, Jalan Margorejo, Jalan Darmokali, Jalan Ngagel Kebonsari, Jalan Sidosermo Dalam.

    Selanjutnya, Jalan Gunungsari, Jalan Setail, Jalan Musi, Jalan Bratang Perintis, Jalan Dr. Soetomo, Jalan Wonocolo, Jalan Pagesangan serta Jalan Ngagel Rejo.

    Sedangkan, tiga sisanya berada di kawasan Jalan Jagir Wonokromo dan dua lainnya di sekitar Jalan Ahmad Yani. (rma/ian)

  • Terra Drone Terbakar, Pramono Bakal Cek Standar Keselamatan Semua Gedung di Jakarta

    Terra Drone Terbakar, Pramono Bakal Cek Standar Keselamatan Semua Gedung di Jakarta

    JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut akan memerintahkan jajarannya untuk mengecek standar keselamatan bangunan pada seluruh gedung di Jakarta.

    Hal ini buntut peristiwa kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa, 9 Desember.

    “Jadi saya udah meminta dan dalam minggu-minggu ini kita akan segera mengecek kembali semua gedung yang ada,” kata Pramono ditemui di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Desember.

    Pramono menilai, faktor yang memperparah insiden kebakaran pada gedung-gedung di Jakarta, termasuk di Terra Drone yakni karena pengubahan struktur pendirian gedung yang kemudian melanggar persyaratan sertifikat laik fungsi (SLF) bangunan.

    “Nah gedung kemarin itu, gedung yang tumbuh. Kiri-kanannya gedung lama, tumbuh satu-satunya gedung itu, sehingga pasti secara kelengkapan persyaratannya tidak terpenuhi,” ujar Pramono.

    Berdasarkan peninjauannya di lapangan pascakejadian, serta berdiskusi dengan Kapolres Jakarta Pusat dan jajaran Pemprov DKI, Pramono mengetahui bahwa gedung Terra Drone tak memenuhi aturan standar keselamatan bangunan.

    Menurut Pramono, kondisi fisik gedung penyimpanan dan penjualan drone ini menunjukkan indikasi kuat bahwa standar keselamatan tidak dipenuhi sejak awal pembangunan.

    Ia menyoroti struktur bangunan yang tidak sesuai ketentuan dan minim fasilitas penyelamatan darurat, yang akhirnya berdampak fatal saat api muncul dan asap cepat memenuhi ruangan.

    “Kalau saya lihat struktur dan sebagainya pasti mereka melanggar aturan. Karena apa? Tangganya kecil banget, dan itu yang menyebabkan beberapa orang yang gak bisa turun ke bawah,” ujar Pramono.

    Situasi di dalam gedung disebut semakin memburuk karena tak ada pintu darurat di lantai bawah. Sehingga, para pekerja mencari jalan keluar dengan naik ke lantai atas di saat asap pekat telah mengepul.

    “Ketika kebakar, akhirnya orang, karyawannya, naik ke atas semua, kemudian asap dari bawah. Itulah yang menyebabkan kenapa kemudian yang meninggal cukup banyak,” ungkap Pramono.

    Peristiwa kebakaran pada gedung di Jalan Letjend Suprapto itu terjadi pada Selasa, 9 Desember pukul 12.43 WIB. Korban jiwa akibat kebakaran di gedung penjualan drone ini sebanyak 22 orang. Korban terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki.

    BPBD mencatat korban yang berada di dalam gedung Terra Drone Indonesia sebanyak 76 orang pegawai. Dalam insiden kebakaran yang terjadi, sebanyak 54 orang berhasil diselamatkan dan kini menjalani perawatan.

  • Ditemukan Mayat Mengapung di Perairan Sampang, Diduga Meninggal Sudah Seminggu

    Ditemukan Mayat Mengapung di Perairan Sampang, Diduga Meninggal Sudah Seminggu

    Sampang (beritajatim.com) – Mayat tanpa identitas ditemukan oleh pamancing dalam kondisi mengapung di pantai bagian timur pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang. Penemuan sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (10/12/2025).

    Kapala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, H Mohammad Hozen membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa lokasi penemuan berada sekitar tiga mil dari pesisir Pulau Mandangin.

    “Setelah menerima laporan, kami segera berkoordinasi dengan tim SAR dan mengerahkan personel menuju lokasi penemuan mayat,” terangnya.

    Lanjut Hozen, setelah tiba di lokasi mayat tanpa identitas itu dievakusi dengan kapal Polairud. Setelah tiba di daratan kemudian dibawa ke RSUD dr Moh. Zyn.

    “Berdasarkan pemeriksaan, mayat tersebut bekelamin pria diperkirakan berusia antara 30 sampai 40 tahun dengan tinggi sekitar 160 sentimeter,” imbuhnya.

    Masih kata Hozen, kondisi mayat mengalami pembusukan karena diprediksi lebih dari tujuh hari mengapung di air. sehingga menyulitkan proses identifikasi.

    “Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan bagi warga yang merasa kehilangan keluarganya bisa berkoordinasi dengan tim supaya identitas mayat segera terungkap,” pungkasnya. [sar/but]