Kementrian Lembaga: BPBD

  • Hujan Deras Guyur Jakarta dan Sekitarnya: 16 RT dan 3 Ruas Jalan Banjir

    Hujan Deras Guyur Jakarta dan Sekitarnya: 16 RT dan 3 Ruas Jalan Banjir

    Tak hanya permukiman, tiga ruas jalan juga dilaporkan tergenang, yaitu Jalan Srengseng Raya, Jalan Pondok Karya, serta Jl Kemang Utara IX. Ketinggian air di jalan berkisar 10–20 cm dan dipicu luapan Kali Mampang.

    “Jalan tergenang 3 ruas jalan,” ucap dia.

    Terkait hal ini, BPBD bersama Dinas SDA, Bina Marga, dan Gulkarmat telah mengerahkan personel untuk penyedotan air, membuka tali-tali air, serta memonitor titik rawan.

    “Lurah dan camat setempat dikerahkan untuk menyiapkan kebutuhan dasar warga apabila diperlukan. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” tandas dia.

  • Ketinggian banjir di Pondok Karya Jaksel capai 80 sentimeter

    Ketinggian banjir di Pondok Karya Jaksel capai 80 sentimeter

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta Selatan (BPBD Jaksel) mencatat ketinggian banjir di Jalan Pondok Karya RT 01 sampai 09/RW 04, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan mencapai 80 sentimeter (cm).

    “Hingga saat ini ketinggian air mencapai 80 cm karena hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang,” kata Kasatgas BPBD Jakarta Selatan Sukendar, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Sukendar mengatakan di kawasan itu belum ada warga yang terdampak dan dievakuasi.

    Kemudian, wilayah lainnya yakni Jalan NIS RT09/RW 03, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu dengan ketinggian mencapai 40 cm.

    Adapun penyebab banjir yakni luapan Kali Krukut dan intensitas hujan lebat di hulu. Sebanyak 99 kepala keluarga (KK) atau 326 jiwa diperkirakan terdampak banjir itu, namun tidak sampai mengungsi.

    Kemudian, di RW yang berbeda yakni Jalan NIS RT. 003/03, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu tercatat ketinggian air mencapai 40 cm dengan sebab yang sama yakni luapan Kali Krukut.

    “Terdampak 149 KK atau 476 jiwa, namun tidak sampai mengungsi dan evakuasi,” ucapnya.

    Lalu, Jalan Puri Mutiara V RT 009/RW 011, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak dengan ketinggian air mencapai 30 cm akibat luapan kali itu.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Jaksel) juga menggencarkan pembuatan sumur resapan melalui “Gerakan Menabung Air” untuk mencegah potensi banjir di daerah itu.

    Gerakan ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mengurangi risiko banjir dan sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

    Per kecamatan ditargetkan membuat 200 sumur resapan sehingga total sumur resapan di 10 kecamatan di Jaksel sebanyak 2.000 sumur resapan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Luapan Sungai Kemuning Rendam Pemukiman

    Banjir Luapan Sungai Kemuning Rendam Pemukiman

    Sampang (beritajatim.com) – Banjir luapan sungai Kemuning, merendam wilayah Desa Pangilen, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Selasa (18/11/2025).

    Cuaca mendung dan Intensitas hujan tinggi membuat aliran sungai meluap dan membanjiri jalan utama yang menghubungkan Desa setempat dengan Desa Banyumas. Kondisi ini membuat arus lalu lintas tersendat karena sejumlah pengendara harus memperlambat laju kendaraan.

    Pantauan di lokasi, air masih terus naik dan merendam pemukiman warga, terutama di area dekat jembatan sungai Pangilen yang menjadi akses penting bagi warga sekitar.

    Menurut keterangan salah satu warga setempat, Zainap mengatakan, air yang menggenang di jalan raya dan rumah warga sudah mencapai setinggi betis orang dewasa.

    “Air masih naik. Sudah hampir mencapai betis orang dewasa,” terangnya.

    Zainap menjelaskan bahwa kondisi paling parah terjadi di sekitar jembatan, di mana ketinggian air sudah sangat dalam hingga kendaraan tidak bisa melintas.

    “Di sekitar jembatan sudah dalam banget, sehingga pengendara tidak bisa lewat,” imbuhnya.

    Ia menambahkan, banyak pengendara yang terpaksa putar balik karena tidak dapat melanjutkan perjalanan.

    Guru-guru yang berangkat dari Sampang Kota serta warga lainnya yang tidak mengetahui kondisi banjir juga ikut terjebak sebelum akhirnya memutar arah.

    Sementara saat dikonfirmasi Kalaksa BPBD Sampang, Fajar Arif mengatakan terus memantau kondisi banjir hari ini.

    “Tadi saya sudah memerintahkan teman-teman BPBD untuk turun kelapangan, supaya memantau kondisi banjir hari ini,” tutupnya.[sar/aje]

  • Longsor di Kejawan Bondowoso Akibatkan Badan Jalan Terkikis

    Longsor di Kejawan Bondowoso Akibatkan Badan Jalan Terkikis

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Hujan berintensitas tinggi memicu longsor di Desa Kejawan, Kecamatan Grujugan, Selasa (18/11/2025) pagi. Tidak ada korban jiwa, namun badan jalan desa tergerus cukup parah.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. BPBD Bondowoso menerima laporan pertama melalui WhatsApp 50 menit kemudian. Tim Reaksi Cepat langsung diterjunkan ke lokasi untuk asesmen awal.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, mengatakan longsor dipicu kondisi tanah yang jenuh air setelah hujan deras. “Material longsor mengikis badan jalan sepanjang sembilan meter. Tingginya sekitar tujuh setengah meter, dengan lebar tergerus dua koma lima meter,” ujarnya.

    Kristianto memastikan tidak ada warga yang terdampak langsung. Arus lalu lintas desa masih bisa diakses dengan pengaturan terbatas. “Kami sudah melaporkan kondisi ini kepada pimpinan untuk penanganan lanjutan. Saat ini situasi aman dan terkendali,” katanya.

    Tiga personel dikerahkan dalam asesmen, terdiri dari dua anggota TRC dan satu petugas Pusdalops. Tidak ada kendala berarti dalam penanganan awal.
    Cuaca di wilayah Bondowoso terpantau cerah pada siang hari.

    “Kami mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi susulan, terutama di titik-titik rawan pergerakan tanah,” kata Kris. [awi/aje]

  • Hujan Deras Picu Luapan Sejumlah Sungai di Perkotaan Banyuwangi, Ini Langkah Pemkab

    Hujan Deras Picu Luapan Sejumlah Sungai di Perkotaan Banyuwangi, Ini Langkah Pemkab

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Banyuwangi, Senin (17/11/2025). Hal tersebut menyebabkan sejumlah sungai di wilayah perkotaan Banyuwangi meluap hingga ke jalan dan beberapa masuk ke permukiman warga.

    Luapan sungai terjadi pada beberapa titik aliran Sungai. Sepergi di Sunhai Kalilo, Sungai Sobo, dan Kali Bagong.

    Petugas gabungan dari Pemkab Banyuwangi seperti BPBD, Dinas PU Pengairan, TNI-Polri bergerak cepat melakukan penanganan.

    Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi, Riza AL Fahrobi mengatakan beberapa pintu air langsung ditutup sebagai prosedur standar untuk meminimalkan luapan.

    “Mesin pompa air portable kapasitas 140 meter kubik per jam juga kami kerahkan untuk mempercepat penyedotan genangan yang memasuki area permukiman warga,” ujarnya.

    Riza menyebut, luapan sungai disebabkan karena peningkatan debit imbas curah hujan tinggi di hulu. Seperti di Kali Bagong, ketinggian air sempat mencapai 180 cm, sementara debit airnya mencapai 23.147 liter per detik.

    Riza mengatakan, sejumlah rumah warga yang terdampak luapan banjir seperti di Kawasan Lingkungan Sutri dan Kelurahan Sobo, dikarenakan ada tumpukan bambu yang tersangkut di Dam Untung.

    Kepala BPBD Banyuwangi Danang Hartanto mengatakan, petugas dari BPBD, Tagana, BMKG dan Damkar disebar di sejumlah titik untuk membantu penanganan terutama pada warga terdampak.

    “Teman-teman keliling dan dibagi untuk penanganan, terutama membantu rumah-rumah warga terdampak,” kata Danang.

    Seperti menyedot air yang masuk ke pemukiman, di antaranya di Lingkungan Lebak, Perumahan Puring, dan kawasan Sobo. Petugas juga membantu membersihkan rumah warga terdampak genangan.

    “Kami juga mengevakuasi satu keluarga di Lingkungan Gareng ke tempat yang lebih aman,” kata Danang.

    Selain luapan air, juga terdapat pohon tumbang di perempatan PKM Kertosari, dan langsung ditangani. Beberapa petugas juga membantu mengatur lalu lintas karena terjadi kepadatan kendaraan.

    Untuk antisipasi Dinas PU Pengairan akan membersihkan DAM dari material yang terbawa luapan air.

    “Air berangsur surut sekitar pukul 18.00. Meski demikian menurut penanganan terus dilakukan. ]enanganan dan pemantauan tetap dilakukan hingga malam ini,” pungkas Danang. [alr/aje]

  • Hujan Deras Sebabkan Sejumlah Sungai di Banyuwangi Meluap, Warga Terdampak Dievakuasi

    Hujan Deras Sebabkan Sejumlah Sungai di Banyuwangi Meluap, Warga Terdampak Dievakuasi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Banyuwangi pada Senin (17/11/2025) menyebabkan sejumlah sungai di kawasan perkotaan meluap hingga ke jalan raya dan masuk ke permukiman warga. Luapan terjadi di beberapa titik aliran sungai, seperti Sungai Kalilo, Sungai Sobo, dan Kali Bagong, yang debit airnya meningkat drastis akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu.

    Petugas gabungan dari Pemkab Banyuwangi — meliputi BPBD, Dinas PU Pengairan, TNI, hingga Polri — dikerahkan untuk melakukan penanganan cepat. Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi, Riza AL Fahrobi, menyampaikan bahwa beberapa pintu air langsung ditutup sebagai bagian dari prosedur standar untuk meminimalkan luapan.

    “Mesin pompa air portable kapasitas 140 meter kubik per jam juga kami kerahkan untuk mempercepat penyedotan genangan yang memasuki area permukiman warga,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa ketinggian air di Kali Bagong sempat mencapai 180 cm, dengan debit air mencapai 23.147 liter per detik. Riza menambahkan, sejumlah rumah warga di kawasan Lingkungan Sutri dan Kelurahan Sobo turut terdampak akibat tumpukan bambu yang tersangkut di Dam Untung sehingga memperparah aliran air.

    Sementara itu, Kepala BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, mengatakan bahwa petugas dari BPBD, Tagana, BMKG, dan Damkar disebar ke berbagai titik untuk membantu warga, termasuk menyedot air yang masuk ke rumah-rumah di Lingkungan Lebak, Perumahan Puring, dan kawasan Sobo.

    “Teman-teman keliling dan dibagi untuk penanganan, terutama membantu rumah-rumah warga terdampak,” kata Danang.

    Selain itu, BPBD turut mengevakuasi satu keluarga di Lingkungan Gareng ke lokasi yang lebih aman. Petugas juga menangani pohon tumbang di perempatan PKM Kertosari dan melakukan pengaturan lalu lintas akibat kepadatan kendaraan. Upaya pembersihan material yang terbawa air juga dilakukan oleh Dinas PU Pengairan di sekitar dam untuk mencegah penyumbatan lanjutan.

    Air mulai berangsur surut sekitar pukul 18.00, namun pemantauan dan penanganan tetap dilakukan hingga malam hari. “Air berangsur surut sekitar pukul 18.00. Meski demikian, penanganan dan pemantauan tetap dilakukan hingga malam ini,” pungkas Danang. [alr/beq]

  • ​Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

    ​Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

    Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. 

    Peristiwa kebakaran itu berlangsung pada Minggu malam, 16 November 2025, di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, RT 13/RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang.

    Laporan pertama diterima petugas pada pukul 20.32 WIB, dan api berhasil dipadamkan seluruhnya pada pukul 22.25 WIB.
     
    150 warga mengungsi

    Kebakaran ini menghanguskan 20 rumah. Tak hanya itu, sebanyak 150 warga juga terpaksa mengungsi.

    “Lokasi pengungsi saat ini berada di GOR Tanah Abang,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Senin, 17 November 2025.
     

     

    Sebanyak 33 KK terdampak

    Akibat kekabakaran ini, 150 jiwa dari 33 KK kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. “Selesai ditangani oleh 20 unit Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), petugas BPBD, PMI, dan lainnya,” terang Yohan.
     
    Nilai kerugian masih didata

    Ia menambahkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Sementara itu, nilai kerugian saat ini masih didata. “Untuk korban (jiwa) dipastikan nihil,” terang Yohan.

    Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. 
     
    Peristiwa kebakaran itu berlangsung pada Minggu malam, 16 November 2025, di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, RT 13/RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang.
     
    Laporan pertama diterima petugas pada pukul 20.32 WIB, dan api berhasil dipadamkan seluruhnya pada pukul 22.25 WIB.
     

    150 warga mengungsi

    Kebakaran ini menghanguskan 20 rumah. Tak hanya itu, sebanyak 150 warga juga terpaksa mengungsi.

    “Lokasi pengungsi saat ini berada di GOR Tanah Abang,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Senin, 17 November 2025.
     

     

    Sebanyak 33 KK terdampak

    Akibat kekabakaran ini, 150 jiwa dari 33 KK kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. “Selesai ditangani oleh 20 unit Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), petugas BPBD, PMI, dan lainnya,” terang Yohan.
     

    Nilai kerugian masih didata

    Ia menambahkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Sementara itu, nilai kerugian saat ini masih didata. “Untuk korban (jiwa) dipastikan nihil,” terang Yohan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Longsor Cilacap, Kementerian PU Fokus Buka Akses dan Percepat Evakuasi

    Longsor Cilacap, Kementerian PU Fokus Buka Akses dan Percepat Evakuasi

    Jakarta: Pemerintah pusat bergerak cepat merespons bencana tanah longsor yang menimpa wilayah perbukitan Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025. Longsor yang dipicu curah hujan ekstrem dan banjir sehinnga menciptakan kondisi tanah yang labil itu menimbun beberapa rumah warga serta menimbulkan korban jiwa.

    Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan langkah pertama yang diutamakan pemerintah adalah membuka akses ke titik-titik terdampak agar proses penyelamatan bisa dilakukan secepat mungkin.
     

    “Kami mengerahkan semua sumber daya yang tersedia. Keselamatan warga adalah prioritas tertinggi,” ujar Menteri Dody.

    Untuk mendukung evakuasi dan pencarian korban, Kementerian PU mengirimkan 15 unit excavator dari berbagai balai teknis, mulai dari BBWS hingga BBPJN. Sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, sementara lainnya sedang dalam perjalanan menuju titik bencana.

    Seluruh operasi lapangan dilakukan bersama BPBD, Basarnas, dan unsur Forkopimda Cilacap. Koordinasi lintas instansi ini dilakukan agar akses menuju area longsor dapat segera dibuka dan material tanah bisa disingkirkan dengan cepat.
    520 Personel Gabungan Beroperasi di Lapangan
    Dalam briefing pada 15 November 2025, pemerintah melaporkan bahwa total 520 personel dikerahkan dalam penanganan darurat.
     
    Area terdampak dibagi dalam beberapa zona kerja, dengan tugas meliputi pengerjaan sodetan aliran air untuk mencegah banjir susulan, pembukaan akses jalan bagi tim penyelamat, dan pencarian korban pada titik-titik yang tertimbun material longsor.

    Menteri Dody juga menyebut langkah-langkah lanjutan akan melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BNPB, termasuk opsi modifikasi cuaca untuk mempercepat operasi SAR.

    “Kami dukung penuh seluruh kebutuhan di lapangan, mulai dari alat berat hingga ketersediaan solar,” tegasnya.

    Selain menyampaikan duka cita atas korban, Kementerian PU memastikan dukungan tidak akan berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi berlanjut hingga masa pemulihan infrastruktur dasar warga.
    Banjir Meluas, 79 Ribu Warga Cilacap Terdampak
    Kabupaten Cilacap sebelumnya juga dilanda banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada 13 Oktober 2025. BNPB mencatat sebanyak 79.111 warga terdampak, dengan 491 orang harus mengungsi ke tempat aman.

    Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, genangan air yang tinggi membuat 65.094 rumah mengalami dampak langsung. Pemerintah daerah tengah menyiapkan penetapan status Siaga Darurat sambil terus memutakhirkan data kerusakan.

    Tim BPBD di lapangan juga melakukan asesmen lanjutan untuk memetakan kebutuhan warga serta menilai risiko banjir susulan. BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem dan dinamika iklim pada periode Oktober masih mungkin memicu bencana susulan.Informasi peringatan dini dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG, BPBD, dan situs BNPB.

    Jakarta: Pemerintah pusat bergerak cepat merespons bencana tanah longsor yang menimpa wilayah perbukitan Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025. Longsor yang dipicu curah hujan ekstrem dan banjir sehinnga menciptakan kondisi tanah yang labil itu menimbun beberapa rumah warga serta menimbulkan korban jiwa.
     
    Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan langkah pertama yang diutamakan pemerintah adalah membuka akses ke titik-titik terdampak agar proses penyelamatan bisa dilakukan secepat mungkin.
     

    “Kami mengerahkan semua sumber daya yang tersedia. Keselamatan warga adalah prioritas tertinggi,” ujar Menteri Dody.
     
    Untuk mendukung evakuasi dan pencarian korban, Kementerian PU mengirimkan 15 unit excavator dari berbagai balai teknis, mulai dari BBWS hingga BBPJN. Sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, sementara lainnya sedang dalam perjalanan menuju titik bencana.

    Seluruh operasi lapangan dilakukan bersama BPBD, Basarnas, dan unsur Forkopimda Cilacap. Koordinasi lintas instansi ini dilakukan agar akses menuju area longsor dapat segera dibuka dan material tanah bisa disingkirkan dengan cepat.

    520 Personel Gabungan Beroperasi di Lapangan
    Dalam briefing pada 15 November 2025, pemerintah melaporkan bahwa total 520 personel dikerahkan dalam penanganan darurat.
     
    Area terdampak dibagi dalam beberapa zona kerja, dengan tugas meliputi pengerjaan sodetan aliran air untuk mencegah banjir susulan, pembukaan akses jalan bagi tim penyelamat, dan pencarian korban pada titik-titik yang tertimbun material longsor.
     
    Menteri Dody juga menyebut langkah-langkah lanjutan akan melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BNPB, termasuk opsi modifikasi cuaca untuk mempercepat operasi SAR.
     
    “Kami dukung penuh seluruh kebutuhan di lapangan, mulai dari alat berat hingga ketersediaan solar,” tegasnya.
     
    Selain menyampaikan duka cita atas korban, Kementerian PU memastikan dukungan tidak akan berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi berlanjut hingga masa pemulihan infrastruktur dasar warga.
    Banjir Meluas, 79 Ribu Warga Cilacap Terdampak
    Kabupaten Cilacap sebelumnya juga dilanda banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada 13 Oktober 2025. BNPB mencatat sebanyak 79.111 warga terdampak, dengan 491 orang harus mengungsi ke tempat aman.
     
    Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, genangan air yang tinggi membuat 65.094 rumah mengalami dampak langsung. Pemerintah daerah tengah menyiapkan penetapan status Siaga Darurat sambil terus memutakhirkan data kerusakan.
     
    Tim BPBD di lapangan juga melakukan asesmen lanjutan untuk memetakan kebutuhan warga serta menilai risiko banjir susulan. BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem dan dinamika iklim pada periode Oktober masih mungkin memicu bencana susulan.Informasi peringatan dini dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG, BPBD, dan situs BNPB.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (SAW)

  • Lamongan Siaga Bencana! Pemkab Turunkan Pasukan Lengkap Hadapi Cuaca Ekstrem

    Lamongan Siaga Bencana! Pemkab Turunkan Pasukan Lengkap Hadapi Cuaca Ekstrem

    Lamongan (beritakatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seiring kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.

    Pemeriksaan kesiapan personel gabungan hingga peralatan penanggulangan dilakukan melalui Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Alun-Alun Lamongan, Senin (17/11/2025). Apel tersebut digelar untuk memastikan respons cepat ketika terjadi keadaan darurat.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menekankan perlunya konsolidasi seluruh unsur penanganan bencana, terutama setelah munculnya fenomena cuaca ekstrem di beberapa wilayah.

    “Hari ini kita konsolidasi, memastikan seluruh prasarana, sarana, dan perangkat penanggulangan bencana siap digunakan. Tadi kita lihat bersama bahwa alat-alatnya bisa berfungsi, terpelihara, dan siap diterjunkan kapan pun diperlukan,” kata Pak Yes, sapaan akrab Yuhronur.

    Menurutnya, seluruh sarana pendukung seperti kendaraan operasional, peralatan evakuasi, dan perlengkapan darurat harus berada dalam kondisi siap digunakan. “Perubahan iklim saat ini ekstrem. Karena itu semua jenis potensi bencana, mulai banjir, tanah longsor, hingga puting beliung, sudah kita siapkan langkah antisipasinya,” ujarnya.

    Sementara Plt Kalaksa BPBD Lamongan, M. Na’im, menyebut beberapa kecamatan masuk dalam wilayah yang perlu diwaspadai. “Puting beliung tercatat muncul tiba-tiba di kawasan Sukodadi, Pucuk, Ngimbang, dan Sambeng,” kata Na’im.

    Sementara potensi banjir di Bengawan Jero diantisipasi melalui normalisasi saluran air dan pengaktifan kembali pompa penyedot.

    Na’im menekankan bahwa seluruh unsur kebencanaan mulai TNI, Polri, instansi pemerintah, forum pencegahan bencana, hingga relawan telah disiagakan agar dapat bergerak cepat jika terjadi kondisi darurat. “Mitigasi terus diperkuat untuk memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat Lamongan,” ucapnya. (fak/kun)

  • Total 16 Korban Tewas, Simak Update Bencana Longsor Cilacap

    Total 16 Korban Tewas, Simak Update Bencana Longsor Cilacap

    Cilacap: Bencana tanah longsor menerjang beberapa dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tanah longsor ini diakibatkan curah hujan yang tinggi.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyebut sebanyak 24 desa terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan berintensitas tinggi sejak beberapa sepekan terakhir.

    Berikut ini fakta-fakta bencana banjir dan tanah longsor di Cilacap:
     
    1. Total 16 korban tewas

    Operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap menemukan tiga korban meninggal dunia. Sehingga total kini korban tewas mencapai 16 orang, hingga Senin, 17 November 2025.

    Kepala Kantor SAR Cilacap Muhamad Abdullah mengatakan bahwa ketiga korban ditemukan dalam rentang waktu kurang dari satu jam. Mereka adalah Nilna Nur Fauziah, 9, yang ditemukan pukul 08.57 WIB, disusul Wafik Nur Aini Zahra, 15, pada pukul 09.37 WIB, dan Cahyanto, 57, yang ditemukan pukul 09.50 WIB. Sementara itu, Tim SAR juga menemukan bagian tubuh pada pukul 13.25 WIB.
     

     

    2. 10 orang masih dinyatakan hilang

    Sebanyak 10 orang masih dinyatakan hilang dan tim SAR masih terus berusaha melakukan pencarian korban. 

    Sebanyak 22 alat berat jenis bucket excavator dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Cilacap, diturunkan membantu proses operasi pencarian dan pertolongan.

    3. Tim SAR turunkan 1.001 personel

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menjelaskan pihaknya juga menurunkan 1.001 personel untuk memaksimalkan pencarian korban. 

    “Selain dukungan alat berat, opsar ini juga didukung oleh 1.001 personel dari berbagai komponen. Sembilan ekor unit K9 dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah ikut membantu pencarian korban,” ujarnya.
     
    4. Pencarian korban menggunakan drone hingga anjing pelacak

    Abdullah menjelaskan bahwa pencarian hari kelima dilakukan dengan lima metode utama. 

    “Kami mengerahkan drone thermal, anjing pelacak, alkon atau pompa air, metode ekstrikasi baik modern maupun manual, serta alat berat,” ujarnya.

    5. Pencarian korban longsor terkendala cuaca

    Pembagian area pencarian tetap sama seperti hari sebelumnya, meliputi empat worksite dua di Dusun Cibuyut, serta dua di Dusun Tarukahan. Pencarian menghadapi kendala cuaca, setelah pada sore jam 15.00 WIB, hujan turun di lokasi longsor. 

    Cilacap: Bencana tanah longsor menerjang beberapa dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tanah longsor ini diakibatkan curah hujan yang tinggi.
     
    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyebut sebanyak 24 desa terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan berintensitas tinggi sejak beberapa sepekan terakhir.
     
    Berikut ini fakta-fakta bencana banjir dan tanah longsor di Cilacap:
     

    1. Total 16 korban tewas

    Operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap menemukan tiga korban meninggal dunia. Sehingga total kini korban tewas mencapai 16 orang, hingga Senin, 17 November 2025.

    Kepala Kantor SAR Cilacap Muhamad Abdullah mengatakan bahwa ketiga korban ditemukan dalam rentang waktu kurang dari satu jam. Mereka adalah Nilna Nur Fauziah, 9, yang ditemukan pukul 08.57 WIB, disusul Wafik Nur Aini Zahra, 15, pada pukul 09.37 WIB, dan Cahyanto, 57, yang ditemukan pukul 09.50 WIB. Sementara itu, Tim SAR juga menemukan bagian tubuh pada pukul 13.25 WIB.
     

     

    2. 10 orang masih dinyatakan hilang

    Sebanyak 10 orang masih dinyatakan hilang dan tim SAR masih terus berusaha melakukan pencarian korban. 
     
    Sebanyak 22 alat berat jenis bucket excavator dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Cilacap, diturunkan membantu proses operasi pencarian dan pertolongan.

    3. Tim SAR turunkan 1.001 personel

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menjelaskan pihaknya juga menurunkan 1.001 personel untuk memaksimalkan pencarian korban. 
     
    “Selain dukungan alat berat, opsar ini juga didukung oleh 1.001 personel dari berbagai komponen. Sembilan ekor unit K9 dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah ikut membantu pencarian korban,” ujarnya.
     

    4. Pencarian korban menggunakan drone hingga anjing pelacak

    Abdullah menjelaskan bahwa pencarian hari kelima dilakukan dengan lima metode utama. 
     
    “Kami mengerahkan drone thermal, anjing pelacak, alkon atau pompa air, metode ekstrikasi baik modern maupun manual, serta alat berat,” ujarnya.

    5. Pencarian korban longsor terkendala cuaca

    Pembagian area pencarian tetap sama seperti hari sebelumnya, meliputi empat worksite dua di Dusun Cibuyut, serta dua di Dusun Tarukahan. Pencarian menghadapi kendala cuaca, setelah pada sore jam 15.00 WIB, hujan turun di lokasi longsor. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)