Kementrian Lembaga: BPBD

  • Pascaerupsi Gunung Semeru, Kondisi Jembatan Gladak Perak Licin Banyak Endapan Lumpur Abu Vulkanik

    Pascaerupsi Gunung Semeru, Kondisi Jembatan Gladak Perak Licin Banyak Endapan Lumpur Abu Vulkanik

    Aparat Satpol PP yang bertugas di lokasi juga memperingatkan pentingnya kewaspadaan ekstra.

    “Kami terus melakukan penjagaan dan pengaturan lalu lintas untuk mencegah kecelakaan. Banyak titik jalan yang tampak aman, namun licinnya ekstrem, sehingga warga harus benar-benar memperlambat laju kendaraan,” tutur Sutrisno, anggota Satpol PP.

    Warga disarankan putar balik dan menunggu proses pembersihan jalan. Keselamatan jauh lebih penting daripada memaksakan perjalanan

    Selain itu, warga juga diminta tetap menggunakan masker dan pelindung mata karena abu vulkanik masih beterbangan di beberapa titik. Pihak BPBD, relawan, dan aparat setempat terus melakukan pembersihan material vulkanik dan pemantauan aktivitas Semeru.

    Pemerintah berharap masyarakat dapat mematuhi imbauan keselamatan ini sambil menunggu jalur kembali pulih sepenuhnya.

  • BPBD Ponorogo Kebut Pembersihan Longsor di Jalur Wagir Kidul–Banaran

    BPBD Ponorogo Kebut Pembersihan Longsor di Jalur Wagir Kidul–Banaran

    Ponorogo (beritajatim.com) – Upaya pemulihan pascalongsor di jalur poros yang menghubungkan Desa Wagir Kidul dengan Desa Banaran, Kecamatan Pulung, kembali dikebut BPBD Ponorogo. Sejak Jumat (21/11/2025) pagi, satu unit eskavator terus bekerja menyingkirkan material tanah yang menutup total akses utama antardesa tersebut.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, menyampaikan bahwa progres pembersihan hingga Jumat pagi telah mencapai sekitar 50 persen. Dia optimistis jalur poros desa itu bisa terbuka kembali pada Jumat sore. Dengan catatan, wilayah tersebut tidak diguyur hujan.

    “Pembersihan material longsor untuk jalan sudah mencapai 50 persen. Kami targetkan selesai pada Jumat sore,” kata Agung.

    Namun, proses penanganan pada hari sebelumnya berjalan kurang maksimal. Cuaca hujan membuat tanah labil, bahkan memicu longsor susulan. Kondisi tebing yang masih memiliki banyak retakan juga menambah kewaspadaan petugas di lapangan.

    “Kemarin pembersihan terkendala cuaca hujan sehingga mengganggu prosesnya. Bahkan terjadi longsor susulan. Hasil asesmen kami, memang masih ada rentakan di bagian atas,” lanjutnya.

    Selain struktur tanah yang labil, kawasan itu juga dipadati vegetasi pohon keras yang berpotensi ikut menggugurkan material ketika hujan deras. Karena itu, BPBD telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mengambil langkah pencegahan tambahan.

    “Kami sudah menyampaikan ke pihak pemdes agar membuat drainase di sisi utara mahkota longsor,” kata Agung.

    Setelah jalur utama kembali bisa dilalui, BPBD akan melanjutkan pembersihan material pada dua rumah warga yang sebelumnya tertimbun longsor. Beberapa alat berat masih bersiaga hingga seluruh titik terdampak dapat ditangani dengan aman.

    BPBD meminta warga tetap waspada, terutama selama hujan masih turun dengan intensitas tinggi di kawasan perbukitan Pulung. Potensi pergerakan tanah masih bisa terjadi sewaktu-waktu. [end/aje]

  • Petugas gabungan bersihkan material atap rumah ambruk di Kramat Jati

    Petugas gabungan bersihkan material atap rumah ambruk di Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 28 petugas gabungan membersihkan material atap rumah yang ambruk di Gang Senggol, RT 02/08, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Pembersihan dilakukan untuk meringankan beban warga yang penyintas atap rumah ambruk tersebut,” kata Sekretaris Kelurahan Tengah Endri Budiarta saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Petugas gabungan itu terdiri dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    “Petugas gabungan bersama warga bahu-membahu membersihkan material atap dua rumah yang ambruk pada Selasa (18/11) sekitar pukul 16. 30 WIB,” ujar Endri.

    Selain itu, dia menyebutkan pihaknya akan mengusulkan ke Baznas Bazis Jakarta Timur agar kedua rumah tersebut dibantu untuk direnovasi karena kondisi bangunannya sudah rapuh sejak dibangun pada 1960-an.

    Dua rumah yang atapnya ambruk itu dihuni oleh dua Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 11 jiwa. Saat ambruk, penghuni rumah mengungsi ke rumah kosong yang hanya berjarak sekitar 15 meter.

    “Kami juga sedang mengajukan bantuan barang (natura) ke Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Untuk Pembersihan material atap rumah ambruk ditargetkan rampung hari ini,” jelas Endri.

    Sementara itu, salah seorang pemilik rumah bernama Ani Pancawati Ningrum membeberkan peristiwa itu terjadi saat ia sedang beristirahat sambil bermain telepon genggam di dalam rumah bersama anaknya.

    Tiba-tiba Ani terkejut saat mendengar suara atap rumah yang ambruk.

    “Saya berharap sekali bantuan untuk memperbaiki rumah ini agar bisa tinggal dengan aman dan nyaman,” ucap Ani.

    Sebelumnya, sebuah pohon besar dan tiang lampu penerangan jalan umum (PJU) tumbang sehingga menimpa empat unit mobil yang tengah melintas di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (20/11).

    Petugas keamanan bernama Tegar yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian itu mengatakan pohon tersebut tumbang sekitar pukul 14.45 WIB, setelah angin kencang menerjang wilayah tersebut.

    “Tadi angin dulu. Lalu, gerimis dan tak lama, terdengar bunyi ‘bruk’ keras sekali, sambil diikuti bunyi kaya gelas pecah. Saya langsung cek, ternyata pohon tumbang,” kata Tegar di Jakarta, Kamis (20/11).

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, tiga mobil rusak akibat tertimpa batang, ranting pohon dan tiang lampu jalanan, sehingga total kerugian mencapai Rp100 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku Beli Bahan Bom via Online, Ngaku ke Orang Tua untuk Ekskul

    Pelaku Beli Bahan Bom via Online, Ngaku ke Orang Tua untuk Ekskul

    Ledakan terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Jalan Prihatin, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025). Insiden itu terjadi saat khotbah Jumat tengah berlangsung.

    Hal itu diungkap Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan berdasar keterangan salah satu guru Matematika SMA 72 Jakarta. Dia mengatakan, ratusan siswa dan guru saat itu sedang mengikuti khotbah Jumat di aula sekolah.

    “Ketika khotbah Jumat sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar suara ledakan cukup keras dari arah belakang aula,” kata Yohan dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).

    Saksi mata, Totong menceritakan, ledakan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, siswa dan guru SMA Negeri 72 sedang melaksanakan salat Jumat di masjid.

    “Saya kan lagi salat Jumat, di saf paling depan, ya langsung meledak. Pas ledakan langsung bubar, langsung pada keluar semua karena takut,” cerita Totong, Jumat (7/11/2025).

    Totong mengaku mendengar suara ledakan keras dari tiga arah berbeda, baik di dalam maupun luar area sekolah. Menurutnya, ledakan itu terjadi secara berurutan, bukan dalam satu waktu bersamaan.

    “Ledakan tidak barengan. Setelah di satu titik, satu lagi. Jarak suaranya nggak lama,” ujarnya.

    Setelah ledakan di tiga titik terjadi, Totong menyebut jemaah langsung menghubungi ambulans dan aparat penegak hukum. Tak lama, ambulans tiba di lokasi.

    Dia melihat puluhan orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.

    “Korban dibawa ke RS Islam Cempaka Putih,” ucapnya.

  • Kapolda Cek Jalur Ciamis Persiapan Pengamanan Natal-Tahun Baru

    Kapolda Cek Jalur Ciamis Persiapan Pengamanan Natal-Tahun Baru

    JAKARTA – Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan mengecek langsung kondisi jalur di wilayah Kabupaten Ciamis memastikan kesiapan menjelang pengamanan Natal 2025 dan libur Tahun Baru 2026 agar masyarakat nyaman dan aman.

    “Kita akan mengadakan Operasi Nataru Lodaya 2025, dan apa yang saya lihat di sini Polres Ciamis telah siap semuanya, dan tadi ada beberapa arahan kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Kapolda saat meninjau kesiapan jalur mudik selatan di Pos Lalu Lintas Prakasabels Pahlawan, Kabupaten Ciamis, Kamis, 20 November dilansir ANTARA.

    Ia menuturkan jajarannya mengecek seluruh daerah, termasuk saat ini wilayah hukum Polres Ciamis yang terdapat jalur selatan atau lintas provinsi sebagai persiapan menghadapi dan dalam rangka menyambut Hari Natal 2025 dan Tahun Baru.

    Kapolda menyoroti pentingnya disiplin, latihan, dan kesiapan personel dalam menjalankan Operasi Nataru 2025 yang merupakan operasi kemanusiaan berskala besar.

    Dia menegaskan keberhasilan pelaksanaan tugas tidak hanya masalah tampilan di lapangan, tapi berasal dari kerja rutin yang tidak selalu terlihat, untuk itu seluruh personel harus tetap selalu memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat, termasuk kesiapan menghadapi potensi bencana alam.

    “Seluruh jajaran yang pertama untuk melayani masyarakat, masyarakat ini harus dilayani supaya nanti bisa liburan dengan aman, dan bisa melaksanakan ibadah Natal dan Tahun Baru juga dengan aman,” katanya.

    Kapolda menyampaikan kepolisian tidak hanya mengecek kesiapan personel tapi sarana dan prasarananya menjadi perhatian agar Operasi Nataru bisa berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur.

    Upaya mewujudkan operasi tersebut berjalan lancar dan sukses, kata dia, maka perlu berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan yakni jajaran TNI, pemerintah daerah, dan semua pihak terkait lainnya untuk menjaga kelancaran dan keselamatan.

    “Keselamatan juga menjadi sesuatu yang utama yang harus dilaksanakan, yang diwujudkan, dan tidak lupa saya menitipkan kolaborasi, di sini alhamdulillah ada TNI, ada Dishub dari pemerintah daerah, ada BPBD dan semuanya bersama-sama,” katanya.

  • Pemprov Jatim Dorong Lompatan Digital Lewat E-Purchasing Awards 2025

    Pemprov Jatim Dorong Lompatan Digital Lewat E-Purchasing Awards 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempercepat modernisasi sistem pengadaan barang/jasa kembali ditegaskan melalui gelaran E-Purchasing Awards 2025 yang berlangsung di Ruang Rapat Hayam Wuruk, Gedung Setda Provinsi Jatim.

    Acara tahunan ini menjadi ajang apresiasi bagi pemerintah daerah, perangkat daerah, hingga pelaku UMKM yang dinilai berhasil mengoptimalkan transaksi lewat platform pengadaan elektronik.

    Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono menegaskan bahwa digitalisasi pengadaan merupakan pintu masuk penting untuk memperkuat transparansi, efisiensi, sekaligus membuka ruang lebih luas bagi UMKM lokal.

    “Penghargaan ini mengafirmasi komitmen kita bersama memperkuat reformasi digital. Katalog Versi 6 yang telah terintegrasi dengan berbagai lokapasar kini memberi peluang besar bagi percepatan layanan publik,” ujarnya.

    Melalui program Jatim Bejo (Jawa Timur Belanja Online), daerah-daerah di Jatim didorong aktif memaksimalkan Toko Daring sebagai sarana transaksi pemerintah dengan UMKM.

    Dalam kategori pemerintah kota/kabupaten dengan total transaksi tertinggi menggunakan Jatim Bejo, Kota Surabaya keluar sebagai juara pertama, disusul Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Sidoarjo.

    Kategori perangkat daerah dengan pemesanan terbesar juga mencatat dominasi OPD provinsi. Dinas Pendidikan Jatim berada di posisi pertama, diikuti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya.

    Sementara itu, kategori transaksi terbanyak diraih Kota Kediri, disusul Kota Malang dan Kabupaten Pasuruan. Adapun BPBD Jatim menjadi OPD dengan pemerataan penyedia paling luas.

    Dukungan penuh datang dari LKPP RI yang menilai Jatim sebagai daerah dengan ekosistem digital paling progresif dalam e-purchasing.

    Deputi Transformasi Pengadaan Digital LKPP, Patria Susantosa, menyebut integrasi marketplace seperti Jatim Bejo mampu mempercepat proses pengadaan yang selama ini rumit.

    “Pendekatan ini membuat pengadaan lebih cepat, kompetitif, dan terstandarisasi. Inovasi marketplace menjembatani kebutuhan spesifik daerah yang menuntut adaptasi cepat,” tegasnya.

    Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa Setdaprov Jatim, Arif Endro Utomo, menegaskan bahwa pihaknya terus memperluas sosialisasi Katalog Elektronik Versi 6.

    “Target kami jelas: seluruh pengadaan di Jatim dilakukan secara elektronik. Ketika UMKM ikut dalam pengadaan, ekonomi daerah ikut tumbuh,” ujarnya.

    Sebagai salah satu marketplace terintegrasi dalam Katalog Elektronik V6, Mbizmarket menilai Jatim sebagai motor penting dalam digitalisasi pengadaan nasional.

    CEO Mbizmarket Ryn MR Hermawan menyoroti inovasi pembayaran Virtual Account berbasis BI SNAP yang pertama dijalankan Pemprov Jatim bersama Bank Jatim.

    “Komitmen Jatim memberi dorongan besar bagi percepatan transformasi e-purchasing di Indonesia,” katanya.

    Program E-Purchasing Award Jatim Bejo 2025 dinilai tidak hanya memperkuat ekosistem digital daerah, tetapi juga memberi standar baru bagi percepatan transformasi pengadaan di tingkat nasional. (tok/ian)

  • DPRD Surabaya Desak Mitigasi Berlapis Hadapi Anomali Cuaca

    DPRD Surabaya Desak Mitigasi Berlapis Hadapi Anomali Cuaca

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mendesak Pemkot Surabaya memperketat mitigasi bencana menjelang puncak musim hujan November–Desember yang diperkirakan disertai anomali cuaca ekstrem. Dia menilai kesiapsiagaan tidak boleh hanya bertumpu pada BPBD di tingkat kota, tetapi harus diperkuat sampai kecamatan dan kelurahan sebagai garda terdepan.

    “Anomali cuaca tahun ini membuat pola hujan tidak stabil. Karena itu mitigasi harus ketat. Tidak bisa hanya mengandalkan BPBD di pusat, tetapi harus sampai ke kecamatan dan kelurahan,” ujar politikus Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe ini, Kamis (20/11/2025).

    Menurut Cak Yebe, intensitas hujan yang makin tidak menentu ditambah potensi angin kencang, genangan, dan pohon tumbang menuntut perangkat wilayah meningkatkan patroli dan pemetaan titik rawan. Dia meminta lurah dan camat memastikan seluruh saluran lingkungan bersih agar gangguan aliran air bisa diminimalkan sejak awal.

    “Yang paling dekat dengan warga adalah kelurahan dan kecamatan. Respons awal itu sangat menentukan, terutama pada menit-menit pertama ketika hujan ekstrem turun,” tegasnya.

    Cak Yebe juga menyampaikan perlunya memastikan peralatan mitigasi tersedia di setiap kelurahan. Mulai pompa portabel, gergaji mesin, lampu darurat hingga pelampung harus siap digunakan tanpa menunggu bantuan turun dari BPBD.

    “Respons cepat di lapangan itu kuncinya. Kelurahan harus punya peralatan dasar untuk menangani kejadian awal sebelum bantuan besar datang,” imbuh Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Selain itu, dia meminta Pemkot memberi edukasi masif kepada warga melalui RT/RW. Menurut dia, masyarakat harus memahami langkah aman saat hujan lebat, lokasi titik kumpul, serta cara melapor melalui Command Center 112. “Informasi yang cepat menyelamatkan nyawa. Edukasi warga itu bagian dari mitigasi paling efektif,” tutur Cak Yebe.

    Dalam kesempatan itu, Cak Yebe juga menegaskan pentingnya perhatian terhadap kondisi Command Center Surabaya yang mengalami kendala teknis. Sebanyak 31 monitor TV yang meng-cover 124 titik CCTV dilaporkan mati sehingga ruang kendali kehilangan kemampuan memantau berbagai lokasi vital kota secara real time.

    Dia menilai kondisi ini sangat berbahaya, terutama pada periode cuaca ekstrem ketika operator Command Center membutuhkan visual penuh untuk mendeteksi banjir mendadak, pohon tumbang, hingga gangguan lalu lintas.

    “Monitor yang mati itu harus segera diganti. Operator Command Center perlu melihat seluruh titik vital supaya BPBD bisa cepat antisipasi ketika situasi darurat terjadi,” ujar Cak Yebe.

    Cak Yebe menambahkan bahwa sistem kendali kota seharusnya menjadi tulang punggung mitigasi modern. Jika perangkat kunci justru tidak berfungsi optimal, maka kecepatan respons dalam penanganan bencana bisa terhambat dan berpotensi menimbulkan risiko tambahan bagi warga.

    Sebagai langkah lanjutan, Komisi A memastikan akan memanggil dinas terkait untuk mengevaluasi kesiapan peralatan mitigasi, termasuk perbaikan Command Center. Dia berharap seluruh perangkat dapat sigap sebelum puncak musim hujan benar-benar tiba.

    “Kami tidak ingin ada kelalaian teknis yang berujung pada lambatnya respons bencana. Semua perangkat, termasuk Command Center, harus bekerja 100 persen karena keselamatan warga adalah prioritas utama,” tutup Cak Yebe. [asg/kun]

  • Korban Luka akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 3 Orang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        20 November 2025

    Korban Luka akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 3 Orang Surabaya 20 November 2025

    Korban Luka akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 3 Orang
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Korban luka akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bertambah satu orang.
    Sebelumnya, korban erupsi
    Gunung Semeru
    diketahui adalah pasangan suami istri asal Kabupaten Kediri.
    Keduanya mengalami luka bakar di bagian lengan dan wajah usai menerobos Jembatan Gladak Perak saat awan panas melintas di bawahnya.
    Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triono mengatakan, korban luka akibat erupsi bertambah satu orang sehingga totalnya menjadi tiga orang.
    Identitas korban diketahui bernama Husen, warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.
    Korban mengalami luka bakar saat hendak mengambil pakaian untuk putranya di Dusun Sumbersari, Kecamatan Pronojiwo.
    Lokasi tersebut, merupakan area terparah yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
    “Korban luka total tiga orang, ketiganya mengalami luka bakar ada yang 20 persen, ada yang 18 persen,” kata Agus.
    Menurut Agus, ketiga korban saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haryoto Lumajang.
    “Informasi terakhir yang kami peroleh dari rumah sakit, ketiga korban saat ini sedang dirawat di ruang ICU,” kata dia.
    Data terbaru BPBD Lumajang, erupsi Gunung Semeru menyebabkan 21 rumah dan satu gedung sekolah rusak. Sedangkan, jumlah pengungsi di sembilan lokasi tercatat sebanyak 1.116 jiwa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Bencana, Bupati Kediri Instruksikan Personel BPBD dan Desa Siaga 24 Jam

    Waspada Bencana, Bupati Kediri Instruksikan Personel BPBD dan Desa Siaga 24 Jam

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito menginstruksikan personel BPBD untuk siaga 24 jam. Hal ini menindaklanjuti curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu belakangan.

    Instruksi tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno. Dimana instruksi ini tertuang dalam surat Edaran Bupati Kediri Nomor: 300.2.3/15/418.07/2025.
    .
    Djoko menjelaskan, beberapa wilayah yang berpotensi bencana berada di lereng Gunung Wilis. Seperti Kecamatan Tarokan, Banyakan, dan Grogol cenderung berpotensi banjir. Sementara Kecamatan Mojo berpotensi terjadi longsor.

    Hal ini menurutnya terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi. Wilayah potensi bencana hidrometeorologi tersebut telah dipetakan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Harapannya, dengan pemetaan ini bisa meningkatkan kesiapsiagaan personel di lapangan.

    Demi meningkatkan kesiapsiagaan bencana, Pemerintah Kabupaten Kediri membentuk tim siaga bencana di desa-desa utamanya di desa yang memiliki tingkat potensi bencana. “Kami sudah membentuk kurang lebih 80 tim siaga bencana di desa-desa,” terang Djoko pada Kamis 20 November 2025.

    Di sisi lain, pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca akhir-akhir ini. Terlebih masyarakat yang bertempat tinggal di daerah bantaran sungai.

    “Mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Kediri pada saat cuaca hujan deras, yang berada di area perbukitan, untuk waspada,”

    Untuk memantau prakiraan cuaca, lanjutnya, masyarakat Kabupaten Kediri bisa melihat langsung di akun instagram BPBD Kabupaten Kediri. Di akun tersebut secara berkala memberikan informasi penting terkait prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Kediri. [ADV PKP/nm]

  • Wabup Jigus Cari Solusi Atasi Banjir di Waled Cirebon

    Wabup Jigus Cari Solusi Atasi Banjir di Waled Cirebon

    Cirebon

    Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir yang kembali melanda wilayah Kabupaten Cirebon. Banjir yang terjadi sejak Rabu malam itu terutama menggenangi kawasan Kecamatan Waled, sehingga melumpuhkan aktivitas harian warga.

    Dalam keterangannya di Kantor Bupati Cirebon, Kamis (20/11/2025), Agus menjelaskan bahwa dua desa terdampak paling parah adalah Desa Gunungsari dan Desa Mekarsari.

    “Saya sudah dapat laporan dari BPBD. Ada dua desa yang terdampak, yaitu Gunungsari dan Mekarsari,” ungkapnya.

    Berdasarkan asesmen sementara dari BPBD, sedikitnya 1.400 kepala keluarga menjadi korban banjir tersebut. Rinciannya, sekitar 600 KK di Desa Gunungsari dan 800 KK di Desa Mekarsari, dengan total perkiraan mencapai 3.500 jiwa terdampak.

    Ia menegaskan, pemerintah daerah bergerak cepat. Besok, dirinya bersama Sekretaris Daerah dan sejumlah SKPD terkait akan turun langsung meninjau lokasi banjir.

    “Besok kita ke sana untuk mengidentifikasi penyebab banjir dan mencari solusi terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.

    “Informasi awal menunjukkan banjir ini juga dipengaruhi kiriman air dari wilayah Kuningan. Kita akan lihat apakah memungkinkan dibuat sodetan tambahan agar arus air lebih lancar,” kata Wabup Cirebon yang akrab disapa Jigus itu.

    Ia memastikan pemerintah daerah, pemerintah desa, dan dinas terkait terus berkoordinasi untuk membantu warga terdampak, baik dari sisi penanganan darurat maupun mitigasi jangka panjang.

    (prf/ega)