Kementrian Lembaga: BPBD

  • Pohon Besar Tumbang Tutup Jalan Raya Pacet-Batu

    Pohon Besar Tumbang Tutup Jalan Raya Pacet-Batu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pohon besar tumbang di Jalan Raya Pacet-Batu, tepatnya wilayah Gajah Mungkur-Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Akibatnya, pohon jenis Andong setinggi 15 meter dan diameter 80 cm tersebut menutup jalur Pacet-Batu.

    Kapolsek Pacet, AKP Agus Setiawan mengatakan, terjadi hujan dengan intensitas sedang pada Selasa (12/3/2024) pukul 05.30 WIB. Hujan yang disertai angin itu melanda kawasan Hutan Tahura Raden Soerjo wilayah Kecamatan Pacet.

    “Sekitar pukul 06.00 WIB, pohon tumbang di Jalan Raya Pacet-Batu,” ungkapnya, Selasa (12/3/2024).

    Pohon jenis Andong tersebut tumbang tepat di wilayah Gajah Mungkur, Watu Lumpang. Pohon setinggi 15 meter dengan diameter 80 cm tersebut, lanjut mantan Kapolsek Dlanggu ini, menutup jalur Pacet – Batu. Pohon tumbang dikarenakan hujan disertai angin.

    “Unit patroli bersama BPBD Kabupaten Mojokerto, Tahura, Potensi Relawan dan warga melakukan pembersihan dan evakuasi pohon tumbang menggunakan gergaji mesin dan alat manual. Pukul 10.00 WIB, petugas gabungan berhasil mengevakuasi pohon tumbang,” katanya.

    Pasca pohon tumbang berhasil dievakuasi, lanjut Agus, akses jalan raya penghubung Pacet-Batu yang sebelum tidak bisa dilalui, sudah bisa dilewati dari kedua arah. Tidak ada korban jiwa dan kerugian materiil dari kejadian tersebut.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menambahkan, Tim Posko Hidrometeorologi ke lokasi setelah mendapatkan informasi adanya pohon tumbang.

    “BPBD Kabupaten Mojokerto, Koramil dan Polsek Pacet, PMI Kabupaten Mojokerto, TAHURA, Potensi Relawan dan warga berhasil mengevakuasi pohon tumbang. Tidak ada korban jiwa dan saat ini akses Pacet-Batu serta sebaliknya sudah bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat,” tambahnya. [tin/beq]

  • Diduga Konsleting Listrik, Truk di Mojokerto Terbakar

    Diduga Konsleting Listrik, Truk di Mojokerto Terbakar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah truk nopol W 8698 DV terbakar di Dusun Ngrame, Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Senin (11/3/2024). Diduga truk mengalami konsleting listrik pada bagian mesin hingga akhirnya terbakar.

    Satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto diterjunkan ke lokasi. Dibantu potensi relawan, akhirnya api yang membakar truk berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    “Kejadian sekitar pukul 16.30 WIB. Sebelumnya, kami menerima laporan dari warga bahwasanya telah terjadi kebakaran truk di Dusun Ngrame, Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto,” ungkap Komandan Regu Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Ahmad Yani.

    Masih kata Yani, titik api awalnya dari mesin truk kemudian merambat hingga ke kabin truk. Satu unit Damkar Pos 2 BPBD Kabupaten Mojokerto langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan proses pemadaman dan pembasahan.

    “Sekitar pukul 17.15 WIB, api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya kerugian material saja. Penyebab kejadian diduga akibat korsleting listrik pada mesin, untuk kerugian yang dialami pemilik truk masih dalam penghitungan,” katanya. [tin/kun]

  • BPBD Ngawi Ungkap Penyebab Meluapnya Bengawan Solo yang Berdampak ke Pemukiman

    BPBD Ngawi Ungkap Penyebab Meluapnya Bengawan Solo yang Berdampak ke Pemukiman

    Ngawi (beritajatim.com) – Kalaksa BPBD Ngawi Prilla Yuda Putra mengungkapkan kondisi banjir di sejumlah wilayah Ngawi sudah mulai surut menjelang Senin (11/3/2024) sore. Khususnya di wilayah yang terdampak banjir Bengawan Madiun seperti wilayah Pangkur, Kwadungan, dan Padas.

    Sementara, untuk luapan Bengawan Solo yang melanda Kelurahan Margomulyo dan Kelurahan Karangtengah di Kecamatan Ngawi sudah berangsur surut. Sehingga sejumlah masyarakat yang mengungsi ke lokasi lain sudah mulai kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan.

    Pasca surut, pihaknya memprediksi tidak akan ada lagi banjir jika tidak hujan. Pun, yang harus dikhawatirkan justru bukan Waduk Gajah Mungkur, melainkan air dari kawasan Boyolali, dan Klaten, serta kawasan Solo sendiri.

    “Elevasi Waduk Gajah Mungkur masih minus. Jadi, belum sampai buka spill way. Sehingga, Semoga saja wilayah tersebut tidak terjadi hujan, sehingga tidak lagi berdampak ke Ngawi,”terang Yuda.

    Semnetara, pihaknya masih terus bersiaga. Mengingat musim penghujan masih berlanjut. Selain itu, pihaknya meminta masyarakat agar selalu waspada saat terjadi cuaca ekstrim.

    Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 90 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat banjir yang menggenangi kawasan Kelurahan Margomulyo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (11/3/2023) pagi.

    Air dari Bengawan Solo itu meluap ke pemukiman warga sejak Senin dini hari. Tak hanya kelurahan Margomulyo, Kelurahan Karangtengah Ngawi juga terdampak luapan air.

    Di Gang Pudak Kelurahan Margomulyo, air setinggi satu meter menggenangi rumah warga. Sebagian warga memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta benda dari air banjir.

    Sebanyak 58 KK di Kelurahan Margomulyo memilih mengungsi ke tempat saudara dan tetangga. Ada pula yang mengungsi ke Posko terdekat. Harta benda warga sudah diselamatkan lebih dulu oleh warga dibantu petugas saat banjir datang pada Minggu (10/3/2024) siang.

    Sementara, 32 KK di Kelurahan Karangtengah mengungsi ke rumah tetangga mereka yang tak terkena banjir. “Jam 02.00 WIB dini hari itu air naik terus. Pagi ini udah mulai berkurang dikut. Tapi masing menggenangi rumah kami. Kami memilih bertahan, tetangga lain masih mengungsi semua,” terang Riska, warga Kelurahan Margomulyo.

    Sementara itu, Kepala Kelurahan Margomulyo Fajar Hermanto mengatakan, pihaknya memastikan warganya dalam kondisi sehat. “Kondisi warga baik ya. Total 58 KK mengungsi. Bapak-bapak berjaga di rumah. Fasilitas kesehatan juga sudah disiapkan,” terang Fajar.

    Makanan untuk warga yang mengungsi sudah dicukupi oleh dapur umum yang disiapkan oleh pemerintah. Air luapan Bengawan Solo itu belum surut menjelang siang ini.

    Sementara itu, untuk banjir yang melanda Kecamatan Padas, Pangkur, Kwadungan, Ngawi, Geneng imbas luapan Bengawan Madiun sudah mulai surut. [fiq/kun]

  • Polres Turut Bagikan Makanan Bagi Warga Bojonegoro yang Tak Mau Mengungsi

    Polres Turut Bagikan Makanan Bagi Warga Bojonegoro yang Tak Mau Mengungsi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro turut membagikan makanan bagi warga yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Sedikitnya ada 300 personil yang diterjunkan untuk membantu penanganan bencana alam yang terjadi sejak kemarin itu.

    “Ada 300 personil yang kami terjunkan di masing-masing kecamatan yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, Senin (11/3/2024).

    Dalam penanganan bencana banjir tersebut, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, seperti BPBD maupun Dinsos Bojonegoro. Seperti dalam menyiapkan posko pengungsian, dapur umum, maupun melakukan evakuasi bagi warga yang terisolasi banjir.

    “Semua Polsek tadi laporan sudah siap jika dibutuhkan sewaktu-waktu, baik dalam penanganan evakuasi, dapur umum, maupun posko pengungsian,” terangnya.

    Hal itu, kata Mario, sebagai wujud pemerintah hadir di masyarakat dalam penanganan bencana. Bahkan, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario turun membagikan makanan bungkus bagi warga yang tetap bertahan di rumah meski kondisi jalan sudah tergenang.

    Hal itu, dilakukan agar tidak ada warga yang terlewat dalam penyediaan makan bagi warga. “Untuk sementara kami harus door to door membagikan makanan karena mereka masih merasa aman, sehingga tetap bertahan di rumah masing-masing. Tapi tetap kita pantau, kalau air meninggi akan kita tetap evakuasi,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto turut membagikan makanan bagi masyarakat yang terdampak banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokwetan. Sedikitnya ada 178 jiwa yang terdampak banjir, namun belum mengungsi karena rumah mereka masih aman. [lus/ian]

  • Sopir Truk Ngantuk Tabrak Mesin Pompa SPBU Surabaya

    Sopir Truk Ngantuk Tabrak Mesin Pompa SPBU Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Sopir truk mengantuk saat akan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Jakarta, Perak, Surabaya, Senin (11/03/2024). Akibatnya, 1 mesin pompa SPBU hancur karena ditabrak.

    Kanit Laka Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Suud mengatakan Dump Truk itu dikendarai oleh Afandi (32) asal Legundi, Gresik. Saat itu, Afandi hendak mengisi bahan bakar di SPBU Jalan Jakarta. Karena mengantuk, Afandi menginjak gas terlalu dalam dan langsung menabrak papan nama SPBU serta mesin pompa SPBU.

    “Dump Truk dengan pelat L 9712 UJ itu menabrak mesin Pompa SPBU sampai hancur, bagian depan Dump Truk juga ringsek,” kata Suud.

    Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun sopir dump truck mengalami luka parut di tangan kanan dan nyeri di dada. Saat petugas kepolisian dan BPBD Surabaya datang, sopir mendapat perawatan di lokasi.

    “dump truk bermuatan besi dan baja. Untuk barang bukti kecelakaan (dump truk) sudah kami amankan,” imbuh Suud.

    Terkait kerugian material, Suud mengatakan telah diselesaikan oleh perusahaan besi dan baja yang memiliki dump truk itu. Saat ini polisi sudah melakukan olah TKP dan melakukan penutupan di lokasi. [ang/beq]

  • 36 Desa di Bojonegoro Terdampak Banjir Luapan Bengawan Solo

    36 Desa di Bojonegoro Terdampak Banjir Luapan Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mendata, jumlah wilayah yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo semakin meluas, Senin (11/3/2024) siang.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo bertambah. Saat ini ada 36 desa di 10 kecamatan terdampak banjir, dari sebelumnya 18 desa di 6 kecamatan.

    “Sedangkan untuk rumah yang terdampak ada 322 KK. Sebagian warga yang terdampak ini juga sudah ada yang mengungsi,” ujar Laela Nor Aeny.

    Beberapa warga yang mengungsi tinggal di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro. Pengungsian disediakan di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur. Pada pukul 12.00 WIB sedikitnya sudah ada 16 orang dewasa yang sudah mengungsi.

    “Untuk warga yang terdampak di Kelurahan Ledokwetan ini ada enam RT dengan jumlah jiwa sekitar 178 jiwa. Namun, belum semuanya mengungsi, karena rumahnya masih bisa ditempati,” ujar Ketua RT di Kelurahan Ledokwetan, Sugihartono.Update dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro :

    1. Kec. Bojonegoro : 3 Desa (ledok wetan, Banjarejo, Campurejo)
    2. Kec. Padangan: 4 Desa (Tebon, Prangi, Nguken, Kuncen)
    3. Kec. Ngraho : 3 Desa (Tepalan, Luwihaji, Payaman)
    4. Kec. Dander : 2 Desa (Ngulanan, Ngablak)
    5. Kec. Trucuk : 7 Desa ( Tulung, Mori, Banjarsari, Pagerwesi, Sumbangtimun, Kandangan, Truck)
    6. Kec. Kalitidu : 4 Desa ( Mojo, Leran, Sukoharjo, Panjunan)
    7. Kec. Kasiman : 3 Desa (Batokan, Betet, Tembeling)
    8. Kec. Malo : 3 Desa ( Tanggi, Kacangan, Sudah)
    9. Kec. Baureno : 3 Desa ( Lebaksari, Tanggungan, Kalisari)
    10. Kec. Kanor : 4 Desa ( Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo)

    Untuk jumlah total terdampak:
    • Kecamatan : 10
    • Desa : 36
    • Rumah yang terdampak : 322 KK

    [lus/beq]

  • Nelayan Situbondo Ditemukan Selamat di Baluran

    Nelayan Situbondo Ditemukan Selamat di Baluran

    Situbondo (beritajatim.com) – Nelayan asal Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Supriyadi, ditemukan selamat kawasan perairan Taman Nasional Baluran. Supriyadi sempat dinyatakan hilang pada Sabtu (9/3/2024).

    Supriyadi berangkat melaut dari Jangkar pada Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Biasanya, Supriyadi sudah kembali ke pelabuhan dari pada sore hari.

    Tetapi, saat itu dirinya tak kunjung tiba. Bahkan juga tak pulang ke rumah.

    Pihak keluarga mulai khawatir dengan kondisi Supriyadi. Sehingga, perwakilan keluarga melaporkan peristiwa itu ke Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) dan TNI AL yang siaga di Pos Keamanan laut Terladu (Kamladu) Jangkar, Situbondo.

    Mendapat laporan itu, personel Satpolairud Aipda Abdul Rofiq mencoba menghubungi Supriyadi menggunakan handphone. Saat percakapan terakhir, petugas mendapat jawaban jika posisi Supriyadi berada di Takat Datuk di sebelah timur Gunung Baluran. Dari percakapan itu, nelayan tersebut juga mengaku mengalami mati mesin kemudian handphone miliknya juga mati.

    Mirisnya, di saat yang sama terjadi angin kencang dan gelombang laut tinggi (cuaca ekstrim). Petugas gabungan Satpolairud dan TNI AL berusaha menyebarkan informasi kepada kelompok nelayan wilayah timur sampai Pandean (timur taman Nasional Baluran) dan berkoordinasi dengan BPBD serta Basarnas Pos Banyuwangi.

    Beruntung, pada Minggu (10/3/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, Supriyadi bertemu dengan nelayan Pandean Wonorejo, Kecamatan Banyuputih yang tidak diketahui namanya. Nelayan tesebut menarik perahu milik Supriyadi ke pantai Lempuyang, Taman Nasional Baluran.

    Usai dipastikan selamat, Supriyadi menghubungi keluarganya dengan handphone untuk dijemput karena mesin perahu mengalami kerusakan. Selanjutnya dia dijemput ke pantai lempuyang melalui jalur darat pulang ke rumahnya.

    Selanjutnya, Supriyadi dilakukan pengecekan kesehatan oleh tim medis Puskesmas Jangkar dan dinyatakan sehat

    “Bahwa nelayan atas nama Supriyadi yang dinyatakan lost contact sejak hari Sabtu kemarin sudah diketemukan dalam keadaan selamat kemudian dievakuasi dibawa ke rumahnya sendiri di Dusun Pasar nangka, Kecamatan Jangkar,” terang Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa, Senin (11/3/2024).

    Kasatpolairud Polres Situbondo mengimbau para nelayan dan masyarakat pesisir untuk selalu waspada dengan cuaca yang mulai ekstrim. Saat ini kerap terjadi hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi di tengah laut.

    “Apabila mau melaut agar membawa sarana keselamatan seperti life jaket atau ring Lifebuoy dan tidak memaksa apabila cuaca buruk,” pungkasnya. [rin/beq]

  • BPBD Bojonegoro: 18 Desa Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    BPBD Bojonegoro: 18 Desa Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mendata ada 18 desa di 6 kecamatan yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo pada, Minggu (10/3/2024) malam.

    Kepala BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, memasuki status siaga merah Sungai Bengawan Solo menyebabkan air meluap hingga menggenangi sejumlah jalan, pemukiman, hingga lahan pertanian.

    “Hingga Minggu 10 Maret 2024, pukul 21.00 WIB, jumlah wilayah terdampak banjir luapan sungai Bengawan Solo ada sebanyak 18 desa di 6 kecamatan,” ujarnya.

    Kondisi Sungai Bengawan Solo pada malam hari ini, kondisi air Sungai Bengawan Solo terus mengalami kenaikan. Pada pukul 24.00 WIB TMA Sungai Bengawan Solo pada angka 14.68 peilschaal. Naik jika dibanding pukul 23.00 WIB di angka 14.65 peilschaal.

    Untuk mengantisipasi kenaikan air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, pihaknya mengaku telah melakukan beberapa antisipasi. Seperti melakukan pengecekan pintu-pintu doorlock di seputaran kota seperti di Kelurahan Jetak, Ledok Wetan, hingga Banjarejo.

    Selain itu, lanjut Laela, pihaknya juga telah menyiapkan sandbag, tenda pengungsian, logistik, serta material lain. “Seperti di Desa Ngulanan Kecamatan Dander, tadi juga mengajukan bantuan berupa terpal,” ungkapnya.

    Tinggi genangan air sejumlah wilayah yang tergenang ini sekitar 50 centimeter. Sehingga, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo agar tetap waspada. [lus/ted]

    Berikut dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro;

    1. KECAMATAN DANDER
    – Desa Ngulanan RT. 1, RT. 2, RT.3, RT. 6 Kecamatan
    2. KECAMATAN BOJONEGORO
    – Kelurahan Ledok Wetan
    3. KECAMATAN PADANGAN:
    1. Desa Tebon
    2. Desa Prangi
    3. Desa Nguken
    4. Desa Kuncen
    4. KECAMATAN NGRAHO:
    1. Desa Tapelan
    2. Desa Luwihaji
    3. Desa Payaman
    5. KECAMATAN KALITIDU:
    1. Desa Leran
    2. Desa Sukoharjo
    3. Desa Mojo
    6. KECAMATAN TRUCUK:
    1. Desa Tulung
    2. Desa Mori
    3. Desa Banjarsari
    4. Desa Pagerwesi
    5. Desa Sumbangtimun
    6. Desa Kandangan
    JUMLAH TOTAL TERDAMPAK
    – Kecamatan : 6
    – Desa : 18
    – Jumlah pengungsi : 21 orang (desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu)

  • Rumah Janda di Sampang Roboh Diterjang Hujan dan Angin

    Rumah Janda di Sampang Roboh Diterjang Hujan dan Angin

    Sampang (beritajatim.com) – Sebuah bangunan rumah kayu milik Jumaati (48) warga jalan Kramat, Kelurahan Karang Dalam, Kecamatan/Kabupaten Sampang, roboh hingga rata dengan tanah. Rumah roboh akibat diterpa angin disertai hujan deras.

    Demikian disampaikan Muhammad Hozin Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Sampang M. Hozin. Bahwa berdasarkan laporan petugas di lapangan, menurutnya, musibah itu terjadi sekitar pukul 01.15 WIB, Minggu (10/3/2024).

    “Kondisi rumah mengalami rusak berat akibat diterjang hujan dan angin,” ujar M. Hozin.

    Pihaknya mengaku telah memberikan sejumlah bantuan tangap darurat berupa sembako dan peralatan memasak.

    “Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut hanya korban mengalami kerugian materi dan kerusakan tempat tinggal,” imbuhnya.

    Hozin menambahkan, korban diketahui seorang janda dan sementara ini menumpang di rumah kerabatnya. Menumpang sembari menunggu proses perbaikan

    Hozin mengimbau kepada warga untuk siaga dan segera melapor kepada petugas jika terjadi bencana seperti angin kencang, longsor dan banjir mengingat saat ini cuaca ekstrim sedang berlangsung.

    “Diimbau kepada masyarakat, agar tetap waspada dan berhati-hati, apabila terjadi hujan disertai angin kencang dan segera melapor jika ada potensi bencana alam,” pungkasnya. [sar/but]

  • Kapal Terbalik, Nelayan Asal Gresik Hilang

    Kapal Terbalik, Nelayan Asal Gresik Hilang

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan laut di perairan wilayah Gresik kembali terjadi lagi. Kali ini dialami nelayan KM Sinar Jaya saat melaut. Akibat kejadian, nelayan yang hilang tenggelam usai kapalnya terbalik dihantam ombak akibat cuaca buruk.

    Nelayan yang hilang atas nama Zainal Abidin (50) warga Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik. Saat ini, tim gabungan dari anggota Satpolair Polres Gresik, anggota SAR, dan anggota BPBD Gresik serta warga Panceng terus melakukan pencarian.

    Kasatpolair Gresik AKP Winardi mengaku telah menerima laporan dari Ketua Rukun Nelayan. Laporan bahwa ada kejadian menimpa kapal nelayan Sinar Jaya ada yang hilang tenggelam.

    “Jumlah nelayan yang melaut ada 4 orang dengan tujuan mencari ikan. Tapi akibat cuaca buruk dihantam ombak tinggi, kapal terbalik lalu 4 nelayan dilaporkan hilang,” katanya, Minggu (10/03/2024).

    Perwira pertama Polri itu menambahkan, imbas gelombang tinggi dan cuaca buruk. Keempat nelayan itu, terhempas dari kapal dinaiki kemudian hilang ditelan gelombang ombak.

    “Adanya laporan nelayan itu, ada kapal Rukun Abadi melakukan pertolongan terhadap 3 nelayan kapal Sinar Jaya yang bisa diselamatkan. Mereka itu diantaranya Badri (50) M.Sulthon (46), dan Aslahul Imam (34). Sementara nelayan Zainal Abidin belum ditemukan,” imbuhnya.

    Hingga saat ini lanjut dia, anggotanya bersama tim gabungan yang lain bersama BPBD Gresik serta dibantu nelayan masih melakukan pencarian.

    “Sampai sekarang masih belum ditemukan dan masih melakukan pencarian sejak pagi jam 07.00 hingga sore nanti,” ungkap AKP Winardi.

    Terkait dengan kejadian ini, dia menghimbau kepada nelayan yang melaut bila menemukan sesuatu yang mencurigakan segera melapor.

    “Sesuai protapnya pencarian ini akan dilakukan sampai 7 hari kedepan,” tandas AKP Winardi. [dny/but]