Kementrian Lembaga: BPBD

  • Banjir Kepung 2 Kelurahan di Pamekasan

    Banjir Kepung 2 Kelurahan di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dua kelurahan di kecamatan Pamekasan (Kota), dikepung banjir akibat intensitas hujan yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya, Selasa (12/3/2024) malam.

    Dua kelurahan tersebut meliputi Kelurahan Jungcancang, dan Kelurahan Patemon, Pamekasan. Titik terparah terendam air terjadi di Jl Sinhaji , Jungcancang, serta di Gang 5 dan sisi utara eks PJKA Kelurahan Patemon.

    “Untuk titik banjir terjadi di dua kelurahan berbeda di Pamekasan, yakni Gang Sinhaji Jungcancang, serta beberapa titik di Kelurahan Patemon,” kata salah satu staf BPBD Pamekasan, Akhmad Zaini.

    Pantauan di lapangan, personel gabungan lintas instansi di Pamekasan, meliputi personel BPBD, TNI-Polri, serta komunitas relawan yang tergabung dalam FPRB Pamekasan.

    Mereka bergerak cepat dan bahu membahu melakukan evakuasi, serta membantu warga keluar dari kepingan banjir menyebar di dua kelurahan tersebut.

    Sementara personel dari jajaran Satlantas Polres Pamekasan, bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan, melakukan penjagaan arus lalu lintas yang tergenang banjir.

    Titik arus lalu lintas yang dialihkan terjadi di simpang tiga Gurem, Pamekasan, tepatnya di Jl R Abd Aziz Kelurahan Jungcancang, Pamekasan. [pin/ian]

  • Hujan Dua Hari, Rumah Warga Bangkalan Tergenang Banjir

    Hujan Dua Hari, Rumah Warga Bangkalan Tergenang Banjir

    Bangkalan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bangkalan, sejak Senin malam hingga Selasa (12/03/2024). Membuat sejumlah kecamatan pun tergenang banjir, terkecuali Kecamatan Arosbaya, yang merupakan Kecamatan penyangga kota Bangkalan.

    Berdasarkan pantauan di lapangan hingga pukul 14.00 WIB, setidaknya di kecamatan Arosbaya ada 4 desa yang terendam banjir yakni di Desa Buduran sekitar 700 warga yang terdampak, Desa Plakaran 200 warga, Desa Tambegan ada 15 warga, serta Desa Arosbaya mencapai 1100 warga.

    Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto Ali. yang terjun langsung ke lokasi banjir di Kecamatan Arosbaya mengatakan.

    “Kami bersama Kodim 0829 Bangkalan, dan BPBD melakukan upaya evakuasi secara bertahap di rumah rumah warga yang terdampak banjir. Total sekitar 2000 warga yang kami evakuasi di SPBU Arosbaya,” terang Kompol Andi.

    Ia menambahkan, lokasi banjir terparah di Kecamatan Arosbaya berada di akses jalan menuju Kecamatan Geger, yakni di Desa Buduran dengan kedalaman mencapai sekitar betis orang dewasa.

    “Untuk sementara akses Arosbaya menuju Geger via Desa Buduran ke timur belum bisa dilewati oleh kendaraan R2 dan R4,” imbuhnya.

    Pihaknya juga mengimbau, kepada masyarakat yang hendak menuju ke arah utara Kabupaten Bangkalan untuk mencari alternatif jalan lain. Mengingat, banyak titik yang tergenang banjir di sejumlah kecamatan.

    “Kami menghimbau masyarakat Bangkalan untuk selalu waspada dan tidak berada di rumah,” harapanya. [sar/ian]

  • Angin Kencang Landa Magetan, Terjang Lapak Pedagang, Pohon Tumbang Rusak Rumah 

    Angin Kencang Landa Magetan, Terjang Lapak Pedagang, Pohon Tumbang Rusak Rumah 

    Magetan (beritajatim.com) – Angin kencang melanda kawasan Kabupaten Magetan pada Selasa (12/3/2024) sejak pagi. Akibatnya, tak hanya pohon tumbang di jalan, ada pula yang menimpa rumah. Menjelang sore, tenda pedagang yang menggelar dagangan di Jalan Tembus Pasar Sayur Magetan pun porak poranda.

    Pada Selasa siang, pohon tumbang menimpa Rika Septiana di Jalan Kalpataru Kelurahan Tawanganom Kecamatan/Kabupaten Magetan. Akibatnya, bagian ruang tamu dan salah satu kamar rumahnya pun rusak di bagian atap.

    ‘’Pas kejadian saya pas di rumah, ya di ruang tamu itu, agak jauh dari yang titik ketimpa. Yang rusak bagian ruang tamu,’’ kata Rika.

    Tak hanya itu, pohon juga tumbang di Pertigaan Pasar Baru, tepatnya di dekat Jembatan Gandong I atau di sebelah selatan Pasar Baru Magetan. Kemudian, pohon juga tumbang di kawasan GOR Bulutangkis, Jalan Bupati Sudibyo.

    Menjelang sore, angin juga membuat tenda stand lapak pedagang pasar malam di Jalan Tembus Pasar Sayur Magetan porak poranda. Ada yang terbalik terguling hingga terbang sampai ke area sawah.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi mengatakan, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian pohon tumbang tersebut.

    ‘’Untuk kejadian pohon tumbang yang dilaporkan ada 7 titik. Semuanya sudah tertangani. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dari kejadian ini,’’ terangnya. [fiq/ian]

  • Luapan Kali Semajid Mulai Genangi Jalan Raya di Pamekasan

    Luapan Kali Semajid Mulai Genangi Jalan Raya di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sungai aliran kali semajid mulai meluap dan menggenangi beberapa jalan raya di Pamekasan, Selasa (12/3/2024) sore.

    Banjir akibat luapan aliran sungai tersebut mulai terjadi di beberapa titik di Pamekasan, seperti di Jl Abd Aziz, Kelurahan Jungcancang, Jl Trunojoyo, Kelurahan Patemon, Pamekasan.

    Bahkan beberapa titik lainnya, banjir akibat lupakan juga mulai menyebar di beberapa rumah warga di kecamatan Pamekasan. Khususnya di sepanjang aliran Kali Semajid.

    “Sebagai langkah antisipatif, kami menerjunkan 25 hingga 30 personel untuk membantu warga terdampak,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    Banjir tersebut disinyalir akibat intensitas hujan yang terjadi sejak pukul 3:00 WIB atau dini hari, dan berlangsung hingga sekitar pukul 15:00 WIB. “Penyebab sementara akibat intensitas hujan yang mengguyur wilayah Pamekasan, dan sekitarnya,” jelasnya, singkat.

    “Dari itu kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada, dan tentunya kami berharap banjir ini segera surut dan tidak menyebar luas,” pungkasnya.

    Saat ini sejumlah personel lintas instansi di Pamekasan, sudah siaga di berbagai titik banjir. Mulai dari BPBD, PMI, hingga relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) setempat. [pin/ian]

  • Puluhan Lapak PKL di PIPP Makam Bung Karno Blitar Diporak-porandakan Angin

    Puluhan Lapak PKL di PIPP Makam Bung Karno Blitar Diporak-porandakan Angin

    Blitar (beritajatim.com) – Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di PIPP Makam Bung Karno Kota Blitar porak-poranda usai diterjang angin kencang. Bagian atap lapak dagangan terbalik dan menimpa sejumlah meja serta kursi milik para pedagang.

    Total ada 30 lapak pedagang yang rusak akibat diporak-porandakan angin kencang. Akibatnya dalam beberapa hari ke depan para pedagang kaki lima ini tidak bisa berjualan.

    “Ini tadi ada yang sudah berjualan ada yang masih mau buka. Total ada 30 lapak pedagang yang rusak akibat diterjang angin kencang,” kata Ahmad Bayu Madono, Ketua paguyuban PKL PIPP Kota Blitar, Selasa (12/03/24).

    Peristiwa ini terjadi pada Selasa (12/03/24) sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum ada angin kencang Menurut pedagang terdengar suara gemuruh seperti akan turun hujan.

    Namun tidak berselang lama, datang angin kencang yang langsung mengangkat puluhan lapak pedagang. Kejadian itu pun membuat para pedagang yang sudah berjualan dan menata dagangan jualannya panik.

    “Saya kan lagi di bawah lapak kemudian tiba-tiba saja lapak ini terangkat dan roboh saya langsung lari, itu pedagang yang lain sudah teriak-teriak lari,” tegasnya.

    Usai kejadian, para pedagang pun langsung mengangkuti barang dagangannya. Mereka berusaha mengamankan gerobak jualannya dan barang dagangannya yang telah tertimpa atap bangunan lapak.

    Akibat kejadian ini para pedagang pun terancam tidak bisa berjualan hingga beberapa hari ke depan. Padahal ini merupakan ladang penghasilan para pedagang.

    “Kemungkinan ini lebih dari 2 hari tidak bisa berjualan,” tegasnya.

    Berbeda dengan pedagang, BPBD Kota Blitar menyebut bahwa hanya ada 3 kios PKL yang roboh akibat diterjang angin kencang. Tentu hal itu sangat berbeda dengan keterangan para PKL yang ada di lokasi.

    “Alun-alun tidak ada laporan, adanya PIPP itu ada 3 kios kena angin roboh itu,” kata Agus Suherli, Kepala BPBD Kota Blitar.

    Rencananya besok pedagang dan petugas dari Dinas Pariwisata Kota Blitar akan kerja bakti membersihkan puing-puing lapak yang rusak. Perbaikan lapak juga akan segera dilakukan agar para pedagang bisa berjualan kembali. (owi/ian)

  • Bangunan Baru Senilai Rp3,6 M di Alun-alun Blitar Roboh Diterjang Angin

    Bangunan Baru Senilai Rp3,6 M di Alun-alun Blitar Roboh Diterjang Angin

    Blitar (beritajatim.com) – Bangunan baru alun-alun Kota Blitar di sebelah timur roboh usai diterjang angin kencang. Bangunan yang ambruk ini bertuliskan ‘Bumi Bung Karno Blitar’ dan berada di sisi selatan sebelah timur alun-alun.

    Bangunan yang roboh ini sebenarnya baru saja diresmikan, yakni pada Desember 2023. Anggaran yang dikeluarkan pun tidak sedikit yakni Rp3,6 Miliar.

    Namun baru dua bulan berdiri, bangunan yang awalnya didesain untuk mempercantik wajah alun-alun Kota Blitar itu justru roboh diterjang angin. Bagian tulisan ‘Bumi Bung Karno Kota Blitar’ pun terlihat patah usai diterjang angin.

    Beruntung saat roboh tidak ada warga yang berada di sekitar bangunan. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Usai roboh, terpantau petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar langsung mengangkut bangunan tersebut.

    Proses evakuasi puing-puing bangunan ini berlangsung cepat. “Tidak tahu, tiba-tiba roboh ya memang anginnya kencang,” ucap Qithfirul, warga yang berada di alun-alun Kota Blitar, Selasa (12/3/2024).

    Sekadar diketahui pada akhir 2023, Pemerintah Kota Blitar baru saja meresmikan sejumlah bangunan baru di alun-alun Kota Blitar. Ada sejumlah bangunan yang sengaja dibangun oleh Pemkot Blitar untuk mempercantik wajah titik nol kota.

    Tak tanggung-tanggung dana yang dikucurkan untuk renovasi alun-alun Kota Blitar mencapai Rp3,6 Miliar. Namun siapa sangka baru dua bulan berdiri satu dari sekian bangunan baru tersebut roboh diterjang angin.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kota Blitar Agus Suherli menyebut pihaknya belum mendapat laporan soal bangunan alun-alun yang roboh usai diterjang angin. Pihaknya mendapatkan laporan terkait bencana angin kencang kencang.

    Namun untuk yang di alun-alun Kota Blitar BPBD belum menerima. “Alun-alun tidak ada laporan, adanya PIPP itu ada 3 kios kena angin. Roboh itu,” kata Agus Suherli. [owi/suf]

  • Intensitas Hujan Akibatkan Banjir di Pamekasan

    Intensitas Hujan Akibatkan Banjir di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Intensitas hujan yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya mengakibatkan banjir di beberapa titik perkotaan wilayah setempat, Selasa (12/3/2024).

    Banjir akibat luapan kali semajid tersebut, terjadi di beberapa titik di kecamatan Pamekasan. Di antaranya di Kelurahan Patemon, Jungcancang, Parteker, dan Desa Laden.

    Selain itu, banjir akibat luapan juga terjadi di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. “Sebagai langkah antisipatif, kami menerjunkan 25 hingga 30 personel untuk membantu warga terdampak,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    “Selain itu, kami juga koordinasi dengan BPBD Sampang, guna mengetahui kondisi aliran sungai di Kecamatan Karangpenang. Status sementara masih normal untuk yang mengarah ke Pamekasan,” ungkapnya.

    Banjir tersebut disinyalir akibat intensitas hujan yang terjadi sejak pukul 3:00 WIB atau dini hari, dan berlangsung hingga sekitar pukul 15:00 WIB. “Penyebab sementara akibat intensitas hujan yang mengguyur wilayah Pamekasan, dan sekitarnya,” jelasnya, singkat.

    Saat ini sejumlah personel lintas instansi di Pamekasan, sudah siaga di berbagai titik banjir. Mulai dari BPBD, PMI, hingga relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) setempat. [pin/kun]

  • Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seekor buaya muncul ke permukaan Sungai Bengawan Solo turut Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (12/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB. Kemunculan buaya itu kerap diketahui oleh warga setempat.

    Bahkan, pada Jumat, 16 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro telah mengamankan satu ekor buaya yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kemunculan yang sekarang.

    “Untuk hari ini, buaya tersebut muncul kembali. Tetapi karena kondisi air sungai Bengawan Solo masih meluap sehingga tidak memungkinkan untuk ditangkap atau di jebak,” ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif.

    Untuk itu, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris BPBD Bojonegoro itu, petugas dari Damkarmat Bojonegoro Pos Padangan bersiaga di sekitar lokasi kemunculan buaya tersebut. Sehingga diharapkan bisa memberi kenyamanan warga setempat dalam beraktivitas.

    “Petugas Damkarmat Pos Padangan selalu standby untuk mengamankan warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memungkinkan, buaya tersebut akan ditangkap dan serahkan ke BKSDA,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, tidak jauh dari lokasi kemunculan buaya yang sekarang, tepatnya di Sungai Prudung Dusun Brangkal RT 03 RW 01 Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro petugas Damkarmat Bojonegoro berhasil mengevakuasi buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter.

    Buaya yang muncul ke permukaan itu kali pertama diketahui Sulkan warga setempat sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (16/2/2024). Kemunculan buaya di anak Sungai Bengawan Solo itu akhirnya di laporkan ke Petugas Damkarmat dan berhasil dievakuasi dengan cara dijebak menggunakan simpul tali.

    “Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kemudian melakukan penjebakan dengan simpul tali di jalur yang sering dilalui dan berhasil menjerat moncongnya,” ujar Kepala Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Gunawan pada kesempatannya.

    Bengawan Solo

    Sekadar diketahui, proses evakuasi buaya itu dilakukan dengan mengerahkan 8 anggota, 5 anggota Pos Padangan dan 3 personel Pos Damkarmat Kota. Setelah berhasil dievakuasi, buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter itu selanjutnya diserahkan ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bojonegoro.

    Seringnya terlihat buaya yang tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga pihak Damkarmat Bojonegoro memasang papan peringatan agar tidak melakukan aktivitas di sungai. “Setahun lalu, jarak sekitar 1 km dari kemunculan yang sekarang ini ada 2 ekor yang muncul,” jelasnya. [lus/suf]

  • Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro berangsur surut. Selain surut, tren tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo juga mengalami penurunan status siaga.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, ada 6 kecamatan dari 11 kecamatan yang terdampak banjir kondisinya sudah surut total.

    Enam kecamatan yang sudah surut di Kecamatan Ngraho, Dander, Trucuk, Kalitidu, Kasiman, Gayam, dan Kecamatan Malo.

    “Update per jam 12.30 WIB tinggal 10 desa di 4 kecamatan yang banjir. Kondisi tren TMA Sungai Bengawan Solo juga mulai siaga 2 (kuning),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, Selasa (12/3/2024).

    Sementara untuk wilayah yang masih terendam banjir masih ada 10 desa di 4 kecamatan. Yakni di Kecamatan Bojonegoro di Kelurahan Ledok Wetan dan Ledok Kulon, Kecamatan Padangan, di Desa Kuncen, Kecamatan Baureno di Desa Lebaksari, Tanggungan, dan Desa Kalisari.

    Kemudian di Kecamatan Kanor ada 4 desa, yakni Desa Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo. “Total untuk rumah yang terdampak ada 129 KK, dan luas pertanian kurang lebih 1.880 hektar,” terangnya.

    Seperti, di Kecamatan Kasiman, ada tiga desa yang terendam banjir. Banjir genangan itu kini sudah surut. Tiga desa itu, yakni di Desa Batokan, Betet, dan Desa Tembeling. Surutnya air yang menggenangi jalan, pemukiman, hingga area persawahan mulai surut sejak kemarin malam.

    Banjir sebelumnya terjadi dengan ketinggian rata-rata 30-40 cm di ruas jalan pemukiman. Dengan kondisi banjir yang mulai surut, sehingga warga yang sebelumnya terdampak banjir langsung melakukan pembersihan rumah dari sisa material yang terbawa air.

    Sementara diketahui, banjir yang terjadi di Desa Batokan hanya menggenangi jalan dan kondisi air sungai peres. Kemudian di Desa Betet, Jalan Desa tergenang di RT 07, 08, 09 dengan ketinggian sekitar 30-50 cm. Serta lahan padi dan jagung tergenang sekitar 15 hektar.

    Kemudian untuk Desa Tembeling jalan desa tergenang setinggi 5-10 cm. “Alhamdulillah, untuk kondisi banjir sudah surut,” ujar Camat Kasiman, Kabupaten Bojonegoro Novita Sari. [lus/ted]

  • Rumah Kakek Sebatang Kara di Blitar Roboh Diterjang Angin

    Rumah Kakek Sebatang Kara di Blitar Roboh Diterjang Angin

    Blitar (beritajatim.com) – Rumah Wagiman, warga Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar rata dengan tanah. Tempat tinggal kakek 65 tahun ini roboh usai diterjang angin kencang.

    Dinding rumah Wagiman yang terbuat dari bambu ambruk diporak porandakan angin kencang. Seluruh atapnya pun pecah dan rata dengan tanah. Padahal ini merupakan satu satunya tempat tinggal dari kakek 65 tahun tersebut.

    Kakek Wagiman sendiri tinggal seorang diri atau sebatang kara di rumah tersebut. Beruntung saat kejadian dirinya sedang tidak ada di rumah.

    “Di Desa Gadungan itu yang roboh rumah milik Wagiman berusia 65 tahun. informasinya Wagiman ini tinggal seorang diri,” kata Ivong Berttyanto, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Senin (12/03/24).

    Peristiwa ini terjadi pada Senin (12/03/24) sekitar pukul 11.30 WIB. Diduga rumah milik kakek Wagiman tidak kuat menahan hembusan angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Blitar sejak pagi hari.

    Sehingga bangunan rumah yang terbuat dari bambu tersebut roboh dan rata dengan tanah. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun seluruh bangunan dan peralatan rumah tangga milik Wagiman rusak.

    “Kondisi rumah memang sudah lapuk termakan usia, mengingat sang pemilik memang sudah lanjut usia dan sedikit mengalami gangguan kejiwaan,” tegasnya.

    Saat ini petugas BPBD Kabupaten Blitar tengah melakukan asesmen di lokasi kejadian. Warga bersama BPBD Kabupaten Blitar juga langsung mengevakuasi puing-puing rumah yang sudah rata dengan tanah.

    “Untuk kerugian masih didata, tindakan kami melakukan evakuasi dan pengamanan puing-puing bangunan bersama pihak desa,” bebernya.

    Angin kencang yang melanda Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah seorang warga. Akibatnya rumah milik Pangat rusak usai tertimpa batang pohon.

    Kini petugas BPBD bersama warga tengah bersama-sama menyingkirkan batang pohon tersebut. Untuk kerugian saat ini masih dilakukan asesmen oleh BPBD Kabupaten Blitar.

    “Ada satu lagi rumah warga yang rusak akibat tertimpa pohon yang tumbang,” tutupnya. [owi/but]