Kementrian Lembaga: BPBD

  • Jitupasna, Upaya BPBD Mojokerto Tingkatkan SDM Tanggani Bencana

    Jitupasna, Upaya BPBD Mojokerto Tingkatkan SDM Tanggani Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) di aula salah satu hotel di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk menangani kebencanaan khususnya pasca bencana.

    Pelatihan yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto tersebut diikuti sedikitnya 40 peserta dari unsur berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pada pelaksanaan pelatihan ini, BPBD Kabupaten Mojokerto juga mengundang narasumber dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Timur.

    Kegiatan dibuka langsung Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida. Bupati perempuan pertama dk Kabupaten Mojokerto ini menyerahkan secara simbolis pompa Alkon (Sedot Banjir) kepada tujuh desa di Kabupaten Mojokerto.

    Yaitu Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro, Desa banyulegi Kecamatan Dawarblandong, Desa Kebondalem dan Jotangan kecamatan Mojosari, Desa Pekuwon Dan Salen kecamatan Bangsal, Serta Wonorejo Kecamatan Trowulan. Selain penyerahan pompa alkon Bupati juga menandatangani dokumen RPKP bersama Kalaksa BPBD kabupaten.

    Dalam arahannya, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini meminta agar dilakukan simulasi atau pelatihan terhadap alat alkon yang baru saja diserahkan. Hal tersebut agar ketika terjadi bencana banjir ataupun kebakaran dapat teratasi dengan baik.

    “Saya minta adanya simulasi untuk bagaimana cara penggunaan alat alkon ini digunakan untuk memompa air ke sungai begitu pula memompa air untuk memadamkan kebakaran supaya bisa bekerja dengan efektif dalam mengatasi bencana di daerahnya,” ujarnya.

    Ikfina mengatakan, penyebab terjadinya banjir akhir-akhir ini yang melanda beberapa wilayah di Bumi Majapahit disebabkan tingginya curah hujan akibat badai El Nino yang berkepanjangan. Debit air yang tinggi tidak mampu ditampung dengan baik oleh sungai dan tanggul sehingga ia menilai dibutuhkan lahan resapan.

    “Kita butuh lahan untuk resapan air yang baik, dengan pohon-pohon yang mampu mengurangi derasnya arus saat air hujan, jadi tidak hanya sekedar lahan yang luas, kemiringan lahannya pun harus 40 derajat, agar resapannya bisa bagus,” jelasnya.

    Bupati juga membahas masalah terkait kebakaran hutan (Karhutla) di daerah pegunungan yang disebabkan oleh kemarau yang berkepanjangan. Bupati yang berprofesi sebagai dokter ini meminta untuk fokus dan serius pada permasalahan banjir dan kekeringan agar bisa diselesaikan secara bersamaan.

    “Banjir dan kekeringan ini adalah dua hal yang serius jadi perlu kita selesaikan sekaligus, tidak bisa satu persatu, tidak bisa kekeringannya dulu, baru kemudian banjirnya, karena keduanya saling mempengaruhi,” pungkasnya. [tin/beq]

  • PJ Walkot Kediri Ingatkan ASN Beramal di Bulan Suci Ramadan

    PJ Walkot Kediri Ingatkan ASN Beramal di Bulan Suci Ramadan

    Kediri (beritajatim.com) – PJ Wali Kota Kediri kembali buka bersama dengan ASN dan tenaga teknis di beberapa OPD Pemerintah Kota Kediri di Masjid RSUD Gambiran, Selasa (26/3/2024). Beberapa OPD yang hadir dalam acara ini Inspektorat, Dinas PUPR, Dipendukcapil, Dinas Sosial, BPBD, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Koperasi dan UMTK, serta RSUD Gambiran.

    Saat ditemui, Zanariah terus memberikan semangat kepada para ASN maupun tenaga teknis Pemerintah Kota Kediri walaupun dalam keadaan berpuasa, namun harus tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

    “Apalagi beberapa hari yang lalu, RSUD Gambiran berhasil menjadi Top BUMD Award Bintang 4. Penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan,” ucap Zanariah.

    Di samping itu, PJ Wali Kota Kediri juga mengingatkan di malam ke-16 Ramadan ini semakin mendekati malam Nuzulul Quran. Oleh karena itu terus perbanyak tadarus. Semoga semua amal ibadah selama Bulan Ramadan ini diterima oleh Allah SWT. “Saya harap perbanyak amalan di bulan suci Ramadan ini,” imbuhnya.

    Tak lupa, Zanariah juga menghimbau para ASN Pemerintah Kota Kediri ini untuk berzakat, infaq dan sedekah melalui BAZNAS Kota Kediri. Karena zakat, infaq, sedekah ini merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Tidak hanya untuk meraih pahala namun dampak baiknya juga bisa langsung dirasakan oleh sesama manusia.

    Pada kesempatan ini, juga dilakukan santunan anak yatim dan pegawai kebersihan di lingkup RSUD Gambiran Kota Kediri. Turut hadir Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, pegawai ASN dan tenaga teknis Pemerintah Kota Kediri. [nm/kun]

  • Jasad Pencari Ikan di Sampang Ditemukan Tim SAR Tak Jauh dari Korban Terseret Arus

    Jasad Pencari Ikan di Sampang Ditemukan Tim SAR Tak Jauh dari Korban Terseret Arus

    Sampang (beritajatim.com) – Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR dibantu oleh warga, jasad Khoiruddin (26), pria pencari ikan asal Dusun Combih, Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, akhirnya ditemukan kondisi tidak bernyawa.

    Moh. Hozen, Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, mengatakan korban ditemukan tim SAR sekitar pukul 14.30 WIB tak jauh dari lokasi korban pertama kali terseret arus sungai. “Korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” terangnya, Selasa (26/3/2024).

    Ia menambahkan, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima atas musibah tersebut. Sehingga, setelah dievakusi dari lokasi tenggelam kemudian dimakamkan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Khoiruddin, diduga terseret arus saat hendak melewati sungai guna mencari ikan dan udang bersama rombongan, Selasa, (26/3/2024).

    Menurut Hotip warga setempat mengatakan, sebelum kejadian naas itu, korban bersama enam orang rekanya berangkat mencari ikan dan udang. “Kelima teman yang lain sudah menyebrang sungai sedangkan korban masih ada di belakang,” ujarnya.

    Hotip menbahkan, dugaan kuat korban terseret arus laut yang kuat karena diantara teman-temannya sempat melihat dari kejauhan lalu menghampiri, tetapi keberadaan korban sudah tidak ketahui. “Mengetahui temannya hilang kelima teman korban minta tolong pada nelayan yang ada disekitar itu, sayangnya juga tidak membuahkan hasil,” tandasnya.[sar/kun]

  • Warga Sampang Hilang Terseret Arus Laut saat Mencari Ikan

    Warga Sampang Hilang Terseret Arus Laut saat Mencari Ikan

    Sampang (beritajatim.com) – Warga Dusun Combih, Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Khoiruddin (26) dilaporkan hilang terseret arus laut pada Selasa (26/3/2024). Saat itu, dia bersama rombongan sedang mencari ikan dan udang.

    Menurut saksi, Hotip, sebelum kejadian nahas itu korban bersama enam orang rekanya berangkat mencari ikan dan udang.

    “Kelima teman yang lain sudah menyeberang sungai sedangkan korban masih ada di belakang,” terangnya.

    Hotip menduga kuat korban terseret arus laut yang kuat. Beberapa teman sempat melihat dari kejauhan lalu menghampiri, tetapi korban sudah tidak ditemukan.

    “Mengetahui temannya hilang kelima teman korban minta tolong pada nelayan yang ada disekitar itu, sayangnya juga tidak membuahkan hasil,” imbuhnya.

    Terpisah menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, H. Hozin membenarkan adanya kejadian tersebut dan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 08.00 WIB.

    “Hingga saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap korban dengan melibatkan tim BPBD, TNI, Polri, Agisena BPBD Jatim dan warga,” pungkasnya. [sar/beq]

  • Personel Trauma Healing TNI-Polri Berangkat ke Pulau Bawean

    Personel Trauma Healing TNI-Polri Berangkat ke Pulau Bawean

    Gresik (beritajatim.com) – Puluhan personel trauma healing dari TNI maupun Polri diberangkatkan ke Pulau Bawean. Mereka berangkat dengan kapal cepat Bahari Ekspress.

    Ada 31 personel Polri dari Polres Gresik, dan puluhan anggota TNI dari Kodim 0817 yang dikirim ke lokasi gempa. Tujuannya untuk membantu psikologis warga yang terdampak gempa serta menyalurkan bantuan.

    Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengaku bakal menyalurkan ribuan paket sembako guna membantu meringankan warga Pulau Bawean pasca kejadian gempa bumi.

    “Banyak warga yang trauma sehingga kami menurunkan tim trauma healing untuk korban gempa di Pulau Bawean,” tuturnya, Senin (25/03/2024).

    Alumni Akpol 2002 itu menambahkan, nantinya personel TNI-Polri berkoordinasi dengan personel BPBD untuk mempercepat bantuan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh warga di sana.

    “Mudah-mudahan bantuan yang kami kirim ini bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga menghimbau agar warga tidak termakan oleh berita hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.

    Sementara itu, Dandim 0817 Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar menyatakan pihaknya mengirim sejumlah personel bersama anggota Polri merupakan respon cepat dari instansi terkait membantu korban gempa di Pulau Bawean.

    “Untuk bantuan logistik yang dikirim berasal dari TNI dan Kepolisian serta masyarakat bersama-sama membantu korban gempa bumi,” pungkasnya. [dny/but]

  • Tiga Daerah Berstatus Tanggap Darurat Pasca Gempa Bawean

    Tiga Daerah Berstatus Tanggap Darurat Pasca Gempa Bawean

    Gresik (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan tiga daerah masuk status tanggap darurat pasca gempa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Ketiga daerah itu yakni Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, dan Kota Surabaya.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menuturkan, dengan adanya status tanggap darurat itu maka kebutuhan warga yang terdampak gempa harus terpenuhi. Mulai dari makan, minum, sanitasi, dan kesehatan.

    “Intinya dengan tanggap darurat yang disepakati bersama itu. Kebutuhan warga yang terdampak harus terpenuhi. Setelah semua itu dipenuhi. Kemudian langkah selanjutnya yakni transisi tanggap darurat. Kegiatannya sama-sama paralel mendata rumah warga yang mengalami kerusakan maupun infrastruktur yang rusak,” ujar Suharyanto di sela rapat koordinasi di Kantor Pemkab Gresik, Senin (25/3/2024).

    Berikutnya, kata dia, untuk mempercepat semua proses tersebut. BNPB mengirimkan tim dan disepakati juga Korem Bhaskara Jaya, Kodim 0817 dan Polres Gresik menunjuk salah satu perwira menjadi komandan satgas di Pulau Bawean.

    “Satgas itu nantinya akan mengkoordinasi bantuan, perbaikan sarana dan prasarana maupun infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat gempa,” katanya.

    Mantan Pangdam V Brawijaya itu menambahkan, mengenai bantuan bagi warga yang terdampak pihaknya bersama BPBD Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik mempercepat distribusi melalui jalur laut menggunakan kapal besar.

    “Berdasarkan evaluasi apabila kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi. Maka tidak perlu melalui jalur udara. Bantuan kebutuhan dasar maupun logistik segera diperbanyak melalui jalur laut,” imbuhnya.

    Saat ditanya warga yang terdampak gempa apa direlokasi. Dijelaskan Suharyanto, sampai saat ini belum ada ke arah sana. Berdasarkan pantauan di lapangan warga banyak mengungsi di depan karena kuatir ada gempa susulan.

    “Soal gempa susulan berdasarkan laporan BMKG skalanya makin kecil. Saya juga menghimbau warga tidak terpengaruh adanya tsunami. Gempa yang terjadi saat ini tidak berpotensi tsunami,” ungkapnya.

    Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Adhy Karyono mengatakan sekarang ini pihaknya bersama BNPB, Basarnas, serta BPD mengirim bantuan lagi ke Pulau Bawean melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    “Siang ini kapal sudah standby membawa bantuan kebutuhan dasar serta logistik diangkut kapal bertonase besar menuju ke Pulau Bawean,” katanya. [dny/beq]

  • Gempa Bawean, 700 Rumah Rusak Berat dan 33.535 Mengungsi

    Gempa Bawean, 700 Rumah Rusak Berat dan 33.535 Mengungsi

    Jakarta (beritajatim.com) – Gempa 6,5 M yang menggunjang kawasan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2024) berdampak pada kerusakan bangunan. Kerusakan menyasar rumah warga dan gedung fasilitas publik di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

    “Ribuan tempat tinggal masyarakat mengalami kerusakan ringan hingga berat,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Senin (25/3/2024).

    Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim merilis per hari Senin (25/3/2024), pukul 06.00 WIB, total rumah rusak berjumlah 4.679 unit. Rincian berdasarkan Tingkat kerusakan sebagai berikut rumah rusak berat (RB) 774 unit, rusak sedang (RS) 1.332 dan rusak ringan (RR) 2.573. Dari total jumlah tersebut, kerusakan terbesar berada di Kabupaten Gresik, Provinsi Jatim.

    “Kerusakan rumah warga di kabupaten Gresik, rumah RB 772 unit, RS 1.330 dan RR 2.554. Sedangkan kerusakan lain terjadi di Kabupaten Tuban, Lamongan, Sidorajo, Pamekasan dan Kota Surabaya,” ujar Muhari.

    Dia juga menambahkan, selain bangunan tempat tinggal, bencana geologi ini juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, kantor dan rumah sakit.

    Total kerusakan pada bangunan fasilitas publik yaitu tempat ibadah 183 unit, sekolah 91, kantor 24 dan rumah sakit 5. Kerusakan terbesar untuk fasilitas publik tersebut berada di Kabupaten Gresik, dengan rincian sebagai berikut tempat ibadah 181 unit, sekolah 88, kantor 19 dan rumah sakit 1. BPBD masih melakukan asesmen tingkat kerusakan pada fasilitas tersebut.

    Gempa yang merusakkan tempat tinggal juga berdampak pada pengungsian para warga. Data BPBD Provinsi Jatim per hari ini (25/3/2024), pukul 06.00 WIB, total warga mengungsi berjumlah 33.535 jiwa.

    “Rincian dari total tersebut yaitu pengungsian pada kelompok dewasa 18.531 jiwa, anak-anak 10.109 dan lansia 4.895,” ujarnya.

    Dari total jumlah pengungsian, sebaran warga mengungsi di Kabupaten Gresik berada di Kecamatan tambak, dengan rincian dewasa 9.131 jiwa, anak-anak 7.060 dan lansia 2.454.

    “Sedangkan di Kecamatan Sangkapura dewasa 9.400 jiwa, anak-anak 3.049 jiwa dan lansia 2.451,” ujarnya. [hen/beq]

  • 54 Petugas BPBD Sampang Diperiksa Pasca Banjir

    54 Petugas BPBD Sampang Diperiksa Pasca Banjir

    Sampang (beritajatim.com) – Pasca bencana banjir air hujan dan luapan sungai Kemuning 12-14 Maret 2024 kemarin. Sebanyak 54 pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Sampang, melakukan pemeriksaan kesehatan.

    Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan terdapat petugas mengalami gelaja Leptospirosis atau penyakit yang disebabkan oleh tikus yang sering dijumpai saat banjir.

    Kepala Puskesmas Kamoning dr. Intan Retnosari selaku tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan, mengatakan, bahwa pemeriksaan kesehatan terhadap petugas BPBD wajib dilakukan agar pasca banjir kemarin tidak memakan korban.

    “Alhamdulilah kami belum menemukan adanya gejala Leptospirosis. Sehingga kami hanya memberikan vitamin kepada seluruh petugas,” terangnya, Minggu (24/3/2024).

    Intan menambahkan, 54 petugas yang diperiksa tersebut merupakan petugas yang aktif terjun ke lokasi saat banjir selama tiga hari kemarin di Sampang.

    “Mayoritas keluhan petugas adalah kelelahan, nyeri otot, sehingga kami sarankan untuk memperbanyak istirahat dan tidak begadang,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir air hujan yang terjadi selama tiga hari sejak 12 hingga 14 Maret 2024 kemarin, sedikitnya merendam 16 Desa dan 4 Kecamatan.

    “Sesuai data yang kami terima ada 16 Desa dan Kelurahan serta 4 Kecamatan yang terdampak banjir kemarin,” ujar H. Muhammad Hozin, Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sampang.[sar/aje]

     

  • Gempa Gresik, 17 Ribu Warga Mengungsi,  Ribuan Rumah Rusak

    Gempa Gresik, 17 Ribu Warga Mengungsi, Ribuan Rumah Rusak

    Jakarta (beritajatim.com) – Sebanyak 17.644 jiwa terdampak gempa bumi yang berpusat di lepas pantai Kabupaten Gresik, Jawa Timur sejak Jumat (22/3) lalu. Demikian disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

    Abdul Muhari menjelaskan, total jumlah pengungsi yang terdapat di Kabupaten Gresik yang berhasil didata oleh BPBD Provinsi Jawa Timur hingga Minggu (24/3) pukul 12.00 WIB yaitu untuk pengungsi anak sebanyak 6.277 jiwa, dewasa sebanyak 8.833 jiwa dan pengungsi lansia sebanyak 2.534 jiwa.

    “Akan tetapi, sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma karena masih ada gempa susulan, dan adanya isu tsunami dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Muhari.

    Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, tercatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 238 kali, dengan lokasi 132 kilometer Timur Laut Tuban. Menyikapi hal tersebut, BPBD Kabupaten Gresik telah mendirikan posko penanganan darurat gempa bumi, yang berlokasi Desa Dekatagung, Desa Lebak dan di pendopo Kantor Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

    Sementara itu, lanjut Muhari, hasil kaji cepat BPBD Provinsi Jawa Timur juga menghimpun total jumlah dampak kerusakan akibat gempa yang dirasakan dampaknya hingga ke Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Tuban, di antaranya total rumah rusak ringan sebanyak 2.654 unit, rumah rusak sedang 1.177 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 779 unit.

    Selain itu gempa juga menyebabkan rusaknya sekolah sebanyak 78 unit, rumah sakit 5 unit, tempat ibadah 156 unit, dan gedung 8 unit. Guna melakukan upaya penanganan darurat di lapangan.

    “BPBD Provinsi Jawa Timur melakukan koordinasi dan mengirimkan bantuan untuk warga terdampak berupa peralatan dan permakanan,” kata Muhari. [hen/but]

  • Total Terjadi 182 Gempa Susulan di Laut Tuban

    Total Terjadi 182 Gempa Susulan di Laut Tuban

    Jakarta (beritajatim.com) – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, hasil perkembangan kaji cepat oleh BPBD Provinsi Jawa Timur, hingga Sabtu (23/3) pukul 18.00 WIB, tercatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 182 kali, dengan lokasi 132 kilometer (km) Timur Laut Tuban.

    “Menyusul hal tersebut, BPBD setempat telah mendirikan posko penanganan darurat gempa bumi, yang berlokasi di Kantor Kecamatan Sangkapura, Gresik,” ujar Muhari, Minggu (24/3/2024).

    Selain posko darurat, lanjutnya, guna menghindari dampak terhadap masyarakat juga telah didirikan pos pengungsian. Adapun total pengungsi keseluruhan di Kecamatan Tambak berjumlah 5.509 jiwa dewasa, 1.187 lansia, dan 2.952 jiwa pengungsi anak.

    Sementara itu, masih menurut Muhari, hasil kaji cepat BPBD Provinsi juga menghimpun total jumlah dampak kerusakan akibat gempa yang dirasakan dampaknya hingga ke Kab. Sidoarjo, Kab. Pamekasan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Tuban, di antaranya rumah rusak ringan sebanyak 1.356 unit, rumah rusak sedang 706 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 331 unit.

    “Gempa juga membuat rusaknya sekolah sebanyak 62 unit, rumah sakit 5 unit, tempat ibadah 88 unit, dan gedung,” ujarnya.

    Muhari menambahkan, guna melakukan penanganan darurat di lapangan, BPBD Provinsi Jawa Timur mengirimkan bantuan untuk warga terdampak berupa peralatan dan permakanan. “BNPB akan memberikan dukungan logistik dan peralatan maupun Dana Siap Pakai (DSP) kepada masyarakat terdampak dan pemerintah kabupaten/kota yang masih berjibaku menanggulangi bencana,” katanya. [hen/but]