Kementrian Lembaga: BPBD

  • TRC BPBD Magetan Mendadak ‘Ngecor’ Jalan Lingkar Telaga Wahyu? 

    TRC BPBD Magetan Mendadak ‘Ngecor’ Jalan Lingkar Telaga Wahyu? 

    Magetan (beritajatim.com) – Anggota TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Magetan mendadak jadi kuli bangunan di Telaga Wahyu. Anggota yang bertugas merespons kejadian bencana alam itu terlihat mengecor di jalan selingkar Telaga Wahyu beberapa hari terakhir.

    Keterlibatan TRC PB BPBD Magetan ini menuai sorotan dari berbagai pihak. Banyak yang menyayangkan, di tengah ancaman arus mudik lebaran 2024 dan potensi bencana Hidrometeorologi seperti tanah longsor dan pohon tumbang, mereka justru difokuskan pada pekerjaan yang bukan kebencanaan.

    Pj Kalaksa BPBD Magetan, Yok Sujarwadi, menjelaskan bahwa keterlibatan personil BPBD di Telaga Wahyu merupakan bentuk sinergitas antar organisasi perangkat daerah (OPD).

    “Ini bentuk sinergitas antar OPD. Tidak hanya BPBD, ada Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan dan TNI Polri yang dilibatkan dalam revitalisasi telaga Wahyu,” kata Yok, Selasa (2/4/2024).

    Yok mencontohkan Pemkab Banyuwangi, di mana OPD saling membantu jika ada pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga.”Dinas Pariwisata tidak memiliki personil, sedangkan kita punya. Jadi kita bantu,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan Pembangunan itu.

    “Klo bicara potensi bencana, semua ada potensi. Makanya kami antisipasi dengan kegiatan pelestarian lingkungan dan penanaman pohon. Untuk menjaga kelestarian alam khususnya di seputaran Telaga Wahyu,” tambahnya.

    Meskipun demikian, Yok memastikan bahwa pihaknya tetap siap siaga menghadapi potensi bencana selama arus mudik. Pun, posko kebencanaan dipindahkan di Telaga Wahyu.

    “Posko kebencanaan dipindahkan ke Telaga Wahyu, dan kita siapkan personel di dua lokasi, pos pelayanan dan pos pemantauan mudik di Refugia dan Cemorosewu,” pungkasnya. [fiq/suf]

  • Hujan Deras, Bikin Genangan 3 Desa di Mojokerto 

    Hujan Deras, Bikin Genangan 3 Desa di Mojokerto 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto, Senin (1/4/2024). berdurasi cukup lama. Akibatnya debit air sungai di beberapa titik di wilayah Kabupaten Mojokerto meningkat dan menyebabkan banjir genangan.

    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyebutkan, banjir genangan terjadi di wilayah Kecamatan Mojoanyar dan Puri Kabupaten Mojokerto. Yakni di Desa Gayaman dan Desa Jabon di Kecamatan Mojoanyar serta Desa Kenanten, Kecamatan Puri.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, banjir genangan terjadi di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar sekira pukul 17.30 WIB. “Akses jalan tergenang dengan ketinggian 10 cm – 40 cm,” ungkapnya, Selasa (2/4/2024).

    Masih kata Khakim, sekira pukul 20.30 WIB trend air surut perlahan. Sementara di Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, luapan sungai mengenangi akses jalan dan rumah warga di Dusun Ngumpak. Ada lima rumah warga tergenang air banjir.

    “Sekira pukul 18.30 WIB, air masuk di Dusun Ngumpak, Desa Jabon. Air masuk ke dalam rumah -+ 5 cm dan di jalan ketinggian air -+ 10 Cm, air surut total sekira pukul 00.00 WIB. Sementara di Dusun Kenanten RT 02 RW 02, Desa Kenanten, Kecamatan Puri di jalan -+ 15 cm,” katanya.

    Sekira pukul 00.00 WIB, jelas Khakim, trend air surut total. Petugas BPBD Kabupaten Mojokerto bersama TNI/Polri dan Potensi Relawan melakukan monitoring di lokasi banjir genangan. [tin/aje]

  • Kebakaran Hebat Landa Toko Sembako di Ponorogo, Kerugian Capai Rp 1 M

    Kebakaran Hebat Landa Toko Sembako di Ponorogo, Kerugian Capai Rp 1 M

    Ponorogo (beritajatim.com) – Jelang tengah malam terjadi kebakaran hebat di Kabupaten Ponorogo. Si jago merah membakar sebuah toko sembako yang berada di Jalan Ir. Juanda masuk Kelurahan Tonatan Ponorogo. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebaran ini, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp1 miliar.

    “Kebakaran terjadi pada pukul 23.45 WIB. Api membakar toko sembako milik Bapak Iim Sudrajat di Jalan Ir. Juanda,” kata Kapolsek Ponorogo Kota, Iptu Muhammad Sahid Mustofa,  Selasa (02/03/2024) dini hari.

    Sahid menjelaskan bahwa toko sembako yang terbakar itu, bergandengan langsung dengan rumah korban yang berada di belakang toko. Sehingga selain membakar semua bangunan toko dan isisnya, api juga menyambar sebagian rumah yang dihuni oleh 2 kepala keluarga yang berisi 5 orang.

    “Rumah yang berada di belakang toko, juga ikut terbakar sebagian,” katanya.

    Tentang penyebab kebakaran, Sahid masih belum mengetahui pastinya. Sebab, pihaknya saat ini masih sedang melakukan penyelidikan. Namun, dari keterangan saksi, api pertama kali muncul dari sekring listrik. Pemilik toko sebenarnya berusaha akan memadamkan titik pertama api itu muncul, tetapi tidak bisa karena api sudah terlanjur membesar.

    “Untuk penyebab kebakaran belum pasti, kita masih melakukan penyelidikan,” katanya.

    Untuk memadamkan api, ada 3 unit mobil pemadam kebakaran dan 1 unit mobil tangki milik BPBD Ponorogo dikerahkan. Meski akhirnya api berhasil dipadamkan, namun seisi toko sembako tersebut sudah terlanjur terbakar habis. Kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar. Sebab, barang-barang di toko merupakan stok yang akan dijual untuk lebaran nanti.

    “Kerugian materiil diperkirakan hingga Rp1 miliar, sebab ya barang-barang untuk persediaan lebaran terbakar habis,” pungkasnya. [end/but]

  • Banjir Bandang Terjang Madiun, 53 Rumah Rusak dan 10 Warga Dievakuasi

    Banjir Bandang Terjang Madiun, 53 Rumah Rusak dan 10 Warga Dievakuasi

    Madiun (beritajatim.com) – Banjir bandang menerjang Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Senin (1/4/2024) malam. Banjir mengakibatkan 53 rumah warga rusak dan 10 orang terpaksa dievakuasi.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan banjir bandang sekitar pukul 18.00 WIB. Petugas langsung menuju lokasi.

    “Alhamdulillah begitu BPBD sudah sampai, warga telah dievakuasi,” ujar Boby.

    Menurut Boby, banjir bandang tersebut berasal dari kiriman air sungai di wilayah Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. Air bah membawa material lumpur dengan ketebalan 10 sentimeter yang masuk ke rumah-rumah warga.

    “Ada aliran sungai sekitar pemukiman lalu meluap. Sementara akan kami buat penahan sehingga aliran air tidak akan kembali masuk ke rumah warga,” tuturnya.

    Rencananya, BPBD akan membangun penahan dengan ketinggian 1,5 meter untuk melindungi pemukiman warga.

    “Karena hari semakin gelap, besok kami lanjutkan penanganan dan pembersihan, sembari menyiapkan solusi agar kedepan tidak terjadi lagi,” pungkas Boby.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Agung Budiarto, melaporkan bahwa 59 kepala keluarga (KK) terkena dampak dari banjir bandang.

    “Besok makanan untuk korban akan kami siapkan. Kami siapkan personel Tagana, membantu membersihkan rumah-rumah warga, sembari melaporkan bantuan kepada mereka,” tandas Agung. [fiq/but]

  • Operasi Ketupat Semeru 2024 di Kediri : Ini Hal yang Dilarang dan Diwaspadai

    Operasi Ketupat Semeru 2024 di Kediri : Ini Hal yang Dilarang dan Diwaspadai

    Kediri (beritajatim.com) – PJ Wali Kota Kediri Zanariah bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji dan Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan, melakukan rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat Semeru 2024 dalam rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 H / 2024 di wilayah hukum Polres Kediri Kota, Senin (1/4/2024). Rakor ini bertempat di Ruang Rupatama Wicaksana Laghawa Polres Kediri Kota.

    Pada kesempatan itu, Zanariah memberikan arahan bahwa menjaga Kota Kediri ini merupakan tugas bersama semua stakeholder. Dalam hal ketersediaan pangan, Pemerintah Kota Kediri memastikan bahwa ketersediaannya aman dan cukup walaupun sesudah Idul Fitri nanti. Pada hari ini, juga diadakan Gerakan Pangan Murah selama 5 hari dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan.

    Kemudian, PJ Wali Kota Kediri juga menyampaikan bahwa cuti memang menjadi hak tiap orang. Walaupun begitu, karena memang sudah menjadi tanggung jawab jadi harus tetap menjalankan tugas. Nanti dipastikan juga petugas yang menjalankan tugasnya sampai tanggal 16 April 2024. “Kita juga tidak minta musibah terjadi. Oleh karena itu dipastikan betul siapa saja yang tugas dan penggantinya, harus dikoordinasikan,” imbuhnya.

    Malam Idulfitri pasti akan ada takbiran. Zanariah mengimbau agar tidak melakukan takbir keliling. Pemerintah Kota Kediri saat ini sedang menyiapkan draft surat edarannya untuk dipatuhi oleh semua masyarakat. Karena memang sesuai arahan provinsi dan juga pusat, lebih baik takbir dilakukan atau dipusatkan di masjid dan musala. “Namun tetap harus dikontrol jangan sampai terjadi kekisruhan dan tolong dijaga,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolres Kediri Kota menyampaikan beberapa himbauan yang perlu diperhatikan oleh seluruh pihak. Semua pihak agar mewaspadai kejahatan konvensional (3C) di area kota, pusat perbelanjaan, dan pusat keramaian serta lainnya. Lalu tingkatkan sense of crisis, peka terhadap hal-hal yang mengganggu kenyamanan, ketertiban dan keamanan masyarakat. “Selalu beri update perkembangan situasi kepada masyarakat, beri informasi yang jelas tentang rekayasa lalu lintas. Pastikan bahwa pesan itu tidak hanya send namun juga delivered,” imbuhnya.

    Lebih lanjut AKBP Bramastyo Priaji menyampaikan BBM bahwa selalu update situasi cuaca. Lalu mulai beroperasinya Bandara Dhoho untuk cek transportasi jalur darat, untuk mendukung konektivitas dan aksesibilitas daerah sekitar bandara. Optimalisasi program-program kepolisian serta asistensi tempat wisata, sarana prasarana, lalu lintas, akses dan lainnya.

    Hadir pula dalam acara ini Kepala BMKG Lukman Soleh, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Kepala Dinas Perhubungan Didik Catur, Kepala Satpol PP Syamsul Bahri, perwakilan BPBD Kota Kediri, PT Gudang Garam, Tbk, dan Kejaksaan Negeri Kediri. [nm/kun]

  • Puji Dulu, Sentil Kemudian: Gaya Nasdem Jember Hadapi Bupati Hendy

    Puji Dulu, Sentil Kemudian: Gaya Nasdem Jember Hadapi Bupati Hendy

    Jember (beritajatim.com) – Puji dulu, sentil kemudian. Demikian gaya Partai Nasional Demokrat saat menghadapi Bupati Hendy Siswanto, dalam sidang paripurna Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023, di gedung DPRD Jember, Sabtu (30/3/2024) malam.

    David Handoko Seto, legislator Nasdem, menginterupsi jalannya paripurna saat hendak diakhiri. Tepuk tangan terdengar, saat dia memuji capaian 94 penghargaan yang dipaparkan Bupati Hendy dalam Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023. “LKPJ 2023 ini adalah yang terpanjang dan memunculkan semua prestasi,” katanya.

    Namun David tak selesai sampai di sana. Dia mengingatkan perlunya evaluasi terhadap slogan sinergi, kolaborasi, dan akselerasi yang selalu didengungkan Hendy. “Faktanya, semua partai pengusung tidak pernah dilibatkan pada penetapan program-program strategis Pemkab Jember, termasuk penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” katanya.

    Nasdem adalah satu dari lima partai pengusung pasangan Hendy Siswanto – Muhammad Balya Firjaun Barlaman dalam Pilkada 2020.

    Menurut Davi, ada beberapa persoalan yang muncul pada masa pemerintahan Hendy yang bisa menghambat pembangunan. Salah satunya adalah pengangkatan 11 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi fingsional pengadaan barang dan jasa yang dinilainya sangat terlambat. Sementara pelaksanaan pemilihan kepala daerah tinggal beberapa bulan lagi.

    David juga mempertanyakan perlindungan Pemkab Jember terhadap varietas baru kopi robusta Milo Pace yang rusak karena pembabatan. “Hari ini kita kehilangan satu varietas yang baru saja diresmikan beberapa bulan lalu oleh bupati sendiri. Tapi saya melihat Pemkab Jember tidak berbuat apa-apa dalam hal ini,” katanya.

    Pembentukan Forum CSR (Corporate Social Responsibility) oleh Pemkab Jember mengundang kritikan dari David. “Yang ditunjuk sebagai Ketua Forum CSR adalah salah satu direktur badan usaha milik daerah. Apakah ini dibenarkan atau tidak oleh regulasi?” katanya.

    “Selama bupati menjabat, belum pernah ada laporan CSR yang disampaikan dalam forum sidang paripurna: dari mana CSR itu berasal, perusahaan mana saja yang memberikan CSR, dan ke mana saja CSR itu didistribusikan,” kata David.

    David mengingatkan sebagian besar konstituen Bupati Hendy dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman juga konstituen anggota DPRD Jember. “Anehnya, kamus usulan Pokir (Pokok Pikiran) 2024 yang sudah menjadi bagian yang tidak boleh terlewatkan untuk membangun Jember, kurang menyentuh kepentingan langsung masyarakat,” katanya.

    David menyebut, dari ratusan usulan Pokir, tak ada satu pun yang dikhususkan untuk penanganan bencana sebagaimana diusulkan DPRD Jember. Padahal Jember adalah daerah yang berpotensi mengalami bencana rutin.

    “Relawan bencana di Jember adalah yang terbanyak di Jawa Timur. Tapi ketika kami di DPRD Jember tidak bisa membawa aspirasi teman-teman relawan dalam APBD yang dituangkan ke dalam pokir, maka kami pastikan, sekuat apapun BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), tidak akan mampu menangani bencana di Jember dengan cepat,” kata David.

    Tidak masuknya pembiayaan untuk sektor seni budaya melalui Pokir juga mendapat sorotan dari David. “Percuma kita melaksanakan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan), kalau kemudian aspirasi masyarakat yang dilaksanakan itu hanya yang bersifat fisik. Tidak ada pemberdayaan sama sekali,” katanya.

    “Kami berharap semua OPD, terutama OPD teknis dan pelaksana, yang melaksanakan kegiatan aspirasi melalui jalur Pokir tidak mengakali regulasi. Sesungguhnya Pokir itu murni hibah dan di situ ada pemberdayaan masyarakat seperti swakelola. Faktanya kami selalu dibenturkan dengan urusan pelaksana,” kata David.

    Kritik David ini ditimpali Budi Wicaksono, Ketua Komisi C dan juga legislator Partai Nasdem. Dia mengingatkan Bupati Hendy soal keluhan dari para guru ngaji yang belum menerima insentif. “Tolong Bupati membantu pemerataannya. Bupati pada saat kegiatan Jember Bershodaqoh juga minta data kepada kepala desa, mana guru ngaji yang belum memperoleh insentif dan yang sudah mendapatkan,” katanya.

    Sebagai ketua komisi yang membidangi pembangunan infrastruktur, Budi mengakui keberhasilan pembangunan jalan yang dilakukan selama pemerintahan Bupati Hendy. “Namun masih ada warga yang menutup lubang jalan sendiri dengan urunan. Di salah satu desa, ada warga yang urunan Rp 100 ribuan per rumah,” katanya. [wir]

  • Bupati Hendy Dihujani Kritik Pedas Partai Pengusung Saat Paripurna DPRD Jember

    Bupati Hendy Dihujani Kritik Pedas Partai Pengusung Saat Paripurna DPRD Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto dihujani kritik pedas oleh delapan anggota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menginterupsi sidang paripurna Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023 sesaat sebelum ditutup oleh Wakil Ketua DPRD Jember Dedy Dwi Setiawan, Sabtu (30/3/2024) malam.

    Siswono, Ketua Komisi B dan legislator Partai Gerakan Indonesia Raya, mengawali interupsi tersebut. “Saya mencoba mengingatkan sebagai partai pengusung. Bupati menyampaikan pidato di tempat yang sama, pada 1 September 2020, terkait sembilan program unggulan yang pada hakikatnya adalah RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang disahkan bersama DPRD,” katanya.

    Siswono menagih pelaksanaan janji Hendy yang mencakup pembangunan Jember Outer Ring Road (JORR), transportasi interkonektivitas wilayah, pembangunan dermaga dan peningkatan kelas bandara, optimalisasi JSG (Jember Sport Garden), lingkungan hidup lestari, dan pengelolaan persampahan.

    “Yang paling tragis adalah program pembangunan dermaga dan peningkatan bandara. Jujur, kami sebagai partai pengusung sampai hari ini tidak melihat fakta (perbaikan) itu. Justru kondisi bandara sangat memprihatinkan. Padahal bandara ini bisa memudahkan investor untuk datang ke Jember,” katanya.

    Siswono mendesak Bupati Hendy untuk berfokus pada pemenuhan janji-janji politik yang disampaikan pada saat kampanye dulu. “Mohon maaf, hentikan kegiatan jadi artis di Tiktok, Pak Bupati. Justru itu mengabaikan kepentingan masyarakat banyak pada saat program-program tidak mampu direalisasikan,” katanya.

    Siswono juga mengingatkan peringatan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Jangan pernah memaksa penyampaian bansos sebelum pilkada,” katanya.

    Ada kekhawatiran pemberian bansos menjelang pilkada bisa memunculkan persoalan hukum di kemudian hari. “Kami tidak ingin setelah pilkada ada celah hukum bagi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang memaksa pendistribusian bansos,” kata Siswono.

    “Bagaimana pun, Bupati adalah bagian dari kami, Partai Gerindra. Kami tidak ada tendensi apa-apa. Tapi ini riil berdasarkan fakta, ketika realisasi sembilan program sama sekali tidak tersentuh,” kata Siswono.

    David Handoko Seto, legislator Partai Nasional Demokrat yang juga mengusung Hendy saat pemilihan kepala daerah empat tahun lalu, sempat memuji capaian 94 penghargaan yang dipaparkan dalam Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023.

    “LKPJ 2023 ini adalah yang terpanjang dan memunculkan semua prestasi. Namun demikian masih ada yang perlu dievaluasi,” kata David.

    David mengingatkan slogan sinergi, kolaborasi, dan akselerasi yang selalu didengungkan Hendy. “Namun faktanya, semua partai pengusung tidak pernah dilibatkan pada penetapan program-program strategis Pemkab Jember, termasuk penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” katanya.

    Ada beberapa persoalan yang muncul pada masa pemerintahan Hendy yang menurut David bisa menghambat pembangunan. Salah satunya adalah pengangkatan 11 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi fingsional pengadaan barang dan jasa yang dinilainya sangat terlambat. Sementara pelaksanaan pemilihan kepala daerah tinggal beberapa bulan lagi.

    David juga mempertanyakan perlindungan Pemkab Jember terhadap varietas baru kopi robusta Milo Pace yang rusak karena pembabatan. “Hari ini kita kehilangan satu varietas yang baru saja diresmikan beberapa bulan lalu oleh bupati sendiri. Tapi saya melihat Pemkab Jember tidak berbuat apa-apa dalam hal ini,” katanya.

    Pembentukan Forum CSR (Corporate Social Responsibility) oleh Pemkab Jember mengundang kritikan dari David. “Yang ditunjuk sebagai Ketua Forum CSR adalah salah satu direktur badan usaha milik daerah. Apakah ini dibenarkan atau tidak oleh regulasi?” katanya.

    “Selama bupati menjabat, belum pernah ada laporan CSR yang disampaikan dalam forum sidang paripurna: dari mana CSR itu berasal, perusahaan mana saja yang memberikan CSR, dan ke mana saja CSR itu didistribusikan,” kata David.

    David mengingatkan sebagian besar konstituen Bupati Hendy dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman juga konstituen anggota DPRD Jember. “Anehnya, kamus usulan Pokir (Pokok Pikiran) 2024 yang sudah menjadi bagian yang tidak boleh terlewatkan untuk membangun Jember, kurang menyentuh kepentingan langsung masyarakat,” katanya.

    David menyebut, dari ratusan usulan Pokir, tak ada satu pun yang dikhususkan untuk penanganan bencana sebagaimana diusulkan DPRD Jember. Padahal Jember adalah daerah yang berpotensi mengalami bencana rutin.

    “Relawan bencana di Jember adalah yang terbanyak di Jawa Timur. Tapi ketika kami di DPRD Jember tidak bisa membawa aspirasi teman-teman relawan dalam APBD yang dituangkan ke dalam pokir, maka kami pastikan, sekuat apapun BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), tidak akan mampu menangani bencana di Jember dengan cepat,” kata David.

    Tidak masuknya pembiayaan untuk sektor seni budaya melalui Pokir juga mendapat sorotan dari David. “Percuma kita melaksanakan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan), kalau kemudian aspirasi masyarakat yang dilaksanakan itu hanya yang bersifat fisik. Tidak ada pemberdayaan sama sekali,” katanya.

    “Kami berharap semua OPD, terutama OPD teknis dan pelaksana, yang melaksanakan kegiatan aspirasi melalui jalur Pokir tidak mengakali regulasi. Sesungguhnya Pokir itu murni hibah dan di situ ada pemberdayaan masyarakat seperti swakelola. Faktanya kami selalu dibenturkan dengan urusan pelaksana,” kata David.

    Tak kalah keras adalah interupsi dari Nurhasan dari Partai Keadilan Sejahtera, yang juga mengusung Hendy saat pilkada lalu. “Saya bangga dengan 94 prestasi yang diraih Pemkab Jember. Tapi dari 94 prestasi itu, tidak ada satu pun yang terkait peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia),” katanya.

    Nurhasan menyoroti tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan. “Ada 147 kasus pada 2023. Ini sangat luar biasa besar. Anggap saja rata-rata ada 12 kasus per bulan,” katanya.

    Angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan ini, menurut Nurhasan, menopang IPM. “Pemerintah pusat menilainya bukan dari prestasi-prestasi. Walau pun sarat prestasi, tapi kalau IPM kita tidak meningkat sebagaimana komitmen yang ditetapkan pemerintah pusat, ya percuma,” katanya.

    Nurhasan berharap indikator IPM bisa dipenuhi Pemkab Jember. “Baik itu gini ratio, bagaimana masa belajar anak, usia penduduk Jember, angka kematian ibu dan anak, ini adalah poin-poin penilaian IPM. Tolong jangan dilupakan. Penilaian keberhasilan kabupaten, kota, dan provinsi bukan ditentukan oleh kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial. Tapi ada faktor-faktor yang harus jadi perhatian serius, yakni IPM,” katanya.

    Nurhasan juga menyampaikan salam dari para kader posyandu untuk Bupati Hendy. “Kalau honor RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga) sudah meningkat dari Rp 100 ribu menjadi Rp 300 ribu, kader posyandu sebagai gawang pencegahan kematian ibu dan bayi, honornya masih tetap Rp 100 ribu sampai hari ini. Saya berharap Pemkab Jember memperhatikan nasib mereka. Minimal honornya disamakan dengan RT dan RW,” katanya.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo tak ketinggalan menginterupsi jalannya sidang untuk mengingatkan pelaksanaan rekomendasi LKPJ tahun-tahun sebelumnya dari DPRD Jember. Ia mencontohkan angka pengangguran.

    “Saya sebagai warga Jember merasa malu, karena ini pernah dideklarasikan dalam pembahasan APBD 2023, bahwa untuk menekan pengangguran pasca pandemi Covid, ada program Jember Berteman. Ini mendapat apresiasi luar biasa. Tapi ternyata pada 2023 sama sekali tidak terlaksana,” kata Edi.

    Edi juga menyentil integrasi penerbitan akta kematian oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan data penerima bantuan dari Dinas Sosial. tahun lalu. “Ini seharusnya terintegrasi dengan Dinas Sosial. Tapi masih orang yang sudah meninggal tiga atau empat tahun lalu masuk dalam daftar penerima bantuan,” katanya.

    Edi mengkritik tidak adanya ruang bagi fraksi untuk menyampaikan pandangan umum terhadap nota pengantar LKPJ Bupati. Menurut jadwal, setelah pembacaan nota pengantar, pembahasan LKPJ yang berujung rekomendasi DPRD Jember akan dilakukan dua panitia khusus yang masing-masing beranggotakan 12 orang.

    Edi ingin DPRD Jember mengundang seluruh pemangku kepentingan lintas sektor untuk dimintai pendapat soal pelaksanaan pembangunan setahun kemarin. “Saya berharap dokumen LKPJ 2023 bisa diberikan kepada stakeholder yang diundang. Harapan kami pembahasan tahun ini lebih baik,” katanya.

    Sementara itu, Holil Asyari dari Partai Golkar melihat 94 prestasi Pemkab Jember seakan-akan istimewa. “Tapi kalau memang Jember betul-betul mendapatkan penghargaan yang hebat dari pusat, kenapa kok terjadi penurunan dana transfer dari pusat, sehingga APBD Jember dari tahun ke tahun menurun?” katanya.

    Penurunan dana transfer dari pusat ini, menurut Holil, perlu dikupas lebih jauh dibandingkan sederet penghargaan yang diperoleh Pemkab Jember. “Penghargaan itu sepertinya wah, tapi sebenarnya APBD Jember masih kurang dirasakan masyarakat. Maka perlun kita evaluasi,” katanya.

    Budi Wicaksono, Ketua Komisi C dan legislator Partai Nasdem, mengingatkan Bupati Hendy soal keluhan dari para guru ngaji yang belum menerima insentif. “Tolong Bupati membantu pemerataannya. Bupati pada saat kegiatan Jember Bershodaqoh juga minta data kepada kepala desa, mana guru ngaji yang belum memperoleh insentif dan yang sudah mendapatkan,” katanya.

    Sebagai ketua komisi yang membidangi pembangunan infrastruktur, Budi mengakui pembangunan jalan yang dilakukan selama pemerintahan Bupati Hendy. “Namun masih ada warga yang menutup lubang jalan sendiri dengan urunan. Di salah satu desa, ada warga yang urunan Rp 100 ribuan per rumah,” katanya.

    Kritik semakin keras saat Ardi Pujo Prabowo, legislator Gerindra, bersuara. “Kami ingin mengingatkan kepada Bupati dan Wakil Bupati, sembilan program unggulan yang dituangkan dalam RPJMD berbanding terbalik dengan 94 prestasi yang disampaikan dalam LKPJ 2023,” katanya.

    “Di sini saya mengingatkan program unggulan Wes Wayahe Jember Satu Data. Faktanya, ini belum berjalan dengan baik. Jember Media Center yang jadi rencana juga belum berjalan,” kata Ardi.

    Ardi menyebut ada beberapa program Wes Wayahe SDM Jember Unggul yang tidak dijalankan dan tidak sesuai dengan RPJMD. Berikutnya untuk pelaksanaan program Wes Wayahe Infrastruktur Jember Mantap, ia menyebut ada lima rencana program yang sampai saat ini belum terealisasi sebagaimana disampaikan Siswono.

    “Kami paham kemarin pada masa awal pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati terjadi pandemi Covid. Tapi tentunya itu tidak mengurangi marwah pembahasan RPJMD dan itu bisa dilaksanakan,” kata Ardi.

    Ardi mengkritik pelaksanaan program Wes Wayahe Jember Permata Jawa, yang mencakup pembukaan Jember Creative Center, Pembukaan dan pengembangan desa wisata sebagai destinasi pariwisata dan even kebudayaan, pembangunan gedung seni budaya, promosi dan pemasaran budaya, seni dan pariwisata. “Sebagian sudah dilaksanakan, namun yang sebagian lagi masih menjadi program yang entah kapan bisa dilaksanakan,” katanya.

    Kritik Ardi juga ditujukan untuk pelaksanaan program Wes Wayahe Pesantren Berdaya. “Ini sangat memprihatinkan. Program wirausahawan pesantren, koperasi pesantren, festival inovasi dan kepeloporan santri belum sama sekali tersentuh,” katanya.

    “Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati dalam membenahi Jember ini betul-betul melaksanakan hasil olah pikir dan program unggulan yang sudah tertuang dalam RPJMD. Kami sadar tahun ini adalah tahun politik. Tapi tentunya langkah-langkah yang diambil harus sesuai dengan RPJMD yang kita tetapkan bersama,” kata Ardi.

    “Kami tidak ingin kita tidak bisa tidur nyaman dan bekerja maksimal karena program-program tidak bisa kita laksanakan. Jadi kami ingatkan kembali program-program yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama bisa dimaksimalkan,” kata Ardi.

    Hujan interupsi penuh kritik tajam ini ditutup Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Achmad Dhafir Syah setengah jam jelang tengah malam. Ia mempertanyakan perbedaan perlakuan terhadap tenaga pendidikan dan kesehatan oleh Pemkab Jember.

    “Hak GTT-PTT (Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap) sudah dipenuhi. Tapi satu yang belum. Selama ini pada 2022, apalagi 2023, janji terkait kesejahteraan tenaga kesehatan kami tagih. Termasuk pengangkatan PPPK (Pegawai Pemerimtah dengan Perjanjian Kerja) tenaga kesehatan yang kemarin sangat minim bahkan nol, mudah-mudahan bisa terobati tahun ini. Sesuai dengan janji kita bersama untuk menyejahterakan tenaga guru dan kesehatan,” kata Dhafir. [wir]

  • Travo Listrik Depan Gedung MPP Tuban Terbakar

    Travo Listrik Depan Gedung MPP Tuban Terbakar

    Tuban (beritajatim.com) – Travo listrik untuk penerangan Taman Sumur Gemulung yang terletak di depan gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Tuban dilaporkan terbakar.

    Beruntung kebakaran pada travo listik tersebut tidak sampai merembet ke gedung MPP dan dapat ditangani oleh petugas pemadam kebakaran (Damkar) Tuban.

    Kepala Bidang (Kabid) Damkar Tuban, Sutaji menyampaikan, bahwa insiden kebakaran dilaporkan sekitar pukul 18.30 Wib rabu (27/03/2024) oleh salah satu pegawai MPP.

    Sehingga, pihaknya bergegas mendatangi lokasi insiden kebakaran dan berhasil memadamkan api dengan dibantu tim relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban.

    “Ada 6 personil Damkar yang datang ke lokasi untuk memadamkan api dan dibantu 3 petugas dari BPBD,” kata Sutaji.

    Diduga penyebab kebakaran karena arus pendek atau konsleting listrik. Sedangkan, menurut Sutaji jumlah kerugiannya hingga kini masih belum diketahui.

    Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Tuban, Endah Nurul Komarijati yang juga penanggungjawab MPP Tuban mengungkapkan bahwa objek yang terbakar merupakan travo listrik untuk penerangan Taman Sumur Gemulung yang terletak di depan Gedung MPP.

    “Itu travo untuk penerangan Taman Sumur Gemulung milik Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Tuban,” tutup Endah sapanya. [ayu/aje]

  • Gagal Salip Truk, Pasutri Surabaya Tewas Terlindas

    Gagal Salip Truk, Pasutri Surabaya Tewas Terlindas

    Surabaya (beritajatim.com) – Pasutri (pasangan suami istri) di Surabaya tewas terlindas truk usai gagal menyalip di Jalan Greges, Pakal, Surabaya, Rabu (27/3/2024). Dari keterangan para saksi di lokasi, pasangan suami istri yang mengendarai motor itu menabrak motor lain dan terjatuh saat akan menyalip truk.

    Kabid Darlog BPBD Surabaya, Buyung Hidayat menjelaskan kedua korban berinisial AH (36) dan TI (36) warga Tambaksari Selatan. Ketika petugas datang, mereka berdua sudah dalam kondisi meninggal dunia. Kedua korban ditutupi kardus oleh warga.

    “Kita mendapatkan laporan sekitar pukul 07.00 ketika kami di lokasi dua korban sudah meninggal dunia,” kata Buyung.

    Petugas BPBD Kota Surabaya langsung melakukan pemeriksaan terhadap kedua jenazah. Mereka lantas melakukan evakuasi jenazah ke RSUD dr. Soetomo untuk sementara sebelum diserahkan ke keluarga.

    Diwawancarai terpisah, Kasat lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Muhammad Suud menjelaskan kecelakaan bermula dari korban yang ingin mendahului truk saat melintas di jembatan Jalan Greges Timur.

    “Sampai di jembatan Jalan Greges Timur sepeda motor korban mendahului truk yang berjalan satu arah dari sisi kanan,” kata Suud.

    Korban yang sudah memacu laju sepeda motornya untuk menyalip lantas kaget karena ada sepeda motor yang berhenti mendadak di tengah jalan. AH yang mengendarai motor berusaha untuk menyeimbangkan diri tapi malah jatuh ke kolong truk.

    “Motornya jatuh ke kiri sedangkan korban jatuh ke kanan, sehingga terlindas roda belakang truk yang berjalan berlawanan arah dari barat ke timur, hingga meninggal dunia,” jelasnya.

    Suud mengungkapkan, pengemudi truk saat ini sudah diamankan ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak. Dia dimintai keterangan terkait peristiwa yang menewaskan dua pengendara sepeda motor itu. [ang/suf]

  • Trauma Gempa, Ribuan Warga Pulau Bawean Gresik Masih Mengungsi

    Trauma Gempa, Ribuan Warga Pulau Bawean Gresik Masih Mengungsi

    Surabaya (beritajatim.com)- Ribuan warga di Pulau Bawean kawasan Gresik masih enggan pulang ke rumah mereka masing-masing. Mereka masih takut dan trauma akan gempa susulan. Alhasil hingga saat ini ribuan warga tersebut masih mengungsi.

    Pulau Bawean Gresik menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah dari gempa bumi yang berpusat di lepas pantai Kabupaten Gresik, Jumat (22/3/2024) kemarin.

    Ketua Relawan NU Peduli Bawean melansir dari portal resmi Nahdlatul Ulama (NU), hingga saat ini ribuan warga masih mendirikan tenda minimalis untuk tidur. Karena masih mengungsi ribuan warga masih membutuhkan bantuan aneka makanan (bahan pokok), selimut serta obat obatan bahkan vitamin.

    “Bahkan karena tenda yang didirikan ini minimalis maka mereka membutuhkan bantuan tenda yang lebih layak lagi. Kemarin sudah ada beberapa yang kembali ke rumah masing masing namun ternyata ada gempa susulan dan akhirnya mereka kembali ke pengungsian kembali karena masih takut,” tegasnya.

    Adapun pengungsian mereka berada di beberapa kawasan seperti halaman Pesantren Al Amin Sukaoneng.

    Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jawa Timur mencatat total warga mengungsi berjumlah 33.535 jiwa. Rincian dari total tersebut yaitu pengungsian pada kelompok dewasa 18.531 jiwa, anak-anak 10.109 dan lansia 4.895.

    Dari total jumlah pengungsian, sebaran warga mengungsi di Kabupaten Gresik berada di Kecamatan tambak, dengan rincian dewasa 9.131 jiwa, anak-anak 7.060 dan lansia 2.454. Sedangkan di Kecamatan Sangkapura dewasa 9.400 jiwa, anak-anak 3.049 jiwa dan lansia 2.451.

    Data termutakhir dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur total jumlah korban gempa di Bawean ada sebanyak 17.644 orang, yang di antaranya ada 6.277 orang anak-anak, 2.534 orang lanjut usia, dan selebihnya berusia dewasa (17-55 tahun). [aje]