Kementrian Lembaga: BPBD

  • Terpeleset Saat Hendak Mancing, Bocah di Bojonegoro Tewas Tenggelam

    Terpeleset Saat Hendak Mancing, Bocah di Bojonegoro Tewas Tenggelam

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Peristiwa nahas menimpa seorang bocah asal Kabupaten Bojonegoro. Korban, Reno, seorang anak berusia 13 tahun, meninggal dunia setelah terpeleset dan tenggelam saat akan memancing di embung yang ada di Desa Kedungdowo Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny mengungkapkan, kejadian nahas itu terjadi pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 12.30 WIB, Reno asal Desa Nglajang Kecamatan Sugihwaras pamit untuk berangkat dari rumahnya menuju embung untuk memancing.

    Namun, saat hendak memancing, ia terpeleset dan tidak bisa berenang, menyebabkan korban tenggelam. Setelah dilakukan upaya pencarian, Reno baru ditemukan pada pukul 15.26 WIB dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Sehingga langsung dibawa ke rumah duka di Desa Nglajang untuk dimakamkan.

    “Setelah mendapat laporan, kami langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan assessment dan pencarian korban bersama Tim SAR Gabungan,” ujarnya, Selasa (16/4/2024).

    Selain itu, BPBD juga memberikan bantuan 2 paket sembako kepada keluarga korban. Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di perairan guna pencegahan dan penanggulangan tragedi serupa di masa mendatang. [lus/kun]

  • Terekam CCTV, Detik-detik Pria di Jombang Ditelan Arus Sungai Brantas

    Terekam CCTV, Detik-detik Pria di Jombang Ditelan Arus Sungai Brantas

    Jombang (beritajatim.com) – Detik-detik tenggelamnya pria asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Anton Bahrul (43), ke Sungai Brantas setempat, terekam CCTV (Close Circuit Television).

    Dalam rekaman itu nampak Anton menuruni tangga yang ada di tanggul sungai. Dia hanya mengenakan celana dalam. Sedangkan bagian atas memakai kaus. Sementara celana panjang, sandal dan sepeda lipat miliknya ditaruh di atas tanggul.

    Anton turun dengan langkah memburu. Dugaannya, Anton tergesa-gesa karena hendak buang air besar. Nah, pada anak tangga yang sudah dekat dengan arus sungai atau terakhir, Anton tiba-tiba terjatuh. Tubunya limbung. Dia langsung digulung arus Sungai Brantas. Anton berusaha menggapai tepian sungai, namun derasnya arus membuat korban tak berdaya.

    Arus sungai menyeretnya ke arah dam atau bendungan. Tentu saja, karena konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air, arus sungai semakin deras. Anton timbul tenggelam di antara derasnya aliran Sungai Brantas. Namun akhirnya warga Desa Jombatan Kecamatan Kesamben ini tidak muncul lagi ke permukaan. Dia terseret arus.

    Berdasarkan rekaman CCTV itu, pada saat yang sama di tanggul yang lebih atas lagi nampak seseorang sedang menjemur padi. Dia mengeluarkan padi dari karung warna putih. Namun sosok ini tidak tahu sama sekali ketika Anton ditelan arus sungai.

    Rekaman CCTV tersebut milik BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas yang dipasang di dam karet Menturus Kecamatan Kudu Jombang. “Pagi ini pencarian terhadap korban kita lanjutkan lagi,” kata M Syaroni, dari Pusdalops BPBD Jombang, Selasa (16/4/2024).

    Anton dilaporkan tenggelam pada Senin (15/4/2024). Jejak yang terlacak hanya sepeda lipat miliknya, celana panjang, serta sandal. Barang-barang tersebut diletakkan di atas tanggul. Petugas memastikan bahwa Anton hilang akibat ditelan arus Sungai Brantas. [suf]

  • Pria Asal Jombang Hilang Misterius di Sungai Brantas

    Pria Asal Jombang Hilang Misterius di Sungai Brantas

    Jombang (beritajatim.com) – Pria asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang berinisial AB (40) hilang misterius di dam karet Sungai Brantas setempat, Senin (15/4/2024). Sebelumnya, AB diketahui naik sepeda lipat menuju sungai tersebut.

    Warga menduga, AB hilang ditelan arus Sungai Brantas. Karena satu jam setelah turun, yang bersangkutan tidak kelihatan batang hidungnya. Sedangkan sepeda lipat warna biru muda kombinasi putih masih tergeletak di tanggul sungai.

    Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kesamben. Selanjutnya, korps berseragam coklat melakukan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang. Sejurus kemudian tim dari BPBD meluncur ke lokasi hilangnya korban.

    Pencarian pun dilakukan. Tim juga menerjunkan perahu karet untuk menyusuri Brantas. Awalnya, petugas curiga ketika ada gundukan di sekitar sungai. Penyisiran dilakukan. Namun gundukan itu ternyata batang pisang.

    Hingga petang, korban belum juga ditemukan. Bahkan ketika hari gelap, AB tak kunjung ditemukan. Sehingga pencarian dilanjutkan esok hari. “Hari ini pencarian nihil. Kita lanjutkan besok,” kata M Syaroni, dari Pusdalops BPBD Jombang.

    Syaroni menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, korban awalnya mengendarai sepeda lipat. Dia menuju Sungai Brantas. Sepeda lipat diletakkan di tanggul sungai. Dia melepas celana, lalu menuruni tanggul menuju sungai.

    “Hingga dua jam berlalu, korban tak kembali. Warga hanya menemukan sandal dan sepeda lipat milik korban. Kita sudah melakukan penyisiran, namun hingga pukul 17.00 WIB korban belum ditemukan,” pungkas Syaroni. [suf]

  • Nelayan Tambakboyo Tuban Dilaporkan Hilang saat Melaut

    Nelayan Tambakboyo Tuban Dilaporkan Hilang saat Melaut

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang nelayan asal Desa Pulogede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, dilaporkan hilang dan tenggelam saat melaut di perairan Gadon. Insiden ini terjadi pada Senin (15/4/2024).

    Menurut Kasatpolairud Polres Tuban AKP Dean Tommy Rimbawan, berdasarkan keterangan dari saksi, diketahui korban bernama Kamto (45). Korban berangkat melaut pada Minggu (14/4/2024) pukul 21.00 WIB.

    Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB, saksi bernama Kusrin yang juga pergi melaut dan berencana pulang, melihat perahu milik korban. Tetapi, saksi tidak mendapati korban di dalam perahu itu.

    “Karena hal itu, saksi balik memastikan keberadaan korban dengan mencoba mencari korban di sekitaran lokasi,” ujar Dean.

    Sayangnya, korban tidak ditemukan. Saksi pun bergegas pulang dengan membawa perahu milik korban di bibir pantai turut Desa Gadon Kecamatan Tambakboyo itu.

    “Atas kejadian tersebut saksi melapor ke Pokmas saudara Madrukan dan diteruskan ke ke Tim SAR gabungan,” imbuhnya.

    Tak berlangsung lama, proses pencarian dilakukan oleh Ditpolairud Polda Jatim, SAR Satpolairud Polres Tuban dan berkoordinasi dengan BASARNAS serta BPBD Kabupaten Tuban.

    “Kami langsung melaksanakan tindakan Quick Response dan pencarian SAR terhadap korban,” kata Dean.

    Hingga kini, proses pencarian korban terus dilakukan. Sampai dengan pukul 13.00 WIB korban belum ditemukan. [ayu/beq]

  • BPBD Mojokerto Imbau Hindari Daerah Rawan Bencana

    BPBD Mojokerto Imbau Hindari Daerah Rawan Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengimbau masyarakat menghindari daerah rawan bencana saat arus balik Lebaran 2024. Hal ini menyusul prediksi Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di Jawa Timur pada April.

    Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu kabupaten yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto pada libur dan arus balik Lebaran 2024.

    Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengimbau masyarakat agar waspadai cuaca ekstrem saat libur dan balik Lebaran 2024.

    “Kami menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati karena potensi terjadi hujan masih tinggi. Puncak libur Lebaran dan arus balik Lebaran 2024 terjadi hari ini dan besok,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa), BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati, Minggu (14/4/2024).

    Pihaknya mengimbau untuk menghindari berhenti di tempat-tempat berpotensi terjadi angin kencang, rawan longsor, dan banjir saat berkendara. Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar masyarakat melihat kondisi cuaca lewat prakiraan cuaca BMKG, dan aplikasi milik BPBD Kabupaten Mojokerto.

    “Kami ada SIMONA (Sistem Informasi Mojokerto Bencana), masyakat bisa melihat dari sini kondisi cuaca sehingga bisa update wilayah-wilayah mana yang sedang terjadi hujan. Wilayah Pacet, Trawas, Gondang dan jalur arah ke Batu lewat Cangar sering kali menjadi jujukan para wisatawan,” katanya.

    Para wisatawan yang sedang libur Lebaran biasanya memilih lokasi wisata di Pacet, Trawas dan Gondang. Kalaksa menjelaskan, jika tiga wilayah tersebut perlu untuk selalu diwaspadai karena merupakan wilayah di Kabupaten Mojokerto yang sering potensi terjadi bencana.

    “Meski begitu, kami juga telah menyiapkan sejumlah personil yang telah stand by di masing-masing pos pam yang berada di Kabupaten Mojokerto. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto memiliki desa-desa yang teridentifikasi sebagai rawan bencana. Ini berdasarkan kajian resiko bencana yang telah kami susun,” tegasnya. [tin/beq]

  • Pohon Tumbang Timpa Warung di Telaga Sarangan 

    Pohon Tumbang Timpa Warung di Telaga Sarangan 

    Magetan (beritajatim.com) – Pohon tumbang menimpa warung di area wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Sabtu (13/4/2024) sekitar pukul 19.04 WIB.

    Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan pohon anggrung dengan diameter sekitar 110 cm tumbang dan menutup 100% jalan di area wisata Telaga Sarangan. Pohon tumbang juga menimpa warung milik Maidi, warga Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan.

    “Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun menyebabkan kerusakan pada warung dengan perkiraan nilai kerusakan sekitar Rp 1 juta. Pohon tumbang juga mengganggu mobilitas wisatawan di area Telaga Sarangan,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Magetan, TNI, Polri, Perhutani, PMI, PLN, Perangkat Kelurahan Sarangan, Hanom Hancala, Lifeguard, dan masyarakat segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan. Pohon tumbang telah dievakuasi menggunakan chainsaw dan arus wisata kembali normal pada pukul 20.50 WIB.

    BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrim saat peralihan musim penghujan ke musim kemarau. Jika terjadi kejadian serupa atau bencana lainnya, masyarakat dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan. [fiq/but]

     

     

     

  • Libur Lebaran, Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi di Mojokerto 

    Libur Lebaran, Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi di Mojokerto 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto pada libur dan arus balik Lebaran 2024. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengimbau masyarakat agar waspadai cuaca ekstrem.

    Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di Jawa Timur di bulan April. Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu kabupaten yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

    “Puncak arus balik Lebaran diprediksi terjadi pada H+4 Lebaran 2024 dan libur Lebaran 2024 akan terjadi pada weekend ini. Kami menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati karena potensi terjadi hujan masih tinggi,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati, Jumat (12/4/2024).

    Pihaknya mengimbau untuk menghindari berhenti di tempat-tempat berpotensi terjadi angin kencang, rawan longsor, dan banjir saat berkendara. Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar masyarakat melihat kondisi cuaca lewat prakiraan cuaca BMKG, dan aplikasi milik BPBD Kabupaten Mojokerto.

    “Kami ada SIMONA (Sistem Informasi Mojokerto Bencana), masyakat bisa melihat dari sini kondisi cuaca sehingga bisa update wilayah-wilayah mana yang sedang terjadi hujan. Wilayah Pacet, Trawas, Gondang dan jalur arah ke Batu lewat Cangar sering kali menjadi jujukan para wisatawan,” katanya.

    Para wisatawan yang sedang libur Lebaran biasanya memilih lokasi wisata di Pacet, Trawas dan Gondang. Kalaksa menjelaskan, jika tiga wilayah tersebut perlu untuk selalu diwaspadai karena merupakan wilayah di Kabupaten Mojokerto yang sering potensi terjadi bencana.

    “Meski begitu, kami juga telah menyiapkan sejumlah personil yang telah stand by di masing-masing pos pam yang berada di Kabupaten Mojokerto. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto memiliki desa-desa yang teridentifikasi sebagai rawan bencana. Ini berdasarkan kajian resiko bencana yang telah kami susun,” tegasnya.

    Berikut adalah daftar desa rawan bencana beserta kategori kerawanan tinggi di Kabupaten Mojokerto :

    1. Kecamatan Bangsal : Desa Bangsal, Gayam, Salen, Puloniti, Pacing, Sumberwono, Ngastemi (Ancaman : banjir, angin kencang).

    2. Kecamatan Dawarblandong: Desa Banyulegi, Pulorejo, Talunblandong, Cendoro, Cinandang (Ancaman : banjir, angin kencang, kebakaran hutan, kekeringan).

    3. Kecamatan Dlanggu : Desa Ngembeh, Kalen, Kedunggede (Ancaman : banjir, angin kencang).

    4. Kecamatan Gedeg : Desa Balongsari, Bandung, Batankrajan, Beratwetan (Ancaman: banjir, angin kencang).

    5. Kecamatan Gondang : Desa Jatidukuh, Begaganlimo, Dilem, Gumeng, Kalikatir, Ngembat (Ancaman : tanah longsor, banjir bandang, kebakaran hutan, kekeringan).

    6. Kecamatan Jatirejo : Desa Jembul, Lebakjabung, Manting, Rejosari, Sumberjati, Tawangrejo, Baureno (Ancaman : banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan).

    7. Kecamatan Jetis : Desa Jetis, Bendung, Paringan, Kupang, Simongagrok (Ancaman: banjir, kebakaran hutan).

    8. Kecamatan Kemlagi : Desa Betro, Mojosarirejo, Mojojajar, Mojowiryo, Tanjungan (Ancaman : banjir).

    9. Kecamatan Kutorejo: Desa Gedangan, Jiyu (Ancaman : banjir).

    10. Kecamatan Mojoanyar : Desa Gayaman, Gebangmalang, Jabon, Sadartengah, Sumberjati, Wunut, Kwatu, Kwedenkembar (Ancaman : banjir).

    11. Kecamatan Mojosari : Desa Jotangan, Kebondalem, Kedunggempol, Seduri, Randubango (Ancaman : banjir).

    12. Kecamatan Ngoro : Desa Jasem, Kembangsri, Sedati, Candiharjo, Kunjorowesi, Kutogirang, Wotanmasjedong, Manduromanggunggajah (Ancaman : banjir, kekeringan).

  • Ditumpangi 6 Orang, Mobil Pemudik Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

    Ditumpangi 6 Orang, Mobil Pemudik Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

    Jombang (beritajatim.com) – Mobil yang ditumpangi enam orang pemudik termasuk sopir terbakar KM 689+200 A tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Jumat (12/4/2024) dini hari. Kebakaran mobil Honda Accord AG 1061 ER ini diduga akibat korsleting listrik.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Karena seluruh penumpang berhasil dievakuasi saat kebakaran terjadi. Selanjutnya, para penumpang dibawa ke klinik MHI. Sedangkan petugas dari BPBD Jombang, PJR Polda Jatim, dan Rescue MHI, serta Basarnas Surabaya melakukan pemadaman mobil yang berada di tepi jalan tersebut.

    Udhi Dwi Saputro, Dept Head Business & Relation Asta Toll Jomo membenarkan adanya persitiwa itu. “Betul terjadi kebakaran mobil dini hari tadi di KM 689+200 A tol Jomo. Sudah berhasil diatasi dan tidak ada korban jiwa,” ujar Udhi ketika dikonfirmasi, Jumat (12/4/2024).

    Udhi menjelaskan, mobil tersebut dikemudikan oleh Sunaryo (58). warga Kepuhklagen Kecamatan Wringinanom Gresik. Sedang di dalam mobil tersebut terdapat lima orang yang merupakan satu keluarga. Mereka baru saja mudik lebaran di Kediri.

    Nah, pada Jumat (12/4/2024), Sunaryo bersama keluarga kembali ke Surabaya. Mereka memilih jalur tol Jomo karena lebih cepat. Awalnya, perjalanan keluarga ini aman-aman saja dengan kecepatan 60 Km/jam di lajur 1.

    Setiba di KM 689+200 A pengemudi menepi untuk melakukan pengecekan kendaraan karena ada bau menyengat. Nah, saat itulah mereka mengetahui bahwa mesin mobil terbakar. Seluruh penumpang turun. Sejurus kemudian petugas datang ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

    Tim siaga SAR Khusus Lebaran Basarnas Surabaya yang mendirikan posko di exit tol Jombang langsung mendatangi TKP. Mereka membantu pemadaman api bersama dengan BPBD Jombang, PJR Polda Jatim, dan Rescue MHI.

    Dengan menggunakan water supply truck milik BPBD Jombang, api berhasil dipadamkan dalam kurun waktu sekitar 5 menit.

    “Lima penumpang mobil telah dievakuasi menuju klinik MHI, kelimanya alhamdulilah dalam keadaan selamat. Kami bekerja sama dengan instansi lainnya berharap bahwa kami dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada pemudik,” jelas Novix Heriyadi, Komandan Tim Siaga SAR Khusus Basarnas Surabaya.

    Memang, Basarnas Surabaya mendirikan posko pengamanan di pintu Tol Jombang dalam rangka siaga SAR Khusus Lebaran hingga Kamis (18/4/2024). Diharapkan adanya posko ini dapat membantu percepatan penanggulangan kejadian kedaruratan pengguna jalan tol saat mudik.

    “Untuk masyarakat yang melakukan perjalanan jauh hendaknya memeriksa kembali keadaan kendaraannya dan kondisi kesehatan pengemudi maupun penumpang. Jangan lupa tetap mematuhi rambu lalu lintas, beristirahat di rest area terdekat bila lelah,” pungkasnya. [suf]

  • Ratusan Rumah di Kediri Terendam Banjir, 1 Orang Hilang

    Ratusan Rumah di Kediri Terendam Banjir, 1 Orang Hilang

    Kediri (beritajatim.com) – Hari ke-2 lebaran, wilayah Kediri, Jawa Timur dilanda banjir. Dampaknya, ratusan rumah terendam air dan satu orang dilaporkan hilang.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Indun Munawaroh membenarkan hal tersebut. Peristiwa terjadi, pada Kamis sore (11/4/2024) setelah turun hujan deras.

    “Ketinggian banjir bervariasi. Yang terdalam sekitar 90-100 centimeter,” katanya kepada wartawan.

    Banjir terparah terjadi di Perumahan Wilis Indah 2 di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Dimana, ada satu orang warga bernama Hariyono (81) yang dilaporkan hilang terseret banjir.

    Kawasan lain yang terdampak banjir di Kelurahan Ngampel, Kelurahan Gayam di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Ada ratusan rumah yang terdampak dan sejumlah orang terpaksa dievakuasi ke tempat pengungsian di halaman Masjid Al-Mutaqin.

    Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason mengatakan, satu orang yang dilaporkan hilang sempat terpantau kamera CCTV perumahan Wilis Indah 2 sekitar pukul 16.00 WIB. Korban sempat berjalan melewati banjir di sekitar rumahnya.

    “Kami sudah melakukan pencarian sejak Kamis sore kemarin. Hingga kini korban belum ditemukan,” ujar Kompol Mukhlason, pada Jumat pagi (12/4/2024).

    Saat itu, air banjir setinggi kurang lebih 1 meter dan arusnya deras. Setelah beberapa saat kemudian, tidak diketahui keberadaan korban. Diduga Hariyono terpeleset dan terbawa arus banjir.

    Sementara itu, di lokasi kejadian terdapat saluran air yang tersambung dengan Sungai Kedak dan bermuara di Sungai Brantas. [nm/ted]

  • Gus Muhdlor Berikan Bantuan 3,5 Kuintal Beras untuk 700 Warga Terdampak Banjir

    Gus Muhdlor Berikan Bantuan 3,5 Kuintal Beras untuk 700 Warga Terdampak Banjir

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan (Forkopimda) serta stakeholder memberikan bantuan beras masing-masing 5 kg kepada 500 warga terdampak banjir di Desa Semampir dan 200 warga di Desa Sedati Agung, Kecamatan Sedati

    Dalam aksinya tersebut, Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo memastikan apa yang dibutuhkan warga terdampak banjir. Gerak cepat tanggap darurat ini adalah hal utama yang diperlukan warga, selain bantuan berupa sembako peran aktif puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada warga terdampak banjir juga sangat diperlukan.

    “Sebab, jika banjir seperti ini mulai banyak warga yang terkena penyakit kulit yaitu gatal-gatal serta diare,” katanya saat membagikan bantuan berupa beras kepada warga terdampak banjir di Balai Desa Semampir, Kamis (11/4/2024).

    Selain itu, perhatian Gus Muhdlor juga tertuju pada balita dan lansia. Dirinya memastikan pasokan bantuan biskuit serta susu untuk balita dan susu bagi lansia, serta ketersediaan air bersih.

    “Hari ini saya merasa bangga sekali, bahwa mulai H+1 hari raya Idul Fitri mulai dari Bupati, Dandim, Ketua DPRD, Sekda, Kepala Dinas, Camat serta Kades dengan semua jajarannya mau dan siap melayani masyarakat,” tambahnya.

    Bupati muda alumni SMAN 4 Sidoarjo tersebut juga menyampaikan kepada semua warga untuk selalu bersyukur karena mempunyai Kepala Desa peduli terhadap warganya.

    Bupati Gus Muhdlor bersama Ketua DPRD Sidoarjo H. Usman meninjau banjir.

    “Kepedulian Kepala Desa terhadap masyarakat akan sangat berarti untuk masyarakatnya. Kalau nanti BPBD sudah membuat SK tanggap bencana, maka bantuan yang datang akan lebih banyak lagi, termasuk dengan hadirnya Ketua DPRD yang melihat secara langsung dampak bencana sehingga pemerintah bisa dengan mudah menggelontorkan bantuan bagi warga terdampak banjir,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Semampir Luqman Mualim mengatakan terimakasih atas kehadiran rombongan bupati untuk menyampaikan bantuan berupa beras kepada warga terdampak banjir Desa Semampir dan Desa Sedati Agung.

    “Saya selaku kepala desa mohon maaf apabila belum bisa maksimal dalam menangani banjir, banjir kali ini merupakan banjir terparah sepanjang 10 tahun terakhir, dan pemerintah desa akan selalu berupaya dalam memperhatikan warga terdampak banjir,” jelasnya.

    “Kami hampir tiap hari keliling untuk memastikan kondisi warga, apakah ada yang butuh perawatan atau bantuan dan harapan saya nanti ada bantuan tambahan berupa sembako kepada warga yang beberapa hari terendam banjir hampir 60 cm kedalamannya” sambungnya.

    Pada kesempatan itu pula, Bupati beserta rombongan juga meninjau secara langsung banjir yang melanda selama beberapa hari menggenangi beberapa bagian desa dan secara langsung berdialog kepada warga terdampak. (isa/ian)