Kementrian Lembaga: BPBD

  • Kawanan Monyet Teror Permukiman Warga di Jombang

    Kawanan Monyet Teror Permukiman Warga di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kawanan monyet meresahkan warga Desa/Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang Jawa Timur. Monyet tersebut jumlahnya tujuh ekor. Mulai ukuran kecil hingga besar. Tentu saja, warga sekitar tak nyaman dengan kehadiran tamu tak diundang itu.

    Keresahan itu disampaikan oleh Eni Sa’adah (53), warga RT 14 RW 02 Desa Peterongan. Menurut Eni, kawanan hewan tersebut mulai muncul sebelum lebaran. Monyet-monyet tersebut menganggu aktivitas warga.

    Semisal, ada warga yang memetik sayur nangka muda, kawanan tersebut berusaha untuk merebut. Namun demikian, hewat primata ini belum menyerang anak-anak. “Kami khawatir, kawanan monyet tersebut masuk ke rumah-rumah,” ujar Eni, Kamis (18/4/2024).

    Dari mana asal monyet itu? Eni mengaku tidak tahu secara pasti. Dia hanya menegaskan bahwa monyet yang memasuki desa tersebut adalah liar. Karena selama ini tidak ada warga yang memelihara monyet.

    Pernah suatu hari, warga mengintai asal muasal monyet itu. Ternyata, hewan yang pandai memanjat ini turun dari pagar rumah kosong. Pagar tersebut tingginya 4 meter, sedangkan rumah tersebut sudah puluhan tahun tak berpenghuni alias kosong.

    “Kemungkinan monyet-monyet itu muncul dari rumah kosong tersebut. Dulu rumahnya milik seorang Tionghoa. Namun sudah lama tidak dihuni. Rumah berpagar tembok tinggi tersebut dibiarkan kosong,” lanjutnya.

    Warga yang resah akhirnya melaporkan fenomena ganjil tersebut ke Babinsa dan Bhabinkantimmas. Kemudian dilanjutkan ke Polsek Peterongan. Dari situ, petugas melakukan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang.

    Sa;ah satu monyet yang nangkring di ats tembok di Desa/Kecamatan Peterongan

    Walhasil, pada Kamis (18/4/2024), tim dari BPBD Jombang mendatangi lokasi. Mereka melakukan pemantauan. Petugas sempat melihat seekor monyet berukuran kecil. Petugas berusaha mengejar. Namun hewan tersebut mampu meloloskan diri dengan lincah.

    “Tadi sempat muncul seekor. Namun kabur ketika hendak kita tangkap. Kalau informasi warga ada tujuh ekor, namun hari ini yang menampakkan diri hanya seekor. Ukurannya kecil. Langsung kabur ketika kita kejar,” kata Agung Setiawan, anggota BPBD Jombang.

    Supervisor Pusdalops BPBD Jombang, Stevie Maria membenarkan adanya laporan kawanan monyet yang masuk ke permukian warga itu. Namun sejauh ini timnya masih berupaya melakukan pengecekan di lapangan.

    Pepi, panggilan akrab Stevie Maria mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam). “Karena BKSDA yang memiliki wewenang terkait perlindungan hewan,” pungkasnya. [suf]

  • Petugas Gabungan Patroli di Lokasi Wisata Lumajang

    Petugas Gabungan Patroli di Lokasi Wisata Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Semakin bertambahnya jumlah kunjungan di sejumlah wisata Kabupaten Lumajang, personel gabungan berkoordinasi untuk menghimbau dan mencegah terjadinya potensi kejadian buruk menimpa pengunjung.

    Beberapa personel gabungan terlibat merupakan anggota TNI-Polri, BPBD, dan sejumlah relawan SAR. Himbauan dan peringatan ditujukan kepada pengunjung terutama di 4 titik lokasi wisata seperti Pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-Awar, Pantai Mbah Drajid Desa Wotgalih, Waterpark KWT Wonorejo, dan Pemandian Alam Selokambang.

    Adapun perhatian khusus terhadap wisata yang terkenal dengan keganasan ombak pantai selatannya, yaitu Pantai Watu Pecak dan Pantai Mbah Drajid. Kegiatan pemantauan secara intensif dilakukan selama libur lebaran sejak 11 sampai 20 April 2024 mendatang.

    “Dengan bantuan dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Satpol PP, Dinas kesehatan, Dinas Pariwisata, dan relawan SAR yang terlibat mengawasi kegiatan pengunjung untuk mencegah potensi korban jiwa dan menciptakan suasana liburan yang aman dan nyaman” terang Yudhi Cahyono Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Rabu (17/4/2024)

    Diprediksi bakal terjadi lonjakan jumlah kunjungan wisatawan hingga 1.000 orang setiap harinya. Sehingga, lokasi pantai menjadi prioritas pemantauan sejak hari pertama libur lebaran. “lokasi Pantai Watu Pecak Pasirian sejauh ini semakin banyak dikunjungi, diprediksi bakal terus bertambah hingga 1.000 kunjungan setiap harinya” lanjutnya.

    Selain pemantauan, petugas Tim Tanggap Respons Cepat (TRC) BPBD dan personel gabungan Kabupaten Lumajang lainnya juga memasang rambu-rambu larangan dan papan peringatan mandi di pantai yang dinilai berbahaya. Untuk mencegah sesuatu yang buruk terjadi, petugas juga melakukan pengawasan patroli di bibir pantai secara berkala.

    “Imbauan terus disampaikan kepada pengunjung agar selalu waspada, sembari melakukan pemantauan dan patroli di sekitar pantai setiap 1 jam” jelasnya

    Sejauh ini, masih belum ada laporan wisatawan yang mengalami kejadian buruk. Namun, petugas telah menyiapkan sejumlah peralatan lengkap sebagai pertolongan pertama penyelamatan, termasuk tenaga medis. (ted)

  • 22 Relawan BPBD Kabupaten Mojokerto Terima Piagam Penghargaan

    22 Relawan BPBD Kabupaten Mojokerto Terima Piagam Penghargaan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto memberikan piagam penghargaan kepada 22 relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Piagam tersebut diberikan atas dedikasi para relawan yang telah berjibaku menangani berbagai bencana hidrometeorologi di Kabupaten Mojokerto.

    Penyerahan piagam penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat menghadiri halal bihalal di Kantor BPBD Kabupaten Mojokerto. Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawari memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh relawan yang telah sigap dalam menangani berbagai bencana di Bumi Majapahit.

    “Mudah-mudahan apa yang Anda lakukan semuanya betul-betul dicatat oleh Allah SWT sebagai amal sholeh. Saya minta tolong dipikirkan, sehingga kedepannya kita akan lebih profesional lagi dalam sistem untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Mojokerto,” ucapnya, Rabu (17/4/2024).

    Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini berpesan, kepada Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto agar kedepannya para relawan yang telah berkontribusi juga mendapat apresiasi yang dapat bermanfaat bagi para relawan. Selain itu, dalam menanggulangi bencana agar BPBD Kabupaten Mojokerto juga mewaspadai berbagai hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya bencana di Bumi Majapahit.

    “Sehingga dampak bencananya dapat kita mitigasi dengan baik dan kita selesaikan sesuai dengan arahan mitigasi maupun kemudian dilakukan perbaikan dari semua kerusakan. Alhamdulillah kita bisa menjalaninya dan menyelesaikan berbagai hal kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat bencana tersebut,” katanya.

    Bupati berharap para relawan BPBD Kabupaten Mojokerto bisa lebih semangat lagi untuk membantu masyarakat khususnya dalam mitigasi bencana di Kabupaten Mojokerto. Diakhir sambutannya, Bupati orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini juga mengucapkan selamat hari raya Idul fitri 1445 Hijriah.

    Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto Teguh Gunarko dan Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida. [tin/ian]

  • Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, 828 Warga Dievakuasi

    Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, 828 Warga Dievakuasi

    Jakarta (beritajatim.com) – Terjadi peningkatan aktivitas Gunung Api Ruang dari Level II (WASPADA) menjadi Level III (SIAGA) di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Dampak erupsi gunung Ruang sebanyak 272 Kepala Keluarga atau 828 jiwa mengungsi. Rinciannya, 45 jiwa berada di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang dan 783 jiwa berada di rumah kerabat dan saudara di daratan Pulau Tagulandang.

    Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang. Maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung mulai tanggal 16 April 2024 pukul 16.00 WITA.

    “Berdasarkan laporan Pusdalops BNPB Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam. Lokasi terdampak Desa Pumpente dan Desa Patologi di Kecamatan Tagulandang,” ujar Muhari, Rabu (17/4/2024).

    Dia menambahkan, laporan dari BPBD kabupaten Sitaro, Rabu (17/4) Gunung Ruang kembali erupsi pukul 01:30 WIB dan terjadi hujan abu vulkanik. Jaringan komunikasi di Kampung Laingpatehi menyebabkan sinyal komunikasi terputus.

    Lokasi pengungsian berada di Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, Balai Pertemuan Umum (BPU) di Kecamatan Tagulandang. Alternatif terkait perluasan dampak erupsi maka akan difungsikan rumah-rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara.

    Muhari menjelaskan, penanganan erupsi Gunung Ruang, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai tanggal 16 – 29 April 2024. BPBD Kabupaten Sitaro dan BPBD Provinsi Sulawesi Utara memberikan bantuan berupa 123 lembar tikar, 120 pcs selimut dan 400 lembar masker.

    BPBD melakukan Kaji cepat, evakuasi dan penyiapan sarana evakuasi di Kecamatan Tagulandang.
    Masyarakat yang ada di Desa Patologi dan Desa Pumpente di evakuasi ke Kecamatan Tagulandang dengan menggunakan 2 unit kapal Ferry (KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung ditambah dengan perahu penyeberangan milik warga.

    Pemerintah daerah telah mempersiapkan personil dilapangan terdiri dari BPBD, perangkat Kecamatan Tagulandang, perangkat Kampung, Kelurahan, SatPol PP, Damkar dan Dinkes dengan total sebanyak 30 personil. “Pada Rabu (17/4) Basarnas Manado sudah tiba di Tagulandang dengan KM. Bimasena dengan kekuatan personil 20 atau ABK 15, Rescuer 5,” katanya.

    Sementara itu, masih menurut Muhari, PVMBG memberikan rekomendasi pada tingkat aktivitas Gunung Ruang Level III (Siaga) agar masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 4 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

    “Masyarakat di sekitar Gunung Ruang tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang,” ujar Muhari. [hen/suf]

  • Relawan BPBD Jember Bawa Kantong Jenazah Tertibkan Pengunjung Pantai Paseban

    Relawan BPBD Jember Bawa Kantong Jenazah Tertibkan Pengunjung Pantai Paseban

    Jember (beritajatim.com) – Sejumlah relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, membawa kantong jenazah, saat menertibkan ribuan pengunjung di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Rabu (17/4/2024).

    Vicky Septian, salah satu relawan BPBD Jember, mengatakan, kantong jenazah itu dibawa untuk mengimbau warga yang meriung di pantai agar tak berenang. “Mereka sulit diatur. Kami bawa kantong jenazah agar mereka sadar diri terhadap keselamatan masing-masing,” katanya.

    Ombak laut selatan di perairan Jember memang beberapa kali menelan korban jiwa. Terakhir, seorang ayah dan dua orang anaknya dari Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terseret arus laut, Kamis (11/4/2024). Sang ayah meninggal dunia, sementara dua anaknya yang berusia belasan tahun bisa diselamatkan.

    Ternyata imbauan dengan kantong jenazah itu tidak terlalu digubris pengunjung pantai. “Mereka minggir sebentar, begitu kami tinggalkan, mereka ke tengah lagi,” kata Vicky.

    Ada 20 orang relawan BPBD Jember yang berjaga di Pantai Paseban selama musim libur lebaran. “Kami akan di sini sampai jumlah pengunjung berkurang dan landai. Hari ini saja ada kurang lebih 10 ribu orang pengunjung. Kami mem-back up dua pantai, yakni Pantai Karanganyar hingga Paseban,” kata Vicky. [wir]

  • Posko Siaga Musim Lebaran BPBD Jatim Berakhir

    Posko Siaga Musim Lebaran BPBD Jatim Berakhir

    Surabaya (beritajatim.com) – Setelah beroperasi selama 14 hari sejak H-7 lebaran atau tanggal 3 April 2024, Posko Siaga Hidrometeorologi untuk musim Lebaran yang didirikan BPBD Jatim bersama BPBD kabupaten/kota ini telah berakhir pada Selasa (16/4/2024) pukul 24.00 WIB.

    Dari catatan laporan posko yang tersebar di lima daerah ini, tidak ada kejadian bencana yang menonjol pada musim Lebaran 2024. Kecuali kejadian banjir, angin kencang, dan tanah longsor dengan skala kecil dan sedang.

    Adapun sebaran lokasi posko ini berada di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Kantor BPBD Kabupaten Malang, Perempatan Lampu Merah Suramadu Kab. Bangkalan, Kebun Refugia Plaosan Magetan dan di Pantai Telengria Kabupaten Pacitan.

    “Untuk posko induknya tetap berada di Posko Command Center TRC Kantor BPBD Jatim,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Rabu (17/4/2024).

    Gatot mengungkapkan, selama musim lebaran tahun ini, kejadian yang cukup menonjol adalah banjir di wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan pada Selasa (9/4/2024) yang sempat memutus jalur utama Banyuwangi-Surabaya.

    Akibat kejadian ini, terjadi kemacetan panjang di jalur nasional yang terdampak banjir dan juga mengakibatkan dua orang meninggal, yakni, seorang warga dewasa yang tersengat listrik dan seorang balita usia 2 tahun tenggelam terbawa banjir.

    Pada saat kejadian, Tim TRC BPBD Jatim juga bergerak cepat membantu proses evakuasi warga terdampak dengan perahu karet dan menyerahkan sejumlah bantuan, seperti, makanan siap saji dan air mineral.

    Posko Siaga BPBD Jatim

    Secara umum, berdasar data Pusdalops PB BPBD Jatim, jumlah kejadian selama kurun 14 hari ini sebanyak 25 kejadian, yang didominasi banjir dengan jumlah 14 kejadian, tanah longsor 6 kejadian dan angin kencang 5 kejadian.

    Secara khusus, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kerja Tim Gabungan BPBD Jatim, BPBD Kabupaten/Kota, TNI, Polri dan para relawan dalam kegiatan Posko Siaga Hidrometeorologi tahun ini.

    Namun, ia tetap mengingatkan, bahwa musim pancaroba, peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau masih berlanjut hingga April ini. Sepanjang musim ini, potensi cuaca ekstrem dan angin kencang masih berpeluang akan terjadi.

    Karenanya, ia tetap mengimbau segenap warga Jawa Timur untuk waspada dan berhati-hati, utamanya bagi yang akan menjalani balik mudik lebaran.

    “Jangan lupa, pantau informasi tentang cuaca, baik yang disampaikan BMKG atau yang kita sampaikan melalui media sosial atau lewat informasi lainnya,” pungkas Gatot. [tok/beq]

  • Nelayan Tenggelam di Laut Tuban Ditemukan, Begini Kondisinya

    Nelayan Tenggelam di Laut Tuban Ditemukan, Begini Kondisinya

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang nelayan asal Desa Pulogede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban yang dilaporkan hilang dan tenggelam saat melaut di perairan Gadon Kecamatan Tambakboyo akhirnya ditemukan.

    Pencarian korban sejak hari senin (15/04) hingga selasa (16/04) membuahkan hasil, namun sayangnya korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    Menurut Kasatpolairud Polres Tuban AKP Dean Tommy Rimbawan, bahwa jenazah korban ditemukan sekitar pukul 10.15 Wib oleh petugas gabungan dari Ditpolairud Polda Jatim, SAR Satpolairud Polres Tuban dan berkoordinasi dengan BASARNAS serta BPBD Kabupaten Tuban.

    Pihaknya menceritakan kronologi penyebab hilangnya seorang nelayan tersebut yakni pada saat seorang saksi bernama Kamto (45) nelayan yang berangkat melaut sekitar pukul 21.00 Wib minggu (14/04).

    Lalu, sekitar pukul 06.00 Wib senin (15/04) saksi bernama Kusrin yang juga pergi melaut dan berencana akan pulang melihat perahu milik korban, namun di dalam perahu itu tidak ada saudara Kamto yakni korban.

    Karena hal itu, saksi balik memastikan keberadaan korban dengan mencoba mencari korban di sekitaran lokasi. Namun, korban tidak ditemukan.

    Kemudian, saksi bergegas kembali pulang dengan membawa Perahu milik korban dibibir pantai turut Desa Gadon Kecamatan Tambakboyo itu dan langsung melapor ke Pokmas dan diteruskan ke ke Tim SAR gabungan.

    “Iya mbak, sudah ditemukan jenazah korban dan dibawa ke RSUD Koesma Tuban guna pemeriksaan lebih lanjut,” tutur AKP Dean Tommy sapanya.

    Sementara itu, Kapolsek Tambakboyo AKP Eko Sumartono juga menyampaikan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban seorang nelayan, namun tidak bisa berenang.

    Sehingga, kemungkinan saat korban tenggelam tidak bisa menyelamatkan diri dan meninggal di lokasi kejadian.

    “Kini jenazah dibawa ke RSUD Koesma Tuban untuk dilakukan autopsi,” tutup AKP Eko Sumartono. [ayu/ian]

  • Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Brantas Jombang Nihil

    Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Brantas Jombang Nihil

    Jombang (beritajatim.com) – Pencarian korban tenggelam di Sungai Brantas Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang terus dilakukan, Selasa (16/4/2024). Namun pencarian hari kedua tersebut masih nihil atau belum membuahkan hasil.

    Tim pencarian berasal dari beberapa unsur. Di antaranya, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, Basarnas Surabaya, serta relawan dari Jombang dan Mojokerto. Pencarian dilakukan sejak pagi.

    Tim SAR dibagi menjadi empat sru atau kelompok. Rinciannya, sru 1 yang terdiri dari Basarnas melakukan penyisiran di Dam Karet atau Bendungan Menturus sampai Tambangan Betro Kabupaten Mojokerto. Tim ini bergerak sejauh 5 kilometer.

    Sedangkan sru 2 yang berasal dari BPBD Jombang melakukan penyisiran dari Tambangan Betro sampai Dam Sipon. Kelompok kedua ini melakukan pencarian hingga 6 kilometer. Lalu sru 3 dari unsur RAPI melakukan pemantauan darat mulai Dam Menturus Jombang sampai Dam Sipon Mojokerto. Jaraknya kisaran 11 kilometer.

    “Sedangkan sru ke-empat atau terakhir, melakukan pemantauan korban di Dam Sipon. Namun hingga pukul 17.00 WIB korban belum kita temukan. Hari ini nihil. Pencarian kita lanjutkan besok pagi,” kata Adhie Dwi S, Dantim (Komandan Tim) Basarnas.

    Diberitakan sebelumnya, pria asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Anton Bahrul (43), tenggelam ke Sungai Brantas setempat, Senin (15/4/2024). Jejak yang terlacak hanya sepeda lipat miliknya, celana panjang, serta sandal.

    Barang-barang tersebut diletakkan di atas tanggul. Petugas memastikan bahwa Anton hilang akibat ditelan arus Sungai Brantas. Itu setelah ada rekaman CCTV milik kantor BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas yang ada di Dam Menturus Kecamatan Kudu Jombang. [suf]

  • Cincin di Jari Manis Tak Bisa Lepas, Warga Mojokerto Minta Bantuan Petugas Damkar

    Cincin di Jari Manis Tak Bisa Lepas, Warga Mojokerto Minta Bantuan Petugas Damkar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto terpaksa harus menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Ini lantaran cincin di jari manis Muhammad Diva tak bisa dilepas.

    Komandan Regu Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Ahmad Yani mengatakan, warga Kelurahan Kauman tersebut meminta bantuan petugas Damkar pada, Senin (15/4/2024) kemarin. “Dia memakai cincin monel di jari manis sebelah kanan, karena terlalu kecil sehingga tidak bisa dilepas,” ungkapnya, Selasa (16/4/2024).

    Korban datang bersama ibunya sekitar pukul 10.50 WIB. Petugas yang berjaga langsung melakukan penanganan dengan menggunakan gerindra mini khusus untuk memotong cincin. Tidak butuh waktu lama, sekitar 15 menit cincin yang tersangkut di jari manis remaja tersebut berhasil dilepas.

    “Pemotongan cincin dilakukan ekstra ketelitian, bahkan sesekali petugas menyiapkan air di dalam botol untuk disiramkan ke jari tangan agar tidak panas. Karena cincin yang terlalu kecil membuat jarinya membengkak. Sekitar pukul 11.05 WIB, petugas berhasil melepaskan cincin,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Terpeleset Saat Hendak Mancing, Bocah di Bojonegoro Tewas Tenggelam

    Terpeleset Saat Hendak Mancing, Bocah di Bojonegoro Tewas Tenggelam

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Peristiwa nahas menimpa seorang bocah asal Kabupaten Bojonegoro. Korban, Reno, seorang anak berusia 13 tahun, meninggal dunia setelah terpeleset dan tenggelam saat akan memancing di embung yang ada di Desa Kedungdowo Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny mengungkapkan, kejadian nahas itu terjadi pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 12.30 WIB, Reno asal Desa Nglajang Kecamatan Sugihwaras pamit untuk berangkat dari rumahnya menuju embung untuk memancing.

    Namun, saat hendak memancing, ia terpeleset dan tidak bisa berenang, menyebabkan korban tenggelam. Setelah dilakukan upaya pencarian, Reno baru ditemukan pada pukul 15.26 WIB dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Sehingga langsung dibawa ke rumah duka di Desa Nglajang untuk dimakamkan.

    “Setelah mendapat laporan, kami langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan assessment dan pencarian korban bersama Tim SAR Gabungan,” ujarnya, Selasa (16/4/2024).

    Selain itu, BPBD juga memberikan bantuan 2 paket sembako kepada keluarga korban. Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di perairan guna pencegahan dan penanggulangan tragedi serupa di masa mendatang. [lus/kun]