Kementrian Lembaga: BPBD

  • Mancing di Rawa, Pria Lamongan Meninggal Tenggelam

    Mancing di Rawa, Pria Lamongan Meninggal Tenggelam

    Lamongan (beritajatim.com) – Seorang pria meninggal dunia akibat tenggelam di rawa Desa Plososetro, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Selasa (7/5/2024). Saat kejadian, korban sedang memancing ikan dan diduga tidak bisa berenang.

    “Iya, kami menerima laporan kejadian tenggelam di rawa Desa Plososetro, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, sekira pukul 08.00 WIB, tadi pagi,” kata Kapolsek Pucuk, AKP Suwandi.

    Korba diketahui bernama Slamet Winarto (43), warga Desa Waruwetan, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Kejadian ini dilaporkan ke polisi pertama kali oleh Perangkat Desa Waru Wetan.

    Mengenai kronologinya, Suwandi menjelaskan, korban sebelumnya pamit untuk pergi memancing di rawa setempat. Setibanya di lokasi, korban yang diduga tak bisa berenang tersebut tercebur hingga tenggelam ke dasar rawa.

    Berdasarkan keterangan lain yang dihimpun kepolisian, ungkap Suwandi, terdapat saksi yang kala itu memancing di tengah rawa sempat mendengar suara orang tenggelam. Sayangnya, saksi yang berusaha untuk menemukan sumber suara itu sudah tak lagi mengetahui keberadaan korban.

    Saksi kemudian keluar dari rawa dan naik ke atas tanggul rawa. Di situ, saksi melihat ada sepeda motor milik korban serta melihat timba yang berisikan alat pancing mengapung di atas air. Saksi bergegas pulang dan melaporkan kejadian tersebut ke Pemerintahan Desa Waru Wetan.

    “Mendapat laporan itu, kemudian Ka SPKT beserta anggota dan Kanit Reskrim datang ke TKP bersama petugas kesehatan Puskesmas Pucuk dan Petugas BPBD Kabupaten Lamongan ke TKP,” ujar Suwandi.

    Lebih lanjut, setelah dilakukan pencarian korban yang dibantu masyarakat sekitar selam kurang lebih satu jam, akhirnya korban ditemukan di dasar rawa dalam keadaan sudah meninggal dunia. Jasad korban lantas dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan yang disaksikan oleh pihak keluarga.

    “Petugas juga memeriksa para saksi dan membuat permohonan VER Mayat. Tidak ditemukan luka akibat penganiayaan di tubuh korban. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan membuat surat peryataan. Korban diduga tidak bisa berenang saat tenggelam,” pungkasnya. [riq/beq]

  • Polisi Ungkap Dugaan Motif Pria Bundir di Surabaya

    Polisi Ungkap Dugaan Motif Pria Bundir di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Pria berinisial RU (47) ditemukan bundir dengan gantung diri di balkon lantai 2 rumahnya di Perumahan Palm Raja Jambangan Barat, Selasa (7/5/2024). Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, RU tinggal sendirian di rumah mewah itu dan tidak memiliki sanak keluarga.

    Kapolsek Jambangan, Kompol Novy Herdyanto mengatakan dugaan sementara RU gantung diri karena stress usai ditinggal istrinya. Selain itu, rumah mewah yang ada di Palm Raja Jambangan itu juga terancam disita oleh bank karena urusan utang.

    “Dugaan sementara, korban stress karena tekanan hutang dan ditinggal istrinya meninggal dunia terlebih dahulu,” kata Novy.

    RU pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang pulang dari Sholat Subuh. saat melihat ke balkon lantai 2 rumah RU sudah dalam kondisi tergantung. Saksi pun memanggil pengurus perumahan untuk melakukan pengecekan. Setelah dicek, pengurus lantas menghubungi call center 112 dan piket Polsek Jambangan.

    “Setelah petugas datang kita lakukan evakuasi dan olah TKP,” imbuh Novy.

    Evakuasi itu melibatkan anggota BPBD Kota dan Damkar Kota Surabaya karena jenazah korban berada di lantai 2. Petugas menggunakan tangga untuk bisa naik ke lantai 2 rumah RU.

    Setelah dievakuasi, jenazah RU lantas dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan secara mendalam. Saat ini petugas kepolisian telah memasang police line di sekitar rumah RU untuk penyelidikan lebih lanjut. [ang/beq]

  • Karyawan Alfamart Lamongan Tewas Tenggelam Saat Berhenti di Jembatan, Berikut Kronologinya!

    Karyawan Alfamart Lamongan Tewas Tenggelam Saat Berhenti di Jembatan, Berikut Kronologinya!

    Lamongan (beritajatim.com) – Seorang karyawan Alfamart, MSF (21) asal Desa Jejel, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,tiba tiba berhenti di jembatan kemudian terjatuh dari kendaraannya. Nasib naas menimpa saat terjatuh lantas dirinya tercebur ke sungai Bengawan Solo. Pria ini sempat berenang sebelum kelelahan dan akhirnya tewas tenggelam.

    Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, insiden tersebut terjadi pada sekitar pukul 14.15 WIB, Kamis (4/5/2024) kemarin, di kawasan Jembatan Laren – Maduran, Kabupaten Lamongan. Kini, sehari kemudian jasad korban telah berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh pihak kepolisian bersama BPBD Lamongan.

    “Keterangan dari manager Alfamart Desa Parengan Kecamatan Maduran, tempat korban bekerja, diketahui bahwa korban sebelumnya mengeluh sakit dan telah meminta ijin untuk tidak masuk kerja,” ujar Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Andi Nur Cahya, Minggu (5/5/2024).

    Mengenai kronologinya, Andi menjelaskan bahwa sekira pukul 14.30 WIB, Sabtu (4/5/2024) korban menaiki sepeda motor PCX warna putih bernopol S 2582 JBQ miliknya dari arah utara ke selatan melewati Jembatan Laren – Maduran.

    Saat itu, korban tampak merasa kurang enak badan dan berhenti menepi di jembatan setempat. Tiba-tiba saja korban oleng linglung ke arah kiri dan terjatuh dari sepeda motornya.

    Seketika itu pun korban langsung tercebur ke Sungai Bengawan Solo. Hal ini seperti keterangan yang dihimpun dari 2 saksi, yakni Shofil Qulla (19), sales asal Desa Kalikajarwetan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo dan Mahmud (55 tahun), tukang asal Desa Laren, Lamongan.

    Saksi Shofil yang kebetulan berada di belakang korban dan sama-sama mengendarai sepeda motor menyatakan bahwa korban sempat berenang menuju ke tepi, sayangnya korban sudah kelelahan hingga kemudian tenggelam.

    Saksi dan warga sekitar yang mengetahui kejadian ini segera melaporkannya ke polisi. Atas laporan itu, Sar Polres dan BPBD Lamongan bergegas menuju ke lokasi untuk melakukan pencarian.

    “Setibanya para petugas di lokasi segera melakukan pencarian dan penyisiran untuk menemukan posisi korban. Namun sampai pukul 17.00 WIB, proses pencarian belum menemukan hasil. Pencarian lalu dilanjutkan kembali hingga malam,” papar Andi.

    Ditambahkan oleh Andi, proses pencarian dilakukan dengan menggunakan 1 unit perahu karet dari BPBD Lamongan dan 1 unit perahu karet dari Polres Lamongan. Tak hanya itu, Kapolsek bersama Kades Laren bahkan sempat meminta bantuan kepada warga sekitar menggunakan alat tangkap ikan.

    “Sekira pukul 21.20 WIB korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” bebernya.

    Lebih lanjut, Andi menegaskan bahwa korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan bersedia membuat surat pernyataan bermaterai. “Pihak keluarga tidak menuntut pihak manapun serta tidak dilakukan autopsi,” tandasnya.[riq/aje]

  • Ayah-Anak Korban Kapal Terbalik di Mojokerto, Satu Tenggelam

    Ayah-Anak Korban Kapal Terbalik di Mojokerto, Satu Tenggelam

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ayah dan anak menjadi korban kapal terbalik di Sungai Brantas, masuk lingkungan Pulo Kulon, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Sang bapak selamat, sementara anaknya tenggelam dan ditemukan meninggal dunia.

    Korban tenggelam atas nama Gigik Siswanto (28) warga Dusun Banjar Melati, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Setelah ditemukan, jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

    Sebelumnya korban bersama sang ayah, Mustakim (45), memancing di Sungai Brantas pada Jumat (3/5/2024). Sekitar pukul 02.00 WIB, perahu yang ditumpangi korban terbalik. Sang ayah bisa menyelamatkan diri, namun korban tenggelam.

    Agen Informasi Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Achmad Kurniawan mengatakan, menurut keterangan korban selamat, keduanya mencari ikan dengan cara menyetrum pada, Jumat (3/5/2024) malam.

    “Keduanya berangkat ke lokasi setelah sholat Isya. Sekitar pukul 02.10 WIB, perahu akan mengarah ke tengah tiba-tiba goyang dan perahu terbalik. Korban terjatuh dan tenggelam, Pak Mustakim berusaha menolong anaknya yang tenggelam namun tidak kuat napasnya,” ujarnya, Sabtu (4/5/2024).

    Ia kemudian mencari bantuan dan pertolongan ke warga setempat. Sekira pukul 07.00 WIB, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, FPRB Kabupaten Mojokerto, Tim Satlak PB Kota Mojokerto mendengar informasi langsung melakukan Operasi SAR.

    “Dibantu rekan-rekan pencari ikan dengan melakukan penyelaman di area korban tenggelam. Ada dua perahu karet dari BPBD Kabupaten Mojokerto dan PC NU Kota Mojokerto mencari korban, sekira pukul 08.55 WIB korban berhasil diketemukan. Korban dievakuasi ambulance PMI Kota Mojokerto,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol Maryoko mengatakan, korban tenggelam sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi. “Informasi yang kami terima, habis Isya (Jumat) korban pamitan bersama sang ayah berangkat memancing menggunakan perahu,” ungkapnya.

    Masih kata Kapolsek, dari informasi di lokasi sekira pukul 02.00 WIB perahu yang ditumpangi korban terbalik. Satu korban selamat dan satu korban tenggelam. Proses pencarian korban dilakukan sejak Sabtu pagi pasca pihaknya mendapatkan informasi terkait tenggelamnya korban.

    “Setelah kami mendapatkan informasi, kami langsung ke TKP. Mulai dari Polsek, Polres, BPBD, rekan PMI serta relawan, alhamdulilah setelah kita melakukan kolaborasi upaya pencarian korban berhasil membuahkan hasil. Korban ditemukan sekira pukul 08.55 WIB,” katanya.

    Tubuh korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal perahu korban dikabarkan tenggelam. Jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto menggunakan mobil ambulance milik PMI Kota Mojokerto untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. [tin/beq]

  • Puskesmas di Kabupaten Mojokerto Terbakar

    Puskesmas di Kabupaten Mojokerto Terbakar

    Mojokerto (beritajatim.com) – UPT Puskesmas Kutorejo di Desa Kutorejo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jumat (3/5/2024) terbakar. Kebakaran sekitar pukul 14.10 WIB tersebut terjadi di ruangan vaksinasi.

    Kebakaran pertama kali diketahui petugas kebersihan UPT Puskesmas Kutorejo yang mencium aroma terbakar di ruangan vaksinasi. Beruntung tidak ada orang di ruangan vaksinasi saat kebakaran terjadi.

    Dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto diterjunkan ke lokasi kebakaran. Api membakar bangunan dengan luas 3×3 meter persegi tersebut.

    Sekira pukul 14.50 WIB, api berhasil dipadamkan petugas damkar. Namun api membakar ruangan vaksinasi beserta barang-barang yang ada di dalamnya. Terkait penyebab kebakaran yang terjadi UPT Puskesmas Kutorejo tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.

    Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Mojokro, Parmanto mengatakan, dugaan sementara kebakaran disebabkan konsleting listrik di ruang vaksinasi.

    “Tafsiran kerugian masih dilakukan penghitungan,” ungkapnya. [tin/but]

  • Dua Rumah di Mojokerto Ludes Terbakar, Tersisa Ruang Tamu

    Dua Rumah di Mojokerto Ludes Terbakar, Tersisa Ruang Tamu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua rumah berdekatan di Dusun Tawangsari RT.02 RW.01, Desa Tawangsari, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ludes terbakar pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 04.15 WIB. Sebagian besar dari dua rumah itu ludes dan hanya tersisa ruang tamu.

    Dua rumah terbakar yang diduga karena korsleting listrik itu adalah milik milik Buamat (53) dan Khoirul Anam (55). Karena api membesar, dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto diterjunkan ke lokasi.

    Kanit Reskrim Polsek Trowulan, Iptu Pamto Hadi Saputra mengatakan, istri korban Buamat, Ponati (50) pada saat akan memasak mencium bau sesuatu terbakar dari rumah korban, Khoirul Anam. Melihat ada kebakaran, saksi kemudian berteriak minta tolong.

    “Buamat bersama warga lain berusaha memadamkan api namun api terus membesar. Sehingga warga menghubungi kami dan petugas damkar. Ada dua unit mobil damkar diterjunkan ke lokasi kebakaran. 2 rumah berukuran 4,5 meter x 20 meter tersebut hampir 80 persen terbakar habis,” katanya.

    Api yang membakar dua rumah tersebut hanya menyisakan ruang tamu saja. Kanit menjelaskan, dugaan awal kebakaran berasal dari konsleting listrik kamar tengah karena kondisi rumah kosong milik Koirul Anam sehingga kebakaran tidak bisa dihindari.

    “Penyebabnya, dugaan dari konsleting listrik lampu kamar tengah rumah Khoirul anwar. Barang bukti yang diamankan bekas kabel listrik yang terbakar. Tafsiran kerugian akibat dua rumah yang terbakar tersebut kurang lebih Rp100 juta,” jelasnya. [tin/beq]

  • Jenazah Pria Dupak Surabaya Terkapar di Kaki Suramadu, Nelayan yang Menemukan Sempat…

    Jenazah Pria Dupak Surabaya Terkapar di Kaki Suramadu, Nelayan yang Menemukan Sempat…

    Surabaya (beritajatim.com) – Jenazah seorang pria ditemukan terkapar di kaki jembatan Suramadu, Kamis (02/05/2024). Belum diketahui secara pasti bagaimana jasad manusia itu bisa berada di kaki jembatan Suramadu.

    Dari identitas yang ditemukan, jenazah pria itu berinisial M (45) beralamat di Jalan Dupak Timur. Petugas kepolisian telah melakukan pemeriksaan luar di tubuh jenazah dan langsung melakukan pemeriksaan secara mendalam di RSUD dr. Soetomo.

    Jenazah M (45) pertama kali ditemukan oleh nelayan yang kebetulan melintasi selat Madura. Nelayan yang enggan namanya disebut itu awalnya curiga karena tubuh yang ia lihat tidak bergerak.

    Ia pun lantas memeriksa dan mendapati yang ia lihat adalah mayat. Ia pun langsung ke darat dan melaporkan kejadian itu ke call center 112.

    “Belum diketahui terkait penyebab kematian. Masih menunggu hasil visum,” kata Iptu Muhammad Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

    Tim evakuasi dari gabungan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Ditpolair Polda Jatim, BPBD Kota Surabaya sempat kesulitan melakukan evakuasi terhadap jenazah lantaran tempat ditemukannya korban terlalu tinggi untuk diangkat ke jembatan. Petugas lantas mengerahkan sejumlah perahu untuk mengevakuasi jenazah dan dibawa ke posko SAR sebelum dibawa ke RSUD dr. Soetomo.

    “Tadi keluarga sudah mendampingi di kamar jenazah. Untuk detailnya masih kami lakukan pemeriksaan,” tutur Prasetyo. (ang/ian)

  • Wabup Gresik Takziah ke Rumah Korban Kecelakaan di Perairan Pulau Bawean

    Wabup Gresik Takziah ke Rumah Korban Kecelakaan di Perairan Pulau Bawean

    Gresik (beritajatim.com) – Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Aminatun Habibah, melakukan takziah ke rumah korban yang mengalami kecelakaan di perairan Pulau Bawean.

    Seperti diketahui, Adam Surya Pratama warga Desa Boteng, Kecamatan Menganti, Gresik, menjadi korban kecelakaan laut di Desa Sidogedungbatu, Pulau Bawean.

    Wakil bupati perempuan pertama di Gresik itu datang didampingi perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (Dinsos), Camat Menganti dan Forkopimcam. Wabup melakukan takziah ke rumah duka.

    “Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah turut berduka atas meninggalnya putra panjenengan, semoga keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan,” tutur Aminatun Habibah, Kamis (2/4/2024).

    Dirinya kaget saat mendengar berita duka tersebut. Hal ini karena area kecelakaan laut di perairan Pulau Bawean sering terjadi. Padahal destinasi wisata pulau itu durasi penyeberangan ke lokasi tidak lama.

    “Setelah mendengar ada kabar duka. Kami langsung berkordinasi dengan RSUD Umar Mas’ud di Bawean untuk pemulasaran dan pemulangan jenazah ke rumah duka,” ungkap Aminatun Habibah.

    Sebelumnya, kecelakaan laut menimpa sebuah perahu di perairan Pulau Bawean. Perahu yang mengangkut 14 orang ini terbalik, usai membawa rombongan wisata dari Pulau Gili Noko. Akibat kejadian tersebut, salah satu kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bernama Adam Surya Pratama, selaku Ketua Komisariat Akar Bumi, Al Azhar Menganti, Gresik dinyatakan meninggal dunia.

    Perahu yang ditumpangi rombongan mahasiswa anggota PMII ini diduga mengalami kelebihan muatan. Akibatnya, perahu terbalik saat hendak bersandar di Pelabuhan Pamona, di Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Bawean. [dny/but]

  • 8 Rumah Terdampak Tanah Longsor, Pemkab Mojokerto Siapkan Tempat Pengungsian

    8 Rumah Terdampak Tanah Longsor, Pemkab Mojokerto Siapkan Tempat Pengungsian

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyiapkan tempat pengungsian dan tempat evakuasi cadangan yang telah didukung dengan berbagai logistik pengungsian. Tempat pengungsian tersebut disiapkan untuk delapan rumah warga terdampak tanah longsor di Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

    Adapun delapam rumah warga yang terdampak tanah longsor yakni rumah Iswati (47), rumah Winarto (42), rumah Mat Slimin (55), rumah Sebo (70), rumah Sumito (65), rumah Sutami (55), rumah Kasian (70), dan rumah Suwadi (70). Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati secara langsung meninjau kondisi warga dan rumah terdampak tanah longsor.

    Delapan rumah tersebut rusak diakibatkan longsornya bibir Sungai Raharja Tirta. Bibir sungai itu longsor sepanjang 400 meter dengan ketinggian longsor mencapai 30 meter. Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini juga menyalurkan bantuan paket sembako kepada delapan keluarga yang terkena imbas dari tanah longsor tersebut.

    Pada kesempatan tersebut, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga menggelar audiensi dengan warga yang terdampak tanah longsor. Bupati mengatakan, bahwa Sungai Raharja Tirta merupakan kewenangan dari pemerintah pusat sehingga ia akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat.

    “Kita akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan pemerintah pusat untuk menemukan solusi terbaik dalam penanganan bencana tanah longsor ini. Kita akan segera carikan solusi, setidak-tidaknya solusi permanen. Saya minta tolong kondisi ini sebetulnya kita masih bisa untuk antisipasi menyelamatkan diri. Jangan sampai karena keteledoran karena sudah tahu itu bahaya, kita tidak mempunyai upaya untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.

    Bupati pun mewanti-wanti agar warga tidak beraktivitas didalam rumah ketika kondisi rumah sudah sangat membahayakan. Menururnya, Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto juga akan segera melengkapi data-data pendukung untuk segera dirapatkan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) dalam mengatasi bencana tanah longsor ini.

    “Saya minta tolong untuk diberi waktu karena kita harus membahas semuanya tindak lanjutnya, nanti kalau relokasi berarti pak Rachmat yang mengurusi tetapi itu tetap dibereskan agar tidak merambat sampai ke jalan,” bebernya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida mengatakan, bahwa adanya bencana tanah longsor ini, Pemkab Mojokerto telah melakukan berbagai mitigasi dan berkoordinasi langsung dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    “Kita sudah bersurat ke provinsi untuk segera ada penanganan dan langkah-langkah yang telah kita lakukan untuk saat ini adalah pertama, kita dirikan pengungsian sementara dirumah Bu Ramiah. Kedua tempat evakuasi cadangan ada di balai dusun dan ditempat TPQ. yang jelas pemerintah tidak diam dan ini demi masyarakat, pemerintah hadir,” pungkasnya.

    Diketahui, pada peninjauan rumah yang terdampak tanah longsor juga turut dihadiri Kepala DPRKP2 Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Yurdiansah, dan jajaran Forkopimca Dlanggu. [tin/ian]

  • Sepeda Pancal Milik Korban Dugaan Tenggelam di Bojonegoro Ditemukan

    Sepeda Pancal Milik Korban Dugaan Tenggelam di Bojonegoro Ditemukan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tim SAR menemukan sepeda pancal milik korban yang diduga tenggelam di Sungai Bengawan Solo turut Desa Leran Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, Selasa (30/4/2024).

    Pencarian hari kedua terhadap Muhammad Iqbaluddin Romli (24) warga Desa Leran RT 04 RW 01 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro yang hilang diduga tenggelam itu belum ditemukan.

    “Dari hasil penyisiran Tim SAR ditemukan sepeda angin (pancal) yang diduga kuat milik korban berjarak kurang lebih sepuluh meter dari bibir Sungai Bengawan Solo,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny.

    Operasi SAR gabungan hari kedua ada penambahan personil dari Basarnas dan relawan potensi SAR lain. Penyisiran dilakukan dengan radius jarak sekitar 10 km dari titik terjadinya musibah.

    Sementara itu, dipilihnya titik awal pencarian korban berdasarkan kesaksian warga yang mengetahui lokasi terakhir korban yang sedang berada di bibir Bengawan Solo dengan menggunakan sepeda pancal. Selain itu ditemukanya jejak bekas ban di lokasi itu.

    “Kita juga menambahkan personil untuk melakukan pencarian korban, dan semoga korban segera ditemukan,” pungkas Laela Nor Aeny.

    Diberitakan sebelumnya, Korban yang diduga tenggelam dengan identitas Muhammad Iqbaluddin Romli warga Desa Leran RT 04 RW 01 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro belum ditemukan.

    Pria berusia 24 tahun itu kali terakhir berpamitan ke orang tuanya sejak Minggu (28/4) sekitar pukul 05.30 WIB. Namun, hingga sekarang tidak kunjung pulang dan dilaporkan kepada pihak kepolisian. [lus/kun]