Kementrian Lembaga: BPBD

  • Rumah di Mojokerto Terbakar, Motor PCX Tak Bisa Diselamatkan

    Rumah di Mojokerto Terbakar, Motor PCX Tak Bisa Diselamatkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah rumah yang terletak di Dusun Pelabuhan RT 01 RW 05, Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Minggu (19/5/2024) tengah malam, terbakar. Akibatnya, api membakar seisi rumah dan satu unit sepeda motor PCX tak bisa diselamatkan pemilik rumah.

    Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Mojokerto, Parmanto mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 23.55 WIB. “Rumah milik Choirul Anam di Dusun Pelabuhan RT 01 RW 05, Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, terbakar, Senin (20/5/2024).

    Tiga unit mobil pemadam kebakaran (PMK) diterjunkan ke lokasi kejadian. Yakni satu unit mobil PMK milik BPBD Kabupaten Mojokerto, satu unit mobil PMK milik Kota Mojokerto dan satu unit mobil PMK milik PT Tjiwi Kimia. Petugas berjibaku memadamkan api yang berkobar.

    “Namun api dengan cepat membakar rumah beserta isinya. Rumah seluas -+ 6 × 10 m² beserta isinya dan satu unit sepeda motor PCX ludes terbakar. Sekira pukul 00.50 WIB, api berhasil dipadamkan petugas. Namun api membakar rumah beserta isinya,” katanya.

    Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan menambahkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Termasuk kerugian yang dialami pemilik rumah masih dalam penghitungan. [tin/aje]

  • 3 Kejadian Warga Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Ngawi

    3 Kejadian Warga Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Sudah ketiga kalinya, warga Ngawi tenggelam di Waduk Kedung Bendo di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi Jawa TImur. Kejadian yang paling mencolok adalah siswa yang tenggelam di waduk tersebut saat melakukan kemah sekolah pada 2 Februari 2020 lalu.

    Saat itu, DH (14) warga Desa Dawu Kecamatan Paron Ngawi tenggelam saat berenang di waduk. Dia dan sejumlah rekannya tengah mengikuti kegiatan kemah yang digelar oleh sekolahnya di pinggir waduk.

    Saat kejadian, korban tengah mengikuti sejumlah temannya yang lebih dulu berenang di waduk. Namun, korban yang saat itu tak bisa berenang dengan baik terjatuh saat digendong rekannya hingga akhirnya tenggelam di kedalaman empat meter. DH kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada 3 Februari 2020.

    Kejadian kedua, yakni seorang wanita bernama Giyem (59) warga Desa Gunungsari Kasreman Ngawi ditemukan mengambang di Waduk Kedung Bendo pada 19 April 2023. Warga setempat terkejut karena tiba-tiba melihat jenazah wanita di waduk. Diketahui, Giyem sengaja menceburkan diri ke waduk karena mengalami depresi.

    Teranyar, pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedungbendo di desa setempat pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan stau unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Minto mengatakan, jarak lokasi air minum milik korban sampai lahan di seberang waduk kurang lebih 50 meter. Pihaknya masih berupaya mencari dengan menggunakan LCR dan mengaduk air waduk. “Semoga segera ditemukan,” pungkas Minto. [fiq/but] 

     

     

  • Segini Kedalaman Waduk Kedung Bendo Ngawi yang Tenggelamkan Warga

    Segini Kedalaman Waduk Kedung Bendo Ngawi yang Tenggelamkan Warga

    Ngawi (beritajatim.com) – Harto Sudiro (36) warga yang tinggal di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi tenggelam di Waduk Kedung Bendo desa setempat, MInggu (19/5/2024) siang. Sebelum tenggelam, Harto nekat menyeberangi waduk tersebut dengan berenang.

    Hingga saat ini petugas gabungan masih berupaya untuk melakukan pencarian dan pemantauan di sekitar lokasi kejadian. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa terkait kejadian tersebut.

    Kapolsubsektor Kasreman Iptu Heri Riyanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat. Petugas gabungan yakni Damkar Ngawi, BPBD, TNI serta relawan dilibatkan untuk membantu proses pencarian.

    ‘’Kemi libatkan petugas gabungan untuk melakukan pencarian. Sampai sore tadi upaya pencarian masih dilakukan kemudian dilakukan pemantauan,’’ terang Heri di lokasi kejadian.

    Heri mengatakan kedalaman waduk mencapai delapan meter. Sehingga, upaya pencarian tidak bisa dilakukan sembarangan. Pihaknya memastikan kawasan waduk aman dari masyarakat yang mencoba menonton upaya pencarian.

    “Kedalaman sekitar delapan meter. Jarak dari lokasi lahan korban sampai seberang waduk sekitar 50 meter lebih,” katanya.

    Diketahui, Pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedung Bendo di desa setempat pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan satu unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Minto mengatakan, jarak lokasi air minum milik korban sampai lahan di seberang waduk kurang lebih 50 meter. Pihaknya masih berupaya mencari dengan menggunakan LCR dan mengaduk air waduk. “Semoga segera diketemukan,” pungkas Minto. [fiq/but]

     

     

     

     

     

  • Renang Sebrangi Waduk Kedungbendo,  Pria Gunungsari Ngawi Tenggelam

    Renang Sebrangi Waduk Kedungbendo, Pria Gunungsari Ngawi Tenggelam

    Ngawi (beritajatim.com) – Pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedungbendo di desa setempat pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan stau unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Minto mengatakan, jarak lokasi air minum milik korban sampai lahan di seberang waduk kurang lebih 50 meter. Pihaknya masih berupaya mencari dengan menggunakan LCR dan mengaduk air waduk. “Semoga segera diketemukan,” pungkas Minto. [fiq/aje]

  • Rangkul Berbagai Komunitas, BPBD Lumajang Siapkan Pasukan Tanggap Bencana

    Rangkul Berbagai Komunitas, BPBD Lumajang Siapkan Pasukan Tanggap Bencana

    Lumajang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Organisasi Pemerintah Daerah dan sejumlah komunitas kebencanaan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana alam di Kabupaten Lumajang.

    Agenda tersebut menjadi upaya pemerintah untuk mengkaji potensi dan risiko kebencanaan sehingga dapat meminimalisir dampak terburuk yang mungkin terjadi.

    “Acara mengkaji ini melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas kebencanaan” ungkap Patria Dwi Hastiadi Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Jumat (17/5/2024)

    Acara pengkajian tersebut berguna untuk menyatukan pandangan agar dapat membentuk dokumen yang solid. Selain itu, pembentukan dokumen-dokumen kebencanaan juga bertujuan penambahan wawasan masyarakat akan potensi bencana, dan penyusunan tata ruang yang dapat meminimalisir dampak kebencanaan di masa yang akan datang.

    Menyelaraskan visi melalui dokumen penanggulangan bencana menjadi penting sebab mitigasi bencana dapat dilakukan dengan efektif ketika data dan informasi yang disampaikan sama. Ditambah, dengan visi yang sama, dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya miskomunikasi.

    “Persamaan persepsi menjadi sangat penting guna menciptakan upaya mitigasi dan penanggulangan bencana yang lebih efektif” lanjutnya

    Narasumber yang menjadi fasilitator adalah orang dengan kompetensi tinggi seperti Amni Najmi, Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang yang menyampaikan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Lalu, Pratomo Cahyo Nugroho Analis Kebencanaan Ahli Madya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyampaikan, rancangan, strategi, program, arah kebijakan, dan rencana aksi.

    Selanjutnya, Mambaus Suud Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur menyampaikan matriks program dan penanggulangan bencana sehingga koordinasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mitigasi dan penanggulangan bencana yang lebih mutakhir.

    “Kegiatan ini memperkuat koordinasi dan kolaborasi pemerintah dan elemen masyarakat kebencanaan yang dapat menciptakan sistem kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana alam yang lebih efektif” terangnya

    Terbentuknya rancangan dan dokumen kebencanaan diharapkan mampu meningkatkan rasa aman masyarakat Lumajang. Sebab, dengan koordinasi yang solid, dampak dari bencana alam bisa berkurang. [ian]

  • Gudang Milik Bank BTPN di Bojonegoro Terbakar

    Gudang Milik Bank BTPN di Bojonegoro Terbakar

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kebakaran terjadi di gudang milik Bank BTPN yang berlokasi di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Kamis (16/5/2024) sekitar pukul 12.30 WIB.

    Kebakaran dilaporkan Pujianto (46) seorang security, kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bojonegoro Pos Kota. Selang 20 menit, petugas sudah tiba di lokasi kejadian dan melakukan operasi pemadaman.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro Ahmad Gunawan mengatakan, dalam operasi pemadaman itu mengerahkan 4 unit armada yang terdiri dari 2 fire truck Pos Kota, 1 unit truck BPBD, dan 1 unit fire comando.

    “Sebanyak 18 personil Damkarmat Bojonegoro dikerahkan untuk mengatasi kebakaran tersebut,” ujarnya saat berada di lokasi kejadian.

    Ahmad Gunawan menambahkan, saat ini penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Dalam peristiwa itu mengakibatkan kerugian materil sekitar Rp 60 juta, meliputi kerusakan pada bangunan permanen berukuran 16 x 4 meter serta beberapa arsip dan alat kebersihan yang ada di dalam gudang.

    Meski demikian, petugas Damkarmat berhasil menyelamatkan bangunan permanen beserta aset milik Bank BTPN dan bangunan permanen milik SMP Negeri 2 Bojonegoro yang berada di dekat lokasi kejadian. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam insiden tersebut.

    “Sebanyak 15 orang karyawan dan pekerja berhasil selamat dari lokasi kebakaran. Operasi pemadaman juga tidak terdapat kendala berarti yang dihadapi oleh petugas,” terangnya.

    Selain melakukan pemadaman, petugas juga memberikan sosialisasi kepada pelapor, pemilik bangunan, karyawan, dan masyarakat setempat terkait cara mencegah kebakaran, penanganan awal kebakaran, serta tugas pokok dan fungsi Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro.

    Ahmad Gunawan, mengapresiasi kerja cepat dan sigap dari timnya dalam menangani kebakaran, serta menekankan pentingnya kewaspadaan dan edukasi masyarakat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. [lus/ian]

  • Pemprov Jatim Benahi 331 Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean

    Pemprov Jatim Benahi 331 Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean

    Surabaya (beritajatim.com) – Masih ingat dampak kerusakan bencana gempa bumi akhir Maret lalu di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik? Saat ini, kerusakan yang menimpa fasilitas umum (fasum) dan tempat ibadah di pulau itu sudah mulai diperbaiki Pemprov Jatim. Kegiatan rehabilitasi kedaruratan pasca bencana ini menyasar 331 fasilitas umum, seperti, gedung sekolah, pondok pesantren, musholla, masjid, pasar, fasilitas kesehatan dan beberapa fasilitas umum lainnya.

    Jumlah fasum ini tersebar di Kecamatan Sangkapura sebanyak 196 unit dan Kecamatan Tambak 135 unit, yang meliputi, rusak ringan sebanyak 268 unit, rusak sedang 45 unit dan rusak berat 18 unit.

    Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, perbaikan fasum yang dilakukan Pemprov Jatim saat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Kepala BNPB Letjen TNI Suhariyanto saat mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi di Pulau Bawean pasca kejadian.

    “Arahan dari Bapak Pj Gubernur saat itu bahwa untuk perbaikan fasilitas umum akan dilakukan oleh Pemprov Jatim,” terangnya kepada wartawan, Rabu (15/5/2024).

    Kendati demikian, dalam pelaksanaannya Tim Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkab Gresik, kalangan dunia usaha dan masyarakat setempat.

    Kalaksa Gatot juga menjelaskan, proses rehabilitasi yang dilakukan saat ini lebih diprioritaskan untuk mengembalikan fungsi fasum, bukan membangun mulai awal.

    “Dalam kondisi darurat bencana, perbaikan fasum memang diprioritaskan pada pengembalian fungsi agar bisa segera digunakan kembali oleh masyarakat,” ujarnya.

    Rencananya, kegiatan rehabilitasi kedaruratan pasca bencana ini akan berlangsung hingga rampungnya sasaran kegiatan di 331 fasum. [tok/aje]

  • BPBD Jatim Bentuk Desa Tangguh Bencana di Sidorenggo Malang

    BPBD Jatim Bentuk Desa Tangguh Bencana di Sidorenggo Malang

    Malang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menggelar kegiatan Fasilitasi Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Selasa (14/5/2024).

    Hadir dalam Pembentukan Destana yang diinisiasi BPBD Jatim, yakni pejabat BPBD Kabupaten Malang, Jajaran Muspika Kecamatan Ampelgading, dan Kepala Desa Sidorenggo.

    Sekretaris BPBD Jawa Timur, Andhika S.T.MS.i. dalam sambutannya, mengatakan, tujuan dibentuknya Destana untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.

    “Tahun 2024, BPBD Jawa Timur membentuk 70 Destana yang tersebar di seluruh provinsi Jawa Timur. Selain itu, dengan adanya Destana masyarakat akan mengetahui
    cara penyusunan kajian resiko bencana, dan rencana penanggulangan bencana di level desa,” tegas Andhika.

    Ditempat sama, Abdul Basyit selaku Fasilitator Destana dari FPRB Jatim menyampaikan, bahwa masyarakat adalah penerima dampak langsung dari bencana, maka Destana, wajib dibentuk agar Desa mampu secara mandiri.

    “Dengan dibentuknya Destana, masyarakat secara langsung memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya, dan mampu mengorganisir sumberdayanya guna mengurangi kerentanan. Sekaligus meningkatkan kapasitas sehingga dapat mengurangi risiko bencana,” pungkas Basyit. (yog/ian)

  • Bocah 15 Tahun Ditemukan Tewas di Tambak Gunung Anyar

    Bocah 15 Tahun Ditemukan Tewas di Tambak Gunung Anyar

    Surabaya (beritajatim.com) – Bocah laki-laki berumur 15 tahun ditemukan tewas mengambang di sebuah Tambak di Gunung Anyar, Sabtu (11/05/2024). Diduga, bocah berinisial RN itu terpeleset saat bermain di Tambak dan tenggelam.

    Kapolsek Gunung Anyar, Kompol Irwansyah Putra mengatakan jenazah pertama kali ditemukan oleh Koiri (42) penjaga Tambak di Gunung Anyar. Saat itu, ia melihat jenazah mengenakan pakaian dan celana warna hitam berada di pinggir tambak. Panik, saksi pun memanggil temannya dan langsung menghubungi call center 112.

    “Dari pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan. Diduga korban terpeleset saat bermain di tambak,” kata Irwansyah saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Sabtu (11/05/2024) malam.

    Irwansyah mengatakan, korban sudah seminggu tinggal bersama kakeknya yang berprofesi sebagai penjaga tambak udang di Gunung Anyar. Menurut keterangan kakeknya, Korban RN (15) diketahui keluar rumah pukul 07.00 WIB. Namun, saat itu tidak diketahui RN keluar bermain kemana.

    Sekitar pukul 12, kakek korban mencari RN karena tidak ada di rumah. Kakeknya sempat mencari di perkampungan dan tambak sekitar tempat RN biasa main. Saat sedang mencari, kakek korban mendapat informasi dari warga bahwa ada bocah 15 tahun yang ditemukan meninggal dunia di pinggir tambak.

    “Saat ramai-ramai itu kakeknya mengetahui kalau yang meninggal adalah cucunya yang sudah seminggu tinggal di rumahnya,” imbuh Irwansyah.

    Petugas yang melakukan evakuasi harus berjalan sekitar 2 kilometer menuju lokasi. Saat petugas tiba, jenazah sudah dalam kondisi tertelungkup. Tim inafis Satreskrim Polrestabes Surabaya pun melakukan pemeriksaan luar. Hasilnya, polisi tidak menemukan tanda kekerasan dan keganjilan di tubuh korban.

    “Korban mempunyai riwayat penyakit epilepsi. Kemungkinan tenggelam saat bermain sendirian di tambak,” pungkas Irwansyah.

    Jenazah RN lantas dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Soetomo. Ia dibawa ke rumah orang tuanya di daerah Rungkut. Tim BPBD Surabaya menyumbangkan kain jarik dan kafan untuk pemakaman RN. (ang/kun)

  • Aksi Kepedulian Lingkungan LMI di Perayaan Hari Bumi Sedunia Kediri

    Aksi Kepedulian Lingkungan LMI di Perayaan Hari Bumi Sedunia Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Lembaga Manajemen Infaq LMI dan ribuan relawan melakukan aksi lingkungan dalam momen memperingati Hari Bumi Sedunia. Selain membersihkan Sungai Brantas, kegiatan ini juga diramaikan dengan penebaran benih ikan dan penanaman pohon di sepanjang Sungai Brantas.

    PJ Wali Kota Kediri, Ir. Zanariah, yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai upaya merawat Kota Kediri.

    “Kegiatan ini tidak hanya sebagai peringatan Hari Bumi Sedunia, tapi ini merupakan kebutuhan Kota Kediri yang harus terus menghidupkan dan menumbuhkan rasa peduli lingkungan dengan menjaga Kota Kediri selalu bersih, sehat dan nyaman,” ucapnya dalam sambutan kegiatan.

    Indun Munawaroh, selaku Kalaksa BPBD Kota Kediri, menyebutkan penanaman pohon dilakukan dengan tujuan menguatkan bibir sungai sehingga meminimalisir potensi terjadinya longsor.

    “Sebanyak 100.000 lebih benih ikan lokal yang disebar di sepanjang aliran Sungai Brantas antara lain adalah ikan wader, tawes, bader bang, sengkaring dan nilem, Sedangkan bibit pohon yang ditanam meliputi pohon buni, pohon jati belanda, mundu, ketepeng, beringin, kluwak, gayam, karet kebo, asam dan pohon kayu lanang,” sebutnya.

    Yuni, salah satu Relawan LMI, menyampaikan rasa puasnya akan kegiatan yang telah dilaksanakan.

    “Saya bangga menjadi bagian dari kegiatan ini. Setiap sampah yang kita pungut adalah langkah kecil menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat dan berkelanjutan. Semoga kegiatan ini dapat membangkitkan kesadaran teman-teman untuk senantiasa menjaga dan merawat lingkungan,” pungkasnya.

    Berdasarkan catatan dari BPBD Kota Kediri selaku penyelenggara acara, tercatat 1.170 orang telah bergabung dalam kegiatan ini. Agenda pada peringatan Hari Bumi Sedunia ini tidak hanya diisi dengan membersihkan sampah dan enceng gondok saja, namun dimeriahkan juga dengan tebar bening ikan lokal dan penanaman pohon. [nm/aje].