Kementrian Lembaga: BPBD

  • Sekda Lumajang Klarifikasi Pemeriksaan Polda Jatim Terkait Dana Bantuan Erupsi Semeru

    Sekda Lumajang Klarifikasi Pemeriksaan Polda Jatim Terkait Dana Bantuan Erupsi Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, memberikan penjelasan terkait pemeriksaannya oleh Polda Jawa Timur beberapa waktu lalu.

    Ia mengaku telah dua kali hadir memenuhi panggilan penyidik Subdit III Direskrimsus Polda Jatim. Pemeriksaan ini berkaitan dengan dugaan penyelewengan dana bantuan pasca-erupsi Gunung Semeru tahun 2021.

    Agus Triyono mengungkapkan bahwa ia diminta untuk memberikan keterangan seputar alokasi dana bantuan yang dikumpulkan oleh Baznas Lumajang selama masa bencana erupsi. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat langsung dalam pengelolaan dana tersebut.

    “Saat itu, saya lebih fokus menangani korban terdampak erupsi di Kecamatan Pronojiwo selama seminggu penuh,” ujar Agus pada Jumat (13/9/2024).

    Sebagai Wakil Komandan Sub Satgas, perannya saat itu adalah mendampingi Dandim Malang dalam penanganan darurat di wilayah Kecamatan Pronojiwo.

    Agus menambahkan bahwa menurut informasi dari Bupati Lumajang, pengelolaan dana bantuan dipercayakan kepada lembaga-lembaga seperti Lazisnu, Lazismu, dan Baznas.

    “Saya tidak terlalu mengikuti detail administrasi terkait dana bantuan, karena tugas utama saya adalah membantu para korban bencana,” jelasnya.

    Selain itu, Agus juga dimintai keterangan mengenai peran Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam mengelola dana bantuan yang masuk ke kas daerah.

    “Saya diperiksa sebagai Ketua TAPD mengenai dana yang diterima dari pemerintah dan masyarakat, yang kemudian disalurkan ke kas daerah,” tambahnya.

    Dana bantuan tersebut, yang disebut-sebut mencapai Rp 8,4 miliar, tercatat masuk ke rekening daerah dan dialokasikan sesuai prosedur. Alokasi dana ini dibahas bersama DPR dan digunakan pada perubahan anggaran tahun 2022 untuk berbagai instansi, termasuk Dinas PU, Dinsos, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, BPBD, Kecamatan Pronojiwo, dan Kecamatan Candipuro.

    Saat ditanya mengenai masalah yang sedang terjadi di Baznas Lumajang, Agus menjelaskan bahwa donasi dari berbagai pihak memang diterima oleh pemerintah daerah dan lembaga lain.

    “Penyidik mengatakan bahwa seharusnya semua dana masuk ke rekening kas daerah, agar bisa dipertanggungjawabkan dengan lebih transparan. Seperti dana dari Kalimantan Tengah dan Jogjakarta, yang masuk ke kas daerah dan tercatat dalam APBD, sehingga hasilnya bisa diaudit oleh BPK,” pungkas Agus. (ted)

  • Lansia Surabaya Ditemukan Membusuk Terlentang di Rumah Kontrakan

    Lansia Surabaya Ditemukan Membusuk Terlentang di Rumah Kontrakan

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang lansia di Surabaya ditemukan membusuk di dalam rumahnya, di Jalan Kalimas Baru Gang Buntu dalam kondisi terlentang, Selasa (10/09/2024). Diduga, lansia berinisial M (71) itu sudah meninggal dunia selama 6 hari.

    Siti Maimunah warga Jalan Kalimas Baru gang Buntu mengatakan awalnya warga curiga karena ada bau menyengat di sekitar rumah. Setelah diperhatikan lebih lanjut, di depan pintu banyak lalat yang beterbangan.

    “Warga lantas mengetuk pintu rumah. Ga ada balasan. Ketika dilihat dari jendela, korban sudah dalam kondisi terlentang,” kata Siti.

    Siti menjelaskan bahwa warga tidak mengetahui asal usul korban. Setahu warga, rumah itu kerap ditinggal kosong oleh pemiliknya. Sehari-hari korban tidak bersosialisasi dengan para tetangga.

    “M itu memang numpang, tapi nggak lapor sama RT, sebenarnya bukan orang itu yang ngontrak, tapi warga lain. Jadi enggak tahu kalau ditempati orang soalnya rumah sering kosong,” jelasnya.

    Siti juga tidak mengetahui dengan jelas siapa pemilik rumah karena penghuni jarang di rumah. Setahu Siti, kepala keluarga dari rumah itu bekerja di pelayaran.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, korban hanya menumpang di rumah tersebut. Sedangkan, pemilik sebenarnya masih pulang kampung.

    “Menurut keterangan tetangga, korban hanya sebagai penunggu rumah karena pemilik rumah pulang kampung ke Gorontalo. Korban sudah dua Minggu berada di rumah tersebut,” kata Hebi.

    Hebi mengungkapkan, jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Sedangkan, polisi masih melakukan proses identifikasi untuk mengetahui penyebab kematian. (ang/ian)

  • Dugaan Penyimpangan Donasi Erupsi Semeru, Thoriqul Haq Mantan Bupati Lumajang Diperiksa

    Dugaan Penyimpangan Donasi Erupsi Semeru, Thoriqul Haq Mantan Bupati Lumajang Diperiksa

    Surabaya (beritajatim.com) – Thoriqul Haq, Mantan Bupati Lumajang Diperiksa Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, Selasa (03/09/2024). Ia diperiksa lantaran adanya aduan ke polisi terkait penyimpangan dana donasi bencana alam letusan gunung Semeru pada tahun 2021-2022 lalu.

    Kanit I Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim, Kompol Putu Angga membenarkan bahwa Thoriq Haq diperiksa lantaran adanya dugaan penyimpangan penerimaan dan penyaluran dana bantuan penanggulangan erupsi Semeru. Dugaan itu diketahui setelah adanya laporan yang masuk ke Ditreskrimsus Polda Jawa Timur.

    “Salah satunya ada demo di depan. Ada surat masuk ke polda krimsus. Disposisi ke Tipikor terkait dugaan penyimpangan penerimaan dan penyaluran dana bantuan penanggulangan erupsi Semeru tahun 2021, 2022 dan 2023, kalau gak salah,” kata Putu Angga, Selasa (03/09/2024).

    Sementara itu, Thoriqul Haq mengatakan ia datang ke Polda Jatim dalam rangka diskusi dan sharing terkait lembaga yang menerima bantuan erupsi Semeru. Ia mengatakan saat itu, banyak lembaga yang membuka donasi seperti lembaga zakat, Pramuka dan PMI yang membuka donasi. Namun, kata Thoriqul Haq lembaga-lembaga itu tidak melaporkan hasil donasi maupun laporan pertanggungjawaban ke Pemkab Lumajang maupun masyarakat.

    “Kalau kelembagaan Pemda jelas, pemerintah sudah memutuskan bantuan itu masuk ke kas daerah. Tapi yang lembaga ini kan bukan kas daerah, dan ini bukan kelembagaan pemerintah,” kata Thoriqul Haq diwawancarai di Polda Jatim.

    Thoriqul Haq mengakui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang juga mendapatkan bantuan donasi. Namun, bantuan yang masuk kelembagaan Pemkab Lumajang masuk ke kas daerah dan sudah digunakan sebagaimana mestinya.

    “Kalau kelembagaan pemda jelas, pemerintah sudah memutuskan bantuan itu masuk ke kas daerah. BPBD Lumajang mendapatkan bantuan donasi dari Pemerintah Bojonegoro, Kalteng dan mesti digawe rek. dana bantuan mesti digunakan. mesti dicairkan. ada beberapa kelembagaan yang membantu misalnya csr Bank Jabar, itu masuk rek bank daerah,” tegas Thoriq.

    Sampai berita ini ditulis, Thoriqul Haq belum selesai diperiksa oleh Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jawa Timur. (ang/ian)

  • Terdakwa Siskawati hanya Menjalankan Perintah Atasannya, Tidak Ada Sangkut Paut dengan Bupati

    Terdakwa Siskawati hanya Menjalankan Perintah Atasannya, Tidak Ada Sangkut Paut dengan Bupati

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sidang lanjutan dugaan pemotongan dana insentif ASN BPPD Sidoarjo dengan terdakwa Siskawati dan Ari Suryono kembali disidangkan di Pengadilan Tipikor Surabaya, Rabu (21/8/2024).

    Kali ini, Majelis Hakim menghadirkan 33 saksi, tiga orang pegawai Pajak Pratama Sidoarjo, 27 ASN BPPD Sidoarjo, ajudan dan sopir pribadi Bupat Sidoarjo (non aktif) H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) secara virtual di Pengadilan Tipikor Surabaya, Rabu (21/8/2024).

    Dalam sidang tersebut H. Ahmad Muhdlor Ali mengaku tidak pernah menyuruh atau memerintahkan ke
    pada siapa pun untuk melakukan pemotongan dana insentif pegawai BPBD.

    “Pernah suatu ketika saya bertemu dengan Ari Suryono untuk membahas gimana cara meningkatkan target pendapatan pajak. Setelah itu urusan teknis saya serahkan ke OPD terkait,” kata Gus Muhdlor.

    “Waktu bertemu Ari Suryono memang dia sempat ngomong kalau memerlukan Tenaga Harian Lepas (THL) untuk meningkatkan pendapatan. Soal pemotongan dana insentif tanyakan ke terdakwa Ari Suryono, sebab itu di luar pengetahuannya saya,” tukasnya menambahkan.

    Selain kesaksian Ahmad Muhdlor, Jaksa KPK juga mencerca Masruri supir H. Ahmad Muhdlor Ali dan Digsa Ajudan dari H. Ahmad Muhdlor Ali. Menurut kesaksian keduanya, aliran dana pemotongan insentif ASN BPPD itu tidak ada sangkut pautnya dengan bupati.

    Sementara itu, Penasihat Hukum terdakwa Siskawati Erlan Jaya Putra menegaskan struktur kasus tersebut jauh dari peran Siskawati yang dianggap publik sebagai oknum pengumpul dana pemotongan insentif.

    “Jadi apa yang dilakukan Siskawati itu berdasarkan perintah dari Ari Suryono, kalau disangkut pautkan dengan H. Ahmad Muhdlor Ali tentu kami sangat keberatan dan itu keluar dari fakta persidangan,” tegas Erlan.

    Menurutnya, Siskawati tidak ada sangkut pautnya dengan kasus yang menjerat H. Ahmad Muhdlor Ali. Dikatakan Erlan tanggung jawab Siskawati hanya pada terdakwa Ari Suryono selaku pemberi perintah.

    “Jelas ini kasusnya terpisah, Siskawati hanya menjalankan perintah dari Ari Suryono kalau sangkut paut sama H. Ahmad Muhdlor Ali, jelas tidak ada,” pungkasnya. (isa/ian)

  • Kapolres Malang Tegaskan Netralitas dalam Pilkada Serentak 2024

    Kapolres Malang Tegaskan Netralitas dalam Pilkada Serentak 2024

    Malang (beritajatim.com) – Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menegaskan komitmennya terhadap netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

    Hal tersebut disampaikan langsung saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Semeru 2024 di halaman Polres Malang, Senin (19/8/2024).

    “Jaga netralitas, Saya ulangi jaga netralitas, Saya ulangi jaga netralitas, dalam setiap tahapan Pemilukada dengan menghindari setiap tindakan yang dapat mencederai netralitas ASN, TNI, dan Polri,” tegas AKBP Putu Kholis Aryana dalam amanatnya.

    Apel Gelar Pasukan tersebut diikuti oleh personel dari berbagai instansi, termasuk Kodim 0818 Malang-Batu, Polres Malang, Satpol PP, BPBD, Dinas Perhubungan, serta Linmas. Kegiatan ini dimulai dengan penyematan pita tanda dimulainya operasi kepada perwakilan personel pengamanan Pilkada 2024.

    Dalam amanatnya, Kapolres Malang juga menyampaikan bahwa Operasi Mantap Praja Semeru 2024 akan berlangsung selama 135 hari, dimulai pada 19 Agustus hingga 31 Desember 2024. Operasi ini bertujuan untuk mewujudkan situasi yang aman dan kondusif selama berlangsungnya Pilkada 2024 di Kabupaten Malang.

    “Apel gelar pasukan ini diselenggarakan untuk melakukan pemeriksaan persiapan personel serta sarana dan prasarana sebelum diterjunkan dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu serentak 2024. Ini juga merupakan wujud nyata komitmen kita dalam memastikan seluruh tahapan Pemilu serentak 2024 di Kabupaten Malang insyaallah berjalan dengan aman, lancar, dan damai,” tegas Kholis.

    Menurut Kholis, Operasi Mantap Praja Semeru 2024 akan didukung penuh oleh TNI, pemerintah daerah, rekan criminal justice system, sentra gakkumdu, KPU, Bawaslu, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait.

    Masa operasi ini dirancang sebagai langkah preventif untuk menekan dan mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Malang. Berdasarkan indeks potensi kerawanan Pilkada, lanjutnya, ada beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang menjadi perhatian lebih karena kondisi cuaca dan geografis.

    “Beberapa wilayah yakni di Desa Lebakharjo Kecamatan Ampelgading, Desa Tumpakrejo Kecamatan Gedangan, Desa Wonorejo Kecamatan Singosari, dan Desa Karangsari Kecamatan Bantur,” imbuhnya.

    Kholis menyebut, sebelum pelaksanaan operasi, Polres Malang beserta jajarannya telah melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) berupa kegiatan mendekatkan diri kepada masyarakat dan Cooling System.

    “Langkah ini dilaksanakan untuk membangun narasi besar persatuan dan kesatuan serta kemajuan bangsa di atas kepentingan kelompok, guna mengantisipasi berbagai pola resensi polarisasi seperti isu-isu hoax, SARA, politik identitas, propaganda black campaign, serta isu negatif lainnya,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Operasi Patuh Semeru 2024, Polres Ponorogo Siap Tilang Manual dan ETLE

    Operasi Patuh Semeru 2024, Polres Ponorogo Siap Tilang Manual dan ETLE

    Ponorogo (beritajatim.com) – Polres Ponorogo menggelar Operasi Patuh Semeru 2024 yang berlangsung mulai 15 hingga 28 Juli 2024. Operasi itu bertujuan untuk menegakkan disiplin lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

    Korps Bhayangkara itu, tidak segan-segan menilang kendaraan baik secara manual maupun menggunakan kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang terbukti melanggar lalu lintas.

    “Dalam operasi ini, kita akan lakukan tilang manual maupun ETLE bagi pengendara yang melanggar lalu lintas,” ungkap Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo, Senin (15/07/2024).

    Anton menyebutkan bahwa pihaknya menurunkan 78 personil dalam operasi kali ini. Sedikitnya ada 10 sasaran utama dalam Operasi Patuh Semeru ini. Mulai dari berboncengan lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan, pengendara ranmor yang masih di bawah umur, dan pengendara roda 2 yang tidak menggunakan helm standar (SNI).

    “Ada 10 sasaran utama dari Operasi Patuh Semeru 2024 ini,” katanya.

    Target operasi lainnya, kata Anton mencakup pengemudi roda empat yang tidak menggunakan sabuk pengaman, pengemudi yang menggunakan HP saat berkendara, pengemudi yang berada di bawah pengaruh alkohol, pengemudi yang melawan arus, menerobos lampu merah, dan menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (knalpot brong).

    “Kita akan tilang kendaraan yang melanggar,” katanya.

    Dia menambahkan juga menambkan bahwa dalam rangka bulan Suro, Polres Ponorogo akan meningkatkan patroli gabungan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Pihaknya juga bekerja sama dengan Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, dan TNI dalam operasi ini.

    “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polres Ponorogo untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya, dan mengurangi angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas di wilayah Ponorogo,” pungkasnya. [end/beq]

  • Begini Kondisi Anak Pria yang Tenggelam di Waduk Kedungbendo Ngawi 

    Begini Kondisi Anak Pria yang Tenggelam di Waduk Kedungbendo Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Harto Sudiro (36) warga Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi meninggal tenggelam di Waduk Kedungbendo desa setempat pada Minggu (19/5/2024) lalu. Harto meninggalkan dua putri yakni HF (10) dan AR (7) serta balita lelaki yakni AD (3). Ketiganya kini tinggal bersama neneknya yang sudah lansia.

    Sebelumnya, video HF dan AR menangisi kepergian bapaknya viral. Dua gadis cilik itu melihat bagaimana sang ayah yang berenang menyeberang waduk justru tak muncul ke permukaan. Keduanya menangis di pinggir waduk dan ditenangkan oleh petani lain yang berada di dekat lahan jagung yang digarap Harto.

    Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono beserta sang istri, Marina Argo mendatangi rumah duka pada Jumat (24/5/2024). Argo sempat menyapa ketiga anak Harto yang kii hanya tinggal dengan sang nenek.

    ‘’Saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum Bapak Harto,” ungkap Kapolres Argo saat di rumah duka.

    Bantuan yang diberikan oleh Polres Ngawi dan Bhayangkari Cabang Ngawi berupa paket sembako, peralatan sekolah, sepeda, dan boneka untuk kedua anak korban.

    “Semoga bantuan ini bermanfaat dan tetap semangat untuk sekolah,” ucap Kapolres Ngawi.

    Mewakili keluarga korban, Kades Gunungsari Minto (45) mengucapkan terima kasih atas kepedulian Polres Ngawi.

    “Saya mewakili keluarga korban almarhum Bapak Harto, mengucapkan matur suwun kepada Bapak Kapolres Ngawi dan Ibu Kapolres. Alhamdulillah bantuan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak korban,” kata Minto.

    Sebelumnya, pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedungbendo di desa setempat pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan satu unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Pun, jenazah Harto ditemukan pada Senin (20/5/2024) dalam kondisi meninggal dunia. [fiq/but]

     

     

  • Rumah di Bangsal Mojokerto Terbakar

    Rumah di Bangsal Mojokerto Terbakar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Dusun Sawahan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jumat (24/5/2024), terbakar.

    Sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran (damkar) diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Saat kejadian pemilik rumah, pasangan suami-istri (pasurtri) Hendra Timur dan Muji Utaminingsih sedang keluar rumah. Sebelum terbakar, dari dalam rumah berukuran 4×24 meter tersebut tercium aroma gosong.

    Tiba-tiba muncul kobaran api di sisi belakang yang difungsikan sebagai dapur dan kamar tidur. Kobaran api semakin tak terkendali dan menjalar hingga di bagian depan rumah. Kebakaran pun dilaporkan ke pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto.

    Ini lantaran upaya pemadaman yang sempat dilakukan oleh warga setempat dengan alat seadanya tak membuahkan hasil. Hingga akhirnya empat unit damkar, termasuk tiga dari BPBD Kabupaten Mojokerto dan satu dari PMK Dragon datang ke lokasi kejadian.

    Sejumlah petugas damkar langsung berjibaku menyemprotkan air ke dalam rumah bergaya lama tersebut. Api akhirnya bisa dijinakkan selang satu setengah jam kemudian atau sekira pukul 18.15 WIB. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran, diduga kebakaran akibat konsleting listrik.

    Salah satu tetangga, Purwaningsih mengatakan, ia mencium aroma gosong sekitar pukul 17.00 WIB saat menyapu depan rumahnya.

    “Setelah maghrib, api muncul dan membakar rumah tersebut. Saat terbakar, terjadi ledakan keras sebanyak tiga kali di atap rumah,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kapolsek Bangsal, AKP M Khusen menjelaskan, saat kejadian pemilik rumah sedang berkunjung ke rumah kerabatnya. “Area yang terbakar di tengah dan depan. Yang paling parah berada di tengah dan telah ambruk. Sekitar pukul 18.15 WIB api berhasil dipadamkan,” katanya.

    Kapolsek menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, lantaran rumah dalam keadaan kosong saat terjadi kebakaran. Untuk penyebab masih dalam penyelidikan termasuk kerugian pemilik rumah akibat kebakaran tersebut masih dalam penghitungan. [tin/ted]

  • Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak keluarga dari Maya Dwi Ramdani, mahasiswi UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya yang tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang, Kamis (23/05/2024) malam belum melapor ke pihak kepolisian.

    Diketahui, Maya menjadi korban penjambretan saat melintas di Jalan Arjuno. Saat itu, Maya mengendarai Honda PCX L 2657 ME untuk mengejar dua pelaku jambret yang mengendarai sepeda motor kopling.

    “Keluarga masih belum melapor karena masih berduka. Namun, kita sudah memeriksa satu saksi dan mengamankan CCTV dari lokasi,” kata Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes saat dikonfirmasi beritajatim.com, Jumat (24/5/2024) malam.

    Dari rekaman CCTV yang diamankan polisi mengetahui bahwa pelaku berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor berkopling. Saat ini Polsek Sawahan masih bekerja untuk menemukan dua pelaku jambret yang membuat mahasiswi Prodi Manajemen Dakwah UINSA itu tewas dengan menderita cidera otak ringan dan pendarahan pada kepala bagian kanan.

    “Kami masih memeriksa dan melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku. mohon bersabar,” imbuh Domingos.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono memastika anggotanya akan bekerja maksimal untuk mengejar pelaku jambret yang menewaskan mahasiswi UINSA itu. Sehingga, keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Surabaya bisa kondusif.

    “Perkara jambret tetap kami atensi karena sangat meresahkan. Kami pastinya akan bekerja maksimal untuk masyarakat kota Surabaya,” pungkas Hendro.

    Diketahui, Maya sempat dilarikan ke RSUD dr. Soetomo dalam kondisi kritis oleh BPBD Kota Surabaya. Namun, setelah mendapatkan perawatan intensif oleh tim dokter, Maya menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal. Saat ini, jenazah Maya sudah dikebumikan oleh keluarga. [ang/suf]

  • Petani Ngawi Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Meninggal

    Petani Ngawi Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Meninggal

    Ngawi (beritajatim.com) – Harto Sudiro (36), petani jagung asal Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia pada Senin (20/5/2024). Harto sempat dilaporkan tenggelam di Waduk Kedung Bendo pada Minggu (19/5/2024) siang.

    Kasi Penyelamatan Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Ngawi Purwanto mengatakan, pihaknya beserta petugas gabungan telah mengevakuasi jenazah Harto Sudiro.

    “Korban ditemukan di lokasi tenggelam pada Senin (20/5/2024) pagi. Kami langsung melakukan evakuasi dan jenazah dibawa ke rumah duka,” kata Purwanto.

    Menurut Purwanto, pencarian dilakukan sejak Minggu siang dan melakukan pemantauan mulai Minggu malam sampai Senin dini hari. Total sekitar 18 jam Harto berada di waduk dengan kedalaman delapan meter itu.

    “Pencarian dilakukan sejak Minggu sore. Kami gunakan dua perahu karet. Operasi pencarian sudah kami hentikan siring ditemukannya korban,” pungkasnya.

    Diketahui, pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedung Bendo pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan stau unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Minto mengatakan, jarak lokasi air minum milik korban sampai lahan di seberang waduk kurang lebih 50 meter. [fiq/beq]