Kementrian Lembaga: BPBD

  • Warga Mamuju Tengah Buru Buaya yang Tewaskan Lansia

    Warga Mamuju Tengah Buru Buaya yang Tewaskan Lansia

    Mamuju Tengah, Beritasatu.com – Warga Desa Budong Budong, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) menangkap tiga ekor buaya setelah seorang pria lansia tewas diterkam buaya saat mandi di sungai.

    Ketiga buaya yang ditangkap warga berukuran sekitar 3 meter dan ditemukan di muara pantai Desa Budong-budong, Kecamatan Topoyo. Buaya-buaya tersebut saat ini ditempatkan warga di lokasi aman.

    Setelah buaya-buaya ini dievakuasi ke daratan, warga setempat berbondong-bondong melihat predator tersebut. Meski telah menangkap tiga ekor buaya, warga menduga buaya yang menyerang pria lansia bernama Hamid (60) belum tertangkap karena diduga berukuran lebih besar.

    Penangkapan buaya ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang, terutama bagi para nelayan yang sering beraktivitas di muara Sungai Budong Budong. Warga khawatir karena buaya besar lainnya sering terlihat di muara sungai. Buaya yang sudah tertangkap ini akan diserahkan kepada BPBD Mateng untuk dibawa ke penangkaran.

    Rusmin, salah satu warga, mengatakan penangkapan dilakukan menyusul beberapa serangan dari buaya terhadap manusia.

    “Kami menangkap buaya ini setelah ada warga yang meninggal akibat serangan buaya,” ujar Rusmin, Kamis (7/11/2024).

    Meskipun sudah menangkap tiga ekor buaya, Rusmin mengatakan warga masih akan berburu buaya yang diduga telah menyerang Hamid beberapa hari lalu.

    “Masih ada buaya berukuran besar di bawah sungai. Kita akan terus kejar, karena buaya berukuran besar itulah yang diduga sudah menerkam warga,” kata Rusmin.

  • Likuifaksi di Mamuju Tengah, 4 Desa Masih Terisolasi

    Likuifaksi di Mamuju Tengah, 4 Desa Masih Terisolasi

    Mamuju Tengah, Beritasatu.com – Fenomena tanah bergerak atau likuifaksi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, menyebabkan empat desa masih terisolasi.

    Akses jalan utama sepanjang 50 meter tertutup lumpur, sehingga kendaraan tidak bisa melintas dan aktivitas warga untuk keluar masuk desa terganggu.

    Desa-desa yang terisolasi tersebut meliputi Desa Sejati di Kabupaten Mamuju Tengah, serta Desa Liling Utara, Liling Induk, dan Desa Liling Barat di Kabupaten Mamuju.

    BPBD Sulawesi Barat (Sulbar) akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab pergerakan tanah yang diduga likuifaksi di Mamuju Tengah.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sulbar Inaldy Luther menyampaikan, setelah menerima laporan dari BPBD Kabupaten Mamuju Tengah, timnya segera meninjau lokasi untuk memahami lebih jelas fenomena tanah bergerak ini.

    “Lokasi di sekitar kita emang daerah gambut. Di bawahnya ada resapan-resapan air. Namun, untuk kepastian apakah kejadian ini memang seperti yang diinformasikan terkait likuifaksi atau bukan, kami belum bisa memastikan, tetapi dari ciri kejadian ini merupakan pergerakan tanah yang berpola aliran air,” kata Inaldy, Kamis (7/11/2024).

    Untuk memastikan fenomena likuifaksi di Mamuju Tengah ini, BPBD akan melibatkan tim geologi. Tim tersebut akan melakukan kajian khusus untuk menentukan apakah fenomena ini benar likuifaksi atau hanya pergerakan tanah yang mengikuti pola aliran air.

    Sambil menunggu hasil kajian, area kejadian akan disterilisasi dan warga diimbau untuk menjauhi lokasi. Fenomena ini tidak hanya memutus jalan antar desa, tetapi juga membuat satu unit eskavator tenggelam ke dalam tanah berlumpur.

  • Musim penghujan di Kota Tangerang diprediksi terjadi mulai Desember

    Musim penghujan di Kota Tangerang diprediksi terjadi mulai Desember

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Musim penghujan di Kota Tangerang diprediksi terjadi mulai Desember
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 07 November 2024 – 16:45 WIB

    Elshinta.com – Kepala Laboratorium Meteorologi STMKG Yosafat Donni Haryanto mengatakan musim penghujan di Kota Tangerang diprediksi akan terjadi mulai Desember 2024 dan puncaknya pada Februari 2025.

    “Saat ini Kota Tangerang sedang dalam masa peralihan musim kemarau menuju penghujan yang dimulai pada Desember 2024,” katanya di Tangerang, Kamis (7/11). 

    Ia menuturkan masuknya Kota Tangerang dalam masa peralihan karena suhu permukaan laut pada November 2024 menghangat dengan indeks -0.67 atau berarti La Nina lemah.

    Ia melanjutkan, Kota Tangerang termasuk wilayah yang curah hujannya tinggi, lebih dari 300mm/bulan pada Desember dengan status awas. “Namun, di November ini masih di bawah 300mm/bulan,” katanya.

    Yosafat mengimbau agar masyarakat Kota Tangerang tetap berhati-hati di masa peralihan musim penghujan saat ini. Pastikan untuk membawa payung atau jas hujan ketika berkendara.

    Ia juga menyampaikan masyarakat Kota Tangerang dapat melihat seluruh informasi dan prediksi cuaca di aplikasi BMKG dan media sosial @infoBMKG.

    “Tetap hati-hati dan selalu sedia payung atau jas hujan bagi yang berkendara motor. Apabila terjadi hujan disertai petir, maka jangan berteduh di bawah pohon dan sebaiknya berteduh di dalam gedung,” katanya.

    Plt Kalak BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan pemkot mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berpartisipasi dalam langkah-langkah pencegahan.

    “Pemerintah Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama di daerah rawan banjir,” kata dia.

    Ia pun menjelaskan masyarakat bisa mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan. Mulai dari menyiagakan tim Siaga Bencana yang memantau kondisi terkini di lapangan, melakukan koordinasi dengan petugas, dan menyiapkan evakuasi.

    Menyiapkan barang penting ke tempat aman, membatasi aktivitas di luar rumah, jika berada di luar rumah hindari pohon besar, baliho dan saluran air atau gorong-gorong. Tak kalah penting, masyarakat untuk menyiapkan tas siaga bencana, dengan isian makanan, minuman, obat, uang, pakaian dan dokumen berharga.

    “Pemkot Tangerang pun juga terus memperkuat mitigasi dan kesiapsiagaan. Mulai dari memantau kondisi terkini di lapangan, menyebar informasi peringatan dan potensi wilayah terdampak. Hal itu lewat koordinasi terus dipantau secara realtime,” ujar Ubaidillah.

    Sumber : Antara

  • 8
                    
                        Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan
                        Surabaya

    8 Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan Surabaya

    Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pakar Geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo mengungkapkan,
    lubang misterius
    yang ditemukan di
    Blitar
    , Jawa Timur disebabkan oleh pelarutan
    batuan kapur
    akibat air.
    Amien menyebut, kondisi geologi di sisi selatan Blitar didominasi oleh batu gamping atau kapur, yang mirip dengan daerah Wonosari di Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
    “Daerah Blitar selatan itu kalau geologinya didominasi oleh batu gamping atau kapur seperti di daerah Wonosari. Karena itu satu deretan dengan Wonosari,” kata Amien, di Surabaya, Kamis (7/11/2024).
    Amien menambahkan, struktur batuan gamping sering kali memiliki goa di bawahnya. Proses pelarutan ini dapat menyebabkan penipisan tanah yang berujung pada amblesnya permukaan tanah.
    “Batu gamping itu biasanya di bawahnya ada goa. Gua itu bisa semakin menipis, sehingga bisa ambles atau
    sinkhole
    . (Fenomena) alami, jadi goa di daerah batu gamping itu dia larut oleh air,” sebut Amien.
    Dia juga menjelaskan, seiring pembesaran goa, lubang yang terbentuk akan semakin mendekati permukaan tanah, sehingga meningkatkan risiko ambles.
    “Sehingga goa tadi lubangnya semakin membesar. Berarti
    kan
    mendekati permukaan makin tipis, goanya semakin membesar, sehingga semakin bolong,” tambah dia.
    Amien lalu memperingatkan, ukuran lubang yang terus meluas dapat mengakibatkan hilangnya aliran sungai, karena air akan berpindah ke dalam goa yang terbentuk.
    Meskipun fenomena ini biasa terjadi di daerah batu gamping, pembentukan goa tetap berpotensi membahayakan manusia yang tinggal di sekitarnya.
    “Salah satu fenomena di daerah batu gamping itu sungainya bisa menghilang karena masuk di goa. Fenomena itu (bisa menyebabkan) sungainya hilang. Kalau
    nggak
    ada orang,
    nggak
    masalah,” ujar dia.
    Dia juga meminta pejabat terkait segera melakukan penelitian terhadap ukuran goa yang tersembunyi di bawah tanah, dan menyarankan agar lubang tersebut ditambal jika sungai diperlukan oleh masyarakat.
    “Saya menyarankan kalau bisa di-
    mapping,
    dipetakan, jadi lubang tadi apakah hanya sekecil itu atau jangan-jangan luas. Kalau hanya sekecil itu
    ya
    bisa ditambal, kalau mau memanfaatkan sungai,” ucap Amien.
    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar melaporkan adanya lubang dengan diameter 1,5 meter di aliran Sungai Kalisat Tenggong yang melintas di Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan.
    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttryanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian cepat di lokasi lubang misterius tersebut.
    “Berdasarkan hasil asesmen cepat yang kami lakukan, lubang tersebut memiliki kedalaman lebih dari 10 meter,” ujar Ivong kepada
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, kemarin.
    Ivong juga menambahkan, tim yang melakukan kajian mencoba mengarahkan semua aliran air sungai ke lubang tersebut.
    Hasilnya, aliran air sungai seolah tertelan tanpa diketahui pasti ke mana perginya. “Air sungai diarahkan masuk seluruhnya ke lubang itu. Kemudian ditunggu sampai lima jam, bablas (habis) semua airnya,” ungkap Ivong.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hilang 2 Hari Saat Melaut, Nelayan di Situbondo Ditemukan Tewas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 November 2024

    Hilang 2 Hari Saat Melaut, Nelayan di Situbondo Ditemukan Tewas Surabaya 7 November 2024

    Hilang 2 Hari Saat Melaut, Nelayan di Situbondo Ditemukan Tewas
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Subakri (58), warga Pesisir Selatan, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten
    Situbondo
    , Provinsi Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia pada Kamis (7/11/2024).
    Korban sebelumnya dinyatakan hilang saat mencari ikan di laut.
    Koordinator Pusdalop BPBD Situbondo, Puriyono, menyatakan bahwa penemuan mayat dilakukan oleh sesama nelayan di Perairan Kalbut Situbondo. Lokasinya sekitar 2 mil dari garis bibir pantai.
    “Kami dihubungi via WhatsApp oleh warga bahwa ada penemuan mayat di sekitar kapal tanker, sehingga Tim SAR langsung menuju lokasi,” katanya pada Kamis (7/11/2024).
    Pada pukul 09.30, mayat sampai di Pantai Gelung dan langsung dibawa menggunakan ambulans ke Puskesmas Panarukan. Setelah itu, mayatnya dibawa ke RSUD Abdoer Rahem.
    “Pihak keluarga datang bersama Kepala Desa Kilensari untuk memastikan mayat, dan ternyata benar pihak keluarga mengakui bahwa yang bersangkutan adalah Subakri yang hilang kemarin,” katanya.
    Informasi sebelumnya menyebutkan bahwa korban dinyatakan hilang saat melaut pada Selasa (5/11/2024).
    Sehingga dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan. Selama sehari semalam, proses pencarian sulit dilakukan.
    “Alhamdulillah sudah ditemukan, dan pada pukul 11.00 WIB 7 November 2024, Basarnas Pos SAR Jember menutup operasi SAR Gabungan pencarian nelayan yang hilang,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Masuk Musim Penghujan, Sejumlah TItik di Magelang Masih Kekurangan Air Bersih
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 November 2024

    Masuk Musim Penghujan, Sejumlah TItik di Magelang Masih Kekurangan Air Bersih Regional 7 November 2024

    Masuk Musim Hujan, Sejumlah TItik di Magelang Masih Kekurangan Air Bersih
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
    Magelang
    , Jawa Tengah, masih melakukan distribusi air meski hujan telah mengguyur Bumi Panca Arga ini.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang M Mansur Wachdani mengatakan, kekurangan air bersih disebabkan, antara lain, sumur warga yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air masih kering atau defisit.
    Ada pula sebab lain yakni kualitas air yang tersisa tidak layak konsumsi. Itu tampak dari warnanya yang kekuningan.
    “Hujan belum berdampak (untuk memenuhi kebutuhan air),” ujarnya kepada
    Kompas.com
    di kantornya, Kamis (7/11/2024).
    Tahun ini, BPBD Kabupaten Magelang mendistribusikan air sejak 31 Juni. Hingga Selasa (5/11/2024), lembaga ini telah menyalurkan 320.000 liter air untuk 11 desa di enam kecamatan.

    Kecamatan yang menjadi sasaran meliputi Borobudur, Pakis, Tegalrejo, Salaman, dan Tempuran.
    Wachdani mengimbau, warga untuk menampung air hujan dengan sumur, tandon, atau penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat
    musim hujan
    dan digunakan saat musim kemarau mendatang.
    Diwartakan sebelumnya, Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan menyampaikan, sepanjang Agustus sampai awal Oktober 2024, data BMKG menunjukkan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah cenderung mendingin dan hampir menyentuh batas La Nina.
    La Nina adalah fenomena iklim yang menyebabkan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik lebih dingin dari biasanya. Hal tersebut menyebabkan intensitas hujan meningkat.
    Sejak Oktober 2024, suhu permukaan laut tersebut diprediksi terus mendingin dan dapat bertahan hingga awal 2025.
    “Fenomena La Nina terjadi di Samudra Pasifik, tapi akan berdampak secara global, termasuk di Indonesia,” ungkap Ardhasena, seperti dikutip
    Kompas.com
    (18/10/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Debat Pilkada NTT Singgung Penanganan Bencana, Apa Kata 3 Paslon?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 November 2024

    Debat Pilkada NTT Singgung Penanganan Bencana, Apa Kata 3 Paslon? Regional 7 November 2024

    Debat Pilkada NTT Singgung Penanganan Bencana, Apa Kata 3 Paslon?
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Debat publik antar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kupang, Rabu malam (6/11/2024).
    Debat ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu nomor urut 1 Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto, nomor urut 2 Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johanis Asadoma, serta nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu.
    Debat ini mengusung tema “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Nusa Tenggara Timur yang Berkeadilan dan Inklusif”. Salah satu topik yang menjadi perhatian adalah strategi
    penanganan bencana
    di NTT.
    Calon gubernur Yohanis Fransiskus Lema sempat menyebut, NTT menjadi “supermarket”-nya bencana.
    Oleh karena itu, dalam merumuskan program pembangunan, diperlukan kesadaran terhadap upaya penanganan bencana.
    Yohanis juga menekankan pentingnya mitigasi terhadap bencana kekeringan dan banjir melalui sistem peringatan dini.
    “Kuncinya ada pada
    early warning system
    , sehingga perlu menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga, di antaranya BMKG serta pihak ketiga yang memiliki konsen atau atensi serta kepedulian untuk penyediaan teknologi deteksi gempa sejak dini,” tambah dia.
    Dia menegaskan, Pemerintah Provinsi NTT harus memberikan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat dan memiliki prosedur standar untuk membentuk
    command center
    dalam waktu 1×24 jam terutama untuk hal-hal mendesak.
    “Ini tentu tidak hanya dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi semata, tetapi melibatkan banyak
    stakeholders.
    Kata kuncinya adalah koordinasi lintas sektoral,” ujar dia.
    Sementara itu, calon gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena berencana merangkul semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, polisi, dan lembaga swadaya masyarakat.
    “Termasuk juga, pihak swasta yang sudah ahli soal penanganan bencana,” kata Melkiades.
    Melkiades menekankan pentingnya memetakan daerah rawan bencana di NTT.
    “Sudah ratusan tahun kita punya masyarakat hidup di sini sudah paham daerah-daerah bencana sehingga bisa dipetakan jenis bencana seperti apa,” ujar dia.
    Ia juga menyarankan agar Pemerintah menyiapkan infrastruktur yang mampu mengantisipasi kebencanaan di daerah rawan.
    Calon gubernur lainnya, Simon Petrus Kamlasi, menilai apa yang disampaikan oleh kedua paslon sebelumnya merupakan strategi untuk memperkuat siklus manajemen bencana.
    “Yang akan kami lakukan itu, yakni tindakan mitigasi dengan berbagai manajemen di mana kita mempersiapkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk bisa gagah berani memiliki alat yang cukup dan memiliki anggaran yang cukup,” ujar Simon.
    Ia menekankan pentingnya respons cepat saat terjadi bencana, termasuk pendataan akurat dan mobilitas bantuan.
    “Kita harus punya alat-alat yang bisa dengan cepat membantu masyarakat untuk pulih bahkan baik tempat yang lama maupun lokasi baru atau
    resettlement
    baru,” tutup dia. 
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antisipasi Bencana Jakarta, Pemkot Bogor Siapkan Jalur Evakuasi dan Perlindungan untuk Warganya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 November 2024

    Antisipasi Bencana Jakarta, Pemkot Bogor Siapkan Jalur Evakuasi dan Perlindungan untuk Warganya Megapolitan 7 November 2024

    Antisipasi Bencana Jakarta, Pemkot Bogor Siapkan Jalur Evakuasi dan Perlindungan untuk Warganya
    Tim Redaksi

    BOGOR, KOMPAS.com
    – Gempa atau bencana lain yang bisa saja terjadi di
    Jakarta
    , tidak hanya berdampak pada penduduk setempat, tetapi juga pada pekerja yang berasal dari daerah sekitar, termasuk Kota Bogor.
    Banyak warga Bogor yang setiap hari bekerja di Jakarta, sehingga bencana dapat memengaruhi keselamatan dan stabilitas ekonomi mereka.
    Menanggapi risiko ini, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, mengungkapkan bahwa
    Pemkot Bogor
    telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif untuk melindungi warganya apabila terjadi bencana di Jakarta.
    “Bencana di Jakarta tidak hanya berdampak pada penduduknya, tetapi juga pada pekerja yang berdomisili di daerah sekitar seperti Bogor. Kami telah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi situasi ini,” ujarnya saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (7/11/2024).
    Langkah-langkah yang disiapkan Pemkot Bogor antara lain meliputi:
    1. Evakuasi dan Informasi Jalur Aman
    Pemkot Bogor bekerja sama dengan BNPB, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan instansi terkait untuk memastikan adanya rencana evakuasi yang jelas.
    “Pekerja asal Bogor yang terjebak di Jakarta akan diarahkan melalui jalur evakuasi aman menuju Kota Bogor atau wilayah lain yang lebih aman,” jelas Hidayatulloh.
    2. Fasilitas Pengungsian dan Bantuan Sosial
    Pemkot Bogor juga berencana menyediakan fasilitas pengungsian bagi warga Bogor yang terdampak bencana. Selain itu, koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dilakukan untuk menjamin hak-hak pekerja dalam situasi darurat, termasuk gaji, tunjangan, dan jaminan sosial.
    “Kita tidak hanya fokus pada penyelamatan fisik, tetapi juga perlindungan hak pekerja. Dinas Tenaga Kerja diperlukan untuk memastikan perlindungan hak-hak pekerja,” tambahnya.
    3. Komunikasi Darurat
    Untuk mempermudah komunikasi, pemerintah akan mengembangkan sistem informasi darurat berbasis teknologi agar pekerja asal Bogor dapat tetap terhubung dengan keluarga dan pemerintah selama proses evakuasi.
    “Ini penting agar mereka mendapatkan informasi terbaru dan membantu pekerja asal Bogor tetap dapat berkomunikasi dengan keluarga dan pemerintah setempat selama proses evakuasi,” jelas Hidayatulloh.
    Hidayatulloh menegaskan pentingnya koordinasi lintas wilayah dalam mengatasi dampak bencana ini.
    “Bencana tidak mengenal batas administrasi. Kerjasama lintas daerah sangat penting untuk memastikan keselamatan semua pihak, termasuk pekerja dari Bogor,” ujarnya.
    Pemkot Bogor berharap, dengan adanya langkah antisipatif ini, warga Bogor yang bekerja di Jakarta dapat merasa lebih tenang dan terlindungi jika sewaktu-waktu terjadi bencana di Jakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jubir Rido Sebut Jakarta Punya Infrastruktur untuk Mitigasi Bencana, tapi Perlu Perbaikan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 November 2024

    Jubir Rido Sebut Jakarta Punya Infrastruktur untuk Mitigasi Bencana, tapi Perlu Perbaikan Megapolitan 7 November 2024

    Jubir Rido Sebut Jakarta Punya Infrastruktur untuk Mitigasi Bencana, tapi Perlu Perbaikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Juru bicara pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur
    Jakarta
    , Ridwan Kamil dan Suswono, (Rido), Mulya Amri menilai, Jakarta memiliki sejumlah infrastruktur untuk memitigasi bencana. Namun, masih ada beberapa yang perlu diperbaiki.
    “Rido menilai bahwa Jakarta memiliki beberapa infrastruktur untuk
    mitigasi bencana
    , tetapi kami menyadari bahwa masih ada banyak ruang untuk perbaikan,” ujar Mulya Amri saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (7/11/2024).
    Mulya mengatakan, jika Rido terpilih, infrastruktur mitigasi bencana akan ditingkatkan. Begitu juga dengan ketahanan masyarakat terhadap bencana.
    Penguatan ini akan dilakukan melalui berbagai cara. Mulai dari, pelatihan, sosialisasi, hingga pengembangan sistem peringatan dini.
    Nantinya, anggota badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dan para relawan akan ditingkatkan kompetensinya melalui sejumlah program pelatihan kebencanaan yang lebih komprehensif.
    Publik juga akan diberikan edukasi tambahan terkait dengan evakuasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
    “Kami juga akan memperbanyak titik informasi darurat dan mengembangkan Komunitas Tangguh Bencana untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat,” kata Mulya.
    Rido juga akan mengkaji dan mengevaluasi ulang besaran anggaran yang diperuntukkan bagi kebutuhan mitigasi bencana. Jika diperlukan, akan dihadirkan anggaran khusus untuk memperkuat mitigasi bencana.
    “Rido akan mengalokasikan dana khusus untuk memperkuat mitigasi bencana, termasuk gempa, melalui pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur mitigasi yang ada, seperti pelatihan sumber daya manusia dan pemasangan alat deteksi dini di berbagai titik,” ucap dia.
    Untuk memastikan kesiapan Jakarta menghadapi bencana, Rido juga akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan daerah-daerah penyangga seperti Bogor dan Tangerang.
    Komunikasi ini diperlukan agar penyebaran informasi, evakuasi, dan penyediaan bantuan darurat serta logistik bisa dimaksimalkan ketika bencana terjadi.
    “Kami pasti komunikasi dan kerja sama dengan daerah-daerah penyangga seperti Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang dalam pengelolaan risiko bencana,” tutup Mulya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RK-Suswono Janjikan Pelatihan SDM untuk Kesiapan Jakarta Hadapi Bencana Gempa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 November 2024

    RK-Suswono Janjikan Pelatihan SDM untuk Kesiapan Jakarta Hadapi Bencana Gempa Megapolitan 7 November 2024

    RK-Suswono Janjikan Pelatihan SDM untuk Kesiapan Jakarta Hadapi Bencana Gempa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil
    -Suswono, berencana memperkuat kesiapan Jakarta menghadapi potensi bencana gempa melalui peningkatan pelatihan sumber daya manusia (SDM) jika terpilih pada Pilkada 2024.
    Suswono menjelaskan, program pelatihan ini akan mencakup peningkatan kapasitas anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta serta melibatkan relawan masyarakat.
    “Tidak hanya mengandalkan SDM di BPBD, tapi juga partisipasi masyarakat yang didukung dengan edukasi kepada mereka tentang penanganan bencana,” ujar Suswono kepada Kompas.com secara tertulis, Kamis (7/11/2024).
    Menurut Suswono, BPBD saat ini memiliki ruang edukasi yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memahami langkah-langkah penanggulangan bencana. Namun, fasilitas ini sejauh ini lebih banyak dimanfaatkan oleh kalangan anak-anak sekolah.
    “Masyarakat dapat mengikuti edukasi di sana, tapi kunjungan selama ini justru lebih banyak dari anak-anak SD dan TK,” jelasnya.
    RK-Suswono juga berencana meningkatkan kapasitas SDM dan memperluas sosialisasi kesiapsiagaan bencana untuk seluruh warga Jakarta.
    “Kami berencana untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui program pelatihan kebencanaan yang komprehensif dan meningkatkan sosialisasi publik terkait evakuasi dan kesiapsiagaan,” ujarnya.
    Selain itu, sosialisasi melalui komunitas akan diperkuat dengan memperbanyak titik informasi darurat di wilayah-wilayah yang rawan bencana.
    “Kami juga akan memperbanyak titik informasi darurat dan mengembangkan Komunitas Tangguh Bencana untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat,” tambah Suswono.
    Dari sisi anggaran, pasangan ini berencana mengalokasikan dana khusus untuk memperkuat upaya mitigasi bencana di Jakarta.
    “Kami juga akan mengevaluasi apakah anggaran yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan mitigasi bencana,” kata Suswono.
    Jika diperlukan, RK-Suswono berencana menambah anggaran agar sistem mitigasi bencana bisa berjalan lebih efektif.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.