Kementrian Lembaga: BPBD

  • Dihantam Hujan Angin Kencang, 4 Rumah di Batujajar Rusak

    Dihantam Hujan Angin Kencang, 4 Rumah di Batujajar Rusak

    JABAR EKSPRES – Sejumlah rumah di Kampung Pasir Honje, RT 01/12, Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat terdampak bencana angin kencang, pada Sabtu (9/11/2024).

    Berdasarkan data BPBD KBB menyebut, empat rumah mengalami rusak sedang di bagian atap lantaran hujan intensitas tinggi disertai angin kencang.

    Keempat rumah yang terdampak tersebut milik Mansur (64) yang dihuni 4 jiwa, Lukman (51) dihuji 5 jiwa, Kiki (46) dihuni 4 jiwa dan Asep junaedi (43) dihuni 3 jiwa.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KBB, Meidi menjelaskan, peristiwa atap roboh tersebut dipicu lantaran hujan disertai angin kencang menerjang kawasan tersebut.

    BACA JUGA:Polisi Gerebek Perjudian Sabung Ayam di Desa Sukawening Ciwidey

    “Sekitar pukul 12.00 WIB, terjadi hujan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengakibatkan atap genting roboh,” katanya saat dihubungi, Minggu (10/11/2024).

    Ia menambahkan, akibat peristiwa tersebut sebanyak empat rumah terdampak yang terdiri dari empat KK dengan jumlah 16 jiwa.

    “Dalam kejadian ini tidak ada korban dan empat rumah ini mengalami rusak sedang terutama di bagian atap,” katanya.

    Lebih lanjut ia mengatakan, usai menerima laporan tersebut pihaknya bersama aparat kewilayahan langsung melakukan assesment.

    BACA JUGA:Cimahi Porak Poranda usai Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang, Rumah Warga di Kampung Hujung Kulon Rusak Parah

    “BPBD Kabupaten Bandung Barat langsung melakukan tindakan dengan mengassessment dan mendistribusikan bantuan kepada warga terdampak,” katanya.

    Ia mengimbau, masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap potensi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.

    “Di tengah peralihan musim ini kami mengimbau masyarakat selalu berhati-hati dan waspada karena bencana bisa datang kapan saja,” tandasnya. (Wit)

  • Belasan Rumah Warga di Lampung Selatan Rusak Akibat Angin Puting Beliung

    Belasan Rumah Warga di Lampung Selatan Rusak Akibat Angin Puting Beliung

    Lampung Selatan, Beritasatu.com – Hujan deras disertai angin puting beliung menyebabkan belasan rumah warga di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas, Lampung Selatan mengalami kerusakan. Terjangan angin puting beliung menyebabkan atap rumah warga rusak hingga roboh, pohon tumbang, dan arus listrik terputus.

    Hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi Sabtu (9/11/2024) sekitar pukul 13.30 WIB mengakibatkan belasan rumah di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan rusak.

    Kerusakan terparah terjadi di Dusun Indragiri. Di Dusun ini tiga rumah warga rusak parah tertimpa pohon tumbang dan atap rumah yang terbuat dari asbes dan genting terbawa angin.

    Dalam video amatir dari ponsel warga terlihat sejumlah rumah mengalami kerusakan dan tiga rumah rusak berat akibat tertimpa pohon besar. Beberapa pohon mangga yang sedang berbuah juga roboh akibat angin puting beliung. 

    Dalam rekaman video terlihat buah mangga dari pohon yang roboh berhamburan di halaman rumah warga. Warga setempat terlihat mengumpulkan buah mangga ke dalam ember.

    Tidak hanya merusak belasan rumah warga dan sejumlah pohon roboh, peristiwa hujan deras disertai angin puting beliung ini juga menyebabkan aliran listrik ke rumah warga terputus.

    Nurhidayat (41 tahun) salah seorang warga yang rumahnya terdampak peristiwa angin puting beliung mengatakan, kejadian yang merusak rumah tersebut ditandai hujan disertai angin kencang dari arah barat.

    “Kejadiannya begitu cepat dan langsung menggulung benda-benda yang di sekitar rumah,” kata Nurhidayat,

    Nurhidayat mengatakan, melihat kejadian tersebut, ia langsung mengajak semua anggota keluarganya untuk menyelamatkan diri menjauh dari lokasi.

    “Yang terpenting keluarga selamat, soal kerusakan rumah ya namanya juga bencana, yang terpenting keluarga selamat,” ucap Nurhidayat.

    Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, peristiwa angin puting beliung di Desa Tanjung Sari menyebabkan 15 rumah mengalami kerusakan.

    Jumlah tersebut belum termasuk dua dusun yang terdampak angin puting beliung yang belum terdata.

    Saat ini BPBD Lampung Selatan masih melakukan pendataan dan validasi rumah warga yang terdampak bencana angin puting beliung sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah rumah warga yang rusak akan bertambah.

    Meski banyak rumah yang rusak akibat angin puting beliung, BPBD Lampung Selatan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di Desa Tanjung Sari ini.

    Kepala Desa Tanjung Sari, Jarwono mengatakan, paska kejadian ia  telah menghubungi pihak BPBD dan melakukan gotong-royong membersihkan lokasi dari sisa material.

    “Setelah kejadian, kami langsung menghubungi BPBD dan melakukan gotong royong,” kata Jarwono.

    Jarwono menjelaskan, dari hasil penelusuran BPBD dan perangkat desa,  terdapat puluhan rumah di enam Dusun di Desa Tanjung Sari yang terdampak angin puting beliung.

    “Beruntung tidak ada korban jiwa dan tadi sudah didata. Pihak desa juga telah menyalurkan bantuan seperlunya untuk meringankan korban,” ujar Jarwono.

    Hingga Minggu siang (10/11/2024) pihak pemerintah desa bersama pihak kecamatan dan BPBD Lampung Selatan masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan perbaikan rumah warga secara gotong royong.

    Tim gabungan bersama warga juga membersihkan sisa-sisa material atap rumah yang berterbangan dan pohon tumbang yang menutupi jalan.

     

  • 10
                    
                        Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor…
                        Bandung

    10 Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor… Bandung

    Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor…
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang beredar menunjukkan satu keluarga terjebak di tengah banjir yang melanda Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (9/11/2024) sore.
    Dalam video tersebut, seorang ibu terlihat menggendong anaknya dan berteriak histeris saat banjir menerjang, sementara sang ayah berdiri di belakang, berusaha menahan istri dan anaknya agar tidak terbawa arus.
    Sang ayah berjuang sekuat tenaga dengan menggunakan tumpuan kakinya untuk memegang istri dan anaknya.
    Suara teriakan istighfar terdengar dari warga yang merekam kejadian tersebut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengonfirmasi kejadian tersebut.
    Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (9/11/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.
    “Iya betul (di video itu ibu, anak, dan ayahnya) dan itu kejadiannya di Kampung Pensiunan RT.03/01, Desa Tugu Selatan,” kata Adam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
    Adam menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula dari hujan deras yang mengguyur wilayah Puncak Bogor sejak siang hari.
    Hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) jebol.
    “Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi dan sudah ada rembesan air di TPT, sehingga mengakibatkan TPT anak kali jebol,” ujarnya.
    Akibatnya, lima unit rumah diterjang banjir dari anak kali tersebut, dengan ketinggian air mencapai 45 centimeter.
    Dari lima rumah yang terendam, satu unit mengalami kerusakan.
    Rumah yang mengalami kerusakan tersebut dihuni oleh satu keluarga yang kini terpaksa
    mengungsi
    ke rumah orangtua mereka.
    “Ini korban yang ada di video, mengungsi di rumah orang tuanya di kampung sebelah. Alhamdulillah mereka selamat,” ucap Adam.
    Sementara itu, Jalaludin, Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, menambahkan bahwa
    ibu dan anak
    yang terlihat dalam video hanya mengalami luka ringan.
    “Korban yang ada di video awal, lukanya ringan, hanya lecet biasa,” ucap Jalal.
    Hingga saat ini, rumah yang mengalami kerusakan belum diperbaiki, sedangkan rumah yang terendam banjir kini dipenuhi lumpur dan sudah dibersihkan secara gotong royong.
    Dari hasil analisis, BPBD Kabupaten Bogor mengingatkan perlunya penanganan lebih lanjut dari dinas terkait, mengingat potensi hujan kembali yang dapat mengakibatkan banjir serupa.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 19 Bencana Alam Landa Kota Bogor dalam Sehari Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Daftarnya – Page 3

    19 Bencana Alam Landa Kota Bogor dalam Sehari Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Daftarnya – Page 3

    Akibat 19 kejadian bencana tersebut, Hidayatulloh menyebutkan, 61 warga dari 17 kepala keluarga (KK) terdampak. Sebanyak satu orang di antaranya mengalami luka ringan.

    Di samping itu, lanjut dia, empat unit mobil milik warga juga terdampak bencana seperti tertimpa pohon tumbang. Sedangkan total rumah terdampak bencana ada delapan unit.

    “Rinciannya rumah rusak ringan enam unit, rusak sedang satu unit, dan rusak berat satu unit,” ucapnya.

    Atas kejadian bencana ini, Hidayatulloh mengatakan, BPBD Kota Bogor telah melaksanakan imbauan hingga koordinasi tanggap darurat bersama dengan pihak terkait, dan unsur relawan kebencanaan lainnya.

    “Kepada pihak terdampak kami telah melaksanakan penanganan darurat ke lokasi kejadian yang terlapor, serta memberikan bantuan darurat kepada pihak terdampak kejadian bencana,” jelasnya.

  • Flores Timur Pindahkan Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi dari Sikka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 November 2024

    Flores Timur Pindahkan Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi dari Sikka Regional 10 November 2024

    Flores Timur Pindahkan Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi dari Sikka
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten
    Flores Timur
    , Nusa Tenggara Timur (NTT), berencana segera memulangkan ribuan warga yang menjadi korban
    erupsi
    Gunung Lewotobi Laki-laki
    .
    Saat ini, mereka mengungsi di wilayah Hikong dan Boganatar, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil karena lokasi pengungsian juga terdampak erupsi.
    “Daerah perbatasan Boganatar dan Hikong itu termasuk daerah yang terdampak abu vulkanik. Sehingga setelah berkoordinasi dengan Pemkab Sikka, Pemkab Flores Timur hari ini melakukan evakuasi terhadap
    pengungsi
    tersebut,” ujar Avelina saat dihubungi pada Minggu (10/11/2024).
    Dia menambahkan bahwa ribuan pengungsi akan dijemput dan ditempatkan di dua titik pengungsian baru, yaitu di Desa Ile Gerong dan Kobasoma.
    Pengungsi
    dari Hikong akan ditampung di Desa Ile Gerong, sementara pengungsi dari Boganatar akan ditempatkan di Kanada, Desa Kobasoma.
    Menurut Avelina, kedua lokasi ini sedang dipersiapkan dengan berbagai fasilitas, antara lain pembangunan tenda darurat; penampungan air; dan dapur umum.
    “Sebanyak 9 tenda pengungsi kita bangun di Desa Kobasoma, sementara di Ile Gerong kita bangun 3 tenda pengungsi serta 2 tenda keluarga,” tambahnya.
    Avelina juga menginformasikan bahwa saat ini pemerintah telah menyiapkan enam titik pengungsian bagi warga terdampak erupsi, yaitu Konga, Bokang, Lewolaga, Eputobi, Ile Gerong, dan Kobasoma.
    Berdasarkan data sementara, Pemkab Flores Timur mencatat bahwa hingga Sabtu (9/11/2024) pukul 20.00 Wita, jumlah warga yang mengungsi ke Kabupaten Sikka mencapai 3.564 jiwa.
    Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di level IV atau awas.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meletus hingga Minggu Pagi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 November 2024

    Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meletus hingga Minggu Pagi Regional 10 November 2024

    Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meletus hingga Minggu Pagi
    Editor
    KOMPAS.com

    Erupsi
    Gunung Lewotobi Laki-laki
    yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus berlangsung hingga Minggu (10/11/2024) pagi.
    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
    Bencana Geologi
    (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa status gunung tersebut telah naik menjadi awas atau level IV.
    Berdasarkan pantauan kamera, Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat jelas meskipun tertutup kabut.
    Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dan cokelat dengan intensitas tebal, mencapai ketinggian sekitar 1.500 hingga 6.000 meter dari puncak.
    Cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah hingga berawan, dengan angin lemah hingga sedang bertiup ke arah barat daya, barat, dan barat laut.
    Erupsi ini juga disertai dengan beberapa aktivitas seismik, antara lain:
    Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki pertama kali terjadi pada Sabtu (9/11/2024) pukul 18:15 WITA, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak (± 5.584 meter di atas permukaan laut).
    Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal yang mengarah ke barat laut.
    Hingga saat ini,
    erupsi
    masih berlangsung.
    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki serta pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi dan sektoral 9 km ke arah barat daya dan barat laut.
    Mereka diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
    Selain itu, masyarakat di sekitar gunung juga diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
    Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
    Pemerintah daerah diimbau untuk terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, serta dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
    PVMBG akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
    Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di nomor telepon 022-7272606.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lewotobi Laki-laki Meletus hingga Pagi Ini, Status Awas, Dilarang Aktivitas 7 KM dari Pusat Erupsi
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lewotobi Laki-laki Meletus hingga Pagi Ini, Status Awas, Dilarang Aktivitas 7 KM dari Pusat Erupsi

    Lewotobi Laki-laki Meletus hingga Pagi Ini, Status Awas, Dilarang Aktivitas 7 KM dari Pusat Erupsi

    GELORA.CO  – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus terjadi hingga Minggu (10/11/2024) pagi.

    Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, seperti dikutip dari aplikasi Magma Indonesia, gunung Lewotobi Laki-laki naik statusnya menjadi awas atau level IV.

    Sementara berdasarkan pantauan kamera, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.

    Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dan cokelat dengan intensitas tebal tinggi sekitar 1500-6000 meter dari puncak.

    Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat dan barat laut.

    Erupsi juga disertai satu gempa Low Frequency dengan amplitudo 47.3 mm, dan lama gempa 26 detik.

    Kemudian satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 47.3 mm, S-P 21 detik dan lama gempa 76 detik. Disusul satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 47.3 mm, dominan 47.3 mm.

    Sebagai info, letusan Gunung Lewotobi Laki-laki sudah terjadi sejak Sabtu (9/11/2024), pukul 18:15 WITA. 

    Tinggi kolom letusan teramati ± 4000 m di atas puncak (± 5584 m di atas permukaan laut).

    Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 9 km pada arah Barat Daya – Barat Laut.

    Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    Diimbau pula masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

    Bagi masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    Diimbau pula Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan Guning Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.

  • Tanah Longsor di Sukaraja Bogor, Jalan Penghubung 2 Desa Ditutup

    Tanah Longsor di Sukaraja Bogor, Jalan Penghubung 2 Desa Ditutup

    Bogor

    Tanah longsor terjadi di jalan penghubung Desa Nagrak dan Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat. Longsor disebabkan hujan deras dengan durasi waktu yang cukup lama.

    “Dikarenakan hujan yang cukup deras dalam durasi waktu yang lama, sehingga menyebabkan longsoran di akses jalan penghubung Desa Nagrak dan Desa Sukatani,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, Sabtu (9) 11/2024).

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB sore tadi. Tanah longsor menyebabkan akses jalan kedua desa ditutup.

    “Sehingga jalan tidak bisa dilewati Kendaraan roda 2 maupun roda 4, dan akses jalan tersebut sementara ditutup,” sebutnya.

    Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada petugas setengah jam kemudian. Menerima laporan warga, petugas segera menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan dan asesmen.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. “Korban terancam di Desa Nagrak satu rumah dan satu kontrakan, di Desa Sukatani dua rumah dan satu kontrakan,” jelasnya.

    “Situasi akhir longsoran sudah dicek oleh dinas terkait (PUPR), dipasangkan BPBD line agar jalan tidak dilewati, dan warga diberi edukasi terkait peringatan apabila cuaca kembali ekstrim agar selalu waspada,” ucapnya.

    “Dikarenakan tanah yang gembur dan labil, sehingga sangat mudah mengalami longsor ketika hujan deras dalam durasi waktu yang lama. Perlu alat berat untuk mengangkat material longsor,” lanjut Adam.

    (rdh/taa)

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Erupsi, Radius Zona Aman Dapat Diperluas – Page 3

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Erupsi, Radius Zona Aman Dapat Diperluas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertimbangkan perluasan radius zona aman di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT), imbas erupsi yang masih terus terjadi. 

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terjadi. Erupsi terakhir terjadi pada pukul 07:16 WITA dengan tinggi kolom abu teramati +- 1.000 m di atas puncak (+- 2.584 m di atas permukaan laut). 

    Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi +- 1 menit 46 detik.

    “Erupsi yang disertai lontaran lava pijar, dan awan panas ke arah barat, barat laut Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terjadi. PVMBG berencana untuk memperluas zona aman arah Barat Daya-Barat Laut dari sebelumnya 8 km menjadi 9 km,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Sabtu (9/11/2024).

    Melihat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih tinggi, Wafid meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    “Jangan melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 8 km pada arah Barat Daya-Barat Laut,” imbau Wafid.

    Wafid juga mengingatkan, selain mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat juga diminta memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    PVMBG akan terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat, dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. 

    “Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606,” pungkas Wafid. 

     

  • Bertambah Lagi, Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Capai 10.777 Orang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 November 2024

    Bertambah Lagi, Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Capai 10.777 Orang Regional 9 November 2024

    Bertambah Lagi, Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Capai 10.777 Orang
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
    Flores Timur
    , Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan jumlah pengungsi erupsi
    Gunung Lewotobi Laki-laki
    terus bertambah.
    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran mencatat, per Jumat (8/11/2024), warga yang mengungsi sebanyak 10.777 orang.
    “Warga yang mengungsi terus mangalami penambahan. Sampai dengan tadi malam total sudah 10.777 orang,” ujar Hironimus saat dihubungi, Jumat (9/11/2024).
    Menurut Hironimus, penambahan jumlah pengungsi ini menyusul peningkatan aktivitas vulkanik serta perluasan radius bahaya erupsi. Sehingga, warga yang menetap di zona bahaya langsung dievakuasi.
    Ribuan pengungsi ini tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Flores Timur.
    Paling banyak di Kecamatan Titehena mencapai 5.552 jiwa yang tersebar di tiga pos pengungsian dan rumah warga enam desa.
    Disusul Kecamatan Wulanggitang 1.255 jiwa, Larantuka 215 jiwa, Demon Pagong 193 jiwa, dan beberapa kecamatan lain.
    “Sementara pengungsi di Kabupaten Sikka mencapai 3.512 jiwa,” kata dia.
    Hironimus menambahkan jumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah setelah perluasan radius bahaya menjadi 9 kilometer.
    Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menerangkan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental pada periode 7-8 November 2024, terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
    Sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki tetap pada level IV awas dengan perubahan zona rekomendasi.
    “Masyarakat di sekitar dan pengunjung diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari pusat
    erupsi Gunung Lewotobi
    dan 9 kilometer untuk sektoral barat daya, dan barat laut,” ujar Wafid.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.