Kementrian Lembaga: BPBD

  • Arus lalu lintas di Jakut masih lancar meski ada rob

    Arus lalu lintas di Jakut masih lancar meski ada rob

    Jakarta (ANTARA) – Arus lalu lintas di Jakarta Utara masih lancar meski sejumlah lokasi terdampak banjir akibat kenaikan air laut (rob).

    “Sejauh ini belum ada kendala,” kata Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Kompol Donni Bagus Wibisono di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan air yang menggenang di sejumlah ruas jalan belum mengganggu arus lalu lintas kendaraan sejak Jumat pagi.

    Sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang akibat rob yang terjadi mulai dari Jalan RE Martadinata Ancol, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS) yang menghubungkan Ancol dengan Tanjung Priok.

    Petugas BPBD mencatat volume air di Pintu Air Pasar Ikan Jalan Kerapu Kelurahan Ancol Pademangan juga tinggi dengan Tinggi Muka Air (TMA) 240 centimeter pada pukul 11.00 WIB.

    Kemudian di kawasan Marunda Cilincing mengalami banjir karena ketinggian air mencapai 15 centimeter.

    Hal serupa terjadi di kawasan Muara Baru Penjaringan juga mengalami banjir di sejumlah ruas jalan di kawasan pesisir utara Jakarta tersebut.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta agar warga di pesisir Jakarta mewaspadai rob yang diperkirakan terjadi akibat fenomena Supermoon sejak 14-21 November 2024.

    “Fenomena Supermoon yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok mengeluarkan Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) tanggal 14 – 21 November 2024 dan sejumlah wilayah di pesisir utara DKI Jakarta akan terdampak banjir rob.

    Wilayah di pesisir utara Jakarta yang diprediksi terdampak yaitu Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru dan Muara Angke.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPBD minta warga waspada rob di pesisir utara Jakarta

    BPBD minta warga waspada rob di pesisir utara Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta mewaspadai rob yang diperkirakan terjadi akibat fenomena Supermoon pada 14-21 November 2024.

    “Fenomena Supermoon yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok mengeluarkan Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) tanggal 14 – 21 November 2024. Sejumlah wilayah di pesisir utara DKI Jakarta diperkirakan akan terdampak banjir akibat kenaikan air laut (rob).

    ia menyebutkan sejumlah wilayah di pesisir utara Jakarta yang diprediksi terdampak, yaitu Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru dan Muara Angke.

    “Kami mengimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir atau rob,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPBD DKI Terbitkan Peringatan Dini Banjir Rob, Warga di 10 Kelurahan Ini Harus Waspada!

    BPBD DKI Terbitkan Peringatan Dini Banjir Rob, Warga di 10 Kelurahan Ini Harus Waspada!

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob hingga 21 November 2024 mendatang.

    “Akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena supermoon yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji, Jumat (15/11/2024).

    Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi ini pun meminta masyarakat yang tinggal di pesisir ibu kota untuk waspada.

    Setidaknya ada 10 kelurahan yang diprediksi bakal terdampak banjir rob.

    “Masyarakat pesisir utara Jakarta diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya rob,” ujarnya.

    Bagi masyarakat yang mengalami kondisi darurat bisa menghubungi layanan Jakarta Siaga lewat sambungan telepon 112.

    Isnawa pun memastikan, layanan ini beroperasi 24 jam penuh dan bebas biaya alias gratis.

    Berikut daftar 10 kelurahan di Jakarta terdampak rob:

    – Kamal Muara

    – Kapuk Muara

    – Penjaringan

    – Pluit

    – Ancol

    – Kamal

    – Marunda

    – Cilincing

    – Kalibaru

    – Muara Angke

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • KPU DKI laporkan persiapan Pilkada DKI Jakarta 2024 hampir 90 persen

    KPU DKI laporkan persiapan Pilkada DKI Jakarta 2024 hampir 90 persen

    Ini menjadi tantangan bagi KPU DKI Jakarta mengingat masyarakat sudah mengalami kejenuhan karena beberapa kali menjalani pemilu

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta melaporkan persiapan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah hampir 90 persen menjelang pencoblosan pada 27 November 2024.

    “Kami sudah mendistribusikan logistik ke kantor-kantor kecamatan, ” kata Ketua Divisi Teknis KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya dalam kegiatan sosialisasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta bersama komunitas sepak bola Seputar Jurnalis (Seejontor FC) pada Selasa (12/11) di Jakarta Selatan.

    Baca juga: Puskesmas kelurahan di Jakbar kawal kesehatan KPPS saat Pilkada

    Dody menjelaskan logistik sudah sampai di kantor kecamatan, sudah siap untuk di-setting (atur) ke dalam kotak suara, dan pelaksanaan bimtek terhadap petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah terlaksana di 14.000 TPS.

    “Tinggal mematangkan koordinasi-koordinasi teknis dengan BPBD untuk persiapan antisipasi banjir, dan persiapan-persiapan teknis yang lainnya,” ucapnya.

    “Kecuali nanti ada situasi seperti banjir dan sebagainya, kami minta izin untuk digunakan kalau kondisinya memang darurat seperti itu. Pergub tentang RPTRA tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik. Jadi kami memahami situasi itu, jadi kami relokasi,” ujarnya.

    Ketua Divisi Teknis KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya dalam kegiatan Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta bersama komunitas sepak bola Seputar Jurnalis (Seejontor FC) di Lapangan PSF Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024) ANTARA/HO-Seejontor FC

    Selain itu, Dody mengatakan KPU DKI Jakarta menargetkan peningkatan partisipasi pemilih untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Tahun 2024 yang sebelumnya hanya sekitar 70 persen.

    “Ini menjadi tantangan bagi KPU DKI Jakarta mengingat masyarakat sudah mengalami kejenuhan karena beberapa kali menjalani pemilu,” ucapnya.

    “Tapi kami akan upayakan termasuk mendatangi komunitas-komunitas anak-anak muda, pemilih pemula, termasuk pecinta bola di DKI Jakarta,” jelasnya.

    Di samping itu, Dody mengingatkan masyarakat untuk menyaksikan debat terakhir bagi calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta yang diselenggarakan pada Minggu malam (17/11).

    “Debat terakhir tentu akan menjadi menarik, karena akan menjadi preferensi terakhir pemilih untuk menentukan pilihannya. Akan ada TV penyelenggara yang mempersiapkan nanti, kami juga akan libatkan komunitas-komunitas masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam debat tersebut,” ucapnya.

    Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah media nasional seperti Detik, MNC portal, Rakyat Merdeka, Metro TV di Lapangan PSF Pancoran, Jakarta Selatan.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Waspada Curah Hujan Tinggi, Ini Titik Rawan Longsor di Jakarta

    Waspada Curah Hujan Tinggi, Ini Titik Rawan Longsor di Jakarta

    Jakarta: Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperingatkan adanya potensi longsor di beberapa wilayah Jakarta menyusul curah hujan yang tinggi. 

    Prakiraan wilayah potensi longsor ini dikarenakan gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG. 

    Sementara itu, menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah-Tinggi. 
     

     

    Potensi longsor di wilayah Jaksel dan Jaktim

    Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan wilayah Jakarta dengan potensi longsor yakni Jakarta Selatan.

    “Pertama yakni Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan,” kata Yohan dikutip dari unggahan resmi BPBD.

    Sedangkan wilayah lainnya yakni, Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, Pasar Rebo.

    “Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” jelasnya. 

    Ia menambahkan, pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. “Untuk itu kami mengimbau kepada Lurah, Camat, dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” pungkas Yohan.

    Jakarta: Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperingatkan adanya potensi longsor di beberapa wilayah Jakarta menyusul curah hujan yang tinggi. 
     
    Prakiraan wilayah potensi longsor ini dikarenakan gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG. 
     
    Sementara itu, menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah-Tinggi. 
     

     

    Potensi longsor di wilayah Jaksel dan Jaktim

    Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan wilayah Jakarta dengan potensi longsor yakni Jakarta Selatan.
    “Pertama yakni Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan,” kata Yohan dikutip dari unggahan resmi BPBD.
     
    Sedangkan wilayah lainnya yakni, Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, Pasar Rebo.
     
    “Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” jelasnya. 
     
    Ia menambahkan, pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. “Untuk itu kami mengimbau kepada Lurah, Camat, dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” pungkas Yohan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Banjir di Perumahan Taman Mangu Indah Tangsel Surut, Sisakan Endapan Lumpur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 November 2024

    Banjir di Perumahan Taman Mangu Indah Tangsel Surut, Sisakan Endapan Lumpur Megapolitan 13 November 2024

    Banjir di Perumahan Taman Mangu Indah Tangsel Surut, Sisakan Endapan Lumpur
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Banjir yang sempat merendam Perumahan Taman Mangu Indah, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), telah surut.
    Pada Senin (11/11/2024) sore, air setinggi 150 sentimeter merendam kawasan tersebut. Sementara, pada Rabu (13/11/2024), air telah sepenuhnya surut dan menyisakan endapan lumpur di ruas jalan dan rumah warga.
    Sumarni (49), salah satu warga yang terdampak banjir mengatakan, garasi rumahnya dipenuhi lumpur dan sampah akibat banjir. 
    “Alhamdulillah banjir sudah surut tadi siang. Tinggal lumpurnya saja. Ada sampah juga kayak
    pempers
    bayi, plastik,” ujar Sumarni kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Rabu.
    Sumarni bilang, banjir yang terjadi pada Senin hingga Selasa sore itu merupakan yang keempat kalinya selama dua minggu terakhir.
    Namun, banjir kali ini menjadi yang terparah lantaran sebelumnya air tidak pernah masuk ke garasi rumah Sumarni.
    Akibat banjir tersebut, pompa air dan mesin cuci di rumah Sumarni rusak karena terendam air.
    “Karena tempat mesin air dan mesin cucinya ada di garasi. Mesin cucinya sudah sempat kami pindahkan ke tempat lebih tinggi, tapi tadi pas dicoba nyalain, malah enggak bisa,” kata dia.
    Warga lain bernama Reza (28) juga mengatakan, banjir sempat menggenangi rumahnya.
    “Rumah saya terendam setinggi pinggang orang dewasa,” kata Reza.
    Reza mengatakan, air mulai menggenang ketika turun hujan deras pada Senin sore. Jebolnya tanggul air di kawasan perumahan tersebut memperparah ketinggian banjir.
    “Awalnya kita masih pantau ada pekerja yang memperkuat tanggul saat hujan deras kemarin. Namun, mungkin volume air makin tinggi dan kurangnya tenaga kerja, akhirnya mereka tinggalkan dan berakhir jebol,” jelas Reza.
    Sebelum tanggul air jebol, Reza sempat melihat instalasi tersebut ditutup triplek dan beberapa karung pasir. Namun, triplek dan tumpukan karung pasir itu tak mampu membendung luapan air.
    “Tanggul cuma ditutup sama triplek dan beberapa karung pasir yang hitungannya enggak tinggi-tinggi banget,” imbuhnya.
    Akibat banjir tersebut, sejumlah barang elektronik di kediaman Reza rusak.
    “Kalau ditotalkan nominalnya lumayanlah, tapi enggak bisa saya sebutkan karena ada yang lebih dari saya. Cuma beberapa perabotan di rumah rusak, kayak lemari, sofa, mesin cuci, kulkas, banyak deh,” jelas dia.
    Reza mengatakan, saat itu keluarganya masih sempat menyelamatkan sebagian perabotan rumah ke lantai dua. 
    Dia pun berharap pemerintah setempat bisa melakukan langkah antisipasi agar banjir tidak terulang kembali. Salah satunya dengan mempercepat proses perbaikan tanggul.
    “Berkaca dari kejadian banjir kemarin, harapan saya cuma satu, perbaikan tanggul ini segera diselesaikan karena ini sudah merugikan warga,” ucap dia.
    Diketahui,
    banjir di Perumahan Taman Mangu Indah
    ini terjadi akibat tanggul yang sedang direvitalisasi jebol setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Senin sore.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Tangsel telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat, termasuk kembali memasangkan karung pasir di area tanggul dan mengirimkan mesin penyedot air.
    “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas SDA. Sementara ini, kami sudah meminta untuk karung pasir untuk penanganan darurat,” ucap Danton Satgas BPBD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dian Wiriyawan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gercep Tinjau Rumah Pompa, Pj. Gubernur Teguh Tingkatkan Efektivitas Penanganan Banjir 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 November 2024

    Gercep Tinjau Rumah Pompa, Pj. Gubernur Teguh Tingkatkan Efektivitas Penanganan Banjir Megapolitan 13 November 2024

    Gercep Tinjau Rumah Pompa, Pj. Gubernur Teguh Tingkatkan Efektivitas Penanganan Banjir
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.COM
    – Menghadapi musim hujan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan infrastruktur untuk mengatasi banjir. Salah satunya dengan memastikan kesiapan rumah pintu pompa yang berfungsi meminimalkan genangan yang kerap terjadi di sejumlah wilayah.
    Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mendatangi Rumah Pompa di Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (6/11/2024). Dalam tinjauan ini, ia ingin memastikan, infrastruktur yang ada sudah siap untuk mengatasi banjir akibat curah hujan yang tinggi.
    “Kami betul-betul mengantisipasi musim hujan yang sudah mulai tiba, khususnya untuk mitigasi terkait masalah banjir. Kali ini, Pompa Polder Green Garden. Kami melihat sudah berfungsi dengan baik,” kata Teguh, seperti dikutip dari Beritajakarta.id, Rabu.
    Teguh melanjutkan, berdasarkan laporan yang ia terima dari warga dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, kawasan Green Garden mengalami pengurangan wilayah yang terkena banjir setelah ada rumah pompa. Karena itu, Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta akan merawat, mengecek, serta menjaga rumah pompa agar tetap berfungsi dengan baik menjelang musim hujan.
    “Rumah pompa ini sudah bagus, baik dari sisi sarana dan prasarana maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengoperasikannya. Pastinya juga ada peran masyarakat, seperti tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Teguh.
    Selain ke Rumah Pompa Kedoya,
    Pj. Gubernur Teguh
    juga meninjau Rumah Pompa Waduk Pluit. Dari peninjauan ini, ia akan berkoordinasi dengan DSDA, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan (Dishub), serta jajaran wali kota di setiap wilayah untuk bersiap mengantisipasi banjir.
    “Kami juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memprediksi cuaca di Jakarta secara
    day-to-day
    dan
    real time
    , di mana saja titiknya, dan sebagainya. Oleh karena itu, kami terus melakukan mitigasi untuk mencari jalan keluarnya. Kalau ada yang belum tuntas, kita cari solusinya,” tutur Teguh.
    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DSDA Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menyampaikan bahwa, menurut informasi BMKG, puncak intensitas hujan diprediksi akan terjadi pada Januari dan Februari. Ia pun menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi musim hujan.
    “Upaya ini akan terus dilakukan bersamaan dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh DSDA Jakarta. Warga jangan khawatir, karena kami telah siapkan pompa mobile di lima wilayah Jakarta yang berpotensi terjadi genangan. Jika ada daerah yang memang belum tertangani oleh DSDA Jakarta, warga bisa menghubungi kami melalui 112, lewat kanal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), atau aplikasi JAKI,” papar Ika.
    Mendekati musim hujan, Jakarta harus kembali bersiap menghadapi banjir. Rumah-rumah pompa yang ada di berbagai lokasi pun mulai diinspeksi, agar siap menerima air hujan yang diprediksi akan datang selama satu bulan ke depan.
    Pakar manajemen air dari Universitas Gadjah Mada Agus Maryono mengapresiasi mitigasi banjir Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, mempersiapkan rumah pompa merupakan langkah emergency yang dapat dilakukan jika wilayah Jakarta terdampak banjir.
    “Peninjauan rumah pompa untuk memastikan agar mesin berfungsi dengan baik merupakan langkah yang baik. Sebab mesin-mesin dari sistem
    polder
    yang dinyalakan saat musim hujan perlu dicek kembali untuk melihat apakah masih berfungsi dengan baik. Perlu ada overhaul,” urai Agus kepada Kompas.com, Selasa (12/11/2024).
    Dalam mengoperasikan rumah pompa, tambahnya, harus diketahui dahulu ke mana air yang disedot akan dibuang. Apakah ke hulu, sungai, atau ke embung terdekat? Karena itu, evaluasi dan uji coba juga perlu dilakukan. Bahkan, sebelum musim hujan datang, untuk melihat jalur buangan air yang tersedia.
    “Setiap pompa yang dipasang, harus memiliki jalur pembuangan air yang jelas. Jangan dibuang di tempat yang lebih rendah, karena malah akan membanjiri daerah sekitarnya. Tidak bisa juga dibuang ke laut, jika permukaannya sudah naik,” beber Agus.
    Ia menilai, rumah pompa hanya dapat mengatasi banjir lokal atau lokasi yang berada di sekitarnya. Dengan isu perubahan iklim yang semakin serius, Agus menyarankan Pemprov DKI Jakarta agar lebih berupaya menanggulangi banjir.
    Misalnya, dengan mencegat aliran air langsung ke hulu dan mengarahkannya ke embung yang dibangun di atas sungai. Jika sudah surut, air yang ditampung baru dialirkan secara bertahap.
    Menurut Agus, cara ini sama efektif dengan menangkap air hujan dalam skema tampung, resapkan, alirkan, dan pelihara. Air hujan yang disimpan dapat dijadikan sumber air tanah atau air cadangan ketika musim kemarau.
    “Mengatasi banjir di Jakarta seharusnya tidak hanya dari sisi infrastruktur saja, tetapi juga penanganan dari berbagai sisi. Perlu ada perbaikan saluran air supaya tidak ada yang menghambat air, edukasi ke masyarakat, hingga
    early warning system
    agar pemerintah tahu titik mana yang akan banjir, sehingga penanganannya pun lebih tepat, sekaligus meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat,” ujar Agus.
    (Rindu Pradipta Hestya)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendagri Tito Sebut Honorer Makin Membeludak, Banyak dari Titipan Pejabat hingga Timses

    Mendagri Tito Sebut Honorer Makin Membeludak, Banyak dari Titipan Pejabat hingga Timses

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyinggung banyaknya tenaga honorer bidang administrasi di pemerintahan yang berasal dari titipan pejabat atau tim sukses kepala daerah. 

    Tito menyebut jumlah tenaga honorer titipan itu semakin banyak, bahkan mencapai sekitar 2 juta orang.

    Hal tersebut diungkap oleh Tito ketika di tengah-tengah membicarakan kondisi masih banyaknya tenaga honorer Satpol PP hingga Pemadam Kebakaran (Damkar). Dia mengaku telah mengupayakan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) agar tenaga honorer Satpol PP dan Damkar bisa segera diangkat menjadi setingkat Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    “Karena PAN-RB menyampaikan bisa mem-PPPK-an itu yang punya skill, bukan yang tenaga administrasi. Kalau administrasi kan biasanya titipan, titipan pejabat atau tim sukses bupati [dan] wali kota, dijadikan tenaga honorer. Jumlahnya makin banyak, hampir 2 juta kalau enggak salah,” ujarnya pada acara Rakornas Trantibumlinmas Dalam Rangka Kesiapsiagaan dan Kelancaran Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Secara Serentak 2024, dikutip dari YouTube Kementerian Dalam Negeri, Rabu (13/11/2024). 

    Adapun tito menerangkan bahwa Satpol PP dan Damkar adalah tenaga kerja yang membutuhkan keterampilan atau skill. Oleh sebab itu, dia tengah mengajukan agar mereka bisa diangkat menjadi PPPK sebagaimana tenaga skill lainnya seperti tenaga kesehatan (nakes) maupun guru. 

    Berdasarkan data Kemendagri, terdapat sekitar 1,45 juta personel sub urusan ketentraan dan ketertiban umum, bencana dan kebakaran yang saat ini tersebar di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

    Secara terperinci, total personel Satpol PP yakni 122.610 orang yang terdiri dari 30.651 ASN dan 91.959 non-ASN. Kemudian, jumlah personel Satlinmas terdiri atas 1,25 juta orang personel. 

    Selanjutnya, jumlah personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan adalah mencapai 18.028 orang ASN (PNS dan PPPK) serta 32.388 non-ASN. 

    Lalu, jumlah personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yakni 29.831 orang meliputi 11.910 ASN dan 17.921 non-PNS.

  • Pemkot Tangsel Perkuat Upaya Tanggap Banjir

    Pemkot Tangsel Perkuat Upaya Tanggap Banjir

    Tangerang Selatan: Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memperkuat upaya taktis dan preventif untuk mengurangi dampak bencana banjir yang melanda sejumlah daerah akibat hujan intensitas tinggi.

    Kepala BPBD Tangsel, Sutang Suprianto, menyampaikan berbagai upaya tanggap darurat dan pencegahan telah dilakukan untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk banjir.

    “Tindakan tanggap darurat kami langsung dilakukan untuk menjaga keselamatan warga dan mencegah dampak lebih luas,” kata Sutang di Tangerang Selatan, Selasa, 12 November 2024.
     

    Intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang baru-baru ini mengakibatkan banjir di sejumlah titik, salah satunya di Perumahan Taman Mangu Indah, Kelurahan Jurangmangu Barat, Pondok Aren.

    “Di lokasi ini kita telah melakukan berbagai tindakan cepat seperti mengevakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik dan melakukan penambalan tanggul jebol (insidentil) dengan karung berisikan pasir,” jelasnya.

    Tidak hanya bergerak ketika banjir terjadi, Sutang menegaskan bahwa selama ini, Pemkot Tangsel terus melakukan berbagai upaya jangka panjang untuk mengatasi risiko dampak bencana serupa.

    Di antaranya seperti pembangunan tanggul di lokasi strategis, pembangunan tandon dan pengerukan lumpur pada kali-kali yang rawan mengalami pendangkalan. Namun, dengan intensitas hujan yang cukup tinggi membuat potensi banjir tetap terjadi.

    “Untuk mengantisipasi potensi banjir, Pemkot Tangsel juga secara berkala melakukan normalisasi pada kali-kali seperti Kali Cantiga di segmen Pondok Safari, Kali Kedaung BPI, dan Kali Ciputat di segmen Cirendeu serta Penerbad,” jelas Sutang.

    BPBD Tangsel juga mengoperasikan rumah pompa yang tersebar di beberapa titik untuk memaksimalkan pengendalian debit air ketika hujan turun dengan deras.

    Sutang menegaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Tangsel untuk mengatasi masalah banjir secara berkelanjutan. 

    “Kami berharap dengan upaya preventif yang terus kami lakukan, kondisi Tangsel saat musim hujan akan semakin aman dan nyaman bagi warga. Dukungan dan partisipasi masyarakat juga penting untuk keberhasilan penanganan banjir ini,” ujar Sutang.

    Tangerang Selatan: Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memperkuat upaya taktis dan preventif untuk mengurangi dampak bencana banjir yang melanda sejumlah daerah akibat hujan intensitas tinggi.
     
    Kepala BPBD Tangsel, Sutang Suprianto, menyampaikan berbagai upaya tanggap darurat dan pencegahan telah dilakukan untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk banjir.
     
    “Tindakan tanggap darurat kami langsung dilakukan untuk menjaga keselamatan warga dan mencegah dampak lebih luas,” kata Sutang di Tangerang Selatan, Selasa, 12 November 2024.
     

    Intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang baru-baru ini mengakibatkan banjir di sejumlah titik, salah satunya di Perumahan Taman Mangu Indah, Kelurahan Jurangmangu Barat, Pondok Aren.
    “Di lokasi ini kita telah melakukan berbagai tindakan cepat seperti mengevakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik dan melakukan penambalan tanggul jebol (insidentil) dengan karung berisikan pasir,” jelasnya.
     
    Tidak hanya bergerak ketika banjir terjadi, Sutang menegaskan bahwa selama ini, Pemkot Tangsel terus melakukan berbagai upaya jangka panjang untuk mengatasi risiko dampak bencana serupa.
     
    Di antaranya seperti pembangunan tanggul di lokasi strategis, pembangunan tandon dan pengerukan lumpur pada kali-kali yang rawan mengalami pendangkalan. Namun, dengan intensitas hujan yang cukup tinggi membuat potensi banjir tetap terjadi.
     
    “Untuk mengantisipasi potensi banjir, Pemkot Tangsel juga secara berkala melakukan normalisasi pada kali-kali seperti Kali Cantiga di segmen Pondok Safari, Kali Kedaung BPI, dan Kali Ciputat di segmen Cirendeu serta Penerbad,” jelas Sutang.
     
    BPBD Tangsel juga mengoperasikan rumah pompa yang tersebar di beberapa titik untuk memaksimalkan pengendalian debit air ketika hujan turun dengan deras.
     
    Sutang menegaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Tangsel untuk mengatasi masalah banjir secara berkelanjutan. 
     
    “Kami berharap dengan upaya preventif yang terus kami lakukan, kondisi Tangsel saat musim hujan akan semakin aman dan nyaman bagi warga. Dukungan dan partisipasi masyarakat juga penting untuk keberhasilan penanganan banjir ini,” ujar Sutang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Viral Fenomena Lubang Penyedot Air Sungai Sampai Kering di Blitar Jatim, Tim Geofisika ITS Turun Tangan

    Viral Fenomena Lubang Penyedot Air Sungai Sampai Kering di Blitar Jatim, Tim Geofisika ITS Turun Tangan

     

    Liputan6.com, Blitar – Fenomena alam langka lubang penyedot air sungai membuat geger banyak orang di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama dengan Tim Geofisika Institut Teknologi Surabaya (ITS) meninjau dan mengkaji fenomena alam langka tersebut.

    Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto didampingi Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettriyanto dan Plt Kabid PK BPBD Jatim Dadang Iqwandy meninjau langsung kondisi lubang yang kini telah dibatasi garis polisi tersebut.

    “Viralnya temuan lubang besar yang menyedot aliran air Sungai Kaliasat di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar dalam beberapa hari ini, direspons cepat BPBD Jatim dengan menghadirkan Tim Geofisika ITS Surabaya,” kata Gator, Rabu (13/11/2024).

    Gatot juga mengatakan, dengan menggunakan teknologi radar penembus tanah atau Ground Penetrating Radar (GPR) yang berfungsi untuk mendeteksi objek bawah permukaan.

    “Tim Geofisika ITS melakukan asesmen dan kajian sementara terhadap fenomena langka tersebut, termasuk kemungkinan potensi gerakan tanah,” ujarnya.

    Dirinya juga berharap dengan menggandeng Tim ITS, bisa dilakukan kajian akademik yang mampu mengetahui fenomena apa yang sedang terjadi di Sungai Kaliasat ini.

    “Kami meminta masyarakat tetap mematuhi jarak garis polisi yang telah dipasang, agar terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Apalagi saat ini sudah mulai musim hujan. Ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan saja,” katanya.