Kementrian Lembaga: BPBD

  • Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Kolom Abu Setinggi 600 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 November 2024

    Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Kolom Abu Setinggi 600 Meter Surabaya 22 November 2024

    Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Kolom Abu Setinggi 600 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Jumat (22/11/2024) sore.
    Kolom letusan abu teramati membubung setinggi 600 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko.
    Berdasarkan laporan dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi terjadi pada pukul 16.06 WIB dengan amplitudo maksimum mencapai 22 milimeter dan berdurasi 137 detik.
    Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 22 November 2024 pukul 16.06 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 600 meter di atas puncak,” ujar petugas PPGA Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangan tertulisnya.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi juga membenarkan terjadinya erupsi pada Jumat sore.
    Ia menegaskan, erupsi tersebut masih dalam kategori normal dan aktivitas masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru terpantau berjalan normal.

    Erupsi
    tadi terlihat, tapi masih normal dan tidak ada dampak. Masyarakat juga masih beraktivitas seperti biasa,” kata Patria di Lumajang.
    Pada hari yang sama, tercatat enam kali erupsi terjadi, dimulai pukul 05.28 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai 400 meter di atas puncak kawah.
    Empat dari enam erupsi tersebut tidak dapat dipantau secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Patria menambahkan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau
    waspada
    .
    Meski demikian, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    Waspada
    terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbuh dia.
    Dengan kondisi cuaca saat ini yang sering diguyur hujan lebat, risiko terjadinya banjir lahar juga meningkat, sehingga kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terpeleset di Got, Bocah Laki-laki di Lenteng Agung Jaksel Tewas Terseret Arus di Kali Ciliwung

    Terpeleset di Got, Bocah Laki-laki di Lenteng Agung Jaksel Tewas Terseret Arus di Kali Ciliwung

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA – Seorang bocah laki-laki berinisial FH (11) hanyut terseret arus Kali Ciliwung setelah terpeleset dan jatuh ke got di Gang Jawa, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (21/11/2024) siang sekitar pukul 14.37 WIB.

    PIC BPBD Kelurahan Lenteng Agung, Abdul Syukur, mengatakan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (22/11/2024) pukul 04.35.

    “Saat ini korban sudah ditemukan di SSTBS Tanjung Barat. Ditemukan di penyaringan sampah TB Simatupang,” kata Abdul saat dikonfirmasi.

    Abdul menjelaskan, kejadian bermula saat korban baru saja pulang bermain futsal pada Kamis siang kemarin.

    Setibanya di rumah, korban kembali bermain di pinggir got di dekat rumahnya.

    “Lalu korban terpeset ke saluran air got yang menuju ke Kali Ciliwung. Teman korban, R dan F, sudah tidak melihat korban lagi,” ungkap Abdul.

    Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian dengan menyusuri Kali Ciliwung hingga berhasil menemukan jenazah korban.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kakek Kediri Hilang di Hutan Gunung Wilis Saat Jalan ke Rumah Saudara, Kondisi Awal Korban Terkuak

    Kakek Kediri Hilang di Hutan Gunung Wilis Saat Jalan ke Rumah Saudara, Kondisi Awal Korban Terkuak

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Seorang pria lanjut usia (lansia) bernama Surip (67), warga Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dilaporkan hilang saat berjalan kaki menuju rumah saudaranya di Desa Parang, Kecamatan Banyakan, melewati Hutan Gunung Wilis. 

    Hingga saat ini, pencarian kakek hilang masih terus dilakukan oleh keluarga, warga sekitar, dan tim gabungan. 

    Menurut informasi, si kakek ini meninggalkan rumah pada Selasa (5/11/2024) lalu.

    Surip diketahui terbiasa berjalan kaki melewati hutan menuju Dusun Klepu, Desa Parang.

    Namun, kali ini perjalanan kakek berjalan kaki lewat hutan itu tidak seperti biasanya. 

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan, ada saksi yang sempat melihat Surip tampak sempoyongan saat berangkat dari rumah.

    “Pihak keluarga awalnya mengira beliau sudah sampai di rumah saudara di Dusun Klepu. Namun, keesokan harinya, ketika ditanyakan, ternyata beliau tidak pernah sampai di sana,” kata Djoko saat dikonfirmasi, Jumat (22/11/2024).

    Pihak keluarga sempat menunggu kepulangan Surip selama dua hari, namun tidak ada kabar dari lansia tersebut.

    Warga sekitar kemudian membantu keluarga untuk melakukan pencarian di sekitar jalur yang biasa dilalui Surip. Sayangnya, hingga beberapa hari pencarian, Surip belum juga ditemukan.  

    Setelah pencarian mandiri tak membuahkan hasil, keluarga akhirnya melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian dan diteruskan ke BPBD dan Basarnas.

    “Kami kemudian membuka posko pencarian dan sudah berada di posko sejak pagi tadi untuk kemudian melakukan operasi SAR bersama,” ujar Djoko.

    Sementara itu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Trenggalek sudah menerjunkan tim untuk melakukan pencarian terhadap Surip. 

  • Mesin Mati, Longboat Terombang-ambing di Laut Aru, Tim SAR Diterjunkan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2024

    Mesin Mati, Longboat Terombang-ambing di Laut Aru, Tim SAR Diterjunkan Regional 21 November 2024

    Mesin Mati, Longboat Terombang-ambing di Laut Aru, Tim SAR Diterjunkan
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Sebuah
    longboat
    yang mengangkut empat penumpang terombang-ambing di Laut Aru, Maluku, setelah mengalami kerusakan mesin, Kamis (21/11/2024).
    Longboat tersebut sedang berlayar dari Pelabuhan Dobo menuju Desa Gomo, Kecamatan Aru Tengah Selatan, saat mesin mati di sekitar perairan Pulau Babi.
    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Muhamad Arafah menyatakan, pihaknya menerima laporan mengenai kejadian tersebut pada pukul 17.40 WIT.
    “Longboat mengalami kerusakan pada mesin saat berada di sekitar perairan Pulau Babi,” ujar dia.
    Setelah menerima informasi tersebut, regu penyelamat dari Pos SAR Dobo bersama petugas BPBD Aru bergegas menuju lokasi kejadian.

    Tim SAR
    gabungan mulai bergerak ke lokasi pencarian sekitar pukul 18.05 WIT dengan menggunakan
    speedboat
    BPBD Aru,” tambah Arafah.
    Setelah tiba di lokasi,
    tim SAR
    menemukan keempat penumpang yang terombang-ambing dalam kondisi gelap.
    Tim SAR langsung mengevakuasi mereka, termasuk seorang bayi berusia tujuh bulan, ke atas
    speedboat
    milik BPBD Aru.
    Keempat penumpang yang berhasil diselamatkan adalah Jaenudin (47), Fahrul (25), Namira (23), dan Afdal, bayi berusia tujuh bulan.
    “Setelah dievakuasi ke
    speedboat
    , para korban langsung dibawa kembali ke Dobo,” ungkap Arafah.
    Dengan ditemukannya keempat penumpang
    longboat
    tersebut, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terancam Bencana, 5 TPS di Bandung Barat Dialihkan ke Lokasi Aman

    Terancam Bencana, 5 TPS di Bandung Barat Dialihkan ke Lokasi Aman

    JABAR EKSRES – Sebanyak 5 tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa harus dialihkan ke lokasi aman karena terancam bencana banjir dan longsor.

    Kelima lokasi TPS tersebut yakni 3 TPS di Desa Mekarwangi, Kecamatan Singdangkerta karena rawan banjir dari luapan sungai Cibeber. Serta dua TPS di lokasi bencana pergerakan tanah, Desa Cibedug Kecamatan Rongga, serta TPS di lokasi longsor Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor.

    Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, relokasi TPS tersebut untuk memastikan pencoblosan, pada Rabu 27 November 2024 mendatang, berjalan lancar dan angka partisipasi tetap maksimal.

    “Tahap awal, ada 5 lokasi TPS yang diputuskan untuk dipindahkan lokasinya,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/11/2024).

    BACA JUGA: Tanpa Kartu Fisik, Transaksi Makin Asyik Bisa Dapatkan Reward hingga Rp600 Ribu

    Ia menambahkan, Pemkab Bandung Barat bersama KPU terus memetakan TPS rawan bencana. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan pencoblosan tetap lancar.

    “Kita melalui desk Pilkada Pemkab Bandung Barat bersama KPU sepakat untuk relokasi 5 TPS karena rawan bencana longsor dan banjir. Untuk keamanan pencoblosan kita pindahkan TPS ke dalam ruangan pakai fasilitas publik yang ada di wilayah,” katanya.

    Selain relokasi TPS, pihaknya bakal melakukan normalisasi sungai Cibeber agar tak terjadi banjir susulan. Untuk bencana longsor dan pergerakan tanah, pemerintah tengah melakukan proses relokasi hunian warga dengan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    “Jadi untuk Pilkada solusinya TPS direlokasi. Sedangkan penanganan bencananya kita lakukan normalisasi dan relokasi rumah. Sekarang masih berproses,” tambah Ade.

    BACA JUGA: Jadi Peserta Asuransi BRI Life, Tiga Tahun Bayar Angsuran Bisa di Klaim Tanpa Terjadi Kecelakaan

    Pihaknya, terus berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu guna memastikan pelaksanaan Pilkada Serentak berjalan lancar. Aparat BPBD, Satpol, serta kewilayahan saat ini fokus mengawal proses distribusi logistik dari gudang KPU ke kecamatan. Para petugas harus memastikan logistik itu sampai tanpa ada gangguan keamanan atau ancaman bencana.

    “Pada hari H pencoblosan, kami juga meminta seluruh Nakes di puskesmas dan 3 RSUD untuk siaga. Jadi kalau ada yang butuh bantuan pengobatan atau kelelahan segera ditangani,” jelas dia.

  • Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas di Tomang, Diduga Hanyut dari Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 November 2024

    Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas di Tomang, Diduga Hanyut dari Bogor Megapolitan 21 November 2024

    Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas di Tomang, Diduga Hanyut dari Bogor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mayat bocah laki-laki ditemukan tewas mengambang di Kali Banjir Kanal Barat, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (21/11/2024).
    “Penemuan mayat seorang anak kecil di Kali Banjir Kanal Barat,” ujar Kepala Satgas BPBD Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto, saat dikonfirmasi.
    Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, mengonfirmasi bahwa mayat tersebut berinisial FRA, berusia 3 tahun.
    “Tim mencocokkan ciri-ciri korban dengan keluarga korban dan memastikan bahwa jenazah tersebut adalah korban yang dicari,” ujar Yohan.
    Setelah ditemukan, mayat bayi tersebut dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk penanganan lebih lanjut.
    Berdasarkan informasi yang diterima BPBD, FRA tenggelam di Bogor sebelum akhirnya hanyut dan ditemukan di Banjir Kanal Barat.
    “Informasi dari Basarnas menyebutkan bahwa kejadian tenggelamnya di Bogor dan ditemukan di Banjir Kanal Barat,” tambah Yohan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Pencoblosan, Penyaluran Bansos di Cimahi Ditunda Sementara

    Jelang Pencoblosan, Penyaluran Bansos di Cimahi Ditunda Sementara

    JABAR EKSPRES – Jelang Pilkada serentak 2024, untuk sementara Pemerintah Kota Cimahi menghentikan penyaluran bantuan sosial (bansos) hingga penjadwalan ulang akan dilakukan kembali untuk sasaran masyarakat.

    Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi menjelaskan penghentian bantuan sosial tersebut menjelang hari pemungutan suara di Kota Cimahi.

    Hal itu sesuai surat edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) resmi melarang para kepala daerah untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) sampai Pilkada 2024 selesai.

    “Kami tidak melakukan pembagian bansos jelang pemungutan suara Pilkada Kota Cimahi 2024. Jadi dihentikan sementara dulu,” ujarnya saat ditemui di Cimahi, Jumat (21/11/24).

    BACA JUGA: Marak Investasi Bodong, Pakar Ekonomi Soroti Langkah Penindakan hingga Sosialisasi OJK dan APH

    “Sebagaimana surat dari Kementrian Dalam Negeri yang sudah diterima, edarannya seperti itu,” sambungnya.

    Dicky menyatakan, hanya penyaluran bansos yang bersumber dari dana APBD Kota Cimahi yang ditunda sementara hingga pemungutan suara rampung.

    “Ditunda sampai hari pemungutan suara tanggal 27 November 2024 saja, yang ditunda bantuan dari Pemkot Cimahi,” katanya.

    Bantuan yang dihentikan sementara dari APBD Kota Cimahi diantaranya pembagian beras sejahtera daerah (Rastrada) tahun anggaran 2024.

    BACA JUGA: Kerap Dijadikan Penyebab Setiap Laka Maut, Pemerintah dan Pengusaha Wajib Lakukan Ini Bagi Pengemudi

    “Yang kita hentikan sementara diantaranya penyaluran bantuan beras rastrada. Terutama untuk keluarga prasejahtera seperti lansia, warga miskin dan lainnya,” ungkapnya.

    Sedangkan kegiatan SiBesti atau program Siapkan Beras untuk Masyarakat Kota Cimahi (SiBesti) biasanya digelar Kamis pekan terakhir setiap bulan.

    “Untuk program Si besti mungkin akan kita geser waktunya tapi masih di bulan November. Atau melihat apakah bisa digelar tanggal 28 November 2024, sehari setelah pemungutan suara,” jelasnya.

    Pihaknya masih akan melakukan penyaluran bansos untuk warga yang terdampak bencana alam.

    BACA JUGA: Banjir Landa Dua Kecamatan di Kabupaten Bandung, BPBD Imbau Warga Waspada

    “Untuk penyaluran bantuan terkait bencana alam masih boleh, namun sesuai asesmen yang dilakukan dan itu sifatnya individual,” tuturnya.

    Dicky melanjutkan, atas penghentian sementara penyaluran bansos, masyarakat diharapkan dapat memaklumi demi kelancaran pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

  • Satu RT di Pluit Penjaringan masih terendam banjir rob

    Satu RT di Pluit Penjaringan masih terendam banjir rob

    Dalam keadaan darurat agar dapat menghubungi petugas

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan satu wilayah Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, masih terendam banjir kenaikan air laut (rob) hingga Kamis sore.

    “Hingga pukul 16.00 WIB satu RT di Kelurahan Pluit terendam air setinggi 25 centimeter akibat banjir rob,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Kamis.

    BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. “Dalam keadaan darurat agar dapat menghubungi petugas,” kata dia.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir atau rob sejak 14 November-21 November 2024.

    Banjir rob ini terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPBD siagakan 17 perahu yang bisa dipakai ke TPS saat terjadi banjir

    BPBD siagakan 17 perahu yang bisa dipakai ke TPS saat terjadi banjir

    kita perlu amankan jalur ke TPS

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiagakan 17 perahu dengan rincian 10 perahu plastik atau Polyethylene (PE) dan tujuh perahu karet untuk mengantisipasi banjir pada jalur menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).

    “Kalau TPS-nya, kata pihak KPU sudah aman ya, sudah digeser dari area rawan. Tapi kita perlu amankan jalur ke TPS-nya,” kata Vitus.

    Adapun 10 perahu PE ditempatkan khusus di area rawan banjir seperti Kembangan Utara, Kembangan Selatan, Sukabumi Selatan, Kamal, Tegal Alur, Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kedaung kali angke, Kedoya Selatan dan Kedoya Utara.

    Sebelumnya, Sebanyak 74 tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Jakarta Barat yang rawan terendam banjir saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak lagi dipakai pada pemungutan suara November 2024.

    “TPS rawan banjir di Pemilu 2024, 74 TPS itu sudah tidak dijadikan TPS lagi,” ungkap Ketua KPU Jakarta Barat Endang Istianti saat dihubungi di Jakarta, Rabu (6/11).

    Endang mengungkapkan 74 TPS rawan banjir dari total 7.169 TPS Pemilu 2024 di Jakarta Barat, hanya 3.452 di antaranya yang dijadikan TPS Pilkada 2024.

    TPS-TPS rawan banjir tersebut utamanya berada di Kecamatan Cengkareng, Kebon Jeruk, Palmerah dan Kembangan.

    “Nah, di pilkada ini, 74 TPS rawan banjir itu sudah kita pindah, jadi kita enggak pakai 74 TPS itu lagi,” tutur Endang.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • BSKDN: Kolaborasi pentahelix yang solid budayakan siap siaga bencana

    BSKDN: Kolaborasi pentahelix yang solid budayakan siap siaga bencana

    Jakarta (ANTARA) – Plh. Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomy V Bawulang menegaskan pentingnya kolaborasi yang kuat berbasis pendekatan pentahelix dalam membangun budaya siap siaga bencana.

    Dia menekankan bahwa keberhasilan penanggulangan bencana memerlukan keterlibatan seluruh elemen, yakni pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media massa.

    “BSKDN sebagai hub strategi kebijakan akan mengawal upaya-upaya menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berkualitas terkait penanggulangan bencana khususnya prabencana ini, butuh kerja sama yang solid dengan berbagai pihak agar upaya penanggulangan dapat lebih optimal,” kata Tomy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Menurutnya, sinergisitas pentahelix menjadi landasan penting untuk membangun ketangguhan menghadapi bencana. Semua pihak harus berperan aktif sesuai kapasitasnya agar pengurangan risiko bencana dapat terlaksana secara optimal.

    Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi menyampaikan bahwa upaya prabencana harus dimulai dari perencanaan strategis berbasis kajian risiko.

    “Seluruh wilayah Indonesia memiliki potensi bencana yang beragam. Untuk itu, kolaborasi pentahelix diperlukan, mulai dari penguatan kebijakan, penyiapan logistik, hingga mitigasi berbasis masyarakat,” jelas Prasinta.

    Dia menjelaskan hingga November 2024, terdapat 1.782 kejadian bencana, mayoritas didominasi bencana hidrometeorologi.

    “Dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menuntut kita untuk lebih sadar dan siap. Partisipasi masyarakat dan sektor lain menjadi kunci,” tambahnya.

    Dewan Pakar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Rahmawati Husein menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana.

    “Masih banyak masyarakat yang memiliki paradigma reaktif, bukan mitigatif. Budaya siap siaga harus dibangun melalui pendidikan berkelanjutan, baik di tingkat formal maupun informal,” ungkap Rahmawati.

    Sejalan dengan itu, Tenaga Ahli Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Jamjam Muzaki menegaskan institusi pendidikan juga perlu menjadi pionir dalam menanamkan budaya mitigasi.

    “Kita sepaham dengan Bu Deputi bahwa paradigma penanganan yang responsif harus kita ubah dengan upaya preventif atau pencegahan, untuk meminimalisir dampak dari risiko bencana,” ucap Jamjam.

    Dalam forum ini, perwakilan pemerintah daerah seperti Penjabat (Pj.) Bupati Minahasa Noudy R.P. Tendean menyoroti pentingnya implementasi kebijakan prabencana di tingkat lokal.

    “Kami optimistis melalui shifting mindset, daerah rawan bencana dapat meningkatkan ketahanan dengan pendekatan mitigatif,” tutur Noudy.

    Penjabat Sementara (Pjs.) Wali Kota Dumai T.R. Fahsul Falah menambahkan bahwa pola pikir kolaboratif harus menjadi dasar pengelolaan risiko bencana di daerah.

    “Kita perlu mengubah pola pikir dari pola pikir biasa saja menjadi growth mindset pola pikir yang bisa berkembang, peduli, maupun beradaptasi, harus tanggap,tangguh, enggak perlu kita ngeluh, tapi kita langsung melakukan kolaborasi dan sinergisitas,” ujar Fahsul.

    Di lain pihak, perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Embai Suhaimi menekankan pentingnya penguatan peran kelurahan dalam menghadapi bencana.

    “Kami tidak mengandalkan sepenuhnya pada pemerintah pusat. Sebaliknya, kami ingin setiap kelurahan memiliki kemampuan dan kemandirian untuk menangani potensi bencana. Harapannya, kelurahan di Jakarta dapat menjadi komunitas tangguh bencana,” pungkas Embai.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024