Kementrian Lembaga: BPBD

  • Nelayan Semarang Kehilangan Tangkapan, Sampah Plastik dan Rob Jadi Tantangan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 November 2024

    Nelayan Semarang Kehilangan Tangkapan, Sampah Plastik dan Rob Jadi Tantangan Regional 29 November 2024

    Nelayan Semarang Kehilangan Tangkapan, Sampah Plastik dan Rob Jadi Tantangan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com

    Kampung Tambaklorok
    , yang terletak di Semarang Utara, kini memiliki
    tanggul laut
    sepanjang 3,6 kilometer.
    Meskipun proyek ini dibiayai dengan anggaran besar senilai Rp 386 miliar, warga setempat masih menghadapi masalah serius.
    Rembesan air laut dari tanggul tersebut terus terjadi setiap pagi, menyulitkan aktivitas harian mereka, terutama bagi anak-anak yang akan berangkat sekolah dan para nelayan yang bersiap mencari nafkah.
    Genangan air di Kampung Tambaklorok memang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 5-10 sentimeter.
    Namun, kondisi ini tetap mengganggu kehidupan sehari-hari warga.
    Rasa frustrasi mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama saat proyek besar yang diharapkan dapat memberikan perlindungan ternyata belum sepenuhnya memenuhi harapan mereka.
    Ketua RW 016 Kampung Tambaklorok, Slamet Riyadi, mengungkapkan harapannya.
    “Dulu sebelum ada tanggul,
    banjir rob
    bisa mencapai sentimeter. Tapi sekarang, meski tidak setinggi itu, tetap mengganggu aktivitas pagi, terutama bagi anak-anak yang mau bersekolah dan warga yang bekerja,” ungkapnya kepada
    Kompas.com,
    Jumat.
    Slamet berharap Pemerintah Kota Semarang dapat segera menindaklanjuti perbaikan, seperti meninggikan jalan utama dan memperbaiki saluran air, agar warga bisa beraktivitas dengan nyaman tanpa khawatir akan ancaman rob.
    “Kami berharap jalan segera ditinggikan, supaya kami bisa beraktivitas dengan aman tanpa harus khawatir dengan rob,” harapnya.


    KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer di Tambaklorok, Kota Semarang, Jawa Tengah.
    Masalah lain yang dihadapi masyarakat Kampung Tambaklorok adalah
    penurunan hasil tangkapan ikan
    di kalangan nelayan.
    Hasil tangkapan nelayan Tambakrejo menyusut hingga sepuluh kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
    Ahmad Marzuki, salah satu nelayan, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya.
    “Beberapa tahun yang lalu dalam satu hari bisa mendapat tangkapan 10 kilogram. Sekarang 1 kilogram saja sudah susah,” ujarnya.
    Ahmad menjelaskan bahwa menurunnya volume ikan disebabkan oleh kerusakan lingkungan, khususnya di pesisir Kota Semarang yang tercemar oleh sampah plastik.
    Ia mengingatkan bahwa pada 2005, dirinya masih bisa menangkap hingga 20 kilogram kepiting dalam sehari.
    Kini, dengan usaha keras, ia hanya bisa mendapatkan empat ekor kepiting, yang dianggapnya sudah untung.
    Nelayan lain, Selamet, juga merasakan dampak serupa.
    KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Seorang pemotor melintas di ruas jalan tepi trotoar untuk menghindari genangan air rob Pantura Demak-Semarang, Selasa (12/11/2024) pagi.
    Menurutnya, sampah-sampah tersebut tidak hanya mengganggu ekosistem biota laut, tetapi juga memperburuk hasil tangkapan.
    “Ini saya juga punya tambak kerang, jumlahnya juga terus berkurang,” katanya.
    Selamet harus bekerja ekstra keras untuk membersihkan rumah kerang dari sampah plastik yang merusak ekosistem kerang.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat antara Januari hingga Maret 2024, terdapat 104 kejadian bencana hidrometeorologi.
    Dari total kejadian tersebut, lebih dari 59.000 rumah terendam dan 1.162 rumah mengalami kerusakan.
    Lebih dari 205.000 warga juga terdampak, dengan 12 jiwa yang meninggal akibat bencana tersebut.
    Sebaran bencana ini tidak hanya mencakup Kota Semarang, tetapi juga 35 kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.
    Pemprov Jawa Tengah bahkan menetapkan sejumlah daerah dalam status darurat.
    Kerugian akibat bencana yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan di Jawa Tengah tercatat mencapai Rp 14,9 triliun dari 2020 hingga 2024.
    Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sultan Agung (Unisulla) Semarang, Mila Karmila, menjelaskan bahwa faktor penyebab banjir dan rob bersifat kompleks.
    Penurunan muka tanah akibat penggunaan air bawah tanah yang masif dan pembebanan di kawasan industri menjadi perhatian penting.
    “Faktornya itu kompleks, tidak hanya perubahan iklim saja, tapi penggunaan air bawah tanah itu juga perlu diperhatikan,” jelasnya.
    Mila menilai penanganan banjir rob yang dilakukan pemerintah selama ini terkesan parsial dan tidak menyentuh akar masalah.
    Proyek besar seperti pembangunan tol dan tanggul laut Semarang-Demak justru memindahkan masalah ke daerah lain.
    “Kalau yang ditanggul hanya sebagian, artinya hanya memindahkan masalah ke tempat lain,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Longsor, Jalur Medan-Berastagi di Sibolangit Masih Ditutup Jumat Siang
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2024

    Longsor, Jalur Medan-Berastagi di Sibolangit Masih Ditutup Jumat Siang Medan 29 November 2024

    Longsor, Jalur Medan-Berastagi di Sibolangit Masih Ditutup Jumat Siang
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
    Jalur
    Medan

    Berastagi
    di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, masih ditutup pada Jumat (29/11/2024), akibat longsor.
    Seperti diketahui, jalur ini sudah ditutup pada Selasa (26/11/2024) malam.
    Kepala Unit Lantas Polsek Pancur Batu Iptu Rizal Purba, mengatakan, sejumlah personel dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, dan pemerintah daerah, masih berada di lokasi longsor untuk membersihkan material.
    “Material longsor yang mengenai jalan masih dibersihkan pakai beberapa alat berat dan lainnya,” ujar Rizal saat dihubungi, Jumat.
    Rizal menyebut masih ada beberapa kendaraan yang belum dapat dipindahkan dari lokasi.
    Salah satunya adalah satu unit bus pariwisata yang terperosok ke jurang.
    “Ya, proses evakuasi masih sulit karena kondisi jalan dipenuhi lumpur,” sebut Rizal.
    Warga diimbau untuk mencari jalan alternatif lain. Misalnya, melalui jalur Medan-Binjai-Berastagi atau pun Medan-Pematangsiantar-Berastagi.
    “Kalau dari Medan ke Berastagi bisa juga lewat jalur sebelum jembatan Desa Sembahe, ada jalan sebelah kanan yang bisa tembus ke Bandar Baru. Nah, kalau dari Bandar Baru nanti sudah bisa lepas ke Berastagi,” ujar Rizal.
    Adpaun longsor mengakibatkan sembilan orang tewas.
    Sejauh ini, pihak Basarnas dan BPBD masih berupaya untuk mencari para korban lainnya yang kemungkinan terjebak di dalam kendaraan yang tertimbun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akses Penghubung 2 Desa di Kertasari Bandung Ambruk, Warga Bangun Jembatan Sementara Pakai Bambu

    Akses Penghubung 2 Desa di Kertasari Bandung Ambruk, Warga Bangun Jembatan Sementara Pakai Bambu

    JABAR EKSPRES – Jembatan penghubung dua desa yang menjadi akses masyarakat, secara tiba-tiba ambruk ketika sedang diguyur hujan lebat pada Kamis, 28 November 2024.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, ambruknya jembatan merupakan penghubung Desa Tarumajaya dengan Desa Cikembang, di wilayah Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.

    Ketika dikonfirmasi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama ketika dikonfirmasi membenarkan ambruknya jembatan tersebut.

    BACA JUGA: Dukung Asta Cita, FKB Jawa Barat Ajak Masyarakat Lawan Judol Demi Ekonomi Sejahtera

    “Jembatan tersebut roboh pas hari Selasa (26 November 2024) sekitar pukul 3.40 WIB saat hujan lebat,” katanya melalui seluler, Kamis (28/11).

    Beruntung, ketika peristiwa ambruknya jembatan penghubung dua desa tersebut, tak ada warga yang sedang melintas, sehingga tidak memakan korban.

    Uka menerangkan, setelah diketahui akses penghubung ambruk, pihak kepala desa dibantu masyarakat telah bahu-membahu membuat jembatan darurat dari bambu.

    BACA JUGA: Tertutup Momentum Pilkada, Banjir Gedebage Kembali Jadi Sorotan

    “Pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung telah melakukan asesmen,” terangnya.

    Uka mengungkapkan, jembatan di wilayah Kampung Turci, Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari tersebut, tiba-tiba ambruk saat hujan deras mengguyur.

    “Akibat jembatan tersebut ambruk, dampaknya akses Desa Cikembang menuju Desa Tarumaja terputus,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Tips Aman Berkendara di Siang Hari Terhindar dari Dehidrasi

    “Sambil menunggu perbaikan dari pemerintah, jembatan dararut dari bambu sudah dipasang warga. Jembatan darurat hanya dapat digunakan para pejalan kaki,” pungkas Uka. (Bas)

  • Seorang Pria Tenggelam Saat Menyeberangi Waduk Saguling

    Seorang Pria Tenggelam Saat Menyeberangi Waduk Saguling

    JABAR EKSPRES – Nasib nahas menimpa Regi Afrilianto (30) warga Kampung Pasar Cihampelas, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    Pria itu tenggelam di perairan Waduk Saguling, Blok Kampung Gombong, Desa Budiharja, Kecamatan Cililin, Rabu (27/11/2024) malam.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Regi tenggelam saat menaiki perahu nelayan untuk menyeberangi Waduk Saguling dari Kampung Leuwinutug menuju Kampung Bunder Cihampelas.

    BACA JUGA:Wilayah Cingised Kota Bandung Terus Dilanda Banjir, Warga: Kaya di Anak Tirikan!

    Namun saat berada di tengah-tengah, perahu yang ditumpangi bocor hingga terbalik dan menenggelamkan Regi dan 3 orang penumpang lainnya.

    “Betul, kita terima laporan kejadian warga tergelam di Waduk Saguling blok Gombong. Jadi ada 4 orang yang tenggelam, 3 orang selamat dan 1 orang masih hilang,” kata Kepala BPBD Bandung Barat, Meidi saat dikonfirmasi, Kamis (28/11).

    Meidi mengatakan, peristiwa ini terjadi sekira pukul 23:30 WIB, saat itu 4 orang warga bernama Kuswandi, 24 tahun, Ruric, 27 tahun, Sofwan Muztaba, 22 tahun, dan Regi Afrilianto yang hendak memancing ikan dari area Kampung Leuwinutug menuju Kampung Bunder.

    BACA JUGA:Akses Jalan Puncak II Bogor Amblas, Pengendara Tak Bisa Melintas

    “Posisi perahu tongkang keadaan bocor sehingga perahu terbalik, 3 orang selamat karena berpegangan ke badan perahu,” jelas Meidi.

    Tiga korban selamat langsung diamankan di rumah warga setempat dan langsung dimintai keterangan di kantor Polsek Cililin. Sedangkan untuk melakukan pencarian terhadap satu korban hilang, BPBD bersama Basarnas Bandung tengah melakukan penyisiran menggunakan perahu speed boat.

    “Basarnas sudah tiba di lokasi dan sekarang sedang koordinasi untuk menentukan titik pencarian,” tandasnya. (Wit)

  • 47 RT di Jakarta Timur Banjir, 43 Orang Mengungsi di Pos RW Bidara Cina
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2024

    47 RT di Jakarta Timur Banjir, 43 Orang Mengungsi di Pos RW Bidara Cina Megapolitan 28 November 2024

    47 RT di Jakarta Timur Banjir, 43 Orang Mengungsi di Pos RW Bidara Cina
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 43 jiwa dari 10 KK mengungsi akibat banjir yang melanda lima kelurahan Jakarta Timur sejak Rabu (27/11/2024) malam.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, puluhan warga tersebut mengungsi di dua pos RW di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur. Namun, Isnawa tak memerinci dari mana saja asal warga tersebut. 
    “43 jiwa dari 10 KK mengungsi di dua posko. Lokasi pengungsian di pos RW 05, Kelurahan Bidara Cina, dan pos RW 011, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur,” ujar Isnawa dalam keterangannya, Kamis (28/11/2024).
    Banjir disebabkan karena meluapnya Kali Ciliwung. Sementara, Kali Ciliwung meluap akibat air kiriman dari Bogor dan hujan deras yang terjadi di wilayah Jakarta pada Rabu malam.
    Saat ini, BPBD Jakarta masih mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah, berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
    “Kami melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat,” ucap Isnawa.
    Adapun di Jakarta Timur terdapat 47 RT yang terendam banjir dengan ketinggian 30-250 sentimeter. Berikut perinciannya:
    1. Kelurahan Bidara Cina
    2. Kelurahan Kampung Melayu
    3. Kelurahan Balekambang
    4. Kelurahan Cawang
    5. Kelurahan Cililitan
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Terjang Jakarta: 60 RT Terendam, Warga Selamatkan Diri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2024

    Banjir Terjang Jakarta: 60 RT Terendam, Warga Selamatkan Diri Megapolitan 28 November 2024

    Banjir Terjang Jakarta: 60 RT Terendam, Warga Selamatkan Diri
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat 60 rukun tetangga (RT) di
    Jakarta Timur
    dan
    Jakarta Selatan
    terendam
    banjir
    hingga Kamis (28/11/2024) siang.
    Dari jumlah RT yang terendam banjir tersebut, BPBD Jakarta mencatat ada 43 jiwa yang mengungsi.
    “Untuk pengungsi, ada 43 jiwa,” ujar Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta, Yohan, saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis.
    Yohan menambahkan bahwa sebagian besar warga mengungsi ke posko darurat yang telah disediakan, terutama di wilayah yang terdampak parah seperti Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.
    “Lokasi pengungsi ada di Pos RW 05 Kelurahan Bidara Cina dan Pos RW 11 Kelurahan Bidara Cina,” kata Yohan.
    Yohan sebelumnya menyampaikan bahwa 60 RT di Jakarta yang tergenang setara dengan 0,196 persen dari total 30.772 RT.
    “BPBD mencatat genangan saat ini mengalami penurunan dari 62 RT menjadi 60 RT, atau 0,196 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah Jakarta,” ujar Yohan.
    Banjir
    yang merendam sejumlah RT di Jakarta itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur pada Rabu kemarin, hingga meningkatkan debit air di beberapa kali di Jakarta.
    Kawasan Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah RT yang terendam paling banyak, yakni 47 RT.
    “Di Kelurahan Kampung Melayu, terdapat 29 RT yang terendam dengan ketinggian air mulai dari 30 sentimeter hingga 250 sentimeter. Penyebabnya adalah luapan
    Kali Ciliwung
    ,” kata Yohan.
    Berikut data RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang terendam banjir:
    Kelurahan Tanjung Barat
    Kelurahan Rawajati
    Kelurahan Pejaten Timur
    Kelurahan Kebon Baru
    Kelurahan Bidara Cina
    Kelurahan Kampung Melayu
    Kelurahan Balekambang
    Kelurahan Cawang
    Kelurahan Cililitan
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakpus distribusikan bantuan kepada korban kebakaran di Tanah Abang

    Jakpus distribusikan bantuan kepada korban kebakaran di Tanah Abang

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat mendistribusikan bantuan bagi korban kebakaran di Jalan Administrasi II RW 08 Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kamis pagi.

    “Bantuan yang kami serahkan berupa natura dan logistik bagi warga terdampak. Bantuan diterima langsung oleh pihak RW 08 dan jajaran kelurahan,” kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Abdul Salam saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Bantuan natura yang diberikan berupa 10 paket perlengkapan laki-laki, masing-masing terdiri dari kaos oblong, celana pendek, sandal jepit, baju koko, sarung, peci dan handuk serta celana dalam tiga buah. Lalu ada juga sampo, sabun, pasta gigi dan sikat gigi.

    Kemudian 20 paket perlengkapan wanita, masing-masing terdiri dari daster, mukena, sajadah, handuk, sandal, sabun mandi, sampo, pasta gigi dan sikat gigi satu buah. Selain itu juga diberikan celana dalam dan bra masing-masing tiga buah.

    Selanjutnya, ada bantuan natura berupa selimut sebanyak 30 lembar, tikar plastik satu karung, popok dewasa satu bal, popok anak 20 bal dan pembalut wanita 20 bal.

    Sedangkan paket pangan yang diserahkan berupa beras lima kilogram, satu botol besar kecap, lima kaleng sarden, tiga kaleng biskuit kemasan satu kilogram, dua mi instan dan satu botol minyak goreng.

    “Kami berharap bantuan ini bisa meringankan warga yang terdampak kejadian kebakaran,” ujar Abdul.

    Lurah Petamburan, Rian Hermanu menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga di jalan sekitar lokasi kejadian. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendirikan tenda pengungsian.

    “Saat ini kami menerapkan status tanggap bencana selama tiga hari. Perkembangan kita kan lihat kondisi lapangan,” kata Rian.

    Suku Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat menyatakan kebakaran rumah padat penduduk di Jalan Administrasi II, Petamburan, Tanah Abang, pada Kamis dinihari diduga terjadi akibat arus pendek listrik (korsleting).

    Kebakaran di rumah padat hunian tersebut terjadi pada pukul 02.40 WIB. Sebanyak 22 unit pemadam kebakaran dengan 110 personel dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

    Kebakaran yang terjadi di luas area kurang lebih 270 meter tersebut berdampak pada 15 Kepala Keluarga (KK) atau 80 orang dengan taksiran kerugian sekitar Rp379 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wilayah terdampak banjir di Jakarta masih 60 RT

    Wilayah terdampak banjir di Jakarta masih 60 RT

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan sejak pukul 11.00 WIB cakupan wilayah yang terdampak banjir di DKI Jakarta mengalami penurunan dari 62 RT menjadi 60 RT atau 0.196 persen dari 30.772 RT di Jakarta.

    Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Kamis, mengatakan, banjir ini disebabkan karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (27/11).

    Isnawa menjelaskan, akibat curah hujan yang tinggi, Kali Ciliwung pun meluap dan menyebabkan terjadinya banjir.

    Banjir di Jakarta Selatan terdapat 13 Rukun Tetangga (RT) yang terdiri dari empat kelurahan yang tergenang, yakni Tanjung Barat, Rawajati, Pejaten Timur dan Kebon Baru.

    Di Kelurahan Balekambang terdapat 1 RT mengalami banjir setinggi 180 sampai 220 cm, Kelurahan Cawang terdapat 2 RT mengalami banjir setinggi 140 cm dan Kelurahan Cililitan terdapat 1 RT mengalami banjir setinggi 150 cm.

    Sedangkan wilayah yang sudah surut ada Kelurahan Sukabumi Selatan sebanyak 3 RT, Kelurahan Cipinang Muara sebanyak 1 RT dan Kelurahan Gedong sebanyak 2 RT. Selanjutnya di Kelurahan Tanjung Barat sebanyak 2 RT, Kelurahan Cilandak Timur sebanyak 2 RT dan 2 RT di Pejaten Timur.

    Petugas gabungan tersebut dikerahkan untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    ​​​​​​Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, masyarakat bisa segera menghubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non stop.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • 60 RT di Jaktim dan Jaksel Terendam Banjir akibat Hujan Deras dan Luapan Kali Ciliwung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2024

    60 RT di Jaktim dan Jaksel Terendam Banjir akibat Hujan Deras dan Luapan Kali Ciliwung Megapolitan 28 November 2024

    60 RT di Jaktim dan Jaksel Terendam Banjir akibat Hujan Deras dan Luapan Kali Ciliwung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 60 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir akibat hujan deras dan luapan Kali Ciliwung, Kamis (28/11/2024).
    Perinciannya, 13 RT di empat kelurahan Jakarta Selatan, sementara 47 RT di lima kelurahan Jakarta Timur.
    Di Jakarta Selatan, Kelurahan Rawa Jati menjadi wilayah dengan jumlah RT terbanyak yang terendam banjir. Sementara, di Jakarta Timur, 29 RT di Kelurahan Kampung Melayu tergenang.
    Data tersebut diterima
    Kompas.com
    dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta sampai dengan pukul 11.00 WIB.
    Menurut data BPBD, ketinggian air berbeda-beda di setiap wilayah. Titik banjir tertinggi mencapai 2,5 meter. 
    Berikut perinciannya:
    13 RT di Jakarta Selatan:
    1. Kelurahan Tanjung Barat
    2. Kelurahan Rawajati
    3. Kelurahan Pejaten Timur
    4. Kelurahan Kebon Baru
    47 RT di Jakarta Timur:
    1. Kelurahan Bidara Cina
    2. Kelurahan Kampung Melayu
    3. Kelurahan Balekambang
    4. Kelurahan Cawang
    5. Kelurahan Cililitan
    Akibat banjir, sebanyak 43 jiwa dari 10 KK mengungsi di dua posko. Lokasi pengungsian di Pos RW 05, Kelurahan Bidara Cina dan Pos RW 011, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.
    Adapun wilayah yang dilaporkan sudah surut, yakni:
    Sementara, jalan tergenang yang mulai surut sebagai berikut:
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Rendam 60 RT di Jakarta hingga Kamis Siang, Tertinggi Sampai 2,5 Meter
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2024

    Banjir Rendam 60 RT di Jakarta hingga Kamis Siang, Tertinggi Sampai 2,5 Meter Megapolitan 28 November 2024

    Banjir Rendam 60 RT di Jakarta hingga Kamis Siang, Tertinggi Sampai 2,5 Meter
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat 60 rukun tetangga (RT) di Jakarta terendam
    banjir
    pada Kamis (28/11/2024) hingga pukul 11.00 WIB.
    Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan
    BPBD Jakarta
    , Yohan, mengatakan puluhan RT yang tergenang itu setara dengan 0,196 persen dari total 30.772 RT.
    “BPBD mencatat genangan saat ini mengalami penurunan dari 62 RT menjadi 60 RT atau 0,196 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah Jakarta,” kata Yohan saat dihubungi, Kamis.
    Yohan menyebutkan banjir yang merendam sejumlah RT di Jakarta itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur pada Rabu kemarin, hingga meningkatkan debit air di beberapa kali di Jakarta.
    Sebanyak 60 RT yang tergenang itu tersebar di dua wilayah, yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
    Kawasan Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah RT yang terendam paling banyak, yakni 47 RT.
    “Di Kelurahan Kampung Melayu, terdapat 29 RT yang terendam dengan ketinggian air mulai dari 30 sentimeter hingga 250 sentimeter. Penyebabnya adalah
    luapan Kali Ciliwung
    ,” kata Yohan.
    Berikut data RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang terendam banjir:
    Kelurahan Tanjung Barat
    Kelurahan Rawajati
    Kelurahan Pejaten Timur
    Kelurahan Kebon Baru
    Kelurahan Bidara Cina
    Kelurahan Kampung Melayu
    Kelurahan Balekambang
    Kelurahan Cawang
    Kelurahan Cililitan
    Wilayah yang sudah surut:
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.