“Selama dua hari terakhir, Kabupaten Sukabumi diguyur hujan deras yang merata di seluruh wilayah. Akibatnya, 20 kecamatan dan 27 desa terdampak bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena dilansir detikJabar, Rabu (4/12). (Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Kementrian Lembaga: BPBD
-

Kondisi Bingung Jalan Pulang, Kakek Magetan Ditemukan di Jurang 20 Meter, Sempat Hilang 24 Jam
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – BPBD Kabupaten Magetan mengevakuasi seorang kakek bernama Sadirun (80), warga Desa Tamanan, Kecamatan Sukomoro, Rabu (4/12/2024).
Saat ditemukan oleh petugas, Sadirun sedang duduk di dasar jurang kedalaman 20 meter. Lokasinya tidak jauh dari kediaman Sadirun.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menuturkan, si kakek sebelumnya dilaporkan hilang pada 24 jam lalu. Tepatnya Selasa (3/11/2024) sekira pukul 12.20 WIB.
“Proses evakuasi melibatkan berbagai unsur terkait. Korban ditandu menggunakan tandu darurat, guna mengangkat korban dari dasar jurang,”tutur Eka.
Ia menambahkan, Sadirun yang sudah pikun kondisinya masih hidup, dan sadar setelah sempat dilaporkan hilang oleh masyarakat maupun perangkat desa.
“Korban meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya.
Untuk penanganan lebih lanjut, Sadirun dibawa menggunakan Ambulance PSC Dinkes 119 Magetan. Selanjutnya, korban dirujuk ke RS Sayidiman Magetan guna pemeriksaan medis lebih lanjut.
“Hingga saat ini, kondisi korban dilaporkan stabil dan sadar,” ucapnya.
BPBD Magetan mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki anggota keluarga lansia dengan kondisi pikun, agar meningkatkan kewaspadaan.
“Pastikan lansia selalu berada dalam pengawasan keluarga.Hindari membiarkan mereka bepergian sendiri tanpa pendamping.Pertimbangkan memberikan identitas berupa gelang atau kartu yang mencantumkan informasi kontak keluarga,” pungkas Eka.
-

Anggota DPRD Jakarta Minta Pemprov Mitigasi Pohon Tumbang
loading…
Anggota Komisi A DPRD Jakarta Kevin Wu meminta Pemprov Jakarta, khususnya Distamhut beserta BPBD melakukan mitigasi pohon tumbang akibat angin kencang. Foto: Ist
JAKARTA – Anggota Komisi A DPRD Jakarta Kevin Wu meminta Pemprov Jakarta, khususnya Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) beserta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan mitigasi pohon tumbang akibat angin kencang. Setiap hujan deras disertai angin kencang ada saja kejadian pohon tumbang di beberapa wilayah Jakarta.
“Hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang di Jakarta mengindikasikan perlunya pendekatan lebih serius terhadap manajemen pohon di perkotaan,” ujar Kevin, Selasa (3/12/2024).
Menurut dia, pada dasarnya pohon tumbang tidak terjadi semata karena cuaca ekstrem, tetapi juga menunjukkan kelemahan dalam pemeliharaan pohon-pohon.
“Banyak pohon tua dengan kondisi akar yang melemah atau tidak dirawat secara berkala, sehingga tidak mampu menahan tekanan angin kencang. Ini harus menjadi momentum bagi Pemprov untuk memperkuat tata kelola dan pemantauan pohon di seluruh wilayah Jakarta,” katanya.
Politikus PSI itu mendorong Distamhut dan BPBD lebih terintegrasi dalam melakukan mitigasi risiko pohon tumbang di Jakarta. Salah satunya dengan melakukan pemetaan lokasi pohon rawan tumbang, terutama di jalan-jalan utama dan kawasan padat aktivitas masyarakat.
Selain itu, BPBD perlu memastikan kolaborasi aktif dengan Dinas Pertamanan untuk menyiapkan rencana aksi cepat tanggap jika insiden terjadi.
Pria yang menjabat Kepala Dharmapala Nusantara itu juga mendorong BPBD Jakarta menerapkan sistem peringatan dini berbasis data cuaca dari BMKG yang dapat langsung menyasar masyarakat melalui kanal resmi seperti aplikasi JAKI atau pesan singkat.
Dinas terkait juga perlu menggunakan teknologi modern seperti sensor pohon untuk memantau kelembapan tanah dan stabilitas akar, terutama di lokasi yang sering dilanda banjir atau angin kencang.
Kevin mengajak masyarakat dilibatkan secara aktif, bukan hanya untuk melaporkan potensi bahaya, tapi juga diberikan edukasi bagaimana mengenali pohon yang berisiko tumbang.
“Pemprov juga dapat membuka kanal komunikasi langsung di tingkat kelurahan atau RW untuk mempermudah pelaporan dan mempercepat penanganan. Misalnya, pemerintah bisa memberikan panduan visual tentang kondisi pohon berbahaya, sehingga masyarakat memiliki pemahaman lebih baik dan dapat berkontribusi secara nyata dalam mitigasi risiko,” ungkapnya.
(jon)
-
/data/photo/2024/12/04/674f3d6c78e8c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bus Masuk Jurang di Jalan Trans-Sulawesi Poros Palopo-Toraja, 4 Orang Tewas Makassar 4 Desember 2024
Bus Masuk Jurang di Jalan Trans-Sulawesi Poros Palopo-Toraja, 4 Orang Tewas
Tim Redaksi
PALOPO, KOMPAS.com –
Bus penumpang dengan nomor polisi DP 7702 KA dari Toraja, Sulawesi Selatan, tujuan Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami kecelakaan tunggal di jalan Trans-Sulawesi Kilometer 14 Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota
Palopo
, Sulawesi Selatan, Selasa (3/12/2024) siang.
Kasi Humas Polres Palopo AKP Supriadi mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mobil yang dikemudikan Yusuf Toding (39) bergerak dari arah utara ke selatan dan hendak memasuki jalan yang menikung ke kiri untuk memberi ruang bagi mobil tangki yang melintas dari arah berlawanan, bus bergerak ke kiri hingga ban turun dari badan jalan.
“Kondisi bahu jalan yang lembek menyebabkan mobil amblas dan terperosok ke jurang. Kecelakaan ini menewaskan empat orang penumpang di tempat dan menyebabkan beberapa korban lainnya mengalami luka-luka,” kata Supriadi dalam rilisnya yang diterima, Selasa (3/12/2024) malam.
Lanjut Supriadi, warga bersama Dinas Pemadam Kebarana (Damkar) Palopo, BPBD, dan PMI berusaha mengevakuasi penumpang bus yang jatuh ke jurang.
“Saat ini seluruh korban sudah berhasil dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Kota Palopo untuk mendapat perawatan intensif,” ucap Supriadi.
Hingga saat ini Kasat Lantas Polres Palopo, AKP Syahruddin belum bersedia memberikan komentar apapun pada awak media.
Sementara seorang penumpang yang selamat bernama Ronny mengaku sempat melihat bus yang ditumpanginya terjun bebas ke jurang.
Namun, dia tidak tahu persis penyebab bus tadi tiba-tiba tergelincir masuk jurang.
“Diperkirakan waktu kejadiannya sekitar jam jam 11.00 Wita, waktu kejadian saya lagi duduk dan sempat melihat bus terjun ke jurang,” ujar Ronny.
Ronny mengatakan, setelah bus jatuh terguling ke jurang, dirinya menyelamatkan diri.
“Saya tidak tahu tiba-tiba saya ada di luar, tangan saya bergerak cari pegangan, begitu saya dapat pegangan saya kait, lalu saya duduk dan disitu saya lihat mobil di bawah,” tutur Ronny.
Ronny menuturkan setelah dirinya merasa membaik akibat syok, dia berupaya untuk naik ke atas jalan.
“Setelah mengambil jaket dan jalan ke atas, perasaan saya kembali tidak enak. Jaket, saya buang ke atas jalan agar bisa segera mendapat tempat istirahat,” jelasnya.
Berikut data korban tewas:
1. Semi Salu Pasangka (30), mengalami luka parah di punggung dan patah tulang paha.
2. Deby Pare (60), mengalami luka serius di kepala dan tubuh.
3. Dina Taruk (65), luka di kepala, meninggal di rumah sakit.
4. Agung Pratama (26), mengalami amputasi kaki dan luka parah di kepala.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/658/original/longsor-ilustrasi-131201b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4236989/original/095475400_1669200210-20221123-Cuaca-Ekstrem-Jakarta-Faizal-2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)