Kementrian Lembaga: BPBD

  • Demokrat Jatim Salurkan 500 Sembako ke Warga Terdampak Banjir Prambon Sidoarjo

    Demokrat Jatim Salurkan 500 Sembako ke Warga Terdampak Banjir Prambon Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Partai Demokrat Jawa Timur dan Sidoarjo membagikan bantuan 500 paket sembago bagi warga terdampak banjir di Kecamatan Prambon Sidoarjo, Senin (9/12/2024).

    Diketahui, beberapa hari lalu meski kini perlahan mulai surut, banjir menggenangi ratusan rumah warga Desa Bendotretek dan Temu Kecamatan Prambon. Itu akibat air sungai meluap setelah curah hujan deras.

    Selain dua desa di Kecamatan Prambon, banjir juga melanda lima desa di Kecamatan Balongbendo dalam beberapa hari ini.

    Aksi peduli warga terdampak banjir oleh Partai Demokrat ini, dipimpin oleh Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak.

    Emil Dardak datang didampingi Ketua Komisi A yang juga anggota Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur Dedi Irwansa dan Ketua DPC Partai Demokrat Sidoarjo, Zahlul Yussar.

    Selain ke dapur umum di Balai Desa Temu, rombongan Partai Demokrat ini juga bertemu dengan warga terdampak banjir di Dusun Pejaraan Desa Bendotretek.

    Di dusun yang terendam banjir sejak Sabtu lalu dan kini mulai surut itu, Emil didampingi Dedi Irwansa dan Zahlul Yussar, menyerahkan sembako ke warga terdampak banjir. Warga juga bergantian meminta foto bersama Emil Dardak.

    “Ini bentuk kepedulian teman-teman Demokrat untuk mengurangi beban masyarakat yang terdampak banjir,” cetus Emil yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih hasil Pilkada 2024.

    Ia pun menyampaikan terima kasihnya ke BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo dan Dinas Sosial Sidoarjo yang sudah menangani dampak banjir di wilayah Prambon dan Balongbendo, dengan membuka dapur umum.

    “Karena kelihatannya yang paling sulit ini adalah memasak. Dengan adanya dapur ini bisa membantu warga. Tadi ada sekitar 1000 nasi bungkus di Balai Desa Temu,” beber Emil.

    Emil menjelaskan, banjir di Desa Bendotretek ini wilayah terjadi setelah hampir 20 tahun wilayah tersebut tidak pernah kebanjiran. Namun akibat kejadian jebol di Dam Tarik, maka air meluber hingga di desa tersebut.

    Ke depannya, Emil berharap dilakukan normalisasi sungai yang bekerjasama dengan BBWS Brantas karena sungai tersebut di bawah kewenangan BBWS Brantas.

    Sedangkan soal lahan pertanian yang terancam gagal panen akibat banjir, sesuai SOP, Emil meminta agar dilakukan pendataan untuk pengajuan mendapatkan bantuan.

    Emil menambahkan, Pemprov Jawa Timur membangun dengan panduan Indeks Resiko Bencana, sebagai upaya mengurangi kerentanan terhadap bencana.

    Sedagkan upaya ntuk mengurangi ancaman banjir, dilakukan dari sisi hulu dengan melakukan konservasi hutan. Sedangkan dari sisi hilir, dilakukan dengan penguatan tanggul, misalnya di Kali Lamong.

    Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Jatim Dedi Irwansa menambahkan, aksi ini merupakan reaksi cepat yang ditunjukkan Partai Demokrat terhadap berbagai persoalan masyarakat.

    Pihaknya berharap, dengan bantuan sembako ini akan meringankan beban masyarakat terdampak banjir di samping tim BPBD dan Dinas Sosial yang juga terus berupaya melaksanakan respon tanggap darurat.

    “Ini banjir pertama di Desa Bendotretek, tentu ini harus menjadi perhatian serius. Sebab, kita semua berharap bahwa titik-titik banjir tidak semakin meluas di Sidorjo,” cetus Dedi.

    Pihaknya pun mendorong penanganan sedimentasi sungai yang mengakibatkan luapan air ke lingkungan warga segera dilakukan.

    Hal ini agar penanganan banjir berjalan secara komperehensif. Termasuk ikhtiar mitigasi terhadap potensi banjir yang mungkin kembali terjadi.

    “Tentu ini membutuhkan kolaborasi yang baik antara Pemprov Jatim maupun Pemkab Sidoarjo, termasuk jika ada hal-hal yang perlu kita koordinasikan dengan Pemerintah Pusat. Prinsipnya, kita ingin masyarakat tidak diliputi was-was dengan potensi banjir susulan,” tutur Anggota DPRD Jatim Dapil Sidoarjo tersebut.

    Dedi pun mengapresiasi langkah cepat Pemkab Sidoarjo beserta jajarannya, termasuk pemerintahan desa yang cepat tanggap menghadapi darurat bencana.

    “Langkah pemerintah desa sudah sangat baik. Meski ini baru pertama kalinya banjir, tetapi sudah cukup siap dengan situasi darurat ini,” pungkas Dedi. [isa/beq]

  • BPBD Jakarta Siapkan Rp 4 M untuk Modifikasi Cuaca Antisipasi Hujan Lebat

    BPBD Jakarta Siapkan Rp 4 M untuk Modifikasi Cuaca Antisipasi Hujan Lebat

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi Jakarta bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI melakukan modifikasi cuaca hingga akhir tahun 2024. Rekayasa cuaca itu menggunakan anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencapai Rp 4 Miliar.

    “Anggarannya yang tersedia di BPBD saat ini kurang lebih sekitar Rp 4 miliar. Ini nanti kita akan optimalkan sesuai dengan kebutuhan,” kata Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (9/12/2024).

    Meski begitu, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga berjaga-jaga untuk menggunakan biaya tak terduga (BTT) jika anggaran BPBD belum tersedia. Jika menggunakan biaya tak terduga, kata Teguh, pihaknya harus membuat pernyataan status darurat.

    “Kalau anggarannya belum tersedia di BPBD, kami menggunakan anggaran BTT, biaya tak terduga. Namun karena menggunakan anggaran BTT nantinya, kita juga harus mengeluarkan status kondisi darurat,” ujarnya.

    “Ini kami juga sedang koordinasi, pastinya dengan BNPB, dengan BMKG, kemudian juga berbagai kementerian lembaga yang terkait,” sambungnya.

    Diketahui, Pemprov Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dengan menyebarkan 3,2 ton garam untuk meminimalkan dampak dari potensi hujan ekstrem. OMC ini berlangsung selama tiga hari dari 7-9 Desember 2024.

    Yohan mengatakan, OMC dapat mengurangi intensitas curah hujan di Jakarta dan mempercepat proses pengendapan di wilayah udara luar Jakarta.

    “OMC dapat mendistribusikan curah hujan secara merata sehingga dampak dari potensi hujan ekstrem juga bisa diminimalkan,” ujarnya.

    “Penyemaian dilakukan pada awan-awan di sekitar perbatasan wilayah Jakarta untuk mengurangi intensitas hujan sebelum masuk ke kawasan urban,” tuturnya.

    Hasil sementara dari modifikasi cuaca ini, kata Yohan, menunjukkan adanya penurunan intensitas hujan di beberapa wilayah yang sebelumnya berpotensi mengalami curah hujan tinggi. Selain OMC, Pemprov juga menyiagakan pompa air, menyiapkan logistik darurat, dan memastikan kesiapan posko pengungsian jika diperlukan.

    “Kami terus memantau dinamika atmosfer dan menyesuaikan strategi penyemaian agar hasil operasi lebih maksimal,” imbuhnya.

    (bel/lir)

  • Mobil Tabrak Rumah Warga di Surabaya, Pengemudi Tewas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Desember 2024

    Mobil Tabrak Rumah Warga di Surabaya, Pengemudi Tewas Surabaya 9 Desember 2024

    Mobil Tabrak Rumah Warga di Surabaya, Pengemudi Tewas
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil menabrak rumah penduduk di Jalan Dukuh Pakis I, Kecamatan Dukuh Pakis,
    Surabaya
    , Jawa Timur, Senin (9/12/2024). Pengemudi ditemukan tewas di dalam kendaraanya.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, informasi kecelakaan itu masuk ke Command Center 112, pukul 06.30 WIB. Kemudian, dia menerjunkan petugas ke lokasi kejadian.
    Berdasarkan informasi, pengemudi berinisial, SA (48), warga Jalan Dukuh Pakis 2, tersebut mengendarai mobil Suzuki Swift. Kemudian, kendaraan itu oleng ke kiri hingga menabrak rumah warga.
    Selanjutnya, warga setempat yang kaget mendengar suara tabrakan mendatangi rumah tetangganya itu. Mereka pun langsung menghubungi Command Center 112 agar dilakukan evakuasi.
    “Saat petugas tiba di lokasi, posisi mobil menabrak rumah. Kemudian posisi pengemudinya masih di dalam mobil,” kata Buyung, ketika dikonfirmasi, Senin.
    Buyung mengungkapkan, korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di dalam kendaraanya. Namun, dia sendiri masih belum mengetahui penyebab kematian pria tersebut.
    “Setelah dilakukan pengecekan oleh anggota BPBD dan PMI Surabaya, untuk korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi. Proses identifikasi oleh tim Inafis Polrestabes Surabaya,” ujarnya.
    Sedangkan, kata Buyung, kondisi rumah yang ditabrak korban mengalami kerusakan di bagian pargar dan meja tempat berjualan. Untuk mobil rusak di bagian kap mesin depannya.
    “Untuk Korban dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Soetomo menggunakan ambulans PMI, didampingi oleh keluarga. Untuk kendaraan dikondisikan oleh rekan kepolisian,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Curah Hujan Tinggi, Desa di Jombang Dilanda Banjir sejak Sabtu
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Desember 2024

    Curah Hujan Tinggi, Desa di Jombang Dilanda Banjir sejak Sabtu Surabaya 9 Desember 2024

    Curah Hujan Tinggi, Desa di Jombang Dilanda Banjir sejak Sabtu
    Tim Redaksi
    JOMBANG, KOMPAS.com
    – Ratusan rumah warga di
    Dusun Beluk
    , Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terendam akibat luapan
    Sungai Afvour Watudakon
    pada Senin (9/12/2024).
    Pantauan di lokasi, air menggenangi kawasan perkampungan penduduk.
    Kawasan yang tergenang mulai dari jalan utama, pekarangan, hingga memasuki rumah-rumah penduduk. Sementara ketinggian air antara 30 sentimeter hingga 70 sentimeter.
    Sumarlik (63), warga Dusun Beluk, mengungkapkan bahwa banjir mulai memasuki kawasan perkampungan tempat tinggalnya sejak Sabtu (7/12/2024).
    Sehari sebelum dilanda banjir, ujar dia, hujan deras mengguyur wilayah Desa Jombok dan sekitarnya.
    “Malamnya (Jumat malam) hujan deras, terus (Sabtu) pagi mulai banjir,” kata Sumarlik kepada Kompas.com, Senin.
    Dia menuturkan bahwa pada Sabtu dan Minggu, banjir hanya melanda area jalan dan pekarangan.
    Namun, mulai Senin dini hari, air mulai memasuki sebagian rumah penduduk dengan ketinggian antara 10 hingga 30 sentimeter.
    “Kalau kemarin belum, tapi sekarang sudah masuk rumah. Dapurnya kebanjiran (tergenang air),” ujar Sumarlik.
    Perangkat Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Zainal, mengatakan bahwa banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, terjadi akibat luapan Sungai Afvour Watudakon.
    Menurut dia, luapan air sungai tersebut terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Jombang sejak Jumat lalu.
    “Jumat malam itu hujan deras, terus paginya mulai banjir sampai hari ini. Kalau sekarang makin parah, sampai masuk rumah,” kata Zainal.
    Dia mengungkapkan bahwa banjir membuat warganya kesulitan melakukan aktivitas, termasuk memasak.
    Untuk kebutuhan makan, warga disuplai makanan dari Pos Dapur Umum yang dibuka oleh
    BPBD Jombang
    .
    Zainal menambahkan bahwa Dusun Beluk yang dilanda banjir sejak Sabtu, dihuni oleh 380 kepala keluarga (KK), dengan jumlah rumah lebih dari 200 unit.
    Sementara itu, akibat banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, jalan yang berada di perkampungan tersebut tergenang air antara 30 hingga 70 sentimeter.
    Kondisi itu membuat jalan yang menjadi jalur alternatif atau penghubung antara Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto tersebut tidak bisa dilalui berbagai jenis kendaraan.
    Karena jalan yang tergenang banjir, warga pun memasang plakat yang menyatakan kondisi jalan tidak bisa dilalui kendaraan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Tuntut Bupati Sidoarjo Nonaktif 6 Tahun 4 Bulan Penjara

    KPK Tuntut Bupati Sidoarjo Nonaktif 6 Tahun 4 Bulan Penjara

    Sidoarjo

    Jaksa KPK menuntut Bupati Sidoarjo nonaktif Ahmad Muhdor Ali atau Gus Muhdlor dengan hukuman 6 tahun 4 bulan penjara. Jaksa KPK menilai Gus Muhdlor terlibat dalam korupsi pemotongan dana insentif ASN Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.

    Dalam sidang itu, jaksa KPK menyatakan Gus Muhdlor telah melanggar pasal 12 huruf f, junto Pasal 16 UU RI nomor 20/2021 tentang perubahan atas UU RI No 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 kesatu Jo Pasal 64 Ayat 1 KUHP.

    “Tuntutan terhadap terdakwa 6 tahun 4 bulan dengan denda Rp 300 juta subsider 6 tahun penjara,” kata Jaksa KPK, Andre Lesmana usai sidang di Pengadilan Negeri Tipikor di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Senin (9/12/2024).

    Andre menambahkan tuntutan itu sesuai dengan pertimbangan berkas 2 terdakwa sebelumnya yaitu Kepala Dinas BPBD Ari Suryono dan Kabag Umum Kepegawaian BPBD Kabupaten Sidoarjo Siskawati.

    “Selain itu terhadap terdakwa juga harus membayar uang denda sebesar Rp 1,4 miliar. Apabila tidak bisa mengembalikan terdakwa menjalani 3 tahun penjara,” imbuh Andre.

    Sementara itu Kuasa Hukum Terdakwa Mustofa Abidin mengatakan bahwa pihaknya sangat berseberangan dengan tuntutan yang telah dibacakan JPU dari KPK.

    (idh/dhn)

  • Wapres Gibran Tinjau Lokasi Bencana di Kabupaten Sukabumi, Bantuan Logistik Lewat Sungai

    Wapres Gibran Tinjau Lokasi Bencana di Kabupaten Sukabumi, Bantuan Logistik Lewat Sungai

    Beberapa akses jalan utama yang rusak akibat longsor dan ambruk membuat proses evakuasi dan distribusi bantuan kepada warga terdampak memerlukan waktu cukup lama.

    “(Jembatan) terputus ini juga kita ga bisa langsung evakuasi karena alat berat ga bisa masuk ketika jembatannya putus jadi jembatannya dulu yang harus diperbaiki,” ungkapnya.

    Masih kata Plt Pelaksana BPBD Jabar, untuk menjangkau lokasi terisolir pihaknya menyalurkan bantuan logistik ke daerah-daerah melalui jalur darat dengan kendaraan roda dua dan sungai. 

    “Sekarang adalah pertama kita data pengungsi kita upayakan logistik permakanan bisa masuk ke daerah pengungsi contohnya mungkin ke daerah Simpenan kan putus,” tuturnya.

    “Ini kita upayakan menggunakan perahu pertama kita nggak bisa akses walaupun kita gunakan perahu kita kerja sama dengan relawan BPBD kabupaten kota, TNI-Polri ini juga sedang terus kita lakukan seperti itu,” sambung dia.

    Berdasarkan data yang diperoleh BPBD Jawa Barat hingga Jumat (6/12) pukul 08.00 WIB, sejauh ini jumlah korban jiwa bertambah menjadi 5 orang yang berusia dari 11 tahun hingga lansia.

    “Untuk korban saat ini yang meninggal dunia yang tercatat ada lima orang meninggal dunia itu berada di Kecamatan Simpenan, kemudian Ciemas. Tujuh orang sampai saat ini belum ditemukan itu ada di Simpenan, Gegerbitung, Tegal Buleud, Pabuaran,” tutupnya.

  • Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Korban Hilang Tenggelanya KM Fajar Lorena

    Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Korban Hilang Tenggelanya KM Fajar Lorena

    Liputan6.com, Situbondo – Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian satu korban kapal layar motor Fajar Lorena Safari yang tenggelam  saat perjalanan dari Pelabuhan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep Madura menuju Pelabuhan Kalbut, Kabupaten Situbondo pada Minggu (8/12/2029)

    Kapal Kayu yang mengangkut 73 penumpang termasukj ABK ini mengalami kebocoran  pada lambung kapal dan tenggelam di antara perairan Madura-Situbondo, dan mengakibatkan dua korban meninggal dunia, satu korban  dinyatakan hilang, dan 70 orang lainya berhasil diselamatkan.

    “Pada npagi hari ini kami mulai melakukan penyisiran pencarian korban yang dinyatakan hilang di lokasi kejadian kapal kayu tenggelam tersebut atas perintah kapal Kantor SAR Surabaya,’’ ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Banyuwangi  Wahyu Setia Budi Senin (9/12/2024)

    Pencairan pada hari pertama pasca- insiden tenggelamnya kapal kayu angkutan barang yang mengangkut 68 penump0ang dan 5 ABK itu kata dia,  Basarnas Pos SAR Banyuwangi menggunakan Rigit Buoyancy Boat atau kapal cepat RBB.

    Menurut Wahyu, pencarian korban yang hilang itu akan dilakukan penyisiran mulai dari titik lokasi kejadian radius 5 sampai 6 mil di antara perairan Madura-Situbondo

    “Tim SAR  gabungan yang turun melakukan pencarian menggunakan RBB ini dari Satuan Polairud, Pos TNI AL, BPBD, KSOP Kelas IV Panarukan, dan lainnya,’’tambahnya

    Pada Minggu (8/12/2024) sekitar pukul 12.00 WIB KLM Fajar Lorena Safari yang mengangkut 73 penumpang termasuk 5 orang nakhoda dan ABK mengalami kebocoran pada lambung kapal kayu tersebut dan tenggelam.

  • Banjir, Longsor, dan Tanah Bergerak di Kabupaten Lebak: 5 Orang Meninggal, 2.247 Rumah Terdampak

    Banjir, Longsor, dan Tanah Bergerak di Kabupaten Lebak: 5 Orang Meninggal, 2.247 Rumah Terdampak

     

    Liputan6.com, Lebak – Sebanyak 2.247 rumah di Kabupaten Lebak, Banten, terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, longsor, dan tanah bergerak. Tak hanya itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebupaten Lebak Banten juga mencatat, ada lima orang dilaporkan meninggal dunia.  

    “Kita minta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan siaga bencana alam menyusul cuaca ekstrem,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky, di Lebak, Senin (9/12/2024).

    BPBD Lebak kini siaga bencana alam menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.

    Berdasarkan laporan bencana alam yang terjadi sejak Senin (2/12/2024) sampai Minggu (8/12/2024) tercatat 2.247 rumah terdampak banjir, longsor, dan pergerakan tanah. Sedangkan, rumah rusak berat akibat longsor sebanyak 45 unit, rusak sedang 3 unit, dan rusak ringan 158 unit.

    Selain itu, sebanyak 1.949 rumah, 10 fasilitas sosial dan fasilitas umum terendam banjir, dan lima orang dilaporkan meninggal dunia.

    “Bencana alam di Kabupaten Lebak itu terjadi di 22 kecamatan,” ujarnya.

    Febby Pratama juga mengatakan, petugas kebencanaan BPBD dan relawan kecamatan kini siaga bencana, karena laporan BMKG potensi bencana hidrometeorologi sampai 10 Desember 2024 curah hujan dengan intensitas tinggi.

    Untuk itu, BPBD Lebak mempersiapkan peralatan evakuasi mulai kendaraan roda dua, roda empat, mobil dapur, peralatan tenda, perahu karet, pelampung, gergaji mesin, tali, dan lainnya.

    BPBD Lebak juga menyiapkan logistik bahan pokok dan obat-obatan untuk didistribusian ke lokasi bencana alam.

    “Kami selama 24 jam berada di Posko Utama BPBD untuk melayani masyarakat jika terdampak bencana hidrometeorologi,” katanya.

  • Analisis Semburan Awan Panas Gunung Merapi

    Analisis Semburan Awan Panas Gunung Merapi

    YOGYAKARTA – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyatakan fenomena awan panas letusan Gunung Merapi, Pada Sabtu (9/11) pagi dipicu oleh tekanan akumulasi gas vulkanik dari dalam gunung. Fenomena ini sama seperti erupsi Gunung Merapi pada 14 Oktober lalu.

    “Masih sama penyebabnya, adanya akumulasi gas,” kata Hanik seperti dikutip dari Antara, Sabtu 9 November.

    Meski demikian, menurut Hanik, tekanan akumulasi gas yang memicu awan panas letusan setinggi 1.500 meter pada Sabtu lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Pada 14 Oktober, awan panas letusan Merapi memiliki tinggi kolom 3.000 meter.

    Infografis Laporan Aktivitas Gunung #Merapi periode pengamatan 8 November 2019 pukul 00:00-24:00 WIB.#statuswaspada sejak 21 Mei 2018 pic.twitter.com/9VUNFm4mHO

    — BPPTKG (@BPPTKG) November 9, 2019

    Sebelumnya, Hanik menjelaskan bahwa tekanan akumulasi gas muncul seiring berlangsungnya suplai magma Gunung Merapi yang diproduksi secara kontinu. Gas yang terakumulasi di bawah kubah lava dan terlepas secara tiba-tiba, mendobrak kubah lava sehingga runtuh menjadi awan panas.

    Diketahui, pasca kejadian tanggal 14 Oktober, volume kubah lava susut hingga 397 meter kubik dari 483 meter kubik. Artinya, berkurang hingga 90 meter kubik.

    Terkait adanya perubahan morfologi maupun deformasi akibat awan panas letusan pada Sabtu (9/11) pagi, belum bisa dipastikan. Termasuk perubahan volume kubah lava pasca terjadinya awan panas letusan.

    Menurut Hanik, proses pendataan pascaawan panas letusan masih dilakukan oleh BPPTKG. “Kalau baru meletus begini, kita tidak bisa secara eksak memberi info. Yang jelas itu letusan kecil yang kemungkinan tidak berpengaruh terhadap volume,” kata dia.

    Video letusan Gunung Merapi 9/11/2019 06:21 WIB dari kamera pos klangon via @frekom_diy

    btw ayamnya bisa di jadikan ews nih… pic.twitter.com/vRjsLrJGlh

    — VolcanoYT (@VolcanoYTz) November 9, 2019

    Sebelumnya, BPPTKG menyebutkan Gunung Merapi mengeluarkan satu kali awan panas letusan dengan tinggi kolom 1.500 meter pada Sabtu (9/11) pagi. Awan panas letusan yang terekam di seismogram pada pukul 06.21 WIB itu memiliki durasi 160 detik dengan amplitudo 65 mm.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan menyebutkan awan panas letusan tersebut belum sampai menimbulkan hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman. “Arah angin ke Barat, tidak ada hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman, katanya.

  • Cuaca Ekstrem, Pohon Raksasa Tumbang di Jalur Senggigi

    Cuaca Ekstrem, Pohon Raksasa Tumbang di Jalur Senggigi

    Lombok Barat, Beritasatu.com – Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Lombok Barat, menyebabkan sebuah pohon beringin tua dengan ukuran besar tumbang di jalan wisata Senggigi, Desa Senggigi, Kabupaten Lombok Barat. 

    Insiden ini mengakibatkan terputusnya akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Utara, memicu kemacetan panjang hingga enam jam.

    Pohon berukuran besar tersebut tumbang sekitar pukul 09.30 Wita. Kondisi cuaca ekstrem yang melanda kawasan Senggigi menjadi faktor utama tumbangnya pohon tua ini. Akibatnya, jalan wisata Senggigi yang merupakan jalur utama penghubung dua kabupaten lumpuh total.

    “Saya menunggu sudah hampir lima jam karena tidak bisa lewat. Tadi kami dari Pemenang Lombok Utara rencananya mau ke Mataram lewat jalur Pusuk, tetapi katanya di sana ada longsor. Jadi, kami memilih jalur Senggigi. Tidak disangka, di sini malah ada pohon tumbang. Mau balik ke jalur Pusuk masih ada masalah juga, akhirnya kami hanya menunggu di sini.” ungkap Ari, seorang pengendara yang terjebak kemacetan, Senin (9/12/2024).

    Ia juga menambahkan bahwa banyak pengendara lain yang memutuskan untuk putar balik ke Lombok Utara, tidak sabar menunggu proses evakuasi yang berlangsung lambat.

    Akibat pohon beringin tumbang di Senggigi tersebut, kemacetan panjang tak terhindarkan. Diperkirakan antrean kendaraan mencapai beberapa kilometer, dengan banyak pengendara yang memilih meninggalkan mobil mereka untuk mencari jalan alternatif atau menunggu jemputan keluarga.

    “Macetnya panjang sekali. Anak-anak saya tadi sudah dijemput keluarga karena kami tidak tahu kapan jalan ini akan bisa dilalui lagi,” lanjut Ari.

    Jalur alternatif melalui Pusuk yang biasanya menjadi pilihan ketika jalur Senggigi bermasalah juga tidak dapat diandalkan karena longsor di kawasan tersebut. Kondisi ini membuat pengendara tidak memiliki banyak pilihan selain menunggu atau kembali ke Lombok Utara.

    Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat, Dinas Pekerjaan Umum, dan aparat kepolisian bergerak cepat setelah menerima laporan. Namun, proses evakuasi terkendala oleh ukuran pohon yang besar dan minimnya alat berat di lokasi kejadian pohon beringin tumbang di Senggigi ini.