Kementrian Lembaga: BPBD

  • Tanggap Darurat Bencana Sukabumi Diperpanjang sampai 17 Desember

    Tanggap Darurat Bencana Sukabumi Diperpanjang sampai 17 Desember

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah Kabupaten Sukabumi memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama satu pekan atau tujuh hari ke depan terhitung dari 11 sampai 17 Desember 2024.

    “Awalnya masa tanggap darurat bencana kami berlakukan dari 4-10 Desember 2024, namun karena berbagai pertimbangan kami mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana ini hingga 17 Desember 2024,” kata Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Selasa (10/12), dikutip dari Antara.

    Menurut Ade, yang menjadi pertimbangan pihaknya memperpanjang masa tanggap darurat bencana yakni potensi hujan deras yang masih tinggi, pengungsi serta adanya korban yang belum ditemukan.

    Selain itu, kebijakan ini dibuat berdasarkan hasil rapat koordinasi pertama potensi hujan deras hingga 14 Desember yang masih tinggi sesuai prakiraan cuaca dari BMKG.

    Kemudian masih ada dua korban yang tertimbun longsor yang belum ditemukan. Saat ini jumlah pengungsi masih terus bertambah mencapai 2.988 jiwa.

    Penetapan kebijakan ini melalui rakor secara daring yang dihadiri oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Polres Sukabumi, Kodim 0620 Kabupaten Sukabumi dan Pemkab Sukabumi.

    Modifikasi cuaca

    Sementara Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan modifikasi cuaca di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    “Kami sudah mengirimkan surat kepada BMKG terkait modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan yang turun di wilayah Kabupaten Sukabumi,” katanya di Sukabumi.

    Menurut Marwan, untuk pelaksanaan modifikasi cuaca, pihaknya belum mengetahui karena BMKG yang menentukan jadwal pelaksanaannya. Pihaknya berhadap bisa terlaksana dalam waktu dekat agar intensitas hujan bisa dikurangi.

    Tujuan dari modifikasi cuaca ini juga untuk mempercepat penanganan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Sukabumi seperti evakuasi penyintas, penyaluran bantuan, membuka akses jalan yang terisolasi maupun mengurangi potensi terjadinya kembali bencana hidrometeorologi agar daerah terdampak tidak terus meluas.

    Modifikasi ini dilakukan dengan melakukan penyemaian awan dengan menggunakan bahan khusus dalam beberapa hari dengan menggunakan pesawat terbang sehingga bisa mengendalikan potensi dan intensitas hujan.

    Hingga Selasa daerah yang terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Rabu (4/12) mencapai 39 kecamatan dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

    Akibatnya sebanyak 13.837 warga terdampak. Dari jumlah tersebut sebanyak 10 warga meninggal dan dua warga dinyatakan hilang.

    Sekitar 1.428 unit rumah rusak berat, 1.201 unit rusak sedang dan 1.272 unit rusak ringan. Selanjutnya untuk rumah terancam ada 653 unit dan terendam 1.169 unit.

    (Antara/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Banjir rob di Muara Baru akibat fenomena pasang maksimum air laut

    Banjir rob di Muara Baru akibat fenomena pasang maksimum air laut

    Sabtu, 16 November 2024 21:16 WIB

    Pengguna kendaraan melintasi banjir rob di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Sabtu (16/11/2024). Menurut BPBD Jakarta rob yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Utara tersebut karena fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

    Pekerja melintasi banjir rob di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Sabtu (16/11/2024). Menurut BPBD Jakarta rob yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Utara tersebut karena fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

  • Gempa Beberapa Kali Terjadi di Maluku Utara

    Gempa Beberapa Kali Terjadi di Maluku Utara

    JAKARTA – Hingga pagi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa kali gempa susulan (aftershock) usai gempa utama (mainshock) dengan magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 7,1 yang berlokasi di titik koordinat 1.63 LU 126.39 BT atau 134 kilometer Barat Laut Jailolo, pada kedalaman 73 kilometer di Maluku Utara, Jumat 15 November dini hari.

    Gempa susulan masing-masing tercatat adalah magnitudo 5,0 pukul 0.55 WIB, dengan titik lokasi di 1.54 LU,126.46 BT atau 128 km Barat Laut Jailolo, di kedalaman 10 kilometer. BMKG menyatakan gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami.

    Kemudian gempa selanjutnya tercatat dengan magnitudo 5.9 pukul 1.45 WIB di titik lokasi 1.49 LU, 126.40 BT dengan pusat gempa berada di dasar laut atau 127 km Barat Laut Jailolo di Kedalaman 10 Km. Gempa tersebut juga dinyatakan tidak berpotensi tsunami dan guncangannya drasakan (MMI) III Ternate, II-III Manado, II-III Tahuna dan II-III Bitung.

    #Gempa Mag:5.9, 15-Nov-19 08:17:35 WIB, Lok:1.73 LU, 126.39 BT (Pusat gempa berada di Laut 140 km Barat Laut Halmahera Barat), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II-III Bitung, II-III Manado, II Ternate, II Minahasa Selatan, II Tahuna #BMKG pic.twitter.com/Q4x8NnJar2

    — BMKG (@infoBMKG) November 15, 2019

    Sebelumnya BMKG menyatakan status peringatan dini tsunami usai gempa utama M 7,1 yang diakhiri pada pukul 01.45 WIB. BMKG juga memutakhirkan laporan adanya gelombang tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43) dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB).

    Sementara ini, belum ada laporan kerusakan infrastruktur ataupun jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI/Polri sedang berupaya melalukan kaji cepat terkait pascagempa tersebut.

    “Warga sekitar lokasi yang terdampak guncangan gempa diharapkan agar tidak panik dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan informasi yang resmi selalu bersumber dari instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, Dinas Provinsi dan pihak berwajib lainnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo.

  • Camat di Kabupaten Kediri Diminta Proaktif saat Cuaca Ekstrem

    Camat di Kabupaten Kediri Diminta Proaktif saat Cuaca Ekstrem

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta jajarannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Menyusul potensi cuaca ekstrem di musim hujan ini.

    Mas Dhito minta camat untuk melakukan monitoring wilayahnya masing-masing, termasuk memetakan titik yang berpotensi rawan bencana.

    Upaya itu harus dilakukan supaya bisa dilakukan mitigasi dini guna meminimalisir dampak bencana jika sewaktu-waktu terjadi potensi hujan dengan intensitas tinggi.

    “Jadi tiap camat harus tahu di tempatnya mana-mana yang rawan,” katanya, Senin (9/12/2024).

    Mas Dhito mencatat akibat curah hujan yang tinggi, belakangan ini terjadi luapan air hingga mengakibatkan banjir di beberapa titik.

    Seperti yang terjadi di Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten dampak banjir menjadikan kerusakan akses jalan yang melintasi lahan perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

    Atas kerusakan akses jalan itu, pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berkoordinasi dengan PTPN supaya perbaikannya jalan dapat segera dilakukan.

    Kemudian, banjir akibat luapan sungai juga terjadi di Desa Pehkulon dan Puhjajar di Kecamatan Papar. Begitu pula yang terjadi di Kecamatan Banyakan tepatnya di Desa Tiron dan Manyaran.

    “Kemudian ada di Bakalan Kecamatan Grogol, dam tersumbat sampah dan bambu,” ungkapnya.

    Dengan kejadian bencana yang terjadi, Mas Dhito kembali mengingatkan kepada camat untuk proaktif dan selalu berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk melakukan mitigasi maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) supaya cepat dilakukan penanganan ketika terjadi bencana.

    “Mengingat potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi sampai akhir bulan ini, tolong betul-betul para camat bisa koordinasi dengan cepat dengan BPBD maupun PUPR,” tandasnya.

    Disisi lain, Mas Dhito juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan peduli dengan kondisi lingkungan sekitar. Jika sewaktu-waktu di wilayahnya terjadi kondisi bencana masyarakat bisa melaporkan ke BPBD Kabupaten Kediri. [ADV PKP/nm]

  • Kemenhub Bantu Evakuasi Korban Kapal Fajar Lorena yang Tenggelam, 2 Tewas 1 Hilang

    Kemenhub Bantu Evakuasi Korban Kapal Fajar Lorena yang Tenggelam, 2 Tewas 1 Hilang

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) membantu proses evakuasi tenggelamnya KLM Fajar Lorena di perairan Sepudi-Situbondo. Tercatat, 2 orang penumpang tewas dan 1 penumpang lainnya masih hilang. 

    Kepala Kantor KSOP Kelas IV Panarukan, Herland Aprilyanto mengatakan Kapal yang mengangkut 61 penumpang tenggelam akibat kerusakan pada papan belakang yang dihantam ombak. Insiden ini menyebabkan dua korban meninggal dunia, satu kritis, dan satu masih dalam pencarian.

    “DJPL melalui KPLP langsung berkoordinasi dengan KSOP Panarukan, Polairud, BPBD, TNI AL, dan tenaga kesehatan untuk memastikan keselamatan korban serta mempercepat proses evakuasi,” kata Herland dalam keterangan resmi, Selasa (10/12/2024). 

    Dia menambahkan bahwa seluruh korban yang selamat kini telah menerima pemeriksaan medis dan pendataan di Pelabuhan Jangkar. 

    Herland menjelaskan kronologi tenggelamnya KLM Fajar Lorena. Sekitar pukul 10.00 WIB KLM Fajar Lorena yang berangkat dari Pelabuhan Sapudi menuju Pelabuhan Kalbut Desa Pecinan kec Mangaran, Kab. Situbondo dengan membawa penumpang.

    Pukul 12.00 WIB KLM Fajar Lorena mengalami papan belakang bocor disebabkan dihantam ombak yang mengakibatkan kapal tersebut tenggelam, kemudian dievakuasi oleh kapal tanker milik pertamina yang kebetulan melintas di Perairan Sapudi kemudian dievakuasi menuju ke Pelabuhan Jangkar.

    Herland mengungkapkan Kapal Patroli KPLP KN.P 498 milik KSOP Panarukan langsung dikerahkan untuk mengevakuasi penumpang dari Kapal Tanker Pertamina menuju Pelabuhan Jangkar.

    “Pukul 16.05-18.22 WIB penumpang dievakuasi dari Kapal Tanker Pertamina ke KN.P 498 dan KLM Barokah, kemudian dibawa ke Pelabuhan Jangkar dan bekerja sama dengan RSUD Asembagus, Puskesmas Jangkar, dan fasilitas kesehatan setempat untuk memberikan perawatan kepada korban,” ungkapnya.

  • 6
                    
                        Tanggul Banyubiru Semarang Jebol, 30 Rumah Terdampak Banjir, 2 Orang Terluka
                        Regional

    6 Tanggul Banyubiru Semarang Jebol, 30 Rumah Terdampak Banjir, 2 Orang Terluka Regional

    Tanggul Banyubiru Semarang Jebol, 30 Rumah Terdampak Banjir, 2 Orang Terluka
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com
    – Tanggul Sungai Klegung di Dusun Ngendo Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, jebol pada Selasa (10/12/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.
    Setidaknya 30 rumah terdampak banjir, dan 2 orang mengalami luka-luka.
    Sekretaris Desa Ngrapah Fahmi Latif mengatakan, dua orang yang mengalami luka-luka merupakan remaja.
    “Remaja perempuan yang mengalami luka, namun sudah tertangani,” ujarnya saat dihubungi.
    Fahmi mengungkapkan, permukiman yang terdampak banjir berada di wilayah RT 1/RW 10 Dusun Ngendo.
    “Banjir karena
    tanggul jebol
    , sehingga air meluap dan masuk ke rumah warga. Arusnya lumayan deras,” ungkapnya.
    Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
    Semarang
    Alexander Gunawan mengatakan, informasi adanya banjir bandang tersebut dilaporkan sekitar pukul 19.15 WIB.
    “Arah aliran air dari tanggul yang jebol di Dusun Ngendo itu mengarah ke permukiman warga. Oleh karenanya kami langsung menerjunkan personel BPBD Kabupaten Semarang untuk membantu proses evakuasi warga dan penanganan, sekaligus kami berkoordinasi dengan Kapolres Semarang, dan Dandim 0714/Salatiga, untuk dilaporkan segera ke Bupati Semarang mengenai peristiwa ini,” ujarnya, Selasa.


    Menurut Alex, saat ini yang terpenting ialah mengevakuasi warga supaya aman.
    “Satu titik yang jebol, dan menyebabkan banjir bandang ini terjadi, ditambah hari ini curah hujan sangat tinggi sehingga membuat luapan airnya lumayan deras yang masuk ke permukiman warga,” paparnya.
    “Untuk ketinggian air diperkirakan 50 sentimeter, proses penanganan sekaligus evakuasi kami kerahkan semua personel BPBD, dibantu dengan relawan, dan personel dari TNI-Polri,” imbuhnya.
    Menurut Alex, banjir bandang ini pertama kali terjadi di Dusun Ngendo Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru.
    “Kami terus melakukan pendataan rumah dan warga yang terdampak. Kondisi permukiman ini ada di bawah sungai, dan air ini mengalir ke Rawa Pening,” pungkasnya.

    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua Gerindra Jombang Turun Langsung ke Lokasi Banjir Jombok

    Ketua Gerindra Jombang Turun Langsung ke Lokasi Banjir Jombok

    Jombang (beritajatim.com) – Ketua DPC Partai Gerindra Jombang Octadella Bilytha Permatasari turun langsung ke lapangan untuk meninjau banjir di Dusun Beluk Desa Jombok Kecamatan Kesamben, Selasa (10/12/2024).

    Selain itu, Della, panggilan akrab Octadella, juga bertemu dengan korban banjir yang sedang mengungsi di Balai Desa Jombok. Kedatangan Ketua Gerindra ini untuk memastikan kondisi warga terdampak.

    Pasalnya, banjir yang menerjang Dusun Beluk sudah berlangsung empat hari. Warga juga mulai mengungsi karena air yang merendam kampung mereka semakin tinggi. Walhasil, seluruh pengungsi kondisinya sehat. Segala kebutuhan mereka tercukupi.

    Lokasi yang pertama dituju oleh Della adalah Balai Desa Jombok. Di balai desa itulah para pengungsi beristirahat. Sedangkan di halaman samping, sebuah tenda untuk dapur umur berdiri. Dapur umum ini untuk memasak kebutuhan warga terdampak.

    “Saya tadi sempat berbincang dengan pengungsi dan warga terdampak. Alhamdulillah, kondisi mereka sehat-sehat,” ujar Della yang juga Wakil Ketua DPRD Jombang ini.

    Della berharap banjir yang sudah berlangsung empat hari tersebut segera surut. Sehingga warga bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala. Untuk itu, politikus Gerindra ini segera menjalin komunikasi dengan pihak terkait guna menemukan solusi.

    Dalam kesempatan itu, Ketua DPC Partai Gerindra yang datang bersama rombongan menyerahkan bantuan berupa logistik makanan. Harapannya, bantuan tersebut bisa meringankan beban mereka.

    Plt Kalaksa BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang Wiko Diaz mengatakan bahwa jumlah pengungsi di Balai Desa Jombok sebanyak 38 orang. Jumlah tersebut dimungkinkan terus bertambah mengingat mobilisasi warga ke pengungsian terus dilakukan.

    “Untuk dapur umum, kita memasak 2.300 nasi bungkus per hari. Makanan tersebut dibagikan untuk warga Dusun Beluk Desa Jombok dan Dusun Kedondong Desa Blimbing Kecamatan Kesamben,” kata Wiko sembari mengatakan pengungsi di balai desa mayoritas lansia dan emak-emak yang memiliki anak kecil.

    Kepala Dusun (Kasun) Beluk Sistyo Budianto mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ketua Gerindra Jombang. Dia mengatakan bahwa banjir yang menerjang Dusun Beluk sudah memasuki hari kelima. Utamanya, di Dusun Beluk sebelah timur.

    Seiring dengan itu, banjir terus meninggi. Hingga akhirnya warga mengungsi ke balai desa. Selain itu, warga juga mengungsi ke saudaranya. Kasun menyebut terdapat 334 KK (kepala keluarga). Sedangkan jumlah warga sekitar 900 orang lebih.

    “Dari jumlah itu, 50 persen warga sudah mengungsi. Karena warga juga harus menjaga rumah mereka. Seluruh rumah di Dusun Beluk semuanya terdampak. Ini hari kelima. Kecenderungan air terus naik,” ujar Kasun Beluk. [suf]

  • Pilu, Dua Warga Negara Asing Tewas Ditimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud Bali

    Pilu, Dua Warga Negara Asing Tewas Ditimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud Bali

    ERA.id – Polres Gianyar, Bali, menyebutkan dua warga negara asing tewas tertimpa pohon tumbang di objek wisata Monkey Forest di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (10/12/2024).

    Saat ditemui di Polda Bali, Selasa, Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Gananta mengatakan kedua WNA itu masing-masing bernama Funny Justine Christine (32) asal Prancis dan Kim Hyoeun (42) asal Korea Selatan.

    Selain itu, ada satu korban lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.25 Wita. “Saat ini tercatat dua orang meninggal dan satu dalam kondisi luka-luka,” kata Gananta.

    Penyebab pohon tersebut tumbang pun masih didalami pihak kepolisian. Pihak kepolisian dan BPBD Gianyar sedang melakukan pembersihan di lokasi.

    “Saat ini kami sedang berkolaborasi untuk melakukan pembersihan. Selanjutnya kami akan selidiki penyebabnya,” katanya.

    Para korban tewas dibawa ke RS Kenak Medikal Ubud dengan menggunakan mobil ambulans. Sementara itu, wisatawan yang mengalami luka dirawat di klinik objek wisata Monkey Forest Ubud.

    Untuk sementara, objek wisata tersebut ditutup oleh polisi untuk penyelidikan.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengimbau warga dan wisatawan tetap waspada dan hati-hati saat bepergian ke luar rumah di tengah kondisi Bali yang belakangan diguyur hujan dan angin.

    Dia berharap masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah jika memang tak ada keperluan yang penting dan mendesak.

    “Apabila dalam kondisi hujan lebih baik menghindari bepergian dari rumah, cari tempat aman, masyarakat waspada dan hati-hati,” katanya.

  • 2 Rumah di Pamijahan Bogor Rusak Diterjang Angin Kencang dan Longsor

    2 Rumah di Pamijahan Bogor Rusak Diterjang Angin Kencang dan Longsor

    Jakarta

    Angin kencang dan tanah longsor terjadi di wilayah Desa Gunung Menyan, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat. Kondisi tanah yang labil menyebabkan longsor terjadi.

    “Karena hujan deras cukup tinggi disertai angin kencang dan kondisi tanah yang labil sehingga jembatan alternatif warga ambruk dan longsor,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani, Selasa (10/12/2024).

    Adam mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/12), pukul 03.00 WIB dini hari. Tanah longsor sepanjang sekitar 10 meter dengan tinggi 8 meter.

    “Sehingga 1 unit rumah terdampak mengalami kerusakan pada bagian dapur dan kamar mandi,” ungkapnya.

    Sementara, 1 rumah lainnya rusak imbas angin kencang. Kerusakan terjadi di bagian atap yang ambruk disapu angin.

    “Dampak angin kencang dan kondisi material bangunan yang sudah rapuh sehingga rumah mengalami kerusakan pada bagian atap ambruk,” bebernya.

    “Korban mengungsi total 9 jiwa, mengungsi ke rumah keluarga. Saat ini material jembatan yang ambruk sedang dirapikan oleh warga setempat dengan kerja bakti. Untuk bagian rumah yang mengalami kerusakan, belum diperbaiki,” pungkasnya.

    (rdh/rfs)

  • Musim Hujan, BPBD Gresik Waspadai Meluapnya Kali Lamong

    Musim Hujan, BPBD Gresik Waspadai Meluapnya Kali Lamong

    Gresik (beritajatim.com)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik memwaspadai meluapnya Kali Lamong di musim hujan. Ini karena area hulu sungai tersebut, yang berada di Kabupaten Mojokerto sudah terjadi banjir.

    Kabid Logistik dan Kedaruratan FX. Micko Herlambang mengatakan, saat ini instansinya memwaspadai banjir mengingat ada perubahan cuaca yang sangat ekstrim di musim hujan.

    “Kami terus memantau pergerakan arus Kali Lamong yang sampai sekarang masih siaga tiga. Kendati di area hulu sebagian ada yang banjir,” katanya, Selasa (10/12/2024).

    Lebih lanjut Micko mengatakan, imbas intesitas hujan yang cukup tinggi. Ada sejumlah wilayah yang sempat tergenang banjir.

    “Laporan yang masuk ada genangan air di Desa Bengkelo Lur, Kecamatan Benjeng. Tapi sekarang genangan air tersebut sudah surut,” katanya.

    Selain terus memonitor Kali Lamong, pemerintah daerah setempat juga terus melakukan normalisasi sungai yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto, Gresik, dan Kota Surabaya.

    Sejumlah alat berat dikerahkan, supaya air yang meluapnya di Kali Lamong bisa diminimalisir, dan tidak masuk ke rumah warga atau jalan raya.

    Kabid Sumber Daya Alam (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Gresik Ubaidillah menyatakan normalisasi Kali Lamong terus dilakukan di sepanjang 38,68 kilometer di sebagian lokasi wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Kedamean, Menganti, dan Cerme.

    “Kelima kecamatan itu menjadi prioritas mengingat saat Kali Lamong meluap daerah tersebut menjadi langganan,” pungkasnya. (dny/ted)