Kementrian Lembaga: BPBD

  • Hujan Lebat Kembali Picu Longsor di Jalur Cangar-Pacet Mojokerto

    Hujan Lebat Kembali Picu Longsor di Jalur Cangar-Pacet Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur kawasan Mojokerto pada, Kamis (27/11/2025) kembali memicu terjadinya tanah longsor di jalan alternatif Cangar-Pacet, penghubung Mojokerto–Batu, tepatnya di wilayah Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan menutup sebagian badan jalan.

    Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, longsor terjadi akibat tingginya intensitas hujan berdasarkan pantauan aplikasi cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda.

    Material tanah dan bebatuan meluncur dari tebing hingga menutup separuh jalur utama penghubung kedua daerah.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, membenarkan kejadian tersebut. “Longsor kembali terjadi karena hujan intensitas sedang hingga lebat. Material berupa tanah dan batu menutup setengah badan jalan dengan ketebalan sekitar satu meter,” ungkapnya, Jumat (28/11/2025).

    Dari hasil pendataan, material longsor memiliki dimensi ketebalan kurang lebih 1 meter, lebar 3 meter, dan tinggi material mencapai 5 meter. Meski tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka, aktivitas kendaraan di jalur tersebut lumpuh total. Pembersihan dilakukan petugas gabungan secara manual pada Jumat pagi.

    Berbagai unsur telah dikerahkan ke lokasi, termasuk BPBD Kabupaten Mojokerto, Polri, TNI, Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), potensi relawan, serta warga sekitar.

    “Tim telah melakukan assessment dan berkoordinasi dengan Tahura R. Soerjo untuk percepatan penanganan. Jalur Cangar sementara ditutup total untuk kendaraan roda dua maupun roda empat karena masih berbahaya. Akibat longsor sebelumnya, jalur juga belum bisa dilalui kendaraan karena tanah masih labil,” ujarnya.

    Sebelumnya, longsor juga terjadi di Blok Kutukan Sendi, Desa Pacet, Kecamatan Pacet pada Senin (24/11/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Material longsor menutup seluruh badan jalan Pacet–Batu dengan panjang sekitar 15–20 meter dan ketebalan mencapai 1,5–2 meter dengan ketinggian tebing 70 meter kemiringan hampir 90 derajat.

    “Kondisi tebing di kawasan Pacet sangat curam dan rentan labil saat diguyur hujan. Kami mengimbau masyarakat dan pengendara untuk menghindari jalur Cangar–Pacet terlebih dahulu hingga kondisi dinyatakan aman. Informasi pembukaan jalur akan diumumkan setelah seluruh kawasan dipastikan aman,” tegasnya. [tin/ted]

  • 15 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam Tapanuli Utara

    15 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam Tapanuli Utara

    MEDAN –  Kepolisian Resor (Polres) Tapanuli Utara (Taput) mencatat 15 orang meninggal dunia akibat bencana alam yang melanda wilayah itu dan 36 orang masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim evakuasi.

    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Tapanuli Utara Aiptu Walpon mengatakan puluhan warga yang meninggal dunia diantaranya 11 merupakan warga Kecamatan Adiankoting, dua korban meninggal dari Kecamatan Parmonangan dan dua orang merupakan karyawan swasta

    Ia menjelaskan tim gabungan terus melakukan evakuasi serta membersihkan longsoran yang menimpa badan jalan guna membuka jalur yang terisolir 

    Bencana alam yang terjadi di wilayah itu tersebar Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Pahe jahe, Kecamatan Purbatua, dan Kecamatan Tarutung. Selain itu di Kecamatan Simangumban, Kecamatan Siatasbarita, Kecamatan Sipoholon, dan Kecamatan Pahae Julu.

    Per Kamis (27/11), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) sebelumnya mendata sebanyak 47 orang meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi melanda 13 daerah tingkat kabupaten/kota di provinsi itu dalam beberapa hari terakhir

    Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Hendro Nugroho mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi pada sejumlah wilayah di Sumut beberapa hari terakhir sebagai dampak Siklon Tropis Senyar.

    Siklon Tropis Senyar tersebut merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, Selat Malaka.

    “Dampaknya dalam satu minggu terakhir, wilayah Sumatera Utara dilanda hujan setiap hari,” katanya.

    Siklon Tropis Senyar ini memberikan dampak peningkatan intensitas dan memicu cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga ekstrem, gelombang tinggi, dan angin kencang di wilayah Sumut.

    “Dengan kelembapan udara terpantau sangat tinggi, sehingga udara cukup basah semakin mendukung potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Sumatera Utara,” tutur Hendro.

     

     

  • Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

    Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) beserta seluruh subholding dan anak usaha menjaga pasokan BBM dan LPG, terutama ke wilayah terdampak banjir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan sekitarnya. PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) juga mengupayakan tersedianya pasokan BBM dan LPG ke wilayah terdampak secara optimal melalui berbagai moda transportasi.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatakan Pertamina menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang terjadi. Pertamina Group fokus pada penyediaan dan distribusi pasokan energi dan akan mengupayakan semua langkah, sehingga energi terutama BBM dan LPG dapat mencapai ke masyarakat.

    “Seluruh subholding dan anak usaha juga saling membantu untuk mendukung sampainya energi ke masyarakat, sekaligus bantuan dan dukungan bagi masyarakat terdampak. Hal ini mewujudkan komitmen Pertamina dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).

    Baron menjelaskan, sarana dan fasilitas Pertamina di wilayah terdampak berada dalam kondisi baik. Sejumlah pekerja terdampak, juga telah mendapatkan dukungan dari Pertamina dan sebagian besar tetap bertugas melayani kebutuhan masyarakat.

    Dari sisi distribusi, kapal pengangkut BBM menghadapi tantangan cuaca buruk dan ombak tinggi. Pada beberapa hari terakhir, kondisi gelombang tinggi dan angin kencang di area Single Point Mooring (SPM) Belawan, sehingga mempersulit proses sandar kapal. Namun saat ini, dua kapal pengangkut BBM telah berhasil melakukan bongkar muat BBM.

    Pertamina juga telah memberangkatkan Heli tipe Bell 412 EP dengan kode PK-PUJ milik PT Pelita Air Service untuk pengangkut BBM dan bantuan lain. Heli berangkat dari Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang, direncanakan menuju Bandara Internasional Kualanamu Medan.

    Selain mengantar energi, Pelita Air juga mempersiapkan armadanya untuk menjalankan Misi Penerbangan Emergency di Sumatera, dengan tujuan terutama Rantau, Lhokseumawe, Pangkalan Susu dan sekitarnya.

    Sementara itu, anak usaha yakni PT Elnusa Petrofin, yang berperan dalam armada distribusi melalui mobil tangki BBM, juga memastikan distribusi energi berjalan maksimal. Elnusa Petrofin telah memberangkatkan armada mobil tangki untuk mengantarkan BBM ke berbagai lokasi walaupun terdapat tantangan medan jalan yang dilalui.

    Elnusa Petrofin juga memastikan operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Gunung Sitoli, serta Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sibolga dan Silangit, berada dalam kondisi aman.

    “Pertamina berkoordinasi dengan berbagai pihak agar mobil tangki dapat mendistribusikan BBM dengan aman dan tetap mengedepankan aspek safety,” jelas Baron.

    Sebagai bentuk mitigasi, Pertamina telah melakukan alih suplai (RAE) Pertalite dan Biosolar dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai. Skema prioritas penyaluran juga diterapkan untuk menjaga ketersediaan di SPBU yang memasuki kategori stok kritis.

    Selain itu, penyaluran produk alternatif seperti Pertamax dan Pertamina Dex turut dimaksimalkan untuk mendukung kebutuhan energi masyarakat selama proses pemulihan suplai.

    Sementara itu, Pertamina juga menerjunkan tim Pertamina Peduli yakni relawan Perwira Pekerja Pertamina untuk ikut membantu masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor. Bantuan Pertamina diberikan sebagai respon cepat, dalam penanggulangan bencana serta memberikan pelayanan sepenuh hati bagi masyarakat.

    Sejumlah bantuan diserahkan Pertamina Peduli, yakni berupa 600 box mie instan, 50 karung beras 10 kg, serta 120 kardus air mineral, yang dipersiapkan untuk mendukung kebutuhan mendesak masyarakat terdampak di titik-titik bencana.

    Sejumlah Perwira PT Pertamina Hulu Energi juga mendampingi pemberian bantuan berupa mie instan, air mineral, biskuit, susu balita, popok dewasa, popok bayi, selimut, dan handuk.

    Selain bantuan, anak usaha PT Pertamina Bina Medika IHC yang merupakan pengelola sejumlah rumah sakit BUMN, telah membuka area Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan di Kabupaten Langkat, serta Rumah Sakit Pertamina Rantau di Kabupaten Aceh Tamiang, menjadi lokasi untuk masyarakat mengungsi.

    Rumah Sakit Pertamina juga tetap beroperasi melayani kebutuhan kesehatan masyarakat, walaupun turut terimbas banjir.

    “Seiring rasa keprihatinan Pertamina, bantuan ini merupakan langkah awal untuk dapat meringankan dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di masa tanggap darurat,” jelas Baron.

    Sementara itu Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menegaskan Pertamina Patra Niaga mengambil langkah kesiapsiagaan cepat untuk menjaga distribusi energi bagi masyarakat tetap berjalan optimal.

    “Kami melakukan pemantauan intensif dan penyesuaian pola suplai sesuai kondisi di lapangan, termasuk koordinasi erat dengan pemerintah daerah, aparat, serta pihak penanganan kebencanaan,” ujar Roberth.

    Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, BPBD, serta pemangku kepentingan terkait untuk memetakan kebutuhan prioritas di lapangan. Dukungan lanjutan dapat kembali disiapkan dan disalurkan sesuai perkembangan kondisi lapangan.

    Sejak 13 November 2025, Pertamina juga telah mengaktifkan Satgas NATARU yang bertugas memonitor kebutuhan energi dan infrastruktur distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

    Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, membeli BBM dan LPG sesuai kebutuhan, serta selalu berhati-hati saat melintas di jalur yang masih dalam penanganan. Jika terdapat kendala layanan, silakan hubungi Pertamina Contact Center 135.

    (anl/ega)

  • Korban Banjir Bandang di Agam Bertambah, 13 Orang Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 November 2025

    Korban Banjir Bandang di Agam Bertambah, 13 Orang Meninggal Dunia Regional 28 November 2025

    Korban Banjir Bandang di Agam Bertambah, 13 Orang Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    -Korban banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat terus bertambah.
    Data terakhir jumlahnya mencapai 13 orang yang ditemukan meninggal dunia.
    “Informasi terakhir, jumlah korban banjir bandang di Agam telah ditemukan 13 orang meninggal dunia,” kata Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab kepada wartawan di posko BPBD Sumbar, Jumat (28/11/2025).
    Sebelumnya BPBD mencatat ada 9 korban meninggal dunia, kemudian siang  bertambah 4 orang.
    Ilham menyebutkan masih ada dilaporan warga yang hilang.
    Saat ini pihak BPBD masih terus melakukan pencarian.
    “Pencarian masih dilakukan pagi ini untuk mencari korban yang dilaporkan hilang,” jelas Ilham.
    Sebelumnya diberitakan, kecamatan Malalak,
    Kabupaten Agam
    ,
    Sumatera Barat
    dihantam banjir bandang, Rabu (26/11/2025) sore.
    Material lumpur hitam bercampur dengan kayu dan bebatuan menghantam pemukiman warga.
    Terkait banjir yang ada di Sumatera Barat, pemerintah pusat telah mengirimkan bantuan.
    BNPB juga sudah turun untuk berkoordinasi dan menangani banjir yang ada di Sumatera Barat. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tol Trans Sumatera Sempat Terdampak Banjir, Ini Lokasinya

    Tol Trans Sumatera Sempat Terdampak Banjir, Ini Lokasinya

    Jakarta

    PT Hutama Karya (Persero) buka suara soal kondisi cuaca ekstrem dan banjir yang tengah melanda beberapa wilayah di Pulau Sumatra. Bencana tersebut diketahui turut berdampak pada beberapa ruas tol yang dioperasikan perusahaan.

    “Beberapa ruas tol yang beroperasi itu juga berdampak akibat banjir yang menggenangi di beberapa ruas jalan tol,” sebut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah dalam temu media di Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2025).

    Dalam keterangan perusahaan, curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya gerusan tanah di sejumlah titik yang kemudian menyebabkan banjir pada beberapa lokasi di Jalan Tol Binjai-Langsa, khususnya Seksi Binjai-Pangkalan Brandan, pada Rabu (26/11) hingga Kamis (27/11).

    Gangguan tersebut terpantau di antaranya pada KM 73+200 hingga KM 73+000 Jalur B (dari arah Pangkalan Brandan menuju Binjai), KM 02+900 Jalur Exit Pangkalan Brandan, KM 42+000 Jalur B, KM 33+400 Jalur A (dari arah Binjai ke Pangkalan Brandan).

    Lalu, KM 36+400 Jalur B, KM 34 Jalur A, KM 40+800 Jalur B, KM 38+200 Jalur B, Akses Masuk Kuala Bingai, Off-ramp IC Stabat Jalur B, Akses Tanjung Pura, Ujung Akses Pangkalan Brandan (Intersection) serta KM 53+000 Jalur A & B.

    Mardiansyah mengatakan, Hutama Karya turut mendukung upaya penanganan dan tanggap darurat bencana bersama pihak berwenang untuk menjaga keselamatan warga sekitar dan memastikan kelancaran layanan jalan tol.

    “Cuaca ekstrem ini menimbulkan dampak yang cukup signifikan di beberapa titik, namun seluruh tim kami bergerak cepat melakukan penanganan dan memastikan keamanan jalur tol,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Hutama Karya juga berkoordinasi erat dengan BPBD serta menyiapkan dukungan bagi warga sekitar yang terdampak. Setelah kejadian teridentifikasi, petugas segera melakukan pengamanan di sekitar lokasi dengan pemasangan rambu peringatan serta pemberlakuan penyempitan jalur pada beberapa titik, termasuk di KM 74 Jalur A, KM 34 Jalur A, KM 69+800 Jalur B, dan Akses Masuk Kuala Bingai.

    Selain memastikan keamanan operasional tol, Hutama Karya juga berkoordinasi dengan BPBD untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir di Desa Harapan Makmur, Dusun Sei Pakis.

    Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, air mulai memasuki permukiman warga sekitar pukul 05.10 WIB. Evakuasi kemudian dilakukan oleh BPBD dan Marinir Tangkala Lagan mulai pukul 11.15 WIB menuju Gerbang Tol Pangkalan Brandan sebelum dipindahkan ke Posko BPBD Kecamatan Pangkalan Brandan Barat.

    Hutama Karya juga menyediakan tempat pengungsian sementara di Kantor Gerbang Tol Pangkalan Brandan, serta menyediakan transportasi operasional untuk membantu proses evakuasi warga dari titik banjir menuju lokasi aman dan posko BPBD.

    Lalu Lintas Tetap Lancar dan Kondisi Jalur Telah Normal

    Hutama Karya memastikan bahwa gangguan alam ini tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Binjai-Langsa. Seluruh titik terdampak telah ditangani oleh petugas, aman dilalui dan kondisi jalur telah normal kembali.

    “Seluruh titik terdampak sudah kami tangani dan saat ini tol dapat dilintasi dengan aman. Kami terus memantau kondisi cuaca dan jalur secara real-time untuk memastikan pelayanan kepada pengguna jalan tetap optimal. Pemasangan rambu dan penempatan personel di titik-titik gangguan juga telah kami optimalkan,” tambah Mardiansyah.

    Selain kejadian di Tol Binjai-Langsa, Hutama Karya juga melakukan pemantauan pada ruas Tol Padang-Sicincin, di mana genangan air terdeteksi mulai memasuki jalur lambat tepatnya di KM 8+800 (arah Sicincin menuju Gerbang Tol Padang).

    Hutama Karya telah memasang rambu peringatan serta penempatan petugas siaga di lokasi untuk memastikan keamanan dan kelancaran pengguna jalan.

    Hutama Karya juga bekerja sama dengan Satgas BUMN untuk menyiapkan posko siaga di Gerbang Tol Padang sebagai titik dukungan dan koordinasi bagi masyarakat terdampak maupun pihak berwenang.

    “Kami terus memantau kondisi seluruh ruas tol yang berada di koridor Sumatra, termasuk ruas di Padang dan Aceh. Untuk wilayah Aceh, situasi saat ini masih terkendali, namun tim tetap bersiaga apabila terjadi perubahan kondisi,” tutup Mardiansyah.

    (hrp/hns)

  • Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bondowoso, 2 Mobil Warga Tertimpa

    Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bondowoso, 2 Mobil Warga Tertimpa

    Bondowoso (beritajatim.com) — Angin kencang yang melanda wilayah Kelurahan Kademangan, Kabupaten Bondowoso, Jumat (28/11/2025) siang, menyebabkan satu pohon kersen tumbang dan menimpa kabel PLN, kabel Telkom, serta dua mobil warga.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.51 WIB dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima melalui pesan berantai WhatsApp. Tim Pusdalops dan TRC langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan cepat.

    “Kami langsung menurunkan personel untuk memastikan tidak ada bahaya lanjutan. Evakuasi pohon tumbang dilakukan menggunakan chainsaw dan seluruh tahapan berjalan lancar,” kata Kristianto.

    Menurutnya, lokasi kejadian berada di RT 25 RW 01, Kelurahan Kademangan. Selain menimpa jaringan PLN dan Telkom, batang pohon juga mengenai dua kendaraan yang sedang terparkir. BPBD berkoordinasi dengan warga untuk memastikan area aman sebelum proses pemotongan batang dilakukan.

    “Syukurlah tidak ada korban luka. Situasi di lapangan cepat terkendali karena warga juga sigap membantu proses evakuasi,” ujarnya.

    Personel yang diterjunkan antara lain Ulum (Danru), Zhikr (Agen Bencana Jatim), Gracia Sangra (TRC), Subhan dan Dodik (Pusdalops), serta Sofyan dan Bima dari TRC. Seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai pada sore hari.

    Hingga laporan disusun, kondisi cuaca di Kademangan terpantau cerah. Aktivitas masyarakat kembali normal, sementara BPBD telah melaporkan penanganan kejadian ini kepada pimpinan untuk tindak lanjut yang diperlukan.

    Kristianto mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Bondowoso.

    “Pantau informasi resmi dan segera laporkan jika ada situasi berbahaya. Respons cepat itu penting untuk mencegah risiko lebih besar,” tutupnya. (awi/ted)

  • Kebakaran Markas Paspampres di Bogor, Api Padam Setelah 7 Jam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2025

    Kebakaran Markas Paspampres di Bogor, Api Padam Setelah 7 Jam Megapolitan 28 November 2025

    Kebakaran Markas Paspampres di Bogor, Api Padam Setelah 7 Jam
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Markas Grup C Paspampres, Lawang Gintung, Kota Bogor, Jawa Barat, kebakaran pada Jumat (28/11/2025) dini hari.
    Butuh waktu sekitar tujuh jam lebih bagi petugas untuk memadamkan api.
    Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam
    Kebakaran
    Kota Bogor, Ade Nugraha, mengatakan kebakaran markas pasukan pengaman presiden ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB setelah pelapor mendatangi langsung pos damkar yang berada di wilayah Sukasari.
    Petugas langsung bergerak ke lokasi kejadian. Proses awal pemadaman dilakukan sekitar pukul 02.40 WIB.
    Proses pemadaman selesai sekitar pukul 10.00 WIB dengan jumlah armada yang diterjunkan sebanyak sembilan unit mobil damkar.
    “Satu unit mobil BPBD dan empat unit ambulans juga stanby di lokasi. Untuk dugaan penyebab kebakarannya masih belum diketahui, menunggu hasil internal dari pihak Paspampres,” ungkap Ade, Jumat.
    Ade menyampaikan, kebakaran terjadi di lapangan tembak indoor yang berada di lantai dua.
    “Ini laporan sementara yang bisa disampaikan,” katanya.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    , sejumlah unit mobil pemadam kebakaran masih berada di lokasi.
    Sekitar pukul 09.46 WIB, beberapa mobil pemadam kebakaran masih terlihat berdatangan.
    Belum diketahui pasti bagian bangunan atau ruangan yang kebakaran.
    Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor juga belum memberikan keterangan resmi.
    Awak media pun tidak diperkenankan masuk ke dalam area markas untuk meliput.
    Sejumlah petugas Paspampres tampak berjaga di lokasi kejadian.
    Ujang, warga sekitar mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.
    Saat itu, dirinya mendengar suara sirene mobil damkar yang melintas masuk.
    “Yang saya tahu kejadiannya sekitar jam setengah tiga, soalnya dengar suara mobil damkar yang lewat. Tapi sekarang enggak tahu sudah padam apa belum, soalnya warga enggak bisa masuk,” sebut Ujang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ​Tim Gabungan TNI, BPBD, dan PLN Turun Percepat Pemulihan Kelistrikan Aceh

    ​Tim Gabungan TNI, BPBD, dan PLN Turun Percepat Pemulihan Kelistrikan Aceh

    Aceh: Percepatan pemulihan sistem kelistrikan di Aceh memasuki fase pendistribusian material dari berbagai kota di Indonesia menuju Aceh. Sebelumnya banjir dan cuaca ekstrem menyebabkan 12 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) roboh dan 2 tower SUTT mengalami kerusakan di sejumlah lokasi.

    Ratusan personel gabungan dari berbagai instansi memberikan dukungan untuk pemulihan sistem kelistrikan Aceh. Kolaborasi TNI, BPBD, serta Kodam Iskandar Muda (IM) memperkuat proses recovery secara gotong royong, dari proses pengangkutan material tower pengganti, mobilisasi hingga proses pengerjaan perbaikan di lokasi terdampak.

    Tim gabungan dilengkapi dengan perlengkapan safety, peralatan kerja berat, perlengkapan pendakian tower, hingga material Emergency Restoration System untuk pembangunan tower darurat di titik-titik paling kritis. Setelah material berhasil dikirim menggunakan pesawat herkules, saat ini seluruh kekuatan ini bergerak bersama Pemerintah Daerah Aceh agar pemulihan kondisi kelistrikan dapat berlangsung cepat, aman, dan terkoordinasi.

    Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi bersama PLN dalam percepatan pemulihan kelistrikan Aceh.

    “Kodam Iskandar Muda akan terus mendukung percepatan pemulihan kelistrikan ini. Prajurit kami siap membantu membuka akses, mengamankan lokasi, dan memastikan distribusi material berjalan lancar. Pemulihan listrik sangat penting agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal,” ungkapnya.
     

    Sementara itu, Kepala BPBD Aceh, Teuku Nara Setia, S.E., Ak., M.Si., menjelaskan timnya akan memastikan kondisi lapangan aman bagi tim teknis yang bekerja selama 24 jam.

    “BPBD akan melakukan pemetaan risiko, memastikan kondisi lapangan aman, dan mendukung penuh tim siaga PLN serta TNI di lapangan. Kolaborasi semua pihak menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan infrastruktur yang terdampak,” ujarnya.

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Eddi Saputra, menyampaikan apresiasi, bahwa dukungan TNI AU dan Kodam Iskandar Muda, menjadi elemen kunci dalam pembukaan akses, pengamanan lokasi, hingga percepatan distribusi material tower yang dikirim dari berbagai daerah.

    “Sinergi ini luar biasa. Kehadiran ratusan personel gabungan dari unit-unit PLN di seluruh Indonesia, didukung Kodam Iskandar Muda, TNI AU, dan BPBD, mempercepat pendistribusian material serta penanganan di titik tower roboh yang aksesnya sangat menantang,” ujar Eddi.

    PLN juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap potensi bahaya kelistrikan selama cuaca ekstrem dan segera melaporkan kondisi berbahaya melalui aplikasi PLN Mobile.

    Aceh: Percepatan pemulihan sistem kelistrikan di Aceh memasuki fase pendistribusian material dari berbagai kota di Indonesia menuju Aceh. Sebelumnya banjir dan cuaca ekstrem menyebabkan 12 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) roboh dan 2 tower SUTT mengalami kerusakan di sejumlah lokasi.
     
    Ratusan personel gabungan dari berbagai instansi memberikan dukungan untuk pemulihan sistem kelistrikan Aceh. Kolaborasi TNI, BPBD, serta Kodam Iskandar Muda (IM) memperkuat proses recovery secara gotong royong, dari proses pengangkutan material tower pengganti, mobilisasi hingga proses pengerjaan perbaikan di lokasi terdampak.
     
    Tim gabungan dilengkapi dengan perlengkapan safety, peralatan kerja berat, perlengkapan pendakian tower, hingga material Emergency Restoration System untuk pembangunan tower darurat di titik-titik paling kritis. Setelah material berhasil dikirim menggunakan pesawat herkules, saat ini seluruh kekuatan ini bergerak bersama Pemerintah Daerah Aceh agar pemulihan kondisi kelistrikan dapat berlangsung cepat, aman, dan terkoordinasi.

    Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi bersama PLN dalam percepatan pemulihan kelistrikan Aceh.
     
    “Kodam Iskandar Muda akan terus mendukung percepatan pemulihan kelistrikan ini. Prajurit kami siap membantu membuka akses, mengamankan lokasi, dan memastikan distribusi material berjalan lancar. Pemulihan listrik sangat penting agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal,” ungkapnya.
     

    Sementara itu, Kepala BPBD Aceh, Teuku Nara Setia, S.E., Ak., M.Si., menjelaskan timnya akan memastikan kondisi lapangan aman bagi tim teknis yang bekerja selama 24 jam.
     
    “BPBD akan melakukan pemetaan risiko, memastikan kondisi lapangan aman, dan mendukung penuh tim siaga PLN serta TNI di lapangan. Kolaborasi semua pihak menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan infrastruktur yang terdampak,” ujarnya.
     
    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Eddi Saputra, menyampaikan apresiasi, bahwa dukungan TNI AU dan Kodam Iskandar Muda, menjadi elemen kunci dalam pembukaan akses, pengamanan lokasi, hingga percepatan distribusi material tower yang dikirim dari berbagai daerah.
     
    “Sinergi ini luar biasa. Kehadiran ratusan personel gabungan dari unit-unit PLN di seluruh Indonesia, didukung Kodam Iskandar Muda, TNI AU, dan BPBD, mempercepat pendistribusian material serta penanganan di titik tower roboh yang aksesnya sangat menantang,” ujar Eddi.
     
    PLN juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap potensi bahaya kelistrikan selama cuaca ekstrem dan segera melaporkan kondisi berbahaya melalui aplikasi PLN Mobile.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Kebakaran Markas Paspampres di Bogor, Api Padam Setelah 7 Jam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2025

    Damkar Sebut Kebakaran di Markas Paspampres Bogor Terjadi di Lapangan Tembak Indoor Megapolitan 28 November 2025

    Damkar Sebut Kebakaran di Markas Paspampres Bogor Terjadi di Lapangan Tembak Indoor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Kebakaran melanda Markas Grup C Paspamres yang berlokasi di Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (28/11/2025).
    Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor Ade Nugraha mengatakan, titik kebakaran terjadi di lapangan tembak
    indoor
    yang berada di lantai dua.
    “Ini laporan sementara yang bisa disampaikan,” kata Ade saat dikonfirmasi, Jumat.
    Ade menyampaikan, kebakaran terjadi pada Jumat dini hari, setelah seorang pelapor datang langsung ke pos damkar di wilayah Sukasari.
    Petugas kemudian bergerak menuju lokasi kejadian dan melakukan pemadaman awal sekitar pukul 02.40 WIB.
    Proses pemadaman baru benar-benar selesai sekitar pukul 10.00 WIB, dengan total sembilan unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan.
    “Satu unit mobil BPBD dan empat unit ambulans juga
    stand by
    di lokasi. Untuk dugaan penyebab kebakarannya masih belum diketahui, menunggu hasil internal dari pihak paspampres,” sebutnya.
    Hingga pagi hari, proses penanganan masih berlangsung dan petugas pemadam kebakaran terus berdatangan ke lokasi.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lapangan, sejumlah mobil pemadam kebakaran berada di area markas sejak pagi.
    Pada pukul 09.46 WIB, beberapa unit tambahan masih terlihat memasuki kompleks tersebut.
    Hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor terkait bagian bangunan yang terbakar maupun tingkat kerusakannya.
    Awak media juga tidak diperkenankan masuk untuk meliput lebih dekat karena area dijaga ketat oleh personel Paspampres.
    “Dari mana mas? Sana, sana, keluar, jangan masuk,” ujar salah satu anggota yang berjaga.
    Ujang, warga sekitar, menyampaikan kebakaran terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Ia mengetahui kejadian tersebut setelah mendengar suara mobil pemadam kebakaran melintas menuju lokasi.
    “Yang saya tahu kejadiannya sekitar jam setengah tiga, soalnya dengar suara mobil damkar yang lewat. Tapi sekarang enggak tahu sudah padam apa belum, soalnya warga enggak bisa masuk,” kata Ujang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dahsyatnya Banjir di Aceh, Jalan Provinsi Putus dan Aspal Terkelupas

    Dahsyatnya Banjir di Aceh, Jalan Provinsi Putus dan Aspal Terkelupas

    Liputan6.com, Jakarta 250 meter ruas jalan provinsi di lintas barat Aceh di kawasan Desa Panton Pange, Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh putus total akibat terjangan banjir. Aspal di badan jalan terkelupas dan rusak parah.

    “Saat ini akses transportasi masih putus total,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Nagan Raya Agussalim, Jumat (28/11/2025). Dikutip dari Antara.

    Selain itu, satu unit jembatan kecil yang penghubung antarkecamatan juga rusak sehingga mengakibatkan akses transportasi putus total.

    Agussalim mengatakan dampak dari putusnya akses jalan tersebut mengakibatkan ratusan kepala keluarga di kawasan ini terisolasi dan terkurung.

    Hingga Jumat siang, petugas BPBD Nagan Raya belum bisa mengakses lokasi karena sarana badan jalan rusak parah.

    Selain itu, badan jalan di kawasan tersebut juga masih dipenuhi lumpur dan genangan air, sehingga menyebabkan proses evakuasi dan penanganan menjadi terhambat, ujar Agussalim.