Kementrian Lembaga: BPBD

  • Tanggul di Kemiri Kidul Purworejo Jebol, Picu Banjir Setinggi 50 Cm
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Desember 2024

    Tanggul di Kemiri Kidul Purworejo Jebol, Picu Banjir Setinggi 50 Cm Regional 15 Desember 2024

    Tanggul di Kemiri Kidul Purworejo Jebol, Picu Banjir Setinggi 50 Cm
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com –

    Hujan deras
    yang mengguyur
    Desa Kemiri Kidul
    , Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo pada Minggu sore (15/12/2024) sekitar pukul 16.00 WIB menyebabkan jebolnya tanggul sungai di RT 02 RW 03.
    Luapan air dari tanggul yang jebol merendam rumah-rumah warga dan melumpuhkan akses jalan utama, Jalan Kemiri-Kutoarjo.
    Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Sutijoso Brahmanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan asesmen terkait jebolnya tanggul tersebut.
    “Ini masih di lapangan sedang melakukan assessment banjir di Desa Kemiri Kidul, sementara ini masih kita data dampaknya,” kata Sutijoso saat dihubungi pada Minggu (15/12/2024).
    Salah satu warga setempat, Paryanto, menyampaikan bahwa banjir yang meluap hingga ke badan jalan mengganggu akses transportasi.
    “Akibat banjir, akses jalan tersebut terganggu, menghambat pergerakan kendaraan roda dua maupun roda empat,” ujarnya.
    Paryanto juga menambahkan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi.
    “Sekitar 5 tahun yang lalu kejadian serupa juga terjadi di Desa Kemiri Kidul. Tanggul ini juga pernah jebol pada tahun 2019 lalu,” katanya.
    Banjir yang melanda wilayah tersebut juga merendam sejumlah rumah warga di sekitar lokasi tanggul yang jebol, dengan ketinggian air mencapai 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3.098 Rumah Rusak, 4.061 Jiwa Mengungsi

    3.098 Rumah Rusak, 4.061 Jiwa Mengungsi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah rumah rusak akibat bencana hidrometeorologi di Cianjur Selatan bertambah menjadi 3.098 unit membuat 1.309 kepala keluarga terdiri dari 4.061 jiwa mengungsi.

    Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengatakan data terbaru pengungsi yang jumlahnya bertambah di 14 kecamatan terdampak seiring curah hujan yang masih tinggi serta pergerakan tanah yang terus meluas.

    “Pengungsi tersebar di 14 kecamatan, Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Cikadu, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung,” katanya mengutip Antara, Minggu (15/12).

    Pihaknya juga mencatat untuk sementara sekitar 3.098 unit rumah rusak terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah yang terjadi dengan rincian 701 rumah rusak berat, 835 rumah rusak sedang, dan 1.562 rumah rusak ringan.

    Hingga saat ini ungkap dia, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Cianjur masih terus mendata rumah terdampak bencana, sehingga kemungkinan jumlah rumah rusak akan terus bertambah tersebar di belasan kecamatan.

    “Pendataan dilakukan terkait bantuan stimulan dari pusat, nanti akan diverifikasi ulang sebelum diajukan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” katanya.

    Pihaknya juga mendata sejumlah infrastruktur terdampak seperti 358 titik jalan, 67 saluran irigasi, dan 47 jembatan rusak serta fasilitas umum yang rusak seperti 81 tempat ibadah, 5 fasilitas kesehatan, dan 54 fasilitas pendidikan.

    “Kami akan terus memperbaiki data dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di Cianjur, dengan harapan bantuan segera turun dan masyarakat terdampak dapat kembali ke rumah,” katanya.

    Sedangkan terkait Tanggap Darurat (TDB) pergerakan tanah yang masih berjalan, pihaknya sudah mendirikan dapur umur di 14 kecamatan termasuk mendirikan gudang logistik di Kecamatan Sukanagara, guna memudahkan pendistribusian logistik ke lokasi pengungsian yang tersebar di wilayah selatan.

    Bahkan posko kesehatan yang dibangun terus memberikan pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi yang membutuhkan penanganan cepat dibantu sejumlah relawan bidang kesehatan termasuk mendatangi rumah pengungsian dan tenda darurat.

    (antara/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • 4 Kecamatan Terdampak Banjir di Makassar, Kawasan Tengah Kota
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        15 Desember 2024

    4 Kecamatan Terdampak Banjir di Makassar, Kawasan Tengah Kota Makassar 15 Desember 2024

    4 Kecamatan Terdampak Banjir di Makassar, Kawasan Tengah Kota
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com –
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota
    Makassar
    , Sulawesi Selatan, menginformasikan bahwa empat kecamatan di kota tersebut terdampak banjir pada Minggu (15/12/2024).
    Kepala
    BPBD Makassar
    , Akhmad Hendra Hakamuddin menyatakan bahwa banjir terjadi di kawasan perkotaan akibat intensitas hujan yang tinggi mengguyur Kota Daeng sejak pagi.
    “Jadi tadi kami pantau itu, ada beberapa wilayah dan yang dampaknya cukup signifikan itu di perkotaan. Kalau kecamatan, yang terdampak itu Kecamatan Panakkukang, Wajo, Ujung Tanah, dan Mamajang,” ungkap Akhmad saat dikonfirmasi oleh Kompas.com.
    Meskipun demikian, daerah yang biasanya menjadi langganan banjir setiap musim hujan, seperti Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya, belum terdampak secara signifikan.
    “Inilah fenomena yang unik. Saya pikir ini fenomenanya hampir sama seperti 2023 lalu, daerah perkotaan dulu yang terdampak (banjir). Analisisnya, kemungkinan ini
    hujan deras
    , intensitas ekstrem, di saat bersamaan terjadi pasang laut,” jelasnya.
    Akhmad juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem saat ini.
    BPBD Makassar telah menyiapkan
    pos pengungsian
    di dua kecamatan untuk membantu warga yang terdampak.
    “Seluruh masyarakat kota Makassar harus waspada, sekarang sudah tidak mengenal lokasi lagi. Posko pengungsian ada di masing-masing kecamatan, seperti di Kecamatan Mamajang dan Panakkukang juga sudah ada,” tutup Akhmad.
    Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang telah mengguyur Kota Makassar, mengakibatkan sejumlah pemukiman warga terendam banjir.
    Beberapa warga mulai melakukan evakuasi barang-barang mereka ke tempat yang aman.
    Salah satu wilayah yang terendam air hingga setinggi 60 sentimeter adalah Jalan Toddopuli dan Jalan Borong Indah di Kecamatan Manggala.
    Dari pantauan Kompas.com, sebagian warga terlihat sibuk mengevakuasi barang berharga mereka ke tempat yang lebih aman.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Balita 2 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor Ditemukan Tewas, Terbawa Arus Sejauh 12,5 Kilometer

    Balita 2 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor Ditemukan Tewas, Terbawa Arus Sejauh 12,5 Kilometer

    loading…

    Balita berinisial A (2), yang dilaporkan hanyut di Sungai Ciliwung, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat akhirnya ditemukan. FOTO/PUTRA RAMADHANI

    BOGOR – Balita berinisial A (2), yang dilaporkan hanyut di Sungai Ciliwung , Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat akhirnya ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    “Pukul 15.24 WIB mendapat informasi korban ditemukan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh, Minggu (15/12/2024).

    Jasad bayi ditemukan oleh warga yang sedang memancing di wilayah Bojonggede. Jarak dari lokasi awal hanyut hingga ditemukan sekitar 12,5 kilometer.

    “Korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga dan akan langsung dimakamkan,” pungkasnya.

    Sebelumnya diberitakan, bayi berusia 2 tahun dilaporkan hanyut di aliran Sungai Ciliwung, Sabtu, 14 Desember 2024. Korban terlihat oleh warga sedang bermain mobil-mobilan seorang diri di pinggir sungai.

    “(Korban) bermain mobil-mobilan di pinggir Sungai Ciliwung sendiri,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh, Sabtu (14/12/2024).

    Ketika itu, warga sempat melihat bahwa posisi dari balita tersebut mudur ke arah bibir sungai. Saksi pun sempat berlari untuk menolong balita tersebut tetapi tidak berhasil hingga akhirnya hanyut terbawa arus.

    “Namun tidak sempat karena jarak yang cukup jauh dari lokasi kurang lebih 15 meter,” tuturnya.

    (abd)

  • 2 Lansia Korban Laka Air di Sungai Bondoyudo Ditemukan Meninggal, Pencarian Ditutup
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Desember 2024

    2 Lansia Korban Laka Air di Sungai Bondoyudo Ditemukan Meninggal, Pencarian Ditutup Surabaya 15 Desember 2024

    2 Lansia Korban Laka Air di Sungai Bondoyudo Ditemukan Meninggal, Pencarian Ditutup
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com –
    Pencarian korban
    kecelakaan air
    di
    Sungai Bondoyudo
    , Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, akhirnya membuahkan hasil.
    Dua korban, yaitu Sunarya (55) warga Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun, dan Musidi (76) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, ditemukan meninggal dunia di muara Sungai Bondoyudo, Dusun Maleman, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun.
    Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Sugiarto menjelaskan bahwa jenazah pertama yang ditemukan adalah Sunarya, pada Minggu (15/12/2024) pukul 03.00 WIB.
    “Jam 3 pagi kami terima laporan ada jenazah yang ditemukan warga. Setelah kita identifikasi, terkonfirmasi itu adalah Ibu Sunarya,” kata Sugiarto melalui sambungan telepon.
    Selanjutnya, pada pukul 12.30 WIB di hari yang sama, petugas BPBD Lumajang dan relawan berhasil menemukan jenazah Musidi.
    Menurut Sugiarto, lokasi penemuan kedua jenazah berdekatan, tepatnya di sekitar jembatan muara Sungai Bondoyudo.
    “Jam setengah 1 petugas berhasil menemukan jenazah Pak Musidi, lokasinya sama di sekitar jembatan,” jelasnya.
    Setelah dievakuasi, kedua jenazah langsung dibawa ke rumah duka masing-masing untuk dimakamkan.
    Sugiarto memastikan bahwa kedua korban tewas akibat kecelakaan, karena tidak ditemukan bekas luka di tubuh mereka.
    “Murni kecelakaan air, tidak ada bekas luka. Keluarga juga sudah menerima,” pungkasnya.
    Dengan ditemukannya jenazah Sunarya dan Musidi, pencarian tiga korban kecelakaan air di Sungai Bondoyudo resmi dihentikan.
    Sebelumnya, jenazah satu korban lainnya, Mistir, sudah lebih dulu ditemukan pada Sabtu (14/12/2024) sore.
    Para korban memiliki kebiasaan pergi ke sungai setiap pagi. Namun, saat itu, korban tidak kembali lagi ke rumahnya dan dilaporkan hilang oleh keluarga.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Desember 2024

    Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi Bandung 15 Desember 2024

    Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com –
    Menteri Lingkungan Hidup,
    Hanif Faisol Nurofiq
    mengungkapkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup masih melakukan pendataan terkait permasalahan banjir bandang yang melanda Kabupaten
    Sukabumi
    , Jawa Barat.
    “Bencana di Sukabumi ini diduga disebabkan oleh kejenuhan tanah akibat berbagai faktor, termasuk minimnya
    tutupan hutan
    di wilayah selatan Sukabumi,” ujar Hanif kepada awak media saat kunjungan kerjanya ke lokasi pengungsian korban bencana tanah bergerak di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, pada Minggu (15/12/2024).
    Hasil pengamatan citra satelit menunjukkan bahwa lebih dari 65 persen tutupan hutan di Sukabumi telah hilang.
    “Dengan kondisi ini, risiko terjadinya tanah longsor, tanah bergerak, dan banjir bandang akibat curah hujan tinggi semakin meningkat,” tambah Hanif, yang pernah bertugas selama dua tahun di Kecamatan Jampangtengah.
    Hanif juga menyoroti kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikaso yang terjal, yang membutuhkan penanganan serius dari semua pihak.
    “Ke depan, kita perlu langkah-langkah konkret dari semua pihak, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, melalui kegiatan vegetatif dan teknik sipil,” tegasnya.
    Dalam upaya penghijauan, Hanif menyebutkan pentingnya pengembangan tanaman kayu seperti jati, jabon, dan mahoni yang dapat didukung oleh masyarakat.
    “Insya Allah, kami akan memberikan dukungan penuh,” ujarnya.
    Selain itu, Hanif menekankan bahwa kondisi DAS di hulu tidak ramah dan didominasi oleh tanaman hortikultura yang tidak efektif dalam menahan erosi.
    Ia juga menekankan perlunya pembangunan tempat penampungan air atau embung di wilayah selatan Sukabumi untuk menahan air.
    “Kami akan mengingatkan Menteri Kehutanan dan PUPR, gubernur, serta bupati untuk serius melaksanakan kegiatan lingkungan ini,” kata Hanif.
    Selama kunjungannya, Menteri LH juga menyempatkan diri untuk mengunjungi tenda-tenda pengungsi dan berbincang dengan para pengungsi.
    Ia juga mengecek kondisi dapur umum dan toilet darurat yang telah dibangun di lokasi pengungsian.

    Dari data BPBD Kabupaten Sukabumi, per hari Sabtu (14/12/2024), jumlah para pengungsi yang masih bertahan di posko darurat atau di rumah saudara mereka mencapai 13.454 jiwa.
    Kemudian, ada sekitar 23.318 jiwa yang terdampak bencana yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
     
    Sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada tanggal 1 – 3 Desember 2024 mengakibatkan
    bencana banjir
    dan longsor di 39 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.
    Kejadian tersebut berupa tanah longsor, banjir, pergerakan tanah, hingga angin kencang.
    Akibatnya, 1.901 rumah mengalami rusak berat, 1.944 rusak sedang, 2.150 rusak ringan, dan 658 rumah lainnya terancam.
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sempat Setinggi 40 Cm, Banjir Rob di Pluit Jakarta Utara Mulai Surut Sore Ini

    Sempat Setinggi 40 Cm, Banjir Rob di Pluit Jakarta Utara Mulai Surut Sore Ini

    loading…

    Beberapa wilayah di Jakarta Utara (Jakut) terendam banjir rob, Minggu (15/12/2024). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA

    JAKARTA – Beberapa wilayah di Jakarta Utara (Jakut) terendam banjir rob , Minggu (15/12/2024). Sore ini genangan air perlahan mulai surut.

    Salah penjaga toko di Jalan Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional, Pluit, Jakut mengatakan, ketinggian air pada pagi tadi sekitar 40 sentimeter (cm). Bahkan arus air menyebabkan beberapa gerobak di pinggir jalan hanyut.

    “Iya tadi pagi jam 09.00 WIB parah, sekitar 40 sentimeter, airnya di jalan saja deras banget sampai gerobak hanyut,” kata penjaga toko, Rahman kepada wartawan, Minggu (15/12/2024).

    Dia mengeluhkan dampak banjir rob ini mengganggu aktivitas jual beli di kawasan tersebut. Karena air sudah perlahan surut, para pedagang mulai merapihkan barang dagangannya. “Saya juga baru buka, banyak banget warga yang aktivitasnya terganggu,” tambahnya.

    Sebelumnya, Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, 6 RT dan sejumlah ruas jalan terdampak akibat banjir rob di wilayah Jakut. “BPBD mencatat genangan saat ini terjadi di 6 RT atau 0.019% dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta dan 2 Ruas Jalan,” kata Isnawa dalam keterangannya.

    Isnawa menjelaskan, fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Bulan Baru berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut. Banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir utara Jakarta dan pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Minggu (15/12) pukul 08.00 WIB.

    Banjir reob menyebabkan beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta. Meski begitu tak ada warga yang mengungsi atas musibah banjir ini. Namun pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Berikut wilayah yang terdampak banjir rob:
    1. Kelurahan Marunda (3 RT)
    – Ketinggian: 40 cm

    2. Kelurahan Pluit (3 RT)
    – Ketinggian: 80 s.d 90 cm

    Terdapat 2 Ruas Jalan tergenang yang terdiri dari:

    1. Jalan RE Martadinata (Depan JIS), kelurahan Papanggo, kecamatan. Tanjung Priok, Jakarta Utara
    -Ketinggian: 25 cm

    2. Jalan Lodan Raya, kelurahan Ancol, kecamatan, Pademangan, Jakarta Utara
    -Ketinggian: 30 cm

    (abd)

  • Makassar Dikepung Banjir, Pasien Rumah Sakit Dievakuasi

    Makassar Dikepung Banjir, Pasien Rumah Sakit Dievakuasi

    Makassar, CNN Indonesia

    Hujan intensitas lebat mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengakibatkan sejumlah wilayah banjir, salah satu rumah sakit Islam Faisal.  

    “Hujan lebat yang terjadi sejak tadi pagi,” kata Kepala BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin kepada CNNIndonesia.com, Minggu (15/12).

    Hendra menuturkan bahwa tim SAR gabungan sempat dikontak RS Islam Faisal untuk permintaan evakuasi pasien di ruangan ICU.

    “Tadi pagi dihubungi untuk permintaan evakuasi pasien ICU di RS Islam Faisal, nah tim bergerak cepat ke lokasi dan melihat air sudah masuk ke dalam gedung rumah sakit setinggi 20 centimeter (cm),” ungkapnya.

    Sementara itu, kata Hendra, sejumlah pasien RS Islam Faisal telah ditempatkan di tempat yang aman dari banjir.

    Selain RS Islam Faisal, beberapa titik banjir juga terlihat di Jalan AP Pettarani, Jalan Sulawesi, Jalan Nusantara dan Jalan Yosef Latumahina.

    “Namun, kondisi disana memang ada peningkatan debit air ke jalan sampai sekitar 10 cm tapi masih bisa dilalui oleh sepeda motor maupun motor,” terangnya.

    Namun, hingga saat ini belum ada laporan terjadinya banjir di daerah rawan banjir, seperti di Kecamatan Manggala.

    “Kita masih menunggu laporan dari tim di Manggala, utamanya di empat kecamatan rawan banjir,” pungkasnya.

    (mir/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • PMI Jakut Kerahkan 1 Mobil "Rescue" di Lokasi Banjir Rob Muara Angke
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Desember 2024

    PMI Jakut Kerahkan 1 Mobil "Rescue" di Lokasi Banjir Rob Muara Angke Megapolitan 15 Desember 2024

    PMI Jakut Kerahkan 1 Mobil “Rescue” di Lokasi Banjir Rob Muara Angke
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara mengerahkan satu unit mobil
    rescue
    di lokasi
    banjir rob
    di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (15/12/2024).
    “Ya kita siagakan satu unit
    rescue
    di lokasi ini untuk mengantisipasi apabila ada warga yang membutuhkan pertolongan,” ujar Kepala Seksi Penanggulangan Bencana PMI Jakarta Utara, Agus Riyanto di lokasi.
    Kehadiran unit
    rescue
    ini berdasarkan perintah pimpinan PMI Jakarta Utara.
    Petugas akan bertahan di lokasi banjir rob di Muara Angke hingga menunggu perintah dari pimpinan untuk menarik diri.
    “Paling tiga sampai lima jam lagi, kebetulan ini sudah surut,” ujar dia.
    Staf PMI Jakarta Utara, Irwan, memastikan unit bantuan PMI Jakarta Utara siap dikerahkan apabila sewaktu-waktu banjir rob kembali melanda Muara Angke dan beberapa wilayah lainnya.
    “Iya siap diturunkan, ada mobil ambulans, mobil gawat darurat tiga unit,” kata dia.
    Pantauan
    Kompas.com,
    unit rescue PMI Jakarta dilengkapi dengan sebuah pelampung berukuran 1,3 meter x 3 meter.
    Di lokasi banjir rob juga telah siaga mobil ambulans dari Puskesmas Penjaringan, Tim Tagana, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara.
    Diberitakan sebelumnya, banjir rob kembali merendam beberapa wilayah di Jakarta Utara sejak Jumat (13/12/2024).
    Salah satu wilayah yang terdampak, yakni Muara Angke. Sejak dua hari lalu, banjir di lokasi ini mengalami pasang surut. Kondisi ini disebabkan karena musim pasang surut ekstrem.
    Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada sekitar 10 wilayah di Jakarta Utara yang rentan terandam banjir rob pada periode 11-20 Desember 2024, yaitu Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Rob Rendam Sejumlah RT di Jakut, BPBD Lakukan Penanganan – Page 3

    Banjir Rob Rendam Sejumlah RT di Jakut, BPBD Lakukan Penanganan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 5 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Utara diterjang banjir rob. Data itu dihimpun BPBD Jakarta pada Minggu (15/12/2024) hingga pukul 14:00 WIB.

    “BPBD mencatat genangan yang saat ini terjadi masih di 5 RT atau 0.016% dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

    Isnawa menyebut, 5 RT yang tergenang. Adapun, 2 RT terletak di Kelurahan Marunda dengan ketinggian 20 centimeter. Sementara itu, 3 RT berada di Kelurahan Pluit dengan ketinggian 20 centimeter hingga 50 centimeter.

    “Penyebab rob,” ujar dia.

    Isnawa mengatakan, 3 ruas jalan turut terdampak banjir rob. Adapun, diantaranya Jalan Lodan Raya, Ancol, Jakarta Utara, Jalan Hiu, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, dan Jalan Tuna, Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Ketinggian air 10 centimeter,” ujar dia.