Kementrian Lembaga: BPBD

  • Tanah Gerak di Trenggalek Meluas, Warga di Zona Bahaya Diminta Mengungsi

    Tanah Gerak di Trenggalek Meluas, Warga di Zona Bahaya Diminta Mengungsi

    Jakarta

    Tanah bergerak di Trenggalek, Jawa Timur (Jatim) masih terjadi bahkan meluas. Masyarakat yang berada di zona bahaya diminta mengungsi demi keamanan.

    Dilansir detikJatim, Rabu (18/12/2024) tanah bergerak merusak infrastruktur. Tak hanya itu, rumah warga juga miring akibat tanah geser.

    “Kondisinya ini cukup berbahaya, kita lihat tanah retak di mana-mana, bahkan ada rumah yang kondisinya sudah miring,” kata Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta saat meninjau lokasi bencana tanah gerak, Selasa (17/12/2024).

    Indra meminta seluruh warga yang berada di zona bahaya agar segera mengosongkan rumah dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dia mengimbau masyarakat tidak beraktifitas di zona bahaya.

    “Demi keselamatan bersama, mohon tidak beraktivitas di zona bahaya. Alhamdulillah saat ini sudah ada posko pengungsian yang bisa digunakan untuk berlindung secara lebih aman,” ujarnya.

    Kapolres bersama jajaran Forkopimda akan berkoordinasi lebih lanjut menangani bencana di Desa Ngrandu. Untuk saat ini fokus penanganan dilakukan pada evakuasi warga dan harta bendanya ke tempat aman.

    Tanah gerak terjadi akibat hujan deras yang mengguyur trenggalek selama dua hari terakhir. Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono, mengatakan tanah gerak terjadi di RT 18, RW 4, Dusun Depok , Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh.

    Retakan tanah terjadi secara sporadis di kawasan perkampungan. Selain tanah gerak, juga terjadi bencana tanah longsor.

    (dek/dek)

  • Puncak Musim Hujan di Jateng Masih Februari 2025, BPBD Minta Warga Tetap Ekstra Waspada

    Puncak Musim Hujan di Jateng Masih Februari 2025, BPBD Minta Warga Tetap Ekstra Waspada

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – BPBD Jateng mengingatkan jika puncak musim penghujan menurut data BMKG masih akan terjadi pada Februari 2025.

    Meskipun bulan- bulan ini intensitas hujan tinggi, hal tersebut sebagai awalan, bukan merupakan puncaknya.

    Atas dasar itu, BPBD Jateng meminta warga tetap waspada dan hati- hati yang berada di daerah rawan banjir maupun tanah longsor.

    Kalakhar BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan memperingatkan sejumlah wilayah berisiko banjir harus mulai bersiaga sejak saat ini.

    Pasalnya, saat ini musim hujan telah merata di Jawa Tengah dan puncaknya diprediksi pada Februari 2025.

    “Hasil prakiraan BMKG bahwa sejak September-November 2024 itu sudah mulai masuk di musim hujan, dimana puncaknya pada Februari 2025.”

    “Pantura utara, pantai selatan (Pansela) punya potensi banjir,” ucap Bergas, Selasa (17/12/2024).

    Di antara daerah yang terletak di jalur pantura yakni Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, hingga Rembang.

    Sementara daerah yang melintasi jalur Pansela di Jawa Tengah yakni Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, hingga Wonogiri.

    Bergas juga mewanti-wanti daerah pegunungan di Jawa Tengah bagian tengah yang rawan longsor.

    “Tentu dengan pemetaan yang ada di daerah pegunungan punya potensi longsor, daerah datarah rendah punya potensi banjir,” imbuh dia.

    Menghadapi hal itu, dia berharap masyarakat mulai bersiaga untuk membaca cuaca dan potensi bencana di wilayahnya masing-masing.

    Tak terkecuali mengevakuasi diri dan menyelamatkan benda berharga saat kondisi darurat terjadi.

    “Kalau di wilayah longsor tentunya jangan tinggal di ruangan yang dekat dengan titik longsor atau dengan dinding longsor, menjauhi ruangan-ruangan itu.”

    “Kemudian apabila ada hujan deras berdurasi cukup lama, harapannya segera bergeser terlebih dahulu ke rumah saudaranya itu akan lebih penting,” imbau dia.

    Untuk diketahui, sepanjang Januari hingga 8 Desember 2024, telah terjadi 324 kejadian di Jawa Tengah dengan kerugian mencapai Rp76,74 miliar.

    Dari 14 ancaman bencana di Jawa Tengah yang paling mendominasi yakni banjir, longsor, banjir rob, gempa bumi, dan angin puting beliung. (*)

  • Tembok Senderan Setinggi 7 Meter Ambrol di Wonosobo, Timpa 1 Rumah dan 3 Motor Tertimbun

    Tembok Senderan Setinggi 7 Meter Ambrol di Wonosobo, Timpa 1 Rumah dan 3 Motor Tertimbun

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Hujan intensitas lebat sekira 5 jam mengguyur Kabupaten Wonosobo, Selasa (17/12/2024).

    Hujan tersebut lantas mengakibatkan longsor di Kampung Jembarsari, Kelurahan Kejiwan, Kecamatan Wonosobo.

    Tanah urugan dan senderan setinggi 7 meter sepanjang 50 meter ini mengalami longsor.

    Kalakhar BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo mengatakan, longsor mengakibatkan satu rumah warga terdampak dan menimbun 3 sepeda motor.

    “Rumah huni terkena longsor bagian samping dan menimbun 3 motor milik Wayanto di RT 06 RW 02, Kampung Mangli, Kelurahan Kejiwan,” ungkapnya.

    Tidak hanya itu, longsor juga mengakibatkan saluran kali Jembarsari tertutup material hingga air tidak bisa mengalir.

    Dudy Wardoyo menyebut, pasca longsor tembok senderan masih terus bergerak dan terjadi retakan-retakan.

    “Saat ini sedang dilakukan pengerukan tanah yang di atas untuk mengurangi beban dan memudahkan pengerukan pada saluran kali Jembarsari,” terangnya.

    Guna antisipasi terjadi longsor susulan, warga terdampak dan rumah warga terdekat dari lokasi kejadian diimbau untuk mencari tempat yang lebih aman.

    “Warga terdekat telah kami imbau untuk selalu waspada jika kali Jembarsari belum bisa mengalir karena berisiko meluap dan berdampak ke permukiman,” imbuhnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai sekira 95 juta rupiah. (*)

  • PH Siskawati Minta KPK Proses Hukum Sekretaris dan Kabid BPPD Sidoarjo

    PH Siskawati Minta KPK Proses Hukum Sekretaris dan Kabid BPPD Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Erlan Jaya Putra Penasehat Hukum Siskawati dalam kasus pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo kembali meminta aparat penegak hukum (APH) untuk memproses sekertaris dan Kabid lainya dalam kasus pemotongan insentif tersebut.

    Erlan Jaya Putra mengatakan telah mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung atas ketidakadilan yang ia anggap menimpa Siskawati dalam kasus pemotongan insentif ASN BPPD yang disangkakan.

    “Jika Kasasi yang kami ajukan di MA ditolak, kami akan mendesak dengan sungguh-sungguh dan sekuat tenaga agar KPK bersifat adil dalam penegakan hukum untuk segera memproses sekretaris dan kabid BPPD Kab. Sidoarjo karna sudah jelas keterlibatannya,” kata Erlan dalam keterangan tertulisnya Selasa (17/12/2024).

    Erlan Jaya Putra Penasehat Hukum Siskawati (istimewa)

    Erlan menambahkan, putusan Hakim pengadilan tinggi yg menyatakan bahwa putusan pengadilan Tipikor Surabaya tidak menyimpang tanpa disertai alasan-alasan hukum yang tepat mencederai asas hukum yang ia pahami.

    “Putusan hakim itu yang membuat kita sangat keberatan dan kita menyatakan Kasasi karna bagi kita Siskawati tidak pernah menikmati uang insentif karyawan BPPD Kabupaten Sidoarjo,” tegasnya.

    Menurutnya putusan dan surat dakwaaan jaksa maupun surat tuntutan Jaksa KPK, dalam putusan pengadilan Tipikor Surabaya dan dikuatkan oleh pengadilan tinggi Tipikor Surabaya Siskawati dituduh menikmati uang sebesar Rp 25 juta, tidak benar dan tak sesuai dengan fakta persidangan.

    “Kami tegaskan sekali lagi Siskawati tidak memiliki niat jahat atau mens rea dan menurut kita itu merupakan tuduhan yg sangat zalim menyakitkan dan keterlaluan serta melukai hati terdakwa Siskawati dan tuduhan tersebut tidak beralasan secara hukum sedikitpun,” ungkapnya.

    Dia menambahkan, tuduhan itu karna tanpa di sertai alat bukti, disamping itu uang Rp 25 jt yang merupakan cashback dari pihak hotel bukanlah lah uang insentif karyawan BPBD Sidoarjo akan tetapi uang kas APBD di mana kegiatan tersebut adalah kegiatan yang menggunakan dana APBD dan uang tersebut tidak sedikitpun juga dinikmati oleh Siskawati.

    “Siskawati hanya mengelola uang yang dititipkan yang semuanya di pakai untuk kegiatan karyawan BPBD kabupaten Sidoarjo yg semua pengeluarannya dapat di pertanggung jawabkan,” katanya mengakhiri. (isa/but)

  • Jelang Libur Nataru, Dishub Pasang Peringatan Rawan Longsor di Jalur Menuju Tempat Wisata di Blitar

    Jelang Libur Nataru, Dishub Pasang Peringatan Rawan Longsor di Jalur Menuju Tempat Wisata di Blitar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Blitar memasang papan peringatan bahaya rawan bencana longsor di sejumlah jalur menuju ke tempat wisata, menjelang momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi meminimalisir korban saat terjadi bencana tanah longsor di kawasan tempat wisata di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    “Kami berkoordinasi dengan BPBD, memasang papan peringatan bahaya longsor di sejumlah titik, terutama di jalur menuju ke tempat wisata menjelang libur Natal dan Tahun Baru ini,” kata Kepala Dishub Kabupaten Blitar, Agus Santosa, Selasa (17/12/2024).

    Agus mencontohkan, sejumlah peringatan bahaya rawan longsor dipasang di jalur menuju ke tempat wisata pantai di Kabupaten Blitar bagian selatan.

    Menurutnya, jalur menuju ke tempat wisata pantai di Kabupaten Blitar bagian selatan memang rawan terjadi longsor.

    Apalagi, saat ini, kondisi cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi dan berlangsung lama.

    “Jalur tempat wisata di wilayah timur utara Kabupaten Blitar seperti di Wlingi, Gandusari, dan Doko juga rawan longsor. Di sana ada tempat wisata kebun teh dan hutan pinus. Kami minta masyarakat tetap waspada,” ujarnya.

    Selain itu, kata Agus, Dishub juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk mendirikan posko pengamanan Natal dan Tahun Baru di beberapa titik di Kabupaten Blitar.

    Posko pengamanan ini untuk mengantisipasi jika terjadi kepadatan kendaraan saat momen libur Natal dan Tahun Baru.

    Sejumlah posko pengamanan akan didirikan di pusat keramaian dan jalur rawan macet seperti di Kanigoro, Srengat, Nglegok, Wlingi, Kademangan, dan Kesamben.

    “Kami juga melakukan ramp check angkutan umum yang melintas di Kabupaten Blitar. Seperti hari ini, kami melakukan ramp check di Jembatan Timbang Talun. Kami berharap perayaan Natal dan Tahun Baru berjalan lancar dan aman,” katanya.

  • Longsor Batu Raksasa Lumpuhkan Akses Kebumen-Banjarnegara, Begini Kondisinya Sekarang

    Longsor Batu Raksasa Lumpuhkan Akses Kebumen-Banjarnegara, Begini Kondisinya Sekarang

    TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN – Bencana longsor terjadi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, hingga menutup jalan akses Kebumen-Banjarnegara pada Senin, (16/12/2024) sekitar pukul 18.00 WIB. 

    Akses jalan tertutup karena tertutup material bongkahan batu berukuran besar di Desa/Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen hingga membuat akses lumpuh.

    Para petugas dari BPBD, kepolisian dan warga setempat mulai membersihkan material longsor pada Selasa (17/12/2024).

    Kapolsek Sempor, Iptu Darminto mengatakan longsor tersebut terjadi tepatnyadi Jalan Klampok-Gombong ini mengakibatkan terputusnya jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Banjarnegara.

    “Material longsor berupa baru besar berukuran tinggi 1,5 meter dan lebar 2 meter dan panjangnya 4 meter kita mulai bersihkan hari ini,” kata Iptu Darminto ditemui di sela-sela pembersihan material Selasa (17/12/2024).

    Darminto mengatakan, longsoran material berupa batuan besar itu menutup seluruh badan jalan sehingga baik kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas di tersebut.

    “Sementara ini yang bisa lewat hanya sepeda motor, untuk rida empat sejak kejadian sampai sekarang masih ditutup,” kata Iptu Darminto.

    Dijelaskan Iptu Darminto, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur seluruh wilayah Kebumen sejak sore hari menjadi pemicu utama terjadinya longsor.

    Kondisi tanah yang jenuh air dan struktur tebing setinggi 25 meter yang kurang stabil menyebabkan batu-batuan besar di sekitar jalan longsor dan menutup akses utama. 

    “Sambil menunggu (alat berat) dari BPBD kita bersihkan secara manual terlebih dahulu,” kata dia. 

    Sutaryo salah satu pengguna jalan mengatakan, akibat adanya material longsor yang menutup jalan tersebut ia harus menunggu lama untuk lewat.

    “Ya sudah menunggu sekitar kurang lebih satu jam, setiap hari saya lewat sini. Kalau lewat jalan lain harus memutar sekitar 1 jam soalnya,” kata Sutaryo. (*)

     

  • Kota Cerdas Menuju Denpasar MAJU (bagian 3)

    Kota Cerdas Menuju Denpasar MAJU (bagian 3)

    ANTARA – Pemerintah Kota Denpasar memiliki layanan untuk memfasilitasi pengaduan dari masyarakat yang dinamakan Denpasar Prama Sewaka. Pemerintah setempat mengembangkan program ini dengan mengintegrasikan berbagai jenis layanan di antaranya layanan Dukcapil, BPBD Kebencanaan, kesehatan, dan pendidikan.

    Selain itu untuk mewujudkan Smart City, Kota Denpasar juga memiliki creative hub bernama Dharma Negara Alaya (DNA) yang berperang sebagai tempat berkumpulnya insan muda kreatif kota tersebut. (Rita Laura, Rina Nur Anggraini/Keysha Anissa/Ibnu Zaki, Rita Laura, Syahrudin/Agha Yuninda Maulana/Ahmad Faishal Adnan)

  • Akses Jalan Kebumen-Banjarnegara yang Terputus akibat Longsor Dibuka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Desember 2024

    Akses Jalan Kebumen-Banjarnegara yang Terputus akibat Longsor Dibuka Regional 17 Desember 2024

    Akses Jalan Kebumen-Banjarnegara yang Terputus akibat Longsor Dibuka
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com 
    – Bencana
    longsor
    kembali terjadi di Kabupaten
    Kebumen
    , Jawa Tengah.
    Kali ini longsor menutup akses jalan Kebumen-
    Banjarnegara
    pada Senin, (16/12/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.
    Hari ini Selasa (17/12/2024) para petugas dari BPBD, kepolisian dan warga setempat mulai membersihkan material longsor.
    Material berupa bongkahan batu berukuran besar menutup jalan di Desa/Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen hingga jalan provinsi tersebut lumpuh total.
    Kapolsek Sempor, Iptu Darminto mengatakan longsor tersebut terjadi tepatnyadi Jalan Klampok-Gombong ini mengakibatkan terputusnya jalur provinsi yang menghubungkan Keabupaten Kebumen dengan Kabupaten Banjarnegara.
    “Material longsor berupa baru besar berukuran tinggi 1,5 meter dan lebar 2 meter dan panjangnya 4 meter kita mulai bersihkan hari ini,” kata Iptu Darminto ditemui di sela-sela pembersihan material Selasa (17/12/2024)

    Darminto mengatakan, longsoran material berupa batuan besar itu menutup seluruh badan jalan sehingga baik kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas di tersebut.
    “Sementara ini yang bisa lewat hanya sepeda motor, untuk rida empat sejak kejadian sampai sekarang masih ditutup,” kata Iptu Darminto.
    Dijelaskan Iptu Darminto, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur seluruh wilayah Kebumen sejak sore hari menjadi pemicu utama terjadinya longsor.
    Kondisi tanah yang jenuh air dan struktur tebing setinggi 25 meter yang kurang stabil menyebabkan batu-batuan besar di sekitar jalan longsor dan menutup akses utama.
    “Sambil menunggu (alat berat) dari BPBD kita bersihkan secara manual terlebih dahulu,” kata Dia.
    Sutaryo salah satu pengguna jalan mengatakan, akibat adanya material longsor yang menutup jalan tersebut ia harus menunggu lama untuk lewat.
    “Ya sudah menunggu sekitar kurang lebih satu jam, setiap hari saya lewat sini. Kalau lewat jalan lain harus memutar sekitar 1 jam soalnya,” kata Sutaryo
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tertimpa Runtuhan Atap Ambrol, Balita di Pasuruan Luput dari Maut
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Desember 2024

    Tertimpa Runtuhan Atap Ambrol, Balita di Pasuruan Luput dari Maut Surabaya 17 Desember 2024

    Tertimpa Runtuhan Atap Ambrol, Balita di Pasuruan Luput dari Maut
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com

    Raka Ramadhan
    , balita berusia 2,5 tahun, luput dari maut ketika atap rumah yang ambrol menimpanya, Senin malam (16/12/2024).
    Raka, putra dari pasangan Syafiudin dan Widatun Nuroniyah yang tinggal di Dusun Regek, Desa Sambirejo, Kabupaten
    Pasuruan
    , mengalami luka memar dan lecet di bagian wajah akibat tertimpa kayu reng bambu yang jatuh.
    “Untung anak saya masih selamat,” ujar Syafiudin, sembari membersihkan reruntuhan atap yang ambrol, Selasa (17/12/2024).
    Syafiudin menceritakan, saat kejadian, Raka sedang beristirahat di ruang tamu berukuran 4×6 meter, sementara ia dan istrinya menuju kamar mandi.
    Tiba-tiba, bagian atap ruang tamu tersebut ambrol, meskipun cuaca saat itu tidak sedang hujan maupun berangin.
    “Anak saya saat itu sedang tiduran, tiba-tiba terdengar suara seperti bangunan ambruk,” ungkap Syafiudin.
    Mendengar suara tersebut, ia segera bergegas menuju ke lokasi anaknya. Istrinya pun langsung menjerit ketakutan setelah melihat Raka yang tertimbun reruntuhan atap.
    Beruntung, kayu reng berbahan bambu sedikit melindungi Raka dari pecahan genteng.
    “Raka mengalami lecet di bagian wajah dan sedikit luka memar di bahu,” tambah Syafiudin.
    Kini, Syafiudin yang bekerja sebagai buruh harian lepas di pabrik berharap Pemerintah Kabupaten Pasuruan dapat memberikan perhatian lebih. Apalagi,kondisi atap rumahnya yang sudah mengalami pelapukan.
    Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menjelaskan, pihaknya telah memberikan
    bantuan kedaruratan
    , termasuk makanan siap saji, sembako, dan terpal.
    “Sedangkan untuk bantuan fisik, kami masih melakukan koordinasi dengan dinas terkait,” kata Sugeng singkat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir rob, tanggul laut Jakarta dinilai perlu diperbaiki

    Banjir rob, tanggul laut Jakarta dinilai perlu diperbaiki

    banyak tanggul-tanggul di sepanjang garis pantai itu jebol

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi D DPRD DKI Hardiyanto Kenneth menilai bahwa harus ada perbaikan terhadap tanggul laut rusak di pesisir Jakarta untuk meminimalkan dampak banjir rob pada kawasan itu.

    Menurut dia, banjir rob di Jakarta ini terjadi biasanya ketika permukaan air laut meningkat. Fenomena ini sering terjadi selama musim hujan atau pada saat pasang tinggi, terutama di daerah-daerah yang berada di sepanjang pantai utara Jakarta, seperti Ancol, Muara Baru dan Pluit.

    Ia menyatakan bahwa penanganan banjir rob membutuhkan kombinasi pendekatan untuk melindungi masyarakat serta mengurangi dampaknya.

    Untuk itu, lanjutnya, perlu adanya pembangunan ataupun perbaikan infrastruktur fisik, seperti pembangunan tanggul laut yang saat ini sedang dikerjakan pada proyek Giant Sea Wall sebagai bagian dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

    Kemudian lanjut Kent, harus dilakukan juga perbaikan tanggul-tanggul di sepanjang garis pantai untuk mencegah rembesan atau kebocoran air laut.

    Ia juga meminta Pemprov DKI harus memastikan saluran drainase kota tetap bersih dan berfungsi dengan baik untuk mengalirkan air, baik dari pasang laut maupun hujan.

    Selain itu, untuk penanganan jangka pendek, kata Kent, kapasitas rumah pompa air perlu di tingkatkan dan dipersiapkan untuk mengalirkan air yang menggenang kembali ke laut atau saluran drainase yang memadai secara maksimal.

    Selain itu, mitigasi bencana pada saat terjadinya rob dan peningkatan edukasi kepada masyarakat.

    “Evakuasi masyarakat yang tinggal di daerah terkena dampak ke tempat yang lebih aman dan berikan informasi tentang jadwal pasang surut air laut serta langkah mitigasi mandiri, seperti peringatan dini dan langkah-langkah evakuasi,” ujarnya.

    “Bisa juga rekayasa tata ruang dengan melarang pembangunan di zona rentan banjir rob dan rancang ulang permukiman untuk meminimalkan risiko,” katanya.

    Pemerintah, menurut Kent, harus menyediakan dana dan skema kebijakan untuk pembangunan infrastruktur dalam penanganan banjir rob di pesisir utara Jakarta serta memperkuat koordinasi pihak terkait dalam penanganan banjir rob dan mengintegrasikan ke dalam rencana pembangunan daerah.

    Sebelumnya, penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut serta perubahan iklim menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.

    “Tantangan dalam penanganan banjir rob di Jakarta itu penurunan tanah (land subsidence) akibat pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga memperburuk dampak banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan.

    Kemudian, kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim juga menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024