Kementrian Lembaga: BPBD

  • Pengamat sebut masyarakat perlu beralih dari penggunaan air tanah

    Pengamat sebut masyarakat perlu beralih dari penggunaan air tanah

    Jika infrastrukturnya sudah memadai

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menyatakan bahwa masyarakat perlu beralih dari penggunaan air tanah ke air produksi perusahaan air minum (PAM) untuk meminimalkan eksploitasi air tanah yang berdampak buruk pada penurunan tanah di Jakarta.

    “Jika infrastrukturnya sudah memadai, masyarakat perlu mulai beralih dari penggunaan air tanah ke PAM Jaya,” kata Trubus di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa penurunan tanah di Jakarta terus terjadi, dan satu di antaranya faktornya yaitu penggunaan air tanah yang masif dilakukan di Jakarta.

    Untuk itu, Trubus meminta kepada pemerintah dalam hal ini PAM Jaya supaya terus mengedukasi dan memberikan layanan air bersih kepada masyarakat supaya tidak memperburuk kondisi tanah di Jakarta.

    “Masyarakat harus terus diimbau untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah dan beralih menggunakan layanan air dari PAM,” katanya.

    Trubus berpendapat, MoU antara PAM Jaya dan Lemhanas RI terkait kajian ketahanan air sudah tepat karena merupakan kebutuhan mendesak di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta.

    “Kita harus belajar dari pengalaman. Ketahanan air ini tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Perlu ada skenario perencanaan berkelanjutan agar cita-cita swasembada air bisa tercapai,” ujarnya.

    Sebelumnya, Perumda PAM Jaya menggandeng Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk mengkaji secara mendalam terkait ketahanan air yang menjadi kebutuhan dasar di DKI Jakarta.

    “Selain itu, Lemhannas dan PAM Jaya juga akan merumuskan kebijakan untuk memperkuat sistem penyediaan air yang aman dan berkelanjutan bagi warga Jakarta,” katanya.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan sebelumnya juga mengatakan bahwa penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut serta perubahan iklim menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.

    “Tantangan dalam penanganan banjir rob di Jakarta itu penurunan tanah akibat pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga memperburuk dampak banjir rob,” katanya.

    Tanah yang turun, kata Yohan, mengakibatkan kawasan pesisir Jakarta semakin rentan terhadap rob. Hal ini sulit diatasi tanpa perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jelang Nataru, Ratusan Personel Gabungan di Tuban Siaga

    Jelang Nataru, Ratusan Personel Gabungan di Tuban Siaga

    Tuban (beritajatim.com) – Ratusan personel gabungan dari Kepolisian Resor Tuban bersama TNI dari Kodim 0811, BPBD, Satpol-PP, dinas Perhubungan serta dinas kesehatan Kabupaten Tuban melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka jelang Pengamanan perayaan Natal 2024 dan Tahun baru 2025.

    Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan kesiapan petugas maupun sarana dan prasarana dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang akan dilaksanakan selama 13 hari mulai dari 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. “Sehingga, diharapkan seluruhnya dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar,” ujar Kapolres Tuban. Jumat (20/12/2024).

    Lanjut, jelang Nataru menurut Oskar sapaannya ini merupakan momen penting bagi masyarakat, selain beribadah juga dimanfaatkan untuk berlibur serta berkumpul bersama keluarga, sehingga akan berdampak pada peningkatan mobilitas serta aktivitas masyarakat.

    “Untuk mengantisipasi kelancaran kegiatan itu setidaknya Polres Tuban telah menyiapkan 4 pos diantaranya 1 Pos pelayanan dan 3 pos pengamanan,” ujar Oskar.

    Adapun pos tersebut yakni 1 pos pelayanan di alun-alun, pos pengamanan di perbatasan, pos pengamanan di wisata pantai kelapa serta pos pengamanan di taman kota. “Kami meminta seluruh jajaran untuk memastikan setiap tempat ibadah telah disterilisasi untuk mencegah
    terjadinya aksi teror,” tegas Oskar.

    Pihaknya juga mengimbau agar melibatkan ormas keagamaan untuk ikut serta dalam kegiatan pengamanan. Selain itu, antisipasi terhadap kerawanan cuaca ekstrem juga seluruh jajaran agar melibatkan stakeholder terkait seperti Pemkab dan BPBD. “Terkait dengan kesiapan tanggap bencana, langkah antisipasi terhadap potensi kerawanan dengan melibatkan stakeholder terkait guna menjamin terlaksananya quick response dalam memitigasi dampak bencana,” pungkasnya.[ayu/kun]

  • Pengamanan Ibadah Natal 2024, Polda Metro Jaya Pertebal Pasukan dan Siapkan X-Ray di Gereja-gereja – Halaman all

    Pengamanan Ibadah Natal 2024, Polda Metro Jaya Pertebal Pasukan dan Siapkan X-Ray di Gereja-gereja – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memastikan pasukannya akan dikerahkan untuk pengamanan perayaan ibadah Natal di Gereja-gereja.

    Karyoto akan mempertebal pengamanan di sejumlah tempat ibadah sehingga tercipta kenyamanan bagi umat yang merayakan.

    “Kami sudah menekankan kepada Para Kasatwil, Kapolres, Dandim, Walikota, Camat maupun Lurah untuk lebih menekankan kepada PAM Swakarsa dari yang ada di kita untuk ikut membantu terutama Pamdal dari masing-masing gereja itu,” ucapnya usai mempin apel gelar pasukan Operasi Lilin Jaya 2024 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).

    Menurutnya, sangat penting membuat alur masuk dan alur keluar manusia sehingga dilakukan deteksi dengan baik.

    Beberapa alat deteksi metal detector dari Polda Metro Jaya disiapkan demi keamanan di Gereja.

    “Beberapa alat akan nanti kita perbantukan di mana yang betul-betul masyarakat yang melakukan ibadah cukup banyak dengan X-ray bisa mencegah barang-barang yang berbahaya masuk ke ruang perayaan,” tuturnya.

    Total personel pada momen Nataru, Polda Metro Jaya mengerahkan jumlah personel 3.500 dan TNI sejumlah 1.400 personel.

    Sehingga kekuatan personel gabungan sebanyak 4.357.

    “Iti gabungan belum Satpol PP, Dinas Kesehatan, SAR dan lainnya sangat banyak,” imbuhnya.

    Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi memastikan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan menjaga kelancaran dan keamanan Nataru.

    “InsyaAllah dengan Forkopimda yang sangat solid, kompak, pengamanan Natal 2024 dan perayaan Tahun Baru 2025 di wilayah DKI Jakarta akan berjalan lancar, damai, dan tidak ada masalah,” ujarnya, Jumat (20/12/2024).

    Teguh menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga telah menggelar Rapat Pimpinan untuk mendukung pengamanan Nataru.

    Sebanyak 1.500 personel Satpol PP, 2.700 petugas dari Dinas Perhubungan, jajaran Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dikerahkan untuk memastikan kelancaran Nataru dan mengantisipasi cuaca ekstrem. 

    “Kami  sudah menyiagakan para petugas medis dari jajaran Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta dengan segala sarana dan prasarananya, termasuk ambulans,” terangnya.

     

  • Polres Cimahi Gelar Operasi Lilin Lodaya 2024 Jelang Nataru

    Polres Cimahi Gelar Operasi Lilin Lodaya 2024 Jelang Nataru

    JABAR EKSPRES – Polres Cimahi menggelar Apel Gabungan Operasi Lilin Lodaya 2024 di Mapolres Cimahi, Jumat (20/12/2024). Melibatkan berbagai unsur, termasuk Dinas Perhubungan Cimahi, BPBD, Satpol PP, Kodim 0609, serta instansi lainnya.

    Adapun operasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana (Sapras) dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menyampaikan bahwa sebanyak 597 personel Polres Cimahi akan dikerahkan, didukung oleh TNI dan pemerintah daerah.

    “Jika ditotal, jumlah personel yang terlibat hampir mencapai 800 orang, termasuk dari pemerintah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat,” ujarnya pada awak media.

    BACA JUGA:PU Berlakukan Diskon Tarif Tol 10 Persen Selama Libur Nataru, Catat Tanggalnya!

    Tri menjelaskan bahwa fokus utama Operasi Lilin Lodaya 2024 adalah pengamanan tempat ibadah selama perayaan Natal, serta pengamanan masyarakat yang menikmati hiburan pada malam tahun baru.

    “Kami melibatkan semua stakeholder, baik dari TNI maupun pemerintah daerah. Kita bahu-membahu untuk mengamankan masyarakat yang melaksanakan kegiatan peribadatan di gereja masing-masing,” katanya.

    Selain itu, pihaknya juga telah mengidentifikasi titik rawan kemacetan, terutama di daerah Lembang dan lokasi wisata lainnya.

    “Kami akan menempatkan personel tambahan di beberapa titik rawan kemacetan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas,” jelasnya.

    BACA JUGA:BNNK Bogor Gelar Razia THM, Pengunjung dan Pegawai di Tes Urine

    Kemudian, untuk memastikan keamanan tempat ibadah, Polres Cimahi bersama organisasi keagamaan juga akan melakukan sterilisasi di setiap gereja sebelum ibadah berlangsung.

    Sebagai tambahan, Polsek-Polsek di wilayah hukum Polres Cimahi juga menyediakan fasilitas penitipan barang dan kendaraan bagi masyarakat yang bepergian selama liburan.

    “Anggota kami siap membantu masyarakat dengan menyediakan layanan penitipan barang atau kendaraan di setiap Polsek,” ungkapnya.

    Tri juga menyebutkan langkah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana, seperti tanah longsor di kawasan rawan.

    “Kami bersama dinas terkait sudah memasang rambu-rambu lalu lintas tambahan di lokasi rawan longsor dan berupaya mencarikan solusi terbaik agar masyarakat nyaman selama liburan,” tandasnya. (Mong)

  • Banjir Rob di Pesisir Jakarta, Apa yang Dilakukan Pemprov?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2024

    Banjir Rob di Pesisir Jakarta, Apa yang Dilakukan Pemprov? Megapolitan 20 Desember 2024

    Banjir Rob di Pesisir Jakarta, Apa yang Dilakukan Pemprov?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wilayah pesisir Jakarta semakin “tenggelam” karena
    banjir rob
    berkepanjangan.
    Muara Angke
    merupakan wilayah yang paling terasa dampaknya.
    Daratan pesisir yang berada lebih rendah dibandingkan ketinggian permukaan laut menandakan wilayah ini terancam oleh masalah penurunan permukaan tanah.
    Kapusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan banjir rob semakin sering terjadi.
    Selain karena faktor perubahan iklim, daerah pesisir yang lebih rendah memiliki risiko lebih besar terhadap banjir rob.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi banjir rob di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu akan berlangsung hingga 20 Desember 2024.
    Pemprov salurkan bantuan 
    Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, Pemprov bakal menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dalam penyaluran bantuan korban banjir rob di Kepulauan Seribu.
    Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta memiliki kapal khusus yang dapat berlayar dalam kondisi ekstrem.
    Bantuan TNI AU dibutuhkan jika cuaca semakin memburuk.
    “Tetapi, kalau cuaca jelek (ekstrem) sekali, kami akan berkoordinasi dengan TNI AU, pasti Insya Allah, tidak ada masalah,” ujar Teguh saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
    Ditemui dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jakarta, Premi Lasari mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk membantu penyaluran bantuan sosial (bansos).
    “Kami sudah siap. Termasuk juga nanti kalau dari Kabupaten Kepulauan Seribu membutuhkan, kami bekerjasama dengan Dishub, langsung bisa mensuplai bantuan sosial,” kata Premi.
    Tenaga bantuan sosial dari Dinsos juga siap siaga di lokasi untuk pendampingan dalam penyaluran bantuan sosial.
    Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Maruli Sijabat memastikan pihaknya telah disiapkan untuk membantu penyerahan bansos pangan.
    “Personel kami di sana, beserta dengan peralatannya, termasuk juga
    buffer stock
    yang kami siapkan, bila mana terjadi peningkatan kebutuhan terkait dengan pangan maupun sandang,” kata Maruli. 
    Pembangunan tanggul pantai sebagai solusi utama untuk menahan air laut pasang naik ke permukaan daratan masih belum selesai pengerjaannya.
    Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menjelaskan bahwa area yang terdampak banjir rob umumnya adalah wilayah yang belum memiliki tanggul pantai.
    “Ini (yang terdampak banjir rob) adalah area yang belum terbangun tanggul pantai. Kalau tanggulnya itu belum terbangun, rob pasti masuk,” ujar Teguh di Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
    Proyek tanggul sepanjang 39 kilometer ini melibatkan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemprov DKI Jakarta.
    Namun, penyelesaiannya tertunda hingga 2030, dari rencana awal 2028.
    “Kami mencoba menyelesaikannya. Yang bisa kami lakukan adalah bagaimana pada saat rob itu terjadi, Pemprov tidak berdiam diri,” tambah Teguh.
    Selain pembangunan tanggul, Dinas SDA Jakarta juga memperkuat sistem polder pengendali rob yang dilengkapi dengan bendung karet untuk menahan air laut agar tidak kembali meluap ke daratan.
    Program ini diharapkan mampu menahan air laut ketika fase pasang terjadi, terutama saat bulan purnama atau kondisi cuaca ekstrem.
    Ada sejumlah faktor yang menyebabkan progres pembangunan tanggul proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) terhambat.
    Kendala pertama yakni pengadaan barang dan jasa terkait proyek pembangunan, sehingga pembangunan tanggul molor hingga 2030 dari target awal 2028.
    “Faktor kedua, pemerintah membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan desain pembangunan tanggul juga mengakomodasi kebutuhan para nelayan dalam menambatkan kapalnya,” kata Ika.
    Proyek pembangunan tanggul ini perlu koordinasi dengan nelayan di pesisir pantai agar kebutuhan mereka tetap terpenuhi.
    Dinas SDA perlu memastikan tambatan kapal di area tanggul tidak menghalangi alur pelayaran serta penyediaan area penempatan ikan hasil tangkapan.
    “Karena itu, kami perlu waktu untuk mengkoordinasikan itu semua, sehingga targetnya agak sedikit mundur sampai tahun 2030,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modifikasi Cuaca, 1 Ton Garam Ditebar di Langit Perairan Madura

    Modifikasi Cuaca, 1 Ton Garam Ditebar di Langit Perairan Madura

    Surabaya, CNN Indonesia

    BPBD dan BMKG Jawa Timur mulai melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi potensi risiko bencana hidrometeorologi di Jawa Timur.

    Operasi modifikasi cuaca ini dilakukan, sejak Rabu malam (18/12), dan rencananya bakal dilaksanakan sampai lima hari ke depan menggunakan pesawat Cesna Karavan 208B No registrasi PKSNN.

    “Untuk hari ini, kegiatan OMC baru bisa dilakukan satu sortie. Selanjutnya, kegiatan ini rencananya akan berlangsung selama lima hari,” ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Kamis (19/12).

    Sebanyak 1 ton garam (NaCl) atau kalsium klorida (CaCl2) ditebar Tim OMC di langit perairan Madura.

    Gatot dan Kepala Stasiun BMKG Juanda Taufiq Hermawan memantau langsung pelaksanaan OMC ini di Posko OMC di Kantor BMKG Juanda.

    “Kami kegiatan OMC ini bisa mengurangi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di Jawa Timur dalam sepekan ke depan,” ujarnya.

    Taufiq Hermawan menambahkan, dalam pelaksanaan OMC ini, BMKG men-support data perkembangan potensi awan yang akan bergerak ke daratan Jawa Timur.

    Potensi awan itulah yang akan menjadi sasaran kegiatan OMC dengan cara disemai garam dengan pesawat yang telah disiapkan.

    “Dengan teknologi ini, debit air hujan bisa dikurangi. Sehingga hujan diharapkan tidak sampai turun ke daratan Jatim, dan bisa mencegah terjadinya banjir atau bencana lainnya,” paparnya.

    Sementara, berdasar data Posko OMC, dalam sehari, kegiatan OMC bisa dilakukan antara 5 hingga 6 sortie. Di setiap sorti, kegiatan ini bisa berlangsung 1,5 hingga 2 jam.

    Potensi cuaca ekstrem

    BMKG sebelumnya memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur akibat fenomena anomali iklim global yang sedang berlangsung.Kondisi ini berpotensi memicu bencana di wilayah tersebut.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa fenomena La Nina, yang ditandai dengan pendinginan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, memicu peningkatan pembentukan awan hujan. Kondisi ini berkontribusi pada tingginya intensitas curah hujan di berbagai wilayah di Jawa Timur.

    Selain La Nina, BMKG juga mencatat pengaruh Monsoon Asia, gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang Kelvin dan Rossby ekuator. Fenomena-fenomena ini meningkatkan intensitas curah hujan di kawasan Laut Natuna, Jabodetabek, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.

    “Intensitas hujan diprediksi akan meningkat signifikan pada 21 Desember, kemudian sedikit menurun di 22-23 Desember sebelum kembali meningkat pada 24 Desember,” kata Dwikorita dalam keterangan resminya, Rabu (18/12).

    Puncak cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada Desember 2024 hingga Januari 2025, dengan intensitas hujan yang terus meningkat menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

    BMKG memprakirakan hujan deras disertai angin kencang akan melanda sejumlah Kabupaten di Jawa Timur dalam tujuh hari ke depan, yakni di Bangkalan, Bondowoso, Gresik, dan Banyuwangi

    (frd/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pj Gubernur Resmikan Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim, Apa Saja Pesannya?

    Pj Gubernur Resmikan Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim, Apa Saja Pesannya?

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono meresmikan Taman Edukasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim di Kantor BPBD Jatim, Waru, Sidoarjo, Kamis (19/12/2024).

    Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pj. Gubernur Adhy didampingi Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto.

    Usai meresmikan Taman Edukasi Bencana, Adhy menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPBD Jatim yang telah membentuk taman edukasi bencana bagi masyarakat Jawa Timur.

    Menurutnya, dengan adanya taman ini maka masyarakat akan mendapatkan pelajaran mitigasi yang tepat manakala terjadi bencana seperti gempa bumi, longsor, maupun banjir.

    “Saya sangat bangga, salut dan terima kasih kepada BPBD Jatim. Karena untuk bisa mengurangi risiko terjadinya bencana yang menimbulkan korban, 70 persen kekuatan kita itu adalah bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Dan dengan adanya taman edukasi ini, kita berharap itu bisa terwujud,” ujar Adhy.

    Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti simulator gempa, virtual reality penanggulangan bencana, ruang hening dan tenda pendidikan bencana baik longsor maupun banjir.

    Adhy menyebutkan, dengan adanya fasilitas seperti simulator tersebut, masyarakat dapat mendapatkan pengalaman sekaligus cara untuk mengurangi risiko terjadinya korban bencana.

    “Sekarang ada simulator gempa. Tentu kalau semakin banyak orang yang mencoba dari mulai anak-anak maka mereka semakin punya kapasitas minimal untuk bisa menolong dirinya sendiri, minimal merasakan ketika gempa atau minimal tahu apa yang harus dilakukan,” katanya.

    Selain itu, Adhy juga menyampaikan terkait posko becana yang dilengkapi dengan data. Selama ini menurutnya, ketika terjadi bencana, bantuan yang dikirim tidak sesuai dengan kebutuhan para korban.

    “Posko itu juga harus diperkuat dengan data, sehingga sinkron dengan apa yang dibutuhkan oleh korban bencana. Jangan sampai masyarakat butuh popok bayi atau pampers yang dikirim pakaian,” katanya.

    Di akhir, Pj. Gubernur Adhy mengimbau, agar setiap kabupaten/ kota memiliki Taman Edukasi Bencana bagi masyarakat. Karena fasilitas semacam ini sangat bermanfaat.

    “Tugas dari kabupaten kota adalah membuat rencana kontingensi. Sehingga kita bisa mengatasi bencana secara holistik dan tentu saja berbasikan data,” ucapnya.

    Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyampaikan, hadirnya Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim merupakan ikhtiar dari pemerintah dalam memberikan pelajaran mitigasi sejak dini kepada masyarakat.

    Fasilitas seperti simulator gempa dibuat agar masyarakat dapat memahami dan mengerti cara mitigasi yang benar ketika gempa terjadi.

    “Ini menjadi bagian dari pelatihan kebencanaan untuk warga Jawa Timur sehingga mereka memiliki pemahaman yang tepat terkait mitigasi bencana,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Laporan Khusus Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan Muara Angke menjadi salah satu wilayah terparah terdampak banjir rob di Jakarta Utara usai air laut di utara Jakarta meluber ke daratan dalam beberapa hari terakhir.

    Kawasan Muara Angke menjadi wilayan dengan dataran pesisir berada lebih rendah dibandingkan dengan ketinggian air laut.

    Bencana menahun yang tak kunjung terselesaikan itu telah banyak menimbulkan banyak kerugian di masyarakat setempat.

    Pantauan Tribunnews pada Rabu (18/12/2024), suara aliran air cukup deras terdengar bersautan dengan suara anak-anak yang sedang berenang saat bencana alam banjir rob melanda di sejumlah jalan di kawasan Muara Angke.

    Tak ada rasa takut dari wajah anak-anak yang dengan santai berenang dengan tumpukan sampah yang mengambang tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Jakarta Utara yang merupakan jalan menuju akses pelabuhan.

    Selain berenang, ada pula anak-anak yang bermain bola di air dengan ketinggian kurabg kebih 15 centimeter tersebut. Padahal, arus air yang keruh itu cukup deras pada siang itu.

    Tak lama dari memantau anak-anak itu, Tribunnews pun dihampiri seorang ibu dengan memegang kain dan mangkuk makanan di sebuah rumah di pinggir jalan raya tempat ibu-ibu lain berkumpul.

    Ibu itu bernama Yati (45). 

    Yati bercerita, rumahnya saat ini sudah tak tertolong. Rumah semi permanen dengan berbahan kayu dan papan itu disebut Yati sudah rata dengan tanah karena dihantam arus air banjir rob.

    Menurutnya, selama 30 tahun ia tinggal di daerah sana, banjir rob kali ini merupakan bencana terparah dan terlama. Terhitung, sudah enam hari bencana alam ini belum juga selesai.

    “Ya roboh, karena emang kayu. Rumah kita kayu kan bukan permanen, jadi karena mungkin arus airnya deras, jadi dia mungkin retak retak terus roboh dan kemarin pun udah dirobohin aja, sekarang sudah rata dengan tanah,” kata Yati kepada Tribunnews.

    Kami pun sempat mendatangi rumah Yati yang rata dengan tanah. Memang, hanya terlihat puing-puing kayu di dalam sebuah tembok dan pagar yang masih berserakan di lokasi.

    Dia bercerita detik-detik rumahnya yang berada di dalam gang itu roboh kala itu. Air yang cukup deras itu menghantam hingga rumahnya miring namun masih tertahan musolah yang berada di belakang rumahnya.

    Namun, karena dirasa berbahaya, akhirnya Yati dan suaminya memutuskan untuk merobohkan tempat tinggalnya tersebut.

    Yati bersama suami dan anaknya ini menggunakan rumah semi permanen lainnya yang memang masih wilayah rumahnya berlantai dua untuk sekadar tidur pada malam hari. Meski begitu, tak ada kamar mandi di rumah itu sehingga harus menggunakan kamar mandi tetangga.

    Dia pun menceritakan awal air banjir rob itu datang. Mulanya pada Kamis (12/12/2024), dia dan keluarganya baru saja menyelesaikan ibadah salat subuh. Tak lama kemudian, air mulai mengalir di jalan raya depan gang rumahnya.

    Debit air pun semakin meninggi pada pukul 09.00 WIB. Bahkan, ada satu hari jika ketinggian air di sekitar rumahnya mencapai 120 sentimeter. 

    Yati mengatakan alur air ini ada waktu-waktunya. Ketika malam hari, air pun menghilang dan akan kembali keesokan paginya.”Hari ini air datang jam 10.00, surutnya nanti bisa jam 22.00 malam lagi, enggak menentu,” tuturnya.

    Kesulitan dia dapat setiap harinya. Bahkan, suaminya yang bekerja di tempat pelelangan ikan pun sudah beberapa hari terakhir tak bisa memberikan nafkah karena tak ada pemasukan.

    Bantuan dari tetangga dan mengutang menjadi pilihan Yati. Warga asli Kronjo, Kabupaten Tangerang ini dengan berat hati harus meminjam uang kepada sanak keluarganya di kampung untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

    Hal ini karena dia mengaku belum ada bantuan dari pemerintah hingga saat ini baik berupa sembako hingga pakaian.

    “Ya (belum ada bantuan), bahkan kemarin saya sampai ngutang, pinjam duit sama orang di kampung, tolong kita enggak ada pemasukan mau pulang juga kita bingung, meninggalkan rumah enggak aman walaupun enggak ada apa-apa,” ucapnya. 

    Yati, warga Muara Angke, Jakarta Utara, yang menjadi korban banjir rob yang melanda kawasan itu dalam sepekan terakhir (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

    Meski sudah enam hari melewati bencana ini, namun tekad Yati sekeluarga pun sudah bulat untuk tidak pergi mengungsi karena takut ada maling yang menggasak barang berharga di rumahnya.

    Selain itu, setelah banjir rob menghilang pun, Yati juga tak akan pindah dari wilayah itu karena sudah lama tinggal di sana dengan lingkungan yang sangat baik menurutnya.

    Tutup Bengkel hingga Susah Makan

    Sekitar 300 meter dari rumah Yati, terlihat sepasang suami-istri tengah duduk di depan sebuah bengkel sepeda motor. Mereka yakni Wasrin (50) dan Marnizal (47).

    Air setinggi kurang lebih sekitar 90 centimeter itu terlihat masuk ke dalam bengkel dengan pintu papan kayu yang tertutup sebagian itu.

    Sama halnya dengan Yati, Marnizal mengatakan jika bencana banjir rob yang terjadi pada 2024 ini merupakan terbesar dan terlama. Bahkan, pada November lalu, banjir rob juga datang hingga beberapa hari.

    “Ini yang sekarang nyusul yang kemarin. Udah ada enam hari sama hari ini. Biasanya enggak selama ini,” kata Marnizal.

    Mereka sudah membuka usaha bengkel itu sejak 2010 lalu. Namun, dampak dari banjir rob kali yang yang dianggapnya paling parah. 

    Wanita kelahiran Jambi ini mengatakan dia dan suaminya itu mengalami kesulitan bahkan hanya untuk makan. Hal ini berpengaruh dari usaha suaminya yang sudah tidak buka beberapa hari terakhir.

    Bahkan terlihat mesin angin tersebut terlihat sudah mengambang di depan bengkelnya yang tidak tahu apakah masih bisa menyala atau tidak.

    “Bukan turun lagi (omzetnya) aja lah, orang sampai nggak makan. belum dapat duit sudah banjir,” tuturnya.

    Dia pun memilih tak mengungsi karena tak punya saudara yang dekat dengan rumahnya tersebut. Mayoritas, saudara dari suaminya tinggal di Kabupaten Tangerang.

    Mereka memang mempunyai dua anak yang tinggal di Palembang, Sumatera Selatan dan Mangga Dua, Jakarta Pusat. Namun, dia tak bisa tinggal di tempat anaknya yang di Jakarta karena tinggal di sebuah indekos yang kecil.

    Banjir Rob Diprediksi Sampai 20 Desember

    Suasana kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, yang dilanda musibah banjir rob pada Rabu (18/12/2024) siang. (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk tetap waspada akan bencana alam banjir rob hingga akhir tahun 2024 ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.

    Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.

    “Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” imbuhnya.

    BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 

    Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

    Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.

    Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

     

  • 5 Pernyataan BPBD, BMKG, hingga Kapolri Terkait Modifikasi Cuaca di Jakarta Jelang Libur Nataru – Page 3

    5 Pernyataan BPBD, BMKG, hingga Kapolri Terkait Modifikasi Cuaca di Jakarta Jelang Libur Nataru – Page 3

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 7-8 Desember 2024 berbuah manis.

    Adapun modifikasi cuaca ini bertujuan mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta ini, di mana hal itu terbukti mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67% di beberapa wilayah, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, upaya ini dilakukan dengan melakukan penyemaian awan selama dua hari berturut-turut. Sebanyak lima sorti penerbangan dilakukan menggunakan empat ton bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta.

    “Operasi ini bertujuan untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, yang sering melanda Jakarta akibat intensitas hujan yang tinggi. Hasilnya, kami berhasil menurunkan curah hujan di sejumlah wilayah dengan intensitas pengurangan mencapai 13% hingga 67% pada tanggal 7 dan 8 Desember, berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP),” ujar Dwikorita dalam keterangannya seperti dikutip Minggu 15 Desember 2024.

    Dia menuturkan, OMC menjadi salah satu langkah strategis BMKG untuk mendukung upaya mitigasi bencana di musim penghujan, terutama untuk mengurangi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

    Modifikasi cuaca yang dilakukan di awal bulan Desember dinilai masih cukup efektif dalam membantu mengendalikan intensitas hujan di daerah-daerah rawan, khususnya di perkotaan padat seperti Jakarta.

    Namun saat menjelang puncak musim hujan yang diprediksi bersamaan dengan terjadinya beberapa fenomena dinamika atmosfer, kemampuan modifikasi cuaca masih relatif terbatas.

    “Meskipun masih ada keterbatasan dengan mempertimbangkan kuatnya intensitas hujan akibat beberapa fenomena labilitas atmosfer yang terjadi bersamaan, kami akan terus melakukan upaya ini selama musim penghujan berlangsung, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi, untuk mengurangi intensitas hujan guna melindungi masyarakat dari dampak buruk cuaca ekstrem,” tambah Dwikorita.

    Senada, Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, memaparkan, merujuk pada data satelit, pada 7 Desember 2024, operasi ini berhasil mengurangi curah hujan di sisi timur Jakarta.

    Sementara itu, curah hujan di sisi tengah dan barat Jakarta meningkat. Namun pada 8 Desember, pengurangan hujan terjadi hampir di seluruh wilayah Jakarta.

    Menurutnya, hal tersebut menunjukkan keberhasilan teknik modifikasi cuaca dalam mendistribusikan hujan ke lokasi yang lebih aman dan mengurangi tekanan pada daerah-daerah rawan banjir, khususnya di Wilayah Jakarta

    “Melalui teknologi modifikasi cuaca ini, kami dapat mengarahkan hujan agar tidak menumpuk di satu lokasi. Sebagai contoh, pada 8 Desember, hampir seluruh wilayah Jakarta mengalami pengurangan curah hujan, sehingga risiko genangan berkurang secara signifikan,” jelas Seto.

     

  • Jalan Tertimbun Longsor, Puluhan Warga di Trenggalek Terisolir selama 4 Hari, Begini Kondisi Kini

    Jalan Tertimbun Longsor, Puluhan Warga di Trenggalek Terisolir selama 4 Hari, Begini Kondisi Kini

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Akses jalan antar desa di Dusun Sumbermadu, Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek kembali terbuka, Kamis (19/12/2024).

    Sebelumnya puluhan warga sempat terisolir selama empat hari akibat tanah longsor yang menutup jalan pada Minggu (15/12/2024) malam 

    Kepala Desa Pucanganak, Hadi Sumanto mengatakan longsor tebing setinggi 10 meter tersebut menyebabkan 25 KK terisolir dan tidak dapat keluar kampung. 

    “Jadi kalau ada yang mau lewat atau anak-anak mau sekolah harus dibantu untuk bisa melewati material longsor yang menutup jalan dengan jalan kaki,” kata Hadi, Kamis (19/12/2024) 

    Longsor tersebut juga menyebabkan jalan desa mengalami kerusakan terutama jalan yang berada di atas tebing yang longsor.

    Dari pantauan Tribun Jatim Network, jalan tersebut hilang separuh sehingga hanya aman dilalui dengan jalan kaki 

    Hadi mengatakan pihak pemerintah desa telah membuat laporan kepada pihak terkait untuk melakukan evakuasi material segera setelah tanah longsor terjadi.

    “Kami juga telah mengajukan ke BPBD Trenggalek untuk menerjunkan alat berat dan Alhamdulillah sudah dikirim,” lanjutnya.

    Begitu alat berat datang ke lokasi tanah longsor, material tanah dan batu bisa disingkirkan dari jalan sehingga akses warga kembali normal.

    Namun demikian Hadi mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. 

    “Di musim penghujan ini, warga harus lebih hati-hati terhadap potensi bencana alam,” pungkasnya.