Kementrian Lembaga: BPBD

  • Dompet Dhuafa Resmikan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional

    Dompet Dhuafa Resmikan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional

    Bogor: Dompet Dhuafa melalui unit Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) mengesahkan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional pada acara latihan gabungan Simpul KolaborAksi Jaringan (SKJ) 2024 di Centhini Resort, Kelurahan Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu, 22 Desember 2024.

    Protokol tersebut ditandangani oleh Ahmad Juwaini selaku Ketua Dewan Pengurus Dompet Dhuafa yang diwakili oleh Dian Mulyadi selaku Deputi Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono selaku GM Respons dan Advokasi Dompet Dhuafa, Bobby P.Manullang selaku GM Pengjar Dompet Dhuafa, dan Shofa Qudus selaku Kepala DMC Dompet Dhuafa.

    Peresmian Protokol Penanggulangan Bencana DMC Dompet Dhuafa ini merupakan agenda pelatihan kebencanaan yang diikuti relawan Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia. Acara  berlangsung di Kawasan Gunung Bunder, Bogor, pada Sabtu dan Minggu, 21 dan 22 Desember 2024.

    “Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap kemanusiaan, DMC Dompet Dhuafa berusaha untuk terus mengembangkan dan meningkatkan protokol ini agar dapat memberikan bantuan yang tepat dan efektif kepada mereka yang membutuhkan, serta mendorong kesadaran dan kesiapsiagaan di tingkat komunitas”, ujar Shofa Qudus, usai penandatanganan Protokol Penanggulangan Bencana DMC Dompet Dhuafa.
     

    Dalam peresmian protokol ini dihadiri juga delegasi puluhan cabang dan ratusan relawan Dompet Dhuafa.

    Dokumen ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai langkah-langkah yang diambil oleh DMC Dompet Dhuafa dalam mengelola kebencanaan. 

    Dengan menekankan pentingnya persiapan, respons yang cepat, pemulihan yang efektif, dan mitigasi yang proaktif, DMC Dompet Dhuafa berupaya untuk memperkuat ketahanan masyarakat serta mengurangi dampak bencana terhadap populasi yang renta.

    Dalam protokol ini, skala bencana ditentukan berdasarkan kajian cepat yang dilakukan oleh DMC/Cabang Dompet Dhuafa/Mitra/Relawan dalam waktu 1×24 jam setelah kejadian bencana. 

    Kajian cepat diperoleh berdasarkan informasi awal yang bisa didapat dari relawan, berita dari media massa, dan deklarasi status bencana oleh pemerintah. Skala bencana itu ditentukan berdasarkan beberapa parameter yang disepakati.

    Adapun kriteria tersebut mencakup wilayah terdampak bencana meliputi RT/RW sampai provinsi, dengan jumlah korban kurang dari puluhan sampai jutaan jiwa, dan jumlah pengungsi/terdampak di bawah ratusan hingga jutaan serta dengan kerusakan infrastruktur ringan hingga rusak total.

    Seusai membagikan kriteria penilaian tersebut, DMC Dompet Dhuafa akan menentukan skala bencana dengan total penilaian tersebut dari 1 – 20. Adapun kategorinya adalah Ringan (1-5), Sedang (6-10), Berat (11-15), dan Bencana Nasional (16-20). 

    Dalam 24 jam pertama di skala Bencana Nasional. tim DMC Dompet Dhuafa akan langsung mengaktifkan tim baik dari pusat maupun cabang untuk melakukan aksi evakuasi/SAR dan pemenuhan kebutuhan dasar berdasarkan kerentanan penyintas prioritas yakni disabilitas, anak-anak, ibu hamil-menyusui, dan lansia. 

    Sedangkan dalam skala Ringan – Berat, dalam 24 jam pertama akan mengaktifkan tim pusat, seluruh jaringan cabang dan relawan lokal untuk melakukan penilaian cepat demi mendapatkan data primer. Seusai mendapatkan data primer maka akan digencarkan program-program layanan darurat sesuai kluster yang ada.

    Sebagai penutup dalam acara Protokol Penanggulangan Bencana DMC Dompet Dhaufa dan berakhirnya SKJ 2024, Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suryotomo berpesan kepada seluruh relawan penanggulangan bencana.

    “Teman-teman setelah kembali ke wilayah masing-masing, harapan saya teman-teman menjadi champion dari agen penanggulangan bencana yang utuh, yang bisa bekerja sama dengan para pihak karena di daerah BPBD, ada Kantor SAR, dan lembaga lainnya,” kata Pangarso Suryotomo.

    Mahmud Afandi selaku Kepala Seksi Sumber Daya Kantor SAR Jakarta, juga menuturkan hal serupa, bahwa temu dan pelatihan gabungan serta pengesahan protokol penanggulangan bencana ini merupakan hal yang bagus. 

    “Untuk di lapangan kita butuh sebuah kolaborasi, baik antara NGO maupun dengan government maupun dengan NGO yang lain. (Dengan ini) kita bisa berkolaborasi lebih baik lagi dalam penanganan bencana ke depan,” ujar Mahmud Afandi.

    Semoga dengan disahkan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional ini mampu meningkatkan semangat dan kebermanfaatan bagi penyintas terdampak bencana. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang.

    Bogor: Dompet Dhuafa melalui unit Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) mengesahkan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional pada acara latihan gabungan Simpul KolaborAksi Jaringan (SKJ) 2024 di Centhini Resort, Kelurahan Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu, 22 Desember 2024.
     
    Protokol tersebut ditandangani oleh Ahmad Juwaini selaku Ketua Dewan Pengurus Dompet Dhuafa yang diwakili oleh Dian Mulyadi selaku Deputi Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono selaku GM Respons dan Advokasi Dompet Dhuafa, Bobby P.Manullang selaku GM Pengjar Dompet Dhuafa, dan Shofa Qudus selaku Kepala DMC Dompet Dhuafa.
     
    Peresmian Protokol Penanggulangan Bencana DMC Dompet Dhuafa ini merupakan agenda pelatihan kebencanaan yang diikuti relawan Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia. Acara  berlangsung di Kawasan Gunung Bunder, Bogor, pada Sabtu dan Minggu, 21 dan 22 Desember 2024.
    “Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap kemanusiaan, DMC Dompet Dhuafa berusaha untuk terus mengembangkan dan meningkatkan protokol ini agar dapat memberikan bantuan yang tepat dan efektif kepada mereka yang membutuhkan, serta mendorong kesadaran dan kesiapsiagaan di tingkat komunitas”, ujar Shofa Qudus, usai penandatanganan Protokol Penanggulangan Bencana DMC Dompet Dhuafa.
     

    Dalam peresmian protokol ini dihadiri juga delegasi puluhan cabang dan ratusan relawan Dompet Dhuafa.
     
    Dokumen ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai langkah-langkah yang diambil oleh DMC Dompet Dhuafa dalam mengelola kebencanaan. 
     
    Dengan menekankan pentingnya persiapan, respons yang cepat, pemulihan yang efektif, dan mitigasi yang proaktif, DMC Dompet Dhuafa berupaya untuk memperkuat ketahanan masyarakat serta mengurangi dampak bencana terhadap populasi yang renta.
     
    Dalam protokol ini, skala bencana ditentukan berdasarkan kajian cepat yang dilakukan oleh DMC/Cabang Dompet Dhuafa/Mitra/Relawan dalam waktu 1×24 jam setelah kejadian bencana. 
     
    Kajian cepat diperoleh berdasarkan informasi awal yang bisa didapat dari relawan, berita dari media massa, dan deklarasi status bencana oleh pemerintah. Skala bencana itu ditentukan berdasarkan beberapa parameter yang disepakati.
     

     
    Adapun kriteria tersebut mencakup wilayah terdampak bencana meliputi RT/RW sampai provinsi, dengan jumlah korban kurang dari puluhan sampai jutaan jiwa, dan jumlah pengungsi/terdampak di bawah ratusan hingga jutaan serta dengan kerusakan infrastruktur ringan hingga rusak total.
     
    Seusai membagikan kriteria penilaian tersebut, DMC Dompet Dhuafa akan menentukan skala bencana dengan total penilaian tersebut dari 1 – 20. Adapun kategorinya adalah Ringan (1-5), Sedang (6-10), Berat (11-15), dan Bencana Nasional (16-20). 
     
    Dalam 24 jam pertama di skala Bencana Nasional. tim DMC Dompet Dhuafa akan langsung mengaktifkan tim baik dari pusat maupun cabang untuk melakukan aksi evakuasi/SAR dan pemenuhan kebutuhan dasar berdasarkan kerentanan penyintas prioritas yakni disabilitas, anak-anak, ibu hamil-menyusui, dan lansia. 
     
    Sedangkan dalam skala Ringan – Berat, dalam 24 jam pertama akan mengaktifkan tim pusat, seluruh jaringan cabang dan relawan lokal untuk melakukan penilaian cepat demi mendapatkan data primer. Seusai mendapatkan data primer maka akan digencarkan program-program layanan darurat sesuai kluster yang ada.
     

     
    Sebagai penutup dalam acara Protokol Penanggulangan Bencana DMC Dompet Dhaufa dan berakhirnya SKJ 2024, Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suryotomo berpesan kepada seluruh relawan penanggulangan bencana.
     
    “Teman-teman setelah kembali ke wilayah masing-masing, harapan saya teman-teman menjadi champion dari agen penanggulangan bencana yang utuh, yang bisa bekerja sama dengan para pihak karena di daerah BPBD, ada Kantor SAR, dan lembaga lainnya,” kata Pangarso Suryotomo.
     
    Mahmud Afandi selaku Kepala Seksi Sumber Daya Kantor SAR Jakarta, juga menuturkan hal serupa, bahwa temu dan pelatihan gabungan serta pengesahan protokol penanggulangan bencana ini merupakan hal yang bagus. 
     
    “Untuk di lapangan kita butuh sebuah kolaborasi, baik antara NGO maupun dengan government maupun dengan NGO yang lain. (Dengan ini) kita bisa berkolaborasi lebih baik lagi dalam penanganan bencana ke depan,” ujar Mahmud Afandi.
     
    Semoga dengan disahkan Protokol Penanggulangan Bencana Nasional ini mampu meningkatkan semangat dan kebermanfaatan bagi penyintas terdampak bencana. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Banjir Bandang di Kediri, Warga: Seperti Air Bah

    Banjir Bandang di Kediri, Warga: Seperti Air Bah

    Kediri, Beritasatu.com – Banjir bandang menerjang sejumlah rumah warga di Desa Tiron, Kecamatan Bayakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Warga menyebut banjir bandang yang datang secara tiba-tiba seperti air bah.

    Banjir bandang menerjang sejumlah rumah warga di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Akibat banjir bandang, membuat sejumlah rumah rusak dan barang-barang milik warga hanyut.

    Petugas gabungan mencatat setidaknya akibat banjir bandang di Kediri itu, ada sebanyak 26 rumah yang terdampak mengalami kerusakan di wilayah Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, tersebut. 

    “Yang rusak berat ada sekitar enam rumah, sedangkan rumah yang lain rusak ringan,” kata Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno kepada awak media, Senin (23/12/2024).

    Banjir bandang di Kediri yang terjadi sejak pukul 15.00 WIB, Minggu (22/12/2024), BPBD Kabupaten Kediri langsung melakukan penanganan di tempat kejadian. Posko kebencanaan dan dapur umum pun disediakan BPBD Kabupaten Kediri telah disediakan bagi warga yang ingin mengungsi.

    Hingga kondisi terakhir, banjir bandar yang berasal dari luapan sungai di dua kecamatan ini sudah surut dan berlanjut pembersihan rumah warga.

    Sementara itu, Kepala Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Inna Rahayu, menyampaikan, tidak ada korban jiwa akan kejadian banjir ini. Namun, sejumlah rumah warga mengalami rusak berat seperti bagian dapur ikut hanyut derasnya banjir luapan. Sejumlah barang-barang berharga seperti elektronik dna lain sebagainya sebagian hanyut terseret arus. 

    “Tiba-tiba seperti air bah itu masuk ke rumah. Jadi banyak pintu-pintu itu yang jebol kaca-kaca yang pecah barang-barang berserakan. Jadi warga itu hampir tidak sempat menyelamatkan barang-barang pentingnya,” ungkapnya, menjelaskan kronologi kejadian banjir bandang di Kediri.

  • Sawah Jadi Sungai hingga 3 Jembatan Ambrol Akibat Banjir Bandang di Tlogosari Bondowoso

    Sawah Jadi Sungai hingga 3 Jembatan Ambrol Akibat Banjir Bandang di Tlogosari Bondowoso

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, tak hanya terdampak ke rumah warga di enam desa, pada Senin (23/12/2024).

    Namun juga ada lima petak sawah di Desa Pakisan, Kecamatn Tlogosari yang kini rata menjadi sungai. Masyarakat sejak pagi bahkan berkerumun menyaksikan sawah yang sudah tertutup lumpur dan kayu-kayu yang dibawa banjir.

    Kemudian juga ada dua jembatan di Dusun Doren Desa Brambang Darussalam, dan jembatan penghubung Dusun Butok – Dusun Sukorejo, Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, yang ambrol. Kemudian, ada juga jembatan penghubung Desa Pakisan dan Desa Sulek,.

    Sejak kejadian banjir bandang pada pukul 02.00 WIB dini hari, warga di dusun-dusun tersebut terisolasi. Hingga, pada siang ini mereka bergotong royong membuat jembatan sementara menggunakan kayu dan bambu.

    Menurut Hanif (38), Kasun Doren, Desa Brambang Darussalam, sejak pagi tadi warga langsung membuat jembatan sementara. Karena, jembatan tersebut akses satu-satunya ke kota.

    “Semua masyarakat Doren ini tergantung pada jembatan ini untuk akses ekonominya. Jual beli, semua pedagang lewat sini,” jelasnya.

    Ia menyebut beruntung tak ada korba jiwa dari banjir bandang dan tanah longsor. Hanya satu rumah terkena material longsor.

    “Tapi alhamdulillah rumahnya tak sampai roboh,” terangnya.

    Menurutnya, arus air besar yang melintasdi jembatan itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Karena hujan deras sejak pagi hari di daerah tersebut. “Hujan sejak pagi,” pungkasnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Bondowoso pada Senin (23/12/2024) pukul 02.18 WIB dini hari.

    Data sementara diterima BPBD, desa-desa yang mengalami banjir dan tanah longsor, yakni, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari; Desa Tlogosari, Sulek, Trotosari, dan Pakisan, Jebung Lor, Jebung Kidul di Kecamatan Tlogosari

  • Gus Muhdlor Divonis 4,5 Tahun, Pendukung dan Simpatisan Menangis

    Gus Muhdlor Divonis 4,5 Tahun, Pendukung dan Simpatisan Menangis

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo non aktif Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor divonis 4,5 tahun penjara dalam kasus pemotongan insentif ASN BPPD. Vonis tersebut dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya pada Senin (23/12/2024)

    Sidang putusan itu diwarnai isak tangis loyalis dan pendukung Gus Muhdlor yang hadir dan menyimak jalannya sidang putusan tersebut. Mereka datang sejak pagi sebelum dimulainya sidang untuk memberi dukungan kepada Bupati termuda dalam sejarah pemerintahan Kabupaten Sidoarjo itu.

    Dalam putusan yang dibacakan Hakim, terdakwa diwajibkan membayar denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti Rp1,4 miliar subsider 1,5 tahun penjara.

    Vonis yang dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim, Ni Putu Sri Indayani SH MH itu subsidernya lebih rendah dibandingkan subsider tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.

    JPU KPK menuntut Gus Muhdlor dengan hukuman 6 tahun 4 bulan penjara dengan denda Rp300 juta subsider 6 bulan kurungan dalam tuntutannya. Serta uang pengganti Rp1,4 miliar subsider 3 tahun kurungan penjara.

    Dalam putusannya, Ketua Majelis Hakim, Ni Putu Sri Indayani menyatakan Ahmad Muhdlor terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah meminta, memotong dan menyimpan uang pemotongan insentif para pegawai ASN BPBD.

    “Menyatakan terdakwa Ahmad Muhdlor terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan dalam Pasal 12 huruf F, Jo Pasal 16 UU RI No 20 tahun 2021 tentang perubahan atas UU RI No 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 kesatu Jo Pasal 64 Ayat 1 KUHP,” ucap ketua majelis hakim.

    Dalam amar putusannya, hal yang meringankan bagi terdakwa Gus Muhdlor yakni terdakwa tidak pernah dipenjara, sopan, kooperatif selama proses peradilan, mempunyai tanggungan sebagai kepala keluarga.

    Sementara itu, Penasehat Hukum terdakwa Mustofa mengatakan, meskipun hukuman pidana yang dijatuhkan lebih rendah dari tuntutannya. Namun, baginya dan terdakwa berdasarkan fakta-fakta persidangan sebenarnya kesalahan Ahmad Muhdlor tidak terbukti.

    “Kita tetap menghormati keputusan majelis hakim, meski penafsiran majelis hakim terkait fakta-fakta persidangan berbeda dengan pandangan kami. Ada beberapa catatan yang kami pelajari. Untuk melakukan upaya hukum selanjutnya akan kami kaji terlebih dahulu,” terang Mustofa. [isa/beq]

     

  • Banjir Kepung Sejumlah Daerah di Jawa Timur, Ribuan Warga Terdampak

    Banjir Kepung Sejumlah Daerah di Jawa Timur, Ribuan Warga Terdampak

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah daerah di Jawa Timur diterjang banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Jatim sejak Minggu (22/12).

    Daerah yang dilaporkan terdampak banjir di antaranya Jember, Banyuwangi, Bondowoso, hingga Kediri.

    Limpahan air yang menerjang permukiman penduduk itu bervariasi, mulai dari bencana banjir bandang hingga banjir rob.

    Puluhan ribu warga terkena dampak akibat banjir yang menerjang sejumlah daerah di Jatim tersebut.

    Banjir rendam 7 kecamatan di Jember

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebanyak 2.248 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang menerjang tujuh desa di Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Jumlah KK yang terdampak banjir sebanyak 2.248 KK atau 7.331 jiwa yang tersebar di Desa Pondokrejo, Sidodadi, Andongrejo, Curahtakir, Curahnongko,Wonoasri dan Desa Sanenrejo,” kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto di kabupaten setempat, Senin.

    Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember menyebabkan sejumlah sungai meluap hingga menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Tempurejo dan Wuluhan pada Ahad(22/12) sore.

    “Terjadi kenaikan debit air di Sungai Mayang, Bedadung, dan Kalisanen dan Curahnongko, sehingga menyebabkan banjir di beberapa lokasi di Kecamatan Tempurejo dengan ketinggian air hingga 140 cm,” tuturnya.

    Banjir rob rendam ribuan rumah di Banyuwangi

    Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat sekitar 1.200 rumah warga Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, terendam banjir rob pada Minggu  (22/12) malam.

    Banjir rob di Kecamatan Muncar, itu terjadi setelah sebelumnya selama satu hari diguyur hujan dengan intensitas hujan tinggi.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangannya di Banyuwangi, Senin, mengatakan telah melakukan beberapa tindakan salah satunya membagikan ribuan nasi siap santap kepada warga yang seharian tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.

    “Dapur umum sudah mulai jalan sejak dini hari tadi untuk mensuplai makanan siap santap kepada warga yang terdampak banjir,” ujarnya.
    Hujan deras pada Ahad (22/12) kemarin juga menyebabkan jembatan akses menuju ke Pos SPTN II Alas Purwo (Tanjung Pasir) terputus itu terhitung cukup besar.

    Bondowo diterjang banjir bandang

    Sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (22/12) malam diterjang banjir bandang setelah sebelumnya di wilayah itu beberapa jam diguyur hujan deras.

    BPBD Kabupaten Bondowoso mencatat sementara ada puluhan rumah warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Tlogosari.

    “Hari ini tim kami masih melakukan asesmen rumah warga yang terdampak banjir luapan ari sungai tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo di Bondowoso, Jawa Timur, Senin.

    Banjir luapan air sungai dan jebolnya DAM Ansana menerjang 23 rumah warga di Desa Tangsil (Kecamatan Wonosari), Desa Tlogosari, Sulek, Trotosari, dan Desa Pakisan (Kecamatan Tlogosari).
    “Banjir bandang juga menggenangi rumah warga dengan ketinggian sekitar 20 cm, dan sejumlah fasilitas umum juga terdampak dari banjir luapan air sungai tersebut,” kata dia.
    Hujan deras di Desa Sulek (Kecamatan Tlogosari), lanjut Sigit, juga mengakibatkan tanah longsor dan menimpa dua rumah warga.

    Tanggul jebol di Kediri

    BPBD Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendata kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (22/12) sore.

    Banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan wilayah Kabupaten Kediri, antara lain di Desa Tiron, Banyakan, Maron dan Jatirejo di Kecamatan Banyakan.

    Sedangkan di Kecamatan Grogol, banjir melanda di Desa Cerme, Bakalana, Sonorejo, Sumberjo, Gambyok hingga Datengan.

    Banjir melanda pada Minggu (22/12) setelah hujan deras mengguyur wilayah puncak (Gunung Wilis, 2.563 meter di atas permukaan laut/mdpl).

    Ketinggian air juga bervariasi. Rata-rata sekitar 50 sentimeter. Beberapa rumah warga bahkan terendam air luapan sehingga pemilik rumah harus mengungsi.

    Banjir juga terjadi di area Bandara Internasional Dhoho Kediri. Video banjir juga viral di media sosial.

    Legal, Compliance, and Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) 1 Bandara Dhoho Bintari Ariyani mengatakan untuk mengatasi banjir itu telah dilakukan penanganan.

    “Telah dilakukan tindakan cepat dan tepat sehingga sejak kemarin sudah surut dan banjir tidak mengganggu aktivitas di area bandar udara,” kata Bintari.

    (Antara/gil)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pipa Air Bersih Pecah, Warga Dusun Sulek Timur Bondowoso Cuci Tangan Pakai Sisa Air Banjir

    Pipa Air Bersih Pecah, Warga Dusun Sulek Timur Bondowoso Cuci Tangan Pakai Sisa Air Banjir

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu 

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Banjir bandang yang terjadi di Dusun Sulek Timur, Desa Sulek, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, membuat warga tak bisa menggunakan air bersih, pada Senin (23/12/2024). 

    Pasalnya, sumber air bersih yang selama ini digunakan untuk minum, mandi, dan aktivitas lainnya ambrol akibat banjir.

    “Air bersih disini kan dari Gunung, dialirkan pakai paralon ke rumah-rumah warga,” ungkap Maria, salah seorang warga yang rumahnya terdampak tanah longsor.

    Maria menyebut bahwa sejak semalam dirinya mencuci tangan dan kaki menggunakan sisa-sisa air banjir yang masih semata kaki.

    “Ya tidak mandi. Kita cuci pakai air sisa banjir,” ungkapnya pada TribunJatim.com

    Sementara itu, Sekretaris Desa Sulek, Zen mengatakan, banjir terjadi sejak pukul 24.00 WIB semula bahkan tingginya sepinggang manusia dewasa.

    Warga semalam langsung bergotong royong membersihkan material yang dibawa banjir, seperti ranting-ranting pohon dari atas gunung.

    “Gotong royong sejak semalam. Sekarang sudah surut, namun air masih semata kaki,” urainya.

    Di desanya sendiri bukan hanya dilanda banjir. Namun juga tanah longsor yang mengakibatkan tiga rumah di desanya rusak parah.

    “Airnya mati, paralonnya pecah,” pungkasnya.

    Pantauan di lapangan, warga bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir yang masuk ke rumah warga.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Bondowoso pada Senin (23/12/2024) pukul 02.18 WIB dini hari.

    Data sementara diterima BPBD, desa-desa yang mengalami banjir dan tanah longsor, yakni, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari; Desa Tlogosari, Sulek, Trotosari, dan Pakisan, Jebung Lor, Jebung Kidul di Kecamatan Tlogosari

  • Basarnas Sebar Enam Tim Evakuasi Korban Banjir di Sulsel

    Basarnas Sebar Enam Tim Evakuasi Korban Banjir di Sulsel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim Basarnas Makassar masih terus melakukan evakuasi warga terdampak banjir di sejumlah kecamatan Kota Makassar dan daerah sekitarnya di Sulawasi Selatan.

    “Sedikitnya kami menurunkan enam tim untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir di sejumlah titik banjir di Makassar dan sekitarnya,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Muh Arif Anwar di Makassar, Minggu (22/12), dikutip dari Antara.

    Arif menyebut terdapat empat titik fokus evakuasi yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Soppeng.

    Keempat daerah tersebut yang paling terdampak kondisi cuaca ekstrem, setelah hujan turun terus-menerus.

    Pembagian tim untuk evakuasi hari ini adalah Tim 1 Kota Makassar melakukan pemantauan di Kecamatan Biring Kanayya, Kota Makassar.

    Sementara Tim 2 dan 3 melakukan pemantauan di Kabupaten Pangkep. Tim 4 Melakukan Pemantauan di Takkalasi Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.

    Sedang Tim 5 melakukan pemantauan di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru. Untuk Tim 6 melakukan pemantauan di 6 kecamatan di Kabupaten Soppeng.

    Dapur umum korban banjir

    Sementara itu Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh memastikan korban terdampak banjir tertangani dengan baik.

    “Ini saya lihat di Pangkep dapur sudah siap, Tagana bagus, BPBD juga bagus, ini langkah yang bagus dan kompak,” kata Zudan usai meninjau banjir di sejumlah titik di Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.

    Menurut Zudan, Kabupaten Pangkep sudah melakukan evakuasi warga yang terdampak dan membangun dapur umum untuk masyarakat di sejumlah posko banjir.

    Dinas Sosial Sulsel, Dinas Kesehatan Sulsel, dan BPBD Sulsel juga menyalurkan bantuan untuk masyarakat di sejumlah titik-titik terdampak banjir, termasuk di posko Kelurahan Sapanang, Kabupaten Pangkep.

    “Saya meninjau beberapa titik, mekanismenya berjalan dengan baik, sudah ditempuh penyelamatan warga, melakukan pemberian bantuan, termasuk dapur umumnya sudah berjalan, sehingga makanan sudah didistribusikan dengan baik,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Zudan kembali meminta kepada seluruh Bupati dan Walikota se-Sulsel agar mengevakuasi warga ke titik pengungsian.

    “Jadi kita evakuasi, kita beri pengarahan kepada warga yang memang rumahnya selutut lebih airnya masuk, itu lebih baik dibawa ke tempat pengungsian,” katanya.

    “Tolong kalau ada masyarakat atau warga kita yang masih terdampak, tolong dilaporkan kepada BPBD atau Dinas Sosial, sehingga pemerintah bisa melakukan evakuasi ke rumah-rumah,” ujarnya menambahkan.

    Sementara, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, melaporkan, banjir yang melanda daerahnya merupakan kiriman dari Kabupaten Barru dan Bone.

    “Saya melihat di Pangkep ini airnya kiriman dari Barru dan Bone, ini dari atas sehingga sungainya meluap. Jadi mohon kesabaran warga, pemerintah berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi penyelamatan warga,” katanya.

    (Antara/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kalau Ada yang Bisa Atasi Banjir, Saya Kasih Hadiah

    Kalau Ada yang Bisa Atasi Banjir, Saya Kasih Hadiah

    Makassar, CNN Indonesia

    Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menjanjikan hadiah bagi masyarakat yang bisa mengatasi banjir yang merendam sejumlah wilayah di empat kecamatan.

    Kawasan terdampak banjir yakni di Kecamatan Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea dan Panakkukang.

    “Kalau ada orang yang bisa membebaskan banjir, lapor ke saya, saya kasih hadiah kalau ada yang bisa membebaskan banjir seperti ini,” kata Danny sapaan akrabnya di lokasi banjir, Minggu (22/12).

    Danny menyebut Kecamatan Manggala, khususnya di blok 8 dan 10 Perumnas Antang merupakan langganan banjir tiap tahunnya. Sebab, lokasi rumah warga berada di titik yang paling rendah dan merupakan jalur air.

    “Selalu banjir tiap tahun, karena daerah sini cekungan, sehingga kalau hujan seperti ini pasti banjir,” jelasnya.

    Menurut Danny banjir yang terjadi saat ini, karena curah hujan yang cukup tinggi. Bahkan, bukan hanya Makassar yang mengalami banjir, tapi beberapa kota di dunia juga mengalami banjir akibat faktor cuaca ekstrim.

    “Karena setahu saya dunia sekarang seluruhnya banjir, Singapura bulan lalu banjir, tenggelam. Malaysia juga, Amerika, Jepang banjir. Jadi kalau ada orang yang bilang bisa menangani atau memberhentikan banjir bantu kami. Kami butuh orang seperti itu karena kami butuh pikiran, ilmu,” ungkapnya.

    Meski demikian, kata Danny, Pemerintah Kota Makassar tetap fokus dalam penanganan banjir yang terjadi di empat kecamatan yang terdampak. Kemudian memastikan kondisi warga terdampak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

    “Harus kita tangani juga adalah pengungsi, terutama anak-anak dan lansia. Saya hari ini datang memastikan semua pengungsi tertangani dengan baik,” ujarnya.

    Sebelumnya, jumlah warga terdampak banjir di Makassar, Sulawesi Selatan, terus bertambah. Sampai malam ini jumlah warga mengungsi di 28 titik pengungsian tercatat sebanyak 1.969 jiwa.

    “Iya jumlah warga terdampak banjir dan telah mengungsi mencapai 515 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.969 jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin kepada CNNIndonesia.com, Minggu (22/12).

    Ribuan warga yang terdampak banjir tersebut, kata Achmad berasal dari delapan kelurahan yang berada di empat kecamatan yang saat ini masih tergenang banjir yakni, Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Panakkukang dan Kecamatan Tamalanrea.

    “Lokasi banjir masih di empat kecamatan tersebut dan telah didirikan tenda pengungsian sebanyak 28 titik di lokasi bencana,” ujarnya.

    (mir/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Banjir Terjang Sejumlah Desa di Kediri, Rumah Warga Tenggelam

    Banjir Terjang Sejumlah Desa di Kediri, Rumah Warga Tenggelam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan.

    Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Kediri, Bayu Adi Santoso menjelaskan air mulai tinggi sekitar jam 15.30 WIB. Dua kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Banyakan dan Grogol.

    “Banjir ini terjadi karena terjadi hujan deras di puncak Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut). Hujan di puncak mulai sekitar jam 14.00 WIB dan akhirnya ke bawah sekitar 15.30 WIB,” katanya saat dihubungi Minggu (22/12) malam, dikutip dari Antara.

    Bayu menyebut debit air terus tinggi hingga merendam sejumlah desa di dua kecamatan, antara lain di Desa Tiron, Banyakan, Maron dan Jatirejo di Kecamatan Banyakan.

    Sedangkan di Kecamatan Grogol, banjir melanda di Desa Cerme, Bakalan, Sonorejo, Sumberjo, Gambyok hingga Datengan.

    Ketinggian air, kata Bayu, juga bervariasi dengan rata-rata sekitar 50 cm. Beberapa rumah warga bahkan terendam air luapan sehingga pemilik rumah harus mengungsi.

    “Yang di Tiron itu, karena rumahnya dekat dengan bantaran sungai. Sedangkan di Cerme itu luapan air masuk ke rumah warga,” katanya.

    Bayu mengatakan banjir terjadi karena tingginya curah hujan. Selain itu, sejumlah pintu air tersumbat sisa sampah seperti bambu kering yang tersangkut.

    Selain itu, sungai yang berada di sekitar desa tersebut tidak mampu menampung banyaknya debit air, sehingga air meluber dan merendam rumah warga.

    “Beberapa pintu dam banyak tersumbat sampah misal bambu kering. Untuk pembersihan manual, dan besok skala besar koordinasi dengan dinas PUPR (Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri) untuk alat beratnya,” ujarnya.

    Pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan rumah warga yang terdampak serta berapa keluarga. Untuk saat ini, BPBD juga masih melakukan pendataan sehingga data pasti berapa yang terdampak belum diketahui.

    “Pendataan kami lanjutkan besok, karena sudah terlalu malam. Kendala teman-teman juga untuk pembersihan menunggu surutnya air, jadi pendataan kami lanjutkan besok. Sore tadi air sudah mulai surut, ” katanya.

    Banjir yang terjadi di Kabupaten Kediri itu juga viral di media sosial termasuk banjir yang melanda rumah warga di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan. Beberapa rumah yang berada di dekat bantaran sungai hanya terlihat bagian genteng saja.

    Begitu juga di sepanjang jalan dekat yang dengan Pasar Banyakan, Kabupaten Kediri, beberapa kendaraan warga mogok karena kemasukan air.

    (Antara/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gedung Eks Kantor Dinas Kesehatan Bojonegoro Terbakar, Sejumlah Arsip Ludes
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 Desember 2024

    Gedung Eks Kantor Dinas Kesehatan Bojonegoro Terbakar, Sejumlah Arsip Ludes Surabaya 22 Desember 2024

    Gedung Eks Kantor Dinas Kesehatan Bojonegoro Terbakar, Sejumlah Arsip Ludes
    Tim Redaksi
    BOJONEGORO, KOMPAS.com
    – Gedung lama Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK)
    Bojonegoro
    , Jawa Timur, di Jalan Panglima Soedirman Nomor 30, Bojonegoro, terbakar.
    Kebakaran yang melanda bangunan milik Pemkab Bojonegoro tersebut diketahui pada Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.
    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun sejumlah arsip yang tersimpan di dalam gedung ludes terbakar api.


    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro, Gunawan mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim pemadaman ke lokasi kebakaran setelah menerima laporan kejadian sekitar pukul 18.15 WIB.
    “Saat tim pemadam kebakaran tiba di lokasi, sebagian bangunan gedung sudah terbakar hingga atap,” kata Gunawan dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Minggu (22/12/2024).
    Gunawan menyebutkan, kebakaran diketahui muncul dari salah satu ruangan di sisi utara gedung lama Dinas Kesehatan yang kini dipergunakan untuk penyimpanan arsip.
    Hasil pantauan di lokasi kejadian, empat ruangan yang memang dipergunakan sebagai tempat penyimpanan arsip tersebut terbakar beserta isinya.
    “Jadi, banyak arsip dan peralatan elektronik di ruangan tersebut tidak terselamatkan karena ludes terbakar,” ungkapnya.
    Api yang membakar gedung tersebut berhasil dipadamkan dengan bantuan 5 unit mobil pemadam kebakaran dan water suplai dari BPBD Bojonegoro.
    “Pukul 20.00 WIB, api sudah bisa dikendalikan dan tinggal melakukan pembasahan,” ujarnya.
    “Untuk penyebab kebakaran kami belum tahu, ini masih penyelidikan ya,” sambungnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.