Kementrian Lembaga: BPBD

  • Motor Wanita di Sumbawa Barat yang Terseret Banjir Ditemukan, Korban Masih Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Desember 2024

    Motor Wanita di Sumbawa Barat yang Terseret Banjir Ditemukan, Korban Masih Hilang Regional 26 Desember 2024

    Motor Wanita di Sumbawa Barat yang Terseret Banjir Ditemukan, Korban Masih Hilang
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com
    – Motor yang terbawa arus
    banjir bandang
    bersama Inul (18), seorang anak perempuan warga Dusun Ai Aji, Desa Tua Nanga, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten
    Sumbawa Barat
    , ditemukan pada Rabu (25/12/2024) sore.
    Namun, hingga saat ini, korban belum juga ditemukan.
    Kejadian tragis ini berlangsung ketika Inul sedang pulang dari ladang dengan mengendarai sepeda motor.
    Proses
    pencarian korban
    terus dilakukan oleh tim penyelamatan pada Kamis (26/12/2024) pagi.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumbawa Barat, Amrullah, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa tim penyelamatan bersama warga telah menemukan motor Honda Beat Street korban di sekitar sungai dalam kondisi rusak parah.
    “Benar, tim penyelamatan dan warga sudah menemukan motor di sungai sekitar lokasi kejadian yang terbawa arus bersama korban,” kata Amrullah.
    Operasi pencarian Inul yang terseret banjir di sungai Desa Tua Nanga masih berlangsung hingga hari ketiga.
    Tim gabungan yang terdiri dari SAR Pos Sumbawa, BPBD, Polair Pos Poto Tano, Dinas Perikanan KSB, TNI Koramil Poto Tano, Polsek Poto Tano, serta masyarakat nelayan dan keluarga korban, melanjutkan pencarian di sekitar pantai muara sungai Tua Nanga.
    Mereka menggunakan dua perahu karet, satu speedboat Polair Poto Tano, dan beberapa perahu nelayan.
    “Operasi pencarian dilakukan dari pukul 07.00 Wita hingga 12.00 Wita,” jelas Amrullah.
    Operasi kedua dilanjutkan dari pukul 14.00 Wita hingga 17.00 Wita.
    Menurut keterangan Babinsa 1628-04/Poto Tano, Serda Rizal, kronologi kejadian bermula pada hari Selasa (24/12/2024) sekitar pukul 17.00 WITA.
    Korban pulang dari ladangnya di daerah Remo dan menyeberangi sungai di penyeberangan ‘Aik Kurun’.
    “Sebelum menyeberangi sungai, korban sempat menurunkan adiknya, Bonal, dan menyuruhnya berjalan kaki menyeberangi sungai,” katanya.
    Setelah Bonal berhasil menyeberangi sungai, Inul melanjutkan menyeberang dengan mengendarai sepeda motor.
    Namun, di tengah sungai, korban tidak dapat menahan derasnya arus, sehingga ia bersama kendaraannya terseret.
    Melihat kejadian tersebut, Bonal berlari menuju kampung untuk meminta bantuan warga.
    Warga kemudian menghubungi pihak BPBD Kabupaten Sumbawa Barat untuk melakukan pencarian dengan menyisir sungai dari Dusun Bagek Manis hingga ke arah pantai.
    Kasi Humas Polres KSB, Zaenal Abidin, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa pencarian korban masih berlangsung.
    “Benar. Informasi dari Kapolsek setempat menyebutkan bahwa ada korban hanyut berjenis kelamin perempuan dan saat ini masih dalam proses pencarian di TKP,” kata Zaenal.
    Ia juga mengimbau warga setempat untuk berhati-hati dan menghindari area berbahaya saat hujan deras berlangsung.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lagi Berenang, Bocah 13 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung di Bogor Timur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    Lagi Berenang, Bocah 13 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung di Bogor Timur Megapolitan 26 Desember 2024

    Lagi Berenang, Bocah 13 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung di Bogor Timur
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com 
    – Seorang bocah berinisial F (13) terseret arus Sungai Ciliwung di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis (26/12/2024), sekitar pukul 13.00 WIB.
    Komandan Regu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Maruli Sinambela mengatakan, awalnya, korban berenang di sungai usai bermain bola bersama empat temannya.
    “Korban loncat berenang dengan kedalaman air kurang lebih satu meter. Karena arus yang begitu deras, korban terseret,” ucap Maruli kepada
    Kompas.com,
    Kamis.
    Salah satu teman korban, R (13), sempat mencoba menolong dengan menarik tangan F.
    Namun, derasnya arus membuat pegangan terlepas sehingga korban terbawa arus.
    “R sempat menolong, namun tidak tertolong dan (korban) akhirnya tenggelam menghilang,” kata dia.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi kejadian, petugas gabungan dari BPBD Kota Bogor, Tim Rescue Damkar Kota Bogor, PMI sedang melakukan upaya pencarian korban.
    Tim menyusuri sungai menggunakan perahu karet. Beberapa petugas berenang mengikuti arus sungai untuk memperluas area pencarian.
    Hingga berita ini ditulis, proses pencarian masih berlangsung.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan Megapolitan 26 Desember 2024

    11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 11 titik di Jakarta Utara terancam kembali terendam banjir rob sepanjang Kamis (26/12/2024) hingga Selasa (3/1/2025).
    “Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob) tanggal 26 Desember 2024-3 Januari 2025,” ujar Kepala BPDB Isnawa Adji, Kamis (26/12/2024).
    Hal itu karena adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru sehingga meningkatkan ketinggian pasang air laut.
    Jadi, air laut berpotensi meluap ke pemukiman warga dan jalan sehingga menyebabkan banjir rob.
    Adapun 11 titik yang berpotensi kembali terendam banjir rob adalah Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Kepulauan Seribu.
    Oleh sebab itu, Isnawa mengimbau masyarakat melakukan antisipasi.
    “Diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir (rob),” kata Isnawa.
    Selain itu, Isnawa meminta agar warga selalu memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut di website bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.
    Kemudian, jika menemukan keadaan darurat, masyarakat bisa menghubungi BPBD.
    “Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi
    call center
    Jakarta Siaga 112,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025 Megapolitan 26 Desember 2024

    BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta mengeluarkan peringatan dini
    banjir rob
    di wilayah pesisir Jakarta yang akan terjadi hingga 3 Januari 2025.
    Peringatan dini ini diterbitkan menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai fenomena pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama.
    “Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) tanggal 26 Desember 2024-03 Januari 2025,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).
    Pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama menyebabkan meningkatnya air laut.
    “Berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ujarnya.
    Isnawa menuturkan, ada 10 wilayah di
    Jakarta Utara
    yang berpotensi mengalami banjir pesisir hingga awal tahun.
    “Di Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Kepulauan Seribu diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir,” ujar Isnawa.
    Sejauh ini, BPBD mencatat ada satu RT di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis pukul 13.00 WIB.
    “Informasi terkini genangan banjir rob hingga pukul 13.00 WIB ketinggian air mencapai 15 sentimeter (cm) di daerah tersebut,” kata Isnawa.
    Isnawa memastikan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir yang disebabkan kenaikan air laut tersebut.
    BPBD Jakarta
    akan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Upaya Pencarian MR, Bocah yang Terseret Arus Selokan di Surabaya – Halaman all

    Upaya Pencarian MR, Bocah yang Terseret Arus Selokan di Surabaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – MR, seorang bocah berusia 3,5 tahun, terseret arus banjir di kawasan Jalan Babatan Menganti Gang 2F, Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/12/2024) sore. 

    Kejadian ini terjadi saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.

    MR, yang sedang bermain air bersama teman-temannya, tiba-tiba terjatuh ke dalam selokan yang meluap.

    Wibi Harianto, orangtua asuh MR, mengungkapkan ia mengasuh MR sejak usia 8 bulan.

    “Dia sudah kami anggap anak sendiri. Kami juga punya anak kandung yang seumuran dengannya, sudah seperti saudara,” kata Wibi saat ditemui  Rabu (25/12/2024).

    Setelah mendengar kabar tentang MR, Wibi yang sedang bekerja di kawasan perumahan Surabaya Barat langsung bergegas untuk mencari anak asuhnya.

    “Saya langsung ikut nyemplung (menceburkan diri) mencari anaknya,” ungkapnya.

    Pencarian dilakukan di Kali Makmur, sekira 2 kilometer dari kediamannya, di mana diduga MR terbawa arus.

    Wibi dan Ghofur, paman MR, bersama anggota keluarga lainnya tidak berhenti mencari sejak Selasa sore hingga Rabu siang.

    “Saya sampai ikut masuk gorong-gorong dan saluran air, tapi masih belum ditemukan,” kata Ghofur.

    Kondisi Lingkungan

    Ketua RT 8 RW 2, Ainul, menjelaskan daerah perkampungan tersebut seringkali menjadi langganan banjir. Saat hujan deras, arus air begitu kencang.

    “Saluran di sini memang sering banjir, bisa sampai semata kaki karena memang dapat kiriman dari sana. Namun cepat kering,” katanya menunjuk area RT tetangga.

    Ainul juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat hujan.

    Penanganan oleh Pihak Berwenang

    Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sumbono, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan pihaknya bersama instansi terkait seperti BPBD dan SAR sedang melakukan pencarian.

    “Mohon bersabar, kami masih melakukan pencarian,” ujarnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Satu RT di Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob

    Satu RT di Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis.

    “Informasi terkini genangan banjir rob hingga pukul 13.00 WIB ketinggian air mencapai 15 sentimeter (cm) di daerah tersebut,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa tersebut

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tanggal 26 Desember 2024 – 03 Januari 2025.

    Fenomena banjir rob ini terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (Rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Kamis (26/12) pukul 03.00 WIB yang menyebabkan terjadinya banjir

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPBD DKI lakukan modifikasi cuaca tahap ketiga pada hari ini

    BPBD DKI lakukan modifikasi cuaca tahap ketiga pada hari ini

    Suasana modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta. ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta.

    BPBD DKI lakukan modifikasi cuaca tahap ketiga pada hari ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 25 Desember 2024 – 21:43 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Tahap Ke Tiga untuk mengantisipasi curah hujan tinggi di wilayah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, pada hari pertama OMC tahap ketiga ini, BPBD DKI Jakarta merencanakan sebanyak dua sortie penerbangan menggunakan jenis pesawat Britten Norman BN2T – PK WMN untuk melakukan penyemaian ke arah Timur Laut Merak dan Tenggara Lampung dengan ketinggian sekitar 9.000 sampai 11.000 feet (ft) serta membawa natrium klorida (NaCI) 800 kg.

    “Pada satu kali sortie, total penyemaian yang di lakukan yaitu 1600kg untuk dua kali sortie, Namun realisasinya akan disesuaikan dengan hasil pengamatan dan analisa dari para ilmuwan BMKG yang terlibat dalam operasi,” kata Yohan di Jakarta, Rabu.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD DKI Jakarta Zaini Miftah mengatakan, OMC yang dilaksanakan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menindaklanjuti prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Karena itu teknis pelaksanaan operasi, pihaknya juga berkolaborasi dengan BMKG serta PT Songo Aviasi Indonesia (SAI).

    Dia juga mengatakan, kegiatan operasi ini merupakan ikhtiar bersama mengamankan Jakarta dari bencana hidrometeorologi dan juga memberikan layanan rasa aman bagi masyarakat di Jakarta untuk beraktivitas.

    BPBD DKI Jakarta pun berharap OMC Tahap ke-3 juga berhasil menghindari terjadinya genangan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sesuai prediksi BMKG yang memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan terjadi di wilayah Jabodetabek pada Hari Raya Natal. Tak hanya itu, ada juga peringatan potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai.

    Sumber : Antara

  • 20 Tahun Tsunami Aceh dan Ancaman Nyata Megathrust di Indonesia

    20 Tahun Tsunami Aceh dan Ancaman Nyata Megathrust di Indonesia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hari ini, 26 Desember, genap 20 tahun sejak gelombang tsunami dahsyat meluluhlantakkan Aceh. Ancaman bencana serupa terulang di Indonesia pun masih menghantui sampai sekarang.

    Tsunami Aceh pada 2004 masih menjadi pembahasan, mulai dari ketinggian gelombang air, gempa besar yang menjadi penanda, hingga total kerusakan ribuan jiwa.

    Gelombang tsunami dahsyat itu meratakan sebagian wilayah pesisir Aceh, terjadi hanya dalam waktu 30 menit, dengan ketinggian hingga 30 meter dan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam. Akibatnya, ratusan ribu orang meninggal dunia dalam bencana tersebut.

    Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wisyanto kemudian mengkaji lebih dalam bencana ini. Ia kemudian menuliskannya dalam jurnal berjudul ‘Tsunami Aceh 2004 Sebagai Dasar Penataan Ruang Kota Meulaboh’ beberapa waktu lalu.

    Dalam jurnal tersebut, ia mengutip laporan Survei Geologi AS (USGS) yang menjelaskan bahwa tsunami Aceh kala itu diawali dengan gempa tektonik pada 26 Desember 2004. Gempa tercatat mengguncang tanah Serambi Mekah pada pukul 07.59 WIB, berpusat di titik 3.316 derajat N, 95,84 derajat E dengan kekuatan M9,1.

    Gempa tersebut memicu gelombang tsunami dahsyat yang menyapu daratan Aceh. Tak hanya dirasakan di Indonesia, gempa itu bahkan terasa hingga Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.

    Gempa disebabkan pergerakan lempeng Bumi di bawah Pulau Sumatera, termasuk provinsi Aceh. Namun, disebutkan ada tiga zona yang dapat menyebabkan gempa kuat di wilayah itu.

    Dalam jurnal berjudul ‘Melihat Potensi Gempabumi dan Tsunami Aceh’ yang terbit 2017, disebutkan bahwa gempa bisa jadi karena pertemuan lempeng Indo-Australia atau zona subduksi, zona patahan Sumatera, atau Investigator Fractur Zone (IFZ).

    Gempa bumi di Aceh 20 tahun lalu yang memicu tsunami itu memiliki periode berulang, artinya gempa disertai tsunami bisa kembali terjadi di masa depan. Hal itu mengingatkan kembali agar terus memperhatikan sifat periode ulang gempa.

    Ancaman megathrust

    Menurut catatan Peta Sumber Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 yang disusun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta lembaga terkait lainnya, gempa dahsyat yang disusul tsunami di Aceh 20 tahun silam ini tak lepas dari megathrust.

    Megathrust adalah daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprakirakan dapat ‘pecah’ secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

    Di Indonesia, tercatat setidaknya ada 13 zona megathrust yang mengepung Indonesia. Namun, beberapa di antaranya mengalami pecah segmen, sehingga membentuk segmen-segmen baru, seperti Segmen Mentawai yang dibagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.

    Ada pula segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen, yaitu Segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.

    BMKG mencatat saat ini ada dua zona megathrust yang masih jadi ancaman karena sudah lama tak melepaskan energi besarnya. Dua zona ini diprediksi dapat ‘meledak’ secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

    Dua zona itu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Sibert. Kedua zona ini disebut seismic gap, yakni zona sumber gempa potensial tapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.

    Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menuturkan dua zona megathrust ini “tinggal menunggu waktu” untuk pecah. Meski begitu, tidak diketahui pasti kapan zona megathrust ini bakal mengguncang daratan.

    “Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’ karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

    Megathrust Selat Sunda, yang punya panjang 280 km, lebar 200 km, dan pergeseran (slip rate) 4 cm per tahun, tercatat pernah ‘pecah’ pada 1699 dan 1780 dengan Magnitudo 8,5.

    Sementara, Megathrust Mentawai-Siberut, dengan panjang 200 km dan lebar 200 km, sertaslip rate 4 cm per tahun, pernah gempa pada 1797 dengan M 8,7 dan pada 1833 dengan M8,9.

    Peringatan buat Jakarta di halaman selanjutnya…

    Wilayah Jakarta tak luput dari bahaya ancaman megathrust. Wilayah ini diapit dua segmen megathrust, yakni Selat Sunda dan Jawa Tengah bagian barat.

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menyampaikan ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” kata Subardjo saat itu.

    Subardjo mengatakan yang jadi kekhawatiran para ilmuwan adalah zona Megathrust Selat Sunda, karena saat ini merupakan zona seismic gap.

    Menurut dia jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa di Aceh seperti 20 tahun silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” lanjut dia.

    Potensi tsunami 20 meter

    Wilayah yang paling terdampak apabila Megathrust Selat Sunda pecah adalah Banten, karena lokasinya yang sangat berdekatan. Bahkan, jika megathrust pecah dan mengguncang wilayah tersebut, ada kemungkinan besar gelombang tsunami dapat mencapai 20 meter dan menyapu wilayah di ujung barat Pulau Jawa itu.

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi tersebut muncul setelah ia dan sejumlah peneliti lainnya melakukan pemodelan tsunami dalam sebuah studi yang terbit pada tahun 2020.

    “Tsunami ini, kalau dengan skenario satu selatan Jawa, maka potensi tinggi tsunami di selatan Jawa itu bisa mencapai 5-20 meter,” kata Rahma.

    Rahma menjelaskan dari hasil simulasi yang dia dan peneliti lain lakukan, mereka melihat akumulasi energi yang lebih besar ada di bagian barat Pulau Jawa.

    “Mungkin di daerah Lebak, Banten [tinggi gelombang tsunami] bisa sampai 20 meter,” jelas Rahma.

    “Rata-rata daerah lainnya 15 meter, sama tinggi lah ya. Makanya kita keluarnya rata-rata di selatan Jawa itu potensinya bisa 20 meter dengan waktu tempuh rata-rata 20 menit,” ujarnya menambahkan.

    Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RI (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

    Langkah mitigasi di halaman berikutnya…

    Pemerintah tidak berdiam diri menghadapi ancaman megathrust. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya sudah menambah jumlah alat pendeteksi sensor gempa untuk menghadapi potensi gempa dahsyat di zona megathrust.

    Ia mengatakan saat ini jumlah sensor gempa mencapai 530 unit yang tersebar di seluruh negeri. Jumlah itu meningkat dari yang sebelumnya hanya 176 unit pada 2019.

    “Khusus megathrust di seluruh Indonesia, kami sebelum tahun 2019, sensor-sensor gempa hanya berjumlah 176, tapi dalam rangka merapatkan sensor tadi, terutama dalam menghadapi megathrust, kami tambah menjadi 500 sensor. Saat ini angkanya sudah 530-an sensor,” kata Dwikorita beberapa waktu lalu.

    Menurut Dwikorita lonjakan jumlah sensor gempa itu tak lepas dari ‘trauma’ masa lalu ketika gempa dahsyat mengguncang Aceh pada 2004. Gempa yang bersumber di zona Megathrust Andaman-Sumatera itu mengeluarkan kekuatan hingga Magnitudo 9,3 sehingga memicu tsunami.

    “Jadi megathrust itu skenario terburuk, naudzubillah min dzalik semoga tidak terjadi, tapi seperti Banda Aceh. Insya Allah kalau kita siap, tidak terjadi,” lanjutnya.

    Dwikorita juga mengungkap bahwa pihaknya dalam beberapa tahun terakhir fokus mengerahkan alat mitigasi gempa besar di sekitar Banten, wilayah yang paling terancam keberadaan Megathrust Selat Sunda.

    Ia mengatakan sejak 2018 pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, baik itu pemerintah daerah, industri, hingga masyarakat setempat.

    Dengan pihak industri, BMKG sudah bekerja sama untuk memasang peringatan dini, termasuk jalur-jalur evakuasi. Menurut dia mitigasi gempa besar megathrust yang berpotensi memunculkan tsunami dahsyat di wilayah itu butuh perhatian serius.

    “Di sana juga banyak hotel, masyarakatnya padat penduduk, jadi total ini kami barangkali di selat sunda melebihi dari yang lain lah,” tuturnya.

    Ia merinci, setidaknya sejak 2019 pihaknya sudah memasang 39 unit seismograf atau alat untuk mengukur pergerakan Bumi. Padahal, sebelumnya hanya ada kurang dari 10 alat seismograf di wilayah tersebut.

    Kemudian, BMKG juga sudah memasang 20 unit akselerograf atau yang dikenal dengan strong motion seismograf, sebuah perlatan yang digunakan untuk merekam guncangan tanah yang sangat kuat sehingga percepatan permukaan tanah terukur.

    Menurut Dwikorita, pemasangan 20 unit akselerograf di Banten itu merupakan yang terbanyak dibanding wilayah lain.

    Selanjutnya, Dwikorita mengklaim bahwa BMKG sudah memasang sebanyak 22 unit automatic water level atau tsunami gate yang berpotensi mendeteksi potensi tsunami yang kemungkinan disebabkan oleh gempa megathrust ataupun aktivitas Gunung Anak Krakatau.

    Bukan hanya itu, BMKG juga sudah menambah sirine evakuasi menjadi 15 unit dari sebelumnya hanya 2 unit di wilayah Banten. BMKG, kata Dwikorita, juga telah memasang 81 Warning Receiver System (WRS) di BPBD, hotel, dan industri.

    Warning Receiver System merupakan salah satu alat diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.

    “Dan kami lakukan sekolah lapang gempa ada di 7 lokasi. Ini masih terus, terutama untuk berdayakan pemda dan masyarakat agar mereka mampu mandiri,” jelas dia.

  • Sejumlah Kendaraan Tergelincir di Jalur Wisata Kebun Binatang Lembah Hijau Bandar Lampung

    Sejumlah Kendaraan Tergelincir di Jalur Wisata Kebun Binatang Lembah Hijau Bandar Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Pengendara sepeda motor dan mobil yang melintasi Jalan Imba Kesuma, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, tepatnya di dekat wisata Kebun Binatang Lembah Hijau, sebaiknya berhati-hati. Sebab, jalur tersebut ada tumpahan BBM diduga jenis solar yang membuat jalan menjadi licin.

    Bahkan, sejumlah pengendara sepeda motor ada yang terjatuh akibat tergelincir ketika melewati jalan yang terkena tumpahan solar. Selain itu, beberapa kendaraan roda empat pun ada yang tak bisa menanjak di jalan setempat karena licin.

    Kasatlantas Polresta Bandar Lampung, Kompol. Ridho Rafika mengonfirmasi insiden tersebut. 

    Dia menjelaskan, peristiwa pengendara motor serta mobil tergelincir di jalan setempat akibat tumpahan solar terjadi pada Rabu sore (25/12/2024) sekira pukul 17.00 WIB.

    “Iya benar, akibat diguyur hujan sekitar pukul 15.00 WIB, ditambah terdapat tumpahan solar di Jalan Imba Kesuma, sejumlah motor dan mobil ada yang terjatuh akibat tergelincir,” kata Ridho dikonfirmasi, Rabu (25/12/2024).

    Dia menerangkan bahwa petugas Satlantas Polresta Bandar Lampung langsung mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan dari masyarakat. 

    “Setelah mendapat laporan ada peristiwa itu dari masyarakat, personil langsung menuju TKP. Kami pun langsung melakukan rekayasa lalulintas,” ungkapnya.

    Dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung, polisi melakukan penyemprotan di jalan setempat guna mengurai cairan minyak solar.

    “Berkoordinasi bersama Bhabinkamtibmas setempat dan BPBD Kota Bandar Lampung kami menyemprot badan jalan dengan air yang terkena tumpahan solar,” jelas dia.

    Dia menambahkan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan kondisi lalu lintas di jalan setempat sudah berangsur kondusif. 

    “Alhamdulillah tak ada korban jiwa. Namun demikian, kami mengimbau masyarakat tetap waspada saat melintas di Jalan Imba Kesuma dan di jalan-jalan rawan kecelakaan, terlebih saat musim penghujan seperti ini,” pungkasnya.

     

  • Pencarian Hari Kedua, Bocah Wiyung Terseret Arus Air Selokan Belum Ketemu

    Pencarian Hari Kedua, Bocah Wiyung Terseret Arus Air Selokan Belum Ketemu

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam pencarian hari kedua, RS (3) bocah laki-laki Wiyung yang terseret arus air selokan saat hujan deras, Selasa (24/12/2024) kemarin belum ditemukan. Pencarian pun akan dilakukan lagi Kamis (26/12/2024) besok pagi.

    Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sambodo mengatakan, pihaknya bersama dengan Basarnas dan BPBD Kota Surabaya sudah melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WIB. Pencarian dilakukan hingga radius 2 kilometer dari titik lokasi. Petugas gabungan mengerahkan 5 perahu dan 1 eskavator yang digunakan untuk pencarian RS.

    “Kami melakukan pencarian di sungai makmur. Itu sekitar 2 kilometer. Sampai di jembatan perumahan. Dari jembatan masih ditambah lagi ke arah timur ke arah sungai jajar tunggal. Terhitung dari poros sungai. Sampai tadi malam koordinasi kami dengan tim basarnas dan BPBD berakhir jam 8,” kata Agus saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Rabu (25/12/2024) malam.

    Agus menjelaskan, walaupun pencarian dilanjutkan besok, petugas gabungan di posko tetap melakukan penyisiran setiap 3 jam sekali. Hal ini untuk mengantisipasi apabila tubuh RS timbul ke permukaan.

    “Kami sudah berupaya semaksimal mungkin dan sudah sesuai SOP penyelamatan. Untuk debit air hari ini sudah normal dibanding hari kemarin,” tutur Agus.

    Diketahui sebelumnya, balita laki-laki berinisial RS (3,5) ini hanyut ke dalam selokan saat bermain hujan-hujanan bersama teman, Selasa (24/12) pukul 15.30 WIB. Dan telah dilakukan pencarian oleh petugas selama 5 jam, sampai pukul 20.00 WIB malam.

    Ahmad, salah seorang warga sekitar menerangkan posisi balita sebelum tenggelam ini tengah bermain hujan. Lalu kecemplung selokan depan rumah warga, hingga terseret di arus yang deras.

    “Kejadian saat hujan tadi. Dia hujan hujan dengan temannya. Gak lihat jalan lalu kecemplung, terus hanyut di selokan,” ucap Ahmad. (ang/but)