Kementrian Lembaga: BPBD

  • Wahyudi Tewas Tertimpa Batu Besar di Kali, Hanya Bagian Kakinya yang Terlihat – Halaman all

    Wahyudi Tewas Tertimpa Batu Besar di Kali, Hanya Bagian Kakinya yang Terlihat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BATANG – Wahyudi (37), Seorang pencari rumput ditemukan tewas di Kali Petung, Dukuh Sikidang, Desa Donorejo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Kamis (2/1/2024) pagi. 

    Tubuh Wahyudi tertimpa baru besar, hanya bagian kakinya saja terlihat saat ditemukan.

    Warga Dukuh Jetis, Desa Gumawang, Kecamatan Pecalungan, Batang ini dikabarkan belum pulang sejak keluar dari rumah untuk mencari rumput, sejak Rabu (1/1/2024) pukul 10.00.

    Kepala Desa Donorejo, Aminudin menjelaskan, korban ditemukan pada Kamis pukul 06.30 WIB.

    “Lokasi (kejadian) sebenarnya itu masuk wilayah Desa Tembok di sebelah timur Kali Petung. Awalnya belum diketahui siapa korban yang tertimpa batu. Terus ada warga yang mencari anggota keluarganya yang belum pulang dari kemarin (Rabu lalu–Red),” kata Aminudin.

    Dari informasi pihak kerabat, korban berangkat mengarit rumput menggunakan motor, pada Rabu pukul 10.00 WIB.

    Sepeda motor yang digunakan korban, Yamaha Vega ZR, juga ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian.

    Di dekat motor itu terdapat tumpukan rumput gajah yang sudah rapi terpotong-potong.

    Proses evakuasi yang dilakukan petugas kepolisian, TNI, BPBD dan potensi SAR, menggunakan cara manual, pada pukul 09.30 WIB.

    Setelah diangkat dari lokasi, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Limpung untuk dilakukan pemeriksaan. (din)

  • Apa Jadinya Jika Gempa Dahsyat Megathrust Guncang Jakarta?

    Apa Jadinya Jika Gempa Dahsyat Megathrust Guncang Jakarta?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Zona Megathrust Selat Sunda jadi ancaman nyata bagi wilayah Jakarta, karena sewaktu-waktu dapat melepas energi besarnya dan menghasilkan gempa dahsyat hingga magnitudo 9,1. Apa jadinya jika Jakarta diguncang gempa megathrust?

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi bencana gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu tsunami dengana skala besar seperti yang terjadi di Aceh 20 tahun silam.

    “Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” kata Rahma usai menghadiri acara peringatan 20 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis (26/12), mengutip laman resmi BRIN.

    Hasil simulasi yang dilakukan BRIN dan tim peneliti berbagai institusi, tinggi gelombang tsunami imbas gempa megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

    Penelitian ini juga menunjukkan fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, seperti tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan.

    “Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” jelas Rahma.

    Rahma mengatakan daerah perkotaan seperti Jakarta, yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan sedimen tanah yang rentan mengamplifikasi goncangan, upaya mitigasi juga harus mencakup retrofitting atau penguatan struktur bangunan.

    “Retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk, karena goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa,” tuturnya.

    Ancam pesisir Jakarta

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mengatakan tsunami imbas gempa dahsyat megathrust di Jakarta tak bisa terelakan.

    “Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan,” kata Yohan beberapa waktu lalu.

    Kendati begitu, menurut Yohan dampak tsunami imbas gempa megathrust bakal lebih terasa di daerah-daerah sekitar Jakarta, khususnya di wilayah Banten yang jaraknya cukup dekat dengan segmen Selat Sunda.

    “Kota-kota pesisir di sekitar Jakarta, seperti Banten dan Anyer, lebih berisiko terkena dampak langsung dari tsunami,” jelas Yohan.

    Lalu, separah apa tsunami yang bakal ‘menyapu’ Jakarta?

    Merujuk data BMKG yang dibagikan BPBD DKI Jakarta, tingkat bahaya tsunami di Jakarta cukup rendah.

    “Berdasarkan sumber Peta Resiko Tsunami Indonesia, Jakarta memiliki tingkat kemungkinan bahaya tsunami rendah, ketinggian tsunami di pantai Jakarta kurang dari 1 meter,” demikian bunyi keterangan BMKG.

    Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RI (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

    Berlanjut ke halaman berikutnya…

    BMKG mencatat Jakarta sempat mengalami tsunami tiga kali sepanjang sejarah.

    Pertama, pada 24 Agustus 1757 ketika Jakarta masih bernama Batavia, gempa kuat bergelombang yang berlangsung 5 menit mengguncang Jakarta. Pada pukul 02.05, saat guncangan terkuat, angin bertiup dari timur laut.

    Air laut di Sungai Ciliwung, yang mengalir ke laut di Jakarta pun naik dengan ketinggian 0,5 meter di atas ketinggian biasanya dan turun dengan jumlah yang sama.

    Kedua, tsunami juga pernah terjadi pada 16 Maret 1863. Saat itu, gempa terjadi di Pulau Jawa yang terasa agak kuat di daerah Lebak, dan dirasakan sedang di Jakarta dan Pulau Kapal di Teluk Jakarta, serta dirasakan lemah di Serang dan Caringin.

    Tepat sebelum gempa, di Caringin teramati gelombang pasang bergulung di pantai dengan suara keras.

    Ketiga, tsunami yang terjadi pada 20 Mei 1883. Kapal “Semarang” memasuki gelombang besar di Pulau Horn antara pukul 10.00 dan 12.00.

    Gelombang itu menyebar dari utara timur laut ke barat laut. Saat itu, laut benar-benar tenang sebelum dan sesudah.

    Sang kapten menduga bahwa fenomena tersebut berhubungan dengan erupsi krakatau, namun hal tersebut tidak benar. Catatan pengukur pasang surut di Tanjung Priok tidak menunjukkan osilasi yang tidak biasa.

    Bisa seperti Aceh

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menyampaikan ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” kata Subardjo saat itu.

    Subardjo mengatakan yang jadi kekhawatiran para ilmuwan adalah zona Megathrust Selat Sunda, karena saat ini merupakan zona seismic gap.

    [Gambas:Photo CNN]

    Menurut dia jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa di Aceh seperti 20 tahun silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” lanjut dia.

  • Top 5 News: 2 Jasad di Kali Ancol Ditemukan hingga Kasus Suap Terkait Hasto

    Top 5 News: 2 Jasad di Kali Ancol Ditemukan hingga Kasus Suap Terkait Hasto

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebut pasar modal penting untuk dukung pertumbuhan ekonomi nasional dan jasad dua korban tenggelam di Kali Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, berhasil ditemukan menjadi berita terpopuler atau top 5 news sepanjang Kamis (2/1/2025).

    Berita lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menghapus persyaratan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen, hingga tantangan dan peluang ekonomi Indonesia pada 2025.

    Berikut lima berita terpopuler atau top 5 news di Beritasatu.com yang dirangkum pada Jumat (3/12/2025). 

    1. OJK Sebut Pasar Modal Penting untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

    Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, kinerja pasar modal yang positif penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Adapun nilai kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp 12.300 triliun atau tumbuh 6% yang apabila dibandingkan dengan ekonomi nasional mencapai 56% dari produk domestik bruto (PDB).

    2. Jasad 2 Korban Tenggelam di Kali Ancol Ditemukan, Diduga Dikejar Gerombolan Pemotor

    Jasad dua korban tenggelam di Kali Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, berhasil ditemukan oleh petugas gabungan pada Kamis (2/1/2025). Jenazah korban, Alfiansah dan Dwi Triyono, langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi.

    Petugas gabungan yang terdiri dari BPBD Jakarta, Kantor SAR, dan Sudin Gulkarmat Jakarta Utara melakukan pencarian intensif menggunakan perahu karet dan alat pendeteksi bawah air, termasuk aqua eye. Setelah pencarian selama satu jam pada Kamis pagi, kedua jenazah akhirnya ditemukan.

    3. Breaking News! MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen

    MK memutuskan menghapus persyaratan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen kursi di DPR sebagaimana diatur dalam Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu juga menjadi top 5 news Beritasatu.com

    Putusan itu dibacakan Ketua MK Suhartoyo dalam sidang pamungkas atas perkara 62/PUU-XXII/2024 yang diajukan Enika Maya Oktavia di gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2025).

    4. Kasus Suap Terkait Hasto, Wahyu Setiawan Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan KPK

    Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan (WS), tidak memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (2/1/2025). Wahyu dijadwalkan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penetapan anggota DPR periode 2019-2024 serta dugaan perintangan penyidikan.

    Menurut Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, Wahyu meminta agar pemeriksaannya dijadwalkan ulang pada Senin (6/1/2025) karena memiliki agenda yang tidak bisa ditinggalkan.

    5. Ini 6 Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia pada 2025

    Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengatakan, Indonesia akan menghadapi ekonomi 2025 dengan penuh optimistis. Pasalnya, seluruh proyeksi lembaga kredibel terhadap ekonomi makro Indonesia pada 2025, tampak tidak berbeda jauh dengan target target APBN 2025.

    Hanya saja, kata Said, Indonesia perlu mengantisipasi sejumlah tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada agar perubahan-perubahan proyeksi ekonomi 2025 tidak terlalu berdampak signifikan, tetapi justru menjadi peluang untuk melompat lebih maju lagi.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut. 

  • DPRD Jepara Desak Pemda Tambal Jalan Rusak untuk Antisipasi Kecelakaan

    DPRD Jepara Desak Pemda Tambal Jalan Rusak untuk Antisipasi Kecelakaan

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara mendesak Pemerintah Daerah untuk segera melakukan penambalan jalan berlubang di wilayah Jepara guna mengantisipasi kecelakaan.

    Ketua Komisi D DPRD Jepara, Andi Rokhmat, menyampaikan hal tersebut usai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di ruang rapat Komisi D, Kamis (2/1/2025).

    Menurut Andi, musim hujan bukan alasan untuk menunda perbaikan jalan. Ia mengusulkan agar jalan berlubang ditimbun sementara dengan pasir untuk mencegah kecelakaan hingga perbaikan permanen dapat dilakukan.

    “Kalau ada lubang yang cukup dalam, paling tidak ditutup sementara dengan pasir sambil menunggu hujan berhenti. Ini penting untuk keselamatan masyarakat,” ujarnya.

    Andi menambahkan, jika penimbunan sementara tidak dapat dilakukan, DPRD akan mengajak DPUPR dan PLTU untuk memantau langsung jalan rusak dan mendorong perbaikan oleh pemerintah provinsi.

    “Alternatifnya, kami akan ajak DPUPR dan PLTU untuk monitoring pada tanggal 9, agar ada tindak lanjut dan kontribusi terhadap perbaikan jalan provinsi,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala DPUPR Kabupaten Jepara, Ary Bahtiar, menyampaikan bahwa perbaikan jalan terhenti sementara karena hujan. Pihaknya berencana melanjutkan perbaikan setelah hujan mereda pada akhir Januari 2025.

    “Perbaikan jalan akan dimulai kembali jika kondisi hujan sudah mereda. Kalau dilakukan sekarang, tambalan tidak akan bertahan lama,” ungkap Ary.

    Ia juga menjelaskan bahwa anggaran perbaikan jalan pada tahun 2025 terbatas dan berfokus pada pemeliharaan melalui program klinik jalan.

    “Kami fokus pada tambalan untuk jalan berlubang. Tapi, tahun ini ada keterbatasan anggaran sesuai instruksi Kementerian Keuangan yang menghentikan pemeliharaan berkala hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tambahnya.

    DPUPR dan DPRD Jepara berkomitmen untuk terus memantau kondisi jalan dan mencari solusi agar perbaikan dapat dilakukan secara efektif meski dengan keterbatasan anggaran dan kondisi cuaca.

  • Tinggi Gelombang Laut Banten Capai Empat Meter

    Tinggi Gelombang Laut Banten Capai Empat Meter

    LEBAK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang perairan laut Banten mencapai empat meter sepanjang Rabu.

    BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang dalam laporan yang dikutip di Lebak, Rabu, memprakirakan potensi tinggi gelombang laut Banten sepanjang hari ini berkisar antara 2,5 – 4,0 meter di Selat Sunda barat Pandeglang, perairan selatan Pandeglang, dan perairan selatan Lebak. 

    Tiupan angin dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan rata-rata 05 – 35 km/jam.  

    Selain itu juga waspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang di wilayah Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan tinggi gelombang perairan laut antara 2,5 meter hingga 4,0 meter harus diwaspadai agar tidak menimbulkan kecelakaan laut.

    Begitu juga nelayan perahu kecil sebaiknya tidak melaut dulu menyusul tinggi gelombang 4,0 meter.

    “Saya kira tinggi gelombang 4,0 meter disertai tiupan angin kencang dari arah barat berpotensi menimbulkan kecelakaan laut,” katanya.

  • Ketua Komisi D DPRD Jepara Dorong DPUPR dan BPBD Cepat Tangani Bencana

    Ketua Komisi D DPRD Jepara Dorong DPUPR dan BPBD Cepat Tangani Bencana

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jepara, Andi Rokhmat, mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk sigap dalam menangani bencana alam.

    Hal tersebut disampaikan Andi seusai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama DPUPR dan BPBD Jepara di ruang rapat Komisi D DPRD Jepara, Kamis (2/1/2025).

    Pria yang akrab disapa Andi Andong ini menjelaskan, rakor dilakukan untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi selama puncak musim hujan.

    “Rapat ini terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana musim hujan dan pemeliharaan jalan. Kami rakor dengan DPUPR dan BPBD Jepara,” ujarnya.

    Ia berharap, jika terjadi bencana seperti angin lisus atau rumah roboh, masyarakat dapat segera mendapatkan penanganan.

    “BPBD sudah menyiapkan nomor kontak 24 jam agar bisa turun langsung menangani bencana,” tambahnya.

    Selain itu, Andi meminta DPUPR untuk berkomunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait tanggul yang berpotensi meluap atau jebol.

    “Dengan curah hujan tinggi, alat berat harus disiapkan agar koordinasi bisa dilakukan dengan cepat,” katanya.

    Rakor ini juga bertujuan meningkatkan komunikasi antara eksekutif dan legislatif, terutama dalam situasi darurat bencana.

    “Mensinkronkan dan mempercepat komunikasi antara dua dinas sangat penting, terutama saat terjadi bencana,” pungkasnya.

  • Gunung Semeru Kembali Meletus Kolom Abu Capai 1.200 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Januari 2025

    Gunung Semeru Kembali Meletus Kolom Abu Capai 1.200 Meter Surabaya 2 Januari 2025

    Gunung Semeru Kembali Meletus, Kolom Abu Capai 1.200 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meletus pada Kamis (2/1/2025) pukul 08.51 WIB.
    Erupsi menghasilkan kolom abu setinggi 1.200 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 08.51 WIB dengan tinggi kolom abu 1.200 meter,” tulis petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulis.
    Sebelum erupsi ini, Semeru sempat mengalami dua letusan lainnya pada pukul 05.05 dan 07.57 WIB, dengan kolom abu setinggi 500 meter.
    Aktivitas erupsi 24 jam terakhir
    Berdasarkan laporan PPGA Semeru, pada Rabu (1/1/2025) pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, tercatat 34 kali erupsi berupa letusan.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Yudhi Cahyono, menyebut erupsi terbaru masih dalam kategori normal.
    “Status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada,” ujar Yudhi.
    BPBD mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, warga juga dilarang berada dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
    Hal ini karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar bisa mencapai 13 kilometer dari puncak.
    “Terlebih, curah hujan di sekitar Gunung Semeru tinggi, sehingga meningkatkan risiko banjir lahar,” tambah Yudhi.
    Yudhi meminta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar, terutama saat terjadi hujan lebat,” imbaunya.
    Dengan status waspada yang masih berlaku, masyarakat di sekitar Gunung Semeru diimbau terus memantau informasi resmi dan mengikuti arahan dari otoritas setempat untuk menghindari risiko lebih besar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Januari 2025

    457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor Regional 2 Januari 2025

    457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
    Magelang
    , Jawa Tengah, mencatat sebanyak 457 kejadian bencana sepanjang tahun 2024.
    Adapun rincian bencananya, 215
    tanah longsor
    , 138
    cuaca ekstrem
    , 51 kebakaran bangunan, 9 kekeringan, 4 kebakaran hutan dan lahan, 11 banjir, serta 29 kejadian lain.
    Bencana yang dicatat selama 2024 memakan 11 korban luka-luka dan dua korban jiwa.
    Secara keseluruhan, catatan kejadian tahun ini meningkat dibandingkan bencana pada 2023 dengan angka 429 kejadian.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, M.
    Mansur Wachdani
    , mengatakan hujan dengan intensitas lebat menjadi faktor signifikan yang memicu bencana tahun ini.
    Dua korban jiwa yang dicatat tahun ini masing-masing akibat terkena pohon tumbang dan batu besar, yang disebutnya didahului hujan lebat berikut peristiwa ikutannya, seperti angin kencang.
    “Kasus di Desa Treko itu korban terkena pohon kelapa yang tumbang. Akar pohon juga sudah lapuk,” ungkapnya kepada
    Kompas.com
    di kantornya, Kamis (2/1/2025).
    Wachdani menilai warga masih tidak peduli untuk menebang pohon atau dahan yang rentan patah. Padahal, kondisi itu bisa membahayakan warga itu sendiri, bahkan orang lain.
    Di wilayah Kecamatan Ngluwar, misalnya, seorang warga enggan menebang pohonnya dengan beragam alasan. Pohon itu lantas menimpa bagian rumah tetangganya.
    “Masalahnya di kepedulian. Saya melihat ada di faktor manusia,” ucapnya.
    Dia menambahkan, puncak musim penghujan diperkirakan pada Februari 2025 berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
    Dengan adanya musim hujan tersebut, menjadi kewaspadaan seiring dengan bencana hidrometeorologi basah yang kerap mengiringinya.
    “Kami juga sudah menetapkan siaga darurat bencana hingga akhir Maret 2025,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi 2 Pria Tenggelam di Kali Ancol, Sedang Jaga Parkir Tiba-tiba Dikejar OTK Bersajam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Januari 2025

    Kronologi 2 Pria Tenggelam di Kali Ancol, Sedang Jaga Parkir Tiba-tiba Dikejar OTK Bersajam Megapolitan 2 Januari 2025

    Kronologi 2 Pria Tenggelam di Kali Ancol, Sedang Jaga Parkir Tiba-tiba Dikejar OTK Bersajam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – D (25) dan A (23), dua pria warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, sedang menjaga lahan parkir sesaat sebelum dilaporkan tenggelam dan hilang di Kali Ancol, Pademangan, Rabu (1/1/2025).
    Di lahan parkir itu, D, A, dan satu teman mereka tiba-tiba didatangi oleh orang tak dikenal (OTK) yang membawa senjata tajam (sajam).
    “Pada Rabu (01/01/2025) pukul 17.00 WIB, tiga orang sedang jaga parkir. Tiba-tiba mereka di kejar orang tak dikenal dan membawa barang sajam yang sedang rebutan lahan parkir,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD Provinsi Jakarta Mohamad Yohan saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (2/1/2025).
    Dikejar OTK bersajam, ketiganya pun panik dan berupaya menyelamatkan diri dengan cara melompat ke Kali Ancol.
    “Kemudian tiga orang tersebut panik dan lompat ke kali. Satu orang selamat dan dua orang tenggelam,” ujarnya.
    D dan A saat ini masih dalam proses pencarian. Sementara, satu korban lainnya selamat.
    “Saat ini dua orang korban masih dalam proses pencarian SAR gabungan,” kata Yohan.
    Sebelumnya diberitakan, D dan A tenggelam di Kali Ancol, Jalan RE Martadinata, Pademangan Jakarta Utara, Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 17.25 WIB.
    Usai mendapat laporan, petugas damkar berjumlah tujuh orang langsung melakukan pencarian menggunakan perahu karet.
    Namun, hingga pukul 22.00 WIB, kedua korban belum juga ditemukan. Proses pencarian korban pun dilanjutkan hari ini, Kamis (2/1/2025).
    “Belum ketemu, (pencarian) akan dilanjutkan pagi ini,” kata Kasi Ops Sudin Gulkarmat, Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, saat dihubungi
    Kompas.com.
    Pencarian dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Para petugas pemadam kebakaran melakukan pencarian dari titik awal kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Jakut Bantu Pencarian 2 Pria Tenggelam di Kali Ancol
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Januari 2025

    BPBD Jakut Bantu Pencarian 2 Pria Tenggelam di Kali Ancol Megapolitan 2 Januari 2025

    BPBD Jakut Bantu Pencarian 2 Pria Tenggelam di Kali Ancol
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Jakarta Utara ikut membantu mencari dua pria yang tenggelam di
    Kali Ancol
    , Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (1/1/2025).
    Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD Provinsi Jakarta, Mohamad Yohan menuturkan, kedua korban belum ditemukan hingga Kamis (2/1/2025) pagi.
    “BPBD Jakarta Utara 6 personel, selain BPBD dari pos Jakut, sudah banyak penolong lainnya di TKP,” ujar Yohan saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis.
    Pihak kepolisian dari Polsek Pademangan juga menerjunkan 10 personel, Pemadam Kebakaran 7 personel, Kansar Jakarta 10 personel, Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) 7 personel.
    “Masih berlangsung proses pencarian (2 korban),” jelasnya.
    Sebelumnya diberitakan, dua pria warga Pademangan Barat berinisial D (25) dan A (23) tenggelam di Kali Ancol, Jalan RE Martadinata, Pademangan Jakarta Utara, Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 17.25 WIB.
    Usai mendapat laporan, petugas damkar berjumlah tujuh orang langsung melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet.
    Namun, sampai pukul 22.00 WIB, kedua korban belum juga ditemukan. Proses pencarian korban akan dilanjutkan hari ini.
    “Belum ketemu, (pencarian) akan dilanjutkan pagi ini,” kata Kasi Ops Sudin Gulkarmat, Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, saat dihubungi Kompas.com.
    Pencarian dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Para petugas pemadam kebakaran akan mencari korban dari titik awal kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.