Kementrian Lembaga: BPBD

  • Diguyur Hujan Lebat, Warga Bangkalan Kumandangkan Adzan, Pohon Bertumbangan di Akses Suramadu

    Diguyur Hujan Lebat, Warga Bangkalan Kumandangkan Adzan, Pohon Bertumbangan di Akses Suramadu

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN –  Hujan dengan intensitas sangat lebat disertai angin kencang kembali menerjang sejumlah kawasan di Kabupaten Bangkalan, termasuk di akses menuju Jembatan Suramadu, Sabtu (4/1/2025) sekitar 15.17 WIB. 

    Akibatnya, beberapa pohon di dua jalur tujuan Madura dan Surabaya tumbang hingga menutup akses.  

    Kapolsek Burneh, Iptu Herly mengungkapkan, sedikitnya tiga pohon berukuran besar tumbang di akses Suramadu setelah diterjang angin kencang, sekitar 50 meter ke arah Selatan Polsek Burneh.

    Sejumlah personel Polsek beserta Koramil Burneh bersama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan menuju lokasi kejadian untuk mengatur lalu linta serta melakukan evakuasi terhadap pohon tumbang.

    “Baru saja saya mengingatkan anggota untuk siaga, karena memang awan mendung berwarna pekat dan hembusan angin tidak teratur. Pohon tumbang itu ada dua lokasi, satu lokasi masuk Masaran Kecamatan Tragah dan satu titik masuk Desa/Kecamatan Burneh,” singkat Herly kepada Tribun Jatim Network.

    Semetara Kapolsek Tragah, Iptu Nurul Hidayat menambahkan, pihaknya menempatkan sejumlah personel di simpang tiga Jalan Raya Nyorondung atau sekitar 2 Km sebelum pintu masuk akses Suramadu. Itu dilakukan untuk mengalihkan arus lalu lintas agar kemacetan kendaraan tidak semakin panjang.

    “Kami arahkan kendaraan untuk melewati jalur Desa Alang-alang yang tembus ke simpang empat akses Suramadu. Atau sisi selatan dari lokasi tumbangnya pohon di akses Suramadu. Sementara ini kami belum mendata berapa titik pohon tumbang, personel kami arahkan ke Cantikan, timur pintu masuk akses Suramadu,” ungkap Hidayat.  

    Di tempat terpisah, angin kencang disertai hujan dengan intensitas sangat lebat juga melintasi Kampung Jaddih Utara, Desa Jaddih, Kecamatan Socah. 

    Atau sekitar 6 Km ke arah Timur dari lokasi tumbangnya pohon di akses Suramadu.  

    Meski tidak menimbulkan kerusakan atau pohon roboh, namun kencang dan kerasnya deru suara angin memantik seorang pria, Gofur, warga desa setempat mengumandangkan suara adzan. 

    Tindakan spontan itu dilakukan dengan harapan, hempasan angin kencang bisa segera mereda.  

    Hingga pukul 16.35 WIB, hujan masih menyisakan rintik gerimis dan terjangan angin sudah mereda. Namun personel gabungan TNI/Polri serta BPBD Bangkalan masih melakukan evakuasi di akses menuju Jembatan Suramadu. 

  • Pendaki Tersesat di Gunung Talang, Selamat setelah Dievakuasi

    Pendaki Tersesat di Gunung Talang, Selamat setelah Dievakuasi

    Padang, Beritasatu.com – Seorang pendaki bernama Khairul Hafizh (22) asal Jorong Ladang Laweh, Kabupaten Agam dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Talang di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Khairul meminta bantuan untuk dievakuasi setelah kehilangan arah.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Nopelius mengungkapkan, setelah menerima laporan tentang kejadian tersebut, pihaknya segera bergerak untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap Khairul.

    Menurut Nopelius, Khairul tersesat pada Rabu, 1 Januari 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Ia mendaki Gunung Talang melalui jalur Seroja seorang diri. Dalam perjalanannya ia kehilangan arah dan tidak dapat menemukan jalan keluar, sehingga terpaksa meminta bantuan.

    “Laporan resmi diterima oleh Kantor BPBD Kabupaten Solok pada Jumat, 3 Januari 2025, pukul 11.50 WIB. Lokasi kejadian diperkirakan berada di koordinat 0°59’17.80″S – 100°40’16.76″T dengan heading 312˚ arah barat laut,” jelas Nopelius.

    Setelah menerima laporan, tim BPBD Kabupaten Solok segera berkoordinasi dengan SAR Padang dan masyarakat setempat untuk melakukan evakuasi menuju Gunung Talang. 

    Pada pukul 12.07 WIB, personel dari Unit Siaga BPBD Kabupaten Solok diberangkatkan ke lokasi dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung seperti rescue carrier, peralatan mountaineering, komunikasi, navigasi, dan medis.

    “Jarak lurus menuju lokasi kejadian diperkirakan 88 kilometer, sedangkan jarak darat sekitar 119 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3,5 jam,” ungkap Nopelius.

    Dengan kerja sama tim BPBD, SAR, dan masyarakat setempat, upaya evakuasi terhadap Khairul berhasil dilakukan dengan lancar.

    Nopelius mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan pendakian agar selalu mempersiapkan diri dengan baik. Hal ini mencakup membawa perlengkapan navigasi dan melakukan pendakian secara berkelompok guna meminimalisir potensi bahaya yang dapat terjadi.

    “Selalu waspada dan pastikan kesiapan fisik serta peralatan sebelum mendaki gunung. Pendakian berkelompok sangat dianjurkan agar saling membantu dalam situasi darurat,” tutup Nopelius seusai melakukan evakuasi pendaki yang tersesat di Gunung Talang.

  • Ancaman Megathrust dan Tsunami Selat Sunda hingga Jakarta, BPBD Mitigasi Bencana

    Ancaman Megathrust dan Tsunami Selat Sunda hingga Jakarta, BPBD Mitigasi Bencana

    loading…

    BPBD Jakarta menyiapkan sejumlah mitigasi bencana menanggapi ancaman gempa meghatrust M 9,1 dan tsunami yang diprediksi terjadi di Selat Sunda hingga Jakarta. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyiapkan sejumlah mitigasi bencana menanggapi ancaman gempa bumi megathrust M 9,1 dan tsunami Selat Sunda hingga Jakarta.

    Mitigasi yang pertama yakni dengan mengedukasi dan simulasi bencana secara langsung ke lapangan atau melalui ruang literasi kebencanaan.

    “Kami secara aktif mengedukasi masyarakat mengenai risiko gempa megathrust dan pentingnya kesiapsiagaan. Juga menyelenggarakan simulasi bencana secara serentak di seluruh kantor wali kota, dan juga kami aktif melakukan sosialisasi dan simulasi di berbagai fasilitas publik gedung (rumah sakit, sekolah, dll) untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan aparatur maupun warga dalam menghadapi potensi gempa dan tsunami,” ujar Kapusdatin BPBD Jakarta, Mohammad Yohan dikutip, Sabtu (4/1/2025).

    Yohan menambahkan mitigasi kedua yakni mengimbau masyarakat agar menyediakan tas darurat dan informasi edukasi kebencanaan melalui media sosial dan media massa.

    “BPBD mengimbau warga untuk menyiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan dasar seperti pakaian, obat-obatan, dokumen penting, dll. Hal ini bertujuan agar masyarakat siap menghadapi situasi darurat pasca-bencana,” ucapnya.

    Kolaborasi BPBD DKI dengan BMKG diperlukan dalam memantau aktivitas seismik dan mendapatkan informasi terkini mengenai potensi gempa.

    “Kolaborasi ini memastikan adanya koordinasi yang baik dalam penyebaran informasi dan peringatan dini kepada masyarakat. Kami juga telah bekerjasama dengan Komdigi terkait penyebaran informasi peringatan dini melalui tv digital untuk bencana banjir dan tsunami. Level 1 peringatan dini awas/bahaya pada tv digital digunakan untuk peringatan tsunami dari BMKG,” ucap Yohan.

  • Rumah 2 Lantai di Banjarmasin Ambruk, Diduga Kesalahan Konstruksi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Januari 2025

    Rumah 2 Lantai di Banjarmasin Ambruk, Diduga Kesalahan Konstruksi Regional 4 Januari 2025

    Rumah 2 Lantai di Banjarmasin Ambruk, Diduga Kesalahan Konstruksi
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com
    – Sebuah rumah berlantai dua yang terletak di Jalan Mahat Kasan, Kecamatan
    Banjarmasin
    Timur, Banjarmasin,
    Kalimantan Selatan
    , tiba-tiba ambruk pada Jumat (3/1/2025).
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, Husni Thamrin, mengatakan bahwa ambruknya rumah tersebut diduga disebabkan oleh
    kesalahan konstruksi
    pada fondasi.
    “Pondasi tidak sesuai dengan bangunan sehingga menyebabkan patah pada fondasi,” ungkap Husni kepada wartawan pada Jumat malam.
    Sebelum ambruk, rumah tersebut terlihat miring di bagian belakang.
    Ketika ambruk, rumah tersebut juga menimpa rumah warga di belakangnya, yang mengalami kerusakan akibat reruntuhan beton.
    Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.

    Rumah ambruk
    juga menimpa rumah warga di belakangnya. Situasinya sekarang sudah aman dan tak ada korban jiwa,” tambah Husni.


    Ketua Rukun Tetangga (RT) Jalan Mahat Kasan, Anang Fadli, mengungkapkan bahwa rumah yang ambruk sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.
    “Sekitar 2 tahun rumah itu sudah kosong,” kata Anang.
    Sebelum kejadian, beberapa warga sempat mendengar suara retakan yang berasal dari fondasi dan dinding.
    “Tak lama setelah itu, terdengar patahan dan langsung ambruk,” pungkas Anang.
    Meskipun tidak ada korban dalam kejadian ini, kerugian yang dialami pemilik rumah diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPRD DKI nilai anggaran modifikasi cuaca Rp7-8 miliar di Jakarta wajar

    DPRD DKI nilai anggaran modifikasi cuaca Rp7-8 miliar di Jakarta wajar

    Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin memberi keterangan kepada media di Jakarta, Senin (23/12/2024). ANTARA/Khaerul Izan

    DPRD DKI nilai anggaran modifikasi cuaca Rp7-8 miliar di Jakarta wajar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 03 Januari 2025 – 23:31 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menilai anggaran Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebesar Rp7-8 miliar masih wajar karena manfaatnya sangat strategis bagi warga kota global itu.

    Menurut dia di Jakarta, Jumat (3/1), meski besaran anggaran yang digunakan itu sangat wajar bila dibandingkan terjadi banjir yang menelan kerugian dan banyak korban.

    “Tentu harapan saya, Jakarta tidak banjir lagi,” katanya. 

    Ia mengatakan bahwa OMC bertujuan mengantisipasi curah hujan tinggi sehingga dapat mengurangi banjir yang terjadi di berbagai titik wilayah Jakarta.

    Selama musim hujan, ungkap Khoirudin, Pemprov DKI Jakarta akan terus melaksanakan OMC.

    “Pemprov melakukan modifikasi cuaca selama musim hujan ini dan belum berakhir serta selama itu juga dilakukan modifikasi cuaca,” katanya. 

    Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan sebanyak delapan ton garam atau natrium klorida (NaCl) disemai selama enam hari OMC di wilayah DKI Jakarta pada pekan terakhir 2024 hingga menjelang tahun 2025.

    “OMC yang digelar selama periode 25-31 Desember 2024 berhasil mengurangi intensitas hujan secara signifikan di wilayah Jakarta,” katanya Rabu (1/1).

    OMC merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi dan operasi tersebut dinilai menunjukkan hasil positif.

    Ia menjelaskan selama enam hari pelaksanaan, OMC melibatkan total 10 sorti penerbangan dengan durasi 19 jam 36 menit.

    “Sebanyak 8.000 kilogram bahan semai NaCl digunakan untuk penyemaian awan,” katanya.

    Sumber : Antara

  • WN Korsel Ditemukan Tewas Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Gunung Agung

    WN Korsel Ditemukan Tewas Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Gunung Agung

    Jakarta

    Seorang Warga negara (WN) Korea Selatan (Korsel), Kyung Dam Oh (31), sempat dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Agung, Karangasem, Bali. Ia ditemukan tewas usai diduga karena terjatuh ke jurang.

    “Korban (Kyung Dam Oh) meninggal diduga karena terjatuh ke jurang kurang lebih dari 100 meter,” kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, dilansir detikBali, Sabtu (4/1/2024).

    Jasad Kyung ditemukan pada Jumat (3/01/2025) siang pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Eka menerangkan tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri hingga pemandu lokal, itu dibagi menjadi tiga tim. Mereka bergerak sejak pagi lalu mencari WN Korsel itu.

    Dilansir kantor berita Yonhap, pria tersebut tengah mendaki Gunung Agung sejak hari tahun baru. Jenazah Kyung ditemukan di dasar jurang di gunung berapi di Bali pada hari Kamis, menurut konsulat Korea Selatan yang berada di Bali.

    Pria itu memulai pendakian solo Gunung Agung pada hari Rabu (1/1/2025) tetapi kehilangan kontak pada hari berikutnya. Dilaporkan bahwa ia telah melakukan kontak dengan seorang teman yang berada di Korea Selatan selama pendakian.

    Konsulat telah memberi tahu keluarga korban tentang kecelakaan tersebut dan berencana untuk membahas perihal pemakaman begitu setibanya di Bali.

    (taa/taa)

  • Pendaki Asal Bengkulu Tewas di Gunung Dempo, Diduga Akibat Hipotermia

    Pendaki Asal Bengkulu Tewas di Gunung Dempo, Diduga Akibat Hipotermia

    Jakarta: Seorang pendaki asal Kabupaten Seluma, Bengkulu, bernama Deko Afriansyah (22) ditemukan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, pada Jumat, 3 Januari 2025 pukul 01.45 WIB.

    Korban diduga mengalami hipotermia, yaitu kondisi dimana tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat dihasilkannya. Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang berada di lingkungan yang sangat dingin dan berangin.

    “Korban meninggal diduga karena mengalami hipotermia, karena saat awal mendaki dalam keadaan sehat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pagaralam, Anjas Hariansyah.

    Tim gabungan dari BPBD, Brigade, dan relawan telah melakukan evakuasi terhadap jenazah korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah. Saat ini, BPBD Pagaralam Sumsel telah memulangkan jasad korban ke keluarganya di Desa Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu.

    Baca juga: Kronologi Pendaki Jatuh di Gunung Rinjani hingga Ditemukan Tewas Setelah Sepekan Pencarian

    Sebelumnya, Deko bersama rekannya melakukan pendakian Gunung Dempo pada Selasa, 31 Desember 2024 untuk menghabiskan malam tahun baru. Namun, setiba di Puncak Gunung Dempo korban mengalami sakit dan diduga juga terkena hipotermia.

    Melihat kondisi itu, teman korban turun untuk meminta bantuan ke pos Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) untuk mengevakuasi korban yang saat itu masih dalam keadaan sakit dan hipotermia. Namun, pada Jumat, 3 Januari 2025 dini hari atau tepatnya pukul 01.45 WIB pendaki tersebut dikabarkan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo.

    Jakarta: Seorang pendaki asal Kabupaten Seluma, Bengkulu, bernama Deko Afriansyah (22) ditemukan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, pada Jumat, 3 Januari 2025 pukul 01.45 WIB.

    Korban diduga mengalami hipotermia, yaitu kondisi dimana tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat dihasilkannya. Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang berada di lingkungan yang sangat dingin dan berangin.
     
    “Korban meninggal diduga karena mengalami hipotermia, karena saat awal mendaki dalam keadaan sehat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pagaralam, Anjas Hariansyah.

    Tim gabungan dari BPBD, Brigade, dan relawan telah melakukan evakuasi terhadap jenazah korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah. Saat ini, BPBD Pagaralam Sumsel telah memulangkan jasad korban ke keluarganya di Desa Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu.

    Sebelumnya, Deko bersama rekannya melakukan pendakian Gunung Dempo pada Selasa, 31 Desember 2024 untuk menghabiskan malam tahun baru. Namun, setiba di Puncak Gunung Dempo korban mengalami sakit dan diduga juga terkena hipotermia.
     
    Melihat kondisi itu, teman korban turun untuk meminta bantuan ke pos Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) untuk mengevakuasi korban yang saat itu masih dalam keadaan sakit dan hipotermia. Namun, pada Jumat, 3 Januari 2025 dini hari atau tepatnya pukul 01.45 WIB pendaki tersebut dikabarkan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Anggaran modifikasi cuaca Rp7-8 miliar di DKI Jakarta dinilai wajar

    Anggaran modifikasi cuaca Rp7-8 miliar di DKI Jakarta dinilai wajar

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menilai anggaran Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebesar Rp7-8 miliar masih wajar karena manfaatnya sangat strategis bagi warga kota global itu.

    Menurut dia di Jakarta, Jumat, meski besaran anggaran yang digunakan itu sangat wajar bila dibandingkan terjadi banjir yang menelan kerugian dan banyak korban.

    “Tentu harapan saya, Jakarta tidak banjir lagi,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa OMC bertujuan mengantisipasi curah hujan tinggi sehingga dapat mengurangi banjir yang terjadi di berbagai titik wilayah Jakarta.

    “Pemprov melakukan modifikasi cuaca selama musim hujan ini dan belum berakhir serta selama itu juga dilakukan modifikasi cuaca,” katanya.

    Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan sebanyak delapan ton garam atau natrium klorida (NaCl) disemai selama enam hari OMC di wilayah DKI Jakarta pada pekan terakhir 2024 hingga menjelang tahun 2025.

    “OMC yang digelar selama periode 25-31 Desember 2024 berhasil mengurangi intensitas hujan secara signifikan di wilayah Jakarta,” katanya Rabu (1/1).

    OMC merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi dan operasi tersebut dinilai menunjukkan hasil positif.

    “Sebanyak 8.000 kilogram bahan semai NaCl digunakan untuk penyemaian awan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Musim Hujan di Kalteng dan Daerah yang Berpotensi Alami Banjir Rob…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Januari 2025

    Musim Hujan di Kalteng dan Daerah yang Berpotensi Alami Banjir Rob… Regional 3 Januari 2025

    Musim Hujan di Kalteng dan Daerah yang Berpotensi Alami Banjir Rob…
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Provinsi
    Kalimantan Tengah
    (Kalteng) diimbau untuk waspada terhadap ancaman
    banjir rob
    .
    Bencana ini, yang disebabkan oleh pasangnya air laut, kerap terjadi seiring dengan meningkatnya curah hujan.
    Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Indra Wiratama, menyampaikan bahwa daerah-daerah yang berpotensi mengalami banjir rob selama
    musim hujan
    awal tahun ini adalah wilayah yang berbatasan dengan Laut Jawa.
    “Dalam hal ini, sebagian wilayah di Kabupaten Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Barat, Sukamara, sedikit wilayah Seruyan, Kotawaringin Timur, dan Kapuas,” jelas Indra saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan, Jumat (3/1/2025).


    Indra menambahkan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap wilayah telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai ancaman banjir rob.
    “Masyarakat di setiap daerah juga diharapkan selalu berkoordinasi dengan aparat setempat supaya dapat dilakukan penanganan secara berjenjang,” tuturnya.
    BPBD juga akan melakukan evakuasi jika ada masyarakat yang terdampak.
    Jika diperlukan, pihaknya akan membangun tenda pengungsian untuk kebutuhan warga yang terkena dampak.
    “Selain itu, kami juga akan memberikan pemenuhan kebutuhan dasar kepada masyarakat terdampak,” pungkasnya.
    Kotawaringin Timur, salah satu daerah di Kalteng yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, telah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat pesisir untuk mewaspadai bencana ini.
    Kepala BPBD Kotawaringin Timur, Multazam, mengatakan bahwa bencana hidrometeorologi ini diprediksi akan berdampak hingga Mei 2025.
    Wilayah-wilayah yang berpotensi besar mengalami banjir rob meliputi pesisir selatan Kotawaringin Timur, khususnya di kawasan Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, serta bantaran Sungai Mentaya di Kecamatan Baamang.
    “Setiap musim hujan, daerah ini kerap mengalami banjir rob. Potensi bencana ini meningkat sejak Desember 2024 dan diprediksi akan terjadi hingga Mei 2025,” ungkap Multazam saat dihubungi dari Palangka Raya.
    Multazam juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir untuk melakukan persiapan dini guna meminimalkan dampak bencana ini.
    “Genangan banjir akan merendam beberapa rumah, masyarakat diharapkan sudah melakukan pengamanan barang berharga. Bencana ini juga berdampak pada abrasi pantai di sekitar kawasan pesisir,” tuturnya.
    Berdasarkan prakiraan cuaca se-Kalteng dari Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Palangka Raya, pada tanggal 3-9 Januari 2025, seluruh 14 kabupaten/kota di Kalteng diprediksi akan mengalami banjir rob.
    “Waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” kata prakirawan Muhamad Ihsan Sidiq dalam keterangan tertulisnya kepada
    Kompas.com,
     Jumat (3/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wahyudi Tewas Tertimpa Batu Besar di Kali, Hanya Bagian Kakinya yang Terlihat – Halaman all

    Wahyudi Tewas Tertimpa Batu Besar di Kali, Hanya Bagian Kakinya yang Terlihat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BATANG – Wahyudi (37), Seorang pencari rumput ditemukan tewas di Kali Petung, Dukuh Sikidang, Desa Donorejo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Kamis (2/1/2024) pagi. 

    Tubuh Wahyudi tertimpa baru besar, hanya bagian kakinya saja terlihat saat ditemukan.

    Warga Dukuh Jetis, Desa Gumawang, Kecamatan Pecalungan, Batang ini dikabarkan belum pulang sejak keluar dari rumah untuk mencari rumput, sejak Rabu (1/1/2024) pukul 10.00.

    Kepala Desa Donorejo, Aminudin menjelaskan, korban ditemukan pada Kamis pukul 06.30 WIB.

    “Lokasi (kejadian) sebenarnya itu masuk wilayah Desa Tembok di sebelah timur Kali Petung. Awalnya belum diketahui siapa korban yang tertimpa batu. Terus ada warga yang mencari anggota keluarganya yang belum pulang dari kemarin (Rabu lalu–Red),” kata Aminudin.

    Dari informasi pihak kerabat, korban berangkat mengarit rumput menggunakan motor, pada Rabu pukul 10.00 WIB.

    Sepeda motor yang digunakan korban, Yamaha Vega ZR, juga ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian.

    Di dekat motor itu terdapat tumpukan rumput gajah yang sudah rapi terpotong-potong.

    Proses evakuasi yang dilakukan petugas kepolisian, TNI, BPBD dan potensi SAR, menggunakan cara manual, pada pukul 09.30 WIB.

    Setelah diangkat dari lokasi, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Limpung untuk dilakukan pemeriksaan. (din)