Kementrian Lembaga: BPBD

  • Tabung Gas Meledak di Tanah Sereal Bogor, Rumah Rusak dan Empat Orang Luka-luka

    Tabung Gas Meledak di Tanah Sereal Bogor, Rumah Rusak dan Empat Orang Luka-luka

    loading…

    Sebuah rumah di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat rusak berat setelah tabung gas ukuran 3 kilogram meledak, Senin (6/1/2025) dini hari. FOTO/PUTRA RAMADHANI

    JAKARTA Tabung gas ukuran 3 kilogram meledak di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Ledakan menyebabkan rumah rusak berat dan empat orang luka-luka.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh mengatakan peristiwa itu terjadi dini hari tadi pukul 02.30 WIB. Kejadian ini terjadi akibat tabung gas ukuran 3 kilogram yang diduga mengalami kebocoran.

    “Korban akan menyalakan kompor dan terdapat percikan yang menyambar pada sisa gas di dalam tabung, sehingga menyebabkan ledakan,” kata Hidayatulloh dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).

    Dalam kejadian ini, terdapat 4 orang mengalami luka bakar terkena ledakan. Adapun identitas keempat korban tersebut masing-masing Khodijah, Cicih Mintarsih, Raka Adipriadi, dan Abdul Halik.

    “Dan kejadian ini mengakibatkan kerusakan pada rumah,” tambahnya.

    Tiga orang yakni Khodijah, Cicih Mintarsih dan Raka Adipriadi dirawat di RSUD Kota Bogor. Sedangkan, satu korban Abdul Halik dirujuk ke RSCM, Jakarta.

    “Untuk kondisi rumah rusak berat dan belum bisa dihuni,” pungkasnya.

    (abd)

  • Pemkab Pasuruan Tambah Armada Tangki Air Antisipasi Kekeringan

    Pemkab Pasuruan Tambah Armada Tangki Air Antisipasi Kekeringan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan akhirnya merealisasikan penambahan armada water supply atau tangki air guna mengatasi permasalahan kekeringan yang kerap melanda wilayah tersebut. Dua unit kendaraan tangki air baru telah dibeli menggunakan sisa anggaran tahun lalu dengan total nilai Rp1,6 miliar.

    Penambahan armada ini dinilai sangat mendesak, mengingat kondisi kendaraan sebelumnya sudah tua dan tidak lagi optimal dalam pendistribusian air bersih. Armada lama yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Pasuruan diketahui telah berusia lebih dari 10 tahun.

    “Kondisi kendaraan sebelumnya sudah tua dan dalam melakukan pelayanan kurang optimal terutama saat pendistribusian pada musim kemarau. Sehingga kali ini ada penambahan dua unit kendaraan baru dengan total Rp 1,6 milyar,” jelas Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, Senin (6/1/2025).

    Sugeng juga mengungkapkan bahwa proses pengadaan kendaraan sempat menghadapi kendala akibat penyedia yang tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Namun, berkat sisa anggaran yang mencukupi, proses pengadaan akhirnya dapat dilanjutkan melalui sistem e-katalog.

    “Kendaraan baru ini sudah kami terima pertengahan Desember lalu dan kondisi kendaraan sudah sesuai dengan standar. Kami harap dengan adanya armada baru ini bisa meningkatkan efektivitas pendistribusian air bersih,” imbuh Sugeng.

    Dengan tambahan dua unit armada baru, BPBD Kabupaten Pasuruan akan lebih optimal dalam mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah yang rawan kekeringan. Fokus pendistribusian terutama pada daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan lama. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi dampak kekeringan yang sering terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan.

    Meski demikian, dua unit kendaraan lama tetap akan digunakan untuk melayani wilayah-wilayah terdekat dengan akses jalan yang lebih mudah. Strategi ini diambil untuk memaksimalkan fungsi seluruh armada yang tersedia, meskipun kondisi kendaraan lama tidak lagi prima. [ada/beq]

  • Bayi Ditemukan Ngapung di Sungai Pemelisan Bali: Hidung-Mata Bengkak, Diduga Dibunuh Orang Tuanya – Halaman all

    Bayi Ditemukan Ngapung di Sungai Pemelisan Bali: Hidung-Mata Bengkak, Diduga Dibunuh Orang Tuanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengampung dengan kondisi tidak bernyawa di Sungai Pemelisan Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu 5 Januari 2025 sekitar pukul 17.00 WITA.

    Penjelasan saksi yang menemukan jenazah bayi tersebut, I Ketut Darma Yoga (42) melihat penamkana seperti mayar bayi di sungai Pemelisan.

    Setelah dilakukan pengecekan ke lokasi sekitar kurang lebih 100 meter, mengorek dengan bambu ternyata benar ada bayi mengambang di antara sampah di belakang Jukung.

    Ketut Darma lalu mengambil jenazah bayi dan menaikkannya ke darat dibungkus kain warna putih dan melaporkan ke kepolisian, selanjutnya jenazah akan diupacarai sesuai dengan prosedur kepolisian.

    Jenazah dievakuasi terlebih dahulu oleh ambulans BPBD Kota Denpasar ke kamar jenazah RSUD Bali Mandara. 

    “Kemungkinan bayi sengaja dibunuh oleh orang tuannya,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikutip dari TribunBali, Senin (6/1/2025).

    Lanjutnya, jenazah bayi tersebut diduga belum ada 24 jam dibuang lantaran belum sampai mengeluarkan bau busuk. 

    “Jenazah belum mengeluarkan bau busuk, diperkirakan bayi dibuang belum ada sekitar 24 jam,” bebernya. 

    Bayi tersebut ditemukan dengan kondisi menggunakan pampers warna putih dan masih memakai baju bayi. 

    “Hidung bayi bengkak dan mata bayi kiri bengkak,” ujarnya. (Adrian Amurwonegoro/TribunBali)

     

  • Banjir Terjang Berau Kaltim, 8 Desa Terisolasi dan Ribuan Rumah Terendam

    Banjir Terjang Berau Kaltim, 8 Desa Terisolasi dan Ribuan Rumah Terendam

    Berau, Beritasatu.com – Hujan deras yang melanda Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), selama 3 hari terakhir menyebabkan banjir setinggi lebih dari 1 meter. Ribuan rumah di dua kecamatan terendam, dan pemukiman di delapan desa terisolir akibat akses jalan darat yang terputus.

    Banjir terjadi akibat meluapnya debit air Sungai Segah dan Sungai Lais setelah hujan deras disertai angin kencang. Berdasarkan data sementara dari BPBD Berau, banjir telah merendam ribuan rumah di tiga kecamatan.

    Pertama, Kecamatan Segah dengan enam desa, yaitu Desa Gunung Sari, Tepuan Buah, Batu Rajang, Sidung Indah, Punan Malinau, dan Ling Ayan.

    Kedua, Kecamatan Teluk Bayur dengan dua desa, yaitu Labanan Makarti dan Tumbit Dayak. Ketiga, terdampak banjir di Berau, Kaltim juga menerjang Kecamatan Segah, aktivitas ribuan warga terganggu, dan kendaraan tidak dapat melintasi jalan yang terendam hingga dua meter.

    Petugas gabungan dari BPBD Berau bersama TNI-Polri kesulitan menjangkau lokasi terdampak karena tingginya genangan air dan derasnya arus. Menurut Babinsa Desa Labanan Makarti Peltu Mugianto akses menuju wilayah terdampak hanya memungkinkan dengan perahu karet atau transportasi air.

    “Kami kesulitan menjangkau pemukiman warga karena arus deras dan ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter di beberapa titik,” ujar Mugianto.

    Evakuasi warga dan penyaluran logistik terhambat sehingga warga yang terisolasi mulai kehabisan stok makanan dan bahan pokok.

    Banjir yang melanda sejak Jumat (3/1/2025) terus meningkat hingga Minggu (5/1/2025). Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan logistik dan mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Berau, Kaltim.

  • Tidak Ada Bencana Selama Libur Nataru

    Tidak Ada Bencana Selama Libur Nataru

    JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menegaskan wilayah KBB pada pelaksanaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) berjalan aman.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Barat, Meidi mengatakan, selama pelaksanaan Nataru, pihaknya tidak menerima laporan bencana di sejumlah titik lokasi rawan di Bandung Barat.

    “Alhamdulillah pada Nataru kemarin semua berjalan aman tidak terjadi bencana terutama di kawasan wisata di Bandung Barat,” katanya saat dihubungi, Minggu (5/1/2025).

    BACA JUGA:BPBD Cimahi Imbau Waspada Potensi Bencana Jelang Puncak Musim Hujan Januari-Februari 2025

    Menurutnya, selama pelaksanaan Nataru tersebut pihaknya membangun dua posko pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    “Kedua posko tersebut didirikan di dua tempat berbeda yakni di pintu Tol Padalarang dan juga di Alun-alun Lembang. Ini merupakan kesiapan kami dalam rangka pengamanan natal dan tahun baru,” katanya.

    Ia menyebut, pihaknya mewaspadai sejumlah titik rawan bencana di kawasan Parongpong dan juga Lembang yang diprediksi bakal terjadi peningkatan mobilitas warga pada Nataru ini.

    “Kawasan Parongpong sampai Lembang memang riskan terjadi bencana seperti longsor maupun pohon tumbang. Oleh karena itu, petugas disiagakan,” katanya.

    BACA JUGA:Jelang Nataru, Sebagian Besar Wilayah di Jabar Berpotensi Terkena Bencana Hidrometeorologi

    Ia menegaskan, pada pengamanan Nataru lalu pihaknya menyiagakan seluruh personel BPBD KBB. Setidaknya ada 45 personel yang bersiaga 24 jam secara bergantian.

    “Kita kerahkan sebanyak 45 personel dalam pengamanan Nataru ini dengan bersiaga 24 jam di dua pos tersebut secara bergantian,” katanya.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana yang bisa datang kapan saja.

    “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena curah hujan tinggi akhir-akhir ini,” tandasnya. (Wit)

  • Gunung Ibu dan Lewotobi Laki-Laki Erupsi di Hari yang Sama, Ini Penjelasan Badan Geologi

    Gunung Ibu dan Lewotobi Laki-Laki Erupsi di Hari yang Sama, Ini Penjelasan Badan Geologi

    PVMBG, Badan Geologi, telah mengeluarkan rekomendasi untuk masyarakat sehubungan dengan erupsi yang terjadi di dua gunung api itu. Berikut isi rekomendasi tersebut: 

    Rekomendasi Erupsi Gunung Ibu

    1. Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5.5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.

    2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

    3. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

    4. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Ibu.

    5. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Ibu melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).

    Rekomendasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki 

    1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral Barat Daya – Utara – Timur Laut sejauh 6 Km.

    2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, Nawakote.

    4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung. 

    6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.

  • Kepala Basarnas Kusworo Dimutasi dalam Rangka Pensiun, Diganti Mohammad Syafii – Page 3

    Kepala Basarnas Kusworo Dimutasi dalam Rangka Pensiun, Diganti Mohammad Syafii – Page 3

    Sementara itu, Kantor SAR Jakarta menggelar Latihan Gabungan Urban Search and Rescue (SAR) di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (18/12/2024).

    Sebanyak 120 personel gabungan dilibatkan. Mereka terdiri dari Basarnas, BPBD DKI Jakarta, potensi SAR, hingga pengelola gedung tinggi di Jakarta. Adapun, skenario latihan berupa gempa bumi yang menghantam Jakarta yang mengakibatkan gedung-gedung runtuh.

    “Ini simulasi dikemas mengantisipasi situasi akhir tahun.Tadi kami mensimulasikan berbagai teknik pencarian dan penyelamatan seperti Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) dan High Angle Rescue Technique (HART),” ujar Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno melalui keterangan tertulis, Rabu (18/12/2024).

    Ribut menerangkan, pihaknya mengantisipasi kemungkinan terburuk bila terjadi bencana di Jakarta. Karena itu, seluruh komponen SAR melatih diri. Adapun, kata dia, inisiator kantor SAR Jakarta.

    “Tadi dilihat Ka Basarnas memimpin langsung dari command center dan kejadian ada perintah sebagai esensi kepada kantor SAR Jakarta. Ini simulasi yang maksimalkan secara periode masyarakat dan pekerja di gedung tau titik jalan keluar ke mana dan pertolongan ke mana,” ucap Ribut.

    “Kita meneruskan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, kita membentuk super tim. Super tim ini lah yang kita ambil dari seluruh potensi SAR yang ada. Kita bersama-sama, sehingga mengerti siapa berbuat apa,” sambung dia

  • Dua Jalur Akses Suramadu di sisi Madura Lumpuh, Macet Total, Pohon Bertumbangan Disapu Angin Kencang

    Dua Jalur Akses Suramadu di sisi Madura Lumpuh, Macet Total, Pohon Bertumbangan Disapu Angin Kencang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Kemacetan luar biasa terjadi di dua akses Suramadu sisi Madura tujuan Surabaya maupun sebaliknya pada Sabtu (4/1/2025) sore.

    Bahkan hingga pukul 18.15 WIB, arus kendaraan dari dua arah masih tersendat akibat tumbangnya 10 pohon; baik pohon di median akses maupun pohon di pinggir akses, Desa Masaran, Kecamatan Tragah dan Desa/Kecamatan Burneh.   

    Kondisi ini memaksa personel gabungan TNI/Polri mengurai arus kendaraan dengan harapan mengurangi kemacetan semakin memanjang.

    Untuk kendaraan yang melintas dari arah Surabaya tujuan Kota Bangkalan, diarahkan ke arah kiri di simpang empat Pos Petapan menuju jalur Desa Jukong dan Desa Sendang Dajah Kecamatan Labang hingga menuju Desa Sanggra Agung Kecamatan Socah.

    Sementara untuk kendaraan dari arah timur seperti Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep diarahkan melewati ke arah kiri simpang tiga Jalan yang bermuara ke simpang empat akses Suramadu.

    Laju kendaraan-kendaraan berhenti total ketika personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan melakukan evakuasi membersihkan dahan dan ranting dari kedua akses. Bahkan beberapa pengendara memberikan pertolongan saat evakuasi berlangsung.  

    “Ada sepuluh pohon tumbang, disebabkan oleh cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB,” ungkap Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bangkalan, Arif Rahman Surya Atmaja kepada Tribun Madura di lokasi kejadian.

    Ia menjelaskan, proses evakuasi terhadap 10 buah pohon tumbang membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Situasi itulah yang kemudian memicu terjadinya penumpukan kendaraan dari dua sisi akses.

    “Evakuasi pohon-pohon tumbang berakhir sekitar pukul 17.15 WIB. Namun kami masih turut mengurai arus kendaraan,” pungkas Arif Rahman.

    Pantauan di lokasi, selain memberikan pertolongan evakuasi pohon tumbang, beberapa pengendara juga memberikan air mineral kepada para petugas BPBD yang tengah memotong dahan dan ranting. Adapun kemacetan kendaraan sepanjang sekitar 5 Km.  

    “Betul, ini kemacetan dari arah Surabaya karena ada pohon tumbang di sana,” singkat Shoib, warga Desa Petapan, Kecamatan Tragah yang tengah menjaga kegiatan pengurukan di pinggir akses Suramadu.

  • Banjir Terjang Kawasan Tambang Nikel SAP Morowali Utara, BPBD Masih Data Dampak Bencana

    Banjir Terjang Kawasan Tambang Nikel SAP Morowali Utara, BPBD Masih Data Dampak Bencana

    PALU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan bahwa tim reaksi cepat (TRC) masih melakukan asesmen dampak banjir bandang yang melanda kawasan pertambangan di Kabupaten Morowali Utara (Morut).

    “Saat ini tim sedang melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan TRC BPBD Kabupaten Morowali Utara. Situasi terkini hujan belum redah,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring dilansir ANTARA, Sabtu, 4 Januari.

    Berdasarkan laporan, banjir terjadi di kawasan industri pertambangan nikel milik PT Surya Amindo Perkasa di Desa Ganda Ganda, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara.

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/1) dipicu hujan lebat yang mengguyur kabupaten tersebut dengan intensitas cukup lama. 

    “Informasi yang kami terima tiga orang mengalami luka ringan dan satu orang dilaporkan meninggal,” ujarnya.

    Menurut laporan BPBD Sulawesi Tengah, dampak banjir merusak camp/selter di kawasan perusahaan dan para pekerja menyelamatkan diri ke tempat yang aman.

    “Sampai tadi pagi tidak ada rumah warga terdampak, Informasi sementara seperti itu,” ucapnya.

    Saat ini pihak BPBD Morowali Utara terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi maupun kebutuhan mendesak yang diperlukan.

    Dilaporkan sebagian besar wilayah di Morowali Utara masih diguyur hujan, oleh karena itu BPBD mengimbau warga tetap waspada, terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai maupun lereng gunung, termasuk wilayah-wilayah yang memiliki riwayat banjir bandang.

    “Kami terus memantau situasi di lapangan. Kami berharap masyarakat lebih memperkuat mitigasi secara mandiri,” kata Andi.

  • Tinggi Gelombang Laut Banten 2,5 Meter, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

    Tinggi Gelombang Laut Banten 2,5 Meter, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang laut Banten yang mencapai 2,5 meter, sehingga wisatawan dilarang berenang dan pelaku pelayaran dapat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kecelakaan laut.

    Dikutip dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang, Sabtu, disebutkan bahwa potensi tinggi gelombang laut Banten sepanjang hari ini berkisar antara 1,5 sampai 2,5 meter.

    Potensi cuaca buruk di laut Banten itu meliputi Selat Sunda Barat Pandeglang, Perairan Selatan Pandeglang dan Perairan Selatan Lebak.

    BMKG menyarankan keselamatan bagi pelaku pelayaran mulai perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal Feri agar mewaspadai jika tiupan angin kencang dan gelombang tinggi.

    Begitu juga wisatawan pada akhir pekan yang mengunjungi perairan laut Banten agar tidak berenang di sekitar pesisir pantai untuk mencegah kecelakaan laut.

    Sedangkan pagi hari, siang hari sampai malam sebagian besar wilayah Banten berawan hingga cerah berawan.

    Suhu udara rata-rata 23 – 33 derajat Celcius, kelembapan udara 60 – 90 persen dan angin bergerak dari arah Selatan hingga Barat Daya dengan kecepatan 05 – 30 km/jam.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pelaku pelayaran yang menggunakan kapal Feri, tongkang dan kapal/perahu nelayan di pesisir selatan Lebak tetap mewaspadai gelombang tinggi disertai angin kencang.

    “Kami minta nelayan yang melaut mewaspadai gelombang tinggi agar tidak menimbulkan kecelakaan laut,” katanya seperti dilansir dari ANTARA.