Kementrian Lembaga: BPBD

  • Cara Pemkab Gresik Kurangi Penyebaran Penyakit PMK

    Cara Pemkab Gresik Kurangi Penyebaran Penyakit PMK

    Gresik, Beritasatu.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat untuk menangani kasus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang telah mengindikasikan sebanyak 342 ekor sapi di wilayahnya. Salah satu langkah preventif yang dilakukan adalah penyemprotan disinfektan di sejumlah pasar hewan dan kandang sapi.

    Penyemprotan disinfektan untuk meminimalkan risiko penularan ini dilakukan dengan alat semprot otomatis dan manual. Adapun sasaran penyemprotan meliputi Pasar Hewan Surojenggolo, Desa Kedungpring, dan Pasar Hewan Balongpanggang, serta kandang sapi di wilayah Balongpanggang.

    “Kegiatan ini merupakan langkah antisipasi agar wabah PMK tidak meluas,” kata Kepala BPBD Gresik Sukardi kepada awak media, Kamis (16/1/2025).

    Sukardi menambahkan, data terkini mencatat sebanyak 342 kasus PMK di Kabupaten Gresik. Adapun rinciannya, 45 ekor sapi mati, tujuh ekor dipotong bersyarat, 126 ekor sembuh, dan 164 ekor masih sakit.

    “Di wilayah Balongpanggang, terdapat 55 kasus PMK. Dua ekor sapi mati, 47 sembuh, dan enam hewan lainnya masih dalam perawatan,” ungkapnya.

    Sementara Kepala UPT Puskeswan Balongpanggang, drh Apriliyani Niken Hastuti menegaskan, penyemprotan disinfektan ini merupakan upaya pencegahan dini untuk menghentikan penyebaran PMK lebih lanjut.

    “Kami mengimbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang agar tetap higienis dan tidak panik. Saat ini, wabah PMK di Gresik masih dalam tahap terkendali,” jelasnya.

    BPBD Gresik terus bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan serta pemerintah kecamatan untuk memantau situasi secara berkala. Edukasi kepada peternak juga dilakukan guna memastikan pemahaman mereka terhadap langkah-langkah pencegahan.

    “Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan wabah PMK dapat ditekan sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan pada sektor peternakan di Kabupaten Gresik,” ungkap drh Apriliyani Niken Hastuti terkait penyemprotan disinfektan yang mengurangi wabah penyakit PMK di Gresik.

  • 2 Korban Jembatan Busui yang Runtuh Berhasil Dievakuasi setelah 5 Jam Terjepit

    2 Korban Jembatan Busui yang Runtuh Berhasil Dievakuasi setelah 5 Jam Terjepit

    Paser, Beritasatu.com – Jembatan Busui di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, yang runtuh  menyebabkan dua orang terluka akibat terjepit di dalam kabin truk bermuatan sekitar 50 ton semen curah. Kedua korban berhasil dievakuasi setelah 5 jam terjepit di dalam kabin.

    Dua orang korban yang terjepit di dalam kabin truk trailer itu, yakni sopir truk bernama Azis dan kernetnya, Maskur. Keduanya terjepit di dalam kabin truk trailer yang terguling seusai menabrak tiang Jembatan Busui hingga menyebabkan jembatan penghubung Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan itu runtuh terbelah dua.

    Analis Penyuluh BPBD Kabupaten Paser, Marwansyah mengatakan, proses evakuasi kedua korban sempat berlangsung dramatis lantaran keduanya terjepit di dalam kabin dalam kondisi sadar.

    Petugas gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri dan dibantu oleh masyarakat sekitar, sempat kesulitan untuk melakukan proses evakuasi kedua korban lantaran kondisi truk yang rusak parah.

    Proses evakuasi pun berhasil dilakukan setelah petugas berjibaku di lokasi kejadian selama hampir lima jam. Jembatan Busui itu pun tidak dapat dipergunakan lagi karena putus.

    “Jadi sambil menunggu tim gabungan TNI-Polri dan pihak perusahaan, setelah itu tim gabungan berhasil mengevakuasi korban selama lima jam,” ungkap Marwansyah di lantor BPBD Paser, Kamis (16/1/2025) pagi.

    Menurutnya, pada pukul 04.00 Wita, petugas berhasil mengevakuasi korban pertama bernama Maskur yang merupakan kernet truk trailer nahas itu. Kemudian, korban kedua bernama Azis yang merupakan sopir truk, baru bisa dievakuasi oleh petugas gabungan sekitar pukul 07.10 Wita.

    Diduga kuat, truk trailer nahas itu melaju dengan kecepatan tinggi sehingga tabrakan itu menyebabkan tiang penopang Jembatan Busui ambruk. Jembatan pun runtuh hingga terputus terbelah dua.

     

  • Jembatan Busui Ambruk dan Terbelah, Jalan Darat Kaltim-Kalsel Lumpuh Total

    Jembatan Busui Ambruk dan Terbelah, Jalan Darat Kaltim-Kalsel Lumpuh Total

    Paser, Beritasatu.com – Jembatan Busui yang ambruk dan terputus terbelah dua seusai ditabrak truk trailer bermuatan semen curah resmi ditutup lantaran tak lagi bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, akses jalan darat dari Kalimantan Timur (Kaltim) menuju ke Kalimantan Selatan (Kalsel) maupun sebaliknya kini lumpuh total.

    Seusai kabar Jembatan Busui ambruk dan terputus hingga terbelah dua, puluhan warga setempat terlihat masih memadati di sekitar lokasi jembatan, Kamis (16/1/2025).

    Mereka mayoritas adalah warga dari Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, yang penasaran ingin melihat langsung kondisi jembatan.

    Pasalnya, selain puing-puing reruntuhan jembatan yang belum dilakukan pembersihan, bangkai truk trailer bermuatan semen curah yang menabrak tiang penyangga jembatan juga masih berada di lokasi kejadian dan belum bisa dilakukan evakuasi.

    Jembatan Busui ini merupakan akses jalan utama yang kerap dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat atau lebih, yang akan melakukan perjalanan dengan rute Kaltim menuju ke Kalsel atau sebaliknya.

    Dengan adanya peristiwa ini, Jembatan Busui yang kini ambruk dan terputus hingga terbelah dua, sudah tak lagi bisa dilalui oleh kendaraan, dan mengakibatkan akses jalan darat dari Kaltim menuju Kalsel atau pun sebaliknya, lumpuh total.

    Bahkan, jalanan menuju ke lokasi Jembatan Busui yang biasanya ramai lalu lalang kendaraan, kini tampak sepi.

    Analis BPBD Paser Marwansyah mengatakan, kerusakan parah dari Jembatan Busui ini menyebabkan akses jalan darat dengan rute Kaltim menuju Kalsel atau pun sebaliknya, kini tak lagi bisa dilalui kendaraan.

    “Jadi untuk, kami informasikan untuk akses jalan hari ini tidak bisa dilalui, baik roda empat maupun roda dua karena masih terputus,” ujar Marwansyah kepada Beritasatu.com di Kantor BPBD Paser, Kalimantan Timur.

    Menurutnya, ada dua pilihan jalan alternatif bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dari Kaltim menuju ke Kalsel. Pilihan pertama adalah jalan alternatif menggunakan jalan tambang, atau jalan batu bara, yaitu dari Kecamatan Muara Komam menuju ke Kecamatan Batu Kajang, Kaltim.

    Kemudian, jalan alternatif kedua bagi masyarakat dari Kalsel menuju ke Kaltim, bisa mengambil jalur alternatif melalui jalan provinsi yang berawal dari Kabupaten Kotabaru di Kalsel melewati jalur Kecamatan Sungai Danau, hingga memasuki wilayah Kecamatan Tanah Grogot di Kabupaten Paser, Kalsel.

    “Dan kami informasikan bahwa masyarakat yang mau melintas dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan maupun dari Kalimantan Selatan ke Kalimantan Timur, dapat menggunakan akses alternatif lain, yaitu jalan provinsi lainnya yaitu melewati Kotabaru, Sungai Danau, dan seterusnya,” terangnya.

    Sementara itu, sejumlah personel Unit Lakalantas Satlantas Polres Paser telah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kecelakaan truk trailer yang menabrak tiang penyangga jembatan. Hingga kini kasus kecelakaan ini masih dalam tahap penyelidikan.

  • Satu Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi, Tertimpa Reruntuhan Saat Ditemukan – Halaman all

    Satu Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi, Tertimpa Reruntuhan Saat Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengungkap kondisi satu jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat. 

    Kondisi korban saat ditemukan di lantai 8 dikatakan Satriadi sulit diidentifikasi. 

    “Kondisi korban sudah tidak bisa dilakukan identifikasi, karena korban sudah hancur ya,” kata Satriadi di lokasi, Kamis (16/1/2025).

    Satriadi mengungkapkan saat ditemukan korban dalam kondisi tertimpa reruntuhan.  

    “Dari tim pencarian korban pertama yang ditemukan, menginformasikan korban di lantai 8 kondisinya tertimpa reruntuhan,” ujar Satriadi.

    Sejauh ini pihaknya masih kesulitan untuk mencari 7 korban hilang dalam kebakaran Glodok Plaza.

    Sebab masih banyak bahan material mudah terbakar di lantai 7,8, dan 9 Glodok Plaza.

    “Kalau mengevakuasi korban kita kan menelusuri dulu ya, karena bahan material banyak terbakar jadi kita harus menyisir lagi, menyisir tiap lantai, apakah masih ada korban atau tidak,” ucapnya. 

    Satu jenazah yang belum diidentifikasi itu diturunkan dari lantai 8 Glodok Plaza oleh tim evakuasi.

    Kantong jenazah dibawa turun sekitar pukul 15.11 WIB oleh tim evakuasi yang kemudian langsung dibawa menggunakan mobil jenazah.

    Keluarga korban yang ikut menyaksikan kantong jenazah berwarna merah diturunkan terlihat menangis.

    Sejumlah keluarga korban pun terlihat saling menguatkan.

    Mereka menantikan kondisi terakhir anggota keluarganya usai dinyatakan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza. 

    Sejauh ini berdasarkan data yang terdapat dari papan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) jumlah korban hilang tercatat sebanyak 8 orang.

    Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di bagian atas gedung Glodok Plaza Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam.

    Api diduga berasal dari sebuah diskotek yeng berada di lantai tujuh Glodok Plaza.

    Sebanyak 21 mobil pemadam kebakaran (damkar) dengan melibatkan ratusan personel diturunkan untuk memadamkan api.

    Api baru bisa dijinakan pada Kamis (16/1/2025) pagi.

  • Jakpus pastikan pengungsi kebakaran Kemayoran Gempol tertangani baik

    Jakpus pastikan pengungsi kebakaran Kemayoran Gempol tertangani baik

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin mengatakan bahwa semua pengungsi kebakaran Kemayoran Gempol dipastikan tertangani dengan baik dan petugas telah menyiapkan kebutuhan mereka.

    “Kami mempersiapkan segala bentuk bantuan yang bisa diberikan,” kata Arifin di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, petugas dari Suku Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah relawan telah menyiapkan tempat pengungsian bagi para penyintas kebakaran tersebut.

    Arifin mengatakan bahwa pemerintah juga telah menyediakan dapur umum bagi penyintas. Selain itu terdapat sejumlah bantuan seperti beras, minyak, mi instan, pakaian, selimut, sabun dan lain juga telah disalurkan.

    Selanjutnya telah disiapkan juga air bersih, MCK mobile dan terkait surat penting akan didirikan posko Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil).

    “Kita berusaha hadir secara maksimal membantu warga yang terdampak,” katanya.

    Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Abdul Salam mengatakan bahwa saat ini warga yang mengungsi sebanyak 119 jiwa dari 45 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran di kawasan Kemayoran Gempol.

    “Kami pastikan untuk kebutuhan makanan para pengungsi mencukupi. Dan ada dapur umum yang didirikan,” kata dia.

    Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal menjelaskan bahwa lokasi yang terbakar merupakan padat penghuni. Dari data yang ada, luas areal terbakar kurang lebih hanya 500 meter persegi (m2).

    “Jam 10.53 WIB penanganan dinyatakan selesai,” katanya.

    Asril memastikan bahwa kebakaran tersebut telah selesai ditangani. Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 140 personel dan 28 unit pemadam kebakaran.

    Menurut dia, laporan kebakaran rumah yang terjadi di Kemayoran Gempol diterima oleh tim piket pada Rabu (15/1) jam 08.58 WIB dari masyarakat sekitar.

    Kemudian pada pukul 09.05 WIB petugas tiba dan langsung melakukan operasi penanggulangan kebakaran dengan menggunakan kendaraan pemadam kebakaran.

    Pada sekitar pukul 09.42, petugas berhasil melokalisir kebakaran sehingga tidak merambat besar dan saat ini masuk proses pendinginan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Terjang 3 Kecamatan di Kampar

    Banjir Terjang 3 Kecamatan di Kampar

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Tiga kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau terendam banjir. Tiga kecamatan itu, yakni Kecamatan Gunung Sahilan, Kecamatan Kampar Kiri, dan Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Banjir ini disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi dan dibukanya pintu air PLTA Koto Panjang. 

    Wilayah paling parah terdampak banjir adalah wilayah Gunung Sahilan. Kedalaman air di sini mulai dari setinggi lutut orang dewasa hingga mencapai satu meter. 

    Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karabianto mengatakan, Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo memimpin langsung peninjauan lokasi terdampak banjir tersebut. 

    “Kita meninjau lokasi banjir di Kecamatan Gunung Sahilan. Ada tiga kecamatan terdampak banjir ini. Ada 382 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir ini,” kata Kombes Anom Karabianto, Rabu (15/1/2025) sore. 

    Dijelaskan Kombes Anom, Satgas Penangaanan Banjir Polda Riau telah melihat langsung penahanan korban banjir hingga melakukan upaya evakuasi. Selain itu, Polda Riau juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir Kampar ini. 

    “Kita memitigasi supaya mengurangi dampak banjir tersebut ke warga. Tadi Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Selain itu kita juga memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar,” tutur Anom. 

    Anom menegaskan, hingga banjir surut pihaknya terus disiagakan di lokasi banjir untuk membantu warga yang terdampak. “Semoga kita bisa mengatasi secara bersama-sama melalui kolaborasi TNI, Polri, dan pemerintah daerah sehingga dapat mengurangi penderitaan warga terdampak,” pungkasnya. 

    Sesuai data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, ada tiga desa di Kecamatan Kampar Kiri yang mengalami banjir terparah di Kabupaten Kampar. Empat desa itu, yakni Desa Kuntu, Desa Teluk Paman Timur, dan Desa Sungai Paku. Ketinggian air mulai dari 40 sentimeter hingga satu meter. 

  • Ratusan Warga Dievakuasi akibat Kerusuhan di Bima NTB 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Januari 2025

    Ratusan Warga Dievakuasi akibat Kerusuhan di Bima NTB Regional 16 Januari 2025

    Ratusan Warga Dievakuasi akibat Kerusuhan di Bima NTB
    Tim Redaksi
    BIMA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 183 warga pendatang dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) dievakuasi ke kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (15/1/2025) malam.
    Evakuasi dilakukan setelah mereka sempat diungsikan di Polsek Woha akibat kerusuhan yang terjadi di Pasar Raya Tente.
    Kerusuhan tersebut diduga merupakan buntut dari kasus
    pelecehan seksual
    yang dilakukan oleh salah seorang warga Sumba terhadap pengunjung pasar.
    “Iya, tadi malam ada 183 orang warga Sumba yang kita angkut dari Polsek,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima, Isyrah, saat dikonfirmasi, Kamis (16/1/2024).
    Isyrah menjelaskan, warga yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan orang tua terpaksa diungsikan karena ruang penampungan di Polsek tidak memadai.
    Rinciannya, sebanyak 103 orang dievakuasi ke kantor Dinsos Bima, sementara 80 orang lainnya diungsikan ke Mapolres Bima.
    Di dua lokasi pengungsian tersebut, posko telah dibangun untuk menampung warga yang merasa ketakutan akan adanya aksi susulan dari warga dan keluarga korban pelecehan seksual.
    Isyrah menegaskan bahwa kebutuhan makan dan minum para pengungsi dipastikan aman.
    “Makanan sudah dijamin pemerintah daerah dan secara gotong royong juga,” ujarnya.
    Sebelumnya, sekelompok warga di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) membakar sejumlah kendaraan roda dua milik warga asal Sumba.
    Peristiwa tersebut terjadi di kompleks Pasar Raya Tente pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 10.00 Wita.
    Informasi yang diterima Kompas.com menyebutkan bahwa aksi massa ini merupakan reaksi terhadap kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh salah seorang warga Sumba.
    “Pembakaran enam motor warga Sumba itu terjadi tadi pagi sekitar jam 10.00,” kata Nytha, salah seorang pengunjung Pasar Raya Tente, ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Periksa Puluhan Pejabat Bengkulu soal Pengumpulan Uang Pemenangan Rohidin
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Januari 2025

    KPK Periksa Puluhan Pejabat Bengkulu soal Pengumpulan Uang Pemenangan Rohidin Regional 16 Januari 2025

    KPK Periksa Puluhan Pejabat Bengkulu soal Pengumpulan Uang Pemenangan Rohidin
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Puluhan pejabat di lingkup
    Pemprov Bengkulu
    kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) sebagai saksi terkait dugaan pengumpulan uang untuk pemenangan Gubernur
    Rohidin Mersyah
    .
    Pemeriksaan dilakukan secara maraton sejak Senin, 13 Januari 2025, hingga Rabu, 15 Januari 2025.
    Pemeriksaan dilakukan di Mapolresta Bengkulu.
    Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangan tertulis mengatakan, para saksi diminta menjelaskan tentang praktik pengumpulan uang di lingkungan pemerintahan provinsi.
     
    “Diduga uang yang terkumpul digunakan untuk kepentingan pemenangan Rohidin Mersyah yang kembali maju dalam Pilkada Provinsi Bengkulu 2024,” jelas Tessa dalam pesan tertulisnya, Rabu (15/1/2025).
    Adapun saksi-saksi yang diperiksa pada Rabu (15/1/2025) yakni R.DY Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bengkulu, Asisten NM Administrasi Umum Provinsi Bengkulu, ES Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Provinsi Bengkulu, YH Kabid pada Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, TD Kepala Bidang di Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, ES Kepala Bidang di Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, dan MH Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Muko-Muko.
    “Semua saksi diperiksa terkait kronologi permintaan uang dari dinas-dinas, pemberian uang, dan sumber uang yang mendukung pemenangan Rohidin Mersyah,” lanjutnya.
    Sementara sebelumnya, pada Senin (13/1/2025) dan Selasa (14/1/2025), KPK memeriksa 14 orang saksi, yakni Bendahara Pengeluaran Dinas PUPR Provinsi Bengkulu berinisial GKK, Bendahara Pengeluaran Pembantu Dinas PUPR Provinsi Bengkulu PA, Ajudan/Pengawal Gubernur Bengkulu Y, dan General Manager Hotel Mercure Bengkulu HTW.
    Lalu Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra Provinsi Bengkulu KA, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu EP, Kepala Biro Hukum Provinsi Bengkulu HD, Kepala BPBD Pemprov Bengkulu HA, dan Staf Ahli Gubernur Bengkulu S.
    Selanjutnya Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Pemprov Bengkulu MS, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu RA, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pemprov Bengkulu YA, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Pemprov Bengkulu RMP, dan Kepala Bidang Pra Bencana BPBD Provinsi Bengkulu HM.
    Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai tersangka dalam kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bengkulu, Minggu (24/11/2024).
    Selain Rohidin, KPK menetapkan 3 tersangka lainnya, yaitu Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri (IF) dan Ajudan Gubernur, Evriansyah (E) alias Anca.
    Para tersangka disangkakan telah melanggar ketentuan pada Pasal 12 huruf e dan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jangkar Tersangkut Karang Laut, 4 Pemancing di Situbondo Tenggelam
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Januari 2025

    Jangkar Tersangkut Karang Laut, 4 Pemancing di Situbondo Tenggelam Surabaya 16 Januari 2025

    Jangkar Tersangkut Karang Laut, 4 Pemancing di Situbondo Tenggelam
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Empat orang
    pencari ikan
    tenggelam setelah perahu mereka karam di Perairan Laut Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, Rabu (15/1/2024) malam.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Sruwi Hartanto, menyatakan bahwa kejadian
    perahu karam
    tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.
    Setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut,
    Tim SAR
    yang terdiri dari anggota BPBD, kepolisian, dan tentara segera melakukan pencarian.
    “Saat mendapatkan laporan perahu karam itu, Tim SAR melakukan pencarian. Beruntung, para korban berhasil bertemu dengan nelayan yang melintas dan akhirnya ditolong,” ungkap Sruwi pada Kamis (16/1/2024).
    Keempat korban yang selamat adalah Asad Hadi (45), Hartono (43), Miskum (43), dan Ridwan Arif (20).
    Mereka berhasil kembali pulang setelah mengalami kejadian tersebut.
    Sruwi menjelaskan bahwa keempat korban berangkat untuk memancing pada pukul 14.00 WIB.
    Setelah tiga jam di tengah laut, cuaca mendung dan hujan membuat mereka memutuskan untuk pulang.
    Saat hendak menarik jangkar pada pukul 18.00 WIB, mereka mendapati jangkar tersangkut di batu karang.
    Kondisi ombak yang semakin besar menyebabkan perahu yang mereka tumpangi miring dan akhirnya terbalik.
    “Saat perahu terbalik, mereka tercebur ke laut, namun tetap berada di lokasi. Mereka kemudian kembali naik ke atas perahu yang terbalik itu sambil menunggu pertolongan,” ujarnya.
    Setelah sekitar satu jam terombang-ambing di atas perahu terbalik, keempat korban akhirnya ditemukan oleh nelayan yang melintas pada pukul 19.00 WIB.
    Mereka kemudian dibawa ke Pantai Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran.
    “Pukul 20.00 WIB, mereka berhasil bertemu dengan Tim SAR dan langsung dilakukan pemeriksaan medis. Mereka dinyatakan sehat dan kemudian kembali pulang ke rumah,” tambah Sruwi.
    Sruwi Hartanto juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, mengingat
    cuaca ekstrem
    masih akan terus terjadi dalam waktu seminggu ke depan.
    “Jika cuaca mendung, lebih baik tidak dianjurkan untuk memancing sampai ke tengah laut,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Ibu Berstatus Awas, Warga di 6 Desa Dievakuasi

    Gunung Ibu Berstatus Awas, Warga di 6 Desa Dievakuasi

    Halmahera Barat, Beritasatu.com – Bupati Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, James Uang, menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu selama 14 hari ke depan terhitung sejak Rabu (15/1/2025). Penetapan ini dilakukan setelah status Gunung Ibu meningkat menjadi Awas.

    Menindaklanjuti peningkatan status ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan lembaga terkait langsung melakukan proses evakuasi terhadap ribuan warga di enam desa yang masuk pada zona merah erupsi Gunung Ibu.

    Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Halmahera Barat menjelaskan saat ini evakuasi baru telaksana di satu desa yakni Desa Sangaji Nyeku sebanyak 120 jiwa terdiri dari 60 keluarga yang terdiri dari anak-anak sebanyak 46 orang, balita 11 orang, dan lansia 21 orang.

    “Kami bergerak menggunakan dua unit truk melakukan evakuasi warga. Sasaran kami di enam desa dan titik awal kami menuju ke Desa Sangaji Nyeku dan menjadi prioritas kami adalah lansia, ibu-ibu hamil, anak-anak, dan balita,” kata Irfan.

    Dia mengatakan, para pengungsi ini ditempatkan di gedung gereja dan kantor desa, di Desa Tongute Sungi, yang berada di Kecamatan Ibu Tengah. Masih terdapat lima desa yang belum dilakukan evakuasi lantaran kondisi yang sudah larut malam. 

    “Kami melihat kondisi sampai saat ini kalau memungkinkan kami akan bergerak lagi di lima desa tersebut,” ujarnya.

    Diketahui, sebelum dilakukan proses evakuasi kepada warga dari zona merah, Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat telah melakukan sosialisasi kepada warga atas bahaya erupsi Gunung Ibu yang saat ini berstatus Awas.