Kementrian Lembaga: BPBD

  • 8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    loading…

    Kebakaran Hebat di Glodok Plaza: 8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    JAKARTA – Kebakaran hebat belum lama ini terjadi di pusat perbelanjaan Glodok Plaza di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Kebakaran ini mengakibatkan 8 orang meninggal dunia dan 14 lainnya dilaporkan hilang.

    Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa kebakaran bermula dari lantai atas gedung, tepatnya di area diskotek dan kafe. Diduga, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik di salah satu diskotek yang berada di lantai 8. Material peredam suara seperti glasswool yang digunakan di area karaoke dan diskotek turut mempercepat penyebaran api.

    Petugas pemadam kebakaran menghadapi berbagai kendala dalam proses evakuasi dan pemadaman api. Luasnya area yang terbakar dan banyaknya material mudah terbakar di lantai 7, 8, dan 9 menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya pihak kepolisian, hingga kini tim gabungan dari petugas Damkar, BPBD, dan PMI Jakarta terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan penyebab pasti kebakaran yang belum diketahui penyebab utamanya. Lantas seperti apa sebenarnya kronologi kebakaran Glodok Plaza?

    Saksikan selengkapnya liputan mendalam Abraham Silaban di AB+ “NGERI! TRAGEDI KEBAKARAN GLODOK PLAZA, APA SEBABNYA?” Menggali informasi dengan cerdas dan mendalam serta mengungkap dan mendengarkan fakta-fakta langsung dari narasumber tepercaya. Malam ini pukul 20.00 WIB, hanya di iNews.

    (zik)

  • Ratusan Rumah di Jember Terendam Banjir, Satu Mobil Terseret Arus

    Ratusan Rumah di Jember Terendam Banjir, Satu Mobil Terseret Arus

    Liputan6.com,Jember Ratusan rumah di kawasan perkotaan di Kabupaten Jember, terendam Banjir, akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada Minggu sore (19/1/2025).

    Selain merendam ratusan rumah, banjir juga menyeret sebuah mobil yang sedang terparkir di depan rumah warga.

    “Hujan deras yang terjadi beberapa jam menyebabkan air meluap ke pemukiman warga serta menyebabkan kemacetan pada akses jalan,” ujar Kepala BPBD Jember  Widodo Julianto

    Kata dia, banjir tersebut menerjang di kawasan jalan Kaliurang, Kelurahan Sumbersari, yang menyebabkan 25 rumah warga terdampak dengan ketinggian 40 cm dan meluap ke jalan hingga 60 cm.

    “Banjir tersebut menyebabkan sebuah mobil terseret banjir dan puluhan sepeda motor mogok karena terjebak banjir luapan dengan ketinggian hingga 60 cm,”katanya

    Selain itu, banjir juga merendam puluhan rumah warga di Perumahan Mastrip dengan ketinggain 30 cm, namun luapan bajir terdampak ke jalan dengan ketinggian 70 cm dan puluhan usaha mikro kecil menegah (UMKM) di nsekitar Jalan Mastrip juga terancam.

    Menurut Widodo, banjir juga menggenangi puluhan rumah di Kelurahan Mangli dan Kelurahan Kepatihan di Kecamatan Kaliwates dengan ketinggian sekitar 60cm, bahkan bahkan banjir lauapan terdampak ke jalan setinggi 70 cm.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan deras yang dapat mengakibatkan banjir karena banyak seluruh irigasi, penyempitan selokan dan banyaknya sampah di sungai hingga menyebabkan air meluap ke pemukiman dan jalan,” paparnya.

    Widodo menjelaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung menuju ke sejumlah lokasi banjir untuk melakukan asasmen dan penanganan, serta penyedotan air genangangan di pemukiman rumah.

  • Mitigasi Banjir, Ini Langkah yang Dilakukan Polda Lampung

    Mitigasi Banjir, Ini Langkah yang Dilakukan Polda Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Intensitas hujan yang terus meningkat di wilayah Lampung menjadi perhatian serius Polda Lampung. Dalam apel pagi yang digelar pada Senin (20/1/2025) di Markas Polda Lampung, Wakapolda Lampung, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, menyampaikan arahan Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, terkait langkah antisipasi dan mitigasi bencana banjir.

    Kapolda Lampung menegaskan pentingnya tiga langkah utama untuk memastikan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas. Pertama, seluruh jajaran kepolisian diminta aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lembaga terkait lainnya.

    Kerja sama ini bertujuan mempercepat penanganan dampak bencana dan memastikan bantuan segera tersalurkan kepada warga yang membutuhkan. Kedua, Kapolda menginstruksikan pengerahan seluruh sumber daya, baik personel maupun perlengkapan, untuk membantu masyarakat terdampak banjir. “Seluruh jajaran harus siap siaga memberikan bantuan, mulai dari evakuasi hingga distribusi logistik,” kata Brigjen Pol Ahmad. 

    Ketiga, guna mengurangi risiko kecelakaan akibat banjir, Ahmad menekankan pentingnya rekayasa lalu lintas. Petugas lalu lintas diminta mengatur arus kendaraan untuk mencegah kemacetan atau kendaraan terjebak dan terseret arus.

    Wakapolda Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menutup apel dengan mengimbau seluruh personel untuk meningkatkan kewaspadaan dan siap turun ke lapangan demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Dengan langkah-langkah strategis ini, kami berharap dampak bencana banjir dapat diminimalkan, sehingga masyarakat tetap merasa aman meski menghadapi cuaca ekstrem,” pungkasnya.

  • Bandar Lampung Terdampak Banjir, Polisi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

    Bandar Lampung Terdampak Banjir, Polisi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus

    Liputan6.com, Lampung – Polisi menunjukkan kepedulian terhadap warga terdampak banjir dengan membagikan ratusan nasi bungkus, pada Jumat malam (17/1/2025). Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah RT 039, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

    Selain membantu membersihkan sisa lumpur di rumah-rumah warga, polisi juga menyalurkan 200 nasi bungkus bagi mereka yang terdampak. “Kami membagikan 200 nasi bungkus kepada warga yang membutuhkan di lokasi ini,” kata Kasi Humas Polresta Bandar Lampung, AKP Agustina Nilawati.

    Aksi sosial ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya mereka yang terkena dampak bencana banjir. Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, yang ikut meninjau lokasi banjir, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk meminimalkan dampak bencana di wilayah tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat curah hujan di Bandar Lampung masih cukup tinggi. “Kami mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, mengingat musim hujan belum berakhir,” kata Alfret.

    Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Jumat (17/1/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mencatat 19 lokasi terdampak banjir, dengan satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus.

    Koordinator Lapangan BPBD Lampung, Wahyu Dwi Saputra mengungkapkan bahwa hasil pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) menunjukkan banjir merendam sejumlah titik di kota tersebut. “Berdasarkan pantauan, terdapat beberapa wilayah terdampak banjir. Saat ini, titik terparah berada di Waylunik dan Jalan RE Martadinata,” kata Wahyu, Jumat (17/1/2025).

    Berikut 19 titik wilayah di Kota Bandar Lampung yang terdampak banjir :

    1. Way Halim Jalur 2 Korpri

    2. Sumur Putri, Teluk Betung Selatan

    3. Way Laga Panjang

    4. Simpang, PJR

    5. WR Supratman, Gg. Pancurmas

    6. Way Lunik Bandar Lampung

    7. Jualang, Bumi Waras

    8. Jl. Singosari Enggal

    9. Jl. Hi. Aminta Tanjung Gading

    10. Pasar Ambon, Teluk Betung Selatan

    11. Kota Karang, Teluk Betung Timur

    12. Jl. Soekarno Hatta, depan PT. BA

    13. Jl. RE Martadinata

    14. Rajabasa Nunyai

    15. Jl. Ahmad Yani (Depan Central Plaza)

    16. Jl. WR Monginsidi Gg. Rozali (Belakang Hotel Grand Praba)

    17. Kel. Kuripan, Teluk Betung Barat

    18. Jl. Ridwan Rais GG. Hi. Syarif

    19. Gg. Toyib (Belakang SPBU Rajabasa)

  • Update Longsor di Denpasar dan Klungkung Bali: 5 Korban Tewas, 4 Lainnya Masih Tertimbun Material – Halaman all

    Update Longsor di Denpasar dan Klungkung Bali: 5 Korban Tewas, 4 Lainnya Masih Tertimbun Material – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Musibah tanah longsor menerjang Denpasar dan Klungkung, Bali akibat kondisi cuaca buruk.

    Total korban tewas hingga Senin (20/12025) siang sebanyak 5 orang.

    Longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung mengakibatkan 4 korban tewas.

    Sementara Kejadian tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Denpasar dikabarkan memakan 1 korban nyawa.

    Empat korban lainnya dilaporkan masih tertimbun tanah longsor yang terjadi tepat di depan Kantor Desa Ubung Kaja Denpasar itu.

    Musibah tanah longsor di Desa Ubung Kaja itu terjadi pada Senin (20/1/2025) pagi.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya mengatakan pihaknya menerima laporan pukul 06.30 Wita.

    “Kami terima informasi warga pukul 06.30 Wita. Diinformasikan ada 8 orang di lokasi kejadian,” kata Kepala Basarnas Bali yang ditemui di lokasi.

    Dari 8 orang korban tanah longsor, 3 orang selamat, 1 orang ditemukan meninggal.

    Sementara untuk 4 orang masih tertimbun tanah longsor dan sedang dievakuasi tim Basarnas.

    Kejadian tanah longsor ini menimpa rumah kos-kosan dengan 3 kamar.

    Saat ini Tim SAR gabungan masih melakukan pembersihan secara manual di TKP tanah longsor.

    Korban Tewas akibat Longsor Klungkung 4 orang

    Tim SAR gabungan telah melakukan evakuasi terhadap korban tanah longsor yang sebelumnya dilaporkan hilang saat longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung.

    “Korban kami temukan di bawah pepohonan. Tepat di timur batu besar,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, Senin (20/1/2025).

    Bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali diterjang longsor, Minggu (19/1/2025) malam. Dilaporkan sebanyak 4 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsor. (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

    Korban tanah longsor yang terakhir ditemukan yakni Nengah Mertayasa, asal Desa Pesinggahan. 

    Korban setelah dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Klungkung.

    Seperti diketahui, tanah longsor menerjang bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Minggu (19/1/2025) malam.

    Jenazah para korban tanah longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Klungkung, telah dibawa langsung di RSUD Klungkung.

    Ada 3 jenazah korban tanah longsor yang berhasil dievakuasi, sementara seorang lagi masih dalam pencarian Tim SAR.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, 3 jenazah yang telah dievakuasi yakni:

    Wayan Nata dari Banjar Klodan, Desa Pesinggahan, Klungkung
    Ketut Surata asal Dusun Glogor, Desa Pikat 
    I Wayan Mudiana, asal Banjar Timbul Desa Pesinggahan

    Sementara korban tanah longsor yang masih dalam pencarian, I Nengah Mertayasa asal Banjar Timbul, Desa Pesinggahan, Klungkung.

    Sementara warga yang mengalami luka-luka yakni:

    Ketut Mumbul asal Desa Sading Badung. 
    I Gede Aswin asal Desa Sading Badung. 
    I Gusti Made Ariasa asal Beringkit Badung
    I Wayan Kicen Dusun Timbul Desa Pesinggahan.

    “Lokasi yang terkena tanah longsor ini berupa pasraman, tempat menjalankan kegiatan spiritual. Justru banyak orang dari luar desa (Pikat) yang berada di sana,” ujar warga setempat, Komang Mawastika, Minggu.

    Biasanya setiap minggu, kerap ada aktivitas di lokasi itu. Seperti semadi ataupun pengelukatan.

    “Setiap minggu ada saja kegiatannya, biasanya semadi,” ungkapnya.

    Pada Minggu 19 Januari 2025, sekitar pukul 18.00 Wita, ada sekitar 10 orang di lokasi tersebut. 

    Di tengah guyuran hujan, tiba-tiba tanah longsor menerjang sebuah bangunan permanen yang di bawahnya didiami beberapa warga.

    Tidak hanya tanah longsor, batu besar dengan diameter 5 meter, menggelinding menghancurkan bangunan itu secara tiba-tiba.

    “Tadi ada seorang warga yang berlari, minta tolong ke warga,” ungkapnya.

    Saat itu tiga jenazah tergeletak di antara runtuhan bangunan. Sementara seorang lagi masih tertimbun tanah longsor.

  • Tanggul Way Katibung Jebol, Warga di 5 Desa Lampung Selatan Mengungsi Akibat Banjir

    Tanggul Way Katibung Jebol, Warga di 5 Desa Lampung Selatan Mengungsi Akibat Banjir

    Liputan6.com, Lampung – Lima desa di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, terendam banjir setelah tanggul Way Katibung jebol akibat hujan deras yang mengguyur selama dua hari, Jumat hingga Sabtu (18-19/1/2025).

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Ariswandi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengevakuasi warga terdampak ke tempat yang lebih aman.

    “Untuk sementara, desa yang terdampak di Kecamatan Candipuro adalah Desa Beringin Kencana, Desa Sinar Pasma, Desa Banyumas, Desa Sinar Mulya, dan Desa Way Gelam. Hujan deras selama kurang lebih lima jam menyebabkan tanggul jebol dan air meluap hingga ke jalan,” kata Ariswandi, Senin (20/1/2025).

    Ia menambahkan, jebolnya tanggul Way Katibung tidak hanya merendam permukiman warga tetapi juga ratusan hektare sawah. Ketinggian air dilaporkan mencapai 70 sentimeter, dan dikhawatirkan akan meningkat jika hujan terus berlanjut. 

    Desa Sinar Pasemah menjadi salah satu wilayah yang perlu diwaspadai karena limpasan air dari tanggul utama di Desa Beringin Kencana dapat meluas ke desa tersebut.

    Untuk meminimalkan dampak, BPBD telah mengevakuasi 71 warga ke tempat penampungan sementara, seperti masjid.

    “Evakuasi dilakukan selama dua malam. Para pengungsi sementara tinggal di posko darurat, meskipun mereka sering kembali ke rumah pada siang hari untuk memantau kondisi,” tutupnya.

     

  • 14 Orang Hilang, Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Masih Berlanjut

    14 Orang Hilang, Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Masih Berlanjut

    Jakarta

    Sebanyak 14 orang masih dinyatakan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Proses pencarian korban di lokasi kejadian masih berlanjut hingga hari ini.

    “Perlu kami sampaikan saat ini Polres Metro Jakarta Barat sama rekan-rekan dari BPBD dari kedokteran kepolisian tim DVI Pusdokkes Polri itu masih bekerja mohon waktu. Di lokasi di TKP proses pembersihan, proses pencarian masih dilakukan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Ade Ary mengatakan kasus tersebut tengah diselidiki Polres Metro Jakarta Barat dengan asistensi Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Pihak kepolisian berharap tidak ada korban jiwa lagi dalam insiden tersebut.

    “Tentunya kita berharap tidak ada korban lagi. Tapi proses pembersihan, pencarian tetap berlangsung,” ujarnya.

    Hingga kini 9 orang saksi sudah dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut. Pihak kepolisian masih menunggu proses pembersihan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Pagi ini penanganan ditangani polres penyelidikan di-back up Ditreskrimum Polda Metro Jaya Subdit Kamneg. Sambil nanti menunggu proses pencarian pembersihan selesai baru dilakukan olah TKP oleh Puslabfor Polri,” tuturnya.

    Hingga Minggu (19/1), ada delapan jenazah yang telah ditemukan. Sementara itu, orang yang dilaporkan hilang akibat kebakaran berjumlah 14 orang. Petugas damkar masih berupaya mencari korban.

    Data 14 Orang Hilang

    Sebelumnya, BPBD Jakarta melaporkan data terkini mengenai orang hilang dalam peristiwa kebakaran gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat. Jumlah orang hilang bertambah menjadi 14 orang, padahal sebelumnya 11 orang.

    “Informasi orang hilang yang sudah melapor ke poskotis: 14 orang,” bunyi keterangan pers BPBD Jakarta.

    Mereka yang dilaporkan hilang adalah:

    1. Aulia Belinda (28)
    2. Deri Sauki (25)
    3. Osima Yukari (25)
    4. Aldrina S (29)
    5. Ade Aryati (29)
    6. Shinta Amelia (20)
    7. Indira Seviana Bela (25)
    8. Keren Shalom J (21)
    9. Intan Mutiara (26)
    10. Desti
    11. Zukhi F Radja (42)
    12. Chika Adinda Yustin (26)
    13. Muljadi (56),
    14. Dian Cahyadi (38).

    (wnv/mea)

  • Bikin Jembatan Busui Ambruk, Kementerian PU Minta Perusahaan Truk Semen Perbaiki – Page 3

    Bikin Jembatan Busui Ambruk, Kementerian PU Minta Perusahaan Truk Semen Perbaiki – Page 3

    Sebuah jembatan di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur ambruk pada Kamis, 16 Januari 2025 pukul 01.30 WITA. Jembatan Busui ini adalah akses penting yang menghubungkan dua provinsi yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

    Sebelum ambruk, jembatan ditabrak sebuah truk semen, demikian berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Paser.

    “Telah terjadi kecelakaan trailer bermuatan semen curah menabrak tiang jembatan yang mengakibatkan jembatan amruk,” demikian disebutkan dalam laporan itu.

    Seiring hal itu, sang sopir dan kernet terhimpit di antara ruang kemudi. Untuk mengeluarkan sang sopir dan kernet membutuhkan waktu lebih dari dua jam.

    “Dalam kejadian ini terdapat 2 orang korban yang terhimpit di dalam cabin kendaraan adapun proses evakuasi memakan waktu lebih kurang 5 jam,” lapor BPBD Paser, demikian dikutip dari Kanal Regional Liputan6.com.

    Berikut fakta-fakta Jembatan Busui yang ambruk sehingga akibatkan jalan lintas Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan lumpuh pada Kamis, 16 Januari 2025:

    1.Jalan Lintas Kaltim-Kalsel Lumpuh Total

    Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo melalui Kapolsek Batu Sopang, Iptu Harwanto melalui informasi resminya membenarkan ada peristiwa jembatan roboh tersebut.

    Tampak Jembatan Busui runtuh dan mengalami rusak berat dan tidak bisa dilintasi dari kedua arah, yang menyebabkan jalan lintas Kaltim-Kalsel lumpuh total.

    Warga disarankan mencari jalur alternatif lain, misal berputar lewat Grogot, Batulicin, Banjarmasin. 

  • 10
                    
                        Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Terus Bertambah, Berapa Jumlahnya?
                        Megapolitan

    10 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Terus Bertambah, Berapa Jumlahnya? Megapolitan

    Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Terus Bertambah, Berapa Jumlahnya?
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jumlah jenazah korban
    kebakaran di Glodok Plaza
    , Tamansari, Jakarta Barat, yang ditemukan terus bertambah.
    Hingga Sabtu (18/1/2025), tim gabungan dari petugas Damkar, BPBD, dan PMI Jakarta kembali menemukan satu jenazah korban kebakaran Gedung
    Glodok Plaza
    .
    Jenazah yang ditemukan pada pukul 15.30 WIB itu belum diketahui identitasnya, termasuk jenis kelamin.
    Penemuan satu jenazah itu menambah daftar jumlah jasad
    korban kebakaran Glodok Plaza
    yang sudah ditemukan.
    Dengan ditemukannya satu jenazah tambahan, total korban yang telah dievakuasi kini berjumlah delapan orang.
    Kantong jenazah yang tampak tipis itu kemudian digotong menuju salah satu mobil ambulans milik PMI Jakarta Barat.
    Rencananya, jenazah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati di Jakarta Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut.
    Hingga kini, belum dapat dipastikan apakah kedelapan jenazah yang ditemukan termasuk dalam daftar orang yang dilaporkan hilang.
    Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji, mengonfirmasi adanya laporan tambahan terkait korban hilang pada Jumat (17/1/2025), yang kini mencapai 14 orang.
    “Hingga saat ini, jumlah orang yang dinyatakan hilang dan telah dilaporkan ke Pos Komando Taktis (Poskotis) berjumlah 14 orang,” ujar Isnawa.
    Kebakaran besar terjadi di Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
    Api diduga pertama kali muncul dari sebuah diskotek di lantai 7 gedung tersebut sebelum akhirnya merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Untuk memadamkan kebakaran, sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
    Hingga Jumat (17/1/2025) sore, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan tujuh korban jiwa.
    Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
    Pihak berwenang terus mengumpulkan informasi guna memastikan faktor utama yang menyebabkan kebakaran serta apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa tragis ini.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, untuk mencari penyebab awal munculnya kobaran api.
    “Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris atau pengecekan dan olah TKP oleh Puslabfor Bareskrim Polri, ya,” kata Ade kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).
    Dalam kesempatan itu, Ade juga menyampaikan perkembangan pengidentifikasian jenazah yang sudah ditemukan.
    “Semua jenazah masih dalam proses identifikasi. Kemudian, tim Kedokteran Forensik masih melakukan kegiatan, masih bekerja, mohon waktu, dalam proses pengidentifikasian jenazah,” ujar Ade.
    Ade lantas menyatakan bahwa jajarannya berharap agar proses identifikasi korban dapat segera terselesaikan sehingga bisa langsung dikembalikan ke keluarganya.
    “(Agar) dapat segera diserahkan kembali ke keluarganya untuk selanjutnya dilakukan prosesi pemakaman yang layak oleh keluarganya,” kata Ade.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bangunan Pasraman di Bali Tertimbun Longsor, 3 Korban Tewas Dievakuasi, Seorang Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    Bangunan Pasraman di Bali Tertimbun Longsor, 3 Korban Tewas Dievakuasi, Seorang Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA – Bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali diterjang longsor, Minggu (19/1/2025) malam. 

    Dilaporkan sebanyak 4 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

    Informasi dikutip TribunBali.com, awalnya sebanyak 8 orang hendak mengadakan meditasi di tempat mirip pasraman yang berlokasi di bawah Bukit Mucung. 

    Pasraman adalah lembaga pendidikan khusus bidang agama Hindu. 

    Lembaga ini merupakan tempat pembelajaran alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan Hindu. 

    Bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali diterjang longsor, Minggu (19/1/2025) malam. Dilaporkan sebanyak 4 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsor. (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

    Pasraman sebagai pendidikan non formal sesuai fungsinya dapat sebagai pelengkap pendidikan formal.

    Para korban diduga melakukan kegiatan spiritual di bangunan semi permanen tersebut. 

    Saat hujan deras, bangunan itu diterjang tanah longsor dan dihantam batu besar dengan diameter sekitar 5 meter. 

    “Ini tempat seperti pasraman. Biasa jadi tempat meditasi,” ujar seorang warga setempat.

    Sebanyak 4 orang meninggal dunia tertimbun longsor. Sementara 4 lainnya mengalami luka-luka. 

    “Tiga korban sudah dievakuasi ke rumah sakit. Satu korban masih dalam pencarian,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, I Putu Widiada. 

    Korban meninggal dunia, 3 orang di antaranya berasal dari Desa Pesinggahan. Sementara seorang lainnya merupakan warga Dusun Glogor, Desa Pikat. 

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klungkung dan kepolisian turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan evakuasi korban. 

    Bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali diterjang longsor, Minggu (19/1/2025) malam. Dilaporkan sebanyak 4 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

    Proses evakuasi dilakukan di tengah guyuran hujan deras, serta kondisi gelap. 

    “Tiga korban meninggal sudah ditemukan. Tiga korban lainnya juga dievakuasi karena mengalami luka-luka,” ungkap Widiada.

    Petugas sempat melakukan upaya pencarian terhadap seorang korban yang belum ditemukan. 

    Namun hingga pukul 20.50 Wita, korban belum ditemukan. 

    Sehingga pencarian dihentikan dan rencananya akan dilanjutkan Senin (20/1/2025) pagi ini.

    “Situasi masih berisiko, karena tanah masih labil dan hujan masih deras. Kita khawatir nanti terjadi longsor susulan, sehingga setelah koordinasi pencarian korban dilanjutkan besok (hari ini) pagi,” jelas Widiada.

    Suasana pencarian korban berlangsung dramatis. 

    Di tengah hujan deras, petugas berusaha evakuasi korban dengan alat seadanya. 

    Bangunan yang diterjang longsor merupakan pasraman. 

    Menurut warga setempat, lokasi itu sering dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan spiritual.

    “Sehari-hari lokasi itu untuk kegiatan spiritual. Tetapi yang sering melakukan aktivitas di sana bukan warga di sini, banyak dari luar,” ungkap Bendesa Pikat, Komang Puja Sudarsana. 

    Identitas Korban

    Jenazah para korban telah dibawa langsung di RSUD Klungkung.

    Ada 3 jenazah yang berhasil dievakuasi, sementara seorang lagi masih dalam pencarian. 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, 3 jenazah yang telah dievakuasi yakni:

    Wayan Nata dari Banjar Klodan, Desa Pesinggahan.
    Ketut Surata asal Dusun Glogor, Desa Pikat 
    I Wayan Mudiana, asal Banjar Timbul Desa Pesinggahan. 

    Sementara korban yang masih dalam pencarian, I Nengah Mertayasa asal Banjar Timbul, Desa Pesinggahan.

    Sementara warga yang mengalami luka-luka yakni:

    Ketut Mumbul asal Desa Sading Badung
    I Gede Aswin asal Desa Sading Badung
    I Gusti Made Ariasa asal Beringkit Badung
    I Wayan Kicen Dusun Timbul Desa Pesinggahan.

    “Lokasi yang terkena longsor ini berupa pasraman, tempat menjalankan kegiatan spiritual. Justru banyak orang dari luar desa (Pikat) yang berada di sana,” ujar warga setempat, Komang Mawastika, Minggu 19 Januari 2025.

    Biasanya setiap minggu, kerap ada aktivitas di lokasi itu. Seperti semadi ataupun pengelukatan.

    “Setiap minggu ada saja kegiatannya, biasanya semadi,” ungkapnya.

    Pada Minggu 19 Januari 2025, sekitar pukul 18.00 Wita, ada sekitar 10 orang di lokasi tersebut. 

    Di tengah guyuran hujan, tiba-tiba tanah longsor menerjang sebuah bangunan permanen yang di bawahnya didiami beberapa warga.

    Tidak hanya tanah longsor, batu besar dengan diameter 5 meter, menggelinding menghancurkan bangunan itu secara tiba-tiba.

    “Tadi ada seorang warga yang berlari, minta tolong ke warga,” ungkapnya.

    Saat itu tiga jenazah tergeletak di antara runtuhan bangunan. Sementara seorang lagi masih tertimbun longsor.