Kementrian Lembaga: BPBD

  • Kebakaran di Kemayoran Gempol hanguskan lebih dari 500 rumah

    Kebakaran di Kemayoran Gempol hanguskan lebih dari 500 rumah

    Ada 11 RT yang terdampak kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, menghanguskan 500 rumah lebih dari 11 RT yang berada di lokasi tersebut.

    “Ada 11 RT yang terdampak kebakaran,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Yohan menjelaskan petugas pemadam kebakaran bersama petugas lainnya saat ini masih berupaya memadamkan kebakaran.

    Menurut Yohan terdapat 500 unit rumah yang terbakar dalam peristiwa tersebut, dan data tersebut masih bersifat sementara karena proses penanganan masih berlangsung.

    “Data sementara ada 543 bangunan yang terdampak kebakaran,” katanya.

    Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan hingga pukul 06.00 WIB petugas masih berjibaku untuk menangani kebakaran rumah yang berada Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat.

    Menurut dia, kebakaran yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol No.30 7, RT.7/RW.8, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, terjadi pada sekitar jam 01.15 WIB.

    Ia menyatakan bahwa objek yang terbakar merupakan rumah tinggal yang berada pada pemukiman padat.

    Menurut dia, petugas pemadam berhasil melokalisir kobaran api pada pukul 05.29 WIB setelah lima jam lebih api membakar permukiman padat penduduk tersebut.

    Ia menambahkan untuk menangani kebakaran tersebut Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran berikut 170 personel

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tanah Longsor di Denpasar, Basarnas Sebut Semua Korban Sudah Dievakuasi

    Tanah Longsor di Denpasar, Basarnas Sebut Semua Korban Sudah Dievakuasi

    Denpasar, Beritasatu.com – Proses evakuasi korban tanah longsor di Jalan Ken Dedes, Ubung Kaja, Denpasar, telah selesai dilaksanakan. Sebanyak delapan korban telah berhasil dievakuasi, dengan rincian tiga korban selamat dan lima korban lainnya ditemukan meninggal dunia. Korban selamat adalah Frengki, Nado, dan Rokim, sementara korban pertama yang ditemukan meninggal dunia adalah Didik.

    Evakuasi dimulai pada pukul 10.00 Wita, ketika korban atas nama Dwi ditemukan dan berhasil dievakuasi pada pukul 10.50 Wita. Sekitar 15 menit setelahnya, korban kedua, Wit, ditemukan dan dievakuasi pada pukul 11.22 Wita. Korban ketiga, Kresno ditemukan sekitar pukul 15.30 Wita dan berhasil dievakuasi pada pukul 16.00 Wita. Korban terakhir, Sarif, ditemukan pada pukul 16.35 Wita dan dievakuasi sekitar pukul 16.45 Wita.

    Proses evakuasi korban Kresno dan Sarif memakan waktu lebih lama, karena posisi keduanya cukup jauh dari rumah, dan tim evakuasi harus menggunakan alat berat (ekskavator) untuk menggali timbunan tanah yang tinggi.

    Selain itu, hujan yang mengguyur lokasi pencarian semakin memperumit proses evakuasi. Tim juga melibatkan anjing pelacak K-9 milik Polda Bali untuk menemukan dua korban terakhir.

    “Kendala evakuasi korban terakhir adalah karena posisi korban jauh dari lokasi sebelumnya, dengan adanya lubang di bawah tanah yang menyulitkan pencarian. Kami menggunakan excavator karena timbunan tanah sangat tinggi,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya kepada awak media, Senin (20/1/2025).

    Petugas Basarnas memastikan tidak ada korban lain yang tertimbun di lokasi tersebut, berdasarkan keterangan dari kerabat korban yang menyebutkan bahwa delapan orang mengalami musibah ini.

    “Semua korban sudah dievakuasi. Korban terakhir ditemukan dalam kondisi utuh, sementara korban ketujuh mengalami sedikit luka di bagian kepala,” jelas Sidakarya.

    Dengan selesainya operasi evakuasi, Sidakarya mengungkapkan bahwa operasi SAR resmi dihentikan setelah briefing dan evaluasi. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan, aparat kepolisian, dan aparat desa yang telah berpartisipasi dalam upaya penyelamatan ini.

    Keseluruhan korban yang meninggal dunia dibawa ke RS Prof Ngoerah. Proses evakuasi melibatkan berbagai instansi, termasuk PMI Kota Denpasar, BPBD Provinsi Bali, dan Biddokkes Polda Bali.

  • Polisi periksa sembilan saksi terkait kebakaran di Glodok Plaza

    Polisi periksa sembilan saksi terkait kebakaran di Glodok Plaza

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Polisi periksa sembilan saksi terkait kebakaran di Glodok Plaza
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 20 Januari 2025 – 14:11 WIB

    Elshinta.com – Polda Metro Jaya menjelaskan telah memeriksa sebanyak sembilan saksi terkait kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza pada Rabu (15/1).

    “Sampai dengan saat ini sudah sembilan saksi yang  diambil keterangan dalam rangka pengungkapan peristiwa kebakaran yang menelan korban jiwa ini, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Pemeriksaan kasus kebakaran Glodok Plaza dilaksanakan oleh Polres Metro Jakarta Barat dengan asistensi Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya

    Namun Ade Ary tidak menjelaskan identitas sembilan saksi tersebut, dia hanya menjelaskan pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui penyebab kebakaran di Glodok Plaza.

    “Perlu kami sampaikan saat ini Polres Metro Jakbar bersama rekan rekan dari BPBD, dari Kedokteran Kepolisian Tim DVI Pusdokes Polri, itu masih bekerja mohon waktu, ” katanya.

    Sementara itu Ade Ary menjelaskan berdasarkan hasil komunikasi dengan Tim Disaster Victim Identification (DVI) menyebutkan sudah  ada 14 pihak terkait adanya 14 orang yang hilang dan sudah memberikan data antemortem.

    “Data ini masih berproses sebagian data sudah diserahkan, Tim DVI juga masih menerima berbagai data lain yang masih belum bisa dilengkapi, ” katanya.

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah mengambil sampel Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dari 14 keluarga yang diduga menjadi korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1).

    “Betul hingga Minggu sore sudah 14 keluarga yang diambil sampel DNA,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, pihaknya masih membuka posko laporan kehilangan anggota keluarga bagi pihak yang menduga keluarga mereka menjadi korban kebakaran tersebut.

    Ahmad menjelaskan musibah ini termasuk open disaster sehingga membutuhkan waktu terkait kepastian siapa saja yang berada di lokasi dan belum dapat dipastikan jumlah korbannya.

    Hingga kini baru ada 14 keluarga yg melaporkan kemungkinan anggota keluarganya menjadi korban dari kebakaran tersebut.

    “Tidak menutup kemungkinan ada korban lain yang bisa saja menjadi korban tapi belum ada yang melaporkan,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • KPK Kembali Periksa Saksi Dugaan Korupsi Gubernur Bengkulu Nonaktif Rohidin Mersyah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Januari 2025

    KPK Kembali Periksa Saksi Dugaan Korupsi Gubernur Bengkulu Nonaktif Rohidin Mersyah Regional 20 Januari 2025

    KPK Kembali Periksa Saksi Dugaan Korupsi Gubernur Bengkulu Nonaktif Rohidin Mersyah
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) kembali memeriksa 7 orang pejabat di lingkungan Pemprov
    Bengkulu
    terkait perkara dugaan pengumpulan uang untuk pemenangan Gubernur nonaktif
    Rohidin Mersyah
    , Senin (20/1/2025) di Bengkulu.
    “Hari ini, Senin (20/1/2025), KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan tindak pidana korupsi oleh Penyelenggara Negara terkait dengan jabatannya dan/atau berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, di wilayah Pemerintah Provinsi Bengkulu, pada periode tahun 2018-2024,” kata Juru Bicara Bidang Penindakan KPK RI Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2025).
    Pemeriksaan dilakukan di Polresta Bengkulu, yakni JD Kepala Bakesbangpol Provinsi Bengkulu, EHS Kabag Pemerintahan Biro Pemkesra Provinsi Bengkulu, MD Kabag Otonomi Daerah Biro Pemkesra Provinsi Bengkulu, PT Kabag Kesra Biro Pemkesra Provinsi Bengkulu, SW Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu, KH Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, dan WA Bendahara Pengeluaran Pembantu Disnakertrans Provinsi Bengkulu.
    Sebelumnya, KPK juga telah memeriksa puluhan pejabat.
    Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai tersangka dalam kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bengkulu, Minggu (24/11/2024).
    Selain Rohidin, KPK menetapkan 3 tersangka lainnya, yaitu Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri (IF) dan Ajudan Gubernur Evriansyah (E) alias Anca.
    Para tersangka disangkakan telah melanggar ketentuan pada Pasal 12 huruf e dan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 jo.
    Pasal 55 KUHP di lingkup Pemprov Bengkulu sejak satu pekan terakhir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Longsor di Denpasar: 5 Korban Meninggal dan 3 Luka-luka – Halaman all

    Longsor di Denpasar: 5 Korban Meninggal dan 3 Luka-luka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah tanah longsor yang terjadi di Jalan Ken Dedes I, Ubung Kaja, Denpasar, Bali telah mengakibatkan total lima orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka-luka.

    Insiden ini terjadi pada Senin (20/1/2025) pukul 07.00 Wita dan proses evakuasi berlangsung selama sembilan jam, dari pukul 08.00 hingga 16.00 Wita.

    Tim evakuasi yang terdiri dari TRC BPBD Denpasar, Basarnas Bali, TNI, Polri, serta aparat desa dan PMI, bekerja keras untuk mencari dan mengevakuasi korban yang tertimbun.

    Dalam proses ini, satu alat berat dan anjing pelacak digunakan untuk mempercepat pencarian.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengungkapkan terdapat kendala di lapangan akibat rumah kos yang tertimbun dan kondisi tanah yang labil.

    “Di awal dilakukan manual, 2 orang bisa dievakuasi. 2 orang lagi menggunakan alat berat,” ujarnya.

    Dari delapan orang yang menjadi korban, lima di antaranya meninggal dunia.

    Korban yang meninggal adalah:

    1. Syarif, 27 tahun, asal Desa Pragak, Kabupaten Magetan. Jenazah dibawa ke RSUP Prof Ngoerah.

    2. Didik, 25 tahun, asal Desa Pragak, Kabupaten Magetan. Jenazah dibawa ke RSU Surya Husadha.

    3. Dwi, 27 tahun, asal Desa Pragak, Kabupaten Magetan. Jenazah dibawa ke RSUP Prof Ngoerah.

    4. Kresono, 27 tahun, asal Desa Pragak, Kabupaten Magetan. Jenazah dibawa ke RSUP Prof Ngoerah.

    5. Wito, 50 tahun, asal Malang. Jenazah dibawa ke RSUP Prof Ngoerah.

    Sementara itu, tiga orang yang mengalami luka-luka adalah:

    Abdul Rochim, 33 tahun, mengalami dislokasi dan luka robek di kepala.

    Renaldi Gunawan, 24 tahun, mengalami luka robek di jari tangan.

    Aldi Rama Afandi, 21 tahun, mengalami luka robek di kepala.

    Penyebab dan Tindakan Lanjutan

    Sidakarya menduga penyebab longsor adalah tanah yang labil akibat hujan yang mengguyur Denpasar sehari sebelumnya.

    Ia juga meminta pihak desa untuk melakukan sosialisasi kepada warga mengenai potensi kejadian serupa di masa mendatang.

    “Dengan kejadian ini, kami meminta aparat desa yang memang mengetahui wilayahnya bisa memitigasi, dan sosialisasikan kepada warganya agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan,” tambahnya.

    Dalam penanganan longsor juga dipantau oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, dan Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tim DVI olah TKP dengan APD lengkap antisipasi sisa gas berbahaya

    Tim DVI olah TKP dengan APD lengkap antisipasi sisa gas berbahaya

    ini kan kasus kebakaran. Tidak menutup mungkin masih ada gas-gas yang berbahaya

    Jakarta (ANTARA) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melakukan olah TKP kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mengantisipasi sisa gas berbahaya dan jatuhnya reruntuhan kebakaran.

    “Karena ini kan kasus kebakaran. Tidak menutup mungkin masih ada gas-gas yang berbahaya bagi petugas. Jadi tentu saja dengan penilaian itu kita akan masuk dengan perlengkapan yang memadai. Jangan sampai nanti justru kita yang celaka,” ungkap Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada wartawan di lokasi, Senin.

    APD yang dipakai itu terdiri atasi helm, sarung tangan, dan masker.

    “Ya sedapat mungkin kita sebaiknya melakukan tindakan yang terukur. Dengan tentu saja minimal menggunakan helm, sarung tangan, masker untuk pengaman kita sendiri,” ujar Fauzi.

    Oleh karena itu, Tim DVI Polri juga berkoordinasi dengan pihak pengelola gedung terkait kondisi bangunan serta titik-titik tertentu yang dapat disisir selama proses olah TKP.

    “Kita kan berkonsultasi dengan manajer di TKP ya. Karena yang mengetahui kondisi TKP itu kan mereka. Kita pun masuk nanti tentu seizin dari manajer TKP. Karena kita tidak tahu kondisinya di atas apakah cukup aman atau tidak,” kata Fauzi melanjutkan.

    Hingga kini, baru ada delapan kantong jenazah yang sudah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Namun demikian, pihak Fauzi belum dapat memastikan ada berapa jenazah yang terdapat dalam delapan kantong jenazah tersebut.

    “Bisa saja isinya kurang dari itu (kurang dari delapan jenazah), atau bahkan bisa saja lebih dari itu (lebih dari delapan jenazah),” ungkap Fauzi menegaskan.

    Proses penyisiran para jenazah pun masih dilakukan hingga sekarang dengan melibatkan Tim DVI Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, petugas dari pengelola gedung serta petugas lainnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antisipasi Penularan PMK, Sapi Luar Dibatasi Masuk Bojonegoro

    Antisipasi Penularan PMK, Sapi Luar Dibatasi Masuk Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Mengantisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro mulai menerapkan pembatasan ternak dari luar daerah. Ternak yang masuk ke Bojonegoro akan dibatasi dengan cara penyekatan di wilayah perbatasan.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro drh Lutfi Nurrohman mengatakan, penyekatan hewan ternak yang akan masuk ke Bojonegoro dilakukan bersama petugas gabungan dari Disnakkan Bojonegoro, Polres Bojonegoro, Kodim 0813 Bojonegoro dan BPBD Bojonegoro.

    Penyekatan dilakukan di beberapa titik wilayah perbatasan Kabupaten Bojonegoro. Diantaranya perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Seperti di Kecamatan Kasiman, Padangan, Ngraho, dan Margomulyo. Selain itu juga dilakukan penyekatan di Kecamatan Gondang, Baureno dan Trucuk. “Ini untuk mengantisipasi sapi dari luar yang akan masuk Bojonegoro,” ujarnya, Senin (20/1/2025).

    Dalam waktu dekat, kata drh Lutfi, Pemkab Bojonegoro juga akan memberikan vaksin terhadap sapi yang tersuspek PMK. Datanya, sampai dengan Sabtu (18/1/2025) ada 280 sapi yang dinyatakan suspek PMK.

    “Disnakkan menyiapkan 7.050 dosis vaksin PMK untuk ternak di Bojonegoro, khususnya bagi sapi betina di wilayah sumber bibit. Dan diharap masyarakat tidak menjual sapi yang sakit agar tidak meluas dan segera melapor kepada petugas kecamatan jika ada sapi yang sakit,” pungkasnya. [lus/beq]

  • Tim DVI pakai dua metode untuk identifikasi korban Glodok Plaza

    Tim DVI pakai dua metode untuk identifikasi korban Glodok Plaza

    Bisa saja isinya kurang dari itu

    Jakarta (ANTARA) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memakai dua metode, yakni primer dan sekunder untuk mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    “Jadi kita memiliki dua metode identifikasi ya. Kita kenal dengan primer dan sekunder. Primer itu kan DNA, sidik jari, gigi. Itu kita upayakan dulu,” ungkap Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin.

    Fauzi menyebut untuk identifikasi sidik jari, pihaknya mengalami kesulitan lantaran kondisi jenazah yang tidak memungkinkan untuk diidentifikasi dengan cara tersebut.

    “Sidik jarinya kan kita lihat saat ini memang sulit ya. Tidak ada sidik jari yang bisa kita ambil,” kata dia.

    Sementara itu, kata Fauzi, untuk identifikasi gigi, pihaknya meminta rekam medis gigi dari keluarga-keluarga yang melaporkan kehilangan anggotanya, lalu rekam medis tersebut dicocokan dengan gigi jenazah yang ditemukan di TKP.

    “Giginya kita mintakan data antemortem dari keluarga, apakah punya rekam medis gigi. Kemudian kita lihat apakah ada barang bukti gigi yang kita temukan di TKP,” ucap Fauzi.

    Sementara itu, identifikasi pamungkas dari metode primer adalah dengan melalui penelusuran DNA jenazah.

    “Kemudian yang terakhir DNA. DNA yang merupakan istilahnya pamungkas,” ungkap Fauzi.

    Adapun metode sekunder yang diterapkan Tim DVI adalah penelusuran pernak-pernik khusus yang digunakan para korban yang dilaporkan hilang.

    “Kalau misalnya masih ada properti, masih ada cincin korban yang masih bisa kita lihat, itu bisa juga kita andalkan,” tutur Fauzi.

    Hingga kini, baru ada delapan kantong jenazah yang sudah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Namun demikian, pihak Fauzi belum dapat memastikan ada berapa jenazah yang terdapat dalam delapan kantong jenazah tersebut.

    “Bisa saja isinya kurang dari itu (kurang dari delapan jenazah), atau bahkan bisa saja lebih dari itu (lebih dari delapan jenazah),” ungkap Fauzi menegaskan.

    Proses penyisiran para jenazah pun masih dilakukan hingga sekarang dengan melibatkan Tim DVI Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, dan petugas pemadam kebakaran.

    Diketahui, hingga kini ada 14 orang yang dilaporkan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jenazah korban Glodok sulit diidentifikasi karena luka bakar derajat 4

    Jenazah korban Glodok sulit diidentifikasi karena luka bakar derajat 4

    pokoknya level paling parah

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur kesulitan mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat karena kondisi jenazah yang mengalami luka bakar derajat empat (sangat parah).

    “Karena kondisi korban yang terbakar cukup parah, derajat empat ya, jadi itu kendala kita identifikasi jenazah korban kebakaran,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi di Jakarta, Senin.

    Adapun luka bakar derajat empat merupakan luka yang menembus lapisan kulit dan jaringan yang lebih dalam di bawahnya, mengenai otot dan tulang bahkan bisa terlihat hangus.

    “Iya jadi debu, pokoknya level paling parah. Pokoknya terbakar sampai sulit kita mengidentifikasi secara visual,” ucap Fauzi.

    Selain itu, Fauzi menyebut kendala lain saat mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yakni kebakaran ini merupakan bencana terbuka (open disaster) yang artinya jumlah korbannya tidak diketahui.

    Sehingga, selama ini RS Polri mendapatkan laporan kehilangan yang lebih banyak dibandingkan dengan kantong jenazah yang diterima.

    “Open disaster jadi kemungkinan siapa yang ada di situ, yang jadi korban belum pasti. Karena bisa saja siapa saja ada di situ, bisa cleaning service, pengunjung, atau apa yang tidak dilaporkan oleh keluarga. Kan bisa saja,” jelas Fauzi.

    Adapun Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat untuk memastikan evakuasi korban sesuai standar operasional prosedur (SOP).

    Lalu, RS Polri juga telah mengambil sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari 14 keluarga yang diduga menjadi korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza. Hingga Minggu (19/1) sore sudah menerima delapan kantong jenazah dari lokasi kejadian kebakaran Glodok Plaza.

    Hari ini, petugas gabungan terdiri atas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Tim Inafis Kepolisian kembali melanjutkan pencarian jenazah yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan menyebut pihaknya mengikutsertakan enam personel dan proses pencarian tersebut.

    “Terkait pencarian hari ini jam 09.30 WIB udah mulai masuk lagi, personel lebih banyak dikerahkan. Kalau dari BPBD sendiri ada enam yang diikutsertakan, pimpinannya dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat),” ungkap Yohan melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin.

    Selain itu, pihak pengelola Glodok Plaza juga mengirimkan bantuan personel untuk aktivitas pembersihan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    loading…

    Kebakaran Hebat di Glodok Plaza: 8 Tewas, 14 Orang Hilang, Saksikan Selengkapnya Malam Ini di AB+ Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    JAKARTA – Kebakaran hebat belum lama ini terjadi di pusat perbelanjaan Glodok Plaza di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Kebakaran ini mengakibatkan 8 orang meninggal dunia dan 14 lainnya dilaporkan hilang.

    Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa kebakaran bermula dari lantai atas gedung, tepatnya di area diskotek dan kafe. Diduga, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik di salah satu diskotek yang berada di lantai 8. Material peredam suara seperti glasswool yang digunakan di area karaoke dan diskotek turut mempercepat penyebaran api.

    Petugas pemadam kebakaran menghadapi berbagai kendala dalam proses evakuasi dan pemadaman api. Luasnya area yang terbakar dan banyaknya material mudah terbakar di lantai 7, 8, dan 9 menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya pihak kepolisian, hingga kini tim gabungan dari petugas Damkar, BPBD, dan PMI Jakarta terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan penyebab pasti kebakaran yang belum diketahui penyebab utamanya. Lantas seperti apa sebenarnya kronologi kebakaran Glodok Plaza?

    Saksikan selengkapnya liputan mendalam Abraham Silaban di AB+ “NGERI! TRAGEDI KEBAKARAN GLODOK PLAZA, APA SEBABNYA?” Menggali informasi dengan cerdas dan mendalam serta mengungkap dan mendengarkan fakta-fakta langsung dari narasumber tepercaya. Malam ini pukul 20.00 WIB, hanya di iNews.

    (zik)