Kementrian Lembaga: BPBD

  • Derita Warga Bandar Lampung belum Usai, Banjir Surut Datanglah Wabah

    Derita Warga Bandar Lampung belum Usai, Banjir Surut Datanglah Wabah

    Liputan6.com, Lampung – Warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, mulai mengalami gangguan kesehatan pascabanjir besar yang melanda wilayah setempat. Sejumlah warga mengeluhkan gatal-gatal pada kulit akibat paparan lumpur yang masih menggenangi permukiman mereka.

    Asmah, salah seorang warga, mengaku menderita gatal-gatal di bagian kaki sejak Sabtu malam.

    “Iya, gatal-gatal ini karena kena air kotor. Dari kemarin saya bersihin lumpur ini. Tadi sudah minta obat di posko kesehatan,” kata Asmah, Minggu (19/1/2025).

    Keluhan serupa diungkapkan Faiza, warga lainnya. Ia mulai merasakan gatal-gatal pada tangan yang disertai bercak merah.

    “Sama aja, ini tangan sudah mulai gatal-gatal, merah-merah. Mungkin karena terus-terusan bersihin lumpur setelah banjir kemarin,” keluh Faiza.

    Faiza menyebut banyak warga yang mengalami hal serupa karena harus membersihkan sisa lumpur akibat banjir besar yang terjadi pada Jumat lalu. Meski demikian, keberadaan posko kesehatan sangat membantu warga untuk mendapatkan obat.

    “Untung ada posko kesehatan, jadi kami bisa minta obat di sana,” jelas dia.

    Sementara itu, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung dan Kota Bandar Lampung terus melakukan pembersihan di lokasi terdampak banjir. Upaya dilakukan dengan menyemprotkan air menggunakan mobil pemadam kebakaran.

    Kelurahan Pesawahan menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah dalam bencana banjir ini. Berdasarkan data BPBD Provinsi Lampung, sebanyak 1.597 rumah warga di kelurahan tersebut terendam.

    Secara keseluruhan, banjir di Kota Bandar Lampung telah merendam 14.160 rumah yang tersebar di 16 dari 20 kecamatan. Dampaknya dirasakan oleh 518 kepala keluarga (KK) dengan total penduduk terdampak mencapai 11.223 jiwa.

    Upaya pemulihan terus dilakukan untuk mengembalikan kondisi wilayah yang terkena dampak banjir.

     

    Suasana Malam Tahun Baru 2022 di Tenda Pengungsian Erupsi Semeru Lumajang

  • Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir, Satu Orang Hilang Terseret Arus

    Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir, Satu Orang Hilang Terseret Arus

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Muka air sungai Bengawan Solo sedang naik. Pada Selasa (21/1/2025) pukul 20.00 WIB di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) menunjukkan angka 13.55 MDPL dengan tren naik. Pada kondisi  ini, satu orang dilaporkan hilang terseret arus.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, satu orang yang dilaporkan tenggelam atas nama Tasam (60) warga RT 01, RW 04 Desa/Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Korban dilaporkan tenggelam sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Korban tenggelam di sungai Bengawan Solo turut Desa/Kecamatan Kanor saat mencari kayu di sungai,” ujar perempuan yang dilantik sebagai Kalaksa BPBD Bojonegoro pada Maret 2024 lalu itu.

    Menurut Aeny, sebelum tenggelam, korban sedang mencari kayu di sungai dengan cara menggantol menggunakan batang bambu. Diduga saat kait berhasil nyantol sasaran, diperkirakan kayu terlalu besar dan korban ikut terseret arus sungai.

    “Diperkirakan kayu terlalu besar dan beban berat. Korban tidak mampu menarik dan terseret arus dan tenggelam di Bengawan Solo,” jelasnya.

    Tim SAR gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Bojonegoro saat ini masih melakukan pencarian. Proses pencarian korban melibatkan sejumlah potensi SAR atau relawan. Hingga pencarian dihentikan pada pukul 18.00 WIB korban belum berhasil ditemukan dan pencarian akan dilanjutkan besok. [lus/ian]

  • Jakpus buka posko pelayanan administrasi korban kebakaran Kemayoran

    Jakpus buka posko pelayanan administrasi korban kebakaran Kemayoran

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Jakpus buka posko pelayanan administrasi korban kebakaran Kemayoran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 21 Januari 2025 – 18:23 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat membuka posko pelayanan administrasi kependudukan bagi para korban kebakaran yang tidak sempat menyelamatkan dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan sebagainya.

    “Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil buka posko di sini. Untuk pendataan para korban yang kehilangan dokumennya,” kata Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin di Jakarta, Selasa.

    Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) berkomitmen memenuhi kebutuhan para korban kebakaran, baik berupa dokumen kependudukan, tempat pengungsian sementara maupun makanan.

    Untuk dokumen administrasi, petugas dari Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) akan membuka posko di sekitar lokasi kebakaran guna mendata dan memulihkan kembali data administrasi yang hangus terbakar.

    “Mengenai masalah administrasi seperti KTP, KK dan termasuk ijazah juga bisa segera diurus” kata dia.

    Arifin sudah menginstruksikan kepada lurah, ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk mendata jumlah anak-anak yang masih sekolah agar mereka mendapatkan kebutuhan untuk bisa terus bersekolah.

    Kebakaran yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, menghanguskan lebih 500 rumah dari 11 RT yang berada di lokasi tersebut.

    “Ada 11 RT yang terdampak kebakaran,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan.

    Menurut Yohan, terdapat 500 unit rumah yang terbakar dalam peristiwa tersebut. Namun ata tersebut masih bersifat sementara karena proses penanganan masih berlangsung.

    “Data sementara ada 543 bangunan yang terdampak kebakaran,” katanya.

    Sumber : Antara

  • DKI ingatkan warga jangan langsung tergiur beli alat listrik murah

    DKI ingatkan warga jangan langsung tergiur beli alat listrik murah

    Sejumlah korban kebakaran saat mencari barang berharga di lokasi kebakaran di permukiman padat di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). ANTARA/Khaerul Izan

    DKI ingatkan warga jangan langsung tergiur beli alat listrik murah
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 21 Januari 2025 – 21:34 WIB

    Elshinta.com – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengingatkan masyarakat agar jangan langsung tergiur membeli alat kelistrikan dengan harga murah namun tak sesuai standar sehingga berisiko terjadinya “korsleting” yang berujung kebakaran.

    “Kadang-kadang banyak yang di pasar itu Rp10 ribu dapat tiga, kita enggak tahu kualitasnya. Jangan tergiur barang yang murah, tapi tidak memenuhi standar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, alat listrik seperti stop kontak atau colokan yang tak sesuai standar biasanya longgar. “Inilah yang dapat menyebabkan ‘korsleting’,” katanya.

    Selain alat-alat listrik yang tidak sesuai standar, penyebab lain arus pendek listrik (korsleting), yakni penggunaan listrik menumpuk pada satu terminal listrik. Penggunaan listrik ilegal juga mengakibatkan arus listrik terlalu besar hingga tidak mampu ditampung. Penyebab lainnya, yaitu instalasi listrik tidak sesuai standar atau terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia). Selain itu menyambung sekring putus dengan kawat karena setiap sekring memiliki standar penerimaan beban yang berbeda.

    Penyebab “korsleting” lainnya adalah mengganjal “Miniature Circuit Breaker” (MCB) yang sering turun (jeglek) karena tidak sesuai kapasitas beban, stop kontak/kabel tidak sengaja terkena air (atap bocor, tersiram air atau banjir) serta penggunaan kabel yang tidak sesuai kapasitas hantar arusnya.

    Arus pendek listrik menjadi penyebab terbanyak kebakaran di Jakarta sepanjang tahun 2024, yakni 69 persen, merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Adapun jumlah kejadian kebakaran pada tahun 2024 mencapai 787 kejadian.

    “Kebakaran itu kategorinya bukan bencana, tapi risiko. Makanya kebakaran itu banyak penyebabnya, misalkan, kelalaian karena kompor gas, lilin atau apa. Jadi, kalau dibilang kenapa rutin, memang ‘pas’ kebetulan saja,” ujar Satriadi.

    Arus pendek listrik diduga menjadi penyebab terjadinya kebakaran di permukiman padat penduduk di Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, Selasa sekitar pukul 01.15 WIB. Kebakaran menghanguskan lebih 500 rumah dari 11 RT yang berada di lokasi tersebut dan menyebabkan sebanyak 1.700 orang dari 607 kartu keluarga (KK) mengungsi ke tempat lebih aman seperti mushalla dan masjid.

    Sumber : Antara

  • Tragedi Banjir di Dompu, Selamatkan Kuda Ditukar Nyawa

    Tragedi Banjir di Dompu, Selamatkan Kuda Ditukar Nyawa

    Liputan6.com, Jakarta – Tim gabungan dari BPBD Dompu dan TNI/Polri, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, berhasil menemukan korban terseret banjir, Selasa (21/01/2025) sekitar pukul 12 WITA.

    Syamsudin (54), warga Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Dompu, ditemukan sudah tak bernyawa di aliran sungai di Desa Kareke, 5 kilometer dari lokasi kejadian, setelah 20 jam pencarian.

    “Alhamdulillah korban sudah kami dapatkan, dan langsung dibawa ke rumahnya,” kata Wan Muhtajun, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu.

    Dia menjelaskan, korban dilaporkan hilang pada Senin (20/01/2025) sekitar pukul 16.00 sore. Syamsudin diduga terseret banjir ketika ingin menyelamatkan kuda miliknya yang terbawa banjir.

    Awalnya, pada siang pukul 13.30 WITA hingga sore, hujan mengguyur Kecamatan Dompu dan Pajo, menyebabkan aliran sungai meluap hingga menyeret kuda milik korban. Dia langsung turun ke sungai untuk menyelamatkannya. Akibat arus deras, korban ikut terseret dan hilang.

    Peristiwa itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan warga. Bahwa korban sejak pagi mengikat ternaknya di tanah lapang yang tak jauh dari sungai tempat kejadian.

    Lanjut Wan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan pencarian bersama TNI/Polri dan warga guna menyisir aliran sungai.

     

    Viral! Banjir Luapan di Objek Wisata Curug Bayan Baturraden Banyumas

  • Warga Jakarta Diminta Tak Tergiur Beli Alat Listrik yang Harganya Murah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Januari 2025

    Warga Jakarta Diminta Tak Tergiur Beli Alat Listrik yang Harganya Murah Megapolitan 21 Januari 2025

    Warga Jakarta Diminta Tak Tergiur Beli Alat Listrik yang Harganya Murah
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta meminta masyarakat jangan mudah tergiur membeli alat listrik dengan harga murah.
    Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya korsleting yang menyebabkan kebakaran.
    “Kadang-kadang banyak yang di pasar itu Rp10.000 dapat tiga, kita enggak tahu kualitasnya. Jangan tergiur barang yang murah, tapi tidak memenuhi standar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan dilansir
    ANTARA
    , Selasa (21/1/2025).
    Menurut dia, alat listrik seperti stop kontak atau colokan yang tak sesuai standar biasanya longgar dan bisa menimbulkan korsleting.
    “Inilah yang dapat menyebabkan korsleting,” ujar dia.
    Selain alat-alat listrik yang tidak sesuai standar, penyebab lain arus pendek listrik (korsleting), yakni penggunaan listrik menumpuk pada satu terminal listrik.
    Penggunaan listrik ilegal juga mengakibatkan arus listrik terlalu besar hingga tidak mampu ditampung.
    Penyebab lainnya, yaitu instalasi listrik tidak sesuai standar atau terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia).
    Selain itu menyambung sekring putus dengan kawat karena setiap sekring memiliki standar penerimaan beban yang berbeda.
    Penyebab korsleting lainnya adalah mengganjal
    Miniature Circuit Breaker
    (MCB) yang sering turun  karena tidak sesuai kapasitas beban, stop kontak/kabel tidak sengaja terkena air (atap bocor, tersiram air atau banjir) serta penggunaan kabel yang tidak sesuai kapasitas pengantar arusnya.
    Arus pendek listrik menjadi penyebab terbanyak
    kebakaran di Jakarta
    sepanjang tahun 2024, yakni 69 persen, merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta.
     
    Adapun jumlah kejadian kebakaran pada tahun 2024 mencapai 787 kejadian.
    “Kebakaran itu kategorinya bukan bencana, tapi risiko. Makanya kebakaran itu banyak penyebabnya, misalkan, kelalaian karena kompor gas, lilin atau apa. Jadi, kalau dibilang kenapa rutin, memang ‘pas’ kebetulan saja,” ujar Satriadi.
    Arus pendek listrik diduga menjadi penyebab terjadinya kebakaran di permukiman padat penduduk di Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, Selasa sekitar pukul 01.15 WIB.
    Kebakaran menghanguskan lebih 500 rumah dari 11 RT yang berada di lokasi tersebut dan menyebabkan sebanyak 1.700 orang dari 607 kartu keluarga (KK) mengungsi ke tempat lebih aman seperti mushala dan masjid.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Terdampak Bencana di Ponorogo Terima Ribuan Paket Bantuan

    Warga Terdampak Bencana di Ponorogo Terima Ribuan Paket Bantuan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Warga terdampak bencana hidrometeorologi di 3 kecamatan di Kabupaten Ponorogo mendapatkan bantuan logistik. Tercatat sebanyak 4.100 paket bantuan disiapkan untuk disalurkan warga terdampak di Kecamatan Ponorogo, Siman dan Jetis. Seluruh bantuan telah diserahkan ke gudang kecamatan masing-masing, dan selanjutnya akan didistribusikan oleh pihak kecamatan dan desa kepada warga terdampak.

    “Bantuan logistik ini diberikan kepada warga terdampak bencana hidrometeorologi di Kecamatan Ponorogo, Siman dan Jetis,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Masun, Selasa (21/01/2025).

    Masun mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Jawa Timur. Dipilih warga terdampak di lokasi-lokasi yang paling membutuhkan.

    “Bantuan ini kami distribusikan untuk meringankan beban masyarakat terdampak,” katanya.

    Bantuan terdiri atas 25 jenis barang yang terbagi dalam 4 kelompok utama. Kelompok pertama adalah sandang, mencakup pakaian dewasa, anak-anak, hingga selimut. Kelompok kedua berupa bahan pangan, seperti sembako, biskuit, susu bayi, makanan tambahan gizi, makanan siap saji, air mineral, dan lauk-pauk.

    Sedangkan kelompok ketiga adalah peralatan rumah tangga, seperti peralatan kebersihan, peralatan masak termasuk kompor, kasur lipat, dan matras gulung. Terakhir, yakni kelompok empat ada peralatan pribadi, seperti hygiene kit dan paket lansia.

    “Maafkan, bantuan ini tidak seberapa. Ini upaya kami untuk sedikit membantu, semoga bisa bermanfaat,” ungkap Bupati Sugiri Sancoko, usai menyerahkan secara simbolis di balai Kecamatan Ponorogo.  [end/but]

  • Santri di Bangkalan Hilang Terseret Arus Banjir, Pencarian Terus Dilakukan

    Santri di Bangkalan Hilang Terseret Arus Banjir, Pencarian Terus Dilakukan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang santri dilaporkan hilang setelah terseret arus banjir di Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Selasa (21/1/2025). Korban diketahui bernama Muhammad Sohibul Kirom (16), santri dari salah satu pondok pesantren di sekitar Jembatan Blega.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Taufik Efendi, mengatakan bahwa kejadian bermula saat korban bermain di sekitar sungai yang meluap akibat banjir. Diduga korban tidak mampu menahan derasnya arus sehingga terbawa arus dan hilang.

    “Korbannya santri salah satu pondok pesantren di sekitar jembatan Blega,” terangnya.

    Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Hingga saat ini, tim gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang. “Kami masih melakukan penyisiran di sekitar sungai di mana korban pertama kali berada di sungai,” imbuhnya.

    Upaya pencarian tidak hanya dilakukan oleh BPBD Bangkalan, tetapi juga melibatkan personel dari TNI-Polri serta warga setempat. Namun, proses pencarian terkendala kondisi sungai yang keruh dan arus yang deras. “Sungai Blega saat ini dalam kondisi keruh dan arus yang deras,” tambah Taufik.

    Hingga berita ini ditulis, pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan korban. Pihak berwenang mengimbau warga agar lebih berhati-hati dan menghindari area sungai yang berarus deras selama musim hujan guna menghindari kejadian serupa. [sar/suf]

  • BPBD Jakarta : Estimasi Kerugian Kebakaran Glodok Plaza di Atas Rp90 Miliar – Halaman all

    BPBD Jakarta : Estimasi Kerugian Kebakaran Glodok Plaza di Atas Rp90 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyampaikan total kerugian akibat kebakaran di Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat berkisar Rp90,9 miliar.

    Hal itu dikatakan Kapusdatin BPBD Jakarta Mohamad Yohan kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

    “Estimasi kerugian Rp90.900.000.000,” ujarnya.

    Kebakaran Glodok Plaza yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) dinyatakan padam sepenuhnya setelah ditangani oleh 46 Unit Damkar.

    Sebanyak 14 orang dinyatakan hilang berdasarkan keterangan keluarga dan rekan-rekan korban yang melapor ke Poskotis.

    “Untuk jumlah yang sudah dievakuasi berjumlah 9 kantong jenazah sedang proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati,” kata Yohan.

    Yohan menuturkan perkembangan identitas korban akan di informasikan lanjut setelah rilis data dari RS Polri Kramat Jati.

    Disgulkarmat masih memantau kondisi bangunan dan masih dilakukan pencarian secara berkala

    Adapun pembersihan dan pencarian gabungan di mulai Selasa, 21 Januari 2025 pukul 10.30 WIB.

    Pembersihan dan Pencarian dibagi 3 tim di lokasi gedung Lt. 7,8,9 oleh pihak Kapolsek, Kasiop Damkar, Kasatgas Jakarta Barat BPBD dan Pengelola Gedung.

    Diketahui, Polri masih mengidentifikasi jenazah korban kebakaran di Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Tim DVI masih mengumpulkan data antemortem dan postmortem.

    Menurutnya dari pihak keluarga dibutuhkan data primer, sekunder untuk dilakukan proses identifikasi. 

    “Setelah proses identifikasi dilakukan didapatkan data postmortem kemudian dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan baru diputuskan apakah identik dan sebagainya itu tahapannya secara teknis,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/1/2025).

    Dia menambahkan proses penyelidikan kasus kebakaran ini ditangani Polres Metro Jakarta Barat dibackup Ditreskrimum Polda Metro Jaya Subdit Kamneg.

    “Sambil nanti menunggu proses pencarian pembersihan selesai baru dilakukan olah TKP oleh Puslabfor Polri,” tambahnya.

     

  • BPBD Jakarta : Estimasi Kerugian Kebakaran Glodok Plaza di Atas Rp90 Miliar – Halaman all

    Satu Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Kembali Dikirim ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat kembali dikirimkan ke RS Polri Kramat Jati pada Selasa (21/1/2025).

    Total kantong jenazah yang sudah dikirim berjumlah sembilan kantong jenazah.

    “Ya betul (kantong jenazah dikirim) pukul 13.51 WIB (ke RS Polri),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan kepada wartawan.

    Tampak kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans.

    Kantong jenazah tiba di instalasi Forensik RS Polri sekitar pukul 15.31 WIB.

    Proses identifikasi jenazah-jenazah tersebut masih berlangsung.

    Sebelumnya, Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi mengatakan proses identifikasi akan menggunakan metode DNA.

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

    Sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang telah dilaporkan hilang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).

    Lalu Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Untuk kasus kebakaran sendiri, kepolisian saat ini sudah memeriksa 9 saksi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan sampai saat ini penyelidikan dilakukan Polres Metro Jakarta Barat diback up oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

    “Ada 9 saksi yang sudah diambil keterangan dalam rangka peristiwa ini,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Dia menuturkan proses pembersihan serta proses pencarian masih dilakukan. 

    Kemudian para korban masih diidentifikasi Tim DVI RS Polri Kramatjati. 

    “Saat ini sedang dilakukan proses identifikasi,” ucapnya.

    Diketahui kebakaran melanda Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) malam.

    Api baru bisa dijinakkan keesokan harinya setelah ratusan petugas pemadam kebakaran diturunkan.